0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup audit sumber daya manusia yang meliputi 13 poin, yaitu postulat manajemen SDM, keterkaitan dengan strategi perusahaan, penyelenggaraan fungsi-fungsi SDM seperti sistem informasi SDM, perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, orientasi, pelatihan, penilaian kinerja, perlindungan tenaga kerja, ketaatan manajerial, dan kepuasan karyawan sebagai sasaran audit SDM.
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup audit sumber daya manusia yang meliputi 13 poin, yaitu postulat manajemen SDM, keterkaitan dengan strategi perusahaan, penyelenggaraan fungsi-fungsi SDM seperti sistem informasi SDM, perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, orientasi, pelatihan, penilaian kinerja, perlindungan tenaga kerja, ketaatan manajerial, dan kepuasan karyawan sebagai sasaran audit SDM.
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup audit sumber daya manusia yang meliputi 13 poin, yaitu postulat manajemen SDM, keterkaitan dengan strategi perusahaan, penyelenggaraan fungsi-fungsi SDM seperti sistem informasi SDM, perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, orientasi, pelatihan, penilaian kinerja, perlindungan tenaga kerja, ketaatan manajerial, dan kepuasan karyawan sebagai sasaran audit SDM.
Ruang lingkup audit sumber daya manusia (Sondang P.
Siagian: 1997), antara lain:
1. Postulat manajemen sumber daya manusia
Titik tolak yang tepat digunakan dalam membahas lingkup audit sumber daya manusia ialah pemahaman yang benar tentang paling sedikit empat postulat manajemen sumber daya manusia, yaitu: a) Seluruh kegiatan manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi diarahkan kepada dan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas organisasi atau perusahaan. b) Manajemen puncak baru menentukan secara dini apakah audit manajemen sumber daya manusia mencakup seluruh organisasi atau hanya kompenen-komponen tertentu didalamnya, misalnya komponen yang dianggap bermasalah. c) Karena setiap manajer adalah manajer sumber daya manusia. Keterlibatannya sebagai sasaran audit sangat penting, antara lain untuk meneliti sampai sejauh mana manajer mampu mengimplementasikan berbagai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh manajemen sumber daya manusia. d) Hasil audit dimanfaatkan oleh banyak pihak seperti manajemen puncak para manajer bidang fungsional, para spesialis di lingkungan satuan kerja yang mengurus sumber daya manusia, para penyelia dan bahkan pada tingkat tertentu oleh semua pelaksana kegiatan teknis da operasional. Berdasarkan keempat postulat tersebut, dapat dikemukakan bahwa dari segi pengertian yang dimaksud dengan audit manajemen sumber daya manusia ialah seluruh upaya penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk mencari, menemukan dan mengevaluasi fakta tentang sejauh mana manajemen berhasil memberikan dukungan kepada berbagai satuan kerja pelaksana tugas pokok perusahaan. 2. Keterkaitan dengan strategi perusahaan Karena seluruh kegiatan manajemen sumber daya manusia harus mendukung pelaksanaan strategi perusahaan, baik yang sifatnya induk, dasar dan terutama operasional, audit manajemen sumber daya manusia harus dikaitkan dengan srtategi yang dimaksud. Audit manajemen sumber daya manusia tidak dilakukan secara terisolasi, tetapi secara kontekstual. Konteksnya antara lain ialah strategi yang telah ditetapkan. Hal yang sangat penting untuk ditekankan karena dua pertimbangan utama, pertama: jika ternyata strategi yang telah ditetapkan itu dipandang tepat, audit manajemen sumber daya manusia harus mampu menemukan dan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung keberhasilan di satu pihak dan hambatan atau masalah dipihak lain, disoroti khusus dalam penyelenggaraan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia. Kedua: tidak mustahil bahwa kinerja organisasi tidak setinggi yang diharapkan justru karena strategi yang telah ditetapkan, baik pada tingkat perusahaan sebagai keseluruhan, tingkat satuan bisnis atau bidang fungsional atau pada tingkat operasional mengandung berbagai kelemahan sehingga dengan pengarahan segala kemampuan yang maksimal pun tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan sulit untuk dicapai. 3. Penyelenggaraan seluruh fungsi dan aktivitas manajemen sumber daya manajemen sebagai sarana audit Fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawab satuan kerja yang mengurus sumber daya manusia meliputi kegiatan yang sangat luas, mulai dari penciptaan sistem informasi sumber daya manusia yang handal sampai ke pemeliharaan hubungan industrial yang serasi, meskipun untuk yang disebut terakhir, manajemen sumber daya manusia hanya membantu. 4. Sistem informasi sumber daya manusia sebagai sasaran audit Sistem infomasi sumber daya manusia di ciptakan, dikembangkan dan dipelihara dengan menggali sumber-sumber tertentu, yaitu: a) Klasifikasi semua jabatan yang terdapat dalam perusahaan b) Uraian pekerjaan c) Sfesifikasi pekerjaan d) Standar hasil pekerjaan 5. Perencanaan tenaga kerja sebagai sasaran audit Fungsi manajemen sumber daya manusia yang sangat penting dan bahkan mendasar ialah melakukan perencanaan tenaga kerja. Memang benar bahwa para manajer satuan kerja atau bidang fungsional tertentulah yang pada mulanya merencanakan ketenagakerjaan untuk satuan kerja atau bidang fungsional yang mereka pimpin yang kemudian disampaikan kepada manajemen sumber daya manusia untuk diteliti dan untuk kepentingan integrasi sehingga tersusun suatu rencana yang bersifat menyeluruh. Pentingnya fungsi perencanaan terlaksana dengan baik terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa berbagai manfaat dapat diketik dari rencana yang matang, mantap dan tepat. 