Anda di halaman 1dari 85

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI DETEKSI

DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI

SMK BHINNEKA KARYA SIMO

SKRIPSI

Oleh

NIKEN AYU PAMUNGKAS

NIM. 22015004

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO

JULI, 2019

i
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo
Program Studi Sarjana Keperawatan
Skripsi, Agustus 2019
Niken Ayu Pamungkas
22015004

ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI DETEKSI
DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK BHINNEKA KARYA SIMO

Latar Belakang : Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 8-9%


wanita berpotensi akan mengalami kanker payudara. Skrining kanker payudara
sejak dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri atau yang
dikenal dengan SADARI. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang
SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada siswi SMK Bhinneka
Karya Simo.
Metode : Rancangan penelitian ini adalah one group pre test - post test dengan
jumlah sampel 68 orang diambil dengan metode purposive sampling. Pengukuran
pengetahuan siswi menggunakan kuesioner. Sikap pengetahuan siswi
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program Statistic Package
for the Social Science (SPSS). Analisis bivariat menggunakan uji normalitas data
menggunakan Kolmogorov Smirnov.
Hasil : Nilai tengah (median) pengetahuan setelah dilakukan pendidikan
kesehatan 8 dengan standar deviasi 0,88. Nilai tengah (median) sikap setelah
dilakukan pendidikan kesehatan 35 dengan standar deviasi 2,38. Hasil uji
wilcoxon variabel pengetahuan dan sikap menunjukkan p value 0,001 (p value <
α). Simpulan : Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap
tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker
payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo.
Saran : peneliti selanjutnya dapat melakukan Studi komparasi dengan intervensi
keperawatan lain setelah penelitian ini .

Kata kunci : Kanker Payudara, Pengetahuan, Sikap, SADARI


Kepustakaan : ( 2010 – 2017)

ii
Estu Utomo College of Health Sciences
Nursing Undergraduate Study Program
Final Assignment, August 2019
Niken Ayu Pamungkas
22015004

ABSTRACT

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE AND


ATTITUDE ABOUT BREAST SELF-EXAMINATION AS EARLY
DETECTION OF BREAST CANCER IN STUDENTS OF STATE
VOCATIONAL HIGH SCHOOL BHINNEKA KARYA SIMO

Background: According to the World Health Organization (WHO), around 8-9%


of women will potentially experience breast cancer. Screening for breast cancer
early can be done by breast self-examination or known as SADARI. Objective:
This study aims to determine the effect of health education on the level of
knowledge and attitudes about breast self-examination as an early detection of
breast cancer in vocational high school students Bhinneka Karya Simo.
Method: The design of this study was one group pre-post-test with a sample of 68
people taken by purposive sampling method. Measurement of student knowledge
using questionnaires. The attitude of students knowledge using a questionnaire.
Data analysis uses the Statistical Package for the Social Science (SPSS) programs.
Bivariate analysis using data normality test using Kolmogorov Smirnov.
Results: Median knowledge after health education 8 with a standard deviation of
0.88. Median attitudes after health education 35 with a standard deviation of 2.38.
Wilcoxon test results of knowledge and attitude variables showed a p value of
0.001 (p value <α). Conclusion: There is a significant influence of health
education on the level of knowledge and attitudes about breast self-examination as
an early detection of breast cancer in vocational high school students Bhinneka
Karya Simo.
Suggestion: The next researcher can do a comparative study with other nursing
interventions after this research.

Keywords: Breast Cancer, Knowledge, Attitude, Be aware


Literature: (2010 - 2017)

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Berjudul :
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI
SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK
BHINNEKA KARYA SIMO

Disusun oleh:
NIKEN AYU PAMUNGKAS
NIM. 22015004

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO

telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan telah diperkenankan untuk
diujikan.

Boyolali, 29 Agustus 2019

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Hana Rosiana Ulfah,S.Kep.,Ns, M.Kep Bambang Sudono Dwi Saputro,S.Kep.,Ns


NIDN. 22015002 NIDN. 2201508

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Berjudul :
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI DETEKSI
DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK BHINNEKA KARYA SIMO

Disusun Oleh:
NIKEN AYU PAMUNGKAS
NIM. 22015004

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Sarjana


Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo, pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 30 Agustus 2019

Boyolali, 09 September 2019

Tim Penguji:

Ketua/Pembimbing Utama

Hana Rosiana Ulfah,S.Kep.,Ns, M.Kep


NIDN. 22015002

Anggota / Penguji Anggota / Pembimbing Pendamping

Titik Anggraeni, S. Kep, Ns., M. Kes Bambang Sudono Dwi Saputro, S. Kep, Ns
NIDN. 2201505 NIDN.2201508

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : NIKEN AYU PAMUNGKAS

Tempat Tanggal Lahir : BOYOLALI, 03 OKTOBER 1997

Alamat : TARULOYO RT 06 / RW 04, CERMO, SAMBI,

BOYOLALI

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. SDN 2 CERMO LULUS TAHUN 2009


2. SMPN 2 SAMBI LULUS TAHUN 2012
3. SMK AN-NUR AMPEL LULUS TAHUN 2015
4. STIKES ESTU UTOMO SEKARANG

vi
PERNYATAAN ORISINILITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya,


Nama : Niken Ayu Pamungkas
NIM : 22015004
Mahasiswa : Program Studi Ilmu Keperawatan
1. Skripsi berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK BHINNEKA
KARYA SIMO” adalah karya ilmiah asli dan belum pernahdiajukan untuk
mendapatkan gelar akademik apapun di Perguruan Tinggi manapun
2. Skripsi ini merupakan ide dan hasil karya murni saya yang dibimbing dan
dibantu oleh tim pembimbing dan narasumber.
3. Skripsi ini tidak memuat karya atau pendapat orang lain yang telah
dipublikasikan kecuali secara tertulis dicantumkan dalam naskah sebagai
acuan dengan menyebut nama pengarang dan judul aslinya serta dicantumkan
dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran di dalam pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya
peroleh dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di STIKES Estu
Utomo.

Boyolali, 09 September 2019


Yang Menyatakan

Niken Ayu Pamungkas


NIM. 22015004

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa


karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan judul “PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK BHINNEKA
KARYA SIMO.“
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
yang terhormat :
1. Ibu Sri Handayani, S,Si,T., M.Kes selaku Ketua STIKES Estu Utomo
Boyolali
2. Bapak Sutanta, S.Kep, Ns., M.Kes selaku Kaprodi S1 Keperawatan
STIKES Estu Utomo Boyolali.
3. Ibu Titik Anggraeni, S.Kep, Ns., M.Kes selaku penguji yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Hana Rosiana Ulfah, S.Kep., Ns, M.Kes selaku Pembimbing 1 dan
Bapak Bambang Sudono Dwi Saputro, S.Kep., Ns selaku Pembimbing 2
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan
kepada penulis.
5. Bapak Drs. suwarto selaku Kepala Sekolah SMK Bhinneka Karya Simo.
6. Semua dosen Progam Studi S1 Keperawatan STIKES Estu Utomo
Boyolali yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan
wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.
7. Semua responden penelitian terima kasih atas partisipasinya.
8. Kedua orangtuaku, bapak ( Rebin ) yang bekerja keras dan berdoa untuk
keberhasilanku, ibu ( Taminem ) yang telah berdoa dan memberikan
perhatian serta kasih sayangnya.
9. Kakakku ( Roman Adi Pangarso ) terima kasih atas semangat dan doanya.
10. Sahabat-sahabatku (Cahyanta B.S, Novita W.H, Ari Z) yang selalu ada
setiap saat.
11. Teman-temanku (Setyo, Wahyu, Andika, Diana, Bekti, Ratna, Rosi )
terima kasih atas semangatnya.
12. Teman-teman Mahasiswa Progam studi S1 Keperawatan STIKS Estu
Utomo Boyolali dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Boyolali, 09 Agustus 2019

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI...............................................................vi
PERNYATAAN ORISINILITAS...........................................................................vii
KATA PENGANTAR...........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................................x
DAFTAR TABEL....................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
E. Keaslian Penelitian........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
A. Landasan Teori..............................................................................................8
B. Kerangkateori.............................................................................................30
C. Kerangka Konsep......................................................................................31
D. Hipotesis......................................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................32
A. Desain Penelitian.........................................................................................32
B. Tempat Dan Waktu Penelitian.....................................................................33
C. Populasi Dan Sampel..................................................................................33
D. Alur Penelitian............................................................................................36
E. Variabel Penelitian......................................................................................36
F. Definisi Operasional...................................................................................36
G. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian.............................................37
H. Analisis Data...............................................................................................39
I. Prosedur Penelitian.....................................................................................40
J. Etika Penelitian...........................................................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................44
A. Analisis Univariat........................................................................................44
B. Analisis Biraviat...........................................................................................46
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................47
BAB VI PENUTUP...............................................................................................52
A. Kesimpulan..................................................................................................52
B. Saran............................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Bagan 2.1 Karangka Teori....................................................................... 30


Bagan 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.............................................. 31

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional.....................................................................

