PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI MODUL
Modul sisipan Pengukuran Besaran Tekanan membahas tentang sensor
tekanan serta kalibrasi transmitter yang merupakan salah satu bagian dari
kompetensi pengukuran besaran proses pada kompetensi kontrol mekanik, oleh
karena itu siswa diharapkan menguasainya karena akan menunjang penguasaan
materi selanjutnya.
Modul mpengukuran besaran tekanan merupakan salah satu bentuk dan
alat bantu ajar yang dapat digunakan baik di kelas maupun untuk bengkel pada
saat siswa melakukan praktek.
Ruang lingkup modul ini meliputi:
1. Jenis sensor tekanan
2. Menggunakan sensor tekanan
3. Kalibrasi DP Transmitter
B. Prasyarat
Modul Pengukuran tekanan akan mudah diselesaikan bagi peserta yang udah
menyelesaikan pengukuran besaran listrik dan rangkaian arus listrik.
1
b) Kerjakanlah tugas-tugas yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. Hal
ini akan menambah kedalaman peserta diklat padapenguasaan materi-
materi yang dibahas pada kegiatan belajar yang bersangkutan.
c) Kerjakan tes formatif dengan baik. Tes ini menunjukkan tingkat
penguasaan peserta diklat pada materi-materi yang dibahas dalam
kegiatan belajar yang bersangkutan.
d) Jangan berpindah pada kegiatan belajar berikutnya, jika penguasaan
materi pada kegiatan belajar sebelumnya masih belum dikuasai. Ulangi
kegiatan belajar ini dan bertanyalah hal-hal yang belum dikuasai kepada
guru atau instruktor yang mengampu.
e) Kerjakanlah tugas praktik yang terdapat dalam lembar kerja dengan baik.
Keberhasilan peserta diklat dalam mengerjakan tugas ini dapat dilihat
dengan kualitas pekerjaan yang memenuhi standar yang telah ditentukan.
Jika hasil praktik belum memenuhi standar dimaksud, ulangi tugas praktik
yang bersangkutan sampai didapatkan hasil praktik yang memenuhi.
2. Bagi Guru
Peran guru atau instruktor pada setiap kegiatan belajar modul adalah:
a) Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
b) Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c) Membantu peserta diklat dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta
diklat.
d) Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f) Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
g) Merencanakan proses penilaian dan dan menyiapkan perangkatnya.
h) Melaksanakan penilaian.
i) Menjelaskan kepada peserta diklat tentang sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dari suatu kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
j) Mencatat pencapaian kemajuan peserta diklat.akan dinilai oleh
pengampu dengan menggunakan format penilaian yang sudah
dipersiapkan.
2
D. TUJUAN
1. Tujuan Antara
a. Peserta didik/siswa dapat mengidentifikasi besaran tekanan besaran
elektronika
b. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan melakukan pengukuran besaran
listrik
2. Tujuan Akhir
b. M e n g g u n a k a n p e n g u k u r t e k a n a n
E. KOMPETENSI
Modul ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan tingkat dasar yang diperlukan di
dalam
Tabel 1. Pengukuran Besaran Tekanan
Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kompetens Kinerja Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan
i
Mengidentif Mengenal simulasi menggun memahami -
ikasi dan akan
sensor memahami
tekanan Prinsip kerja
pengukur
tekanan
Menggunak Mengidentifi Pemasanga Bekerja Menggunaka mengopera
an kasi n pengukur sesuai n pengukur sikan
pengukur pemasanga tekanan prosedur tekanan
tekanan n pengukur , disiplin
tekanan
3
Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kompetens Kinerja Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan
i
Prosedur Melakukan Kalibrasi Bekerja Menyebutkan Melakukan
Kalibrasi kalibrasi transmitter sesuai prosedur kalibrasi
Transmitter Transmitter prosedur kalibrasi
, disiplin
F. CEK KEMAMPUAN
4
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
B. Uraian Materi
Bahan Bacaan 1: Prinsip Kerja sensor tekanan
Tekanan (Pressure) merupakan besaran yang umum di ukur, Tekanan di definisikan
sebagai gaya per satuan luan, . satuan yang di gunakan antara lain PSI (
Pound per Square Inch ) dalam British Unit, satuan PA ( Pascal ) dalam Metric.
