8644 24373 1 PB PDF
8644 24373 1 PB PDF
ABSTRACT
An integrated study of sediment distribution was conducted in Weda Bay, Northern Maluku to
provide general information on transportation and deposition process based on sediment grain
size distribution. The study was conducted during the Weda Bay Expedition using the “Baruna
Jaya VII” research vessel in March 13th –22th 2013. Sieving method (granulometric) was used
to analyze the grain size. The results indicated that in general the pattern of sea floor sediment
distribution was dominated by clay – sand grain-sized. The current speed influenced the
sediment transport, deposition, and distribution. Larger fractions of sediment were quickly
settled on the sea floor due to stronger currents around Southern area (Widi islands),
meanwhile the lesser fractions of the transported away into other places with weaker currents
conditions.
Keywords: current, the Weda Bay expedition, granulometric, grain size, sediment distribution
ABSTRAK
Studi sebaran sedimen yang dilakukan secara terpadu di Teluk Weda, Maluku Utara ditujukan
untuk memberikan gambaran proses transportasi dan pengendapan sedimen berdasarkan
distribusi ukuran butir sedimen. Penelitian ini dilakukan pada ekspedisi Weda dengan
menggunakan kapal riset “Baruna Jaya VII” yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 22 Maret
2013. Analisis besaran butir sedimen dilakukan dengan menggunakan metode pengayakan
(granulometri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pola sebaran sedimen
permukaan dasar laut didominasi oleh sedimen berukuran lempung – pasir. Kecepatan arus
mempengaruhi proses transportasi, pengendapan, dan sebaran sedimen. Kondisi arus yang lebih
kuat di bagian Selatan (sekitar Kepulauan Widi) menyebabkan sedimen fraksi berukuran kasar
(pasir – kerikil) cepat terendapkan, sedangkan fraksi halus tidak dapat mengendap dan terbawa
ke tempat lain yang lebih tenang.
Kata kunci: arus, ekspedisi Teluk Weda, granulometri, ukuran butir, sebaran sedimen
230 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt61
Nugroho dan Basit
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 1, Juni 2014 231
Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir ...
2.3.1. Rataan Empirik atau Nilai Rata- Tabel 1. Klasifikasi sortasi (Folk and
rata ( ) Ward, 1957).
Parameter rataan empirik diguna-
kan untuk mengetahui ukuran pemusatan Sorting ( )
sedimen. Rata-rata dari ukuran butir < 0,35 Very well sorted
mencerminkan ciri energi pengendapan 0,35 – 0,50 Well sorted
oleh air atau angin dalam menstranport 0,50 – 0,71 Moderately well sorted
sedimen (Richard, 1992). Penyebaran 0,71 – 1,00 Moderately sorted
frekuensi besar butir sangat tergantung 1,00 – 2,00 Poorly sorted
pada proses lingkungan pengendapan 2,00 – 4,00 Very poorly sorted
(Sya’rani dan Hariadi, 2006). Perhitungan > 4,00 Extremely poorly sorted
rataan empirik menggunakan persamaan
statistik berikut (Blott and Pye, 2001). 2.3.3. Kemencengan (Skewness/Ska)
Nilai kemencengan adalah
penyimpangan distribusi ukuran butir
terhadap distribusi normal. Distribusi
normal adalah suatu distribusi ukuran
dimana =rataan empirik; f=frekuensi; butir dimana pada bagian tengah dari
mm=mid-point untuk masing-masing kelas sampel mempunyai jumlah butiran paling
(mm). banyak. Butiran yang lebih kasar serta
lebih halus tersebar disisi kanan dan kiri
2.3.2. Koefisien Pemilahan (Sortasi/ ) dalam jumlah yang sama. Apabila dalam
Sortasi dapat menunjukkan batas suatu distribusi ukuran butir berlebihan
ukuran butir atau keanekaragaman ukuran partikel kasar, maka kepencengannya
butir, tipe dan karakteristik serta lamanya bernilai negatif dan begitu pula
waktu sedimentasi dari suatu populasi sebaliknya, apabila distribusi ukuran butir
sedimen (Folk, 1968). Menurut Friedman berlebihan partikel halus maka
dan Sanders (1978), sortasi atau kemencengannya bernilai positif (Folk,
pemilahan adalah penyebaran ukuran butir 1974). Persamaan statistik dan klasifikasi
terhadap ukuran butir rata-rata. Sortasi kemencengan berdasarkan persamaan
dikatakan baik jika batuan sedimen yang dibuat Blott and Pye (2001):
mempunyai penyebaran ukuran butir
terhadap ukuran butir rata-rata pendek.
