Oleh:
Di Indonesia bidang akuntansi baru dikenal tahun 1950-an sejalan dengan mulai
tumbuhnya perusahaan - perusahaan di Indonesia, sejalan dengan perkembangan ekonomi
dan bisnis maka perekonomian mendorong berdirinya organisasi profesi akuntansi yang
dikenal dengan sebutan “Ikatan Akuntansi Indonesia” (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957.
Profesi ini pada waktu itu hanya dikhususkan untuk mendeteksi kecurangan dalam
laporan keuangan dengan melakukan pemeriksaan secara rinci. Kecurangan merupakan
masalah yang sangat memprihatinkan pada awal sejarah audit. Akhir abad ke-19 merupakan
titik balik dalam sejarah audit ketika hukum English Companies Act 1892 diberlakukan.
English Companies Act 1892 mengharuskan semua perusahaan besar maupun perusahaan
kecil memerlukan review yang objektf dari seorang professional khusus yang independen dan
mempunyai skill untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan tersebut.
Prosedur audit yang dilakukan pada akhir abad 19 sampai dengan awal abad 20-an
adalah pemeriksaan secara lengkap pada setiap transaksi dan melakukan koreksi pada setiap
akun yang salah saji pada laporan keuangan. Sekitar tahun 1890an, Negara Inggris dan
Amerika Serikat melihat perlunya cara yang lebih efisien dan tidak memakan biaya besar,
sehingga munculnya teknik sampling dalam proses audit, teknik ini mengambil transaksi-
transkasi yang berjumlah besar dari populasi data yang ada untuk diperiksa kebenarannya
yang saat ini dikenal dengan istilah Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit).
Pada tahun 1950, Dunia bisnis melihat pengolahan data elektronik oleh sistem
komputer dapat melakukan banyak hal yang membantu Akuntan Publik, professional dan
pengusaha lainnya. Di awal tahun 1960, mayoritas penggunaan komputer ditujukan untuk
kepentingan bisnis daripada untuk hal ilmiah.
Mulai tahun 1970-an ini, komputer digital sudah dapat menangani sejumlah besar data
dan memproses informasi dalam waktu yang sangat singkat. Komputer membuat pekerjaan
akuntan publik menjadi jauh lebih mudah terutama dalam menangani pekerjaan pembukuan.
Hal ini memberikan banyak waktu luang bagi akuntan untuk bisa fokus pada pekerjaan yang
lebih penting. Sejarah audit dan penemuan komputer dalam melakukan audit berakhir di sini
pada tahun 1970-an.
Perkembangan Audit
Kantor Akuntan Publik merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan
publik bagi masyarakat berdasarkan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Jasa yang
diberikan Kantor Akuntan Publik berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan, dan audit
laporan keuangan. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan
kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Profesi akuntan publik merupakan profesi
kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan
menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap
pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
Salah satu sektor perekonomian yang berkembang saat ini di Indonesia dan dunia
adalah sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dan ekonomi berbasis syariah. Ikatan Akuntan
Indonesia berkomitmen mendukung pengembangan sektor UKM dan ekonomi berbasis
syariah tersebut dengan cara menyusun dan mengimplementasikan SAK Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP) untuk Organisasi berbasis syariah. Akuntan Indonesia juga
bertekad untuk mempromosikan SAK Syariah tersebut menjadi SAK syariah yang diadopsi
global
Peluang bidang produk dan jasa masih sangat luas untuk digarap UMKM mengingat
besarnya potensi sumber daya yang ada di wilayah Indonesia yang terbentang pada 17.504
pulau. Peluang tersebut harus dipecahkan oleh berbagai elemen pelaku usaha dan
lembaga/institusi terkait dengan pemerintah sebagai katalisatornya. Indonesia memiliki 51,3
juta unit UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) atau sekitar 99,91 persen dari total
pelaku usaha bergerak di sektor UMKM (2009). Terdapat 97,1 persen (sekitar 90,9 juta)
tenaga kerja di negeri ini yang bergantung pada sektor UMKM. Dengan jumlah penduduk
237,6 juta (2010) dan SDA yang dimiliki seharusnya Indonesia memiliki basis-basis UMKM
yang kuat. Keberhasilan UMKM adalah keberhasilan masyarakat Indonesia, sebab sektor ini
merupakan jumlah mayoritas dan memberikan kontribusi kepada negara pada banyak bidang.