5
3. Vakum : Tekanan dibawah tekanan atmosfir
4. Tekanan Diferensial : Pengukuran tekanan yang diukur terhadap tekanan yang
lain,
Sensor tekanan berfungsi untuk mengubah tekanan menjadi gerak mekanik atau sinyal
listrik.
Pipa Bourdon
Bourdon Tube/ Pipa Bourdon merupakan salah satu prinsip yang banyak digunakan pada
instrumen pengukur tekanan. Terdiri dari tabung tertutup yang dapat meregang saat diberi
tekanan dan dapat kembali ke bentuk semula. Bourdon dapat digunakan pada
lingkungan yang keras dan bertekanan tinggi, dapat juga digunakan untuk mengukur
tekanan rendah. Waktu respon Lebih lambat dibanding Diapragm dan Bellows. Beberapa
kelebihan dan kekurangan penggunaan pipa bourdon yaitu;
Kelebihan
• Biaya pengadaan awal : rendah
6
• Konstruksi sederhana
• Dapat dikalibarsi dengan mudah (menggunakan mercury barometer).
• Tersedia range yang bervarisai, termasuk range yang sangat tinggi.
Kekurangan
• Peka terhadap goncangan dan getaran
• Mempunyai sifat histerisis
• Akurasi : sedang (tidak tepat untuk beberapa aplikasi).
• Tidak tahan terhadap surge pressure
Terdapat beberapa jenis pipa Bourdon yaitu;
C Type
Spriral
Helical
C Type
Terdiri dari pipa melengkung, bagian ujung di hubungkan dengan link yang menggerakan
indikator.
Saat tekanan terdeteksi maka pipa lengkung akan menegang cenderung lurus dan
menyebabkan pergerakan jarum indikator.
Spiral
Konstruksi terdiri dari lilitan pipa bourdon yang membentuk spiral, bagian ujung di
hubungkan dengan indikator
7
Gambar 4. Spiral Bourdon Tube Pressure Gauge
Digunakan secara umum pada range tekanan menengah (medium pressure) , jangkauan
hingga 100.000 Psi. Range akurasinya sekitar ± 0.5 %
Helical
Konstruksi hampir terdiri dari lilitan aksial pipa bourdon, bagian ujung di hubungkan
dengan indikator
Bellows
Element bellows merupakan elemen elastis yang fleksibel pada arah aksial. Biasanya
dibuat dari bahan kuningan, fosfor-perunggu, berrilium-tembaga, monel, stainless steel,
inconel dan bahan metal lainnya. Dengan element ini dapat diperoleh hubungan yang
linear antara tekanan .
Gambar 7. Bellows
Saat mendapat tekanan maka bellows akan bergerak aksial dan sesuai dengan
penunjukan jarum. Sebagian besar bellows element digunakan untuk pengukuran
tekanan rendah (absolute atau relative) dan tekanan diferensial, beroperasi untuk
tekanan vacuum sampai tekanan 0 – 400 psi. Aplikasi dalam range inch H2O
hingga 30 atau 40 psi, namun unit tersedia dalam range 0 – 2.000 psi. Ketelitian
bellows element adalah sekitar ± ½ %.
Kelebihan
• Biaya pengadaan awal rendah
• Konstruksi kuat dan sederhana
• Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah.
9
• Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relatif (gauge) dan
tekanan diferensial.
Kekurangan
• Memerlukan kompensasi temperature
• Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
• Mempunyai histeresis yang besar.
• Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.
Diafragm
Diafragma menggunakan prinsip perubahan dari suatu diaphragm ( sekat) .
konstruksi terdiri dari ruang yang di sekat oleh Diaphragm. Saat menerima tekanan
maka Diaphragms akan melengkung yang sesuai dengan penunjukan indikator.
Gambar 8. Diapragma
Kelebihan
• Biaya pengadaan awal cukup tinggi
• Karakteristik “overrange” : tinggi
• Linearitas baik
• Akurasi baik
• Dapat digunakan untuk pengukuran tekanan absolut, tekanan relatif (gauge)
maupun tekanan differential.
