Anda di halaman 1dari 12

BioLink Vol.

3 (1) Agustus 2016 p-ISSN: 2356-458x e-ISSN:2597-5269

BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN DAN UJI AKTIVITAS


ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI
(Pandanus amaryllifolius Roxb.)
Formulation Of Gel Antiseptic Hand And Test Of Antibacterial Activity
From Etanol Extract Pandanus Leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
Eva Sartika Dasopang1, Akmal Simutuah2
Fakultas Farmasi, Universitas Tjut Nyak Dhien
Gg. Rasmi No.28, Sei Sikambing C. II, Medan Helvetia, Kota Medan

*Corresponding author: E-mail: evasartikadasopang@yahoo.com


Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan
Eschericia coli dari ekstrak etanol pandan wangi yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel
antiseptik tangan. Pembutan ekstrak etanol dilakukan secara perkolasi menggunakan pelarut etanol
96%. Skrining fitokimia dilakukan terhadap daun pandan wangi.Evaluasi sediaan gel antiseptik tangan
meliputi pengujian organoleptis, uji homogenitas, penentuan pH, pengujian daya sebar, stabilitas
sediaaan, pengujian iritasi dan pengujian antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia
coli. Hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa daun pandan wangi mengandung alkaloid, tanin,
saponin, flavonoid dan polifenol. Ekstrak etanol daun pandan wangi dapat diformulasikan kedalam
sediaan gel antiseptik tangan karena pH sekitar 6,0-7,1, daya sebar sekitar5,06-5,15 cm, stabil selama
12 minggu dan secara organoleptis formula dengan konsentrasi 2,5% sangat disukai dan tidak
mengiritasi kulit.Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukan sediaan dengan konsentrasi
10%mempunyai aktivitas paling kuat dengan diameter 13,23 mm terhadap Staphylococcus aureus dan
13,13% terhadap Eschericia coli hampir sama dengan sediaan dettol yang ada di pasaran dengan
diameter 16,43mm terhadap Staphylococcus aureus dan 16,03% terhadap Eschericia coli.

Kata kunci: gel, antiseptik tangan, antibakteri, Staphylococcus aureus, Eschericia coli

Abstract
This reseach was conducted to determine the antibacterial activity against Staphylococcus aureus and
Eschericia coli from pandanus fragrant ethanol extract formulated in the form of hand gel antiseptic
preparations. The ethanol extract was prepared by percolation using 96% ethanol solvent. Phytochemical
screening is done on fragrant pandan leaves. Evaluation of hand antiseptic gel preparations included
organoleptic testing, homogeneity testing, pH determination, spreading test, stability, irritation testing
and antibacterial testing of Staphylococcus aureus and Eschericia coli. The results of phytochemical
screening showed that the pandanus fragrant leaves contain alkaloids, tannins, saponins, flavonoids and
polyphenols. The pandanus fragrant leaves ethanol extract can be formulated into hand gel antiseptic
preparations because the pH is about 6.0-7.1, the spreading power is about 5.06-5.15 cm, stable for 12
weeks and organoleptically a formula with a very 2.5% concentration Favored and does not irritate the
skin. The results of antibacterial activity test showed that the preparation with concentration of 10% had
the strongest activity with the diameter of 13,23 mm to Staphylococcus aureus and 13,13% to Eschericia
coli almost same with dettol stock on the market with diameter 16,43mm to Staphylococcus aureus and 16
, 03% against Eschericia coli.

Keywords: gel, hand antiseptic, antibacterial, Staphylococcus aureus, Eschericia coli

How to Cite: Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., (2016), Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktifitas
Antibakteri dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius), BioLink, Vol. 3 (1), Hal: 81-91