Data tahun 2009, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar Rp 2.609,4 triliun atau mencapai
55,6 persen. Kontribusi UMKM terhadap devisa negara sebesar Rp.183,8 triliun atau 20,2
persen, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional 2-4persen, dan merupakan nilai
investasi yang signifikan mencapai Rp.640,4 triliun atau 52,9 persen.
Standar Internasional
Ada beberapa standar akuntansi yang dikenal di dunia. Di Amerika Serikat, standar
akuntansi yang dikenal seperti United State Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) dan juga Financial Accounting Standard Board (FASB). Di negara-negara Uni Eropa
termasuk Inggris menggunakan International Accounting Standard(IAS) dan International
Accounting Standard Board (IASB). Indonesia sendiri belakangan menggunakan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang
pada awalnya berkiblat ke Amerika Serikat. Pada saat ini, standar akuntansi yang paling besar
di dunia yaitu United State Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan
International Financial Reporting Standard (IFRS) yang dulu dikenal sebagai International
Accounting Standard Commite (IASC.
International Accounting Standard Commite (IASC) dibentuk pada tahun 1973 oleh
badan-badan atau asosiasi - asosiasi profesi dari Negara - negara Australia , Kanada, Prancis,
Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda dan Inggris. Mereka kemudian menyepakati International
Accounting Standard (IAS) yang menjadi cikal bakal International Financial Reporting
Standard (IFRS).
Proses konvergensi PSAK dengan IFRS akan berdampak terhadap pendidikan, yaitu :
Kantor Akuntan Publik (KAP) melaksanakan jasa utama yaitu Assurance, Atestasi,
Perpajakan , Konsultasi Manajemen, serta Jasa Akuntansi dan Pembukuan. Berikut di bawah
ini merupakan Tabel Hubungan Jasa Assurance, Atestasi, dan Audit yang disajikan secara
ringkas.
Tabel Hubungan Jasa Assurance, Atestasi, dan Audit
Merupakan jasa profesional dari kantor Akuntan Publik yang independen. Jasa
Assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional lainnya.
Kebutuhan jasa assurance tidaklah baru, para akuntan publik sudah bertahun-tahun
memberikan jasa assurance, terutama assurance tentang informasi laporan keuangan historis.
Para akuntan publik telah memperluas jenis jasa assurance yang mereka lakukan hingga
mencakup jenis-jenis informasi yang berpandangan ke depan serta jenis informasi lainnya,
seperti perkiraan keuangan perusahaan dan pengendalian situs Internet.Kantor akuntan publik
sudah melakukan jasa assurance yang berkaitan erat dengan lotre dan kontes untuk
memberikan kepastian bahwa para pemenang ditentukan dengan cara yang tidak bias serta
sesuai dengan aturan-aturan kontes. Permintaan jasa assurance diperkirakan akan terus
meningkat seiring permintaan informasi juga meningkat dan karena makin banyak informasi
real-time yang tersedia melalui internet. Tujuan dari jasa ini adalah untuk meningkatkan
kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Kualitas disini adalah keandalan (reability) dan
relevansi (relevance) dalam informasi yang dihasilkan.
Andal (reliable)
Informasi harus dapat dipercaya , yakni bebas dari pengertian yang menyesatkan
serta kesalahan material dan dapat dipercaya oleh pemakainya sebagai penyajian yang jujur.
Informasi yang andal harus memiliki substansial penyajian jujur, yaitu adanya kesesuaian
antara fakta dan informasi yang disampaikan, sehingga informasi akuntansi haruslah apa
adanya dan harus disampaikan sebagaimana seharusnya. Kenetralan merupakan substansi lain
agar informasi tersebut handal. Informasi dianggap netral bila informasi yang disajikan
terbebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu
karena informasi akuntansi dimaksudan untuk memenuhi tujuan umum berbagai kelompok
pemakai.
Relevan (relevance)
Informasi yang relevan harus dapat menguatkan atau bahkan sebaiknya memperlemah
harapan yang ada sebelum informasi tersebut disajikan. Informasi harus memiliki nilai
penegas dan peramal.
Assurance vs Auditing
Auditing lebih memfokuskan pada informasi yang dmuat dalam laporan keuangan.