36
Tabel 4.1 Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di
.SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68)..............................

44
Tabel 4.2 Pengetahuan siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan di
SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68)...............................

44
Tabel 4.3 Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di SMK
Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68)........................................

45
Tabel 4.4 Sikap siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan di SMK
Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68)........................................

45
Tabel 4.5 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat Pengetahuan
dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker
Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo (n=68)...........

46

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang umum

pada wanita.Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh

didalam jaringan payudara. Setiap tahun lebih dari 185.000 wanita

didiagnosa menderita kanker payudara. Insiden penyakit ini semakin

meningkat di negara-negara maju. Sekitar 43.500 kematian akibat kanker

payudara setiap tahunnya yang menjadikan penyakit ini sebagai penyebab

kematian terbesar kedua setelah kanker paru pada wanita di Amerika

Serikat (Kemenkes.RI, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 8-9% wanita

berpotensi akan mengalami kanker payudara. Kanker payudara sebagai

jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih

dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang

lebih 175.000 di Amerika Serikat (Lumban Gaol & Briani, 2014).

Di Indonesia termasuk salah satu negara berkambang yang

menduduki urutan ketiga terbanyak kejadian kanker payudara dengan

kasus kanker payudara tercatat sebanyak 134 per 100.000 penduduk dan

16,6 kematian per 100.000 penduduk pada tahun 2012 (Ghoncheh, 2016;

Kementerian Kesehatan RI Kemenkes RI, 2016). Berdasarkan data dari

RS kanker Dharmais Jakarta, kanker payudara menduduki urutan pertama

kasus terbanyak dimana tercatat 40% dari seluruh jumlah kasus kanker

1
dalam 10 tahun terakhir, bahkan terjadi peningkatan jumlah kasus setiap

tahunnya (Kemenkes RI, 2016).

Skrining kanker payudara sejak dini dapat dilakukan. Deteksi

kanker dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri atau yang

dikenal dengan SADARI. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah

pemeriksaan yang mudah yang bisa dilakukan setiap wanita dan bisa

dilakukan sendiri. Tindakan ini penting karena hampir 85% kelainan di

payudara justru ditemukan pertama kali oleh penderita melalui

pemeriksaan payudara sendiri dengan benar (Olfah et al, 2013).

Survei awal telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 April

2019 dengan melakukan wawancara kepada gueu bimbingan konseling

diketahui bahwa di SMK Bhinneka karya Simo tidak memiliki mata

pelajaran tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang periksa

payudara sendiri, hanya saja materi tentang seputar kesehatan reproduksi

dibahas di mata pelajaran biologi dan guru bimbingan konseling juga

mengatakan bahwa tidak pernah ada penyuluhan tentang kesehatan

reproduksi kepada remaja. Puskesmas hanya pernah melakukan

penyuluhan kesehatan reproduksi tetapi tidak dengan kanker payudara.

Setelah itu melakukan wawancara kepada guru biologi, dari hasil

wawancara diketahui bahwa dalam mata pelajaran biologi yang sudah

mendapatkan materi tentang pertumbuhan primer dan pertumbuhan

sekunder yaitu pada kelas XI akan tetapi dalam materi tersebut tidak ada

penjelasan tentang kanker payudara dan SADARI . Setelah itu melakukan

2
wawancara pada petugas perpustakaan dari hasil wawancara diketahui

bahwa dalam perpustakaan tidak ada buku tentang kesehatan reproduksi

tentang kanker payudara. Kemudian juga wawancara kepada 15 siswi

kelas X dan XI dengan 10 pertanyaan seputar SADARI dan kanker

payudara dengan hasil 3 siswi hanya dapat menjawab 3 pertanyaan, 1

siswi menjawab 2 pertanyaan dan 11 siswi tidak dapat menjawab semua

pertanyaan. Siswi kelas X dan XI SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten

Boyolali ada 82 orang remaja putri.

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yaitu “Pengaruh Pendidikan Kesehatanterhadap tingkat

Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker

Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalahnya

adalah “Apakah ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat

Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker

Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat

Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker

Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo.

3
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengindentifikasi pengetahuan remaja puteri tentang

deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (Periksa Payudara

Sendiri) di SMK Bhinneka Karya Simo.

b. Untuk mengindentifikasi sikap remaja puteri tentang deteksi dini

kanker payudara melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri) di

SMK Bhinneka Karya Simo.

c. Untuk menganalisa Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap

tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi

Dini Kanker Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan informasi ilmiah

mengenai Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Tentang SADARI

dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara pada Siswi SMK Bhinneka

Karya Simo, serta dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan

mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi instansi

Sebagai informasi mengenai Pengetahuan dan Sikap Tentang

SADARI dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara sehingga dapat

4
menjadi bahan masukan dalam mengambil kebijakan dan program

dalam mengatasi masalah kanker payudara terutama pada remaja.

b. Bagi remaja

Menambah pengetahuan remaja dalam mendeteksi dini kanker

payudara.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat sebagai pengetahuan dan masukan dalam

pengembangan ilmu keperawatan dimasa yang akan datang.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang SADARI

terhadap tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi

Dini Kanker Payudara sudah pernah di lakukan. Penelitian yang sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain :

1. Penelitian sebelumnya serupa dengan penelitian ini dilakukan oleh Tri

Viviyawatipada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Tentang Pemeriksaan Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker

Payudara Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri di SMK N 1

Karanganyar” metode yang digunakan metode pre eksperimental

dengan pendekatan pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel

menggunakan cluster sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak

35 remaja putri. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

independent: Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Sadari dan

variable dependen : Pengetahuan dan Sikap Remaja. Pengumpulan

5
data yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data pada penelitian ini

adalah uji Wilcoxon dan uji McNemar. Untuk dapat menguji dan

menganalisa data digunakan tehnik analisa chi-square. Hasil penelitian

tersebut adalah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan

dan Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar. Sehingga

disimpulkan terdapat Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang

Pemeriksaan Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar.

2. Penelitian sebelumnya serupa dengan penelitian ini dilakukan oleh

Dona Seniorita pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Yaspend

Paba Tahun 2017 ” metode yang digunakan metode eksperimen semu

atau quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control

group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan random

sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 remaja putri.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independent: Pendidikan

Kesehatan Tentang Sadari dan variable dependen : Pengetahuan dan

Sikap Remaja Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara.

Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data

pada penelitian ini adalah uji mann whitney. Untuk dapat menguji dan

menganalisa data digunakan tehnik analisa chi-square. Hasil penelitian

6
tersebut adalah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari

Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Upaya Deteksi

Dini Kanker Payudara di SMA Yaspend Paba Tahun 2017. Sehingga

disimpulkan terdapat Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari

Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Upaya Deteksi

Dini Kanker Payudara di SMA Yaspend Paba Tahun 2017.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu teknik sampel, lokasi

penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan variabel penelitian.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang menjadi

telaah seseorang setelah melakukan pengindraan terhadap obyek

tertentu. Penginderaan tersebut melalui panca indera manusia yaitu

indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui penglihatan dan

pendengaran. Pengetahuan diperoleh melalui belajar yang merupakan

suatu proses mencari tahu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu,

konsep mencari tahu mencakup berbagai metode dari konsep, baik

melalui proses pendidikan maupun pengalaman. Pengetahuan adalah

sebagian ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari, mengingat

kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal- hal terperinci untuk

teori tetapi apa yang diberikan telah menggunakan ingatan akan

keterangan yang sesuai (Notoatmodjo, 2010).

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan pengetahuan adalah segala yang telah diketahui dan

mampu diingat oleh setiap orang setelah mengalami, menyaksikan,

mengamati atau diajarkan semenjak lahir sampai menginjak dewasa

8
khususnya setelah diberi pendidikan baik melalui pendidikan formal

maupun non formal dan diharapkan dapat mengevaluasi terhadap

suatu materi atau obyek tertentu untuk melaksanakannya sebagai

bagian dalam kehidupan sehari – hari (Notoatmodjo, 2010).

