Anda di halaman 1dari 40

I.

PENDAHULUAN

A. DISKRIPSI MODUL
Modul sisipan Pengukuran Besaran Tekanan membahas tentang sensor
tekanan serta kalibrasi transmitter yang merupakan salah satu bagian dari
kompetensi pengukuran besaran proses pada kompetensi kontrol mekanik, oleh
karena itu siswa diharapkan menguasainya karena akan menunjang penguasaan
materi selanjutnya.
Modul mpengukuran besaran tekanan merupakan salah satu bentuk dan
alat bantu ajar yang dapat digunakan baik di kelas maupun untuk bengkel pada
saat siswa melakukan praktek.
Ruang lingkup modul ini meliputi:
1. Jenis sensor tekanan
2. Menggunakan sensor tekanan
3. Kalibrasi DP Transmitter

Penggunaan modul ini maka diharapkan menjadi salah satu sumber


belajar yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar
yang berorientasi pada proses pembelajaran tuntas, serta proses belajar
mengajar akan menjadi terencana dan terpandu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik.

B. Prasyarat
Modul Pengukuran tekanan akan mudah diselesaikan bagi peserta yang udah
menyelesaikan pengukuran besaran listrik dan rangkaian arus listrik.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Langkah - langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul ini:

1. Bagi Peserta Didik


Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam menggunakan modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Materi yang kurang jelas dapat
ditanyakan pada guru maupun instruktor yang mengampu kegiatan ini.

1
b) Kerjakanlah tugas-tugas yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. Hal
ini akan menambah kedalaman peserta diklat padapenguasaan materi-
materi yang dibahas pada kegiatan belajar yang bersangkutan.
c) Kerjakan tes formatif dengan baik. Tes ini menunjukkan tingkat
penguasaan peserta diklat pada materi-materi yang dibahas dalam
kegiatan belajar yang bersangkutan.
d) Jangan berpindah pada kegiatan belajar berikutnya, jika penguasaan
materi pada kegiatan belajar sebelumnya masih belum dikuasai. Ulangi
kegiatan belajar ini dan bertanyalah hal-hal yang belum dikuasai kepada
guru atau instruktor yang mengampu.
e) Kerjakanlah tugas praktik yang terdapat dalam lembar kerja dengan baik.
Keberhasilan peserta diklat dalam mengerjakan tugas ini dapat dilihat
dengan kualitas pekerjaan yang memenuhi standar yang telah ditentukan.
Jika hasil praktik belum memenuhi standar dimaksud, ulangi tugas praktik
yang bersangkutan sampai didapatkan hasil praktik yang memenuhi.

2. Bagi Guru
Peran guru atau instruktor pada setiap kegiatan belajar modul adalah:
a) Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
b) Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c) Membantu peserta diklat dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta
diklat.
d) Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f) Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
g) Merencanakan proses penilaian dan dan menyiapkan perangkatnya.
h) Melaksanakan penilaian.
i) Menjelaskan kepada peserta diklat tentang sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dari suatu kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
j) Mencatat pencapaian kemajuan peserta diklat.akan dinilai oleh
pengampu dengan menggunakan format penilaian yang sudah
dipersiapkan.

2
D. TUJUAN
1. Tujuan Antara
a. Peserta didik/siswa dapat mengidentifikasi besaran tekanan besaran
elektronika
b. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan melakukan pengukuran besaran
listrik

2. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini peserta didik / siswa dapat:

a. Mengidentifikasi jenis – jenis sensor tekanan

b. M e n g g u n a k a n p e n g u k u r t e k a n a n

c. Melakukan kalibrasi transmitter

E. KOMPETENSI
Modul ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan tingkat dasar yang diperlukan di
dalam
Tabel 1. Pengukuran Besaran Tekanan
Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kompetens Kinerja Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan
i
Mengidentif Mengenal simulasi menggun memahami -
ikasi dan akan
sensor memahami
tekanan Prinsip kerja
pengukur
tekanan
Menggunak Mengidentifi Pemasanga Bekerja Menggunaka mengopera
an kasi n pengukur sesuai n pengukur sikan
pengukur pemasanga tekanan prosedur tekanan
tekanan n pengukur , disiplin
tekanan

3
Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kompetens Kinerja Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan
i
Prosedur Melakukan Kalibrasi Bekerja Menyebutkan Melakukan
Kalibrasi kalibrasi transmitter sesuai prosedur kalibrasi
Transmitter Transmitter prosedur kalibrasi
, disiplin

F. CEK KEMAMPUAN

Untuk mengecek kemampuan dalam mengerjakan modul ini, jawablah pertanyaan di


bawah ini dengan sikap jujur bertanggungjawab dengan memberi tanda () pada
jawaban. Bila peserta diklat menjawab „ya‟, kerjakanlah test formatif maupun lembar
kerja yang terdapat pada kegiatan belajar yang bersangkutan. Bila sudah merasa
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan dalam modul ini, peserta diklat dapat
mengajukan uji kompetensi kepada assessor internal dan eksternal.

Tabel 2. Cek kemampuan Pengukuran Besaran Tekanan


Sub Pertanyaan Bila
Kompetensi jawabYA
Ya Tidak Kerjakan
Sensor Sebutkan prinsip sensor Tes formatif 1
tekanan tekanan, jenis sensor tekanan
Penggunaan Menjelaskan penggunaan Tes formatif 1
pengukur pengukur tekanan
tekanan
Kalibrasi Menjelaskan prosedur Tes formatif 1
Transmitter kalibrasi

4
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1 : Pengukur Tekanan


A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1:
Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1, diharapkan peserta dapat:
- Mengidentifikasi Prinsip Kerja Sensor Tekanan
- Mengidentifikasi Jenis Jenis pengukur tekanan

B. Uraian Materi
Bahan Bacaan 1: Prinsip Kerja sensor tekanan
Tekanan (Pressure) merupakan besaran yang umum di ukur, Tekanan di definisikan

sebagai gaya per satuan luan, . satuan yang di gunakan antara lain PSI (

Pound per Square Inch ) dalam British Unit, satuan PA ( Pascal ) dalam Metric.