• Tersedia dalam berbagai macam bahan (tahan terhadap korosi)
Kekurangan
• Sangat peka terhadap getaran dan kejutan
• Jika rusak sulit diperbaiki.
10
2. Sensor elektronik Tekanan
Sensor elektronik tekanan akan mengubah besaran tekanan menjadi sinyal listrik yang
proportional. Beberapa prinsip kerja sensor elektronik tekanan yaitu, resistif, kapasitif,
induktif, piezoelectric.
Sensor Resistive
Sensor bekerja berdasarkan variasi resistansi dari bahan yang mengalami perubahan
dimensi. Hal ini beradasarkan persamaan;
Dimana
Apabila suatu konduktor mengalami perubahan panjang dan mengalami perubahan luas
penampang akan mempengaruhi perubahan resistansi.
Strain Gauge yang terletak pada Diafragma akan mengalami deformasi pada saat
diafragma menerima tekanan , hal ini akan menyebabkan perubahan resistansi.
Jenis Piezo resistife strain gauge terbuat dari bahan semi konduktor misalnya silikon yang
akan meningkatkan variasi resistansi hingga 100 kali lebih tinggi dari bahan konduktor
biasa.
11
Sensor Kapasitif
Sensor bekerja berdasarkan perubahan kapasitansi pada dua plat. Besarnya kapasitansi
sesuai dengan persamaan berikut;.
Dimana
Sensor tekanan dengan prinsip kapasitor menggunakan plat tetap ( Fixed/main plat ) dan
diafragma sebagai plat bergerak(moving plate).
Diafragma terbuat dari plat logam atau dilapisi bahan logam. Saat diafragma mendapat
tekanan maka jarak antar plat akan berkurang mengakibatkan peningkatan
kapasitansi. Saat tekanan berkurang maka jarak berkurang mengakibatkan kapasitansi
mengecil.
Sensor Induktif
Konstruksi sensor induktif terdiri dari lilitan kawat pada inti besi membentuk rangkaian
magnetik. Inti magnet yang dihubungkan dengan diafragma akan bergerak aksial
sesuai dengan tekanan pada diafragma.
12
Gambar 10. Prinsip kerja Induktif
Bahan ini akan mengeluarkan tegangan yang sesuai dengan tekanan pada
diafragma . Piezo electric banyak digunakan pada pengukuran tekanan dinamis.
13
Bahan Bacaan 2: Pengukur Elektronik Tekanan
Beberapa jenis instrumen prngukur tekanan yang umum digunakan antara lain,
Pressure Transmitter dan Pressure Switch. Instrumen elektonik pada dasarnya terdiri
dari Koneksi tekanan, sensor tekanan, Papan rangkaian elektronik, Koneksi elektrik.
Pressure Transmitter
Pressure transmitter mengubah besaran fisik tekanan/pressure menjadi sinyal listrik
standar industri, misalkan 4 – 20mA, 0,5-4,5V. Pressure connection menggunakan ulir
standar dilengkapi dengan seal berfungsi untuk mengarahkan tekanan pada sensor
dan memudahkan pemasangan pada pipa.
Electronic board berfungsi menyesuaikan sinyal yang diterima dari pressure sensor
menjadi sinyal listrik standar industri, Electrical connection berupa terminal untuk
menghubungkan transmitter dengan instrumen yang lain misalkan Pressure Controller.
14
Gambar 13. Pressure Switch
15
Gambar 15. Cara kerja sensor Diapragma
C. Rangkuman
D. Tugas
Pelajari mengenai jenis – jenis sensor pengukur tekanan serta penggunaannya.
E. Test Formatif
1. Yang dimaksud dengan tekanan adalah…
a. Tekanan Fluida c. Intensitas berat
b. Gaya persatuan luas e. Kapasitas gaya
c. Hambatan per meter
2. Jenis tekanan fluida dalam kegiatan sehari hari adalah
a. Tekanan absolute d. Tekanan Gauge
b. Tekanan gaya e. Tekanan bidang
c. Tekanan Fluida
3. Jenis tekanan fluida yang dipengaruhi tekanan atmosfir adalah
16
a. Tekanan absolute d. Tekanan Gauge
d. Tekanan gaya e. Tekanan bidang
e. Tekanan Fluida
4. Elemen pengukur tegangan menggunakan tabung tertutup yang dapat
meregang adalah…
a. Bellows d. Pipa Bourdon
b. Piston e. Diafragma
c. Spring
5. Bagian pengukur tekanan berupa plat yang menunjukan skala pengukuran
disebut..
