Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peradaban manusia dari jaman dahulu sampai sekarang berkembang sangat cepat dan
banyak teknologi-teknologi yang sudah diketemukan oleh para ahli. Semakin majunya
peradaban manusia dari jaman prasejarah sampai jaman moderen saat ini ditunjang oleh
banyaknya fasilitas dan infrastruktur yang mempermudah kehidupan manusia. Fasilitas dan
infrastruktur tersebut berjalan searah dengan peradaban manusia.
Majunya suatu peradaban manusia pada suatu daerah dapat ditinjau dari
kehidupannya terutama masalah fasilitas dan infrastruktur. Jika pada peradaban tersebut
terdapat banyak infrastruktur megah, maka bisa dikatakan bangsa tersebut mempunyai
peradaban yang tinggi, sebagai contoh mesir dengan piramidanya.
Sampai sekarang ditinjaunya kemajuan suatu negara atau bangsa bisa dilihat dari
infrastruktur yang terdapat pada bangsa tersebut terutama bangunannya. Bangunan sering
diartikan sebagai gedung ataupun rumah, namun sebenarnya bangunan tidak hanya rumah
dan gedung tapi mencakup segala sesuatu berupa infrastruktur, sarana prasarana dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti
halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi.
Perkembangan bangunan ataupun infrastruktur di dunia tidak terlepas dari ilmu
teknik sipil dan arsitektur, karena dua disiplin ilmu terbsebut yang paling dominan pada
perkembangan bangunan.
Pada awal kehidupan atau jaman prasejarah, manusia hanya menggunakan apa
yang sudah disediakan oleh alam tanpa mengolahnya. Sebagai contoh adalah penggunanaan
gua sebagai tempat tinggal manusia jaman prasejarah, namun seiring perkembangan jaman,
manusia mulai mempergunakan bahan-bahan yang tersedia. Mereka mempergunakan bahan
tidak hanya langsung dipakai tetapi diolah terlebih dahulu untuk digunakan sebagai bahan
infrastruktur sebagai contoh kayu dan batu alam.
Dalam perkembangannya sekarang manusia tidak hanya mempergunakan bahan
yang tersedia di alam tetapi juga membuat bahan bangunan tersebut yang bahannya diambil
dari alam dengan bantuan mesin-mesin moderen untuk menunjang perkembangan
infrastruktur yang lebih kompleks dari pada infrastruktur pada jaman dahulu.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja bahan bangunan yang diperlukan untuk membangun sebuah rumah ?
2. Apa fungsi masing-masing bahan bangunan ?

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bahan-bahan bangunan yang biasa
digunakan di dalam pekerjaan konstruksi bangunan beserta fungsi dan jenis-jenisnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Berbagai macam bahan bangunan telah digunakan manusia untuk pembangunan


infrastruktur penunjang kehidupan manusia itu sendiri. Berikut ini beberapa jenis bahan
bangunan yang umum digunakan manusia untuk konstruksi bangunan khususnya rumah tinggal.

2.1. Genteng

Genteng merupakan penutup rumah dan berfungsi sangat vital bagi kelangsungan
kehidupan di dalam rumah. Seindah apapun rumah tanpa genteng belum bisa dikatakan
sebuah rumah, fungsinya yg sebagai pelindung dan kenyamanan tuk penghuninya baik itu
siang atau malam hujan maupun panas menjadi buktinya. Namun seiring perkembangan
arsitektur, genteng tidak hanya sebatas pelindung sebuah rumah semata, kini peranan
genteng bergeser kearah yang lebih luas.
Penyesuaian model rumah yang hendak dibangun sangat mempengaruhi warna dan
jenis genteng yang akan diambil, karena penyesuai bangunan rumah dan pemilihan genteng
yang tepat dapat menambah nilai estetika pada sebuah hunian. Sehingga ketika akan
memilih atap genteng, sebaiknya di sesuaikan degan desain rumah secara keseluruhan.
Semestinya juga genteng tersebut memiliki kualitas yang baik semakin kuat dan
awet genteng rumah, maka rumah juga akan semakin awet dan tahan bocor. Genteng yang
baik juga harus tahan bocor dan tidak mudah pecah.
Berikut beberapa jenis genteng yang digunakan orang sebagai penutup atap
rumah.

1. Genteng tanah liat

Genteng tanah liat merupakan genteng yang paling banyak detimui saat
ini. Hampir seluruh rumah menggunakan genteng tipe ini karena menurut
asumsi orang bahwa daya tahan genteng jenis ini sangat kuat sekali. Material ini
umunya banyak dipergunakan diberbagai rumah. Gentang yang dari tanah liat,
kekuatannya cukup baik. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk
pemasangannya.
Genteng ini merupakan salah satu genteng yang terbuat dari bahan alami
yang diambil langsung dari alam yaitu tanah liat. Tanah liat diambil dari alam
masih dalam bentuk campuran dengan lumpur dan lain-lain dan perlu diolah

3
lebih lanjut untuk mendapatkan tanah liat yang bagus untuk pembuatan genteng
tanah liat ini.

Genteng Tanah Liat


Genteng tanah liat ini dibuat dengan cara ditekan / di-press
menggunakan alat press kemudian dipanaskan menggunakan bara api dengan
derajat kepanasan tertentu.
Keuntungan penggunaan genteng tanah liat adalah genteng ini
mempunyai daya tahan yang sangat kuat, harganya relatif murah, mempunyai
beban yang ringan sehingga meminimalisir beban atap, dan memiliki kuat tekan
sehingga dapat diinjak.
Sedangakan kekurangan dari genteng ini yaitu diperlukan ketelitian pada
saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah selain
itu akan mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat atau glasur.
Untuk pemasangan, diperlukan teknik pemasangan kunci / kaitan
genteng pada rangka penopang atau inter-locking system.

