STANDAR KOMPETENSI:
MENGELOLA KARTU AKTIVA TETAP
KOMPETENSI DASAR:
Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap
Membukukan mutasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap
DISUSUN OLEH:
Dra. KUSUMASTUTI
NIP 19650519 200701 2 006
SMK N 1 WONOSARI
Jl. Veteran Wonosari Gunungkidul Telp. (0274) 391054 Kode Pos 55812
2011
MODUL BELAJAR AKUNTANSI
KOMPETENSI MENGELOLA KARTU AKTIVA TETAP
I. KOMPETENSI DASAR
1. membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap
2. membukukan mutasi penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap
2. Prosedur pembukuan penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap ke kartu aktiva
Di depan telah dijelaskan bahwa setiap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dibuatkan
masing-masing satu kartu aktiva tetap. Dalam kartu aktiva tetap ini akan dibukukan mutasi aktiva tetap
yang bersangkutan selama masa pakainya, dimulai saat aktiva tetap tersebut diperoleh, harga
perolehannya akan dicatat/dibukukan dalam kartu aktiva ini.
Setelah diperoleh, aktiva tetap akan digunakan dalam operasi/kegiatan perusahaan. Disini aktiva
tetap akan mulai berkurang/turun nilainya sehingga aktiva tetap ini harus disusutkan nilainya.
Penyusutan aktiva tetap biasanya dilakukan setiap akhir periode. Setiap aktiva tetap akan dihitung
penyusutannya dengan metode yang telah ditetapkan dan setelah dihitung beban penyusutan kemudian
akan dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Berdasarkan data dari jurnal penyesuaian ini kemudian akumulasi penyusutan untuk masing-masing
aktiva tetap akan dibukukan pada kartu aktiva tetap yang bersangkutan sehingga dapat diketahui berapa
nilai buku aktiva tetapnya. Prosedur ini akan dilakukan setiap akhir periode selama masa manfaat
aktiva tetapnya.
Kemudian tanggal 17 Juli 2009 saat jatuh tempo pembayaran angsuran yang pertama bagian
akuntansi akan membuat bukti kas keluar untuk membayar angsurannya sebagai berikut :
Jurnal yang dibuat tanggal 17 Juli 2009 saat membayar angsuran adalah :
2006 Feb 10|| Utang Rp 6.000.000,00
|| beban bunga Rp 600.000,00
|| Kas Rp 6.600.000,00
Perhitungan :
Angsuran yang dibayar = Rp 30.000.000,00 : 5 = Rp 6.000.000,00
Bunga yang harus dibayar 1/12 x 24% x Rp 30.000.000,00 = Rp 600.000,00
Jumlah yang dibayarkan = Rp 6.600.000,00
Dan seterusnya, setiap jatuh tempo pembayaran angsuran akan dibuatkan bukti kas keluar dan
bunga yang dibebankan dari sisa pinjaman.
Ket:
dianggap perusahaan sudah memiliki tanah sejak tanggal 1 juni 2007 yang dibeli dri keluarga Hardjono
dengan harga perolehan Rp 198.000.000,00
3.4. Pertukaran
Dalam pertukaran berarti perusahaan telah memiliki aktiva tetap. Kemudian aktiva tetap
yang dimiiliki ini ditukarkan dengan aktiva tetap yang baru. Pertukaran aktiva tetap ini bisa
sejenis ataupun tidak sejenis. Perlakuan dalam pertukaran telah dijelaskan dalam modul
sebelumnya.
Contoh :
Sebuah peralatan kantor berupa computer yang kartu persediaanya terlihat sebagai berikut akan
ditukarkan dengan computer yang baru.