a. Spring d. Boudon
b. Piston e. Diapragma
c. Dial
6. Fungsi sensor elektronik tekanan mengubah tekanan menjadi…
a. Sinyal Pressure d. sinyal listrik
b. Sinyal pneumatik e. Sinyal fluida
c. sinyal hidrolik
7. Prinsip kerja sensor tekanan yang bekerja berdasarkan variasi nilai resistansi
disebut..
a. Sensor kapasitif d. Sensor magnetik
b. Sensor induktif e. Sensor Robotik
c. Sensor Resistif
8. Prinsip kerja sensor tekanan yang bekerja berdasarkan variasi nilai kapasitansi
disebut..
a. Sensor kapasitif d. Sensor magnetik
b. Sensor induktif e. Sensor Robotik
c. Sensor Resistif
9. Prinsip kerja sensor tekanan yang bekerja berdasarkan perubahan gaya magnet
disebut..
a. Sensor kapasitif d. Sensor magnetik
b. Sensor induktif e. Sensor Robotik
c. Sensor Resistif
10. Instrumen yang menubah tekanan menjadi arus 4 – 20 mA disebut..
a. Controller d. Indikator
b. Indikator e. Recorder
c. Transmitter
17
F. Kunci Jawaban
1. B 6. D
2. D 7. C
3. A 8. A
4. A 9. B
5. C 10. C
G. Lembar kerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengukuran Pengukuran Mengidentifikasi 60 menit
Besaran tekanan Pengukur tekanan
Tekanan
TUJUAN :
Peserta Diklat dapat menggunakan sensor pengukur tekanan sesuai data teknis.
BAHAN:
1. Pressure Transmitter
2. DP transmitter
3. Pressure Gauge
PETUNJUK UMUM:
1. Amati masing masing instrumen pengukur tekanan Pressure transmitter,
Pressure gauge, Differential Pressure transmitter.
2. Lihat spesifikasi teknis, pada tag plate, catat dan tuliskan pada tabel
3. Tanyakan kepada instruktor/ guru bila belum jelas.
NAMA RANGE INPUT JENIS OUTPUT RANGE OUTPUT
18
KEGIATAN BELAJAR 2 : Menggunakan Pressure Transmitter
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2:
Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1, diharapkan anda dapat:
- Mengidentifikasi prinsip kerja instalasi pressure transmitter
- Menggunakan pressure transmitter
B. Uraian Materi
Bahan Bacaan 1: Menggunakan Pressure transmitter
Pemilihan pressure transmitter harus disesuaikan dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek antara lain, port penghubung, jenis Output,
Konfigurasi Pinout, sinyal keluaran dari transmitter. Sinyal keluaran dari transmitter
dapat berupa Volt, miliVolt, dan miliAmper.
Transmitter dengan output miliVolt digunakan pada lingkungan laboratorium dengan
dimensi yang kecil dan memerlukan power supply teregulasi. Karena menggunakan
miliVolt maka jarak tidak lebih dari 200ft. pengawatan rentan terhadap interferensi
gelombang listrik
19
Transmitter dengan keluaran arus mA biasa digunakan pada bidang industri yang
memiliki lingkungan yang berat, Transmitter arus tahan terhadap interferensi listrik,
dapat dihubungkan dengan jarak yang jauh
20
Pengukuran tekanan Absolute
DP transmitter dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut. Tekanan absolut
merupakan perbedaan tekanan antara tekanan gauge dengan ruang vakum. Karena di
hubungkan dengan ruang vakum, maka tekanan atmosfir menjadi penambah pada
tekanan gauge. Pada pengukuran tekanan absolute port L di tutup dan port H
dihubungkan dengan Vessel.
21
C. Rangkuman
Pemilihan pressure transmitter harus disesuaikan dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek antara lain, port penghubung, jenis
Output, Konfigurasi Pinout, sinyal keluaran dari transmitter. Sinyal keluaran dari
transmitter dapat berupa Volt, miliVolt, dan miliAmper.