2. Genteng Keramik

Genteng ini memiliki warna yang cukup beragam karena pada saat proses
finishingnya, dilapisi pewarna pada bagian atasnya (glazur). Bahan utama genteng ini
adalah keramik. Genteng keramik ini diproses dengan pembakaran dengan suhu
1100 ° C.

Kelebihan dari genteng ini adalah lebih tahan lama dan kuat menahan beban
manusia, warna akan tahan lama, lebih anti-bocor karena, sistem interlock yang
4
memungkinkan adannya celah untuk mengaitkan dan tak mudah terlepas. Genteng
keramik merek tertentu bahkan menggunakan sistem double interlocking..

Genteng Keramik
Sedangkan untuk kelemahannya adalah harga yang lumayan mahal dan perlu
konstruksi atap kayu atau baja yang kuat dikarenakan genteng keramik berbobot lebih
berat selain itu diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi
kebocoran di dalam rumah, dan juga diperlukan kemiringan atap minimum 30° agar
air hujan dapat mengalir sempurna dan genting tidak dapat terlepas ketika diterpa
angin (jika dipasang pada sudut kemiringan 45 – 60 °, perlu bantuan baut ketika
memasangnya agar genting tidak terlepas dan lebih kuat. Pemasangannya, bertumpu
pada rangka kayu, baja atau beton.

3. Genteng Aspal
Berbeda dengan jenis genteng yang lainnya, bahan meterial yang satu ini dari
campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Material ini diolah
sehingga menghasilkan sebuah genteng yang ringan, lentur, dan tahan air.

Genteng Aspal
Liat
Aspal dalam hal ini berfungsi sebagai water proofing sehingga atap menjadi
tahan terhadap kebocoran. Keuntungannya selain anti bocor, genteng aspal juga lebih
5
ringan dibandingkan genteng tanah liat, beton, atau keramik. Dengan bobot yang
ringan konstruksi atap pun bisa diminimalkan, sehingga biaya pun bisa dihemat.
Keuntungan lainnya yaitu bisa digunakan untuk kemiringan genteng 22,5° sampai 90°,
mudah dan praktis dalam pemasangannya, tahan terhadap api dan mampu menahan
tekanan angin, memiliki pilihan warna dan dilindungi lapisan anti jamur dan anti
pudar. Sedang kelemahannya adalah pada harganya yang relatif mahal.
Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada
multipleks yang menempel pada rangka. Multipleks dan rangka dikaitkan dengan
bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model
bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.
Bentuknya yang lebar dan ringan, membuat atap ini sering diapakai untuk atap
pada bangunan tambahan seperti garasi.
4. Genteng Kaca

Genteng ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara
langsung. Sehingga, menghemat konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng
ini terbuat dari kaca. Genteng ini mempunyai bentuk yang terbatas, sehingga
kompatibel/sesuai dengan beberapa jenis genteng tertentu saja.

Genteng Kaca
Keunggulannya adalah bahannya yang bersifat transparan, bisa memberikan
pencahayaan alami di dalam rumah, kaca memiliki kesan modern sehingga cocok
dipadukan di rumah yang bergaya modern dan minimalis. untuk kekurangannya
bahannya yang mudah pecah, juga penggunaan yang berlebihan akan berakibat
meningkatnya suhu ruangan dibawahnya.
5. Genteng Beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisiona. Geteng
ini terbuat dari beton, yaitu campuran pasir, semen, kerikil, dan bahan aditif. Bahan

6
dasarnya adalah campuran semen PC (Portland Cement) adalah semen yang paling
banyak terdapat di pasaran, masyarakat Indonesia biasa menyebut semen abu-abu
untuk membedakan dengan semen warna (semen pengisi nat). Bahan baku semen PC
adalah batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang dimasak dalam tanur
bertekanan tinggi dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi
sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya,
tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.

.
Genteng Metal

Bentuknya yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk datar muncul
seiring dengan gaya arsitektur rumah yang modern dan minimalis sehingga perlu
adanya penyesuaian bentuk atap yang lebih sederhana. Keunggulannya adalah kuat
dan tahan lama dan daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah
oleh angin. Kekurangannya memiliki tekstur yang kasar dan mudah timbul lumut
pada permukaannya.
6. Genteng Metal
Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording
rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.
Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja
yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar),dengan
ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m