Sedangkan Assurance berhubungan dengan informasi dalam arti luas untuk digunakan oleh
pembuat keputusan & tidak terbatas pada informasi dalam laporan keuangan. Assurance
sendiri dapat dilaksanakan oleh berbagai profesi termasuk salah satunya Kantor Akuntan
Publik (KAP).
Jasa atestasi adalah jenis assurance service dimana KAP menerbitkan suatu laporan
tentang keandalan suatu asersi yang merupakan tanggungjawab pihak lain. Jasa atestasi
sendiri meliputi kegiatan dimana kantor akuntan public mengeluarkan laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis yang telah dibuat dan
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Dalam jasa atestasi, kegiatan audit laporan keuangan historis merupakan yang
paling dominan dikerjakan oleh kantor akuntan public yang mencapai hampir 50%
dari kegiatan total yang dikerjakan.
Akuntan public juga dapat memberikan jasa berupa review. Aktivitas review
ini berlangsung dalam skala yang lebih kecil. Hasil dari review auditor ini cukup
memadai untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan dari perusahaan
yang tidak go public.
Jenis jasa
Laporan yang dihasilkan Prosedur yang ditempuh
atestasi
Jasa atestasi lain Laporan yang menyatakan temuan Prosedur yang disepakati bersama
Dampak e-commerce terhadap akuntan public adalah bahwa akuntan public harus
pula dapat memahami bagaimana teknologi dapat mentransformasikan semua aspek bisnis
tersebut.
Tumbuhnya internet dan e-commerce memberikan peluang bagi akuntan public untuk
memberikan jasa ssuranc tentang keandalan pengendalian computer disekitar informasi yang
dieksekusi secara elektronik dan mengenai keamanan informasi tersebut. Jasa atestasi yang
diberikan oleh auditor juga dapat diberikan kepada perusahaan yang menggunakan e-
commerce.
Tujuan dari audit ini adalah untuk mereview catatan klien dan melihat apakah jumlah
penjualan dan pembelian sesuai dengan transaksi. Selain itu juga dapat dilakukan audit pajak
atas penilaian untuk mengetahui apakah pajaknya telah dibayarkan.
Dengan adanya teknologi ini, auditor akan mereview dokumen dalam bentuk
elektronik dan hanya akan mencetak dokumen yang dianggap mengandung kesalahan.
Auditor akan menggunakan teknik perencanaan dan evaluasi sebagaimana yang dilakukan
pada audit biasanya.
Audit harus menentukan skop audit, membuat rencana audit, melaksanakan audit, dan
akhirnya menarik kesimpulan berkenaan dengan keakuratan laporan klien yang bersangkutan.
Sehingga auditor akan melakukan review dokumen dan menceta hanya dokumen yang
menunjukkan pelaporan yang over reporting atau under reporting.
Yang paling efisien adalah mengedit laporan keuangan dengan sistem computer.
Metode ini sering diistilahkan “auditing through the box”. Keuntungan yang dihasilkan yaitu
dapat menghemat waktu dan hasil yang akurat. Auditor harus percaya pada keandalan sistem
internal control dan auditor utuk paham mengenai bidang computer.
Akuntan publik dapat memberikan jasa untuk klien dalam rangka peningkatan
efektivitas operasinya. Jasa ini dapat berupa pembuatan sampai dengan implementasi
sistem informasi akuntansi, menyusun stategi pemasaran, meningkatkan kualitas
karyawan, dan lain – lain.
Kantor Akuntan Publik mempunyai tanggung jawab yang lebih jelas dan lebih banyak
persyaratan profesional yang harus dipenuhi oleh kantor akuntan publik daripada organisasi
lainnya karena tanggungjawabnya lebih besar terhadap pemakai laporan audit.
Kantor Akuntan Publik mempunyai hak legal untuk melaksanakan audit laporan keuangan
berdasarkan peraturan yang berlaku. Selain itu juga Kantor Akuntan Publik menyediakan jasa
lainnya bagi kliennya seperti, Special audit, Tax services, Other attestation, Accounting
services, Management consulting.
Kantor Akuntan Publik dapat berbentuk usaha sendiri dengan menggunakan nama
Akuntan Publik yang bersangkutan, dan dapat pula dalam bentuk usaha kerjasama yaitu
beberapa Akuntan Publik tergabung dalam satu KAP. Bentuk Hukum suatu kantor akuntan
publik dapat berupa perusahaan perseorangan atau persekutuan.
4. Memiliki pengalaman kerja menjadi auditor pada kantor akuntan publik atau BPKP
paling sedikit selama 3 tahun atau 3.000 jam.
Hierarki organisasi dalam kantor akuntan publik dapat terdiri dari :
Senior 2-5 tahun Bertanggung jawab atas kegiatan atas kegiatan audit di
Auditor lapangan dan melakukan supervisi terhadap staff.
Supervisor / 5-10 tahun Membuat perencanaan audit, manage audit dan mereview
manager pekerjaan yang dilakukan oleh staff dan senior auditor.
Kantor Akuntan Publik (KAP) memiliki tanggung jawab yang besar, sehingga
merupakan hal penting bagi auditor yang bekerja di kantor akuntan publik memiliki
independensi dan kompetensi yang tinggi.
Hanya kurang dari 500 Kantor Akuntan Publik yang beroperasi di seluruh Wilayah
Indonesia, kemudian Kantor Akuntan Publik yang bekerja sama dengan Kantor Akuntan
Publik Asing menurut buku setengah abad Profesi Akuntansi ada sebanyak 40 Kantor
Akuntan Publik.
Tujuan SOX
Sebagai ketentuan pasar modal, SOX tidak berbeda dengan tujuan ketentuan –
ketentuan sebelumnya, yaitu melindungi masyarakat pemodal (investing public)
Untuk melindungi masyarakat pemodal keempat hal (tujuan SOX) itu yang harus
diperkuat.
Tujuan masih sama, strateginya berubah (dari self - policing ke command - and
control)
Pembukuan, atau jasa lain yang berkaitan dengan catatan akuntansi (Accounting
Record) atau laporan keuangan dari klien yang diaudit.
Jasa Aktuarial
Jasa - jasa audit internal (dikenal dengan internal audit outsourcing services)
Jasa hukum dan keahlian lainnya yang tidak ada kaitannya dengan audit
SOX juga mengatur rotasi atau pertukaran auditor. SOX berpendapat auditor akan
kehilangan objektivitasnya kalau terlalu dekat atau membina hubungan yang terlalu nyaman
dengan kliennya. Karena itu, Section 203 dari Sox menetapkan rotasi dari Lead Audit Partner
dan Outsourcing Audit Partner setiap lima tahun.
Adapun dampak "The Big Four" terhadap Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Indonesia "The Big Four" ini diwakili kepentingannya oleh kantor akuntan publik
Indonesia sendiri yaitu (sesuai dengan abjad):
1. Departemen Keuangan
Departemen Keuangan merupakan institusi yang memberikan nomor Register Negara
dan sertifikat sebagai akuntan terdaftar. Sarjana ekonom yang telah lulus ujian sarjana
program studi akuntansi (universitas negeri) atau lulus ujian negara akutansi profesi
(universitas swasta) dapat mendaftarkan diri ke Departemen Keuangan untuk memperoleh
register negara dan sertifikatnya. Sedangkan untuk ijin pembukaan KAP atau Kantor Akuntan
Publik diterbitkan oleh Departemen Keuangan bagi akuntan publik yang akan mendirikan
kantor akuntan publik dengan memenuhi syarat-syarat pendirian kantor akuntan publik.
2. IAPI
A. Standar Auditing
Standar ini berguna sebagai Pernyataan Standar Auditing (PSA). Penyempurnaan PSA
bersumber dari Statement on Auditing Standar (SAS) Amerika Serikat yang disesuaikan
dengan kondisi Indonesia dan Standar Auditing Internasional.
Akuntan membantu klien untuk menyusu laporan keuangan tanpa memberikan jaminan
mengenai isinya (jasa kompilasi).
Akuntan melakukan prosedur pengajuan pertanyaan dan analisis tertentu, sehingga dapat
memberikan suatu keyakinan terbatas bahwa tidak diperlukan perubahan apapun terhadap
laporan keuangan bersangkutan (jasa review).
Kerangka yang harus diikuti oleh badan penetapan standar yang ada dalam IAI untuk
mengembangkan standar yang terinici mengenai jenis jasa atestasi yang spesifik.
Kerangka pedoman praktisi bila belum terdapat standar spesifik.
D. Kode Etik Profesi
Kode etik ini dikeluarkan oleh Komite Kode Etik agar terdapat ketetapan perilaku yang
harus dimiliki oleh seorang akuntan publik dan berlaku untuk semua jasa atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh akuntan publik dan meliputi standar teknis.