Transmitter dengan output miliVolt digunakan pada lingkungan laboratorium.
Karena menggunakan miliVolt maka jarak tidak lebih dari 200ft. pengawatan
rentan terhadap interferensi gelombang listrik
Transmitter dengan keluaran Volt memerlukan sinyal DC yang lebih besar.
tahan terhadap gangguan interferensi listrik
Transmitter dengan keluaran arus mA biasa digunakan pada bidang industri
yang memiliki lingkungan yang berat, tahan terhadap interferensi listrik, dapat
dihubungkan dengan jarak yang jauh
DP transmitter dapat digunakan untuk pengukuran tekanan gauge, tekanan
absolut dan tekanan vakum
D. Tugas
Pelajari skema pemasangan pressure transmitter dan DP transmitter sesuai kebutuhan
pengukuran
E. Test Formatif
1. Jelaskan fungsi pressure transmitter
2. Gambarkan pemasangan DP transmitter pada pengukuran tekanan vakum
3. Gambarkan pemasangan DP transmitter pada pengukuran tekanan absolute
F. Kunci Jawaban
1. Pressure transmitter berfungsi mengubah tekanan yang di deteksi sensor menjadi
sinyal listrik tegangan atau arus
2.
22
3.
G. Lembar Kerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengukuran Pengukuran Menggunakan Pengukur 60 menit
Besaran tekanan tekanan
Tekanan
TUJUAN :
Peserta Diklat dapat menggunakan sensor pengukur tekanan sesuai data teknis.
BAHAN:
1. Pressure Transmitter
2. DP transmitter
3. Pressure Calibrator
4. Power supply 12V
5. Multimeter
PETUNJUK UMUM:
4. Amati masing masing instrumen pengukur tekanan Pressure transmitter,
Pressure gauge, Differential Pressure transmitter.
5. Lihat spesifikasi teknis, pada tag plate, catat dan tuliskan pada tabel
6. Rangkailah pengawatan sesuai gambar berikut
(-)
SUMBER
TEGANGAN VOLT METER
DC
IN (+) OUT (+)
PRESSURE
GAUGE
TEKANAN
23
7. Atur tekanan pada kalibrator pada nilai tertentu pada rentang 0 -10 Bar, catat
output pada tabel
24
Beberapa istilah yang perlu diketahui adalah:
LRL (Lowest Range Limit ) nilai terendah yang dapat di ukur oleh transmitter, hal ini
sesuai dengan data teknis transmitter.
URL ( Upper Range Limit ) nilai tertinggi yang dapat di ukur oleh transmitter, hal ini
sesuai dengan data teknis transmitter
LRV ( Lower Range Value ) Nilai terendah yang akan diukur
URV ( Upper Range Value ) Nilai tertinggi yang akan diukur
SPAN selisih antara URV dan LRV misalkan URV =300Psi , LRV=0 Psi maka
span= 300-0 = 300
Calibration Range daerah yang akan di ukur misalkan tekanan yang akan diukur 0 –
700 Psi maka calibration range 0-700 Psi
Instrumen Range, kemampuan Transmitter untuk mengukur tekanan misalkan 0 –
1000 Psi
MWP ( maximum Working Pressure ) tekanan maksimal yang mampu di terima
oleh transmitter.
Metoda Kalibrasi
Proses kalibrasi pada transmitter dapat dilakukan dengan simulasi( bench calibration)
menggunakan pembangkit tekanan dengan presssure gauge serta multimeter untuk
membaca output transmitter, atau proses kalibrasi dapat dilakukan pada lokasi yang
sebenarnya transmitter di pasang. Metoda kalibrasi pada lokasi tangki antara lain:
1. Tangki Terbuka(Open Tank) , dilakukan dengan menghubungkan bagian‟High‟
transmitter pada tangki dan „Low‟ tekanan atmosfir.
Pada contoh diatas kondisi awal span tekanan 90 H2O yang kemudian di lakukan
proses Re ranging dengan mengubah span menjadi 50H2O dengan LRV 50H2O
pada 0 mA,
2. Tangki tertutup (Close Tank) dilakukan pada kondisi tangki tertutup dan memiliki
tekanan dengan menghubungkan bagian‟High‟ transmitter pada tangki bagian
25
bawah dan „Low‟ pada tangki bagian atas. Pengukuran tangki tertutup
disesuaikan dengan kondisi fluida yang di ukur, yaitu
a. Dry Leg . Jika Fluida tidak mengalami penguapan atau pembekuan.
Tutup semua valve, kemuadian buka V1 dan V2 agar sama dengan tekanan
atmosfir, kalibrasi pada 0 mA. Buka V3 kemuadian atur pada 20 mA.
Berikutnya buka V4 re range pada 0 mA
b. Wet Leg. Jika Fluida mengalami penguapan atau pembekuan. Pada proses
ini pipa leg disi dengan cairan buffer, seperti glycol, gliseryn atau fluida yang
sama pada tangki.
26
Tutup semua valve, kemudian buka V1 dan V2 agar sama dengan tekanan
atmosfir, kalibrasi pada 0 mA. Buka V3 kemudian atur pada 20 mA.
Berikutnya buka V4 re range pada 0 mA
4. Pada umumnya proses kalibrasi menggunakan beberapa kondisi input 0%, 25%,
50%,75%, 100% untuk output 4-20mA. Kalibrasi dilakukan pada saat input naik 0-
100% atau turun 100-0%. Grafik hubungan input output dinyatakan pada grafik
berikut
27
5. Lakukan Bench calibration. Bench calibration merupan prosedur untuk
mensimulasikan proses sesuai dengan keadaan sebenarnya menggunakan
peralatan kalibrasi. Port L pada udara bebas, Port H pada sumber tekanan
misalkan DWT hand Pump atau peralatan yang lainnya. Berikan tekanan pada
port H dengan kondisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% catat output transmitter.
Perekaman data awal dapat di jadikan acuan unjuk kerja transmitter.
6. Proses kalibrasi dilakukan dengan mengatur „Zero‟ persen transmitter di kalibrasi
dengan LRV dari range calibration. Dan „SPAN‟ dikalibrasi dengan URV dari range
calibration.
Misalkan tekanan yang akan diukur antara 0 – 300Psi maka 4mA diatur pada 0 Psi
dengan mengatur „Zero‟ dan 20mA diatur pada 300Psi dengan mengatur‟Span‟.
7. Putar skrup „Zero‟ dan Span pada Posisi tengah, atur tekanan dari sumber sekitar
0% atau 0 Psi putar skup „Zero‟ atur hingga penunjukan multimeter tepat atau
mendekati 4mA.
8. Atur tekanan dari sumber hingga 100% atau 300Psi, putar skrup „Span‟ hingga
penunjukan multimeter tepat atau mendekati 20mA.
28
Secara umum kalibrasi Smart Transmitter sebagai berikut;
C. Rangkuman
Kalibrasi DP transmitter merupakan kegiatan pemeriksaan dan penyesuaian
Output dari DP transmitter sesuai dengan input.
Pada DP transmitter dikalibrasi untuk mendapatkan 4mA pada 0% input dan 20mA
pada 100% input.
Kalibrasi pada tangki secara langsung di sesuaikan dengan karakteristik dari
proses, antar lain kalibrasi Tangki terbuka, kalibrasi Dry leg, kalibrasi Wet leg.
29
Kalibrasi Analog trasmitter dilakukan dengan mengatur zero dan span pada DP
transmitter.
Kalibrasi Smart Transmitter menggunakan konsol HART Communicator dengan
mengatur Low trim , High trim dan analog output
D. Tugas
Pahami prosedur kalibrasi transmitter kemudian praktekan dengan benar
E. Test Formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud kalibrasi
2. Jelaskan Fungsi kalibrasi
3. Gambarkan skema kalibrasi Analog Transmitter
4. Jelaskan perbedaan kalibrasi Dry Leg dan Wet Leg pada tangki tertutup
F. Kunci jawaban
Kalibrasi DP transmitter merupakan kegiatan pemeriksaan dan
penyesuaian Output dari DP transmitter sesuai dengan input.
Kalibrasi berfungsi untuk menjaga akurasi pengukuran pada instrumen
Kalibrasi Dry Leg di terapkan pada tangki tertutup yang menampung fluida
yang tidak mengalami penguapan atau pembekuan, sedangkan Wet Leg di
gunakan pada fluida yang mengalami penguapan dan pembekuan.
G. Lembar Kerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengukuran Pengukuran Menggunakan Pengukur 60 menit
Besaran tekanan tekanan
Tekanan
TUJUAN :
Peserta Diklat dapat mengkalibrasi DP Transmitter.
30
BAHAN:
1. Differential Pressure Transmitter
2. Pressure Kalibrator
3. Multimeter Presisi
4. HART Calibrator
PETUNJUK UMUM:
1. Persiapkan Alat Bahan yang di gunakan
2. Rangkailah pengawatan seperti gambar berikut
3. Atur tekanan yang akan di ukur antara 0 – 8 Bar, catat hasil pembacaan dan
output pada tabel sebelum kalibrasi.
Nilai Nilai
Tekanan Tekanan Pembacaan Pembacaan
(%) Bar Multimeter (bar)
(V)
0 0
25 2
50 4
75 6
100 8
75 6
50 2
25 4
0 0
4. Atur tekanan pada posisi 0, amati pembacaan Pada HART, atur pada batas Low,
kemudian naikan tekanan hingga 8 Bar, atur pada posisi High.
31
5. Jalankan kalibrasi analog output low, amati pembacaan mA meter, ganti nilai
yang tertera pada HART dengan nilai mA meter Berikutnya jalankan kalibrasi
analog output High, amati pembacaan mA meter, ganti nilai yang tertera pada
HART dengan nilai mA meter
6. Atur tekanan yang akan di ukur antara 0 – 8 Bar, catat hasil pembacaan dan
output pada tabel setelah kalibrasi
Nilai Nilai
Tekanan Tekanan Pembacaan Pembacaan
(%) Bar Multimeter (bar)
(V)
0 0
25 2
50 4
75 6
100 8
75 6
50 2
25 4
0 0
32
III. EVALUASI
Uji Kompetensi
1. Penilaian Ranah Sikap (Kepribadian)
b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
33
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
TanggungJawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
Kompetensi
Indikator Indikator Soal JenisSoal
Dasar
1. Melakukan 1. Menjelaskan prinsip 1. Peserta dapat Essay
pengukuran kerja sensor menjelaskan prinsip
tekanan tekanan kerja sensor
2. Menjelaskan jenis tekanan
jenis pengukur 2. Peserta dapat
tekanan menjelaskan jenis –
3. Menjelaskan jenis pengukur
Penggunaan tekanan
pressure transmitter 3.Peserta dapat
4. Menjelaskan menjelaskan
34
Kompetensi
Indikator Indikator Soal JenisSoal
Dasar
prosedur kalibrasi penggunaan dan
pemasangan
pressure
transmitter
4.Peserta dapat
menjelaskan
prosedur kalibrasi
DP transmitter
Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
a. Menerapkan prosedur
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1
b. Memilih peralatan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1
c. Menjelaskan penuangan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
35
3. Jika jawaban nya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1
e. Menyiapkan peralatan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban nya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1
36
3. Penilaian Ranah Keterampilan/ Kompetensi
Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan
Menyiapkan Melakukan
peralatan melakukan
No. Nama Siswa/Kelompok Nilai
Kalibrasi
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
Rubrik Penilaian:
Peserta didik mendapat skor:
4 = jika empat indikator dilakukan.
3 = jika tiga indikator dilakukan.
2 = jika dua indikator dilakukan.
1 = jika satu indikator dilakukan.
37
Aspek/Indikator Tes ke Skor Keterangan
Nilai KD –
Keterampilanditentukanberdasar
kanskorrerata optimum (nilai
tertinggi) dari aspek
(Indikatorpencapaiankompetensi)
yang dinilai
38
IV. PENUTUP
Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal berarti telah menguasai
kompetensi pengukuran besaran tekanan dapat dilanjutkan pada kompetensi berikutnya
Sebaliknya apabila tidak lulus, maka peserta diklat harus mengulang modul ini.
39
DAFTAR PUSTAKA
40