Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA MINUM OBAT

Topik : PentignyaMinum Obat


Hari/tanggal : Kamis, 21Agustus 2014
Waktu : 09.00 - 09.45 WIB (45 menit)
Tempat : RuangRawatJalanRumahSakitJiwaProvinsiJawa Barat

1. LatarBelakang
Kesehatanjiwaadalahberbagaikarakteristikpositif yang
menggmbarkankeselarasandankeseimbangankejiawaan yang
mencerminknkedewasaankepribadian (menurut WHO).
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan
pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang
komperhensif. Pasien dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam
keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meliputi
pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan lingkungan dan
dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien merupakan sistem pendukung
utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat pasien berada dirumah.
Salah
satuperanpentingkeluargatersebutadalahdalammemantaupasienteraturminumobat,
yang
apabilatidakteraturdapatmenjadisalahsatupemicuterjadinyakekambuhanpenyakitpa
dapasiendengangangguanjiwa. Salah satu
upayauntukmencegahhaltersebutadalahdilakukannyapenyuluhankesehatantentang
pentingnyameminumobatpadapasiendengangngguanjiwa.

2. Tujuan
1. TujuanUmum:
Memberikan pendidikan tentang
pentingnyaminumobatbagipasiendengangangguan jiwa.

2. Tujuankhusus:
Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
a. Pengertian obat.
b. Pentingnyameminumobatbagipasienjiwa.
c. Dampak yang timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
d. Tanda-tandapasienakankambuhpenyakitnya.
e. Faktor-faktor yang menyebabkanterjadinyakekambuhan.
f. Kegiatan-kegiatan yang
dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.

3. Pelaksanaan
a. Hari / Tgl : Kamis, 21Agustus 2014
b. Waktu : 45 Menit
c. Sasaran : Pasien dan Keluarga
d. Tempat : Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
e. Materi :
1. Pengertian obat.
2. Pentingnyameminumobatbagipasienjiwa.
3. Dampak yang timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
4. Tanda-tandapasienakankambuhpenyakitnya.
5. Faktor-faktor yang menyebabkanterjadinyakekambuhan.
6. Kegiatan-kegiatan yang dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.
f. Pembagian Tugas
1. Moderator : Faradina Rosa
2. Penyaji : NediApriadi
3. Fasilitator :
3.1ButetBerlina
3.2Evelina L. T
3.4 M. Luthfi
3.4Nita N D
3.5 Ajeng N L
3.6 Donny E. S
4. Dokumentasi: Dovianda S danDeryMohamad W
g. Metode : Ceramah, Diskusidan Tanya Jawab
h. Media : Leaflet, Power point
i. Setting Tempat :
Peserta duduk dikursi, anggota kelompok duduk berbaur dengan
pengunjungruangrawatjalandalam. Penyajimengambilposisi di
depandandidampingioleh moderator.

4. Rencana Kegiatan
Kegiatan W

1. Pembukaan
 Memberi salam
 Memperkenalkan anggotakelompok
 Menjelaskan tujuan
 Memberikan kesempatanuntuk bertanya 5
M

2. Kegiatan inti
a. Menjelaskantentangpengertianobat.
b. Menjelaskantentangpentingnyameminumobatbagipasiendengangangguanjiwa.
c. Menjelaskandampak yang timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
d. Menjelaskantanda-tandapasienakankambuhpenyakitnya. 2
e. Menjelaskanfaktor-faktor yang menyebabkanterjadinyakekambuhan. m
f. Menjelaskankegiatan-kegiatan yang dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.
- Memberikan kesempatan pasienatau keluarga untuk bertanya

7. Penutup
* Melakukan evaluasi
* Memberikan reinforcement 1
* Menyimpulkan kegiatan M
* Salam penutup

5. Evaluasi
5.1 EvaluasiStruktur
 Media telahdipersiapkan.
 Pengunjungrawatjalan RS JiwaProvJawa
Baratsiapdiberikanpendidikankesehatan.
 Kontrakwaktudantempatsudahdisepakati.
5.2 Evaluasi Proses
 Waktudantempatsesuaikontrak.
 PengunjungRawatJalan RS JiwaProvinsiJawa
Baratkooperatifsaatdilakukanpendidikankesehatan.
5.3 EvaluasiHasil
Pengunjungdapatmemahamimateridenganbaik:
a. Pengunjungmengertitentang pengertianobat.
b. Pengunjungmengertitentangpentingnyameminumobatbagipasiendenga
ngangguanjiwa.
c. Pengunjungmengertitentangdampak yang
timbulakibattidakminumobatsecarateratur.
d. Pengunjungmengertitentangtanda-
tandapasienakankambuhpenyakitnya.
e. Pengunjungmengertitentangfaktor-faktor yang
menyebabkanterjadinyakekambuhan.
f. Pengunjungmengertitentangkegiatan-kegiatan yang
dapatmengurangirisikokekambuhanpadapasien.

6. Lampiran
 Materi
Lampiran

PENTINGNYA MINUM OBAT

A. PengertianObat
Obatadalahsuatubahanataupaduabahan-bahan yang
dimaksudkanuntukdigunakandalammenetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkanpenyakitataugejalapenyakit,
lukaataukelainanbaadaniahdanrohaniahpadamanusiaatauhewandanuntukmemperel
okataumemperindahbadanataubagianbadanmanusia (Kep. MenKes RI No.
193/Kab/B.VII/71).

B. PentingnyaMinumObatBagiPasienJiwa
Kepatuhan perilaku pasien yang mentaati semua nasihat dan petunjuk yang
dianjurkan oleh kalangan tenaga medis, seperti dokter dan apoteker. Segala
sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengobatan, salah satunya
adalah kepatuhan minum obat.Hal ini merupakan syarat utama tercapainya
keberhasilan pengobatan yang dilakukan.
Cara Meningkatkan Kepatuhan :
1. Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya
kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
2. Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus
dilakukan demi keberhasilan pengobatan melalui telepon atau alat
komunikasi lain.
3. Menunjukan kepada pasien kemasan obat yang sebenarnya atau dengan
cara menunjukan obat aslinya.
4. Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat dalam
penyembuhan.
5. Memberikan informasi resiko ketidakpatuhan.
6. Memberikan layanan kefarmasian dengan observasi langsung,
mengunjungi rumah pasien dan memberikan konsultasi kesehatan
7. Adanya dukungan dari pihak keluarga teman dan orang – orang
disekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien, agar teratur minum obat
demi keberhasilan pengobatan.

C. Dampak yang TimbulAkibatTidakMinumObatSecaraTeratur


Salah satudampak yang
dapattimbulakibatdaritidakminumobatsecarateraturpadapasienyaitu kekambuhan.
Kekambuhan adalah suatu keadaan dimana timbulnya kembali suatu penyakit
yang sudah sembuh dan disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.
Pencegahan kekambuhan adalah mencegah terjadinya peristiwa timbulnya
kembali gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan.

D. Tanda-TandaPasien Akan KambuhPenyakitnya


 Pasien mulai menolak atau tidak mau minum obat secara teratur, seperti
yang disarankan dokter.
 Pasien mulai sering sukar tidur.
 Pasien mulai kelihatan bingung, mondar-mandir.
 Pasien mulai malas makan dan minum.
 Pasien mulai kelihatan lebih malas, tidak mau mengerjakan sesuatu, tidak
mau bekerja dan tidak mau bergaul.
 Pasien mulai kelihatan banyak diam atau jarang mau menjawab
pertanyaan.
Segeralah kontrol apabila terdapat tanda-tanda di atas.

E. Faktor-Faktor yang MenyebabkanTerjadinyaKekambuhan


Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kekambuhan pada penderita
gangguan jiwa menurut Keliat, 1996 adalah :
1. Faktor penderita.
Penderita yang tidak teratur dalam meminum obat dapat menyebabkan
kekambuhan gangguan jiwa. Menurut penelitian, 25%-50% penderita yang
pulang dari rumah sakit jiwa tidak meminum obat secara teratur.
2. Faktor dokter.
Pemakaian obat secara teratur dapat mengurungi kekambuhan, tetapi
pemakain obat neuroleptik dalam jangka lama dapat menyebabkan efek
samping berupa Tardive Diskinesia (gerakan tidak terkontrol)yang dapat
mengganggu hubungan sosial.

3. Faktor penanggung jawab klien (case manajer)


Setelah klien pulang kerumah setelah dirawat di Rumah sakit, maka perawat
Puskesmas bertanggung jawab terhadap adaptasi klien dirumah.

4. Faktor keluarga.
Menurut penelitian (di Inggris dan Amerika), keluarga dengan ekspresi
emosi yang tinggi seperti bermusuhan, mengkritik, tidak ramah, banyak
menekan dan menyalahkan, menyebabkan 57% penderita kembali kambuh
dalam waktu 9 bulan. Sebaliknya keluarga dengan ekspresi emosi yang
rendah, hanya 17% penderita yang kambuh. Selain itu faktor yang
berpengaruh juga adalah perubahan stres, baik yang menyenangkan maupun
yang menyedihkan.

5. Faktor masyarakat.
Faktor masyarakat lebih banyak berkaitan dengan stigma negatif yang tertuju
kepada penderita gangguan kejiwaan. Penderita dijuluki orang gila atau stres,
dianggap membahayakan, menakutkan, dan menjadi bahan olok-olokan.
Semua stigma itu, justru mempersempit kehidupan sosial mereka yang
semestinya dibantu dan diperbaiki. Mereka menjadi sulit mendapat pekerjaan,
merasa malu bergaul, takut salah, dan merasa tidak berguna.