Fungsi Pendidikan, seperti menyusun dan memberi nilai ujian sertifikasi akuntan
publik
Mempublikasikan pedoman audit untuk usaha kecil dan menengah, pemutakhiran
periodik atas kodifikasi standar profesional dan kode etik.
Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi para akuntan publik berupa penataran,
seminar, lokakarya dan temu muka.
Standar audit merupakan pedoman untuk membantu audito memenuhi tanggung jawa
profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup
pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi,
persyaratan perlaporan dan bukti. Sepuluh standar audit yang berlaku umum dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu:
Standar Umum
a) Auditor harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki
kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
b) Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang
berhubungan dengan audit.
c) Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan
menyusun laporan.
Standar Pekerjaan Lapangan
Menyangkut tentang pengumpulan bukti dan aktivitas lain selama pelaksanaan audit yang
sebenarnya
a) Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten
sebagaimana mestinya.
b) Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta
lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk menilai resiko salah saji yang
signifikan dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan untuk
merancang sifat, waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.
c) Auditor harus memperoleh cukup bukti yang tepat dengan melakukan prosedur audit
agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat yang menyangkut
laporan keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan
Pernyataan Standar Audit (PSA) merupakan pedoman yang lebih khusus dibandingan
dengan Standar Audit Yang Berlaku Umum (GAAS). PSA menginterpretasikan kesepuluh
standar audit yang berlaku umum dan merupakan referensi aling terotorisasi yang tersedia
bagi auditor.
Semua PSA diberi dua nomor klasifikasi, yaitu satu nomor PSA dan satu nomor SA
yang menunjukkan lokasi dalam kodifikasi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Sebagai contoh, Pernyataan Standar Audit, Hubungan antara Standar Audit yang Berlaku
Umum dengan Standar Pengendalian Mutu, adalah PSA 01 dan SA 161. Nomor PSA
menunjukkan urutan pernyataan itu saat dikeluarkan jika dihubungkan dengan PSA yang lain;
sementara nomos SA menunjukkan lokasinya dalam kodifikasi seluruh PSA, yang
dikeluarkan IAPI. Nomor-nomor SA yang dimulai dengan angka “2” selalu merupakan
interpretasi atas standar umum, yang dimulai dengan angka “3” berkaitan dengan standar
pekerjaan lapangan, dan yang dimulai dengan angka “4”, “5”, atau “6” berkenaan dengan
standar pelaporan.
GAAS dan PSA dipandang oleh para praktisi sebagai standar minimum kerja dan
bukan sebagai standar maksimum atau yang ideal. Pada saat yang sama, keberadaan standar
audit tidak berarti bahwa auditor harus selalu mengikutinya dengan membabi buta. Jika
auditor percaya bahwa persyaratan standar tidak praktis atau tidak mungin dilakukan, maka
auditor dibenarkan untuk mengikuti standar alternatif. Demikian pula, jika masalahnya tidak
signifikan, juga tidak perlu mengikuti standar. Akan tetapi, beban untuk menunjukkan alasan
yang membenarkan penyimpangan dari standar itu berada di pundak auditor.
3. BAPEPAM
peraturan Bapepam yang mengatur soal entitas perusahaan efek, mulai dari syarat-
syarat penting pengurus perseroan yang harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki
kredibilitas dan kejujuran, sistem pengendalian intern dan penyelenggaraan pembukuan,
pembiayaan transaksi efek, pengawasan atas perilaku pihak-pihak yang bekerja di perusahaan
efek. Badan Pengawas Pasar Modal dipimpin oleh seorang Ketua yang bertanggung jawab
langsung kepada Menteri Keuangan. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, secara
organisatoris Ketua Bapepam dibantu oleh unit-unit Sekretariat dan Biro-biro. Sekretariat
dipimpin oleh Sekretaris Bapepam dan Biro dipimpin oleh Kepala Biro. Struktur organisasi
Bapepam yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No. 94/KMK/1977
mengandung satu Sekretariat dan lima Biro.
Perusahaan yang ingin menerbitkan efek – efek ke masyarakat harus memperoleh
persetujuan dari BAPEPAM. Selain itu, emiten secara rutin mewajibkan untuk
menyampaiman laporan keuangan secara rinci, yang disertai dengan laporan audit kepada
BAPEPAM.