Dari data-data diatas oleh fungsi akuntansi akan dijurnal sebagai berikut :
2009 Okt 17 || beban Penyusutan Peralatan kantor Rp 500.000,00
|| Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 500.000,00
2009 Okt || peralatan kantor Rp 6.650.000,00
||Akm. Penyusutan Peralatan Kantor Rp 2.750.000,00
|| Rugi Pertukaran Aktiva tetap Rp 100.000,00
|| kas Rp 2.500.000,00
|| Peralatan Kantor Rp 7.000.000,00
4. Membukukan transaksi penghentian aktiva tetap dalam kartu aktiva tetap
Aktiva teap dapat diakhiri pemakaiannya dalam kegiatan perusahaan. Ada beberapa alsan aktiva
tetap dihentikan pemakaiannya, yaitu :
1. Dijual
2. Rusak
3. Ditukarkan
4. Habis masa manfaatnya.
-
Dari soal tersebut :
1) Penyusutan yang dicatat saat penjualan dihitung dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 1
Agustus 2006 = 7 bulan
𝑅𝑝 17.000.000,00−𝑅𝑝 2.000.000,00
= 7/12 x = Rp 1.750.000,00
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
4) Jurnal penjualannya :
2006 Agt 1 || Kas Rp 7.500.000,-
|| Akumulasi penyusutan mesin Rp 9.750.000,-
|| Laba penjualan aktiva tetap Rp 250.000,-
|| mesin Rp17.000.000,-
o Penyusutan terakhir dicatat tanggal 31 Desember 2006, sehingga sampai habis masa
manfaatnya penyusutan yang belum dicatat 9 bulan (dari tanggal 1 Januari sampai 1
Oktober 2007) = 9/12 x Rp 4.200.000 = Rp 3.150.000,00
3.5.4. Aktiva tetap yang telah habis masa manfaatnya dapat saja tidak dihentikan dari
pemakaian, jadi masih tetap digunakan/dioperasikan.
Jika aktiva tetap yang habis masa manfaatnya masih tetap digunakan maka :
(1) Penyusutan tahun terakhir sampai habis masa manfaatnya harus dihitung dandibuat
jurnalnya.
(2) Walaupun masih terus digunakan tetapi karena sudah habis masa manfaatnya maka
tidak diadakan penyusutan lagi (setelah dihentikan) setelah habis masa manfaatnya.
(3) Nilai residu tidak dikeluarkan/tidak dicatat sebagai kerugian dan masih tetap dilaporkan
dalam neraca, tetapi dalam laporan neraca harus diberi keterangan bahwa aktiva tetap
tersebut sudah habis masa manfaatnya tetapi masih digunakan.
Contoh :
Perusahaan “ Acong “ membeli Perusahaan “ Bagong “ dengan harga Rp 400.000.000,00.
Harga pasar wajar seluruh kekayaan perusahaan “ Bagong “ Rp 850.000.000,00 dan jumlah
seluruh hutangnya Rp 500.000.000,00.
- Dari jurnal tersebut perusahaan yang dibeli dicatat pada macam – macam aktiva karena
pada dasarnya yang dibeli adaalah kekayaan ( aktiva ) perusahaan “ Bagong “ dan
karena aktiva yang diterima terperinci maka dicatat pada macam – macam aktiva
sebesar harga pasar aktiva yang diterima. Bila aktiva perusahaan yang dibeli terperinci
maka pencatatan juga dicatat terperinci sesuai dengan yang diterima, misal piutang,
persediaa, tanah, mesin dan sebagainya.
- Utang dikreditkan ( bertambah ) karena membeli perusahaan “ Bagong “ secara
keseluruhan maka utang perusahaan “ Bagong “ juga harus diambil alih perusahaan “
Acong “
3. akun “Patent” dalam buku besar PT Fadhilah Per 1 januari 2006, menunjukkan saldo debet Rp
60.000.000,00 Hak paten tersebut diperoleh pada tanggal 5 Januari 2002. Tiap tahun diamortisasi sebesar
10% menurut metode garis lurus.
Diminta :
1) Hitung beban amortisasi tahunan
2) Buat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006
DAFTAR PUSTAKA
Hendi Sumantri, 1994, Pelajaran Akuntansi Keuangan SMK, Bandung, Armico
Hendi Sumantri, 1994, Memahami Akuntansi SMK Seri B, Bandung, Armico
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta, PT Salemba empat
Toto Sucipto, dkk.2007. Akuntansi 3, Bogor, Yudhistira
Za Moechtar, 1992, Dasar-dasar akuntansi jilid 4, Surabaya, Institut Dagang Moechtar
Zaki Baridwan, 1990, Intermediate Akuntansi, Yogyakarta, BPFE.