Program Studi:
S1 Keperawatan
Disusun Oleh:
Teresa Novita Regina (30120118041)
Theresia Novianty (30120118042)
Tian Juliannisa (30120118043)
Tirsa Clara Th. (30120118044)
Valeria Dian (30120118045)
Dengan ini kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat dan berkatnya sehingga tugas makalah kami yang
berjudul “Perawatan dan Pelepasan Kateter” bisa terselesaikan dengan tepat
waktu.
Adapun maksud dan tujuan makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh mata kuliah keperawatan dasar tentang kateterisasi, juga untuk
menambah wawasan kami dalam ilmu pengetahuan terutama di bidang
keperawatan.
Makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah kami selanjutnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui prosedur perawatannya dan juga pelepasannya.
1.3 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran kateter bagi penulis
dan bagi pembaca pada umumnya.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebrata lumbalis III,
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji
kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal
kanan dan pada umumnya ginjal pria lebih panjang dari ginjal wanita.
2
3
Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat
menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke
ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masing-masing
membentuk simpul dari kapiler satu badan malphigi yang disebut glomerulus.
Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang
membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.
Fungsi ginjal :
a. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh).
b. Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan
ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit).
c. Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh.
d. Eksresi sisa hasil metabolisme.
e. Fungsi hormonal dan metabolisme.
dalam area yang mengandung lebih banyak molekul yang dapat melewati
membran semipermeable. Dan memungkinkan untuk melewati yang lebih
kecil dari air tetapi mencegah molekul yang lebih besar misalnya protein
dan plasma.
a. Filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan
sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan
yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,
natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus
ginjal.
b. Reabsorpsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium,
klorida, fosfat dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorpsi dan terjadi pada tubulus atas.
Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan
5
natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali kedalam
tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
c. Proses Sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali dan terjadi pada tubulus dan
diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesikula
urinaria.
2.1.2 Ureter
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang ±
0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak
dalam rongga pelvis.
2.1.4 Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan urine keluar.
3) Three way catheter yang terdapat satu lumen lagi yang berfungsi untuk
mengalirkan air pembilas (irigasi) yang masukkan melalui selang infus,
4) biasanya dipakai setelah operasi prostat untuk mencegah timbulnya
pembekuan darah (Potter & Perry,2005).
2.2.2 Jenis-jenis Pemasangan Kateter Urine
Ada beberapa jenis pemasangan kateter yaitu:
1) Indwelling catheter yaitu kateter menetap yang digunakan untuk
periode waktu yang lebih lama
2) Intermitten catheter yaitu kateter yang digunakan untuk jangka waktu
yang pendek (5-10 menit) dan klien.
3) Suprarubrik catheter yaitu kateter kadang-kadang digunakan untuk
pemakaian secara permanen.
2. Cara kerja
a. Pada Wanita
1) Jelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
perawatan kateter/vulva hygiene
2) Berikan privasi pada pasien
3) Perawat mencuci tangan dan menggunakan handschoen
4) Bantu pasien melepaskan pakaian bagian bawah dan pasang alas
atau perlak
5) Minta pasien untuk melakukan posisi dorsal recumbent atau
mengangkang
6) Buka balutan kateter
7) Ambil kapas steril dengan menggunakan pinset lalu beri
aquadest atau antiseptik, pegang pinset dengan tangan kanan dan
tangan kiri membuka labia mayora kemudian bersihkan vulva
dengan cara:
a) Mulai dari labia mayora kanan, labia mayora kiri, labia
minora kanan, labia minora kiri dan vestibulum.
b) Satu kapas untuk satu kali usapan, kapas kotor diletakkan
didalam bengkok
c) Arah usapan adalah dari atas ke bawah
8) Bersihkan selang kateter dengan air hangat
9) Bersihkan bagian paha kiri dan kanan lalu anus
10) Pastikan kateter terpasang dengan benar
11) Bantu pasien memakai pakian bagian bawah kembali
12) Bereskan alat-alat dan lepaskan handschoen
13) Perawat mencuci tangan
b. Pada Pria
1) Jelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
perawatan kateter/perineal hygiene
11
2. Cara Kerja
1) Jelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan pelepasan
kateter
2) Berikan privasi pada pasien
3) Perawat mencuci tangan dan menggunakan handschoen
4) Bantu pasien melepaskan pakaian bagian bawah dan pasang alas atau
perlak
12
3.1 Kesimpulan
1. Kateter adalah pipa selang yang digunakan pasien dengan gangguan
pada vesika urinaria, post operasi dan lain-lain untuk membantu proses
mengeluarkan urine atau buang air kecil.
2. Perawatan kateter adalah suatu tindakan keperawatan dalam
memelihara kateter dengan antiseptik untuk membersihkan ujung
uretra, vulva/perineal, dan selang kateter bagian luar serta
mempertahankan posisi kateter.
3. Pelepasan kateter adalah melepas drainage urine pada pasien yang
dipasang kateter dengan salah satu indikasi sudah dapat melakukan
buang air kecil secara mandiri.
4. Pelaksanaan perawatan dan pelepasan kateter pada pasien harus
dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku
agar tercapainya derajat kesehatan yang optimal pada pasien.
13
DAFTAR PUSTAKA
Link: https//ekolutionn.blogspot.com/2015/10contoh-makalah-tentang-
kateter.html?m=1
fungsialat.blogspot.com
› Alat Kesehatan
Audrey Berman, Shirlee Synder, Barbara Kozier, Glenora Erb. Buku Ajar
Praktik Keperawatan Klinis Kozier Erb. EGC.
Link: https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/makalah-
dan-sop-tentang-pelepasan-dan.html?m=1
Link: https://znoophy.wordpress.com/kateter/
14