Gambar 1. Tabel konversi tekanan

Jenis tekanan yang sering diukur adalah;


1. Tekanan Gauge : Gauge pressure merupakan tekanan yang di gunakan sehari
hari misalkan tekanan ban, gauge pressure akan menunjukan nol ketika tidak
digunakan dan terbuka dengan udara. Gauge Pressure dinyatakan dengan indeks
(g) diakhir satuan, misalkan kPa(g)
2. Tekanan Absolute :Absolute Pressure merupakan tekanan yang di pengaruhi oleh
tekanan atmosfir dan dinyatakan dengan indeks (a) diakhir satuan misalkan
kPa(a)

5
3. Vakum : Tekanan dibawah tekanan atmosfir
4. Tekanan Diferensial : Pengukuran tekanan yang diukur terhadap tekanan yang
lain,

Gambar 2. Hubungan Gauge Pressure dan Relatife Pressure

Sensor tekanan berfungsi untuk mengubah tekanan menjadi gerak mekanik atau sinyal
listrik.

1. Sensor Mekanik Tekanan.


Pengukur tekanan mekanik /Mechanical Pressure Gauge , memanfatkan sensor tekanan
yang menghasilkan gerak mekanik yang langsung dibaca pada papan skala atau dial.
Gerak mekanik dihasilkan oleh sensor dengan prinsip kerja sebagai berikut.
 Bourdon Tube
 Spring dan piston
 Bellows dan Capsules
 Diaphragm

Pipa Bourdon
Bourdon Tube/ Pipa Bourdon merupakan salah satu prinsip yang banyak digunakan pada
instrumen pengukur tekanan. Terdiri dari tabung tertutup yang dapat meregang saat diberi
tekanan dan dapat kembali ke bentuk semula. Bourdon dapat digunakan pada
lingkungan yang keras dan bertekanan tinggi, dapat juga digunakan untuk mengukur
tekanan rendah. Waktu respon Lebih lambat dibanding Diapragm dan Bellows. Beberapa
kelebihan dan kekurangan penggunaan pipa bourdon yaitu;

Kelebihan
• Biaya pengadaan awal : rendah

6
• Konstruksi sederhana
• Dapat dikalibarsi dengan mudah (menggunakan mercury barometer).
• Tersedia range yang bervarisai, termasuk range yang sangat tinggi.
Kekurangan
• Peka terhadap goncangan dan getaran
• Mempunyai sifat histerisis
• Akurasi : sedang (tidak tepat untuk beberapa aplikasi).
• Tidak tahan terhadap surge pressure
Terdapat beberapa jenis pipa Bourdon yaitu;
 C Type
 Spriral
 Helical
C Type
Terdiri dari pipa melengkung, bagian ujung di hubungkan dengan link yang menggerakan
indikator.

Gambar 3. C Type Bourdon Tube Pressure Gauge

Saat tekanan terdeteksi maka pipa lengkung akan menegang cenderung lurus dan
menyebabkan pergerakan jarum indikator.

Spiral
Konstruksi terdiri dari lilitan pipa bourdon yang membentuk spiral, bagian ujung di
hubungkan dengan indikator

7
Gambar 4. Spiral Bourdon Tube Pressure Gauge
Digunakan secara umum pada range tekanan menengah (medium pressure) , jangkauan
hingga 100.000 Psi. Range akurasinya sekitar ± 0.5 %

Helical
Konstruksi hampir terdiri dari lilitan aksial pipa bourdon, bagian ujung di hubungkan
dengan indikator

Gambar 5. Helical Bourdon Tube


Pegas dan Piston
Konstruksi terdiri dari piston yang terhubung dengan jarum indikator, spring(pegas) dan
papan skala.

Gambar 6 Piston dan Spring


8
Masukan tekanan akan menyebabkan pergerakan piston yang di tahan oleh pegas,
posisi jarum indikator pada piston akan menunjukan besarnya tekanan.

Bellows
Element bellows merupakan elemen elastis yang fleksibel pada arah aksial. Biasanya
dibuat dari bahan kuningan, fosfor-perunggu, berrilium-tembaga, monel, stainless steel,
inconel dan bahan metal lainnya. Dengan element ini dapat diperoleh hubungan yang
linear antara tekanan .

Gambar 7. Bellows

Saat mendapat tekanan maka bellows akan bergerak aksial dan sesuai dengan
penunjukan jarum. Sebagian besar bellows element digunakan untuk pengukuran
tekanan rendah (absolute atau relative) dan tekanan diferensial, beroperasi untuk
tekanan vacuum sampai tekanan 0 – 400 psi. Aplikasi dalam range inch H2O
hingga 30 atau 40 psi, namun unit tersedia dalam range 0 – 2.000 psi. Ketelitian
bellows element adalah sekitar ± ½ %.

Kelebihan
• Biaya pengadaan awal rendah
• Konstruksi kuat dan sederhana
• Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah.

9
• Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relatif (gauge) dan
tekanan diferensial.

Kekurangan
• Memerlukan kompensasi temperature
• Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
• Mempunyai histeresis yang besar.
• Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.

Diafragm
Diafragma menggunakan prinsip perubahan dari suatu diaphragm ( sekat) .
konstruksi terdiri dari ruang yang di sekat oleh Diaphragm. Saat menerima tekanan
maka Diaphragms akan melengkung yang sesuai dengan penunjukan indikator.