6. Penyelenggaraan fungsi rekrutmen sebagai sarana audit Dalam proses manajemen sumber daya manusia, rencana yang telah disusun dan ditetapkan segera diikuti penyelenggaraan fungsi berikutnya, yaitu rektrutmen. Terdapat paling sedikit empat alasan mengapa penyelenggara fungsi rekrutmen dijadikan sebagai obyek audit, yaitu: a. Adanya berbagai faktor pembatas yang dihadapi oleh para pencari tenaga kerja baru b. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan rekrutmen tidak sedikit c. Terdapat berbagai sumber tenaga kerja yang dapat digarap d. Rekrutmen merupakan kegiatan yang tidak sederhana sehingga perlu penanganan yang cermat 7. Penyelenggaraan fungsi seleksi sebagai sarana audit Apakah suatu perusahaan memperoleh tenaga kerja baru yang diinginkannya sangat bergantung pada penyelenggaraan proses seleksi. Teori tentang manajemen sumber daya manusia mutakhir menekankan dengan sangat kuat bahwa ada tiga sasaran utama yang ingin dicapai melalui proses seleksi, yaitu: a. Terpenuhinya persyaratan kualifikasi oleh para pelamar b. Perolehan gambaran tentang kemampuan dan kemauan calon pegawai untuk melakukan berbagai penyesuaian perilakunya sehingga sesuai dengan kultur organisasi c. Terjadinya informasi yang mungkin hanya bersifat indikatif tentang ketangguhan calon pegawai menghadapi stress dalam menjalankan tugas yang akan dipercayakan padanya Ketiga sasaran ini yang menjadi obyek penelitian dalam melakukan audit penyelenggaraan fungsi seleksi. 8. Penyelenggaraan fungsi orientasi dan penempatan sebagai sasaran audit Upaya untuk mempersiapkan para karyawan baru melakukan tugasnya, perusahaan biasanya menyelenggarakan program orientasi. Para pakar mengatakan bahwa penyelenggaraan program orientasi yang efektif sangat penting karena sebagai program sosialisasi, orientasi dimaksudkan untuk memperkenalkan perusahaan kepada para karyawan baru itu. Oleh karena itu, materi yang disajikan pada program orientasi biasanya mencakup empat hal, yaitu: a. Perihal organisasi sebagai keseluruhan b. Berbagai bentuk imbalan yang akan diterima karyawan c. Perkenalan pada berbagai pihak 9. Fungsi pelatihan dan pengembangan Mengingat bahwa karyawan merupakan unsur yang paling penting dalam setiap organisasi, pendangan yang mengatakan bahwa investasi terpenting yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi ialah investasi dalam bidang sumber daya manusia merupakan pandangan yang sangat tepat, salah satu implikasi pandangan itu ialah bahwa baik dalam suasana keberhasilan maupun dalam hal perusahaan menghadapi berbagai permasalahan, manajemen harus mengambil sikap bahwa kegiatan pelatihan dan pengembangan para karyawan tidak boleh terhenti. 10. Penyelenggaraan penelitian kinerja sebagai sarana audit a. Kriteria penilaian kinerja yang mengukur kinerja yang tipikal dalam arti bukan yang menonjol pada satu saat tertentu, praktis, baku dan dapat dipercaya. b. Tolak ukur kinerja yang obyektif, mudah digunakan handal dan menunjukkan perilaku yang sifatnya kritikal. c. Standar yang berkaitan dengan kinerja yang dasarnya ialah uraian pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya. 11. Perlindungan tenaga kerja sebagai fungsi manajemen sumber daya manusia dan sasaran audit Perusahaan berkewajiban untuk memberikan rasa aman kepada para karyawannya ditempat kerjaan. Bentuk utama dari rasa aman itu ialah di bidang finansial dan bidang fisik. Bidang finansial, pengamatan menunjukkan bahwa kewajiban perusahaan di bidang keamanan finansial bagi para karyawannya berbeda dari satu Negara ke Negara lain. Bidang fisik, bergantung pada sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang para karyawan menghadapi risiko terjadinya kecelakaan dan bahayanya ditempat pekerjaannya yang kemungkinannya berbeda dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. 12. Ketaatan manajerial sebagai sasaran audit Salah satu hak prerogative manajemen perusahaan ialah merumuskan dan menetapkan berbagai kebijaksanaan yang akan ditempuh dalam mengelola perusahaan, termaksud yang menyangkut sumber daya manusia. Berbagai kebijaksanaan itu pada umumnya mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Audit perlu pula ditujukan kepada pencarian dan penemuan fakta tentang taat dan tidaknya manajeme pada berbagai kebijaksanaan yang ditetapkannya sendiri tidak diperlukan penekanan lebih lanjut untuk membuktikan bahwa ketaatan manajerial itu sangat penting. Taat tidaknya manajemen pada berbagai keputusan yang dibuatnya sendiri pasti berdampak sangat kuat pada kehidupan organisasional dengan berbagai seginya.
13. Kepuasan para karyawan sebagai sasaran audit
Karyawan yang produktif adalah mereka yang merasa bahagia dalam pekerjaannya. Dari teori manajemen sumber daya manusia diketahui bahwa terdapat empat variabel yang menjadi indikator bahagia tidaknya para karyawan dalam berkarya, yaitu tingkat produktivitas yang tinggi, tingkat kemangkiran yang rendah, tingkat perpindahan pegawai yang rendah dan tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional