Spermatogenesis atau produksi sel – sel sperma dewasa adalah
proses yang terus – menerus dan prolifik pada jantan dewasa. Setiap ejakulasi, sperma yang dikeluarkan sebesar 100 – 650 sel juta sel sperma. Struktur sel sperma terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor. Kepala mengandung nukleus haploid yang dilindungi akrosom (mengandung enzim untuk menembus sel telur). Mekanisme spermatogenesis adalah sebagai berikut : Spermatogenesis diawali dengan membesarnya masing- masing sel spermatogonium (2n), kemudian terjadi sinapsis dan duplikasi kromosom sehingga terbentuklah bentuk tertrad. Sel ini disebut spermatosit primer (spermatosit I) yang memiliki kromosom diploid (2n). Spermatosit primer mengalami pembelahan miosis I menghasilkan dua sel spermatosit sekunder (spermatosit II) yang haploid (n). Satu sel spermatosis sekunder mengandung gonosom X, sedangkan spermatosis sekunder lainnya mengandung kromosom Y. Kedua spermatosis sekunder kemudian membelah secara miosis II, terbentuklah 4 sel spermatid yang haploid. Keempat spermatid mengalami proses pematangan dan pertumbuhan ekor menjadi spermatozoa yang fungsional, artinya dapat melakukan fungsinya dalam proses pembuahan. Sel sperma dikeluarkan melalui lubang urethra pada penis dalam cairan yang dikenal sebagai air mani. Sperma ini dibawa bersama cairan semen (mani) ketika dikeluarkan (diejakulasikan).
B. OOGENESIS:
Oogenesis adalah perkembangan telur (sel telur dewasa yang
belum dibuahi).Perempuan sudah memiliki 6-7 juta oosit primer sejak masa embrio. Namun, jumlahnya akan menurun terus sehingga ketika masa pubertas hanya tersisa sebanyak 350-400 yang bisa hidup dan berkembang menjadi ovum matang untuk di ovulasikan satu per satu setiap bulannya. Hal tersebut yang menyebabkan perempuan diusia tua kehabisan oosit primer sehingga proses oogenesis, terhenti disebut menopause. Mekanisme oogenesis adalah sebagai berikut:
Oogenesis diawali dengan membesarnya oogonium,terjadi
sinapsis,dan duplikasi kromosom sehingga terbentuklah tetrad.Sel ini disebutdengan oosit primer(oosit I) yang memiliki kromosom diploid(2n).Oosit primer berukuran lebih besar daripada spermatodit primer karena memiliki kandungan sitoplasma lebih banyak. Oosit primer mengalami pembelahan meiosis I dan terbentuklah 2seldengan ukuran yang sangat berbeda.Sel yang berukuran lebih besar mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur,disebut oosit sekunder(oosit II).Sementara itu,sel yang berukuran kecil hanya mengandung inti dan disebut badan polar I (badan kutub I,polosit primer).Oosit sekunder dan badan polar I memiliki kromosom yang haploid (n),yaitu 22 A + X. Oosit sekunder kemudian membelah secara meiosis II menjadi dua sel dengan ukuran yang tidak sama.Sel yang berukuran lebih besar serta mengandung sitoplasma dan kuning telur disebut ootid.Sementara itu,sel yang berukuran kecil dan hanya mengandung inti disebut badan polar II(badan kutub II atau polosit sekunder).Badan polar II lainnya merupakan hasil pembelahan badan polar I.Ketiga badan polar II yang berukuran kecil tersebut kemudian akan hancur. Ootid mengalami proses pertumbuhan dan pematangan menjadi ovum atau sel telur yang fungsional,artinya jika dibuahi oleh spermatozoa akan menjadi zigot.Ovum memiliki kromosom yang haploid (n).Kromosom ovum pada manusia yaitu 22 A + X.