Tingkat Pengetahuan Menurut (Notoatmodjo, 2010) tedapat 6

tingkat pengetahuan, yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu adalah mengingat kembali memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan

tentang suatu objek yang diketahui dan diinterpretasikan secara

benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk mempraktekkan

materi yang sudah dipelajari pada kondisi real (sebenarnya).

b. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Tradisional

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba salah ini dipakai orang sebelum kebudayaan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini

dilakukan dengan menggunakan “kemungkinan” dalam

9
memecahkan masalah dan apabila “kemungkinan” ini

tidak berhasil maka akan dicoba lagi.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dikemukakan oleh orang

yang mempunyai otoritas baik berupa pimpinan-pimpinan

masyarakat formal maupun informal, ahli agama,

pemegang pemerintah, tanpa menguji terlebih dahulu atau

membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta yang

empiris maupun pendapat sendiri.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memcahkan

permasalahan yang dihadapi masa lalu. (Notoatmodjo

dikutip dalam Wawan & Dewi 2011)

2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara ini disebut juga dengan metode penelitian atau suatu

metode penelitian ilmiah dan lebih popular. (Notoatmodjo

dikutip dalam Wawan & Dewi 2011)

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1) Faktor Internal

Faktor internal dibagi menjadi 3, yaitu :

10
a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke

arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaanya.

Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah menerima informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutamauntuk menunjang kehidupannya dan kehidupan

keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan akan

tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, menyita waktu, berulang dan banyak

tantangan.

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung saat lahir

sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja.

(Wawan & Dewi 2011)

11
2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

(Wawan & Dewi 2011)

d. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh langsung ataupun melalui

penyuluhan baik individu maupun kelompok. Untuk meningkatkan

pengetahuan kesehatan perlu diberikan penyuluhan yang bertujuan

untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga maupun

masyarakat, dalam membina dan memelihara hidup sehat serta

berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal. Pengetahuan adalah proses kegiatan mental yang

dikembangkan melalui proses kegiatan pada umumnya sebagai

aktifitas kognitif. Proses adopsi adalah perilaku menurut

Notoatmodjo (2010), sebelum seseorang mengadopsi perilaku

12
didalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang berurutan

Menurut Notoatmodjo ( 2010), yang terdiridari:

1) Kesadaran (awareness)

Individu menyadari adanya stimulus.

2) Tertarik (Interest)

Individu mulai tertarik pada stimulus.

3) Menilai (Evaluation)

Individu mulai menilai tentang baik dan tidaknya stimulus

Tersebutbagi dirinya. Pada proses ketiga ini subjek sudah

memiliki sikap yang lebih baik lagi.

4) Mencoba (Trial)

Individu sudah mulai mencoba perilaku yang baru.

5) Menerima (Adoption)

Individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

sikap dan kesadarannya terhadap stimulus.

e. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan

dengan tingkatan- tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2010).

Pertanyaan (test) yang dapat dipergunakan untuk pengukuran

pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis:

13
1) Pertanyaan Subjektif; bentuk pertanyaannya berupa essay.

2) Pertanyaan Objektif; jenis pertanyaan berupa pilihan ganda,

betul/salah dan pertanyaan menjodohkan.

Pertanyaan berupa essay disebut pertanyaan subjektif karena

penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari

penilaian, sehingga nilainya akan berbeda dari seorang penilai

dibandingkan dengan yang lain dan dari satu waktu ke waktu

lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, betul/salah, menjodohkan,

disebutkan pertanyaan objektif karena pertanyaan-pertanyaan

tersebut dapat dinilai secara pasti oleh penilainya tanpa melibatkan

faktor subjektifitas dari penilai.

2. Sikap

a. Definisi

Menurut Azwar S (2010), Sikap adalah evaluasi atau reaksi

perasaan seseorang terhadap suatu objek dengan perasaan

mendukung atau memihak (favorable) dengan perasaan tidak

mendukung atau tidak memihak. Sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai

dengan sikap yang dituju. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap

objek yang dimaksud. Sikap mungkin terarah terhadap benda -

benda, orang tetapi juga peristiwa- peristiwa, pandangan-

pandangan, lembaga -lembaga terhadap norma- norma, nilai-nilai

14
dan lain-lain. Sikap juga diartikan sebagai kesiapan, kesediaan dan

kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek tertentu.

Adapun ciri-ciri sikap adalah :

1) Terbentuk sesuai dengan yang dipelajari jadi bukan dibawa

sejak lahir.

2) Sikap bisa berubah karena hasil dari belajar.

3) Sikap tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan objek

tertentu.

4) Sikap mempunyai segi motivasi dan segi perasaan.

b. Perubahan Sikap

Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan sikap

menurut Azwar S (2010), yaitu :

1) Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal yang memberikan

landasan kognitif baru terbentuknya sikap terhadap hal tersebut

dengan kata lain informasi yang baru akan mengakibatkan

perubahan dalam komponen kognitif, yang selanjutnya akan

mengakibatkan perubahan komponen afektif dan konatif,

2) Perubahan sikap dapat terjadi karena pengalaman langsung

individu,

3) Hukum undang - undang yang memberi sanksi atau hukuman.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

1) Pengalaman pribadi

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

15
3) Pengaruhke budayaan

4) Media massa

5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

6) Faktor emosional

(Wawan & Dewi 2011)

d. Faktor-faktor Perubah Sikap

Perubahan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :

1) Sumber dari Pesan

Sumber dari pesan dapat berasal dari seseorang, kelompok,

dan institusi.

Dua ciri penting dari sumber pesan yaitu :

a) Kredibilitas

Aspek penting dalam kredibilitas yaitu : keahlian-

keahlian dan kepercayaan saling keterkaitan,

kepercayaan.

b) Daya Tarik

Efektifitas daya tarik dipengaruhi oleh: daya fisik,

menyenangkan, dan kemiripan.

c) Pesan (Isi Pesan)

Umumnya berupa kata-kata dan simbol-simbol lain yang

menyampaikan informasi.

Tiga hal yang berkaitan dengan isi pesan, yaitu :

16
a) Usulan

Pesan dirancang dengan harapan orang akan percaya,

membentuk sikap, dan terhasut dengan apa yang

dikatakan tanpa melihat faktanya. Contohnya :

Iklan di TV

b) Menakuti

Cara lain untuk membujuk adalah dengan menakut-

nakuti. Akan tetapi jika terlalu berlebihan maka orang

akan menjadi takut, sehingga informasi itu akan

dijauhi.

c) Pesan Satu Sisi dan Dua Sisi

Pesan satu sisi paling efektif jika orang dalam

keadaan netral atau sudah menyukai suatu pesan.

Pesan dua sisi lebih disukai untuk mengubah

pandangan yang bertentangan.

d) Penerima Pesan

Ciri penerima pesan, yaitu :

a) Influenceability

Sifat kepribadian seseorang tidak berhubungan

dengan mudahnya seseorang untuk dibujuk. Anak-

anak lebih mudah dipengaruhi daripada orang

dewasa, sedangkan orang yang berpendidikan rendah

17
lebih mudah dipengaruhi daripada yang

berpendidikan tinggi.

b) Arah Perhatian dan Penafsiran

Pesan akan berpengaruh pada penerima, tergantung

dari persepsi dan penafsirannya.

Yang terpenting : pesan yang dikirim ke tangan orang

pertama mungkin akan berbeda jika info tersebut

sampai ke penerima kedua.

(Wawan & Dewi 2011)

3. Kanker payudara

a. Pengertian

Kanker payudara disebut juga Carcinoma Mammae adalah

tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Tumor ini

dapat tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan

lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Kanker ini memang

tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. (Suryaningsih,

2014).

Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang

terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen

kelenjarnya (epitel saluran maupun lobusnya) maupun komponen

selain kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah dan

persarafan jaringan payudara (Irianto,2015).

18
b. Etiologi.

Belum diketahui secara pasti penyebab dari kanker payudara

ini. Hal yang perlu diketahui bahwa insiden kanker payudara ini

meningkat seiring dengan pertambahan usia (Varney, 2012).

c. Pemicu Kanker Payudara

Faktor pemicu atau faktor resiko tumbuhnya sel kanker

payudara antara lain :

1) Keturunan

2) Usia Reproduksi

3) Penggunaan Hormon Buatan

4) Konsumsi Lemak Berlebih

5) Radiasi

6) Periode Usia Subur (Menstruasi)

7) Faktor Usia dan Ras

8) Kepadatan Payudara

9) Masa Menyusui.

10) Pemakaian Obat DES (Diethilstilbestrol).

11) Konsumsi Alkohol.