Gambar 8. Diapragma
Kelebihan
• Biaya pengadaan awal cukup tinggi
• Karakteristik “overrange” : tinggi
• Linearitas baik
• Akurasi baik
• Dapat digunakan untuk pengukuran tekanan absolut, tekanan relatif (gauge)
maupun tekanan differential.
• Tersedia dalam berbagai macam bahan (tahan terhadap korosi)

Kekurangan
• Sangat peka terhadap getaran dan kejutan
• Jika rusak sulit diperbaiki.

10
2. Sensor elektronik Tekanan
Sensor elektronik tekanan akan mengubah besaran tekanan menjadi sinyal listrik yang
proportional. Beberapa prinsip kerja sensor elektronik tekanan yaitu, resistif, kapasitif,
induktif, piezoelectric.

Sensor Resistive
Sensor bekerja berdasarkan variasi resistansi dari bahan yang mengalami perubahan
dimensi. Hal ini beradasarkan persamaan;

Dimana

Apabila suatu konduktor mengalami perubahan panjang dan mengalami perubahan luas
penampang akan mempengaruhi perubahan resistansi.
Strain Gauge yang terletak pada Diafragma akan mengalami deformasi pada saat
diafragma menerima tekanan , hal ini akan menyebabkan perubahan resistansi.

Gambar 9. Strain Gauge

Jenis Piezo resistife strain gauge terbuat dari bahan semi konduktor misalnya silikon yang
akan meningkatkan variasi resistansi hingga 100 kali lebih tinggi dari bahan konduktor
biasa.

11
Sensor Kapasitif
Sensor bekerja berdasarkan perubahan kapasitansi pada dua plat. Besarnya kapasitansi
sesuai dengan persamaan berikut;.

Dimana

Sensor tekanan dengan prinsip kapasitor menggunakan plat tetap ( Fixed/main plat ) dan
diafragma sebagai plat bergerak(moving plate).

Gambar 10. Pronsif kerja Kapasitif

Diafragma terbuat dari plat logam atau dilapisi bahan logam. Saat diafragma mendapat
tekanan maka jarak antar plat akan berkurang mengakibatkan peningkatan
kapasitansi. Saat tekanan berkurang maka jarak berkurang mengakibatkan kapasitansi
mengecil.

Sensor Induktif
Konstruksi sensor induktif terdiri dari lilitan kawat pada inti besi membentuk rangkaian
magnetik. Inti magnet yang dihubungkan dengan diafragma akan bergerak aksial
sesuai dengan tekanan pada diafragma.

12
Gambar 10. Prinsip kerja Induktif

Induktif sensor bekerja berdasarkan perubahan gaya pada rangkaian magnetik,


perubahan posisi inti magnet menghasilkan variasi tegangan pada Vout, Ac input
berfungsi membangkitkan medan magnet pada inti besi.

Sensor Piezo Electric


Sensor terdiri dari kristal non konduktif misalkan Monocrystallin quarzt. Ketika
mendapat tekanan bahan ini akan menimbulkan muatan listrik.

Gambar 11. Prinsip kerja Piezoelectric

Bahan ini akan mengeluarkan tegangan yang sesuai dengan tekanan pada
diafragma . Piezo electric banyak digunakan pada pengukuran tekanan dinamis.

13
Bahan Bacaan 2: Pengukur Elektronik Tekanan
Beberapa jenis instrumen prngukur tekanan yang umum digunakan antara lain,
Pressure Transmitter dan Pressure Switch. Instrumen elektonik pada dasarnya terdiri
dari Koneksi tekanan, sensor tekanan, Papan rangkaian elektronik, Koneksi elektrik.

Pressure Transmitter
Pressure transmitter mengubah besaran fisik tekanan/pressure menjadi sinyal listrik
standar industri, misalkan 4 – 20mA, 0,5-4,5V. Pressure connection menggunakan ulir
standar dilengkapi dengan seal berfungsi untuk mengarahkan tekanan pada sensor
dan memudahkan pemasangan pada pipa.

Gambar 12. Pressure Transmitter

Electronic board berfungsi menyesuaikan sinyal yang diterima dari pressure sensor
menjadi sinyal listrik standar industri, Electrical connection berupa terminal untuk
menghubungkan transmitter dengan instrumen yang lain misalkan Pressure Controller.

Pressure Switch/Saklar Tekanan


Pada beberapa penerapan Electronic Pressure switch menggantikan mechanical
pressure switch.Hal ini dikarenakan beberapa kelebihan yang dimilikinya. Electronic
pressure switch dilengkapi dengan digital display untuk memudahkan pembacaan,
Setpoint yang mudah diatur. Beberapa Pressure switch dilengkapi dengan fungsi
transmitter untuk mengirim sinyal standar. Fungsi utama pressure switch adalah
sebagai saklar untuk menyambungkan atau memutus rangkaian listrik. Pressure switch
memiliki keluaran/Output berupa relay atau transistor.

14
Gambar 13. Pressure Switch

Differential Pressure Transmitter


DP transmitter merupakan instrumen yang secara luas digunakan pada kontrol industri.
DP transmitter digunakan pada industri dengan lingkungan yang ‟keras‟ dan dapat
digunakan untuk mengukur tekanan positip, Vakum dan beda tekanan. Sesuai
namanya Transmitter digunakan untuk mengukur beda tekanan antara 2 port dan
menghasilkan sinyal 4 -20mA. Konstruksi DP transmitter terdiri dari bagian sensor
yang bereaksi terhadap tekanan. Sensor yang digunakan antara lain Strain Gauge,
Kapasitansi dan kawat getar. Serta bagian elektronik yang berfungsi mengolah sinyal
dan mengeluarkan output.

