NIM : 1803010108
Judul : ANALISIS LAJU EROSI DAN SEDIMENTASI DI SUNGAI PELUS
KABUPATEN BANYUMAS
1. Analisis laju erosi dengan metode Universal Soil Loss Equation (USLE)
2. Untuk analisis perhitungan sedimen dasar menggunakan metode Meyer-
Petter dan Muller (MPM), sedangkan perhitungan sedimen melayang
menggunakan metode United State Beureu Reclamation (USBR).
3. Pengambilan sampel sedimen dasar dan sedimen melayang dilakukan
masing-masing 1 sampel
4. Pengambilan sample sedimen dilakukan pada hilir sungai pelus
5. Pengambilan sample erosi dilakukakn di beberapa titik penggunaan lahan
DAS sungai pelus
Jurnal Pendukung
1 Judul PERBANDINGAN HASIL PREDIKSI LAJU EROSI DENGAN METODE USLE,
MUSLE, RUSLE BERDASAR LITERATUR REVIEW
Peneliti Dwi Mayanti Mega Lesmana
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat erosi yang terjadi
dan laju erosi tanah serta arahan untuk melakukan konservasi
disekitar area penambangan dengan melihat parameter erosivitas
hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, Praktek
pengelolaan lahan,Serta praktek pengelolaan tanaman sehingga
dapat mengetahui tingkat erosi dan arah penyebaran erosi yang
terjadi di daerah penelitian dengan menggunakan pendekatan
metode USLE, metode MUSLE dan metode RUSLE serta memberikan
arahan untuk melakukan konservasi lahan.
Tahun 2020
Metode Usle, Musle,Rusele
Hasil Berdasarkan studi literatur dari berbagai jurnal mengenai laju erosi
tanah dengan metode USLE, MUSLE dan RUSLE maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Metode USLE mempunyai tingkat kelebihan yang
lebih baik untuk memprediksi laju erosi jika di bandingkan dengan
metode MUSLE dan metode
2 Judul ANALISIS EROSI PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) POMPONG
KABUPATEN BANGKA
Peneliti Abdul Rivai Suleman
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar erosi dan hasil
sedimentasi pada DAS Pompong.
Tahun Endang Setyawati Hisyam
Metode Musle
Hasil Berdasarkan perhitungan dengan metode Musle diperoleh besaran
erosi pada DAS Pompong yaitu sebesar 260,038 ton/ha/thn atau
2.002.603,816 ton/thn dengan klasifikasi bahaya erosi Kelas IV
(Berat). 2. Berdasarkan perhitungan dengan metode SDR (Sediment
Delivery Ratio) diperoleh nilai prakiraan hasil sedimen DAS
Pompongadalah sebesar 278.361,930 ton/thn. 3. Adapun
rekomendasi upaya konservasi lahan yang dapat dilakukan antara
lain: Konservasi vegetatif: disekitar pertanian lahan kering, pertanian
lahan kering bercampur semak, dan tanah terbuka diupayakan
pemberian mulsa (sisa tanaman, serasah, sampah, plastik atau
bahan-bahan lain) serta meningkatkan pertumbuhan tanaman
dengan pengaturan pola tanam dengan
mengkombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman pertanian
untuk menutup permukaan tanah guna melindungi dari pukulan
langsung butiran hujan sehingga mengurangi terjadinya erosi percik
dan mengurangi laju erosi permukaan, daerah permukiman
diupayakan meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti
pepohonan dan rerumputan serta melakukan reboisasi atau
penanaman kembali pada lokasi penutup lahan pertambangan.
Konservasi mekanik : pembuatan teras bangku padalahan pertanian
lahan kering, pertanian lahan kering bercampur semak, semak
belukar dan permukiman sesuai dengan kemiringan garis kontur.
Untuk daerah permukiman juga dapat diterapkan dengan
pembuatan lubang resapan biopori.
3 Judul
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI PADA SALURAN IRIGASI DAERAH
IRIGASI SANREGO KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE PROVINSI
SULAWESI SELATAN ANALISIS LAJU SEDIMENTASI PADA SALURAN
IRIGASI DAERAH IRIGASI SANREGO KECAMATAN KAHU KABUPATEN
BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN
Peneliti Abdul Rivai Suleman
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju sedimentasi
(sedimentation-rate) di saluran primer, sekunder, dan tersier pada
Daerah Irigasi Sanrego berdasarkan 7 (tujuh) titik tinjau lokasi
pengukuran yang dilaksanakan di lapangan. Berdasarkan hal
tersebut di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut dengan
judul penulisan “Analisis Laju Sedimentasi Pada Saluran Irigasi
Daerah Irigasi Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone Provinsi
Sulawesi Selatan
Tahun 2019
Metode kuantitatif deskriptif
Posisi penelitian : Berdasarkan penelitian terdahulu, maka dalam penelitian kali ini
analisis laju erosi yang digunakan adalah metode USLE karena metode tersebut
mempunyai tingkat kelebihan yang lebih baik untuk memprediksi laju erosi jika di
bandingkan dengan metode MUSLE dan metode lainnya. Pada penelitian sebelunnya juga
belum terdapat tingkat bahaya yang terjadi akibat erodsi dan sedimentasi . Maka dari itu
pada penelitian kali ini penggunaan metode analisis laju erosi dan juga adanya tingkat
bahaya yang dapat terjadi menjadi faktor pembeda dari penelitian sebelumnya.