12) Kebiasaan Merokok

13) Makanan

(Nurcahyo 2010)

19
d. Patofisiologi

Untuk dapat menegakkan diagnosa kanker dengan baik,

terutama untuk melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan

pengetahuan tentang proses terjadinya kanker dan perubahan

strukturnya. Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel

yang berubah dengan ciri proliferasi yang berlebihan dan tak

berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya.

Proliferasi abnormal sel kanker akan mengaggu fungsi jaringan

normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara

menyebarkan ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah

terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya.

Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatusel yang mengalami

tranformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas di

antara sel normal (Wijaya dan Putri, 2013).

Sel kanker dapat menyebar melalui aliran pembuluh darah

dan permeabilitas kapiler akan terganggu sehingga sel kanker

dapat berkembang pada jaringan kulit.Sel kanker tersebut akan

terus menginfiltrasi jaringan kulit, menghambat danmerusak

pembuluh darah kapiler yang mensuplai darah ke jaringan

kulit.Akibatnya jaringan dan lapisan kulit akan mati (nekrosis)

kemudian timbul lukakanker. Jaringan nekrosis merupakan media

yang baik untuk pertumbuhan bakteri, baik bakteri aerob atau

anaerob. Bakteri tersebut akan menginfeksi dasar luka kanker

20
sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, sel

kanker danproses infeksi itu sendiri akan merusak permeabilitas

kapiler kemudian menimbulkan cairan luka (eksudat) yang

banyak. Cairan yang banyak dapat menimbulkan iritasi sekitar

luka dan juga gatal-gatal. Pada jaringan yang rusak dan terjadi

infeksi akan merangsang pengeluaran reseptor nyeri sebagai respon

tubuh secara fisiologis, akibatnya timbul gejala nyeri yang hebat.

Sel kanker itus endiri juga merupakan sel imatur yang bersifat

rapuh dan merusak pembuluh darah kapiler yang menyebabkan

mudah perdarahan. Adanya luka kanker, bau yang tidak sedap dan

cairan yang banyak keluar akan menyebabkan masalah psikologis

pada pasien. Akhirnya, pasiencenderung merasa rendah diri,

mudah marah atau tersinggung, menarik diri dan membatasi

kegiatannya. Hal tersebut yangakan menurunkan kualitas hidup

pasien kanker (Astuti,2013)

e. Manifestasi Klinis

Menurut Wijaya dan Putri (2013), manifestasi klinis adalah

gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan

berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan

nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.

1) Fase awal : asimtomatik

Pada stadium awal, jika di dorong oleh jari tangan, benjolan

bisa di gerakan dengan mudah di bawahkulit.

21
2) Tanda umum: benjolan / penebalan pada payudara

3) Tanda dan gejala lanjut:

a) Kulit cekung

b) Retraksi atau devisi putting susu

c) Nyeri tekan atau raba

d) Kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk

e) Ulserasi pada payudara

4) Tanda metastase

a) Nyeri pada bahu, pinggang, punggung bawah

b) Batuk menetap

c) Anoreksia

d) Berat badan turun

e) Gangguan pencernaan

f) Sakit kepala

Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada

dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut,

bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit

payudara. Kadang kulit di atas benjolan mengkerut dan tampak

seperti kulit jeruk. Penemuan dini kanker payudara masih sulit di

temukan, kebanyakan ditemukan jika sudah teraba oleh pasien.

1) Tanda-tandanya:

a) Terdapat masa utuh kenyal, bisa di kwadran atas bagian

22
dalam, di bawah ketiak bentuknya tak beraturan dan

terfiksasi.

b) Nyeri di daerah masa.

Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan retraksi padaarea

mammae.

c) Edema dengan “peant d”orange (keriput seperti kulit

jeruk).

d) Pengelupasan papila mammae.

e) Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar

cairan spontan, kadang di sertai darah.

f) Ditemukkan lessi pada pemeriksaan mamografi.

f. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Wijaya dan Putri (2013), pemeriksaan penunjang

kanker payudara adalah

1) Monografi

2) SCAN (CT, MRI, galfum), ultrasound

3) Biopsi (aspirasi,eksisi)

4) Penanda Tumor

5) Tes skrining kimia : elektrolit, tes hepar, hitung sel darah

6) Foto toraks

7) USG

8) Mammografi

9) Termografi

23
10) Staging

Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan

pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis.

11) SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).

SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri

untuk mengetahui kemungkinan adanya kanker payudara atau

benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara.

Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) merupakan seluruh informasi yang dimiliki remaja

putri tentang hal yang berkaitan dengan gejala kanker payudara,

cara pemeriksaan payudara sendiri, dan arti pentingnya

melakukan pemeriksaan payudara sendiri. (Notoadmojo, 2010).

SADARI adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri tanpa

bantuan orang lain, dengan cara mengamati dan meraba kondisi

payudara (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan salah satu cara

deteksi dini kanker payudara yang efektif, keabnormalan pada

payudara banyak ditemukan melalui SADARI yaitu sekitar

85% (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan cara termurah, aman

dan sederhana untuk mendeteksi kanker payudara (American

Cancer Society, 2011).

Pengobatan kanker payudara akan lebih mudah

dilakukan pada stadium awal dan akan memberikan harapan

kesembuhan yang baik (80 - 90 %) (Reksoprodjo, 2009). Salah

24
satu cara untuk mengetahui kanker payudara pada stadium awal

adalah dengan melakukan deteksi dini kanker payudara

(American Cancer Society, 2011).

SADARI yang dilakukan sejak dini dengan

menggunakan langkah yang tepat dan dilakukan secara rutin,

dapat membantu deteksi kanker payudara sejak stadium awal

(Rizani, Ilmi, Sari, 2015). American Cancer Society (2011),

menyebutkan bahwa SADARI sebaiknya dilakukan minimal

usia 20 tahun, hal ini dikarenakan pada usia tersebut jaringan di

payudara sudah terbentuk dengan baik.

American cancer society (ACS/2011) menganjurkan

bahwa sadari perlu dilakukan oleh wanita usia 20 tahun atau

lebih setiap bulannya yaitu pada hari ke-7 atau ke-10 setelah

selesai haid. Namun seiring berjalan waktu, penyakit ini mulai

mengarah ke usia lebih muda, maka usia remaja (13-20 tahun)

juga perlu melakukan sadari secara rutin sebagai upaya

pencegahan dan deteksi dini.

Yayasan Kanker Indonesia (2012), menyebutkan langkah

- langkah SADARI adalah :

a) Melihat perubahan payudara di depan cermin

25
(1) Langkah pertama, amati perubahan bentuk dan ukuran

payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara

dengan posisi berdiri tegak di depan cermin.

(2) Langkah kedua, angkat kedua tangan di atas kepala,

untuk melihat adanya retraksi kulit atau perlekatan

tumor terhadap otot

(3) Langkah ketiga, letakkan tangan di pinggang, kemudian

tegangkan otot – otot dada.

26
(4) Langkah keempat dengan metode vertical strip, periksa

seluruh bagian payudara dengan cara vertikal, dari

tulang clavicula ke bra-line di bagian bawah, dan dari

garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah

bagian ketiak, tekan kuat untuk merasakan adanya

benjolan.

(5) Langkah kelima dengan metode circular, dimulai dari

bagian atas payudara, buat putaran yang besar.

Bergeraklah ke sekeliling payudara dengan

memperhatikan benjolan yang terasa. Buatlah minimal

tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan

sebanyak dua kali, sekali dengan tekanan ringan dan

sekali lagi dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa

bagian bawah aerola mammae.

27
(6) Melihat perubahan payudara dengan berbaring

(a) Langkah pertama, berbaring menghadap ke kiri dengan

membengkokan kedua lutut. Letakkan bantal di bawah

bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan

diperiksa. Kemudian letakkan tangan di bawah kepala,

gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan.

Gunakan telapak tangan dan jari - jari untuk memeriksa

benjolan atau penebalan.

(b) Langkah kedua dengan metode vertical strip, periksa

seluruh bagian payudara dengan cara vertikal, dari

tulang clavicula ke bra-line di bagian bawah, dan dari

garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah

bagian ketiak, tekan kuat untuk merasakan adanya

benjolan.

28
(c) Langkah ketiga metode circular, berawal dari bagian

atas payudara, buat putaran yang besar. Bergeraklah ke

sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan

yang terasa. Buatlah minimal tiga putaran kecil sampai

keputing payudara. Lakukan sebanyak dua kali, sekali

dengan tekanan ringan dan sekali lagi dengan tekanan

kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah aerola

mammae.

Sumber gambar : Program Studi Ilmu Keperawatan


UniversitasGambar
Negeri8.Brawijaya
Pemeriksaan Malang,
SADARI 2016

29
B. KERANGKA TEORI

Faktor internal
pendidikan
Pengetahuan sadari
Pekerjaan

Umur

Faktor Lingkungan
Faktor eksternal
Faktor lingkungan
Faktor Sosial budaya Sikap sadari

Pengalaman pribadi
Pengaruh orang lain
Pengaruh kebudayaan
Media massa
Lembaga pendidikan
Faktor emosional

(Sumber : wawan & dewi 2011)

Bagan 2.1 Karangka Teori

30
C. KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Pendidikan Pengetahuan dan


Kesehatan tentang Sikap tentang
Pemeriksaan SADARI
SADARI

Bagan 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :
Variabel bebas (Independent) : Pendidikan Kesehatan tentang
Pemeriksaan SADARI
Variabel terikat (Dependent) : Pengetahuan dan Sikap tentang
SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker
Payudara

D. HIPOTESIS

HO : Tidak ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat

Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini

Kanker Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo.

Ha: Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat Pengetahuan

dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara

padasiswi SMK Bhinneka Karya Simo.

31
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan quasi experiment

design yaitu penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada kelompok

subjek dengan atau tanpa kelompok perbandingan namun tidak dilakukan

randomisasi untuk memasukan subjek kedalam kelompok perlakuan atau

kelompok kontrol, yang bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya

hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan pada

beberapa kelompok eksperimental untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap tingkat perilaku (Dharma, 2011). Rancangan penelitian

ini menggunakan one group pre test - post test, yaitu penelitian hanya

menggunakan satu kelompok perlakuan dan tidak menggunakan kelompok

kontrol.

Skema 3.1

Rancangan Penelitian

pre test perlakuan post test

O1 X1 O2

Keterangan :

O1 : Pre test tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai


deteksi dini kanker sebelum diberikan pendidikan kesehatan
O2 : Post test tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai
deteksi dini kanker setelah diberikan pendidikan kesehatan
X1 : Perlakuan (pendidikan kesehatan tentang SADARI)

32
B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bhinneka Karya Simo

Kabupaten Boyolali. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal

21 Agustus 2019.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nurasalam, 2013).Sugiyono (2012)

menjelaskan bahwa populasi adalah subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti, bukan hanya

sekedar jumlah subyek. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi-

siswi SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten Boyolali kelas X dan XI

sejumlah 82 siswi.

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2013). Nursalam (2013) menjelaskan bahwa jika populasi kurang dari

1000 maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat signifikasi atau ketepatan (menggunakan 0,05 artinya
derajat ketetapan yang diinginkan adalah 5% dan interval kepercayaan
95%).

33
Maka penghitungan besar sampel yaitu :

Sampel yang diperoleh adalah 68 siswi.

Dengan perwakilan setiap kelas 17 siswi.

3. Teknik sampling

Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan

sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian

(Nursalam,2013). Teknik sampling dalam penelitian menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012).

a. Kriteria inklusi

Kriteri inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2012). Keriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah :

1) Siswi-siswi kelas X dan XI SMK Bhinneka Karya Simo

Kabupaten Boyolali

2) Bersedia menjadi responden penelitian

3) Tidak mempunyai riwayat penyakit kanker payudara

34
b. Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

diambil sebagai sampel, kriteria esklusi dalam penelitian ini adalah

1) Siswi sudah pernah mengikuti penyuluhan tentang SADARI

2) Siswi yang ijin atau sakit selama proses penelitian.

D. Alur Penelitian

Setelah mendapatkan ijin penelitian dari SMK Bhinneka Karya

Simo, peneliti mulai melaksanakan penelitian. Minggu ketiga pada bulan

Agustus 2019 peneliti melakukan pendidikan kesehatan terhadap 68 siswi

di SMK Bhinneka Karya Simo di bagi menjadi 4 kelompok kemudian

melakukan penkes pada kelompok 1 dan 2 terlebih dahulu dengan diawali

mengucapkan salam kemudian menjelaskan maksud dan tujuan ,

mejelaskan alur dari kegiatan yang pertama dengan menyebar kuesioner

tentang pengetahuan dan sikap kepada siswi untuk di isi sebisanya setelah

selesai di lanjutkan pemaparan materi SADARI dan juga penampilan

video cara melakukan SADARI serta mempraktekkanya setelah itu

melanjutkan penyebaran kuesioner yang baru dengan materi yang sama

untuk di isi lagi oleh siswi setelah selesai mengucapkan terimakasih dan

salam penutup dan melanjutkan penyebaran kuesioner dan pendidikan

kesehatan tentang SADARI pada kelompok 3 dan 4 dengan proses yang

sama setelah selesai peneliti mengumpulkan data kuesioner dari 68

reponden untuk melakukan pengolahan data .

35
E. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut dan ditarik kesimpulannya.Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau penyebab perubahan, sedangkan

variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi (Sugiyono, 2012).

Variabel bebas penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang

SADARI, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah tingkat

pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker pada

siswi.

F. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Indikator Skala
Pendidikan Upaya memberikan SAP - -
kesehatan tentang informasi kesehatan
SADARI tentang SADARI
(Pemeriksaan
Payudara Sendiri)
dengan media
audiovisual dan
praktik, dilakukan 1x
selama 45 menit.
Tingkat Tingkat pemahaman Kuesioner Interval
pengetahuan siswi tentang A
tentang SADARI pemeriksaan payudara
sebagai deteksi sendiri sebagai deteksi
dini kanker pada dini kanker pada siswi
siswi
Sikap tentang Respon psikologis Kuesioner Interval
SADARI sebagai atau reaksi perasaan B
deteksi dini siswi terhadap
kanker pada siswi pemeriksaan payudara
sendiri sebagai deteksi
dini kanker pada siswi

36
G. Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013).

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang

bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang

menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya.

Sumber data penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu sumber data primer

dan sumber data sekunder (Sugiyono, 2015).Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1) Data primer

Data primer menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer

diperoleh dari wawancara guru BP, guru biologi, dan 15 siswi SMK

Bhinneka Karya Simo.

2) Data sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.Data

sekunder penelitian ini adalah daftar absensi siswi SMK Bhinneka

karya Simo yang di peroleh dsri guru Bp.

37
2. Instrumen Penelitian

Alat penelitian adalah kuesinoer. Kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan dan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Wiratna, 2014).

a. Kuesioner

Menurut sugiyono (2015) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawab.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner A (Tingkat

pengetahuan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker) dan

kuesioner B (Sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker).

b. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas menurut Sugiyono (2016) menunjukan derajat

ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan

data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas

sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-

item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama

atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai

korelasinya dibawah 0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid.

Dari hasil uji validitas kuesioner pengetahuan nilai korelasinya

0,712 dan sikap nilai korelasinya 0,695 sehingga kuisioner tersebut

valid.

38
Uji Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan

menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang

sama. Uji Reliabilitas pada penelitian ini jika suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberika nilai Cronbach Alpha >

0,70. Dari hasil uji Reliabilitas kuesioner pengetahuan nilai

Cronbach Alpha 0, 822 dan sikap nilai Cronbach Alpha 0,799

sehingga kuesioner tersebut reliable. ( Sugiyono, 2012 ).

H. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan tiap variabel

dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012).Analisis univariat penelitian

ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap SADARI sebagai deteksi dini

kanker pada siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan

tentang SADARI disajikan dalam tendensi sentral yaitu nilai mean,

median, min, max, dan standar deviasi.

2. Analisis Bivariate

Analisa bivariate digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh dua variable, yaitu pengaruh pendidikan kesehatan tentang

SADARI terhadap tingkat pengetahuan SADARI sebagai deteksi dini

kanker pada siswi dan pengaruh pendidikan kesehatan tentang

SADARI terhadap sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker

pada siswi.

39
Peneliti sudah melakukan uji normalitas data menggunakan

Kolmogorov Smirnov untuk sampel yang besarnya lebih dari 50

responden (Dahlan, 2013). Jika hasil uji normalitas pvalue > 0,05, data

terdistribusi normal dan akan dilanjutkan uji paired t test. Jika hasil uji

normalitas pvalue < 0,05, data terdistribusi tidak normal dan akan

dilanjutkan uji wilcoxon. Hasil dari uji normalitas data menggunakan

Kolmogorov Smirnov untuk variabel pengetahuan didapatkan hasil

0,012, artinya data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas

untuk variabel sikap didapatkan hasil 0,013 artinya data terdistribusi

tidak normal. Uji statistik yang digunakan untuk uji hipotesis

selanjutnya menggunakan uji wilcoxon.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap penyajian hasil:

1. Tahap persiapan

Peneliti mengurus surat ijin studi pendahuluan yang ditujukan

kepada Kepala Sekolah SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten

Boyolali. Setelah mendapatkan ijin untuk studi pendahuluan, peneliti

melakukan studi pendahuluan di SMK Bhinneka Karya Simo

Kabupaten Boyolali. Setelah seminar proposal penelitian dan proses

konsultasi dengan pembimbing, peneliti mengurus ijin penelitian.

