Anda di halaman 1dari 20

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Laporan
Keuangan
Pelaporan Keuangan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi D3 0351003 Tim Dosen

Abstract Kompetensi
Laporan keuangan merupakan produk Mahasiswa diharapkan mampu
dari lingkungan pelaporan keuangan. menjelaskan pelaporan keuangan.
Informasi di dalam laporan keuangan
dinilai berhubungan dengan kebutuhan
informasi pengguna laporan keuangan
dan sumber-sumber informasi alternatif.
Pokok Bahasan

• Komponen-Komponen Laporan Keuangan


• Standar Akuntansi Keuangan
• Kerangka Kerja Konseptual
• Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Pendahuluan

Laporan keuangan merupakan produk dari proses pelaporan keuanagn yang dikelola
dengan aturan dan standar akuntansi, insentif manajerial, dan mekanisme pelaksanaan dan
pengawasan. Ini penting untuk kita memahami lingkungan pelaporan keuangan bersama tujuan
dan konsep mendasari informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Pengetahuan ini memungkinkan kita lebih baik menduga realitas posisi keuangan dan kinerja
perusahaan.

Dalam bab ini, kita mendiskusikan konsep-konsep yang mendasari pelaporan keuangan,
dengan penekanan khusus pada aturan akuntansi. Kita mulai dengan menggambarkan
lingkungan pelaporan keuangan. Kemudian kita mendiskusikan maksu/tujuan pelaporan
keuangan, tujuannya dan bagaimana tujuan ini mempertimbangkan kualita informasi akuntansi
dan prinsip-prinsip dan konvensi yang mendasari aturan akuntansi. Kita juga menilai relevansi
informasi akuntansi untuk analisis dan penilaian bisnis, kita mengidentifikasikan batasan
informasi akuntansi.

Akuntansi adalah seni yg menurut kepercayaan luas pertama kali ditemukan oleh Fra
Luca Bartolomeo de Pacioli, seorang ahli matematika Italia dan friar Franciscan di abad ke 16,
Akuntansi sebagai profesi memiliki akar di Revolusi industri abad 18 dan 19, meskipun belum
memperoleh posisi seperti profesi lain (hukum, medis atau teknik) hingga awal abad ke-20.
Sebagai aktivitas jasa, akuntansi memberikan informasi kuantitatif untuk pihak-pihak yang
berkepentingan yang membantu mereka untuk mengambil keputusan mengenai penggunaan
sumber daya didalam kesatuan bisnis atau bukan bisnis. Sebagai suatu disiplin ilmu analisis,
akuntansi mengidentifikasi sejumlah besar kejadian dan transaksi yang merupakan ciri dari
aktivitas ekonomi. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi mengumpulkan dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu perusahaan bisnis atau kesatuan lain
kepada beraneka ragam pihak yang berkepentingan dengan aktivitas tersebut. Tiga
karakteristik akuntansi, yaitu: identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan
mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Semakin berkembangnya sistem pembukuan dan akuntansi, Indonesia Seiring dengan
perkembangan, pembukuan kemudian ditinggalkan. Di Indonesia, perusahaan kemudian
banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang asalnya dari Amerika. Hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa kondisi:

• Tahun 1957, Terjadi peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan negara Indonesia
dan Belanda sehingga berakibat seluruh pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di
Belanda ditarik kembali dan dapat melanjutkan studinya kembali diberbagai negara,
termasuk diantaranya Amerika Serikat.

• Orang orang yang memiliki peran dalam perkembangan akuntansi di Indonesia sebagian
besar menyelesaikan pendidikannya di Amerika yang kemudian membawa sistem
akuntansi Anglo Saxon untuk diterapkan di Indonesia. Dan pada akhirnya sistem ini
mendominasi penggunaannya dibandingkan sistem akuntansi kontinental di Indonesia.

• Penanaman Modal Asing atau PMA memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan akuntansi khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.

Pada era sekarang ini, akuntansi sudah sangat pesat berkembang dan mendapat
perhatian khusus dari suatu bisnis serta keuangan global. Segala keputusan yang bersumber
dari informasi akuntansi, serta pengetahuan terkait isu-isu dalam akuntansi internasional
bahkan menjadi hal yang penting untuk mendapatkan intepretasi dan pemahaman yang tepat
dalam komunikasi bisnis internasional.

Pada awal tahun 1990-an, mulai muncul skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor, sehingga pemerintah mendapat tekanan
untuk segera mengatasi dan memperbaiki kualitas pelaporan keuangan.

Kejadian kasus yang cukup menggegerkan adalah kasus Bank Duta. Bank Duta Go Public
pada tahun 1990, namun dianggap gagal dalam mengungkapkan kerugian yang terjadi. Bank
Duta juga tidak menginformasikan semua informasi kepada auditornya tentang masalah
tersebut. Sialnya lagi, auditor Bank Duta ternyata mengeluarkan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) bagi organisasi bisnis tersebut.

Bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus segera diperbaiki


apabila menginginkan dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Kemudian, jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 menambah deretan persoalan
keuangan yang harus diselesaikan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
sampai awal 1998, kebangkrutan massal, collapsenya sistem perbankan, meningkatnya inflasi
dan pengangguran yang tak terkendali memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF untuk
melakukan negosiasi terkkait berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF.

Pada masa kini, kesalahan secara tidak langsung diduga pada buruknya praktik
akuntansi serta rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparansi).

Berbagai persoalan tersebut telah mendorong pemerintah serta badan yang berwenang
untuk mengeluarkan kebijakan terkait regulasi laporan keuangan diantaranya:

• Pada September 1994, pemerintah melalui IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) mengadopsi
seperangkat standar akuntansi keuangan (PSAK).

• Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan proyek
Pengembangan Akuntansi yang bertujuan untuk mengembangkan regulasi akuntansi dan
melatih profesi akuntansi.

• Pada tahun 1995, pemerintah menetapkan berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi
dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.

• Pada tahun 1995 pemerintah memasukkan kedalam Undang-Undang Pasar Modal tentang
aspek akuntansi/pelaporan keuangan.

Definisi Akuntansi menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)


no. 4 : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif
kuantitatif, terutama terutama yang mempunyai mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan
usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi
dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.

Terdapat empat jenis pemberi kerja bagi akuntan: praktik publik, akuntansi manajerial,
pemerintah dan entitas nirlaba, pendidikan. Bidang akuntansi yang menerima permintaan
tinggi: pelaporan berkelanjutan, jasa asurans, jasa teknologi informasi, akuntansi internasional,
akuntansi forensik

Perbedaan antara pelaporan keuangan dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan


meliputi laporan keuangan dan cara lain untuk melaporkan informasi. Pelaporan keuangan

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
terdiri dari laporan keuangan dan prospektus, peramalan manajemen, penjelasan mengenai
dampak lingkungan & sosial yang diakibatkan. Pelaporan keuangan memiliki arti yang lebih luas
dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan unsur utama pelaporan keuangan terdiri
dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba komprehensif (laba rugi), laporan
perubahan ekuitas (modal), laporan perubahan posisi keuangan laporan dan laporan arus kas.

Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja perubahan posisi


keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan
keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor). Laporan
keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar
akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk
memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan standar, auditor memeriksa laporan
keuangan dan mengeluarkan opini.

1. Laporan Manajemen:

• Laporan keuangan tanggung jawab manajer


• Manajemen bertanggung jawab atas proses penyiapan dan isi laporan keuangan
• Perusahaan mengelola sistem pengendaian internal untuk menjaga pencatatan
akuntansi yang akurat dan asset yang dimiliki perusahaan.

2. Manajemen

• Penanggung jawab keakuratan dan kewajaran laporan keuangan


• Menerapkan akuntansi yang mencerminkan aktivitas bisnisnya.
• Dalam akuntansi terdapat diskresi manajemen
• Banyak melakukan lobi dalam penyusunan standar

Komponen-Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan


gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodic yang dilakukan pihak
manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
menyeluruh dan sebagai suatu progress report, dan laporan keuangan terdiri dari data-data
yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara:

1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact), berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas
dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam
perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan,
hutang, maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini
berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau
dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga
pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and
postulate), berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-
anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Hal ini dilakukan
dengan tujuan memudahkan pencatatan dan untuk keseragaman.
3. Pendapat pribadi (personal judgement), dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan
transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan
dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-
konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen
perusahaan yang bersangkutan.

Judgement atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatan
yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi
yang telah disetujui akan digunakan dalam beberapa hal. Misalnya, caracara atau metode untuk
menaksir piutang yang tidak akan dapat ditagih dan penentuan beban penyusutan serta
penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan sangat tergantung pada pendapat pribadi
manajemennya dan berdasarkan pengalaman masa lalu.

Suatu hal yang penting, yaitu bahwa baik prosedur, anggapan-anggapan, kebiasaan-
kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah digunakan harus dipertahankan secara terus
menerus atau secara konsisten dari tahun ke tahun. Namun dalam hal ini tidak berarti bahwa
prosedur, kebiasaan, maupun pendapat pribadi yang digunakan tidak boleh diubah. Jika suatu
ketika manajemen ingin merubah prosedur, kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah
dipakai, harus dijelaskan dalam laporan keuangannya sehingga mereka yang membaca laporan
itu dapat mengetahui dengan jelas dasar mana yang sesungguhnya digunakan dalam
laporankeuangan yangbersangkutan.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Laporan keuangan pada hakekatnya bersifat umum, dalam arti laporan tersebut
ditujukan untuk berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Misalnya saja,
investor atau pemilik atau penanam modal mempunyai kepentingan di dalam mengetahui
potensi modal yang ditanamkannya untuk memberikan pendapatan. Kreditor atau pemberi
pinjaman berkepentingan dalam pemberian pinjaman terhadap perusahaan dan jaminan
kepastian pengembalian pinjaman atau kredit, sedangkan pemerintah (khususnya instansi
pajak) berkepentingan di dalam penentuan beban pajak yang harus dibayar. Disamping ketiga
pihak tersebut, ada pengguna lain dari laporan keuangan, yaitu karyawan atau serikat pekerja,
pelanggan dan masyarakat. Karyawan atau serikat pekerja tertarik pada informasi stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Pelanggan berkepentingan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
Masyarakat perlu informasi mengenai kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kekayaan atau kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas bisnisnya

Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibankewajibannya dalam jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi daripada
aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai dan
beban-beban tetap yangharus dibayar. Pada Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan
Ikatan Akuntansi Indonesia, istilah laporan keuangan meliputi neraca atau Laporan Posisi
Keuangan, laporan rugi laba komprehensif, laporas saldo laba, laporan perubahan ekuitas,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya
sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan atas laporan keuangan, laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Neraca atau Laporan Posisi Keuangan

Neraca atau Laporan Posisi Keuangan melaporkan posisi aset yang dimiliki
perusahaan, liabilitas dan equitas saat tertentu yaitu saat atau tanggal berlakunya
posisi keuangan tersebut. Neraca atau Laporan Posisi Keuangan merupakan laporan yang
sistematis tentang aset, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu.

Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu
tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada
suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut sebagai balance
sheet. Neraca merupakan laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan, atau
keadaan posisi keuangan pada saat atau tanggal tertentu. Neraca akan memberikan informasi
mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang
dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka tertentu. Neraca

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aktiva, hutang dan modal. Aktiva (assets) mencerminkan
struktur kekayaan perusahaan yang menunjukkan dana perusahaan ditanamkan atau
dialokasikan untuk pos-pos apa saja. Aktiva didefinisikan sebagai sumber daya yang dikuasai
oleh entitas bisnis atau perusahaan. Sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang
mempunyai nilai ekonomis.

Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi yang berguna untuk:

1. Likuiditas yaitu seberapa cepat Aset perusahaan dapat diubah bentuknya menjadi kas
2. Solvensi yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar laibilitasnya pada saat
jatuh tempo
3. Fleksibilitas keuangan perusahaan yaitu kemampuan perusahaan dalam menggunakan
sumber- sumber keuangan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

Laporan Posisi keuangan mempunyai keterbatasan yang terdiri dari:

1. Laporan Posisi Keuangan tidak menyajikan nilai sekarang, karena aset dan laibilitas
dilaporkan berdasarkan harga historisnya atau harga belinya
2. Pertimbangan dan dugaan masih harus digunakan dalam memahami Laporan posisi
keuangan, karena ketertagihan piutang, penjualan persediaan dan kegunaan harta jangka
panjang yang berwujud dan tak berwujud sulit untuk ditentukan
3. Laporan Posisi keuangan hanya menyajikan pos-pos finansial, karena pos-pos non finansial
tidak dapat dicatat secara objektif

Laporan Rugi Laba dan Laporan Rugi Laba Komprehensif

Laporan rugi laba atau Laporan Rugi Laba Komprehensif merupakan laporan mengenai
kemajuan perusahaan. Laporan Laba-Rugi Komprehensif adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi dapat digunakan untuk:

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu


2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan

Laporan laba-rugi mempunyai keterbatasan antara lain:

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam income statement.
Misalnya tidak melaporkan Kecakapan para pegawainya
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Misalnya metode
penyusutan straight line akan berbeda pengaruhnya terhadap laba perusahaan bila
dibandingkan menggunakan metode double declining balance
3. Pengukuaran laba yang melibatkan pertimbangan. Misalnya menaksir umur manfaat aset

Pada dasarnya laporan rugi laba memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun ini,
apakah laba atau rugi, dan berapa banyak laba atau kerugiannya. Laporan ini menggambarkan
kemajuan usaha perusahaan selama satu periode tertentu atau selama satu tahun buku.
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Prinsip-prinsip yang
umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:

a. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
(penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari
barang atau service yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.
b. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan
biaya umum atau administrasi.
c. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan
yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan.
d. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil sehingga akhirnya diperoleh
laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Laporan Saldo Laba

Tujuan laporan saldo laba

1. Melaporkan semua perubahan saldo laba selama satu periode akuntansi


2. Merekonsiliasi saldo awal dan akhir saldo laba
3. Menyediakan mata rantai antara laporan laba-rugi dengan laporan posisi keuangan

Saldo akhir laba ditahan dilaporkan pada neraca sebagai salah satu unsur ekuitas pemilik

Unsur-unsur Laporan saldo laba

1. Penyesuaian periode sebelumnya

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Revisi pos-pos laba atau rugi yang berkaitan:

a. Terjadi kesalahan dalam periode lalu dan baru diketemukan di periode sekarang
b. Akibat perubahan prinsip akuntansi yang berlaku surut (retroaktif)

Koreksi atau penyesuaian periode sebelumnya ditambahkan atau dikurangkan secara


langsung sebesar neto sesudah pajak pada saldo laba ditahan awal tahun.

2. Laba atau rugi tahun berjalan

Data laba atau rugi bersih di dapat secara langsung dari laporan laba-rugi tahun berjalan.
Bila laba bersih ditambahkan sedangkan bila rugi bersih dikurangkan pada laba ditahan.

3. Dividen yang dibagikan

Dividen adalah laba dibagikan kepada para pemegang saham, berarti mengurangi saldo laba
ditahan. Dividen dapat dibagikan dalam bentuk selain kas. Biasanya pengumuman
pembagian dividen dengan saat pembayaran berbeda, tetapi dividen akan dikurangkan dari
laba ditahan pada saat pengumuman.

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas dan total ekuitas selama
tahun berjalan. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen
utama laporan keuangan, Menurut PSAK 1 penyajian Laporan perubahan Ekuitas untuk suatu
peiode tertentu berisi informasi sbb:

a. Total laba komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang dialokasikan untuk
pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk kepentingan nonpengendali.
b. Pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui
sesuai dengan PSAK 25. Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan.
c. Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk setiap komponen ekuitas yang
dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari pendapatan komprehensif lain, serta transaksi
dengan pemilik.
d. Dividend yang diakui dan jumlah dividen per saham. Pos ini dapat juga disajikan pada
catatan atas laporan keuangan

Bila telah membuat laporan perubahan ekuitas, maka laporan laba ditahan tidak perlu lagi.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Laporan Arus Kas

Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi meliputi segala transaksi
dan kejadian yang masuk dalam ketentuan laba bersih. Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden, dan melakukan arus kas investasi tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur arus kas historis bersama dengan
informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Informasi dalam
laporan arus kas dapat membantu para pemegang saham, kreditor, pihak lainnya untuk menilai
hal-hal berikut:

1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.


2. Kemampuan perusahaan membayar deviden dan memenuhi kewajibannya.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas dalam suatu periode.

Pemegang saham dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar dividen atas saham
yang dipegangnya serta dapat memprediksi arus kas operasi perusahaan di masa mendatang.
Hal ini berarti juga dapat memprediksi kemampuan perusahaan membayar dividen di masa
depan.