Gambar 14. Differential Pressure Transmitter


Saat menerima tekanan maka diafragma akan terdefleksi. Perubahan ini terdeteksi
oleh sensor dan diolah oleh bagian elektronik menjadi sinyal yang sesuai untuk di
keluarkan sebagai output.

15
Gambar 15. Cara kerja sensor Diapragma

C. Rangkuman

 Tekanan di definisikan sebagai gaya per satuan luan, . satuan yang di

gunakan antara lain PSI dan PA ( Pascal ) .


 Pengukur tekanan mekanik /Mechanical Pressure Gauge , memanfatkan sensor
tekanan yang menghasilkan gerak mekanik yang langsung dibaca pada papan
skala atau dial. Gerak mekanik dihasilkan oleh sensor dengan prinsip kerja antara
lain Bourdon Tube, Spring dan piston Bellows dan Capsules Diaphragm
 Sensor elektronik tekanan akan mengubah besaran tekanan menjadi sinyal listrik
yang proportional. Beberapa prinsip kerja sensor elektronik tekanan yaitu,
resistif, kapasitif, induktif, piezoelectric.
 Instrumen pengukur tekanan merupakan perangkat yang sudah terintegrasi antara
sensor, rangkaian elektronik untuk menyesuaikan output yang di perlukan.
Instrumen pengukur tekanan antara lain; Pressure transmitter, pressure switch,
Differentian pressure transmitter.

D. Tugas
Pelajari mengenai jenis – jenis sensor pengukur tekanan serta penggunaannya.

E. Test Formatif
1. Yang dimaksud dengan tekanan adalah…
a. Tekanan Fluida c. Intensitas berat
b. Gaya persatuan luas e. Kapasitas gaya
c. Hambatan per meter
2. Jenis tekanan fluida dalam kegiatan sehari hari adalah
a. Tekanan absolute d. Tekanan Gauge
b. Tekanan gaya e. Tekanan bidang
c. Tekanan Fluida
3. Jenis tekanan fluida yang dipengaruhi tekanan atmosfir adalah

16
a. Tekanan absolute d. Tekanan Gauge
d. Tekanan gaya e. Tekanan bidang
e. Tekanan Fluida
4. Elemen pengukur tegangan menggunakan tabung tertutup yang dapat
meregang adalah…
a. Bellows d. Pipa Bourdon
b. Piston e. Diafragma
c. Spring
5. Bagian pengukur tekanan berupa plat yang menunjukan skala pengukuran
disebut..
a. Spring d. Boudon
b. Piston e. Diapragma
c. Dial
6. Fungsi sensor elektronik tekanan mengubah tekanan menjadi…
a. Sinyal Pressure d. sinyal listrik
b. Sinyal pneumatik e. Sinyal fluida
c. sinyal hidrolik
7. Prinsip kerja sensor tekanan yang bekerja berdasarkan variasi nilai resistansi
disebut..
a. Sensor kapasitif d. Sensor magnetik
b. Sensor induktif e. Sensor Robotik
c. Sensor Resistif
8. Prinsip kerja sensor tekanan yang bekerja berdasarkan variasi nilai kapasitansi
disebut..
a. Sensor kapasitif d. Sensor magnetik
b. Sensor induktif e. Sensor Robotik
c. Sensor Resistif
9. Prinsip kerja sensor tekanan yang bekerja berdasarkan perubahan gaya magnet
disebut..
a. Sensor kapasitif d. Sensor magnetik
b. Sensor induktif e. Sensor Robotik
c. Sensor Resistif
10. Instrumen yang menubah tekanan menjadi arus 4 – 20 mA disebut..
a. Controller d. Indikator
b. Indikator e. Recorder
c. Transmitter

17
F. Kunci Jawaban
1. B 6. D
2. D 7. C
3. A 8. A
4. A 9. B
5. C 10. C

G. Lembar kerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengukuran Pengukuran Mengidentifikasi 60 menit
Besaran tekanan Pengukur tekanan
Tekanan

TUJUAN :
Peserta Diklat dapat menggunakan sensor pengukur tekanan sesuai data teknis.
BAHAN:
1. Pressure Transmitter
2. DP transmitter
3. Pressure Gauge
PETUNJUK UMUM:
1. Amati masing masing instrumen pengukur tekanan Pressure transmitter,
Pressure gauge, Differential Pressure transmitter.
2. Lihat spesifikasi teknis, pada tag plate, catat dan tuliskan pada tabel
3. Tanyakan kepada instruktor/ guru bila belum jelas.
NAMA RANGE INPUT JENIS OUTPUT RANGE OUTPUT

18
KEGIATAN BELAJAR 2 : Menggunakan Pressure Transmitter
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2:
Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1, diharapkan anda dapat:
- Mengidentifikasi prinsip kerja instalasi pressure transmitter
- Menggunakan pressure transmitter

B. Uraian Materi
Bahan Bacaan 1: Menggunakan Pressure transmitter
Pemilihan pressure transmitter harus disesuaikan dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek antara lain, port penghubung, jenis Output,
Konfigurasi Pinout, sinyal keluaran dari transmitter. Sinyal keluaran dari transmitter
dapat berupa Volt, miliVolt, dan miliAmper.
Transmitter dengan output miliVolt digunakan pada lingkungan laboratorium dengan
dimensi yang kecil dan memerlukan power supply teregulasi. Karena menggunakan
miliVolt maka jarak tidak lebih dari 200ft. pengawatan rentan terhadap interferensi
gelombang listrik