Setelah proses administrasi perijinan penelitian, peneliti melakukan

40
kontrak waktu atau mohon ijin dengan kepala sekolah dan guru BK

untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang SADARI.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan penelitian kepada

responden.

b. Peneliti memberikan informasi tentang penelitian dan meminta

kesediaan responden untuk terlibat dalam penelitian.

c. Peneliti memberikan lembar persetujuan bagi responden yang

bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.

d. Peneliti melakukan pre test tingkat pengetahuan dan sikap tentang

SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi

e. Peneliti melakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit

menggunakan media audiovisual dan praktik

f. Peneliti melakukan post test tingkat pengetahuan dan sikap tentang

SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi

g. Penelitian diberikan kepada 68 responden, terbagi menjadi 4 kelas

dengan masing-masing kelas sejumlah 17 siswa. Pendidikan

kesehatan tentang SADARI diberikan kepada masing-masing

kelas.

h. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas

keterlibatannya dalam penelitian. Selanjutnya peneliti akan

mengoreksi data danjika ada yang kurang akan melengkapinya.

41
3. Tahap penyajian

Pada tahap penyajian ini peneliti melakukan penyusunan dan

pelaporan hasil penelitian dengan melakukan konsultasi laporan

penelitian.

J. Etika Penelitian

Secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat dibedakan

menjadi tiga bagian yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak

subjek, dan prinsip keadilan (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini,

prinsip etik yang digunakan adalah

1. Autonomy

Autonomy atau kebebasan adalah responden bebas menentukan

untuk bersedia atau menolak menjadi responden. Peneliti memberikan

lembar persetujuan menjadi responden (inform consent) kepada calon

responden. Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

Jika calon responden bersedia menjadi responden harus

menandatangani lembar persetujuan, namun apabila responden

menolak menjadi responden, maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati hak-hak responden.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan maka peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data (lembar kuesioner)

cukup dengan memeberikan kode pada masing-masing lembar

kuesioner tersebut.

42
3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Data

akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset atau hasil dari

penelitian.

4. Keadilan (Justice)

Justice adalah keadilan, peneliti akan memperlakukan semua

responden dengan baik dan adil, semua responden akan mendapatkan

perlakuan yang sama dari penelitian yang dilakukan peneliti.

43
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara

pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali dengan jumlah responden 68

siswi yang dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2019 disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat.

A. Analisis Univariat
1. Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
Tabel 4.1
Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di SMK
Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68)

Variabel Fase Min Max Mean Median Std.


Deviasi
Pengetahuan Pre test 1 6 3,74 4 1,2

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai tengah (median)

pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 4

dengan standar deviasi 1,2.

2. Pengetahuan siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan

Tabel 4.2
Pengetahuan siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan di SMK
Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68)

Variabel Fase Min Max Mean Median Std.


Deviasi
Pengetahuan Post test 6 10 8,19 8 0,88

44
Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai tengah (median) pengetahuan

siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 8 dengan standar

deviasi 0,88.

3. Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan

Tabel 4.3
Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di SMK Bhinneka
Karya Simo Boyolali (n=68)

Variabel Fase Min Max Mean Median Std.


Deviasi
Sikap Pre test 10 26 16,63 15 4,65

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai tengah (median)

sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 15 dengan

standar deviasi 4,65.

4. Sikap siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan

Tabel 4.4
Sikap siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan di SMK Bhinneka
Karya Simo Boyolali (n=68)

Variabel Fase Min Max Mean Median Std.


Deviasi
Sikap Post test 30 40 35,15 35 2,38

Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai tengah (median) sikap siswi

setelah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 35 dengan standar deviasi

2,38.

45
B. Analisis Bivariat
1. Uji Wilcoxon.
Uji Wilcoxon merupakan uji non parametik yang digunakan untuk

menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda

(pramana, 2012). Uji Wilcoxon digunakan apabila data tidak berdistribusi

normal. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak Ho

pada uji Wilcoxon adalah:


a. Jika probabilitas (asyim.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Jika probabilitas (asyim.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Tabel 4.5
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat Pengetahuan dan Sikap
tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada siswi SMK
Bhinneka Karya Simo (n=68)

Variabel Fase Selisih P value


median
Pre-post testPengetahuan 4 0,001
Sikap 20 0,001

Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil uji wilcoxon variabel

pengetahuan dan sikap menunjukkan p value 0,001 (p value < 0,05),

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan

pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang

SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka

Karya Simo.

BAB V

PEMBAHASAN

46
A. Pengetahuan siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
Nilai tengah (median) pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan

kesehatan adalah 4 dengan standar deviasi 1,2. Nilai tersebut

mengindikasikan bahwa siswi-siswi SMK Bhinneka Karya Simo belum

memahami dengan baik tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker.

Banyak siswi yang menganggap SADARI dilakukan oleh tenaga kesehatan,

dibuktikan dengan banyak siswi yang menjawab tidak tepat pada pertanyaan

kuesioner nomor satu.


Setelah diberikan pendidikan kesehatan, skor pengetahuan mengalami

peningkatan nilai tengah sebesar 4 poin, semula 4 menjadi 8. Nilai tersebut

mengindikasikan bahwa siswi-siswi SMK Bhinneka Karya Simo rata-rata

sudah memahami dengan baik tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker.
SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri untuk mengetahui

kemungkinan adanya kanker payudara atau benjolan yang memungkinkan

adanya kanker payudara. Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) merupakan seluruh informasi yang dimiliki

remaja putri tentang hal yang berkaitan dengan gejala kanker payudara, cara

pemeriksaan payudara sendiri, dan arti pentingnya melakukan pemeriksaan

payudara sendiri. (Notoadmojo, 2010).

SADARI adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri tanpa bantuan

orang lain, dengan cara mengamati dan meraba kondisi payudara (Rasjidi,

2010). SADARI merupakan salah satu cara deteksi dini kanker payudara yang

efektif, keabnormalan pada payudara banyak ditemukan melalui SADARI

yaitu sekitar 85% (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan cara termurah, aman

47
dan sederhana untuk mendeteksi kanker payudara (American Cancer Society,

2011).
Tingkat pengetahuan yang kurang tentang SADARI pada siswi SMK

Bhinneka Karya Simo dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah

faktor pengalaman yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dan

tergantung pada ingatan seseorang pada saat pengisian kuesioner. Sesuai

dengan Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa pengetahuan terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penginderaan yang baik akan

meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi. Memahami

diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan informasi tersebut secara

benar.
Siswi-siswi mengalami peningkatan pengetahuan setelah pemberian

pendidikan kesehatan. Siswi-siswi mampu melakukan penginderaan dengan

baik melalui berbagai indra saat diberikan pendidikan kesehatan sehingga

pemahaman tentang SADARI secara kognitif dan sikomotorik meningkat.

Selain itu, pengukuran pengetahuan juga dilakukan langsung setelah

pendidikan kesehtan selesai dilakukan sehingga ingatan sisiwi masih baik.

Hal tersebut sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) juga mengemukakan

bahwa kemampuan mengingat seseorang dapat dipengaruhi oleh dimensi

waktu.
B. Sikap siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan

48
Nilai tengah (median) sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan

kesehatan adalah 15 dengan standar deviasi 4,65. Nilai tersebut

mengindikasikan bahwa sikap siswa tentang SADARI sebagai deteksi dini

kanker belum baik. Banyak siswi yang mempunyai sikap kurang baik atau

masih negatif dengan SADARI..

Setelah diberikan pendidikan kesehatan terdapat peningkatan skor sikap

sejumlah 20 poin, dengan nilai tengah sikap semula 15 menjadi 35. Nilai

tersebut mengindikasikan bahwa siswi-siswi SMK Bhinneka Karya Simo

banyak yang bersikap baik (sikap positif) tentang SADARI sebagai deteksi

dini kanker.

Sikap adalah evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap suatu

objek dengan perasaan mendukung atau memihak atau perasaan tidak

mendukung atau tidak memihak. Sikap adalah pandangan atau perasaan yang

disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang dituju. Jadi

sikap senantiasa terarah terhadap objek yang dimaksud (Azwar, 2010). Sikap

yang baik atau positif tentang SADARI yang dimaksudkan dalam penelitian

ini adalah bentuk perasaan mendukung dan tindakan siswi-siswi secara

tepat/benar dalam melakukan SADARI sebagai deteksi dini kanker.

Peningkatan sikap siswi terjadi setelah diberikan pendidikan kesehatan

tentang SADARI. Hal ini dapat terjadi karena adanya informasi baru tentang

SADARI, pengalaman praktik langsung saat pendidikan kesehatan. Hal

tersebut sesuai dengan teori Azwar (2010) yang menjelaskan bahwa

perubahan sikap dapat terjadi karena beberapa faktor seperti adanya informasi

49
baru, pengalaman langsung individu, dan adanya hukum atau sanksi yang

mengikat.

C. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan

sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi

SMK Bhinneka Karya Simo

Hasil uji wilcoxon variabel pengetahuan dan sikap menunjukkan p

value 0,001 (p value < 0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara

pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo. Pendidikan kesehatan secara

signifikan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap siswi SMK

Bhinneka Karya Simo.

Hal ini sesuai dengan penelitian Ariyanty (2012) tentang efektifitas

pendidikan kesehatan SADARI terhadap sikap SADARI pada remaja putri,

yang menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi sikap

SADARI. Hasil penelitian lain juga mendukung seperti penelitian Hidayati,

Salawati, dan Istiana (2012) tentang pengaruh pendidikan kesehatan melalui

metode ceramah dan demonstrasi yang secara signifikan meningkatkan

pengetahuan tentang kanker payudara.

Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan pemberian informasi yang

mampu meningkatkan sikap dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan

secara mandiri (Adnani, 2012). Pengetahuan akan berpengaruh terhadap sikap

seseorang karena pengetahuan akan terus bertambah sesuai penambahan

50
pengalaman yang dimiliki individu (Mubarak, 2012). Proses kognitif dapat

terjadi saat individu memperoleh informasi mengenai objek sikap. Sikap

dapat terjadi melalui pengalaman langsung, media massa, pengaruh orang lain

yang dianggap penting. Sikap yang didasari pengetahuan akan bersifat lebih

kekal daripada sikap yang tanpa didasari pengetahuan (Hidayati, Salawati, &

Istiana, 2011). Pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI mampu

meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap yang baik pada siswi SMK

Bhinneka Karya Simo.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

51
.1 Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah

kurang baik dengan nilai tengah (median) 4 dengan standar deviasi 1,2

dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi baik dengan nilai

tengah (median) 8 dengan standar deviasi 0,88.


.2 Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah kurang

baik dengan nilai tengah (median) 15 dengan standar deviasi 4,65 dan

setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi baik dengan nilai

tengah (median) 35 dengan standar deviasi 2,38.


.3 Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker

payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo dibuktikan dengan

hasil uji wilcoxon baik variabel pengetahuan maupun sikap

menunjukkan p value 0,001 (p value < α). Terjadi peningkatan

pengetahuan dan sikap siswi setelah pendidikan kesehatan

B. Saran

1. Bagi sekolah

a. Masukan bagi sekolah untuk menjalin kerjasama dengan pihak

puskesmas dan institusi pendidikan kesehatan untuk pemberian

pendidikan kesehatan tentang SADARI kepada siswi-siswi SMK

52
b. Pihak Sekolah dapat menjadikan program pendidikan kesehatan

tentang SADARI sebagai program berkesinambungan dan berkala

untuk siswi-siswi SMK

2. Bagi institusi pendidikan

a. Masukan bagi institusi pendidikan kesehatan untuk menjalin

kerjasama dengan SMK untuk memberikan pendidikan kesehatan

tentang SADARI sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat

b. Institusi pendidikan kesehatan dapat menerjunkan mahasiswa

untuk praktik komunitas memberikan pendidikan kesehatan

tentang SADARI di SMK

3. Bagi peneliti lain

a. Peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian sebagai referensi

dan bahan bacaan

b. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan metode penelitian

yang berbeda seperti pendidikan kesehatan dengan media booklet,

media audiovisual, atau metode lain seperti roleplay. Studi

komparasi dengan intervensi keperawatan lain juga dapat

dilakukan setelah penelitian ini.

53
DAFTAR PUSTAKA

Adnani, H. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

American cancer society, 2011.Breast cancer fact & figures 2011-2012. Atlanta:
American Cancer Society, Inc

American cancer society, 2011.Breast cancer fact & figures 2009-2010. Atlanta:
American Cancer Society, Inc

Ariyaty, Frincessca Wenny. 2012. Efektivitas Pendidikan Kesehatan Sadari


Terhadap Sikap Sadari Pada Remaja Putri Kelas Xi Di Sma Negeri
1 Pajangan Bantul. Jurnal Kebidanan Vol 5, No 4. Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta

Astuti Y, 2013. Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Perawatan Luka


Kanker Payudara di Lantai 5 Bedah RSPAD Gatot Subroto

Azwar S, 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar,


Yogyakarta.

Brunner & suddrat, 2000.Buku ajar keperawatan medical bedah.Terjemahan


Suzanne C. smeltzer.Edisi 8.Vol 8. Penerbit Buku Kedokeran EGC:
Jakarta
Dahlan, sopiyudin M. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel.
Jakarta : Salemba Medika

Dharma kusuma kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan


Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans Info
Media

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2014. Sistem Informasi Rumah


Sakit, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.

Ghoncheh, et.al.(2016) epidemiology, incidence and mortality of breast cancer in


Asia. Asian pacific journal of cancer prevention : APJCP, 17, pp. 47-
52. Doi: 10.7314/APJCP.2016.17.S3.47.

Hidayati, A, Salawati, T, dan Istiana, S. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Melalui Metode Ceramah dan Demonstrasi Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan Ketrampilan Praktik
SADARI. Jurnal Kebidanan Vol. 1 No. 1. Februari 2013

Irianto, K. 2015. Memahami Berbagai Penyakit. Bandung: Alfabeta


Kemenkes RI. (2015). Panduan Nasional Penanganan Kanker Kanker Payudara.
Komite Nasional Penanggulangan Kanker (KPKN).

Kementrian Kesehatan, 2015. Pola Hidup ‘Cerdik’ Hindari Kanker dan Diteksi
Dini Kanker Pada Perempuan, Indonesia, Jakarta
Lumban Gaol, H., & Briani, F. (2014). Kanker Payudara. Kapita Selekta
Kedokteran, 230–236.

Mubarak et al. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Agromedika


Pustaka.

Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.


RinekaCipta.

Nurarif Amin, H& Kusuma, H. 2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: Mediaction.

Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta : Salemba Medika

Nurcahyo, J 2010, Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara


(Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Sejak Dini Dua Kanker
Pembunuh Paling Ditakuti Wanita), Wahana Totalita, Yogyakarta

Olfah, Y., Mendri, N. K., & Badi’ah, A. (2013). Kanker Payudara & Sadari
(pertama). yogyakarta: Nuha Medika.

Pramana, Adi . 2012 , Analisa Perbandingan Trading Volume Activity dan


Abnormal Retrun Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham.
Skripsi jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas
diponegoro semarang.

Rasjidi, I. (2010). Deteksi dini dan pencegahan kanker pada wanita. Jakarta:
sagung seto.

Rizani, K.., Ilmi, B., & Sari, T.K. (2015) Hubungan pengetahuan dan niat
mahasiswi dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di Poltekes Kemenkes Banjarmasin tahun 2014. Jurnal
Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015.

Reksoprodjo, S, 2010, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, 115, tangerang, binarupa


aksara.

Sari, A.C., Maliya, A., Kartinah. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang
SADARI terhadap pengetahuan dan motivasi melakukannya pada
wanita usia lanjut di desa Joho Mojolaban.
http://eprints.ums.ac.id/41775/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Suryaningsih, E. 2014. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogjakarta : Paradigma


Indonesia

Sugiyono. 2012 .Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :


alfabeta

Sugiyono. 2015 .Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : PT


alfabeta

Sugiyono. 2016 .Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : PT


alfabeta

Varney, H. 2012. Ilmu Kebidanan (Varney’s midwifery 3rded). Bandung : Sekelola


publisher

Wawan, A & Dewi M 2011, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.

Wijaya A Saferi & Putri Yessi M. 2013.Keperawatan Medikal Bedah


Keperawatan Dewasa Teori & Contoh ASKEP. Yogyakarta:
NuhaMedika

Yayasan kanker Indonesia, (2012).YKI- Jakarta race.Diakses tanggal 28 maret


2017.

Varney, H. 2012. Ilmu Kebidanan (Varney’s midwifery 3rded). Bandung : Sekelola


publisher
Lampiran

KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA


SENDIRI (SADARI)

Jawaban
No Item Pertanyaan
Benar Salah
1 SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan 1
oleh tenaga kesehatan

2 SADARI biasanya dilakukan selama 5 menit 1

3 Tujuan dilaksananakan SADARI adalah untuk mengetahui adanya 1


kelainan pada payudara seperti adanya benjolan pada payudara

4 Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melihat payudara di 1


depan cermin adalah bentuk, ukuran dan warna payudara

5 SADARI sebaiknya dilakukan pada 7-10 hari setelah haid 1

6 Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid) tidak 1


dapat dilakukan SADARI lagi

7 Langkah pemeriksaan SADARI yaitu dengan berdiri di depan 1


cermin untuk melihat keindahan payudara

8 Memijit puting payudara berguna untuk mengetahui adanya cairan 1


yang keluar atau tidak

9 Pada saat melaksanakan SADARI dengan posisi berbaring , satu 1


tangan ditekuk dibelakang kepala dan sebuah bantal berada
dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang satunya
melakukan pemeriksaan.

10 SADARI dapat dilakukan dengan menggerakkan 3 jari (jari 1


telunjuk, jari tengah, jari manis) dengan tekanan ringan secara
melingkar searah jarum jam yang dimulai dari tepi luar payudara
sampai puting susu.
Kuisioner Sikap

Langkah kegiatan Jawaban


Sangat Setuju Tidak Sangat
setuju setuju tidak
setuju
Mengamati perubahan bentuk dan ukuran
payudara, perubahan putting susu, serta kulit
payudara harus dengan posisi berdiri tegak.
Untuk melihat adanya retraksi kulit atau
perlekatan tumor terhadapotot dilakukan
dengan Mengangkat kedua tangan di atas
kepala,
Pemeriksaan seluruh bagian payudara
dilakukan dengan cara vertikal, dari tulang
clavicula ke bra-line di bagian bawah.
Pemeriksaan dilakukan dari garis tengah antara
kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak,
tekan kuat untuk merasakan adanya benjolan.
Pemeriksaan payudara secara memutar dengan
memperhatikan adanya benjolan.
SADARI merupakan salah satu cara deteksi
dini kanker payudara yang efektif.
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari)
merupakan informasi yang harus dimiliki
remaja putri.
SADARI dilakukan oleh tenaga kesehatan
SADARI sebaiknya dilakukan sendiri didepan
kaca.
SADARI hanya dilakukan pada wanita usia >
30 tahun
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Judul :Pengaruh pendidikan kesehatanterhadap tingkat pengetahuan dan

sikap tentang sadari sebagai deteksi diniKanker payudara pada

siswiSMK Bhinneka Karya Simo

Topik : Pendidikan Kesehatan Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara

dengan Praktek SADARI

Waktu : 120 menit

A. POKOK PEMBAHASAN : Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

1. Hari/ Tanggal : Jumat, 16Agustus 2019

2. Pelaksanaan

Waktu/ jam : 09.00 WIB - 11.00 WIB

Tempat : SMK Bhinneka Karya Simo

B. SASARAN & TARGET

Sasaran : siswiSMK Bhinneka Karya Simo

Target : siswi kelas X dan XI SMK Bhinneka Karya Simo

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Umum eserta mampu memahami upaya deteksi dini kanker

payudara dengan praktek SADARI

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, Siswi kelas VIII & IX SMP Neg. 1

Sibulue Kab. Bone mampu:


a Menjelaskan tentang kanker payudara

b Menjelaskan pengertian SADARI

c Menjelaskan tujuan SADARI

d Menjelaskan waktu pelaksanaan SADARI

e Mendemonstrasikan dan melakukan prosedur SADARI di rumah

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian kanker payudara

2. Tanda-tanda kanker payudara

3. Penyebab kanker payudara

4. Pengertian SADARI

5. Tujuan SADARI

6. Waktu pelaksanaan SADARI

7. Prosedur SADARI

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Metode ceramah dan diskusi

2. Metode demonstrasi

F. MEDIA DAN ALAT BANTU

1. Leaflet

2. Video
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN MEDIA &


PESERTA ALAT
Preinteraksi a. Salam pembuka a. Membalas
(10 menit) b. Perkenalan salam
c. Penyampaian tujuan b. Menerima
d. Kontrak waktu perkenalan
e. Apresepsi c. Mengerti
tujuan
pendidikan
kesehatan
d. Menyetujui
kontrak waktu
e. Mampu
menyampaikan
pendapatnya
Pretest a. Memberikan a. Memperhatik Kuesioner
(10 menit) penjelasan pengisian an
kuesioner
b. Membagikan b. Mengisi
kuesioner pengetahuan kuesioner
tentang SADARI dan
pretest kemampuan
SADARI
Interaksi 1. Penjelasan materi : - Memperhatik Leaflet
-Ceramah a. Kanker payudara an
(30 menit) b. Pengertian SADARI - Bertanya
c. Tujuan dan waktu
pelaksanaan SADARI
d. Prosedur SADARI
2. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal yang kurang jelas.

-Demonstrasi Memberikan demonstrasi Memperhatikan Leaflet


(20 menit) dengan memperagakan dan bertanya
langkah - langkah praktik
SADARI: yang dimulai
dengan:
1. Memberikan
pertanyaan dan
peryataan yang
mendorong mahasiswa
tertarik untuk
memperhatikan
demonstrasi praktik
SADARI.
2. Menciptakan suasana
agar mahasiswa dapat
mengikuti demonstrasi
Praktik SADARI
dengan memperhatikan
seluruh reaksi
mahasiswa.
3. Memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk
bertanya untuk
meyakinkan apakah
mahasiswa memahami
proses demonstrasi
atau tidak

-Latihan Mengadakan latihan Mempraktikkan Video


(30 menit) praktik SADARI dengan
memandu setiap langkah-
langkah pemeriksaan
payudara sendiri dan
mengoreksi apabila ada
yang belum tepat dalam
setiap langkah-langkah
pemeriksaan
Posttest Membagikan kuesioner Mengisi kuesioner Kuesioner
(10 menit)

Terminasi a. Evaluasi a. Mampu


(10 menit) pelaksanaan menjawab
pendidikan kesehatan b. Memperhatik
b. Kesimpulan penkes an
c. Kontrak waktu yang c. Menyetujui
akan datang
Salam penutup Menjawab salam

Valid 1
Valid 2
Realibilitas 1
Realibilitas 2
DESCRIPTIVES VARIABLES=pre
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
DESCRIPTIVES VARIABLES=pre
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
DESCRIPTIVES VARIABLES=pre
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
DESCRIPTIVES VARIABLES=pre
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Frequencies

Statistics
post

N Valid 68
Missing 0
Mean 8,19
Median 8,00
Mode 9
Std. Deviation ,885
Minimum 6
Maximum 10

Post

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid 6 3 4,4 4,4 4,4

7 11 16,2 16,2 20,6

8 25 36,8 36,8 57,4

9 28 41,2 41,2 98,5

10 1 1,5 1,5 100,0

Total 68 100,0 100,0

FREQUENCIES VARIABLES=pre
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics
pre

N Valid 68

Missing 0
Mean 3,74
Median 4,00
Mode 3a
Std. Deviation 1,205
Minimum 1
Maximum 6

a. Multiple modes exist. The smallest value


is shown

pre

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 2 2,9 2,9 2,9

2 9 13,2 13,2 16,2

3 18 26,5 26,5 42,6

4 18 26,5 26,5 69,1

5 18 26,5 26,5 95,6

6 3 4,4 4,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pre

N 68
a
Normal Parameters Mean 3,74
Std. Deviation 1,205
Most Extreme Differences Absolute ,162
Positive ,156
Negative -,162
Kolmogorov-Smirnov Z 1,335
Asymp. Sig. (2-tailed) ,057

a. Test distribution is Normal.

NPAR TEST
/WILCOXON=pre WITH post (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post - pre Negative Ranks 0a ,00 ,00

Positive Ranks 68b 34,50 2346,00

Ties 0c

Total 68

a. post < pre


b. post > pre
c. post = pre

Test Statisticsb

post – pre

Z -7,292a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Based on negative ranks.


b. Wilcoxon Signed Ranks Test
DATASET ACTIVATE DataSet0.
SAVE OUTFILE='D:\PROYEK\Baru 2019\spss pengetahuan.sav' /COMPRESSED.
DATASET ACTIVATE DataSet0.

DATASET CLOSE DataSet4.

Anda mungkin juga menyukai