Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

SEJARAH UANG
Dosen pembimbing : Christina menuk S,Dra,SE,MM

Disusun oleh :

1. Maya Ami Yuliani (171500188)


2. Febri Aryo I (171500033)
3. Dhanizar (171500003)
4. Desy Ayu (1715)
5. Maya Elvira (1715)
6. Sausanus (1715)
7. Yoga Anang Putra (171500237)
8. Muhammad Riduwan (171500203)

FAKULTAS EKONOMI / JURUSAN MANAJEMEN / D

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


2017
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih
karunia-Nya makalah sejarah uang (ekonomi makro) ini dapat diselesaikan sebagai salah
satu tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Makalah ini berisi tentang pengertian sejarah uang, devinisi uang, teori tentang uang
Kami menyadari bahwa Tuhanlah sumber segala ilmu pengetahuan sehingga kami merasa
memiliki kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami membutuhkan saran dan
kritik agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Surabaya,7 Oktober 2017

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat itu bentuk uang tidaklah seperti uang yang kita kenal saat ini, bentuk uang
yang pertama berupa benda-benda istimewa atau benda yang d gemari dan diinginkan
oleh semua orang. Benda tersebut dengan uang barang ( comodity money ), misalnya
seperti batu mulia, besi, garam, kapas, dan kulit binatang.

Lagi-lagi uang barang juga menemui kesulitan dalam penerapannya, kesulitan


tersebut adalah menentukan nilai barang yang di jadikan uang. Misalnya bagaimana
membedakan nilai kulit binatang yang besar dengan kulit binatang yang kecil?, kesulitan
lainya adalah ada beberapa barang yang tidak tahan lama, mudah rusak, tidak punya identitas
seperti ukuran, bentuk dan berat. Oleh karena kesulitan-kesulitan tersebut masyarakat
akhirnya memilih logam ( terutama emas dan perak ) sebagai bahan pembuat uang dan dari
sinilah muncul uang logam. Keunggulan logam terletak pada nilai yang tinggi, di gemari
banyak orang, tahan lama, mudah di bawa dan mudah dipecah dengan tidak mengurangi
nilainya.

Uang logam emas dan perak di sebut full bodie money, artinya nilai instrintik ( nilai
bahan uang ) sama dengan nilai nominalnya ( nilai yang tercantum pada mata uang ). Seiring
dengan berjalanya waktu dan perkembangan uang logam, jumlah uang logam mulia makin
lama makin berkurang sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pembuatan uang.
Selain itu uang logam juga memiliki kekurangan karena jika jumlahnya banyak akan sulit
untuk dibawa. Akhirnya lahirlah uang jenis baru yaitu uang kertas. Uang kertas tidak
memiliki nilai instrintik tetapi hanya memiliki nilai nominal sehingga uang ini di golongkan
sebagai token money ( uang tanda ) atau dengan kata lain nilai nominal uang tersebut lebih
tinggi dari nilai interinsiknya ( nilai bahan uang ).

Dulu uang kertas di jadikan sebagai bukti kepemilikan emas dan perak yang di
simpan dipandai emas atau perak yang sewaktu-waktu dapat di tukarkan penuh dengan
jaminannya . Sehingga jika seseorang memiliki uang kertas berarti orang tersebut memiliki
emas atau perak . Selanjutnya mengikuti perkembangan, peran serta pemerintah dalam
megawasi hal-hal yang berkaitan dengan uang juga semakin terasa sehingga kecurangan-
kecurangan dalam pertukaran semakin berkurang. Dan pada akhirnya pemerintah mengambil
alih sebagai pihak yang berhak mengeluarkan uang. Masyarakat dilarang membuat uang
sendiri.