Gambar 16. Skema Pemasangan Pressure Transmitter

Transmitter dengan keluaran Volt digunakan pada industri dengan penggunaan


antarmuka komputer, yang memerlukan sinyal DC yang lebih besar. Karena
menggunakan sinyal DC yang besar maka lebih tahan terhadap gangguan interferensi
listrik. Dimensi tarnsmitter lebih besar

Gambar 17. Skema Pemasangan Pressure Transmitter sinyal tegangan

19
Transmitter dengan keluaran arus mA biasa digunakan pada bidang industri yang
memiliki lingkungan yang berat, Transmitter arus tahan terhadap interferensi listrik,
dapat dihubungkan dengan jarak yang jauh

Gambar 18. Skema Pemasangan Pressure Transmitter sinyal arus

Instalasi Diferential Pressure transmitter


DP transmitter merupakan instrumen serbaguna yang banyak digunakan dalam
berbagai pengukuran proses. DP transmitter dapat digunakan untuk mengukur tekanan
gauge, Vakum, dan tekanan absolute. Bahkan DP transmitter dapat digunakan untuk
mengukur ketinggian dan aliran fluida.

Pengukuran Tekanan Gauge


DP transmitter dapat digunakan untuk pengukuran gauge. Port H pada transmitter
dihubungkan pada Vessel yang diukur dan Port L terbuka ke udara. Transmitter akan
mengukur tekanan positip pada Vessel dan perbedaan tekanan antara tekanan vessel
dan tekanan atmosfir.

Gambar 19. Skema pengukuran tekanan Gauge

20
Pengukuran tekanan Absolute
DP transmitter dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut. Tekanan absolut
merupakan perbedaan tekanan antara tekanan gauge dengan ruang vakum. Karena di
hubungkan dengan ruang vakum, maka tekanan atmosfir menjadi penambah pada
tekanan gauge. Pada pengukuran tekanan absolute port L di tutup dan port H
dihubungkan dengan Vessel.

Gambar 20. Skema pengukuran tekanan absolut

Pengukuran Tekanan Vakum


Tekanan Vakum merupakan tekanan lebih kecil dari tekanan atmosfir. DP transmitter
digunakan untuk pengukuran vakum dengan menghubungkan port L pada Vessel dan
port H pada udara bebas/atmospfir. Maka semakin kecil tekanan pada vessel akan
memperkuat sinyal output.

Gambar 21. Skema pengukuran tekanan Vakum

21
C. Rangkuman
 Pemilihan pressure transmitter harus disesuaikan dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek antara lain, port penghubung, jenis
Output, Konfigurasi Pinout, sinyal keluaran dari transmitter. Sinyal keluaran dari
transmitter dapat berupa Volt, miliVolt, dan miliAmper.
 Transmitter dengan output miliVolt digunakan pada lingkungan laboratorium.
Karena menggunakan miliVolt maka jarak tidak lebih dari 200ft. pengawatan
rentan terhadap interferensi gelombang listrik
 Transmitter dengan keluaran Volt memerlukan sinyal DC yang lebih besar.
tahan terhadap gangguan interferensi listrik
 Transmitter dengan keluaran arus mA biasa digunakan pada bidang industri
yang memiliki lingkungan yang berat, tahan terhadap interferensi listrik, dapat
dihubungkan dengan jarak yang jauh
 DP transmitter dapat digunakan untuk pengukuran tekanan gauge, tekanan
absolut dan tekanan vakum
D. Tugas
Pelajari skema pemasangan pressure transmitter dan DP transmitter sesuai kebutuhan
pengukuran

E. Test Formatif
1. Jelaskan fungsi pressure transmitter
2. Gambarkan pemasangan DP transmitter pada pengukuran tekanan vakum
3. Gambarkan pemasangan DP transmitter pada pengukuran tekanan absolute

F. Kunci Jawaban
1. Pressure transmitter berfungsi mengubah tekanan yang di deteksi sensor menjadi
sinyal listrik tegangan atau arus

2.

22
3.

G. Lembar Kerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengukuran Pengukuran Menggunakan Pengukur 60 menit
Besaran tekanan tekanan
Tekanan

TUJUAN :
Peserta Diklat dapat menggunakan sensor pengukur tekanan sesuai data teknis.
BAHAN:
1. Pressure Transmitter
2. DP transmitter
3. Pressure Calibrator
4. Power supply 12V
5. Multimeter
PETUNJUK UMUM:
4. Amati masing masing instrumen pengukur tekanan Pressure transmitter,
Pressure gauge, Differential Pressure transmitter.
5. Lihat spesifikasi teknis, pada tag plate, catat dan tuliskan pada tabel
6. Rangkailah pengawatan sesuai gambar berikut
(-)
SUMBER
TEGANGAN VOLT METER
DC
IN (+) OUT (+)

PRESSURE
GAUGE

TEKANAN

23
7. Atur tekanan pada kalibrator pada nilai tertentu pada rentang 0 -10 Bar, catat
output pada tabel

Tekanan Nilai Nilai


(%) Pembacaan Pembacaan
Multimeter (V) (bar)
0
25
50
75
100
75
50
25
0

8. Tanyakan kepada instruktor/ guru bila belum jelas.

KEGIATAN BELAJAR 3 : Kalibrasi Diffrential Pressure Transmitter


A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1, diharapkan peserta dapat:
- Mendeskripsikan prosedur kalibrasi DP Transmitter
- Melakukan Kalibrasi DP transmitter
B. Uraian materi
Sumber bacaan 1: Kalibrasi Diffrential Pressure Transmitter
Kalibrasi DP transmitter merupakan kegiatan pemeriksaan dan penyesuaian Output
dari DP transmitter sesuai dengan input. Pada proses kalibrasi input yang diberikan
pada beberapa nilai dan di periksa kesesuainya dengan output. Kalibrasi berfungsi
untuk menjaga akurasi pada instrumen. Pada DP transmitter dikalibrasi untuk
mendapatkan 4mA pada 0% input dan 20mA pada 100% input.
Pada analog DP transmitter kalibrasi dilakukan dengan mengatur „Zero‟ dan „Span‟
pada analog DP transmitter. Untuk memudahkan proses kalibrasi sebaiknya mengikuti
petunjuk yang disediakan sesuai dengan masing – masing vendor DP transmitter.

