BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
Kata kunci: gel, antiseptik tangan, antibakteri, Staphylococcus aureus, Eschericia coli
Abstract
This reseach was conducted to determine the antibacterial activity against Staphylococcus aureus and
Eschericia coli from pandanus fragrant ethanol extract formulated in the form of hand gel antiseptic
preparations. The ethanol extract was prepared by percolation using 96% ethanol solvent. Phytochemical
screening is done on fragrant pandan leaves. Evaluation of hand antiseptic gel preparations included
organoleptic testing, homogeneity testing, pH determination, spreading test, stability, irritation testing
and antibacterial testing of Staphylococcus aureus and Eschericia coli. The results of phytochemical
screening showed that the pandanus fragrant leaves contain alkaloids, tannins, saponins, flavonoids and
polyphenols. The pandanus fragrant leaves ethanol extract can be formulated into hand gel antiseptic
preparations because the pH is about 6.0-7.1, the spreading power is about 5.06-5.15 cm, stable for 12
weeks and organoleptically a formula with a very 2.5% concentration Favored and does not irritate the
skin. The results of antibacterial activity test showed that the preparation with concentration of 10% had
the strongest activity with the diameter of 13,23 mm to Staphylococcus aureus and 13,13% to Eschericia
coli almost same with dettol stock on the market with diameter 16,43mm to Staphylococcus aureus and 16
, 03% against Eschericia coli.
How to Cite: Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., (2016), Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktifitas
Antibakteri dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius), BioLink, Vol. 3 (1), Hal: 81-91
81
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas
ekstrak etanol daun pandan wangi di dasar sediaan gel dengan bobot 500 g
didihkan selama 15 menit dalam 10 ml dan diaduk sampai homogen.
aquadest lalu didinginkan dan disaring.
Filtrat diencerkan sampai hampir tidak Cara pembuatan gel antiseptik
berwarna, lalu ditambahkan 1-2 tetes tangan ekstrak etanol daun pandan
pereaksi FeCl3 1%. wangi
Pada penelitian ini dibuat sediaan
Pemeriksaan Polifenol gel antiseptik tangan mengandung daun
Sebanyak 1 g daun pandan segar, pandan wangi dengan berbagai variasi
simplisia dan ekstrak etanol pandan konsentrasi 2,5%,5%,7,5%,10% dengan
wangi dipanaskan dengan air 10 ml bobot dasar gel berturut-turut 97,5 g, 95
selama 10 menit dalam penangas air g,92,5 g, 90 g.
mendidih, disaring panas-panas
kemudian didinginkan, setelah dingin Evaluasi sediaan gel antiseptik
ditambahkan pereaksi FeCl3 3 tetes. tangan
Pengujian organoleptis
Pembuatan Sediaan Gel Antiseptik Pengamatan organoleptis
Tangan dilakukan secara visual langsung
Formula dasar pembuatan gel terhadap sediaan gel yang baru dibuat
Formula dasar gel standart dan dinilai uji kesukaan panelis meliputi
Sediaan dibuat berdasarkan warna dan bau, bentuk, mudah
formula standar basis gel CMC-Na dioles.pengujian dilakukan dengan 20
menurut Maswadeh,et al 2006 adalah sukarelawan dengan menggunakan
sebagai berikut: R/CMC-Na 5 g, Gliserin kuisioner.
10 g, Propilenglikol 5 g, Aquadest 100 Sediaan dikatakan stabil apabila
ml. bentuk, warna, bau dan penampilan
Formula dasar gel di modifikasi: tidak berubah secara visual selama
R/CMC-Na 2g, Gliserol 10g, penyimpanan, pengamatan dilakukan
Propilenglikol 2 g, Air ad 150 ml. pada suhu kamar selama 8 minggu
penyimpanan.
Pembuatan dasar gel
Ditimbang bahan sesuai dengan Uji homogenitas
bobot masing-masing formula. Kedalam Pengujian dilakukan dengan cara
lumpang porselin diisi dengan 200 ml sampel gel dioleskan di atas sekeping
air panas baru mendidih, dan kaca, dengan cara digoreskan pada
ditambahkan sedikit demi sedikit CMC sekeping kaca lainnya. Dikatakan
Na sambil digerus jangan sampai homogen apabila tidak terlihat adanya
menggumpal, sampai terbentuk masa butiran kasar
yang transparat. Selanjutnya nipagin
dilarutkan dalam 25 ml air panas, Pengujian pH sediaan
dimasukkan ke dalam lumpang sambil Alat terlebih dahulu dikalibrasi
digerus, ditambahkan propilenglikol, dengan menggunakan larutan dapar
sisa aquadest dan alkohol dan diaduk standar pH netral (7,01) dan larutan pH
sampai homogen, sehingga diperoleh asam (4,01). Kemudian elektroda dicuci
84
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91
88
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91
89
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas
Tabel 7. Uji aktivitas antibakteri dari sediaan gel antiseptik tangan dilakukan terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Diameter Hambatan pertumbuhan bakteri (mm)
Bagi Uji, Pembanding
Staphylococcus aureus Escherichia coli
Antiseptik tangan EDWP 6,06 mm 6,06 mm
2,5%
Antiseptik tangan EDWP 8,06 mm 8,03 mm
5%
Antiseptik tangan EDWP 10,13 mm 10,06 mm
7,5%
Antiseptik tangan EDWP 13,23 mm 13,13 mm
10%
Antiseptik tangan yang 16,43 mm 16,03 mm
beredar dipasaran
Berdasarkan data di atas Staphylococcus aureus, hal ini
menunjukan bahwa formula yang disebabkan karena Escherichia coli
mempunyai aktivitas antibakteri yang merupakan bakteri gram negatif
paling kuat yaitu pada konsentrasi 10% mempunyai dinding-dinding sel yang
memberikan diameter hambatan tipis dan lebih kompleks dengan
terbesar 13,23 mm terhadap kandungan lipid yang tinggi sehingga
Staphylococcus aureus dan sebesar 13,13 sulit ditembus. Sedengkan
mm terhadap Escherichia coli hampir Staphylococcus aureus merupakan
sama dengan diameter hambatan yang bakteri gram positif yang memiliki
dihasilkan pada sediaan pembanding. dinding sel sederhana dan tebal,
Dari data di atas menunjukan berlapis tunggal, kandungan lipid
hambatan yang dihasil kan sediaan rendah, lapis membran sitoplasma
bakteri Escherichia coli terlihat lebih tersusun dari peptidoglikan dan asam
kecil dibanding dengan bakteri teichoic berupa polimer larut dalam air,
90
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91
91
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas
92