7 Metal
Genteng
Pilihan warna genteng metal yg tersedia sangat variatif dan menarik.
Kombinasi warna atap dan dinding fasade bangunan dapat menciptakan harmoni
warna yg menarik.
Keunggulannya dari genteng metal ini adalah mudah dan cepat dalam
pemasangannya, hemat material karena bentangnya yang lebih lebar, dilapisi bahan
anti karat, menngunakan bahan anti pecah jadi lebih aman dari kebocoran, teknologi
baru yang membuat genteng tidak menimbulkan panas dan tidak mudah terbakar,
selain itu dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecet
ulang yang tentunya memerlukan biaya tambahan.
Untuk kelemahannya yang perlu diperhatikan adalah ketika pemasangannya,
karena jika tidak rapi maka akan sangat tidak indah dilihat.
7. Genteng Polimer
Genteng berbasis polimer merupakan suatu alternatif pengganti genteng yang
kita kenal selama ini,dibuat dengan mencampur polimer sebagai matriks dan pengisi
(filler) dari bahan alam.
Genteng komposit polimer dibuat secara partikel komposit dengan terlebih
dahulu mengubah bentuk bahan pengisi menjadi partikel,partikel ini kemudian
dicampur dengan matrik polimer pada suhu titik leleh polimer tersebut. Matrik yang
digunakan adalah polietilen, polipropilen, dan paduan polietlen – karet alam.
Mutu genteng komposit polimer yang dihasilkan bergantung pada bahan
matriks,pengisi dan perbandingan antara matrik dan pengisi. Terhadap komposit yang
diperoleh dilakukan uji fisik, mekanik,dan termal.
Komposit polimer yang memberikan sifat yang diinginkan lalu dicetak
dengan bentuk genteng sehingga diperoleh genteng komposit polimer. Secara
keseluruhan genteng komposit polimer mempunyai beberapa keunggulan seperti
ringan, kuat, ekonomis dan elastis serta menggunakan bahan alam yang berlimpah
sebagai bahan pengisi

2.2. Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat
akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

8
Salah satu kegunaan kayu adalah untuk bahan bangunan yang dibedakan sebagai
kayu struktural (memikul beban) dan non struktural (tidak memikul beban). Baik untuk
tujuan struktural maupun non struktural, diperlukan dukungan data teknis diantaranya sifat
mekanis.

Kayu
Sifat mekanis ada beberapa macam yang berhubungan dengan macam
penggunaannya antara lain sebagai bahan bangunan, misalnya untuk tiang diperlukan data
keteguhan tekan sejajar serat, untuk kuda-kuda diperlukan data keteguhan lentur static,
keteguhan tekan sejajar serat, keteguhan geser.
Balai penyelidikan Kehutanan Bogor telah mengklasifikasi kayu di Indonesia dalam
5 kelas keawetan berdasarkan kriteria :
* Pengaruh kelembaban/kayu diletakkan di tempat yang lembab.
* Pengaruh iklim dan panas matahari tetapi terlindung terhadap pengartuh air.
* Pengaruh iklim, tetapi terlindung terhadap panas matahari.
* Terlindungi dan terawat baik.
* Pengaruh rayap dan serangga lainnya.

1. Klasifikasi Kayu berdasarkan kelas keawetan dan kekuatan:


 Kelas 1 dan 2 : Untuk bangunan-bangunan heavyduty , yang selalu berhubungan
dengan tanah yang lembab, angin atau panas matahari. Kayu yang termasuk
jenis antara lain : Jati, Merbau, bangkirai (Meranti Telur)
 Kelas 3 : Untuk bangunan dan perabot dalam naungan atap yang tidak
berhubungan dengan tanah dan lembab. Antara lain :Kamfer, Keruing.
 Kelas 4 : Untuk bangunan dan perabot ringan dalam naungan atap.
Misal:Meranti, Suren (Surian)
 Kelas 5 : Untuk pekerjaan sementara / non permanent, seperti untuk papan
bekisting, perancah ataupun peti.
9
2. Jenis-jenis Kayu :
Kayu Jati : Karakteristiknya stabil, kuat dan tahan lama. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati sudah terbukti tahan terhadap
jamur, rayap, dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu
sendiri.
Kayu Merbau : Jika dibandingkan dengan kayu jati, karakteristiknya cukup
keras dan stabil. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, dan Kelas Kuat I, II.
Kayu Merbau sudah terbukti tahan terhadap serangga.
Kayu Mahoni : Memiliki tekstur yang cukup halus, seratnya indah dan berwarna
merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi
ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
Kayu Bangkirai : Karakteristiknya cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
kelas Awet I, II, III dan kelas kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat
kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat
seperti atap kayu.
Kayu Kamper : Memiliki karakteristik tidak setahan kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki sert kayu yang yang halus dan indah
Kayu Meranti Merah : Termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua
hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Selain tidak
bertekstur halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga
tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet III, IV.
Kayu Sonokeling : Memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarna ungu,
bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan.
Selain indah kayu ini juga kuat dan awet. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I
dan Kelas Kuat II.
Kayu Sungkai : Teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning
pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen dekoratif.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
Kayu Kelapa : Merupakan salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal
dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun

10
ke atas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru.
Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat/fiber yaitu berbentuk garis pendek-
pendek.
2.3. Semen

Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus yang dapat mengeras
apabila tercampur dengan air. Semen terdiri dari batu lapur / gamping yang
mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat (lempung) yang mengandung silika
oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida(Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk
mengontrol pengerasan. Semen memiliki 4 unsur pokok, yaitu :
1. Batu kapur (Cao) sebagai sumber utama, terkadang terkotori oleh SiO2, Al2O3, dan
Fe2O3.
2. Tanah liat yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
3. Bila perlu ditambahkan pasir kwarsa / batu silika, ini di tambahkan apabila pada
tanah liat mengandung sedikit SiO2.
4. Pasir besi / biji besi, ini ditambahkan apabila tanah liat mengandung sedikit Fe2O3.

Semen Portland
1. Tipe-tipe semen, dan penggunaan sesuai tipenya:
 Tipe I, merupakan semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpa
syarat khusus. Nama lain dari semen ini adalah Ordinary Portland Cement
(OPC).
 Tipe II, dapat digunakan bila ada gangguan dari sulfat yang sedang dan panas
hidrasi sedang.
 Tipe III, semen ini memiliki proses pengerasan yang cepat. Biasanya
digunakan untuk pembangunan yang penyelesaiannya cepat atau di batasi
waktu.
 Tipe IV, semen yang panas hidrasinya rendah.

11
 Tipe V, semen ini digunakan apabila pembangunan ada di sekitar tepian
pantai atau bangunan tersebut memiliki gangguan sulfat yang tinggi.
2. Jenis-jenis semen yang sering digunakan yaitu :
 Semen Portland Pozolan (SPP)
Semen ini merupakan hasil dari semen Portland ditambah dengan
pozolan, yang mana pozolan yang di tambahkan bekrisar 10-30%. Nama lain
dari semen ini Traz Portland Cement, semen ini sering dipakai di Negara
Jerman. Tras yang di gunakan adalah Tras Andernach.
Semen ini digunakan untuk bangunan bertingkat namun dalam skala
keci, dua lantai atau tiga lantai saja.
 Semen Putih
Campuran semen ini memiliki kadar Fe2O3-nya rendah, karena warna
abu-abu pada semen portland disebabkan oleh serbuk besi. Semen ini dibuat
dari batu kapur dan tanah liat putih (kaolin), kadar Fe2O3 tidak boleh lebih
dari 1,5%. Pengolahannya sama dengan pengolahan semen biasa, tapi tidak
menggunakan alat-alat yang mengandung besi.
 Mansory cement
Semen ini berfungsi untuk pasangan tembok dan plasteran. Semen ini
dibuat dari semen Portland dan di campur dengan hasil gilingan batu kapur.
Namun semen tipe I lebih baik dibandingkan dengan semen ini.
 Semen sumur minyak
Berfungsi untuk menyemen pipa pengeboran minyak, melapisi bocoran
air atau gas. Semen ini di pakai dalam bentuk bubur cair yang di pompakan
dengan tekanan tinggi yang mencapai 1200 kg/cm2 dengan suhu rata-rata lebih
dari 170o dalam keadaan belum mengeras.
 Hidropobic cement
Klinker yang di giling dengan tambahan asam oleat atau asam streat.
 Waterproofed cement
Semen yang digunakan di Inggris yang terbuat dari semen Portland
yang ditambahkan calsium, aluminium, atau sterat logam lainnya.
 Semen alumina
Tebuat dari batu kapur dicampur dengan bauksit dengan kadar
campuran 60-70% (batu kapur), dan 30-40% (bauksit). Campuran dibakar

12
pada suhu 1600oC dalam tungku listrik sampai cair, kemudian hasil baker
tadi di tambahkan gips.
2.4. Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara
0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di
beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir merupakan
bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas
dalam bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran beton.
1. Pasir Urug
Penggunaan sebagai urugan, misalanya untuk menambah level lantai, sebagai
landasan kerja, atau urug pondasi, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan
lain lain.

Pasir Urug

Ketika mau memasang paving blok, biasanya setelah di ratakan permukan


tanah diberi lapisan pasir. Jenis pasir yang digunakan adalah pasir urug. Ciri
utamanya adalah warnanya agak kecoklatan. Bentuk butiran pasir ini lebih halus jika
dibanding dengan pasir beton. Kelebihan dari pasir jenis ini adalah mampu
menampung air lebih banyak sehingga sangat bagus untuk penyerapan. Namun jika
digunakan untuk bangunan akan mengakibatkan mutu bangunan tidak kuat. Karena
pasir urug tidak bisa mengikat lebih kuat bahan semen yang dicampurkan.
2. Pasir Pasang
Penggunaan pasir ini biasanya untuk pekerjaan pasangan dinding, pondasi,
pasangan batu kali, plesteran.

13
. Pasir Pasang
Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan
untuk lantai kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi
untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pemasangan batu
alam , plesteran dinding dan lain lain.

Berdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang di bedakan dalam 2


jenis sebagai berikut :

 Pasir Gunung, adalah pasir yang diperoleh dari hasil galian , butirannya kasar dan
tidak terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika dicampur
dengan kapur padam dan air setelah beberapa waktu dapat mengeras sehingga
membentuk suatu massa padat dan sukar dalam air)
 Pasir Sungai, adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil
gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik
(antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk
pekerjaan pasangan.
3. Pasir Beton
Pasir beton dipergunakan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang
maupun tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang,
sloof, lantai, kolom , plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.

Pasir Beton
14
Ciri dari pasir ini adalah warnanya hitam dan kasar. Pasir jenis ini biasanya
didapat dari kawah gunung atau aliran sungai. Selain untuk pengecoran pasir ini juga
digunakan untuk plester penutup dinding dan pemasangan ubin.
Agar bisa mendapatkan pasir beton yang punya kualitas bagus, wajib memilih
jenis pasir yang punya kandungan lumpur lebih sedikit. Untuk mengetahui banyak
atau sedikitnya kandungan lumpur ini bisa dilakukan dengan cara dipegang langsung.
Jika terasa kasar dan keras serta tajam, kemungkinan besar kandungan lumpurnya
lebih sedikit. Namun jika terasa lebih lembut dan jadi menggumpal jika diberi air
maka bisa dipastikan pasir tersebut punya kandungan lumpur yang lebih banyak.
Cara lain untuk mengenal pasir beton yang baik adalah mengamati warna
larutan air yang disiramkan pada pasir tersebut. Jika warnanya coklat dan keruh
kandungan lumpur didalam pasir tersebut pasti lebih banyak. Pasir yang tidak
mengandung lumpur airnya tidak akan berubah warna.

