Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

KARAKTER, PERILAKU DAN SIKAP

Nama : Amalia Rolobessy

NIM : 20180311135

Mata Kuliah : Motivasi Usaha

Sesi : KJ18

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
2019
RESUME KARAKTER, SIKAP DAN PERILAKU

Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan


dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain. Semenjak manusia dilahirkan
kualitas karakter atau watak tertentu telah ada yang merupakan gabungan dari karakter
malaikat , yaitu adil dan bijak, dengan karakter hewan yaitu nekad, over protection dan rakus.
Karakter manusia adalah kombinasi dari karakter malaikat dan karakter hewan. Karakter
manusia terpendam dalam dirinya dan tidak tampak dari luar. Karakter seseorang akan
terlihat apabila dia berpilaku dan bersikap, jadi dapat diartikan bahwa sikap dan perilaku
merupakan perwujudan dari karakter. Perilaku adalah perwujudan karakter seseorang yang
terbentuk ketika dia sendiri dan sikap adalah perilaku seseorag yang terlihat ketika dia
menyikapi lingkungan atau orang-orang disekitarnya. Untuk itu karakater, sikap dan perilaku
sangat berperan penting dalam menentukan kualitas diri seseorang.

Karakter dimaknai sebgai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam ruang lingkup keluarga, masyarakat, bagsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap
bertanggungjawab setiap akibat dari keputusannya. Lingkungan dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perkataan, perbuatan, berdasarkan norma-norma agama,
hokum, tata karma, budaya, adat istiadat dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak.

Karakter juga membawa seseorang sukses dalam profesinya sebagai pemimpin.


Seorang pemimpin yang memiliki Integritas, Tanggungjawab, pemaaf dan kasih sayang atau
cinta kepada sesama merupakan contoh pemimpin yang bijak. Sebaliknya, pemimpin yang
tidak memiliki sebagian dari empat unsur diatas adalah contoh pemimpin yang egois.
Seorang pemimpin bijak memiliki empat perilaku yang menggambarkan empat unsur
karakter diatas ketika berhubungan dengan orang lain. Dalam suatu organisasi bisnis yang
memiliki yang berada dibawah kepemimpinan yang bijak, memiliki ciri-ciri seperti
manajemen bisnis yang terampil dan menjadi role model. Selain itu kualitas diri seorang
pemimpin dapat dikatakan sempurna apabila memiliki lima aspek ini diantaranya, mudah
memengaruhi, menimbulkan inspirasi, menjadi role model, nyaman dengan ketidakpastian,
serta mampu memimpin siapa saja.

Sebagai identitas atau jati dir suatu bangsa, karakter merupakan nilai dasar perilaku
yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia. Secara universal berbagai karakter
dirumuskan sebagai nilai hidup bersama berdasarkan atas pilar, kedamaian, menghargai,
kerja sama, kebebasan, kebahagiaan, kejujuran, kerendahan hati, kasih saying tanggung
jawab, kesederhanaan, toleransi dan persatuan.

Menurut David Horsager, karakter memiliki dua komponen, yaitu Integritas dan
Moral-Etika. Kedua komponen ini ibarat seperti dua sisi dari sekeping koin, dimana yang
satu merupakan bagian dari yang lain yang tidak bisa dipisahkan. Dan kualitas seseorang
bergantung pada kualitas dua komponen tersebut.
1. Pertama adalah Integritas, yaitu konsistensi antara kata yang diucapakan dan tindakan
yang dilakukan. Integritas adalah kejujuran yang didasarai pada nilai kehidupan yang
baik, bukan hanya sekedar satunya kata dan perbuatan. Seorang pemimpin yang tidak
memiliki integritas tidak dapat dipercaya karena apa yang diucapkan belum tentu sama
dengan tindakannya.
2. Kedua adalah Moral-Etika yang dipraktikkan. Moral etika berkaitan dengan sifat baik
atau buruk, betul atau salah, dan diperlihatkan pada waktu sendirian maupun dengan
orang lain. Tanpa Moral-Etika yang kuat, orang akan memandang segala sesuatu secara
relatif yaitu baik atau buruk, benar atau salah bergantung pada situasi. Sebaliknya, orang
yang memiliki Moral-Etika yang berpendapat kuat dan tidak tergantung pada situasi.

Karakter yang dimiliki seseorang sejak lahir, harus dikembangkan terus-menerus


sampai menginjak dewasa. Seorang pemimpin yang baik harus membina karakternya secara
bertahap sejak awal dengan menerapkan nilai-nilai kepemimpinan.

Seorang pemimpim dituntut agar lebih bijak dan memiliki karakter yang baik dalam
kepemimpinannya. Namun, sebenarnya pembentukan karakter sangat dipengaruhi oleh dua
fkator, yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan:

1. Faktor Biologis yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor ini juga
dapat berasal dari keturunan atau bawan yang dibawa sejak lahir dan pengaruh keturunan
dari salah satu sifat.
2. Faktor Lingkungan, di samping faktor-faktor hereditas (factor endogen) yang relative
konstan sifatnya, mileu yang terdiri antara lain atas lingkungan hidup, pendidikan, situasi
hidup dan kondisi masyarakat (Faktor eksogin) sangat berpengaruh besar terhadap
pembentukan karakter. Termasuk didalamnya adat-istiadat peraturan yang berlaku dan
Bahasa yang digerakkan. Sejak anak dilahirkan sudah mulai bergaul dengan orang
disekitarnya. Pertama-tama dengan keluarga. Keluarga mempunyai posisi terdepan dalam
dalam memberikan pengaruh terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah
lingkungan anak yang membina dan mengembangkan pribadi anak. Pembinaan karakter
dapat dilakukan melalui pembiasaan dan contoh yang nyata.

Mengacu pada pengertian dan defenisi karakter, serta factor-faktor yang dapat
mempengaruhi karakter, maka karakter dapat diartikan sebagai nilai dasar yang membangun
membangun pribadi seseorang, terbentk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh
lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan
perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Hodge mengatakan sebagaimana dikutip dari nur effendi, ciri atau karakteristik
seorang pemimpin sangat penting harus mempunya visi dan misi. Berikut ini adalah perincian
pendapat hodge tentang sepuluh karakteristik pemimpin yang efektif yaitu, (1) memiliki misi,
(2) pemimpin yang efektif memiliki focus untuk mencapai tujuan-tujuan yang akan membuat
misi menjadi kenyataan, (3) pemimpin yang efektif memenangi dukungan untuk visinya
dengan memanfaatkan gaya aktivitas yang paling cocok untuk mereka sebagai individu, (4)
pemimpin yang efektif secara alami lebih terfokus untuk menjadi daripada melakukannya, (5)
pemimpin yang efektif secara alami tahu bagaimana mereka bekerja paling efisisen dan
efektif, (6) pemimpin yang efektif secara alami tahu bagaimana memanfaatkan kekuatan
mereka untuk mencapai tujuan, (7) pemimpin yang efektif tidak mencoba untuk menjadi
orang lain, (8) pemimpin yang efektif secara alami mencari orang-orang dengan berbagai ciri
efektifitas alam, (9) pemimpin yang efektif menarik orang lain, (10) pemimpin yang efektif
terus mengembangkan kekuatan dalam rangka memenuhi kebutuhan baru dan encapai tujuan
yang baru.

Dimanapun pendidikan karakter dilaksanakan, orang berkarakter diperlihatkan itu


mendasarkan diri pada sifat-sifat yang baik dan memelihara sifat-sifat itu sepanjang
hidupnya. Menurut Donovan Campbell, karakter yang baik memiliki empat unsur yaitu,
rendah hati, berusaha berbuat yang terbaik, berani dan bijaksana. Perilaku rendah hati dapat
diperlihatkan seseorang dalam bentuk lebih banyak mendengar daripada berbicara dan
mengapresiasikan kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain. Berusaha berbuat yang terbaik
dapat diperlihatkan seperti terbuka untuk mendengarkan masukan orang lain dan kritis dan
tidak menutupi kesalahnnya. Seorang pemimpin yang berani harus mampu mengambil setiap
resiko dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah. Bijaksana seorang
pemimpin dapat diaplikasikan apabila dia memiliki integrase, jujur dan cinta terhadap
sesama.

Menjadi seorang pemimpin harus juga cinta kepada sesama. Cinta orang yang
sungguh-sugguh mencitai sesamanya, akan berusaha betul-betul dengan segala gagasan yang
ada padanya, dengan perkataan yang keluar dari mulutnya dan perbuatan yang dapat
dilakukan, agar sesamanya mendapatkan sistem dan aparatur pemerintahan yang baik.

Cinta kepada sesame menjadi wadah yang paling luas dan dasar yang paling kuat
untuk menerima dalam dirinya tanggungjawab dalam salah satu bidang kehidupan demi
kebaikan sesame. Cinta sejati menjadi pendorong yang paling hebat untuk berbuat sesuatu
yang nyata bagi sesamanya. Dari sanalah mengalir perhatian, rasa simpati dan keadilan
bekerja serta berjuang bagi sesame. Karenanya sseorang merasa terpanggil untuk
menyelesaikan sesuatu dalam kehidupan ini, karenya seseorang dipenuhi oleh suatu “sense of
mission”. Dari hidupnya dia mengharap yang nyata dan meninggalkan tonggak-tonggak jasa
dibelakang langkah-langkahnya.

Tanpa dasar cinta sejati kepada sesame seseorang tidak terdorong untuk berbuat
sesuatu. Tanpa landasan cinta kasih merekayang sudah memberanikan diri mengambil salah
satu tanggungjawab dalam kehidupan akan mudah putus asa dan meninggalkannya. Cinta
kepada sesame menjadi sikap dasar paling penting bagi seorang pemimpin.

DAFTAR PUSTAKA:

1. Rosidiatun.2018.Model Implementasi Pendidikan Karakter.Caremedia Communication.


2. Dr. Subarjo Joyosumarto. BANKIR Kepemimpinan Lembaga Perbankan Abad Ke-21.
Elex Media Kumpotindo.

Anda mungkin juga menyukai