81
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas

PENDAHULUAN Alat-alat yang digunakan Alat


Pemakaian antiseptik tangan gelas, autoklaf (fisons), blender
dalam bentuk sediaan gel dikalangan (Miyako), inkubator (Fiber Scientific),
masyarakat menjadi suatu gaya hidup. kompor gas (Sharp), lemari pendingin
Beberapa sediaan antiseptik bentuk gel (Toshiba), lemari pengering, oven (Fiber
pembersih tangan dari berbagai industri Scientific), penangas air, pencadang
dengan berbagai nama dagang yang logam, rotary evaporator (Buchi 461),
dikenal dengan hand sanitizer. timbangan analitik (Vibra AJ). Bahan-
(Block,2001 dan Gennar, 1995). bahan yang digunakan Daun pandan
Salah satu penyakit yang wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb),
disebabkan oleh mikroorganisme pada air suling, etanol 96%, CMC
tangan adalah diare, salah satu cara (Carboxymethyl Cellulose), Propelin
yang dapat dilakukan sebagai glikol, gliserol, media Nutrien Agar (NA),
pencegahan adalah menjaga kebersihan Media Nutrien Broth (NB), media Muller
tangan dengan menggunakan gel Hinton Agar (MHA), nipagin.
antiseptik tangan sebagai alternatif Pengambilan sampel daun pandan
menggantikan sabun dan air untuk wangi dilakukan secara purposif yaitu
mencuci tangan. (Riset Kesehatan, tanpa membandingkan dengan
2007). tumbuhan serupa dari daerah lain.
Masyarakat Indonesia Sampel yang digunakan adalah daun
menggunakan pengobatan secara turun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius
temurun berdasarkan pengalaman. Roxb) segar yang diambil di daerah aceh
Pengobatan secara tradisional sebagian tengah, kampung wihnareh, kecamatan
besar menggunakan ramuan yang pegasing. Metode penelitian dilakukan
berasal dari tumbuhan. Salah satu secara eksperimental yaitu membuat
tumbuhan yang digunakan sebagai sediaan gel antiseptik tangan dengan
antibakteri adalah daun pandan wangi konsentarasi ekstrak etanol daun
(Pandanus amaryllifolius Roxb.) pandan wangi di dalam sediaan gel
Kandungan kimia yang sebagai variabel bebas dan parameter
kemungkinan berkhasiat sebagai uji sediaan gel sebagai variabel
antibakteri dalam pandan wangi terikat.adapun langkah penelitian
(Pandanus amaryllifolius Roxb.) adalah adalah penyiapan bahan tumbuhan,
tanin, saponin, flavonoid dan polifenol identifikasi/ determinasi bahan
(Prameswari, 2014). Sehingga tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol
kemungkinan besar dapat digunakan daun pandan wangi (Pandanus
sebagai sediaan gel pembersih tangan. amaryllifolius Roxb). Skrining fitokimia
terhadap daun segar, simplisia dan
METODE PENELITIAN ekstrak etanol daun pandan. Pembuatan
Penelitian dilakukan di formulasi sediaan gel antiseptik tangan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas selanjutnya dilakukan pengujian
Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien. aktivitas antibakteri dengan metode
Waktu penelitian dilakukan selama lebih difusi agar menggunakan pencadang
kurang 4 (empat) bulan terhitung dari logam dan uji iritasi sediaan antiseptik
bulan Januari 2016 sampai April 2016. tangan pada kulit sukarelawan.
82
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91

alat rotary evaporator pada suhu tidak


Prosedur kerja lebih dari 50oC sehingga diperoleh
Biakan uji mikroba ekstrak kental, lalu dikeringkan didalam
Biakan bakteri murni cawan penguap diatas penangas air,
Staphylococcus aureus dan Escherichia maka diperoleh ekstrak daun pandan
coli diperoleh dari Laboratorium wangi.
Kesehatan Daerah (LAB.KESDA) Medan.
Skrining Fitokimia
Identifikasi tumbuhan Identifikasi alkaloid
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Identifikasi alkaloid dilakukan
Herbarium Mendanense (MEDA) dengan metode Mayer, Wagner dan
Universitas Sumatera Utara, Medan. Dragendroff. 0,5 g ekstrak daun segar,
simplisia dan ekstrak etanol daun
Pengolahan Bahan Simplisia pandan wangi masing-masing
Daun pndan wangi (Pandanus ditambahkan 20 ml HCl 2N, dipanaskan
amaryllifolius Roxb.) segar dibersihkan diatas penangas air selama 2 menit,
dengan cara dicuci dengan air bersih didinginkan dan disaring. Filtrat dibagi
dan ditiriskan, dan di timbang sebanyak menjadi 3 bahagian dan masing masing
± 4 kg, kemudian dikeringkan dalam ditambahkan pereaksi Mayer, Wagner
lemari pengering pada suhu 40oC Daun dan Dragendroff.
pandan wangi dianggap kering apabila
sudah rapuh(diremas menjadi hancur), Identifikasi Flavonoid
kemudian daun pandan wangi kering Sebanyak 0,5 g daun pandan wangi
diserbukkan dngan cara dihaluskan segar yang telah dihaluskan, simplisia
menggunakan blender dan ditimbang dan ekstrak etanol daun pandan wangi
berat serbuk keringnya. di tambahkan 10 ml etanol, direfluks
selama 10 menit, di saring panas melalui
Pembuatan ekstrak kertas saring. Filtrat diencerkan dengan
Sebanyak 800 g serbuk simplisia 10 ml aquadest. Setelah dingin
dimasukan ke dalam bejana tertutup ditambahkan 5 ml eter minyak tanah,
dan dibasahi etanol 96% selama 3 jam. dikocok hati-hati, lalu didiamkan
Massa dipindahkan sedikit demi sedikit sebentar.kemudian di ambil lapisan
ke dalam perkolator sambil tiap kali etanol, diuapkan pada suhu 400C,
ditekan hati-hati, kemudian cairan sisanya dilarutkan dalam 5 ml etil asetat,
penyari dituangkan secukupnya sampai disaring. Filtratnya digunakan sebagai
cairan mulai menetes dan diatas larutan uji untuk flavonoid dengan cara
simplisia masih terdapat selapis cairan sebanyak 1 ml larutan uji diuapkan
penyari, perkolator di tutup dan sampai kering, sisa di larutkan dalam 2
dibiarkan 24 jam. Cairan dibiarkan ml etanol 96%, ditambah 0,1 g serbuk
menetes dengankecepatan satu ml tiap magnesium dan 10 tetes klorida pekat.
menit, cairan penyari ditambahkan
berulang ulang secukupnya sehingga Identifikasi tanin
selalu terdapat selapis cairan penyari di Sebanyak 1 g daun pandan segar
atas simplisia. Perlolat diuapkan dengan yang telah dihaluskan, simplisia dan
83
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas

ekstrak etanol daun pandan wangi di dasar sediaan gel dengan bobot 500 g
didihkan selama 15 menit dalam 10 ml dan diaduk sampai homogen.
aquadest lalu didinginkan dan disaring.
Filtrat diencerkan sampai hampir tidak Cara pembuatan gel antiseptik
berwarna, lalu ditambahkan 1-2 tetes tangan ekstrak etanol daun pandan
pereaksi FeCl3 1%. wangi
Pada penelitian ini dibuat sediaan
Pemeriksaan Polifenol gel antiseptik tangan mengandung daun
Sebanyak 1 g daun pandan segar, pandan wangi dengan berbagai variasi
simplisia dan ekstrak etanol pandan konsentrasi 2,5%,5%,7,5%,10% dengan
wangi dipanaskan dengan air 10 ml bobot dasar gel berturut-turut 97,5 g, 95
selama 10 menit dalam penangas air g,92,5 g, 90 g.
mendidih, disaring panas-panas
kemudian didinginkan, setelah dingin Evaluasi sediaan gel antiseptik
ditambahkan pereaksi FeCl3 3 tetes. tangan
Pengujian organoleptis
Pembuatan Sediaan Gel Antiseptik Pengamatan organoleptis
Tangan dilakukan secara visual langsung
Formula dasar pembuatan gel terhadap sediaan gel yang baru dibuat
Formula dasar gel standart dan dinilai uji kesukaan panelis meliputi
Sediaan dibuat berdasarkan warna dan bau, bentuk, mudah
formula standar basis gel CMC-Na dioles.pengujian dilakukan dengan 20
menurut Maswadeh,et al 2006 adalah sukarelawan dengan menggunakan
sebagai berikut: R/CMC-Na 5 g, Gliserin kuisioner.
10 g, Propilenglikol 5 g, Aquadest 100 Sediaan dikatakan stabil apabila
ml. bentuk, warna, bau dan penampilan
Formula dasar gel di modifikasi: tidak berubah secara visual selama
R/CMC-Na 2g, Gliserol 10g, penyimpanan, pengamatan dilakukan
Propilenglikol 2 g, Air ad 150 ml. pada suhu kamar selama 8 minggu
penyimpanan.
Pembuatan dasar gel
Ditimbang bahan sesuai dengan Uji homogenitas
bobot masing-masing formula. Kedalam Pengujian dilakukan dengan cara
lumpang porselin diisi dengan 200 ml sampel gel dioleskan di atas sekeping
air panas baru mendidih, dan kaca, dengan cara digoreskan pada
ditambahkan sedikit demi sedikit CMC sekeping kaca lainnya. Dikatakan
Na sambil digerus jangan sampai homogen apabila tidak terlihat adanya
menggumpal, sampai terbentuk masa butiran kasar
yang transparat. Selanjutnya nipagin
dilarutkan dalam 25 ml air panas, Pengujian pH sediaan
dimasukkan ke dalam lumpang sambil Alat terlebih dahulu dikalibrasi
digerus, ditambahkan propilenglikol, dengan menggunakan larutan dapar
sisa aquadest dan alkohol dan diaduk standar pH netral (7,01) dan larutan pH
sampai homogen, sehingga diperoleh asam (4,01). Kemudian elektroda dicuci
84
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91

dengan air suling, lalu dikeringkan Pembuatan media


dengan kertas tisu. Sampel dibuat Media Mueller Hinton Agar (MHA)
dengan konsentrasi 1% yaitu ditimbang Sebanyak 38 g media Mueller
1 gr sediaan dan dilarutkan dalam 100 Hinton Agar dilarutkan ke dalam air
ml air suling. Kemudian elektroda suling steril yang secara sedikit demi
dicelupkan kedalam larutan tersebut sedikit, kemudian volumenya
sampai alat menunjukan harga pH dicukupkan hingga 1 L dengan bantuan
konstan. Angka yang ditunjukan pH pemanasan sampai terlarut sempurna.
meter merupakan harga pH sediaan Disterilkan dalam autoklaf pada
(Rawlins,2003). Pengamatan dilakukan temperatur 121oC selama 15 menit.
seminggu sekali selama 8 minggu.
Media Nutrien Agar (NA)
Uji iritasi terhadap sukarelawan Sebanyak 23 g media nutrien Agar
Dilakukan dengan cara uji tempel dilarutkan dalam air suling steril
terbuka dengan mengoleskan sediaan kemudian volumenya dicukupkan
pada bagian belakang telinga, dibiarkan hingga 1 L dengan bantuan pemanasan
terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji sampai semua bahan terlarut.
ini dilakukan 3 hari berturut Disterilkan dalam autoklaf pada
turut.Reaksi iritasi positif ditandai temperatur 121oC selama 15 menit.
dengan kemerahan, gatal atau bengkak
pada bagian belakang telinga yang Media Nutrien Broth (NB)
diberi perlakuan. Ditimbang media Nutrient Broth
(NB) sebanyak 8 g, lalu dilarutkan dalam
Penentuan daya sebar sediaan air suling steril sedikit demi sedikit,
Sebanyak 500 mg sediaan kemudian dicukupkan volumenya
diletakan ditengah cawan petri yang hingga 1 L dengan bantuan pemanasan
telah dilengkapi dengan kertas sampai semua terlarut sempurna.
milimeter blok. Kemudian ditutup Disterilkan dalam autoklaf pada
dengan kaca lain. Dibiarkan selama 1 temperatur 121oC selama 15 menit
menit dan diukur diameter sediaan yang
menyebar dari dua sisi. Pembuatan Agar miring
Kedalam tabung reaksi steril
Pengujian stabilitas sediaan dimasukkan sebanyak 3 ml media
Masing-masing formula sediaan Nutrien Agar steril, didiamkan pada
dimasukan kedalam wadah yang temperatur kamar sampai sediaan
transparan ditutup bagian atasnya. memadat pada posisi miring kira kira
Selanjutnya disimpan pada suhu kamar kemiringan 45oC. Kemudian disimpan
selama 12 minggu. Diamati perubahan dalam lemari pendingin .
konsistensi, warna, bau dan daya sebar
dari sediaan. Pembuatan suspensi standar
Mc.Farland
Larutan asam sulfat 1% 9,5 ml
ditambahkan larutan barium klorida
1,175% b/v 0,5 ml dikocok homogen
85
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas

sehingga diperoleh suspensi dengan bening yang terbentuk disekitar cincin


tingkat kekeruhan yang dikenal dengan pencadang logam dengan menggunakan
standar Mc.Farland.Apabila kekeruhan jangka sorong. Pengujian dilakukan
suspensi bakteri uji sama dengan sebanyak 3 kali pengulangan.
kekeruhan suspensi standar Mc.farland,
maka konsentrasi suspensi bakteri HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah 108 CFU/ml. Hasil Ekstraksi Tumbuhan
Berdasarkan hasil penyarian 800 g
Pembuatan inokulum serbuk simplisia daun pandan wangi
Koloni bakteri yang diremajakan (Pandanus amaryllifolius Roxb). Dengan
pada media NA diambil dari stok kultur memakai metode perkolasi
dengan menggunakan jarum ose steril, menggunakan pelarut etanol 96%
lalu disuspensikan kedalam tabung diperoleh ekstrak kental sebanyak 53,75
reaksi yang berisi 10 ml larutan media g berwarna hijau kehitaman.
nutrien broth (NB). Kemudian
kekeruhan dibandingkan dengan Hasil skrining Fitokimia
kekeruhan Mc.Farland makan Hasil skrining fitokimia
konsentrasi bakteri 108 menunjukkan hasil alkaloid, tanin,
CFU/ml.Selanjutnya dipipet 0,1 ml saponin, flavonoid dan polifenol.
suspensi bakteri 108 koloni/ml,
dimasukan ke dalam tabung reaksi yang Hasil Pengujian Organoleptik
berisi 10 ml NB, kocok homogen maka Uji organoleptis dilakukan untuk
diperoleh suspensi bakteri dengan menilai mutu sediaan gel antiseptik
konsentrasi 106CFU/ml. yang dibuat dengan menggunakan
kepekaan pancaindra dengan mengukur
Pengujian antibakteri tingkat kesukaan terhadap penampilan
Pengujian antibakteri dilakukan fisik sediaan gel yang dibuat meliputi
terhadap ekstrak etanol dengan metode warna dan bau, bentuk, mudah
difusi agar menggunakan pencadang dioleskan.
logam.dengan cara sebanyak 0,1 ml
inokulum bakteri dimasukan kedalam
cawan petri steril, dituang 20 ml MHA
pada suhu 45oC, kemudian cawan petri
digoyang hingga permukaan merata,
kemudian dibiarkan sampai media
dingin memadat.pada media yang telah
padat ditanam cincin pencadang logam
dan diatur jaraknya, kemudian pada
masing masing pencadang dimasukan
ekstrak dengan berbagai konsentrasi.
Cawan petri dibungkus dengan
perkamen dan diinkubasi pada suhu 36-
37oC selama 18-24 jam. Setelah 24 jam
diukur dameter daya hambat daerah
86
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91

Tabel 1. Hasil pengamatan organoleptis tiap formula


Jenis hand sanitizer Bentuk Warna Bau
Basis antiseptik tangan Setengah padat kental Bening Tidak berbau
Antiseptik tangan EDPW Setengah padat kental Hijau kehitaman Aroma khas daun
2,5% pandan
Antiseptik tangan EDPW Setengah padat kental Hijau kehitaman Aroma khas daun
5% pandan
Antiseptik tangan EDPW Setengah padat kental Hijau kehitaman Aroma khas daun
7,5% pandan
Antiseptik tangan EDPW Setengah padat kental Hijau kehitaman Aroma khas daun
10% pandan

Keterangan EDWP= ekstrak daun pandan wangi

Tabel 2. Hasil Uji Interval Nilai Kesukaan Organoleptis Tiap Formula


Yang dinilai Formula Rentang Nilai Nilai kesukaan Kesimpulan
Kesukaan terkecil
Warna Basis antiseptik 2,4710 sampai 2,4710=2 Tidak suka
tangan 3,421
Antiseptik tangan 3,7895 sampai 4,0 3,7895=4 Suka
EDPW 2,5%
Antiseptik tangan 3,1218 sampai 4 3,1218=3 Kurang suka
EDPW 5%
Antiseptik tangan 3,4737 sampai 3,4737=3 Kurang suka
EDPW 7,5% 4,6263
Antiseptik tangan 2,4107 sampai 2,4107=2 Tidak suka
EDPW 10% 4,4893
Bau Basis antiseptik 2,1316 sampai 2,1316=2 Tidak suka
tangan 2,8684
Antiseptik tangan 3,3422 sampai 3,3422= 3 Kurang suka
EDPW 2,5% 4,1578
Antiseptik tangan 2,9790 sampai 2,9790=3 Kurang suka
EDPW 5% 3,9210
Antiseptik tangan 2,7106 sampai 2,7106=3 Kurang suka
EDPW 7,5% 4,2894
Antiseptik tangan 2,6895 sampai 2,6895=3 Kurang suka
EDPW 10% 4,0105

Bentuk/konsist Basis antiseptik 3,5947 sampai 3,5947=4 Suka


ensi tangan 4,2047
Antiseptik tangan 3,1126 sampai 3,1126=3 Kurang suka
EDPW 2,5% 4,2156

Antiseptik tangan 3,0843 sampai 3,0843=3 Kurang suka


EDPW 5% 3,8157
Antiseptik tangan 2,8158 sampai 2,8158=3 Kurang suka
EDPW 7,5% 4,1842
Antiseptik tangan 2,8316 sampai 2,8316=3 Kurang suka
EDPW 10% 3,9684
Mudah Basis antiseptik 1,9527 sampai 1,9527=2 Tidak suka
dioleskan tangan 3,4473
87
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas

Antiseptik tangan 2,7106 sampai 2,7106=3 Kurang suka


EDPW 2,5% 4,2894
Antiseptik tangan 2,4211 sampai 2,4211=2 Tidak suka
EDPW 5% 4,0789
Antiseptik tangan 2,4106 sampai 2,4106=2 Tidak suka
EDPW 7,5% 4,3894
Antiseptik tangan 2,7632 sampai 2,7632=3 Kurang suka
EDPW 10% 3,8368

Dari tabel menunjukan bahwa Hasil Pemeriksaan homogenitas


sediaan gel yang disukai panelis baik dari Pengamatan homogenitas dapat
segi warna, bau, bentuk/konsistensi, dilakukan dengan mengoleskan sediaan
maupun dari mudahnya dioleskan adalah pada sekeping kaca, lalu diratakan, jika
formula gel yang menggunakan ekstrak tidak ada butiran-butiran pada sekeping
etanol daun pandan 2,5%. Karena kaca, maka sediaan dapat dikatakan
semakin tinggi konsentrasi sediaan maka homogen.Hasil percobaan pada setiap
warna semakin pekat dan sediaan terlalu konsentrasi tidak terdapat butiran –
kental kemungkinan kurang nyaman saat butiran pada sekeping kaca, maka
pengujian kepada panelis. dikatakan homogen.

Hasil penentuan pH sediaan


Tabel 3. Hasil penentuan pH sediaan
pH
No Formula
I II III Rata-rata
1 Basis antiseptik tangan 7,1 7,1 7,0 7,06
2 Antiseptik tangan EDWP 6,0 6,0 6,1 6,03
2,5%
3 Antiseptik tangan EDWP 6,3 6,3 6,2 6,26
5%
4 Antiseptik tangan EDWP 6,6 6,6 6,7 6,63
7,5%
5 Antiseptik tangan EDWP 7,1 7,0 7,0 7,03
10%
Dari tabel tersebut menunjukan Hasil Uji Daya Sebar
bahwa pH rata-rata dari seluruh sediaan Uji daya sebar dilakukan untuk
yang diuji berkisar antara 6,0-7,1, berarti mengetahui kelunakan dan kemudahan
memenuhi syarat untuk sediaan penyebaran sediaan gel saat digunakan.
pelembab kulit menurut persyaratan pH Semakin besar daya sebar semakin
untuk sediaan pelembab kulit adalah 5-8. mudah sediaan gel saat dioleskan.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak
etanol daun pandan wangi yang
digunakan maka pH sediaan semakin
besar.

88
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91

Tabel 4. Data Pengukuran daya sebar sediaan yang baru dibuat


Daya sebar (cm)
No Formula
I II III Rata-rata
1 Basis antiseptik tangan 7,1 7,1 7,0 7,06
2 Antiseptik tangan EDWP 6,0 6,0 6,1 6,03
2,5%
3 Antiseptik tangan EDWP 5% 6,3 6,3 6,2 6,26
4 Antiseptik tangan EDWP 6,6 6,6 6,7 6,63
7,5%
5 Antiseptik tangan EDWP 7,1 7,0 7,0 7,03
10%

Dari tabel menunjukan bahwa daya semakin tinggi konsentrasi maka


sebar rata-rata dari seluruh sediaan sediaan semakin kental mengakibatkan
yang diuji berkisar antara 5,06 – 5,25 cm daya sebar semakin kecil.
berarti memenuhi keriteria yang baik
untuk sediaan gel menurut Garg,dkk Hasil Pengamatan Stabilitas Sediaan
(2002). Dari data didapat semakin tinggi Hasil pengamatan terhadap
konsentrasi ekstrak daun pandan wangi kesetabilan formula sediaan gel yang
menghasilkan daya sebar yang lebih dibuat dengan menggunakan serbuk
kecil, walaupun perbedaannya tidak ekstrak daun pandan wangi sebagai
terlalu besar, walau seluruhnya masih bahan antiseptik berbagai konsentrasi,
dalam keriteria yang baik. Karena pada penyimpanan sampai 12 minggu.

Tabel 5. Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan

Keterangan : EDWP = ekstrak daun pandan wangi


X = konsistensi
Y = perubahan warna dan bau
Z = daya sebar
+ = terjadi perubahan
= tidak terjadi perubahan

89
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas

Berdasarkan tabel diatas bahwa minggu ke 12 belum mengalami


masing-masing sediaan stabil sampai kerusakan.
Tabel 6. Hasil Uji iritasi terhadap Sukarelawan
Sukarelawan
No Formula
I II III IV V VI
1 Kemerahan pada kulit - - - - - -
2 Gatal pada kulit - - - - - -
3 Kulit menjadi kasar - - - - - -

Tabel tersebut menunjukkan pengkasaran pada kulit yang


bahwa tidak terlihat adanya efek ditimbulkan oleh sediaan gel antiseptik
samping berupa kemerahan, gatal dan tangan.

Hasil Uji aktivitas Antibakteri Sediaan Gel

Tabel 7. Uji aktivitas antibakteri dari sediaan gel antiseptik tangan dilakukan terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Diameter Hambatan pertumbuhan bakteri (mm)
Bagi Uji, Pembanding
Staphylococcus aureus Escherichia coli
Antiseptik tangan EDWP 6,06 mm 6,06 mm
2,5%
Antiseptik tangan EDWP 8,06 mm 8,03 mm
5%
Antiseptik tangan EDWP 10,13 mm 10,06 mm
7,5%
Antiseptik tangan EDWP 13,23 mm 13,13 mm
10%
Antiseptik tangan yang 16,43 mm 16,03 mm
beredar dipasaran
Berdasarkan data di atas Staphylococcus aureus, hal ini
menunjukan bahwa formula yang disebabkan karena Escherichia coli
mempunyai aktivitas antibakteri yang merupakan bakteri gram negatif
paling kuat yaitu pada konsentrasi 10% mempunyai dinding-dinding sel yang
memberikan diameter hambatan tipis dan lebih kompleks dengan
terbesar 13,23 mm terhadap kandungan lipid yang tinggi sehingga
Staphylococcus aureus dan sebesar 13,13 sulit ditembus. Sedengkan
mm terhadap Escherichia coli hampir Staphylococcus aureus merupakan
sama dengan diameter hambatan yang bakteri gram positif yang memiliki
dihasilkan pada sediaan pembanding. dinding sel sederhana dan tebal,
Dari data di atas menunjukan berlapis tunggal, kandungan lipid
hambatan yang dihasil kan sediaan rendah, lapis membran sitoplasma
bakteri Escherichia coli terlihat lebih tersusun dari peptidoglikan dan asam
kecil dibanding dengan bakteri teichoic berupa polimer larut dalam air,

90
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 81-91

sehingga bakteri gram positif lebih DAFTAR PUSTAKA


mudah ditembus oleh zat-zat polar yang Balsam.M.1975. Cosmetic Science and
Technology, Edisi Kedua. New york. Hal
berasal dari sediaan.
211
Secara keseluruhan hasil Dalimarta ,S.2008.Atlas Tumbuhan Obat
penelitian sediaan gel antiseptik tangan Indonesia. Bogor. Trubus Agriwidya
Ditjen POM.1995. Materia Medika Indonesia.
yang memberikan aktivitas antibakteri
Edisi kelima, Jakarta. Departemen
paling kuat adalah dngan kandungan Kesehatan RI Hal 32-36
ekstrak etanol daun pandan wangi 10% Gunawan.D., Mulyani.S. 2004. Ilmu Obat Alam.
Jilid I. Jakarta. Penebar Swadaya. Hal 67-
akan tetapi menurut uji kesukaan
89
formula dengan konsentrasi 10% ini Jones,R.2006. Mousturizing Alcohol Hand Gels
kurang disukai oleh panelis karena for Surgical hand preparation.AORN
Journal.Vol.71, hal 584-599
warnanya terlalu pekat dan kurang
Kementerian kesehatan Republik
nyaman pada pengujiannya. Indonesia.2011. Situasi diare di Indonesia.
Buletin Jendela Data dan Informasi
SIMPULAN Kesehatan. ISSN 2088-270X
Retno.S., Dewi.I., 2006. Studi Efektifitas Gel
Daun pandan segar, simplisia dan Antiseptik tangan ekstrak daun sirih
ekstrak etanol pandan wangi (Pandanus (Piper Betle L). Majalah Farmasi
amaryifolius Roxb.) mengandung Indonesia
Prameswari., Okky.M., 2014. Uji efek ekstrak
golongan senyawa yang sama yaitu daun pandan wangi (Pandanus
tanin, alkaloid, flavonoid, saponin dan amaryllifolius Roxb) dengan Metode
polifenol Brime Shrimp Lethality Test (BSLT)
Utami.P dan Desty.E. 2013. The Miracle of hers.
Ekstrak daun pandan wangi dapat Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal 15-16
diformulasikan kedalam formula Shu and Melisa.2015. Formulasi Sediaan Gel
sediaan gel konsentrasi yaitu Hand Sanitizer dengan bahan aktif
triklosan 0,5% dan 1%. Jurnal Ilmiah
2,5%,5%,7,5%,10%, homogen,pH Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4
sekitar 6,0-7,1, daya sebar 5,06-5,15, No.1. Surabaya. Universitas Surabaya
stabil pada penyimpanan 12 minggu dan
paling disukai panelis secara
organoleptis adalah dengan konsentrasi
2,5%.
Ekstrak etanol daun pandan wangi
mempunyai aktivitas antibakteri yang
paling kuat pada konsentrasi 10%
dengan diameter aktivitas sebesar 13,23
mm terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan 13,13 mm terhadap
Escherichia coli, hampir sama dengan
Dettol sebagai pembanding yaitu 16,43
mm
Sediaan antiseptik tangan yang
mengandung ekstrak etanol daun
pandan wangi tidak menimbulkan iritasi
pada kulit.

91
Dasopang, E. S., dan Simutuah, A., Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uji Aktivitas

92

Anda mungkin juga menyukai