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari proses pelaporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan berisi tambahan infomrasi yang disajikan dalam
laporan keuangan. Informasi tambahan ini dapat berupa informasi yang sama sekali baru, atau
merupakan penjelasan atau kualifikasi pos-pos yang terdapat dalam laporan posisi keuangan.

Struktur catatan atas laporan keuangan :

1. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
tertentu yang digunakan.
2. Mengungkapan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam laporan keuangan dan

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
3. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan
tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

Teknik pengungkapan

Untuk mengungkapkan masalah kebijakan akuntansi, kontijensi, nilai wajar perusahaan


harus mengungkapkan secara lengkap dan sesederhana mungkin. Untuk itu perusahaan dapat
mengunakan metode berikut: penjelasan dalam tanda kurung, catatan, refernsi silang dan pos-
pos kontra, serta skedul pendukung.

Standar Akuntansi Keuangan

Akuntansi mengikuti aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut dipergunakan


sebagai pedoman untuk menyajikan laporan keuangan dan pelaporan keuangan. Pedoman ini
dinamai standar akuntansi berterima umum (Generally accepted accounting principles atau
GAAP) dan disusun oleh lembaga yang berwenang untuk itu. Di Indonesia yang menyusun
standar akuntansi keuangan di sektor swasta adalah Dewan Standar akuntansi keuangan
(DSAK), Sebuah unit organisasi dibawah Ikatan akuntan Indonesia (IAI). Di Amerika serikat,
yang mengeluarkan standar akuntansi keuangan disektor swasta adalah FASB (Financial
Accounting Standards Board). Dan standar keuangan yang berlaku internasional adalah IFRS
(Internatioal Financial Reporting Standards) yang disusun oleh IASB (International Accounting
Standards Board) yang sebelumnya International Accounting Standard Committee.

Pendekatan pengajaran akuntansi keuangan saat ini perlu disesuaikan dari pendekatan
akun ke pendekatan standar. Alasan perubahan tersebut agar mahasiswa dapat lebih
memahami standar dan memahami bahwa pengaturan akun didasarkan pada standar. Ada pro
kontra pendekatan yang akan digunakan, namun penggunaan pendekatan baru dapat juga
memberikan pemahaman bahwa telah terjadi perubahan.

Akuntansi Keuangan merupakan proses menghasilkan dan menyajikan laporan


keuangan suatu perusahaan untuk digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal. Fokus
akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh pihak eksternal. Faktor yang mempengaruhinya
adalah:

1. Aspek sosial – mempengaruhi kebutuhan informasi


2. Aspek ekonomi – bagaimana sumber daya akan dilaporkan
3. Aspek hukum - Peraturan mempengaruhi bentuk pelaporan
4. Aspek politik – kebiajkan negara

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
5. Aspek agama – nilai dasar yang dianut oleh masyarakat

Tantangan Akuntansi Keuangan, yaitu :

1. Pengukuran non kuantitatif: Sustainability Reporting dengan Three bottom line Reporting :
Profit (ekonomy), Planet (environmental), People (social)
2. Informasi mengenai masa datang
3. Aset – perangkat lunak
4. Tepat waktu

Standar akuntansi terdiri dari kerangka konseptual penyusunan laporan keaungan dan
pernyataan standar akuntansi.

Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas empat standar, sering disebut 5 pilar
standar akuntansi yaitu :

1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)


2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
3. Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM)
4. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
5. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Digunakan untuk entitas yang memiliki entitas akuntanbilitas publik, yaitu entitas yang
terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia. Standar ini
mengadopsi IFRS yang dilakukan adopsi penuh mulai tahun 2012. IFRS sebagai standar
internasional memiliki tiga ciri utama sebagai berikut:

1. Principle Based. Standar yang menggunakan principle Based hanya mengatur hal-hal yang
pokok dalam standar sedangkan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada
pemakai.
2. Fair Value (Nilai Wajar). Standar akuntansi keuangan banyak menggunakan konsep nilai
wajar. Penggunaan nilai wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk
pengambilan keputusan.
3. Disclosure (pengungkapan). Mengharuskan lebih banyak pengungkapan dalam laporan
keuangan. Pengungkapan diperlukan agar pengguna laporan keuangan dapat

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
mempertimbangkan informasi yang relevan yang perlu diketahui terkait dengan apa yang
tercantum dalam laporan keuangan dan kejadian

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)

Standar ini untuk entitas yang tidak memeliki akuntabilitas public signifikan dalam
menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum. Standar ini mengadopsi IFRS untuk Small
Medium enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan.

Contoh penyederhaan dalam standar ETAP sebagai berikut :

1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif. Pengaruh laba komprehensif disajikan dalam
laporan perubahan equitas atau komponen ekuitas dalam neraca.
2. Penilaian untuk aset tetap, asset tak berujud, dan property Investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar.
3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan asset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar
jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK-EMKM)

SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro,
kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang
kuantitatif EMKM. SAK EMKM ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum
mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. SAK EMKM berlaku
efektif tanggal 1 Januari 2018.

Standar Akuntansi Keuangan Syariah

Standar ini digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas
berbasis syariah. Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan
menggunakan PSAK sedngkan transaksi syariah menggunakan PSAK Syariah.

Standar Akuntansi Pemerintahan

Standar ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan intansi pemerintahan baik
pusat maupun daerah. Unit usaha yang dimilki pemerintah baik dalam bentuk badan usaha
milik Negara atau badan usaha milik Derah dan badan layanan umum sebagai entitas milik

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
pemerintah menyusun akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan umum yang
berlaku.

Tujuan dibuat suatu standar akuntansi keuangan, yaitu

1. Untuk keseragaman laporan keuangan


2. Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun.
3. Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
laporan keuangan enstitas yang berbeda.

Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar


akuntansi. Kerangka konseptual akuntansi keuangan merupakan sistem koheren yang
menghubungkan antara konsep fundamental dengan tujuan terkait yang dapat menciptakan
standar yang konsisten yang menjelaskan sifat, fungsi dan batasan akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Adanya kerangka konseptual akan mengarahkan penyusunan prinsip atau
standar akuntansi yang konsisten. Kerangka konseptual dapat dianalogikan dengan undang-
undang dasar suatu negara yang merupakan dasar atau pedoman bagi penyusunan peraturan
lainnya di negara tersebut.

Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.

1. Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
2. Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi) atau
informasi voluntary (sukarela)
3. Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena berkurangnya
asymmetry information

Informasi perusahaan, terdiri dari:

1. Laporan keuangan,
2. Laporan Tahunan (Annual Reporting),
3. Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting)
4. Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan
pada EVA

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
5. Informasi Digital

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Tujuan laporan keuangan (menurut FASB), yaitu :

1. Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang
potensial serta pemakai lainnya dalam pengambilan keputusan rasional mengenai investasi,
kredit dan keputusan lainnya.
2. Memberikan informasi guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial
dalam menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan penerimaan kas di masa
yang akan datang dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, pelunasan, atau jatuh
tempo dari sekuritas atau pinjaman.
3. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan klaim atas sumber
daya itu (kewajiban untuk mentransfer sumber daya kepada kesatuan lain dan ekuitas
pemilik) dan dampak dari transaksi, kejadian dan situasi yang akan memperngaruhi sumber
daya dan klaim terhadap sumber daya itu.

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi akuntansi


berguna bagi para pemakai. Agar berguna informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas,
yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder.

Kualitas Fundamental (Fundamental Quality)

Relevansi dan kejujuran penyajian sebagai kualitas dasar yang harus melekat pada
informasi akuntansi, kedua kualitas tersebut mempunyai makna yang sangat penting bagi para
pemakai.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


17 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
1. Relevansi.

Informasi disebut relevan jika mempengaruhi pengambilan keputusan. Unsur-unsur penting


dari relevansi adalah (1) bernilai prediktif (2) Confirmatory

Bernilai prediktif. Informasi yang relevan dapat membantu pemakai dalam membuat
prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, yang sekarang, dan yang akan datang.

a. Bernilai konfirmasi. Informasi yang relevan mendukung atau memperbaiki perkiraan


sebelumnya.
b. Materialitas. Informasi menjadi material jika menghilangkannya atau salah saji
dapat/mungkin mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna pada dasar informasi
keuangan yang dilaporkan.