Sebaliknya apabila sedimen mempunyai
penyebaran ukuran butir terhadap rata-rata
ukuran butir panjang disebut sortasi jelek.
Persamaan statistik dan klasifikasi kelas dimana Ska = nilai kemencengan; f =
pemilahan berdasarkan persamaan sortasi frekuensi; mm = mid-point untuk masing-
yang dibuat oleh Blott and Pye (2001): masing kelas (mm); = rataan empirik;
= nilai sortasi. Pengelompokan nilai
Skewness didasarkan pada Folk and Ward
(1957) (Tabel 2).
232 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt61
Nugroho dan Basit
Tabel 2. Klasifikasi Skewness (Folk dan adanya salinitas yang nilainya >35 psu
Ward, 1957). pada lapisan termoklin (Gambar 2). Besar
arus maksimum di setiap lokasi bervariasi
Skewness (Ska) antara 30 cm/s s.d 80 cm/s (Gambar 3),
+0,3 to +0,1 Very fine skewed dimana besar arus maksimum tertinggi
+0,1 to +0,3 Fine skewed teramati di stasiun 10 pada 80 cm/s
+0,1 to -0,1 Symmetrical sedangkan arus maksimum terendah
-0,1 to -0,3 Coarse skewed teramati di sekitar stasiun B3 pada 30
-0,3 to -1,0 Very coarse skewed cm/s. Selain itu, dalam penelitian ini
ditemukan juga bahwa arus maksimum di
mengukur distribusi ukuran partikel pada stasiun-stasiun sekitar perairan kepulauan
sungai-sungai dengan dasar kerikil Widi memiliki nilai yang relatif besar
(Junaidi dan Wigati, 2011). dibandingkan dengan stasiun-stasiun
Folk & Ward (1957) mengusulkan lainnya. Hal ini berkaitan dengan adanya
untuk menghitung kurtosis menggunakan celah antara pulau.
ekor dan kuartil dari distribusi. Kurtosis
dihitung dengan pendekatan oleh Folk &
Ward (1957) yang dikelompokkan ke
dalam enam kategori (Tabel 3).
depth (meter)
Kurtosis (K)
<0,67 very platykurtic salinity
0,67-0,9 Platycurtic Gambar 2. Profil vertikal salinitas terha-
0,9-1,11 Mesokurtic dap kedalaman.
1,11-1,5 Leptokurtic
1,5-3 very leptokurtic 3.2. Jenis Sedimen Dasar laut
>3 extremely leptokurtic Secara umum sedimen dasar laut
yang ada di lokasi penelitian didominasi
oleh ukuran butir lempung – pasir (Tabel
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4). Jenis sedimen pasir banyak dijumpai di
stasiun penelitian bagian selatan disekitar
3.1. Kondisi Oseanografi Lokasi
Kepulauan Widi (stasiun 6, 9, 10),
Penelitian
Secara umum kondisi perairan ini sedangkan pasir-lumpuran menyebar di
di pengaruhi oleh perairan Samudra bagian tengah teluk (stasiun 2, 7, 11, 16).
pasifik selatan. Pengaruh karektaristik Sedimen berukuran halus (lanau – lanau
masa air dari samudra ini pada perairan pasiran) mendominasi bagian yang
Teluk Weda ini teridentifikasi dengan berdekatan dengan pesisir (Gambar 4).
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 1, Juni 2014 233
Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir ...
Gambar 3. Kecepatan arus timur-barat (kiri) dan utara-selatan (kanan) pada saat air
pasang.
234 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt61
Nugroho dan Basit
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 1, Juni 2014 235
Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir ...
