Sap Pentingnya Minum Obat
Sap Pentingnya Minum Obat
1. LatarBelakang
Kesehatanjiwaadalahberbagaikarakteristikpositif yang
menggmbarkankeselarasandankeseimbangankejiawaan yang
mencerminknkedewasaankepribadian (menurut WHO).
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan
pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang
komperhensif. Pasien dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam
keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meliputi
pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan lingkungan dan
dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien merupakan sistem pendukung
utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat pasien berada dirumah.
Salah
satuperanpentingkeluargatersebutadalahdalammemantaupasienteraturminumobat,
yang
apabilatidakteraturdapatmenjadisalahsatupemicuterjadinyakekambuhanpenyakitpa
dapasiendengangangguanjiwa. Salah satu
upayauntukmencegahhaltersebutadalahdilakukannyapenyuluhankesehatantentang
pentingnyameminumobatpadapasiendengangngguanjiwa.
2. Tujuan
1. TujuanUmum:
Memberikan pendidikan tentang
pentingnyaminumobatbagipasiendengangangguan jiwa.
2. Tujuankhusus:
Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
a. Pengertian obat.
b. Pentingnyameminumobatbagipasienjiwa.
c. Dampak yang timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
d. Tanda-tandapasienakankambuhpenyakitnya.
e. Faktor-faktor yang menyebabkanterjadinyakekambuhan.
f. Kegiatan-kegiatan yang
dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.
3. Pelaksanaan
a. Hari / Tgl : Kamis, 21Agustus 2014
b. Waktu : 45 Menit
c. Sasaran : Pasien dan Keluarga
d. Tempat : Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
e. Materi :
1. Pengertian obat.
2. Pentingnyameminumobatbagipasienjiwa.
3. Dampak yang timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
4. Tanda-tandapasienakankambuhpenyakitnya.
5. Faktor-faktor yang menyebabkanterjadinyakekambuhan.
6. Kegiatan-kegiatan yang dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.
f. Pembagian Tugas
1. Moderator : Faradina Rosa
2. Penyaji : NediApriadi
3. Fasilitator :
3.1ButetBerlina
3.2Evelina L. T
3.4 M. Luthfi
3.4Nita N D
3.5 Ajeng N L
3.6 Donny E. S
4. Dokumentasi: Dovianda S danDeryMohamad W
g. Metode : Ceramah, Diskusidan Tanya Jawab
h. Media : Leaflet, Power point
i. Setting Tempat :
Peserta duduk dikursi, anggota kelompok duduk berbaur dengan
pengunjungruangrawatjalandalam. Penyajimengambilposisi di
depandandidampingioleh moderator.
4. Rencana Kegiatan
Kegiatan W
1. Pembukaan
Memberi salam
Memperkenalkan anggotakelompok
Menjelaskan tujuan
Memberikan kesempatanuntuk bertanya 5
M
2. Kegiatan inti
a. Menjelaskantentangpengertianobat.
b. Menjelaskantentangpentingnyameminumobatbagipasiendengangangguanjiwa.
c. Menjelaskandampak yang timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
d. Menjelaskantanda-tandapasienakankambuhpenyakitnya. 2
e. Menjelaskanfaktor-faktor yang menyebabkanterjadinyakekambuhan. m
f. Menjelaskankegiatan-kegiatan yang dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.
- Memberikan kesempatan pasienatau keluarga untuk bertanya
7. Penutup
* Melakukan evaluasi
* Memberikan reinforcement 1
* Menyimpulkan kegiatan M
* Salam penutup
5. Evaluasi
5.1 EvaluasiStruktur
Media telahdipersiapkan.
Pengunjungrawatjalan RS JiwaProvJawa
Baratsiapdiberikanpendidikankesehatan.
Kontrakwaktudantempatsudahdisepakati.
5.2 Evaluasi Proses
Waktudantempatsesuaikontrak.
PengunjungRawatJalan RS JiwaProvinsiJawa
Baratkooperatifsaatdilakukanpendidikankesehatan.
5.3 EvaluasiHasil
Pengunjungdapatmemahamimateridenganbaik:
a. Pengunjungmengertitentang pengertianobat.
b. Pengunjungmengertitentangpentingnyameminumobatbagipasiendenga
ngangguanjiwa.
c. Pengunjungmengertitentangdampak yang
timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
d. Pengunjungmengertitentangtanda-
tandapasienakankambuhpenyakitnya.
e. Pengunjungmengertitentangfaktor-faktor yang
menyebabkanterjadinyakekambuhan.
f. Pengunjungmengertitentangkegiatan-kegiatan yang
dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.
6. Lampiran
Materi
Lampiran
A. PengertianObat
Obatadalahsuatubahanataupaduabahan-bahan yang
dimaksudkanuntukdigunakandalammenetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkanpenyakitataugejalapenyakit,
lukaataukelainanbaadaniahdanrohaniahpadamanusiaatauhewandanuntukmemperel
okataumemperindahbadanataubagianbadanmanusia (Kep. MenKes RI No.
193/Kab/B.VII/71).
B. PentingnyaMinumObatBagiPasienJiwa
Kepatuhan perilaku pasien yang mentaati semua nasihat dan petunjuk yang
dianjurkan oleh kalangan tenaga medis, seperti dokter dan apoteker. Segala
sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengobatan, salah satunya
adalah kepatuhan minum obat.Hal ini merupakan syarat utama tercapainya
keberhasilan pengobatan yang dilakukan.
Cara Meningkatkan Kepatuhan :
1. Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya
kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
2. Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus
dilakukan demi keberhasilan pengobatan melalui telepon atau alat
komunikasi lain.
3. Menunjukan kepada pasien kemasan obat yang sebenarnya atau dengan
cara menunjukan obat aslinya.
4. Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat dalam
penyembuhan.
5. Memberikan informasi resiko ketidakpatuhan.
6. Memberikan layanan kefarmasian dengan observasi langsung,
mengunjungi rumah pasien dan memberikan konsultasi kesehatan
7. Adanya dukungan dari pihak keluarga teman dan orang – orang
disekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien, agar teratur minum obat
demi keberhasilan pengobatan.
4. Faktor keluarga.
Menurut penelitian (di Inggris dan Amerika), keluarga dengan ekspresi
emosi yang tinggi seperti bermusuhan, mengkritik, tidak ramah, banyak
menekan dan menyalahkan, menyebabkan 57% penderita kembali kambuh
dalam waktu 9 bulan. Sebaliknya keluarga dengan ekspresi emosi yang
rendah, hanya 17% penderita yang kambuh. Selain itu faktor yang
berpengaruh juga adalah perubahan stres, baik yang menyenangkan maupun
yang menyedihkan.
5. Faktor masyarakat.
Faktor masyarakat lebih banyak berkaitan dengan stigma negatif yang tertuju
kepada penderita gangguan kejiwaan. Penderita dijuluki orang gila atau stres,
dianggap membahayakan, menakutkan, dan menjadi bahan olok-olokan.
Semua stigma itu, justru mempersempit kehidupan sosial mereka yang
semestinya dibantu dan diperbaiki. Mereka menjadi sulit mendapat pekerjaan,
merasa malu bergaul, takut salah, dan merasa tidak berguna.