Surat pengantar untuk pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum, surat
ini diserahkan kepada BAPEPAM untuk melakukan pewaran umum pada masyarakat.
Laporan keterbukaan informasi
Laporan yang sangat penting dalam keberlangsungan nilai efek perusahaan dan
keputusan investasi.
Laporan tahunan
Berisi informasi keuangan dan laporan keuangan yang telah diaudit di setiap
tahunnya.
Laporan Kuartalan
Wewenang BAPEPAM :
Bertujuan untuk :
Sistem pengendalian mutu KAP mencakup stuktur organisasi, kebijakan dan prosedur
untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan
SPAP. Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi KAP di dalam melaksanakan
pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar
yang diterbitkan oleh Dewan SPAP dan aturan etika KAP yang diterbitkan oleh IAI-KAP.
Setiap sistem pengendalian mutu Kantor Jasa Akuntan mempunyai keterbatasan bawaan
yang bisa berpengaruh terhadap efektivitasnya. Perbedaan kinerja staf dan juga pemahaman
persyaratan profesional, bisa mempengaruhi tingkat kepatuhan akan kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu KJA.
KJA harus mempertimbangkan setiap unsur pengendalian mutu yang akan dibahas sejauh
mana diterapkan untuk praktiknya. Unsur-unsur pengendalian mutu selalu berhubungan satu
sama lain. Oleh karenanya, praktik kerja KJA akan mempengaruhi kebijakan pelatihannya.
Ketentuan SPM dirancang supaya dapat mencapai tujuan di atas, dan KJA
mempertimbangkan perlu tidaknya tambahan ketentuan dalam mencapai tujuan tersebut
(ISQC 1, par 15)
1. Indenpendensi
Sikap mental indenpendensi harus meliputi indenpwnden dalam fakta dan dalam fakta
penampilan.yang akan memberikan keyakinan bahwa setiap organisasi, semua staf
profesional harus mempertahankan independensi sebagaimana diatur Aturan Etik Akuntan.
2. Penugasan personel
Semua anggota tim adalah penugasan harus memiliki tingkat pelatihan dan keahlian
teknis untuk penugasan tersebut. Dalam proses penugasan profesional, sifat, dan lingkup
supervisi harus dipertimbangkan.
3. Konsultasi
Saat staf atau partmer mengalami problem teknis maka dibutuhkan seorang konsultasj
dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sifat konsultasi akan bergantung pada ukuran KAP,
tingkat pengetahuan, kompetensi dan lain sebagainya.
4. Supervisi
- Kerumitan masalah
- Kualifikasi staf pelaksana
- Lingkup konsultasi yang tersedia dan yang telah digunakan
Memberikan keyakinan bahwa pelaksanaan perikatan akan memenuhi standar mutu yang
ditetapkan Kantor Jasa Akuntansi. Lingkup supervisi dan review yang sesuai akan suatu
kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor, contohnya kerumitan masalah, kualifikasi
staf dan lingkup konsultasi yang ada dan yang sudah digunakan.
5. Pemekerjaan
Untuk mempertahankan mutu kantor akuntan publik para staf profesionalnya harus
memiliki karakter yang membantu penugasannya secara kompeten. Integritas, kompetensi,
dan motivasi harus dimiliki para personelnya sebagai mutu pekerjaan di kantor akuntan
publik.
6. Pengembangan Profesional
7. Promosi
Kebijakan promosi harus jelas dan tepat untuk menjamin promosi personel
berlangsung sesuai antara kualifikasi dan tanggung jawabnya. Praktik ini memengaruhi
peningkatan mutu pekerjaan kantor akuntan publik. Kualifikasi personelnya diseleksi
berdasarkan karakter, intelegensi, pertimbangan, dan motivasi.
Seluruh klien dan calon klien harus dievaluasi terlebih dahulu untuk meminimalkan
kemungkinan keterbatasan integritas manajemen atau klien yang tidak memiliki manajemen
integritas. Kantor akuntan publik berkewajiban untuk menerima, menolak, atau
mempertahankan klien. Berdasarkan prinsip prudence (kehati-hatian) kantor akuntan publik
disarankan selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya dengan klien.
Formulir penilaian klien, seperti komentar audit terdahulu dan evaluasi atas manajemen,
harus disiapkan untuk setiap klien baru sebelum penerimaan.