Perkembangan selanjutnya uang kertas beredar saat ini tidak lagi di jamin dengan
emas, namun uang kertas tetap diterima masyarakat karena percaya pada pemerintahan yang
sudah mengeluarkan uang kertas tersebut. Karena uang kertas diterima masyarakat berdasar
dari kepercayaan kepada pemerintah, maka uang kertas tersebut di sebut sebagai mata uang
fidusiar ( fiduciary money ) atau unag kepercayaan. Fiduciary money adalah mata uang
yang tidak sepenuhnya di jamin dengan emas atau perak, tetapi nilainya tetep dapat di
pertahankan karena kepercayaan masyarakat pada pemerintah. Pada akhirnya uang kertas
inilah yang berlaku sampai saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa definisi uang dan bagaimana sejarah uang?
2.Bagaimana teori tentang uang?
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian dan Sejarah Uang

1.Pengertian Uang

Uang adalah sesuatu yang diterima secara umum yang digunakan para pelaku ekonomi
sebagai alat pembayaran dari transaksi ekonomi yang dilakukan seperti pembelian barang,
jasa serta pembayaran hutang. Adapun menurut Prathama Raharja dan Mandala Manurung
uang merupakan sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran
atau transaksi.

2.Sejarah uang

Sejarah uang tidak lepas dari sejarah awal peradaban manusia di dunia adalah sejarah
awal manusia membuat uang logam dan kertas. Sejak ratusan tahun yang lalu Perkembangan
uang ini melewati banyak proses. Termasuk diantaranya cara barter atau pertukaran barang.

Pada awalnya orang-orang pada jaman dahulu tidak Melakukan pembayaran seperti
sekarang. Karena awal mulanya ide tentang uang belum ada. Dan Manusia hanya mengenal
cara berburu, Menanam dan membuat pakaian sebisanya dengan sangat sederhana. Mereka
awalnya tidak mengenal cara bertukar. Mereka hanya mengandalkan apa yang mereka miliki
saja dari hasil berburu dan bertanam.

1. Sistem barter dalam sejarah uang

Dengan berkembangnya pemikiran dan bertambahnya jumlah manusia, Terciptalah ide


dalam pikiran mereka untuk melakukan pertukaran. Karena setiap orang memang saling
membutuhkan satu sama lain. Kemudian mereka melakukan barter, yaitu cara tukar menukar
barang sesuai keinginan dan kebutuhan. Mereka menggunakan alat tukar yang terbuat dari
hasil bumi seperti coklat dan sejenisnya. Lambat laun alat tukar itu berubah menjadi terbuat
dari benda keras, yaitu logam.

2. Sejarah uang logam dan kertas

Sistem Barter membawa manusia kepada gagasan alat tukar yang lebih baik. Kemudian
mereka membuat sistem pertukaran dengan Logam. Karena pada waktu itu logam seperti
emas dan perak memang telah menjadi barang yang berharga dan disukai. Logam juga tidak
mudah rusak. Sehingga dianggap cocok sebagai alat tukar walaupun jumlah emas dan perak
itu terbatas.

Penggunaan emas dan perak sebagai bahan untuk pembuatan uang dalam bentuk koin
diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 sebelum masehi.Karena jumlah emas atau
perak yang terbatas Dan manusia telah bisa membuat alat cetak. Kemudian Mereka
menciptakan cara tukar yang lain. Adalah dengan uang kertas. Kertas ini dianggap berharga,
karena kertas tersebut diakui sebagai tanda bukti kepemilikan logam emas dan perak.Dalam
sejarah pemakaian kertas sebagai bahan uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama
kali membuatnya, yaitu sekitar abad pertama Masehi, pada masa Dinasti Tang.

Teori tentang uang

1. Teori Permintaan Uang Klasik

Menurut pandangan ekonom klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya
jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan.
Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya.
Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya, tetapi
juga daya belinya, yaitu nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga (real money
balances).