2.4.1. Sumber Pasir


Saat ini sumber pasir ada dua jenis :
1. Pasir Alam , yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut, bekas
rawa dan ada juga dari pasir galian .
2. Pasir Pabrikasi, yaitu pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang
kemudian diolah dan disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum
aggregat halus.
2.4.2. Pengolahan
Semua pasir yang diambil dari sumbernya harus tetap diolah sebelum dijual
di pasaran. Pasir harus di cuci dari kotoran dan harus dilakukan penyaringan sesuai
dengan gradasi yang di syaratkan. Terutama pasir yang diambil harus benar benar
dicuci untuk menghilangkan kandungan kandungan organik yang tergandung didalam
pasir.

2.4.3. Persyaratan Pasir Yang Bagus Sebagai Bahan Banguna

Menurut standar nasional indonesia (SK SNI – S – 04 – 1989 – F : 28)


disebutkan mengenai persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan
bangunan sebagai berikut :

15
1. Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks
kekerasan < 2,2.
2. Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
o jika dipakai natriun sufat bagian hancur maksimal 12%.
o jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%.
o Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir
mengandunglumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
o Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak,
yang harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrans–Harder
dengan larutan jenuh NaOH 3%.
o Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5
sampai 3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
o Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir
terhadap alkali harus negatif.
o Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua
mutu beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan
bangunanyang diakui.
o Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan
harus memenuhi persyaratan pasir pasangan
3. Syarat batas gradasi pasir

2.4.4. Pengecekan Pasir

Pengecekan kualitas pasir bisa menggunakan cara sederhana sebagai berikut:


1. Untuk mengecek kandungan lumpur pasir, dapat dilakukan dengan memasukkan
pasir kedalam gelas yang sudah terisi dengan air. Kemudian botol digoncang
dengan kuat dan kemudian biarkan hingga isi dalam gelas sampai tenang. Jika

16
pasir banyak mengandung lumpur, akan kelihatan dengan jelas dimana lapisan
lumpur akan tertumpu diatas pasir.
2. Untuk mengecek apakah pasir mengandung kotoran oraganik, dapt dilakukan
dengan cara berikut : ambilkan segemgam pasir kemudian letakkan di sebuah
wadah, kemudian tuangkan soda (sodium hydroxide) ke pasir tersebut.
Kemudian tunggu beberapa saat, jika warna pasir berubah menjadi coklat, berarti
pasir tersebut banyak mengandung bahan kimia organik.

2.5. Batu Kali

Ciri utama dari batu kali adalah berupa bongkah-bongkahan dan ukurannya tidak
teratur. Batu kali berasal dari sungai maupun gunung. Salah satu batu kali yang banyak
dijumpai adalah batu belah.

Batu Kali

Batu belah merupakan bahan konstruksi pondasi yang paling banyak digunakan,
karena batu belah yang umumnya didapatkan dari batu kali tidak mengalami perubahan
bentuk dan kualitas bila tertanam di dalam tanah.

Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah batu tersebut
mempunyai permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran. Batu
belah yang permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus
dipecah terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar. Demikian juga dengan
batu belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi.
Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh.

Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium
dengan lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga didapatkan susunan batu yang
kokoh. Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar

17
pondasi banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih
dahulu pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya.

Kelebihan dari batu kali merupakan batuan yang tergolong kuat, dengan harga relatif
murah, sedangkan kekurangannya berupa ukuran nya yang sulit disesuaikan dengan desain.

2.6. Batu Bata


Batu bata merupakan salah satu komponen material yang penting peranannya dalam
membuat rumah, karena dari batu bata tersebut suatu dinding bisa berdiri kokoh.
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua
tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Umumnya
memiliki ukuran: panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11 cm, tebal 3 – 5 cm. Berat rata-rata 3
kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan
pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran
semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus
kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Berikut beberapa jenis batu bata yang umum digunakan orang dalam pembangunan
suatu rumah hunian.
1. Batu Bata Tanah Liat
Batu bata tanah liat terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa
dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata
ini digunakan untuk dinding dengan menggunakan morta (campuran semen) sebagai
pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.

BatuBata Tanah Liat

Bata muka , memiliki permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna
dan corak yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga digunakan
sebagai penutup d dan sebagai dekoratif.

18
2. Batu Bata Pasir – Kapur
Sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir
dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga
membentuk batu bata

.
Batu Bata Pasir - Kapur

Walaupun bata bata merah umum digunakan orang dalam membangun rumah, tidak
selamanya memiliki efek yang bagus bagi hunian orang tersebut. Terdapat berbagai
kelebihan pada bata merah ini tapi juga ada kekurangan-kekurangan di dalamnya.
Kelebihan dinding bata merah:
 Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
 Keretakan relatif jarang terjadi.
 Kuat dan tahan lama.
 Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
 Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding
lainnya.
 Biaya lebih tinggi.

Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai ukuran dimensi
bervariasi baik yang dijumpai dari hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri
rumah tangga. Untuk bangunan, ukuran standard yang biasa dipergunakan adalah :
 Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
 Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum
3%, Lebar maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%.
Pada penerapan di lapangan ada berbagai cara pemasangan batu bata sebagai
dinding rumah. Ikatan-ikatan batu bata merah bermacam macam.
 Ikatan Setengah Bata
19
Ikatan jenis ini merupakan ikatan yang paling ekonomis karena
pemotongan yang sangat minim dan karena siar tegak yang tidak begitu
banyak oenggunaan mortel pun akan menjadi berkurang

Ikatan Setengah
Bata

 Ikatan Klesor
Ikatan ini sama seperti ikatan setengah bata, namun perbedaanya terletak
pada sejumlah klesor disudut-sudutnya. Ikatan ini dapat menimbulkan
kerugian banyak dibanding dengan ikatang setengah bata

Ikatan Klesor
 Ikatan Liar
Jenis ikatan ini sesuai dengan namanya yaitu ikatan yang liar, yang berarti
ikatan bata-bata tersusun tidak beraturan dan terkesan seperti acak-acakan.
Ikatan liar ini banyak digunakan pada tahun perta,a setelah perang dunia ke-2

Ikatan Liar

2.7. Batako

Salah satu penunjang dinding adalah batako. Batako bisa digunakan sebagai
pengganti dari batu bata merah sebagai elemen dinding rumah, namun dari segi bahan
sangat berbeda dari batu bata merah.

20
Batako dibuat dengan bahan dasar berupa kapur, pasir, semen dan air sebagai media
pembuatnya. Rumus yang biasa digunakan ialah empat truk pasir dan satu ton kapur
kembang.

Batako

Proses pembuatan batako yaitu setelah pencampuran bahan dasar selesai dilanjutkan
dengan proses pengeringan batako. Proses ini tidak menggunakan sinar matahari secara
langsung, tetapi cukup diangin-anginkan saja. Bila kena sinar matahari secara langsung,
batako akan banyak yang pecah sehingga akan merugikan perusahaan. Berbeda hasilnya
apabila batako tersebut hanya diangin-anginkan saja. Batako akan lebih kuatdan tidak
banyak yang pecah, sehingga akan menguntungkan perusahaan. Pengeringan
ini membutuhkan waktu selama dua minggu.
Salah satu perbedaan batako dengan bata merah ialah dalam prosespembuatannya.
Batako tidak perlu dibakar, sehingga walaupun musim hujan produksi dapat terus berjalan
dengan lancar.
Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan batako ini adalah lebih kuatnya
batako dibandingkan dengan batu bata biasa selain itu lebih ekonomis dan praktis. Namun
batako ini dalah segi pembuatan memerlukan waktu lama dan kalaupun lebih kuat dari batu
bata, batako ini mjudah sekali pecah dan patah. Apalagi kalau terkena sinar matahari secara
langsung secara terus menerus menyebabkan retak-retak atau pecah-pecah pada batako
tersebut. Terkadang juga pembuat batako juga kurang memperhatikan mengenai komposisi
bahan yang digunakan sehingga terkadang batako lebih tidak awet.
Pengaplikasian batako tidak jauh berbeda dengan batu bata biasa karena kedua
bahan tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu bisa digunakan sebagai tembok ataupun
pagar.
Ukuran batako sendiri bisa dibilang lebih besar dimensinya dibandingkan dengan
batu bata biasa namun sebenarnya ukuran batako sangat bervariasi sesuai kebutuhan. Salah
satunya ada yang berukurang 60cm.

21
2.8. Kapur

Kapur telah dikenal sejak zaman dahulu digunakan dalam berbagai keperluan yang
dalam bidang bangunan digunakan sebagai bahan adukan untuk pasangan dinding maupun
plesteran, pembuatan kapur ribuan tahun yang lalu dilakukan dengan cara pembakaran
melalui tungku sederhana kemudian hasil pembakaranya dicampur dengan bahan air
sehingga terccipta bahan perekat bangunan, perkembangan penggunaan kapur saat ini
adalah dalam bidang pertanian, industri pembuatan kertas, industri semen dan lain
sebagainya.
Kapur sebagai bahan bangunan terdapat beberapa macam antara lain

1. Kapur Tohor
Kapur Tohor yaitu hasil pembakaran batu alam yang komposisinya
sebagian besar adalah kalsium karbonat, pada suhu sedemikian tinggi. Jika
diberi air dapat terpadamkan (dapat bersenyawa dengan air membentuk hidrat).
2. Kapur Padam
Kapur Padam merupakan hasil pembakaran kapur tohor dengan air
membentuk hidrat.
3. Kapur Udara
Kapur Udara adalah kapur padam yang apabila duaduk dengan air dan
membentuk setelah beberapa waktu hanya dapat mengeras di udara karena
pengikatan karbondioksida (CO2).
4. Kapur Hidrolis
Kapur Hidrolis adalah kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah
beberapa waktu dapat menegras baik di dalam air maupun di udara.
5. Kapur Magnesia
Kapur Magnesia, kapur yang mengandung lebih dari 5 % magnesium oksida
(MgO) dihitung dari contoh kapur yang dipijarkan

Proses pembuatan kapur bangunan ini dengan cara pembakaran menggunakan


tungku pembakaran pada suhu 6000oC – 8000oC panasnya harus terbagi rata diseluruh
bagian tungku agar mendapatkan hasil batu kapur yang baik.

Jenis-jenis kapur bangunan ini memberikan beberapa fungsi jika dipakai untuk
konstruksi bangunan antara lain :
22
 Memberikan sifat pengerasan hidrolik bila dicampur air untuk kapur hidrolis.
Pada kapur udara mengerasnya kapur setelah bereaksi dengan karbon dioksida,
bukan dengan air
 Memudahkan pengolahan pada adukan (mortar) semen
 Mengikat kapur bebas, yang timbul pada ikatan semen

Kapur-kapur bangunan ini yang berupa kapur yang telah dibakar atau kapur hidup perlu
penanganan khusus dalam hal penyimpanan yaitu :

 Di simpan di ruangan yang tidak bocor ataupun lembab


 Diatas lantai perlu dilapis papan atau bambu serta diberi lapisan kapur mati
setebal 15 – 20 cm, kemudian diatasnya ditumpukkan batu-batu kapur hidup
yang belum disiram, dan seluruhnya disiram dengan kapur mati agar celah-celah
batu dapat terisi. Semua itu akan mencegah penyerapan air dari udara lembab

2.9. Plywood

Kayu lapis atau plywood merupakan hasil perekatan/press dari beberapa lembaran
kayu/triplek/multiplek dengan tekanan tinggi. Kayu lapis memiliki beberapa jenis ketebalan.
Ketebalan plywood menentukan kekuatan furniture tersebut.