236 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt61
Nugroho dan Basit
partikel sedimen. Aliran turbulen ini pengaruh arus yang kuat serta banyak
membantu mengabrasi bed (dasar wadah bahan organik dan detritus yang dibawa
aliran) dan membawa (entrainment) air sungai dan menumpuk di perairan ini,
material sedimen baru. Arus mempunyai terutama pada saat arus melemah yang
sifat yang mampu menyeleksi ukuran berasal dari kawasan mangrove di sekitar
butir yang dipindahkannya dalam proses Teluk Weda. Sedangkan jenis sedimen di
sedimentasi sehingga menyebabkan bagian selatan (sekitar Kepulauan Widi)
variasi ukuran butir dalam suatu didominasi oleh pasir, hal ini dikarenakan
lingkungan. Transpor sedimen yang letaknya yang langsung berhadapan
terjadi disebabkan adanya arus sejajar dengan laut lepas dan adanya pengaruh
pantai (longshore sediment transport). arus yang kuat mengakibatkan fraksi kasar
Adanya sedimen berukuran kasar lebih cepat mengendap di kawasan
menunjukkan bahwa arus dan gelombang tersebut.
pada daerah itu relatif kuat, fraksi kasar
umumnya diendapkan pada daerah IV. KESIMPULAN
terbuka yang berhubungan dengan laut
lepas, sedangkan sedimen halus Berdasarkan hasil penelitian di
diendapkan pada arus dan gelombang Teluk Weda diketahui jenis – jenis
benar-benar tenang. Kondisi oseanografi sedimen yang mendominasi perairan
di bagian Selatan dengan arus yang lebih tersebut yaitu pasir, pasir lumpuran, lanau
kuat menyebabkan sedimen fraksi dan lanau pasiran. Kecepatan arus rata-
berukuran kasar (pasir – kerikil) cepat rata tertinggi terdapat pada stasiun 10
terendapkan, sedangkan fraksi halus tidak sebesar 80 cm/s dan terendah di stasiun
dapat mengendap dan terbawa ke tempat B3 sebesar 30 cm/s. Kecepatan arus
lain yang lebih tenang. Pada daerah mempengaruhi distribusi sebaran sedimen,
berturbulensi tinggi, fraksi ukuran butir dimana butiran sedimen yang lebih besar
yang lebih besar akan lebih cepat ditemukan pada daerah yang memiliki
mengendap dan tenggelam pada dekat kecepatan arus yang lebih tinggi dan
dasar laut dibandingkan fraksi yang sedimen halus diendapkan pada daerah
berukuran lebih halus. Sedimen halus yang berarus lemah. Mekanisme
akan lebih mudah berpindah dan transportasi sedimen pada fraksi yang
cenderung lebih cepat daripada ukuran kasar terjadi secara bedload dalam bentuk
kasar karena terangkut dalam bentuk menggelinding, terseret, merayap dan
suspensi. Lumpur terakumulasi pada saltasi, sedangkan pada fraksi halus
semua setting dengan kondisi arus yang (lempung sampai pasir sangat halus)
benar-benar tenang dan akan mulai tertranspor secara suspension load dalam
mengendap ketika kecepatan aliran mulai bentuk suspensi.
merendah. Jika kondisi arus tidak stabil
maka terjadi pengendapan fraksi sedang UCAPAN TERIMAKASIH
sampai kasar (pasir) sehingga terjadi
perselingan lumpur dan pasir seperti pada Tulisan ini merupakan hasil dari
lingkungan pengendapan tidal pada pelayaran Teluk Weda 2013 yang
umumnya. diselenggarakan oleh UPT BKBL LIPI
Pada bagian tengah dan tepi Teluk Ambon dengan sumber dana penelitian
Weda didominasi oleh jenis sedimen yang DIPA 2013. Kami mengucapkan
lebih halus (lanau – pasir lumpuran). Hal terimakasih kepada Kapten dan Anak
ini disebabkan karena letaknya yang lebih Buah Kapal Baruna Jaya VII yang telah
jauh dari lautan lepas dan terlindung dari membantu selama pengambilan sampel.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 1, Juni 2014 237
Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir ...
238 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt61
Nugroho dan Basit
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 1, Juni 2014 239
Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir ...
240 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt61