Makalah Ekopang Susu
Makalah Ekopang Susu
Kelompok 3 :
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama
dimaksudkan untuk memperkuat tulang sehingga tulang lebih padat, tidak
rapuh dan tidak mudah terkena risiko osteoporosis pada saat usia lanjut. Susu
bisa dikonsumsi dalam bentuk susu murni atau dalam bentuk olahannya
seperti yoghurt, keju, dsb. Pada susu juga terkandung zat-zat gizi yang
berperan dalam pembentukan tulang seperti protein, fosfor, vitamin D,
vitamin C dan besi. Selain zat-zat gizi tersebut, susu juga masih mengandung
zat-zat gizi penting lainnya yang dapat meningkatkan status gizi.
C. Tujuan
1. Mengetahui produksi susu di Semarang.
2. Mengetahui distribusi susu di Semarang.
3. Mengetahui ketersediaan susu di Semarang.
4. Mengetahui pola konsumsi susu di Semarang.
5. Mengetahui harga susu di Semarang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Susu
Menurut Hadiwiyoto (1983) susu adalah hasil pemerahan sapi atau hewan menyusui
lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan makanan yang sehat, aman dan tidak dikurangi
atau ditambah bahan lainnya. Widodo (2003) menambahkan, susu didefinisikan sebagai
bahan pangan yang dihasilkan selama periode laktasi oleh hewan menyusui dengan tujuan
utama sebagai sumber nutrisi dan memberikan sistem kekebalan bagi anak yang baru
dilahirkannya.
2. Komposisi Susu
Secara kimia, susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-
garam mineral dan protein dalam bentuk suspense koloidal. Air susu mengandung unsur-
unsur gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan dan kesehatan. Komposisi unsur-unsur gizi
tersebut sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, seperti faktor keturunan, jenis
hewan, makanan yang meliputi jumlah dan komposisi pakan yang diberikan, iklim, waktu,
lokasi, prosedur pemerahan, serta umur sapi. Komposisi utama susu adalah air, lemak, protein
(kasein dan albumin), laktosa (gula susu), dan abu (Muharastri, 2008).
Menurut Eckles et al., (1980) komposisi susu dibagi menjadi dua bagian yaitu air
87,25% dan zat padat 12,75%, dimana zat padat dibagi lagi menjadi empat bagian yaitu
lemak 3,8%; protein 3,5%; laktosa 4,8% dan mineral 0,65%. Komposisi susu dipengaruhi
oleh spesies, individu dalam satu spesies dan metode analisa (Adnan, 1984). Komposisi
utama susu menurut Buckle et al., (1987) adalah air, protein, lemak, laktosa, vitamin dan
mineral.
3. Jenis-jenis Susu
Dalam buku Distribusi Perdagangan Komoditi Susu Bubuk Indonesia tahun 2014
menyebutkan jenis-jenis susu yang tersedia di pasaran beragam seperti Full cream, Low fat,
Skim, susu evaporasi, susu Pasteur, Flavoured, Calcium enriched, Ultra-High Temperature-
Treated (UHT) dan Conjugated Linoleic Acid (CLA).
Sebagian besar susu yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari sapi perah, karena
jenis ternak ini adalah penghasil susu yang potensial. Ternak lain seperti kerbau, kambing,
domba dan kuda juga menghasilkan susu, tetapi masih dalam jumlah terbatas. Susu yang
berasal dari sapi perah lazim disebut susu, sedangkan susu dari ternak yang lain diberi
sebutan sesuai dengan nama hewan penghasilnya. Sebagai contoh, susu dari kerbau disebut
susu kerbau dan susu dari kambing disebut susu kambing (Muhamad, 2002).
4. Manfaat Susu
Susu dibutuhkan oleh manusia dari berbagai lapisan umur. Bayi yang susu ibunya
tidak mencukupi dapat dibantu dengan pemberian susu asal ternak. Susu juga sangat
bermanfaat untuk memelihara kesehatan tubuh orang dewasa maupun untuk orang lanjut
usia. Susu juga merupakan sumber makanan yang fleksibel yang dapat diatur kadar
lemaknya sehingga dapat memenuhi keinginan dan selera konsumen, (Wahyuli, 1999).
BAB III
PEMBAHASAN
[050]SMG SELATAN 41 1 17 1
[060]CANDISARI 192 1 29
[080]PEDURUNGAN 172 19 2 76
[100]GAYAMSARI 100 9 1 2 32
[130]SMG TENGAH 7 1
[150]TUGU 102 7 1 6 41 19
[160]NGALIYAN 674 104 2 18 261 2
Salah satu produsen susu terbesar di semarang adalah cimory. Disana terdapat peternakaan
sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni. Cimory tidak hanya menjual susu dalam
bentuk susu segar tapi juga menjual susu dalam bentuk olahan seperti yoghurt, permen, dsb.
2. Distribusi Susu
Susu merupakan bahan makanan yang mudah rusak. Susu tidak hanya
dipasarkan dalam keadaan segar (fresh milk ), tetapi juga dalam bentuk susu bubuk,
susu kental manis, susu skim (dihilangkan lemaknya), mentega susu (butter), keju
dsb.
Secara umum aliran distribusi susu di mulai dari peternak yang datang dari
berbagai lokasi mengantarkan susunya ke titik terdekat yang telah ditentukan oleh
koperasi atau disebut juga Tempat Penampungan Susu (TPS). Susu-susu dari TPS
tersebut diambil oleh koperasi melalui alat transportasi pengangkut susu untuk
ditampung di koperasi. Pihak koperasi melakukan test dan uji kualitas susu yang
dihasilkan peternak yang nantinya akan dikompensasi dengan harga susu per liternya.
Susu yang ditampung oleh koperasi selanjutnya dikirim ke Industri Pengolahan Susu
(IPS).
Koperasi peternak merupakan pelaku penting dalam industry sapi perah di
Indonesia. Dalam koperasi peternak, terdapat kegiatan mengumpulkan susu segar dari
peternak, memberikan kredit pada peternak, memberikan bimbingan dan konsultasi
pada peternak.
Berikut adalah bagan distribusi susu, input, dan sarana produksi susu di Indonesia:
3. Ketersediaan Susu
Banyak kendala yang menyebabkan tingkat konsumsi susu masyarakat
Semarang masih sangat rendah. Berbagai kendala tersebut dikategorikan dalam
kendala teknis dan nonteknis. Dari kendala teknis, seperti mahalnya harga susu
olahan, rendahnya ketersediaan susu lokal, serta rendahnya daya beli masyarakat.
Sedangkan kendala nonteknis, seperti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
manfaat susu, dan pilihan adanya sumber protein dari makanan lain. Wakil Ketua
Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo mengaku prihatin terhadap
rendahnya tingkat konsumsi susu masyarakat Semarang. Dinas Ketahanan Pangan
perlu melakukan dan menguatkan sosialisasi kampanye dan promosi minum susu
dengan kerja sama bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Semarang
memang bukan penghasil susu olahan tetapi bukan berarti kesadaran mengonsumsi
susu rendah sebagai kewajaran. Kantor Ketahanan Pangan juga dinilai perlu
melakukan kerja sama dengan produsen-produsen susu olahan untuk ikut bertanggung
jawab meningkatkan kesadaran masyarakat. Produsen susu diharapkan tidak hanya
mempromosikan secara besar-besaran dan intens melalui media-media massa. Namun
diminta juga mengajak masyarakat khususnya anak-anak dalam kegiatan minum susu
bersama. (zal/ton/ce1), (Radar Semarang, 2004).
4. Pola Konsumsi Susu di Semarang
Tingkat konsumsi susu masyarakat Kota Semarang masih sangat rendah. Dari data
yang ada tingkat konsumsi hanya 2,1 liter per kapita per tahun. Sangat jauh sekali
dibanding angka ideal konsumsi susu nasional yang mencapai 17 liter. Bahkan lebih
rendah lagi kalau dibandingkan konsumsi susu rata-rata penduduk negara-negara
ASEAN yang sudah di atas 20 liter/tahun. Masih rendahnya tingkat konsumsi susu
tersebut diakui Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang.
Ditambah lagi dengan harga susu yang tergolong mahal membuat konsumsi susu di
Semarang kurang karena tingkat kebutuhan di Semarang yang sangat banyak dan
cukup terbilang mahal.
Tak lupa juga didukung dengan PUGS ataupun empat sehat lima sempurna (yang
dulu) membuat konsumsi susu dikesampingkan dengan tingkat konsumsi lauk hewani
dan nabati yang murah dan mudah didapatkan.
5. Harga Susu
Sumber Data : Seksi Promosi dan Informasi Pasar, Bidang PDN, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Prov. Jateng, 2018
Perubahan harga susu di Semarang tidaklah signifikan. Dan harga susu di pasaran merata,
tidak ada perbedaan yang mencolok di pasar Karangayu, pasar johar, pasar Gayamsari, Pasar
Peterongan, dan Pasar Bulu.
Saat ini, peternak sapi perah lokal menilai harga jual susu segar di tingkat peternak masih
sangat rendah. Data dari Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) mencatat harga
susu dengan kualitas terbaik hanya berkisar di angka Rp 5.700.Harga susu segar di kota
Semarang berkisar antara Rp 6.000,- sampai Rp 7.000,-.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Susu merupakan hewan menyusui lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan
makanan yang sehat, aman dan tidak dikurangi atau ditambah bahan lainnya sebagai sumber
nutrisi dan memberikan sistem kekebalan bagi anak yang baru dilahirkan. Jenis-jenis susu
yang tersedia di pasaran beragam seperti Full cream, Low fat, Skim, susu evaporasi, susu
Pasteur, Flavoured, Calcium enriched, Ultra-High Temperature-Treated (UHT) dan
Conjugated Linoleic Acid (CLA). Salah satu produsen susu terbesar di semarang adalah
cimory. Disana terdapat peternakaan sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni. Cimory
tidak hanya menjual susu dalam bentuk susu segar tapi juga menjual susu dalam bentuk
olahan seperti yoghurt, permen, dsb. Tingkat konsumsi susu masyarakat Semarang sangat
rendah, dikarenakan mahalnya harga susu olahan, rendahnya ketersediaan susu lokal, serta
rendahnya daya beli masyarakat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat susu, dan
pilihan adanya sumber protein dari makanan lain.
B. Saran
Untuk meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat di Semarang bisa dibuatkan
kemasan yang lebih ekonomis dengan bentuk yang mini dan harga yang terjangkau.
Dengan demikian mampu meningkatkan tingkat konsumsi susu di Semarang tak hanya
itu, tingkat penjualan dan produksi juga perlu diperhatikan agar tidak defisit ataupun
melonjak.
DAFTAR PUSTAKA