Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
klinis berupa papul, nodul berbentuk kubah sewarna dengan kulit, permukaan
2.1.2 Etiologi
Veruka vulgaris disebabkan oleh infeksi HPV pada epidermis. Sub tipe
HPV yang telah diketahui menyebabkan veruka vulgaris adalah sub tipe HPV 1,
2.1.3 Epidemiologi
umum, terdapat paling banyak pada usia 5-20 tahun dan hanya 15% yang terdapat
pada usia di atas 35 tahun.1,5,12 Veruka vulgaris dapat mengenai seluruh ras. Di
Amerika Serikat, frekuensi veruka vulgaris pada ras kulit putih mendekati 2 kali
lipat dibandingkan ras kulit hitam maupun Asia, dan tidak ada perbedaan antara
veruka vulgaris. Tukang daging dan tukang ikan memiliki insiden yang lebih
50% bagi yang sering kontak dengan daging dan ikan.1 Terjadi juga peningkatan
insiden veruka vulgaris pada perenang yang sering menggunakan kolam renang
umum.5
2.1.4 Patogenesis
dengan orang (kulit dengan kulit) atau secara tidak langsung dari benda-benda
yang dapat menjadi sumber penularan. Virus dapat bertahan pada lingkungan
hangat dan lembab, misalnya lantai kamar ganti kolam renang, lantai pinggir
Autoinokulasi juga merupakan cara penularan yang penting dimana Massing dan
Epstain menemukan peningkatan insiden dan resiko infeksi berulang pada orang
Transmisi virus biasanya terjadi pada tempat trauma atau bagian kulit yang
terdapat abrasi, maserasi atau fisura.12,15 Virus akan mengadakan inokulasi pada
punca atau merubah sel yang terinfeksi menjadi menyerupai sel punca. Setelah
masuk, sebuah salinan atau beberapa salinan dari genom viral berperan sebagai
plasmid ekstrakromosom atau episom di dalam nukleus sel basal epitel yang
terinfeksi. Ketika sel ini membelah viral genom juga bereplikasi dan mengambil
tempat pada sel anakan, yang akan mengantarkan infeksi virus ke lapisan-lapisan
epitelium berikutnya.5
sewarna dengan kulit dengan permukaan kasar, berbatas tegas, dapat tunggal
ataupun berkelompok. Predileksi terutama di daerah tangan, siku, lutut, kaki dan
2.1.6 Histopatologi
pemanjangan rete ridge pada bagian tengah veruka. Pembuluh darah kapiler
2.1.7 Diagnosis
dengan mata pisau bedah nomor 15 dan dilihat karakteristik berupa bintik hitam
2.1.8 Penatalaksanaan
dengan kerusakan seminimal mungkin pada kulit sehat.16 Veruka vulgaris dapat
mengalami resolusi spontan dalam 2-3 tahun.2 Satu penelitian pada tahun 1963
mengatakan hanya sekitar 40% pasien dengan veruka vulgaris yang dapat
lesi veruka vulgaris; usia, kerjasama pasien dan keinginan pasien; serta
Guidelines of Care adalah keinginan pasien untuk diobati, terdapat gejala berupa
nyeri, berdarah, gatal atau rasa terbakar, lesi yang mengganggu secara kosmetik
maupun fungsi, lesi banyak atau besar, pasien ingin mencegah penularan veruka
kepada dirinya sendiri atau orang lain dan keadaan pasien imunosupresif.17
rasa nyeri, terapi dapat diselesaikan dalam 1-3 kali pengobatan, tidak
secara dekstruksi fisik sel yang terinfeksi. Ada beberapa modalitas pengobatan
veruka di kulit yang dapat dipilih, mulai dari terapi topikal, terapi bedah, terapi
Fenol dikenal juga dengan berbagai nama seperti asam karbolik, benzenol,
alkohol, fenil hidroksida, fenil hidrat dan oksibenzen adalah molekul dengan
rumus kimia C 6 H 6 O. Molekul ini memiliki berat molekul 94,11 g/mol, berat jenis
1,065, titik leleh pada 43°C dan titik didih pada 181,8°C.10,19,20 Bentuk fenol
Penyimpanannya harus dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.10
hari, di rumah tangga, industri dan pengobatan.19 Dalam bidang pengobatan fenol
pertama sekali digunakan sebagai antiseptik untuk luka pada manusia oleh
Lemaire di Perancis pada tahun 1864 kemudian Lister di Skotlandia pada tahun
fenol konsentrasi 1:40 sebagai antiseptik untuk tindakan operasi dengan khasiat
bakterisidal dan fungisidal dengan mekanisme kerja denaturasi sel bakteri dan
jamur.8,9,22
merupakan agen kautik, menimbulkan krusta putih pada permukaan kulit dan
dermatologi.23 Sekitar 100 tahun yang lalu kepala Departemen Dermatologi dan
Sifilislogi New York, Goerge Miller McKee telah menggunakan fenol untuk
dermatologi semakin berkembang. Saat ini fenol fenol telah digunakan sebagai
xantelasma.11,21,24-28
tanaman maupun hewan, sehingga fenol juga merupakan komponen normal yang
memetabolisme fenol, yaitu konjugasi, oksidasi dan ekskresi. Semua fenol yang
terdapat dalam makanan akan dikonjugasi di usus menjadi fenil sulfat dan
ginjal, hati dan sel darah merah.22 Dari pengamatan hewan coba, terlihat sekitar
25-50% fenol dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air dan sebagian kecil
mengalami oksidasi menjadi katekol dan kuinilon.22 Pada akhirnya fenol yang
telah mengalami proses konjugasi dan oksidasi akan dieksresikan melalui urin.22
tergantung dari luas area yang terlibat, waktu terpapar dan konsentrasi.22 Fenol
Fenol dapat menyebabkan toksisitas.30 Belum ada dosis toksik yang pasti
dalam darah untuk menyebabkan kematian dan Sax melaporkan bahwa kematian
dapat terjadi bila luas area yang terlibat sebesar 64 inci2.31 Tanda-tanda dari
keracunan fenol dapat berupa takikardi, hipotensi, aritmia, diare, mual, muntah,
Denaturasi protein
Jaringan mati