24
Beberapa istilah yang perlu diketahui adalah:
 LRL (Lowest Range Limit ) nilai terendah yang dapat di ukur oleh transmitter, hal ini
sesuai dengan data teknis transmitter.
 URL ( Upper Range Limit ) nilai tertinggi yang dapat di ukur oleh transmitter, hal ini
sesuai dengan data teknis transmitter
 LRV ( Lower Range Value ) Nilai terendah yang akan diukur
 URV ( Upper Range Value ) Nilai tertinggi yang akan diukur
 SPAN selisih antara URV dan LRV misalkan URV =300Psi , LRV=0 Psi maka
span= 300-0 = 300
 Calibration Range daerah yang akan di ukur misalkan tekanan yang akan diukur 0 –
700 Psi maka calibration range 0-700 Psi
 Instrumen Range, kemampuan Transmitter untuk mengukur tekanan misalkan 0 –
1000 Psi
 MWP ( maximum Working Pressure ) tekanan maksimal yang mampu di terima
oleh transmitter.

Metoda Kalibrasi
Proses kalibrasi pada transmitter dapat dilakukan dengan simulasi( bench calibration)
menggunakan pembangkit tekanan dengan presssure gauge serta multimeter untuk
membaca output transmitter, atau proses kalibrasi dapat dilakukan pada lokasi yang
sebenarnya transmitter di pasang. Metoda kalibrasi pada lokasi tangki antara lain:
1. Tangki Terbuka(Open Tank) , dilakukan dengan menghubungkan bagian‟High‟
transmitter pada tangki dan „Low‟ tekanan atmosfir.

Gambar 22. Kalibrasi pada tangki terbuka

Pada contoh diatas kondisi awal span tekanan 90 H2O yang kemudian di lakukan
proses Re ranging dengan mengubah span menjadi 50H2O dengan LRV 50H2O
pada 0 mA,
2. Tangki tertutup (Close Tank) dilakukan pada kondisi tangki tertutup dan memiliki
tekanan dengan menghubungkan bagian‟High‟ transmitter pada tangki bagian

25
bawah dan „Low‟ pada tangki bagian atas. Pengukuran tangki tertutup
disesuaikan dengan kondisi fluida yang di ukur, yaitu
a. Dry Leg . Jika Fluida tidak mengalami penguapan atau pembekuan.

Gambar 23. Kalibrasi Dry Leg

Tutup semua valve, kemuadian buka V1 dan V2 agar sama dengan tekanan
atmosfir, kalibrasi pada 0 mA. Buka V3 kemuadian atur pada 20 mA.
Berikutnya buka V4 re range pada 0 mA
b. Wet Leg. Jika Fluida mengalami penguapan atau pembekuan. Pada proses
ini pipa leg disi dengan cairan buffer, seperti glycol, gliseryn atau fluida yang
sama pada tangki.

Gambar 24. Kalibrasi Wet Leg

26
Tutup semua valve, kemudian buka V1 dan V2 agar sama dengan tekanan
atmosfir, kalibrasi pada 0 mA. Buka V3 kemudian atur pada 20 mA.
Berikutnya buka V4 re range pada 0 mA

Secara umum langkah – langkah kalibrasi adalah:


1. Siapkan peralatan yang dibuthkan antara lain sumber tekanan misalkan DWT
dengan pressure gauge, Digital Multimeter, Sumber tegangan 24V.
2. Perhatikan name plate, catat informasi mengenai model transmitter, range kalibrasi,
span, MWP( maximum working pressure).
3. Hubungkan peralatan dengan dengan benar, pastikan tidak terjadi terbalik polaritas
atau kesalahan lain. Secara umum skema rangkaian transmitter sebagai berikut

Gambar 25. Skema rangkaian kalibrasi Analog transmitter

4. Pada umumnya proses kalibrasi menggunakan beberapa kondisi input 0%, 25%,
50%,75%, 100% untuk output 4-20mA. Kalibrasi dilakukan pada saat input naik 0-
100% atau turun 100-0%. Grafik hubungan input output dinyatakan pada grafik
berikut

27
5. Lakukan Bench calibration. Bench calibration merupan prosedur untuk
mensimulasikan proses sesuai dengan keadaan sebenarnya menggunakan
peralatan kalibrasi. Port L pada udara bebas, Port H pada sumber tekanan
misalkan DWT hand Pump atau peralatan yang lainnya. Berikan tekanan pada
port H dengan kondisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% catat output transmitter.
Perekaman data awal dapat di jadikan acuan unjuk kerja transmitter.
6. Proses kalibrasi dilakukan dengan mengatur „Zero‟ persen transmitter di kalibrasi
dengan LRV dari range calibration. Dan „SPAN‟ dikalibrasi dengan URV dari range
calibration.
Misalkan tekanan yang akan diukur antara 0 – 300Psi maka 4mA diatur pada 0 Psi
dengan mengatur „Zero‟ dan 20mA diatur pada 300Psi dengan mengatur‟Span‟.
7. Putar skrup „Zero‟ dan Span pada Posisi tengah, atur tekanan dari sumber sekitar
0% atau 0 Psi putar skup „Zero‟ atur hingga penunjukan multimeter tepat atau
mendekati 4mA.
8. Atur tekanan dari sumber hingga 100% atau 300Psi, putar skrup „Span‟ hingga
penunjukan multimeter tepat atau mendekati 20mA.