2. Kejujuran penyajian

Kejujuran penyajian harus mengandung informasi yang lengkap, netral dan bebas dari
kesalahan.

a. Lengkap. Semua informasi dibutuhkan untuk menyajikan secara jujur


b. Kenetralan. Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai
kelompok pemakai. Oleh karena itu informasi yang disajikan haruslah bebas dari usaha-
usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada pihak kelompok tertentu.
c. Bebas dari kesalahan : semua item informasi harus bebas dari kesalahan sehingga
informasi keuangan jadi akurat

Kualitas Tambahan/Sekunder (Enhancing Quality)

Kualitas sekunder yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi adalah keterbandingan,
verifiability, tepat waktu dan dapat dimengerti.

1. Keterbandingan. Informasi akuntansi menjadi semakin bermanfaat jika memungkinkan


pemakainya untuk dapat membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam satu
industri dan membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda.
2. Dapat diverifikasi. Terjadi ketika pengukur/penyaji independen menggunakan metode yang
sama, menghasilkan hasil yang serupa
3. Ketetapan waktu. Informasi yang relevan disajikan tepat waktu
4. Dapat dimengerti. Kualitas Informasi yang memberi pengguna melihat kepentingannya.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


18 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Elemen Laporan Keuangan

1. Aset. Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai hasil kejadian masa lampau dan
manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dimasa datang
2. Liabilitas. Menyajikan liabilitas entitas yang timbul dari kejadian masa lampau, yang
kemumgkinan penyelesaian dengan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi.
3. Ekuitas. Nilai kepemilikan residu dalam Aset entitas yang tersisa setelah dikurangi dengan
hutang-hutangnya.
4. Pendapatan. Kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk
pemasukkan atau penambahan asset atau penurunan laibilitas yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas, dan bukan berasal dari kontribusi pemlik.
5. Beban. Penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pengeluaran
atau berkurangnya aset atau terjadinya laibilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas,
dan bukan berasal dari kontribusi kepada pemlik

Pengakuan dan Pengukuran Elemen Laporan Keuangan

Di samping menentukan elemen laporan keuangan, kerangka dasar teori akuntansi dan
pelaporan keuangan juga memberikan pedoman atau kerangka acuan untuk menentukan
tentang informasi apa dan kapan suatu informasi, secara formal harus diakui dan disajikan di
dalam laporan keuangan.

Asumsi-Asumsi Dasar

1. Entitas Ekonomi. Aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggung-jawaban


tertentu.
2. Keberlanjutan. Entitas bisnis akan mempunyai umur yang panjang.
3. Unit Moneter. Laporan keuangan yang menggunakan satuan uang atau unit moneter. Hal ini
dilakukan untuk menciptakan keseragaman dalam pencatatan.
4. Periodisitas, Aktivitas ekonomi suatu entitas bisnis dapat dipisahkan ke dalam periode
waktu artifisial.
5. Akuntansi berbasis Akrual. Mencatat kejadian-kejadian yang mengubah laporan keuangan
sebuah entitas pada periode terjadinya, bukan pada periode ketika entitas mengeluarkan
atau menerima kas.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


19 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip dasar yang digunakan untuk mencatat transaksi:

1. Prinsip Pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan berdasar biaya historis atau nilai wajar

• Biaya historis : harga aset dan liabilitas berdasarkan harga akuisisi


• Nilai Wajar : harga aset dan liabilitas berdasarkan arus kas masa depan

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan. Pendapatan diakui saat kemungkinan entitas memperoleh


manfaat ekonomi masa depan dan jumlah dapat diukur secara andal
3. Prinsip Pengakuan Beban. Beban diakui pada saat terjadinya dan pada saat aktivitas
memberi kontribusi pada pendapatan.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh. Penyediaan informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi
penilaian dan keputusan pemakai.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan seperti:

1. Batasan Biaya. Manfaat informasi harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
2. Batasan Materialitas. Dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara
keseluruhan.

Daftar Pustaka
Subramanyam, K.R & Wild, J.J (2009). Financial Statement Analysis. 10th Edition. McGraw-Hill
Irwin.
Usman Sastradioradiraja. Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan. Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
Kieso; Weigandt; Warfield (2018). Intermediate Accounting IFRS Edition.John Wiley & Sons,
Inc.

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


20 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai