Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahma Ayu Maeka Putri

NIM : 19711061
Departemen : LITBANG 1
Tugas : Essay BPJS
Penonaktifan Peserta PBI BPJS Kesehatan di Klaten

BPJS Kesehatan atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan


adalah lembaga yang memiliki tanggungjawab langsung kepada pemerintah dan
juga memiliki peran untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh
elemen masyarakat Indonesia. Sesuai dengan UU BPJS yang telah dikeluarkan
oleh pemerintah, pada pasal 14 menyebutkan bahwa setiap warga negara
Indonesia dan warga negara asing yang telah bekerja minimal 6 bulan di
Indonesia wajib menjadi anggota BPJS. BPJS Kesehatan yang pada periode
sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan) dan dikelola oleh PT Askes
Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT
Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan per tanggal 1 Januari 2014.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyebutkan bahwa penanggungan segala
penyakit dengan upaya efisiensi melalui BPJS akan terus dilakukan dan
dikembangkan.

BPJS Kesehatan telah diupayakan untuk tersebar di seluruh wilayah


Indonesia untuk kelangsungan kesehatan di masyarakat, termasuk di Jawa
Tengah, yaitu di Kabupaten Klaten. Dewasa ini, penonaktifan 32.945 peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu
Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
telah dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) pada tanggal 1 Agustus
2019. Kecamatan Bayat menjadi kecamatan dengan peserta yang jaminan dari
pemerintah pusatnya dinonaktifkan paling terbanyak di Klaten dengan 3.881
peserta.

Penonaktifan peserta BPJS Kesehatan PBI ini dilakukan berdasarkan Surat


Keputusan (SK) Kemensos Nomor 79/HUK/2019 dan hal yang melatarbelakangi
penonaktifan ini salah satunya dikarenakan tak masuk dalam DTKS (Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang sebelumnya bernama Basis Data Terpadu
(BDT). Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Klaten, M. Nasir, menyebutkan bahwa data
Nama : Rahma Ayu Maeka Putri
NIM : 19711061
Departemen : LITBANG 1
Tugas : Essay BPJS
campuran masuk dalam BDT maupun non BDT pada periode PPLS tahun 2011.
Kemudian perbaikan data dilakukan pada tahun 2019 sehingga terdapat
penonaktifan data peserta. Penerima bantuan sosial merupakan peserta yang
masuk dalam DTKS untuk ke depannya.

Berdasarkan penuturan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan


(Dinkes) Klaten, Partopo, rapat koordinasi yang melibatkan banyak stakeholder
yaitu Dissos P3AKB, Disdukcapil, Bappeda, serta BPJS Kesehatan. Rapat ini
diselenggarakan dengan tujuan mengambil langkah-langkah selanjutnya agar tidak
timbul gejolak. Dinas kesehatan telah membuat surat edaran ke fasilitas pelayanan
kesehatan primer seperti puskesmas serta rumah sakit sebagai pelayanan
kesehatan publik serta fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya. Dalam surat
edaran tersebut, petugas di puskesmas maupun rumah sakit dihimbau untuk
mengedukasi peserta PBI yang dinonaktifkan ketika berobat ke pelayanan
kesehatan tersebut.

Jika peserta PBI yang dinonaktifkan memerlukan pelayanan kesehatan


segera, peserta dapat mendaftar ke JKN-KIS mandiri. Pendaftaran dapat langsung
diaktifkan tanpa menunggu jeda waktu selama 14 hari. Apabila peserta dikatakan
masih layak menerima PBI, maka peserta dapat mengkonsultasikan melalui
operator desa atau TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) agar bisa
dimasukkan ke DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) periode berikutnya.

Pembuatan surat edaran oleh Dissos P3AKB disegerakan untuk ditujukan


ke kecamatan hingga desa/kelurahan untuk kepentingan edukasi pada warga.
TKSK juga dibekali form pendaftaran JKN-KIS dan dihimbau untuk memberikan
penyuluhan bagi peserta PBI yang dinonaktifkan. Selain pada TKSK, form
pendaftaran JKN-KIS mandiri juga dapat diperoleh di kantor Dissos P3AKB.

Kepala BPJS Boyolali, Juliansyah, mengatakan bahwa apabila peserta PBI


yang dinonaktifkan masuk dalam kriteria miskin maka terdapat kemungkinan
untuk dapat diusulkan masuk ke dalam DTKS dan kembali menjadi peserta PBI
APBN. Berkenaan dengan warga miskin yang ikut dinonaktifkan kepesertaan PBI
Nama : Rahma Ayu Maeka Putri
NIM : 19711061
Departemen : LITBANG 1
Tugas : Essay BPJS
mereka, warga miskin tersebut dapat diusulkan menjadi peserta PBI melalui
kepala desa dan operator desa. Apabila peserta PBI yang dinonaktifkan masuk ke
kriteria pekerja penerima upah seperti buruh perusahaan, maka peserta tersebut
dapat melapor ke perusahaan tempat mereka bekerja. Hal tersebut dapat dilakukan
oleh peserta karena dia memiliki hak menjadi peserta JKN-KIS. Perusahaan
tempat peserta tersebut bekerja yang akan menanggung iuran. Peserta harus
menjadi peserta mandiri dan dipastikan aktif setelah mendaftar apabila peserta
tersebut dikatakan sudah sakit, sementara kalau diusulkan kembali butuh waktu
agar aktif lagi.
Nama : Rahma Ayu Maeka Putri
NIM : 19711061
Departemen : LITBANG 1
Tugas : Essay BPJS
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019, Buku Pegangan Sosialisasi


Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional, Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta, 40-42

Prakoso, Taufiq Sidik, 2019, 32.945 Peserta BPJS Kesehatan PBI di Klaten
Dinonaktifkan Per 1 Agustus 2019, https://www.solopos.com/32945-
peserta-bpjs-kesehatan-pbi-di-klaten-dinonaktifkan-per-1-agustus-2019-
1009671 [diakses pada tanggal 10 Oktober 2019]

H, Achmad, 2019, Di Kabupaten Klaten, 32.945 Peserta BPJS PBI Dinonaktifkan,


https://suaramerdekasolo.com/2019/08/01/di-kabupaten-klaten-32-945-
peserta-bpjs-pbi-dinonaktifkan [diakses pada tanggal 10 Oktober 2019]

Anda mungkin juga menyukai