9. Inspeksi
Harus ada kebijakan dan prosedur yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh
individu yang bertindak mewakili kepentingan manajemen kantor akuntan publik. Inspeksi
dilakukan untuk menilai kejelasan dan kebijakan prosedur yang berguna untuk menunjang
terpenuhinya elemen pengendalian mutu secara konsisten. Pengujian prosedur pengendalian
mutu setidaknya dilaksanakan satu tahun sekali untuk memastikan kepatuhan kantor akuntan
publik dan dilaksanakan oleh partner bagian pengendalian mutu.
Dalam kegiatan inspeksi terdapat kegiatan pemantauan. Pemantauan dilakukan kantor
akuntan publik untuk memantau efektivitas sistem pengendalian mutu dengan melakukan
evaluasi secara rutin, yaitu:
Tanggung jawab ditetapkan oleh kantor akuntan publik kepada personelnya agar
kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya dapat dilaksanakan secara efektif.
Penetapan tanggung jawab mempertimbangkan hal-hal seperti kompetensi individu,
penetapan wewenang, lingkup supervisi yang diberikan.
Forum akuntan pasar modal didirikan untuk menunjukkan adanya usaha peningkatan
mutu akuntan publik. Anggota forum ini merupakan akuntan publik yang tergabung dalam
IAI-KAP yang berfungsi mengaudit perusahaan go public dan perusahaan efek yang telah
memenuhi syarat dari BAPEPAM.
Kantor akuntan publik harus memiliki sistem pengendalian mutu sesuai Pernyataan
Standar Auditing
Pemantauan praktik yang juga disebut sebagai review sejawat (peer review)
merupakan suatu telaah oleh akuntan publik atas ketaatan kantor akuntan publik pada sistem
pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuan review sejawat adalah untuk menentukan dan
melaporkan apakah kantor akuntan publik yang ditelaah telah mengembangkan kebijakan dan
prosedur yang memadai bagi elemen pengendalian mutu serta telah mengikuti kebijakan dan
prosedur sesuai praktiknya.
Kantor akuntan publik harus mendaftarkan diri dalam program pemantaan praktik
IAPI agar para anggota memenuhi syarat keanggotaan Dewan Review Mutu (DRM). Sebelum
kantor akuntan publik menjalani review sejawat, seluruh anggotanya adalah yang tidak
memenuhi syarat untuk menjadi anggota IAPI.
Program review sejawat IAPI normalnya dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari
partner dan manajer dari kantor akuntan publik yang dipilih. Setelah melakukan review, para
peninjau menyebutkan kesimpulan dan saran sebagai hasil akhir dari laporan review.
Review sejawat memiliki manfaat yang menguntungkan bagi kantor akuntan publik
karena membantu memenuhi standar pengendalian mutu, menguntungkan profesi melalui
peningkatan kinerja para praktisi dan peningkatan mutu audit. Manfaat ini dapat diperoleh
lebih jauh jika review meningkatkan praktik kantor akuntan publik, sehingga akan
memperbaiki reputasi dan memperkecil kemungkinan timbulnya tuntutan hukum. Disamping
memiliki manfaat yang menguntungkan, review sejawat memakan biaya yang tidak sedikiti
dalam pelaksanaannya.
Seluru personel dalam kantor akuntan publik harus mengikuti pendidikan profesional
untuk mengembangkan kompetensinya. Contohnya, mengikuti pendidikan profesi akuntan
(PPAk) atau lulus ujian sertifikasi akuntan seperti Chartered Accountant, dan Certified Public
Accountant.
Rotasi partner
Partner lain yang tidak terlibat dalam penugasan berkewajiban me-review audit atas
perusahaan publik dan wajib meneyetujui laporan audit sebelum diterbitkan.
Pelaporan ketidaksepakatan
Hal-hal penting yang berhubungan dengan akuntansi, pengungkapan dan audit yang
tidak disetujui manajemen harus dilaporkan kepada komite audit.
Selama tahun pemeriksaan seluruh jasa konsultasi yang diberikan kepada klien yang
bersangkutan, serta jumlah honorarium yang diterima untuk jasa tersebut harus dilaporkan
guna transparansi aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
J. Elder, Randal, Mark S. Beasley, dll. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba
Empat.
Kurnia Rahayu, Siti, Suhayati, Ely. 2010. Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan
Publik.Yogyakarta: Graha Ilmu.