Plywood

Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang
terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks. Harga plywood sudah pasti lebih
murah dari pada kayu solid. Umumnya plywood digunakan untuk membuat lemari pakaian,
kitchen set, meja, tempat tidur, ataupun rak buku.

Salah satu tipe playwood yang memiliki kelebihan anti air adalah Melaminto. Tipe
ini pada penggunaannya biasa dipasang pada bagian dalam kitchen set atau furniture
lainnya. Melaminto yang tersedia dipasaran saat ini telah memiliki beberapa pilihan warna.

23
Ordinary Plywood dikenal di Indonesia dengan istilah Triplek / Tripleks atau
Multiplek / Multipleks. Plywood jenis ini berdasarkan kayunya terbagi dalam 2 jenis yaitu :

1. Soft Wood Plywood


Soft Wood Plywood adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu lunak,
biasanya terbuat dari kayu Albasia Falcata atau di daerah Jawa Barat disebut
kayu Jingjing sedang di Jawa Tengah disebut kayu Sengon di beberapa daerah
disebut dengan kayu Angsana.
Karena bobotnya yang ringan plywood jenis ini banyak dipergunakan untuk
pembuatan furniture dalam ruangan, kotak packing dan lain lain.

2. Hard Wood Plywood,


Hard Wood Plywood adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu Keras,
biasanya terbuat dari kayu Meranti atau ada juga yang terbuat dari kayu dari
pohon buah buahan.
Karena bobotnya yang Berat plywood jenis ini banyak juga dipergunakan
untuk pembuatan furniture dalam ruangan, bekesting atau papan penahan
pengecoran.

Ketebalan kayu lapis dipasaran bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm
dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Untuk plywood yang memiliki
beberapa motif, diantaranya adalah motif jati, sungkai, nyatoh, dll. Masing-masing motif
mempunyai ciri khas dan warna tersendiri.

Untuk fungsinya, Papan plywood kerap digunakan sebagai pelapis bagian atas
lemari ataupun kitchen set. Untuk Plywood yang polos atau tanpa motif, biasanya dilapisi
dengan HPL, veneer PVC atau melaminto untuk memberikan motif/tekstur finishing pada
permukaannya.

Kelebihan plywood adalah karena daya tahannya terhadap penyusutan kayu dan
ukuran panjang lebar yang tidak mungkin didapatkan dari kayu solid pada posisi kualitas
yang sama. Selain itu bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak, melengkung atau
melintir yang tergantung pula pada ketebalannya

Tetapi bukan berarti plywood punya daya tahan yang sama kuatnya terhadap cuaca,
material ini hanya direkomendasikan untuk perabot di dalam ruangan (indoor). Kelemahan

24
paling besar pada plywood terdapat pada sisi tebalnya. Sisi tebal plywood merupakan
bagian yang paling mudah menyerap air dan permukaannya sangat kasar. Untuk
mendapatkan kehalusan yang baik harus ditambahkan penutup sisi tebal.

2.10. Besi

Besi, atau istilah dalam bangunan disebut baja atau steel adalah salah satu material
dalam bangunan yang memiliki peranan penting dalam struktur & konstruksi, sebagai
struktur utama atau sebagai penguat struktur beton bertulang.

Besi dibuat melalui biji besi yang dilebur dan hanya dikerjakan oleh pabrik. Setiap
produk besi memiliki pengawasan dalam pembuatannya, sesuai dengan apa yang dipesan
oleh suplier, baik ukuran maupun kandungannya, karena itu tidak semua besi memiliki
peruntukan yang sama.

Setiap besi yang dikeluarkan oleh pabrik memiliki sertifikasi. Didalamnya terdapat
beberapa keterangan, seperti ukuran besi, kandungan besi, bahkan sampai ke
peruntukannya. Toko bangunan yang bijaksana, tentu memiliki fotocopy sertifikasi besi
yang dijual.

Ada beberapa bentuk besi, yaitu profile ataupun besi batangan.

Besi bisa dikatakan material fleksibel, baik secara sifatnya yang bisa dibengkokkan
juga sifatnya yang dapat dilebur lagi (reject). Besi yang baik mutunya adalah besi yang
sekali lebur, dan bukan besi yang didaur ulang (lebih dari 1x lebur)

25
Ada beberapa cara melihat besi bermutu baik, secara kasat mata adalah:
1. Besi mulus (karat pada besi tidak terlalu parah)
2. Tidak ada “kuping” pada besi
3. Besi berkuping bukan berarti tanpa sebab dan bukan lebih baik karena
volumenya ditambahkan kuping. Besi berkuping lebih dikarenakan barang
reject (daur ulang), besi mengalami gagal produksi saat peleburan namun
“ditimpa/ditambah” lagi masa besi sehingga sesuai yang diinginkan
4. Diameter sama dari pangkal awal, tengah dan akhir
5. Panjang besi sesuai dengan ketentuan, 12 meter atau sesuai kesepakatan
6. Untuk mengukur daya lentur, bengkokkanlah besi 180 derajat kearah
berlawanan dan dikembalikan 180 derajat kearah berlawanan. Besi yang baik
adalah yang memiliki tingkat kelenturan tinggi dan tidak mudah patah.
2.11. Cat

Tanpa dekorasi cat, rumah akan terasa kaku dan hambar, bahkan terkesan dingin
(seperti candi). Warna warni cat akan menciptakan keindahan tersendiri bagi rumah karena
kenyamanan dan suasana rumah sering kali mampu membangkitkan suasana hati atau
mood seseorang.

Salah satu faktor yang bisa menentukan kenyamanan rumah adalah permainan
dekorasi pada interior, termasuk di dalamnya cat atau warna pada dinding ruang. Ada 2
jenis cat yang sering digunakan yaitu cat untuk kayu dan cat khusus untuk tembok atau
beton.

1. Cat Kayu
Secara garis besar cat kayu dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu cat solid, cat
transparan, dan cat efek khusus. Banyak orang sering salah dalam menyebut istilah
pelitur dengan cat kayu atau meni kayu. Padahal pelitur hanya sebagian saja dari
beragam jenis cat kayu.
a. Cat Solid
Cat ini oleh sebagian produsen disebut opaque finish. Pigmen yang
terkandung di dalam cat mampu menyebar dan menutupi seluruh permukaan
kayu. Untuk kayu yang teksturnya tidak menarik atau terdapat cacat di sana
sini, cat jenis ini mampu menutupi dan menyembunyikan cacat kayu dengan
sempurna.

26
Ada dua jenis cat solid yaitu cat duco dan cat minyak (sintetik). Cat duco
banyak dipakai untuk otomotif tetapi dapat juga diaplikasikan pada kayu. Cat
ini memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca, namun harga cat jenis ini
relatif mahal dan harus menggunakan alat penyemprot untuk mendapatkan
hasil optimal. Sementara cat jenis minyak/sintetik dapat diaplikasikan dengan
kuas dan harganya pun murah.
b. Cat Transparan
Sesuai namanya, cat ini tidak menutup permukaan kayu secara rapat.
Warna alami kayu tetap dipertahankan dan serat maupun teksturnya tetap
terlihat. Bila Anda memakai kayu yang serat maupun teksturnya unik, cat jenis
ini sangat cocok untuk menampilkan keunikan tersebut. Salah satu jenis cat
transparan untuk kebutuhan eksterior adalah pelitur.

c. Cat Efek Khusus


Selain kedua jenis cat diatas, ada cat yang dapat memberikan efek khusus.
Hasil pengamplikasian cat jenis ini menghasilkan efek seperti tekstur granit,
kesan antik, retak-retak, bahkan besi tempa.

2. Cat Tembok
Cat tembok yang bisa digunakan untuk mengecat dinding rumah ada 2 macam
yaitu cat tembok untuk interior dan cat tembok untuk eksterior.

a.Cat Eksterior
Cat jenis ini untuk bagian luar rumah, digunakan sebagai perlindungan
terhadap hujan dan sinar matahari, di samping memberi aspek estetika pada
tembok dan juga berfungsi melindungi tembok dari cuaca.
Terpaan sinar matahari dan hujan serta perubahan suhu akibat perubahan
cuaca membuat tembok luar cepat mengalami kerusakan,misalnya retak-
retakakibat proses pemuaian dan penyusutan. Dibutuhkan cat tembok yang
bersifat fleksibel atau berbahan lateks acrillic.
Selain itu, terpaan polusi asap kendaraan sangat mempengaruhi durasi
kecemerlangan cat. Untuk itu dperlukan cat eksterior yang tahan terhadap
cuaca dan polusi serta memiliki daya tahan yang baik.

27
b. Cat Interior
Cat interior digunakan untuk mengecat bagian dalam rumah. Jenis cat ini
dapat dilihat dari kehalusan penampilan lapisan cat dan warnanya. Jenis cat ini
juga mudah dibersihkan jika ada noda atau kotoran sehingga mudah dalam
perawatan dan berbahan dasar air (water based).
Dilihat dari tingkat kilapnya, biasanya cat tembok berbahan dasar air
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu doff dan semi kilap.

28
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini, yaitu:
a. Terdapat berbagai macam bahan bangunan yang bervariasi dan mempunyai
kegunaan masing-masing
b. Berbagai macam bahan bangunan tersebut mempunyai berbagai keunggulan
masing-masing dan juga mempunyai kekurangan.
3.2. Saran
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang diinginkan, ada baiknya mengenal
jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan kekuranggannya secara keseluruhan
sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakannya dalam proses konstruksi.

29
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.wikipedai.org
 http://tokobangunan.net/daftar-harga-bahan-bangunan/daftar-harga-bahan-bangunan-dan-
material-bangunan
 http://www.info-rumah.com/bahanbangunan.htm
 http://www.beacukai.go.id/library/data/Semen.htm
 http://www.propanraya.com/index.php?option=com_content&view=article&id=156&Ite
mid=257
 http://danahauses.blogspot.com/2012/06/aneka-ragam-bagian-kitchen-set-dapur.html
 http://kerockan.blogspot.com/2012/01/mengenal-genteng-berdasrkan-materialnya.html
 http://rahmatyani.blogspot.com/2011/02/besi-dalam-bangunan.html
 http://developerdankontraktor.blogspot.com/2012/02/material-dinding-batako-bata-
merah-atau.html

30

Anda mungkin juga menyukai