Kalibrasi Smart DP Transmitter


Proses kalibrasi Transmitter analog berbeda dengan Smart transmitter,.Pada smart
transmitter kalibrasi dilakukan dengan mengubah kurva karakteristik sensor yang
tersimpan pada mikroprosesor. Proses kalibrasi Smart Transmitter antara lain;
 Reranging merupakan pengaturan 4 – 20 mA sesuai dengan tekanan yang diukur.
Hal ini tidak mengubah kurva karakteristik sensor,
 Analog output trim adalah pengaturan kurva karakter analog 4-20 mA dari
transmiter disesuaikan dengan plant standar
 Sensor Trim pengaturan karaktristik sensor, terdiri dari sensor Trim dan Zero trim
Zero trim merupakan pengaturan untuk mengantisipasi efek penempatan
instrumen, proses ini efektif dilakukan saat transmitter sudah terpasang pada
lokasinya.
Sensor Trim merupakan pengaturan 2 titik Pengatural Low trim dan High trim
untuk kalibrasi digital sesuai range yang diukur. Low trim atur lebih awal. Pada
smart transmitter pengaturan High Trim dan Low trim tidak saling mempengaruhi.

Proses pengaturan pada smart Transmitter menggunakan Protokol HART ( Highway


Addressable Remote Tranducer) dengan alat HART Communicator. HART
Communicator berfungsi sebagai perangkat untuk membaca output Transmitter dan
memasukan pengaturan transmitter

28
Secara umum kalibrasi Smart Transmitter sebagai berikut;

Gambar 26. Menghubungkan HART Communicator

1. Hubungkan sumber Tekanan, Smart Transmitter dan HART Communicator


2. Lakukan komunikasi antara HART dengan Transmitter
3. Atur tekanan masukan, amati pembacaan PV, pada Communicator , jika tidak
sesuai lakukan proses kalibrasi Pengaturan sensor Trim
Atur tekanan LRV pada transmitter, amati pada HART Communicator tunggu hingga
stabil pilih Low pada Trim Sensor.
Kemudian atur tekanan URV pada transmitter, amati pada HART Communicator
tunggu hingga stabil, pilih High pada Trim Sensor
4. Amati Pembacaan Analog Output ( AO ) pada Communicator , Bandingkan dengan
tampilan pada transmitter. Jika tidak sesuai lakukan Analog Output trim
Pada HART Communicator jalankan kalibrasi Analog Output/ Digital Analog „Low‟.
Amati pembacaan miliAmpere Meter, Setelah muncul nilai Analog Pada HART
ganti dengan nilai penunjukan miliAmpere Meter.
Selanjutnya jalankan kalibrasi Analog Output/ Digital Analog „High‟, amati
pembacaan miliAmper meter, setelah muncul nilai analog pada HART ganti dengan
nilai penunjukan miliAmpere Meter.

C. Rangkuman
 Kalibrasi DP transmitter merupakan kegiatan pemeriksaan dan penyesuaian
Output dari DP transmitter sesuai dengan input.
 Pada DP transmitter dikalibrasi untuk mendapatkan 4mA pada 0% input dan 20mA
pada 100% input.
 Kalibrasi pada tangki secara langsung di sesuaikan dengan karakteristik dari
proses, antar lain kalibrasi Tangki terbuka, kalibrasi Dry leg, kalibrasi Wet leg.

29
 Kalibrasi Analog trasmitter dilakukan dengan mengatur zero dan span pada DP
transmitter.
 Kalibrasi Smart Transmitter menggunakan konsol HART Communicator dengan
mengatur Low trim , High trim dan analog output
D. Tugas
Pahami prosedur kalibrasi transmitter kemudian praktekan dengan benar
E. Test Formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud kalibrasi
2. Jelaskan Fungsi kalibrasi
3. Gambarkan skema kalibrasi Analog Transmitter
4. Jelaskan perbedaan kalibrasi Dry Leg dan Wet Leg pada tangki tertutup

F. Kunci jawaban
 Kalibrasi DP transmitter merupakan kegiatan pemeriksaan dan
penyesuaian Output dari DP transmitter sesuai dengan input.
 Kalibrasi berfungsi untuk menjaga akurasi pengukuran pada instrumen


 Kalibrasi Dry Leg di terapkan pada tangki tertutup yang menampung fluida
yang tidak mengalami penguapan atau pembekuan, sedangkan Wet Leg di
gunakan pada fluida yang mengalami penguapan dan pembekuan.

G. Lembar Kerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengukuran Pengukuran Menggunakan Pengukur 60 menit
Besaran tekanan tekanan
Tekanan

TUJUAN :
Peserta Diklat dapat mengkalibrasi DP Transmitter.

30
BAHAN:
1. Differential Pressure Transmitter
2. Pressure Kalibrator
3. Multimeter Presisi
4. HART Calibrator

PETUNJUK UMUM:
1. Persiapkan Alat Bahan yang di gunakan
2. Rangkailah pengawatan seperti gambar berikut

3. Atur tekanan yang akan di ukur antara 0 – 8 Bar, catat hasil pembacaan dan
output pada tabel sebelum kalibrasi.

Nilai Nilai
Tekanan Tekanan Pembacaan Pembacaan
(%) Bar Multimeter (bar)
(V)
0 0
25 2
50 4
75 6
100 8
75 6
50 2
25 4
0 0
4. Atur tekanan pada posisi 0, amati pembacaan Pada HART, atur pada batas Low,
kemudian naikan tekanan hingga 8 Bar, atur pada posisi High.

31
5. Jalankan kalibrasi analog output low, amati pembacaan mA meter, ganti nilai
yang tertera pada HART dengan nilai mA meter Berikutnya jalankan kalibrasi
analog output High, amati pembacaan mA meter, ganti nilai yang tertera pada
HART dengan nilai mA meter
6. Atur tekanan yang akan di ukur antara 0 – 8 Bar, catat hasil pembacaan dan
output pada tabel setelah kalibrasi

Nilai Nilai
Tekanan Tekanan Pembacaan Pembacaan
(%) Bar Multimeter (bar)
(V)
0 0
25 2
50 4
75 6
100 8
75 6
50 2
25 4
0 0

7. Tanyakan kepada instruktor/ guru bila belum jelas.

32
III. EVALUASI

Uji Kompetensi
1. Penilaian Ranah Sikap (Kepribadian)

a. Instrumen dan Rubrik Penilaian


TanggungJ
Nama Disiplin Jujur Santun Nilai
No awab
Peserta Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
n

b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:


Disiplin
1) Tertib mengikut iinstruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain

33
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

TanggungJawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

2. Penilaian Ranah Pengetahuan


a. Kisi-kisi dan Soal

Kompetensi
Indikator Indikator Soal JenisSoal
Dasar
1. Melakukan 1. Menjelaskan prinsip 1. Peserta dapat Essay
pengukuran kerja sensor menjelaskan prinsip
tekanan tekanan kerja sensor
2. Menjelaskan jenis tekanan
jenis pengukur 2. Peserta dapat
tekanan menjelaskan jenis –
3. Menjelaskan jenis pengukur
Penggunaan tekanan
pressure transmitter 3.Peserta dapat
4. Menjelaskan menjelaskan

34
Kompetensi
Indikator Indikator Soal JenisSoal
Dasar
prosedur kalibrasi penggunaan dan
pemasangan
pressure
transmitter
4.Peserta dapat
menjelaskan
prosedur kalibrasi
DP transmitter

b. Instrumen dan Rubrik Penilaian


Skor setiap nomor soal
No. Nama Peserta Nilai
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
1
2
3

Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:

Indikator penilaian pengetahuan

a. Menerapkan prosedur
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

b. Memilih peralatan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

c. Menjelaskan penuangan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3

35
3. Jika jawaban nya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

d. Menerapkan cara penuangan


1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban nya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

e. Menyiapkan peralatan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban nya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

f. Melakukan penuangan peralatan


1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban nya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

Rumus pengolahan Nilai adalah

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai  x 4  ____
20

36
3. Penilaian Ranah Keterampilan/ Kompetensi
Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan
Menyiapkan Melakukan
peralatan melakukan
No. Nama Siswa/Kelompok Nilai
Kalibrasi
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.

Rubrik Penilaian:
Peserta didik mendapat skor:
4 = jika empat indikator dilakukan.
3 = jika tiga indikator dilakukan.
2 = jika dua indikator dilakukan.
1 = jika satu indikator dilakukan.

Indikator penilaian keterampilan


a) Menyiapkan peralatan
1) Pemilihan alat dan bahan sesuai LKS.
2) Membuat produk sesuai contoh.
3) Perakitan dilakukan dengan rapih dan kokoh.
4) Selama bekerja selalu menerapkan K3.
b) Melakukan penuangan
1) menyiapkan peralatan uji sesuai LK.
2) Melakukan penuanganlogam sesuai contoh.
3) Pelaksanaan dilakukan dengan rapih dan kokoh.
4) Selama bekerja selalu menerapkan K3.

Pengolahan Nilai KD- Keterampilan


Aspek/Indikator Tes ke Skor Keterangan
Menyiapkan peralatan 1
2
Melakukan melakukan Kalibrasi 1
2

37
Aspek/Indikator Tes ke Skor Keterangan

Nilai KD –
Keterampilanditentukanberdasar
kanskorrerata optimum (nilai
tertinggi) dari aspek
(Indikatorpencapaiankompetensi)
yang dinilai

38
IV. PENUTUP

Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal berarti telah menguasai
kompetensi pengukuran besaran tekanan dapat dilanjutkan pada kompetensi berikutnya
Sebaliknya apabila tidak lulus, maka peserta diklat harus mengulang modul ini.

39
DAFTAR PUSTAKA

1. Instrumentation And Control D.J. Dunn


2. Basic Instrumentation Measuring Devices And Basic Pid Control
3. Electronic Pressure Measurment, Eugen Gabmann, Anna Gries, verlag
moderne industrie. 2010
4. Instrument Calibration, H.M Hashemian 2003
5. Measurement and Control Basics, 3rd Edition Thomas A. Hughes 2002
6. http://www.jasaservis.net/mengenal-differential-pressure-transmitter/.html
7. http://www.instrumentationtoolbox.com/2011/02/applications-of-dp-
transmitters.html
8. http://www.instrumentationtoolbox.com/2011/02/pressure-sensors-used-in-
industrial.html
9. http://www.coulton.com/beginners_guide_to_differential_pressure_transmitters
.html
10. http://enginemechanics.tpub.com/14105/css/Spiral-And-Helical-Bourdon-
Tubes-131.htm
11. https://www.hwhcorp.com/ml57000-012-ch1.html
12. http://enginemechanics.tpub.com/14105/css/Simple-Bellows-Elements-
132.htm
13. http://users.telenet.be/instrumentatie/pressure/bourdon-tube-pressure-
gauge.html
14. https://www.isa.org/pdfs/calibration-principles-chapter1/
15. http://www.coulton.com/difference_between_range_calibration.html
16. http://www.automationforum.co/2012/04/calibration-procedure-differential.html

40

Anda mungkin juga menyukai