Menurut Murphy,MF & Moller, MD (1993), faktor resiko yang menyebabkan


kekambuhan pasien gangguan jiwa adalah :
1. Faktor resiko kesehatan.
 Gangguan sebab dan akibat berpikir.
 Gangguan proses informasi.
 Gizi buruk.
 Kurang tidur.
 Keletihan.
 Kurang olah raga.
 Efek samping pengobatan yang tidak dapat ditoleransi.
 Faktor resiko lingkungan.
- Kesulitan keuangan.
- Kesulitan keuangan.
- Perubahan yang menimbulkan stress dengan
peristiwa kehidupan.
- Ketrampilan kerja yang buruk.
- Tidak memiliki transportasi.
- Keterampilan sosial yang buruk, isolasi,
social, dan kesepian.
- Kesulitan interpersonal.
- Faktor resiko perilaku dan emosional.
- Tidak ada kontrol dan perilaku agresif.
- Perubahan mood.
- Pengobatan dan penatalaksanaan gejala yang
buruk.
- Konsep diri yang rendah.
- Penampilan dan tindakan yang berbeda.
- Perasaan putus asa.
F. Kegiatan-Kegiatan yang
DapatMengurangiResikoKekambuhanpadaPasien
1. PemberianObatpadaPasien
 Obat yang diberikan waktu rawat jalan, harus diminum sesuai
petunjuk dokter. Sebaliknya salah satu anggota keluarga secara rutin
dan teratur memberikan obat tersebut kepada pasien. Obat-obat jangan
diberikan semuanya kepada pasien untuk menghindari
penyalahgunaan (misalnya obat-obat diminum sekaligus, karena
kondisi jiwa pasien belum normal).
 Dosis obat jangan dirubah-rubah. Hendaknya diberikan sesuai dengan
petunjuk dokter (misal, obat yang diminum sehari tiga kali, jangan
diberikan dua kali).
 Pada saat memberikan obat hendaknya ditunggu sampai obat betul-
betul masuk ke dalam perut. Sering obat hanya disimpan di dalam
mulut dan kalau tidak di awasi, obat akan dimuntahkan lagi.
 Kalau pasien menolak minum obat, segeralah kontrol ke poliklinik
kesehatan jiwa, agar oleh dokter dapat diberikan obat suntik yang
sesuai (sekali suntik bisa untuk 1 bulan).
2. Terapi kerja
Pasien gangguan jiwa berat, hendaknya jangan dibiarkan menganggur,
sebab menganggur akan memperberat penyakitnya atau bisa
memperlambat penyembuhan. Pekerjaan-pekerjaan yang perlu diberikan
pada pasien gangguan jiwa berat hendaknya pekerjaan-pekerjaan yang
tidak terlalu membebani pikirannya dan tidak terlalu bahaya, sebab kalu
terlalu berat berfikir pasien akan mudah kambuh dari sakitnya. Contoh-
contoh pekerjaan yang tidak terlalu membebani pikiran ialah menyulam,
membersihkan rumah, membantu memasak, mencuci pakaian. Hindari
pekerjaan-pekerjaan yang terlalu berbahaya, misalnya yangberhubungan
dengan api, listrik, bekerja di tempat yang tinggi, bekerja menggunakan
alat-alat yang tajam.
3. Olah raga
Olah raga penting untuk mempercepat kesembuhan pasien. Disamping itu,
olah raga kelompok, seperti sepak bola, volley, tenis meja dapat membantu
meningkatkan pasien kemaun pasien bergaul dengan teman-temannya.
4. Pergaulan
Pasien hendaknya didorong untuk bergaul, sebab pergaulan (yang baik)
dapat mempercepat kesembuhan. Pasien jangan dikurung di rumah terus,
sebab hal itu tidak membantu kesembuhan. Biarkan pasien mengikuti
kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, dan kegiatanpositiflainnya.
5. Kuliah sekolah dan kursus
Bagi yang sedang kuliah atau sekolah, setelah diijinkan oleh dokter karena
dianggap sudah cukup baik kesehatannya, dapat kembali mengikuti atau
melanjutkan kuliah atau sekolahnya. Bagi yang sudah tidak kuliah atau
sekolah, boleh diikutkan kursus-kursus.
Daftar Pustaka

Direja, Ade Herman Surya, 2011, BukuAjarAsuhanKeperawatanJiwa.


Yogyakarta: NuhaMedika
http://kumpulanaskep.com/blog/satuan-acara-penyuluhan-s-a-p-jiwa/
http://dhiassylviecyang.blogspot.com/2012/01/satuan-acara-penyuluhan-jiwa-
memahami.html
http://perawat-home-care.blogspot.com/2010/07/sap-peran-keluarga-dalam-
mencegah.html
http://onlinekayaa.blogspot.com
http://ngandel.blogspot.com/2013/10/contoh-satuan-acara-penyuluhan-sap.html

Anda mungkin juga menyukai