Anda di halaman 1dari 3

1.

Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi yang pesat menjadi salah satu penyebab terjadinya pornografi serta
pornoaksi di Indonesia. Internet menjadi contoh nyata tempat masyarakat mengakses pornografi
dan pornoaksi. Melalui internet masyarakat dapat mencari dan mendapatkan segala informasi
mengenai pornografi dan pornoaksi yang diinginkan. Beberapa situs pornografi telah diblokir oleh
pemerintah Indonesia tetapi tidak membuat masyarakat jerah, masih terdapat banyak situs
pornografi yang tersembunyi yang dapat diakses. Selain itu, terdapat youtube yang dengan
bebasnya dapat diakses oleh siapa saja. Melalui youtube masyarakat dapat mengakses video –
video kurang baik, mulai dari video dalam negeri hingga video yang berasal dari luar negeri.

Youtube termasuk situs yang paling mudah untuk dikunjungi, sehingga tidak heran apabila
sejak dini para penerus bangsa sudah mulai mengetahui mengenai pornografi bahkan hingga
kecanduan pornografi. Walaupun hanya melihat konser dangdut dengan penyanyi yang memakai
pakaian kurang sopan, hal tersebut tanpa disadari telah tertanam dipikiran anak – anak Indonesia.
Selain itu, adanya beberapa film dewasa yang dapat diunduh secara gratis dan mudah melalui
internet. Sehingga ank – anak pun dapat menonton film dewasa tersebut dengan bebas.

2. Kurangnya Kasih Sayang Orangtua

Kecanduan pornografi dan pornoaksi di kalangan anak – anak juga menjadi masalah penting
yang tidak dapat diremehkan. Anak – anak memiliki hubungan erat dengan orangtua, Walupun
terlihat sepele, orangtua bahkan memegang peran penting terhadap pertumbuhan psikologis anak.
Bimbingan dan kasih sayang merupakan hal penting yang dibutuhkan oleh anak – anak, namun
kadang – kadang terlihat sepele di mata masyarakat. Kurangnya bimbingan dan kasih sayang orang
tua dapat menyebabkan terjadinya kekosongan jiwa.

Pada keluarga mampu, seringkali terlihat keluarga tersebut bahagia dan harmonis karena
segala kebutuhan mereka pasti terpenuhi. Mereka tidak terlihat susah atau sedih. Akan tetapi
terkadang dibalik materi yang cukup, terdapat anak – anak yang kurang mendapatkan bimbingan
dan kasih sayang dari orang tua. Materi merupakan kebutuhan yang penting, tetapi kasih sayang
dan bimbingan merupakan kebutuhan terpenting dari anak – anak yang hanya bisa didapatkan dari
kedua orang tuanya. Kesibukan orang tua terhadap pekerjaannya, kini sering kali lupa untuk
meluangkan waktu untuk keluarga. Bahkan untuk berbicara secara langsung antara anak dan orang
tua pun sulit.

Ketika seorang anak merasa dirinya tidak dipedulikan atau dibebaskan untuk melakukan
apapun, kesempatan tersebut dapat disalahgunakan untuk mencari hal – hal yang tidak baik melalui
lingkungan sekitar. Sehingga abak – anak tidak lagi merasa kesepian, mereka telah mendapatkan
tenpat untuk melampiaskan kesepian atau kesedihan karena kurangnya kasih sayang atau
bimbingan orang tua.

3. Frustasi Ekonomi

Materi merupakan hal yang penting, bahkan beberapa orang mau melakukan apapun agar
kebutuhan materinya tercukupi. Sulitnya mencari pekerjaan dan semakin pesatnya kemajuan
teknologi menyebabkab sering terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Sehingga membuat
masyarakat harus mencari jalan keluarga akan masalah tersebut. Pekerjaan terlarang merupakan
jalan pintas tercepat untuk mendapatkan uang relative banyak. Bahkan terdapat beberapa orang
yang memilih pekerjaan terlarang tersebut untuk memenuhi gaya hidup mereka yang glamour dan
relatif boros.

4. Pengaruh Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar membawa dampak besar terhadap psikologi dan gaya hidup masyarakat,
khususnya anak – anak dan remaja. Anak – anak cenderung melihat dan meniru yang ditemuinya. Ketika
anak – anak melihat teman sekitarnya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pornografi atau
pornoaksi, tidak sedikit mereka akan memiliki rasa ingin tahu yang besar dan cenderung berkeinginan
untuk ikut melakukan kegiatan tersebut. Selain itu, masa pubertas juga menunjang nafsu yang masih
belum bisa terkontrol dengan baik sehingga memicu remaja untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
dan cenderung mencoba hal baru tersebut.

Lingkungan sekitar tidak hanya berasal dari pergaulan dengan teman. Adanya acara konser dangdut
yang sering ditemui di sekitar rumah, dengan penyanyi yang memakai pakaian yang kurang sopan
seringkali anak – anak berada di barisan terdapan saat melihat konser tersebut. Sedangkan umur mereka
belum cukup untuk menonton acara tersebut, sehingga dapat memicu pubertas dini yang dapat
membahayakan dirinya sekitar dan lingkungan sekitar. Berdampak pada lingkungan sekitar dengan
membahayakan teman lawan jenis atau mengajak teman yang lain untuk mengikuti kebiasaaan pornografi
atau pornoaksi yang dilakukannnya.

5. Kurangnya Pendidikan Seks

Pendidikan seks seringkali dipandang sebelah mata, kenyataannya pendidikan seks memegang
peranan penting. Remaja yang baru saja mengalami pubertas cendeerung memiliki nafsu yang sulit
terkendali, sehingga apabila tidak ditangani atau diberikan pendidikan seks anak – anak tersebut dapat
menyalahgunakan masa pubertas mereka dan terjerumus dalam pergaulan seks bebas yang dapat
menghancurkan masa depan mereka.

Dalam pendidikan seks remaja atau anak – anak dapat mengetahui organ – organ yang telah berfungsi
setelah memasuki masa pubertas dan kegiatan yang tidak boleh dilakukan terhadap organ – oragn
tersebut baik organ reproduksi yang dimilikinya maupun organ reproduksi yang dimiliki oleh lawan jenis.
Serta memberi tahu mengenai dampak atau resiko yang akan diterimanya apabila hal tersebut dilanggar.
Beberapa anak berniat untuk bercanda dengan teman - temannya, tetapi ternyata mereka melakukan
pelecehan seksual terhadap lawan jenis.

Anda mungkin juga menyukai