(M/P)d = K.Y

Dimana:

(M/P)d = Permintaan uang rill

M = nilai nominal uang

P =tingkat harga

Y = pendapatan atau output

K = proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau output

Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral (money neutrality),
dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat harga. Pendapatan tersebut dinyatakan dalam
persamaan kuantitas uang klasik( classical quantity of money) dikemukakan oleh Irving
Fisher.

MxV=PxT

Atau

MV = PT

Dimana:

M= jumalh uang yang beredar

V= velositas uang

P = tingkat harga umum

T = jumlah unit transaksi


Dengan demikian:

Jumlah uang x Velositas = Harga x Transaksi

2. Teori permintaan uang keynesian

Menurut teori ini ada 3 motivasi orang memegang uang yaitu untuk transaksi (transaction
motive), berjaga jaga (precautionary motive) dan memperoleh keuntungan ( speculation
motive ).

1. Motivasi transaksi (transaction motive)

Permintaan uang untuk transaksi dalam teori ini adalah sama dengan permintaan uang dalam
teori klasik. Masyarakat memegang uang (holding money) dalam rangka mempermudah
transaksi sehari hari. Permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif dengan tingkat
pendapatan, bila pendapatan meningkat, maka kebutuhan uang untuk transaksi meningkat.

2.Motivasi jaga jaga (precautionary motive)

Hal lain juga orang lain memegang uang adalah persiapan untuk menghadapi hal-hal yang
tidak diinginkan atau yang tidak terduga, misalnya sakit atau mengalami kecelakaan.
Permintaan uang untuk berjaga jaga juga berhubungan positif dengan tingkat pendapatan;
jika pendapatan meningkat, permintaan uang untuk berjaga jaga juga meningkat.

Karena permintaan uang untuk transaksi dan berjaga jaga berhubungan searah dengan
tingkat pendapatan, maka hubungannya dapat di ekspresikan sebagi berikut :

Mt =f(y)

Dimana

Mt = permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga

Y = pendapatan

3. Motivasi spekulasi (mendapatkan keuntungan) (speculation motive)

Konsekuensi dari fungsinya sebagai penyimpan nilai ( store of value ) uang dapat
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Motivasi menyimpan uang untuk
memperoleh keuntungan disebut sebagai motivasi spekulasi ( speculation motive ).

Keynes mengembangkan teori ini berdasarkan asumsi bahwa uang adalah salah satu
dari dua aset finansial yang dapat dimiliki masyarakat yang lainnya adalah obligasi ( bond ),
yakni surat utang yang disertai janji mendapatkan bunga. Jenis obligasi yang dimasukkan
oleh keynes adalah obligasi yang jatuh temponya tidak terbatas (consol bond ) dan tidak
memiliki resiko gagal ditagih ( defold )
MSP = f (r)

Dimana :

MSP = permintaan uang untuk spekulasi

r= tingkat bunga

sehingga total permintaan uang :

MD =Mt + Msp

Di mana :

MD =totalpermintaan uang
BAB III

PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. Pengertian dan sejarah uang

Uang adalah sesuatu yang diterima secara umum yang digunakan para pelaku ekonomi
sebagai alat pembayaran dari transaksi ekonomi yang dilakukan seperti pembelian barang,
jasa serta pembayaran hutang.

Sejarah uang tidak lepas dari sejarah awal peradaban manusia di dunia adalah sejarah
awal manusia membuat uang logam dan kertas. Sejak ratusan tahun yang lalu Perkembangan
uang ini melewati banyak proses. Termasuk diantaranya cara barter atau pertukaran barang.

3.SARAN

Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Apabila ada kesalahan serta
kekurangan dalam makalah kami, kami mohon ma’af. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan dan pembaca. Dan kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kritik serta saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2002, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, 2005, Jakarta, Fakultas
Ekonomi Universitas indonesia

Subagyo, dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2002, Yogyakarta, STIE

http://perpustakaan cyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasar-uang-fungsi-manfaat.html

http://www.ruslani.com/sejarah-uang.html

Anda mungkin juga menyukai