Materi 1
Materi 1
Oleh :
Iceu Tria Taryani
A. BILANGAN BULAT
Bilangan bulat adalah bilangan yang memuat bilangan bulat positif, nol dan
bilangan bulat negatif. Dan dinyatakan dengan B.
Jadi B = { …,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,… }
Gambar bilangan bulat pada garis bilangan adalah sebagai berikut :
. . . . . . . . . . .
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
bilangan bulat negatif bilangan bulat positif
Pada garis bilangan di atas, jika suatu bilangan semakin ke kanan nilai
bilangannya semakin besar, dan semakin ke kiri semakin kecil.
. . . . . . . . . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
5 + (-3) = 2
2. -7 + 2 =…….
. . . . . . . . . . .
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
-7 + 2 = -5
c. Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat
Operasi pada himpunan bilangan bulat memenuhi sifat :
1) Tertutup
Untuk sembarang bilangan bulat p dan q, jika p + q = r, maka r
adalah bilangan bulat
Contoh
2 + (-5) = -3
2 dan -5 adalah bilangan bulat, maka -3 adalah bilangan bulat.
2) Komunitatif
Untuk sembarang bilangan bulat p dan q, berlaku p + q = q + p
Contoh
1. 2 + 3 = 3 + 2 = 5
2. -3 + 1 = 1 + (-3) = -2
3) Asosiatif
Untuk sembarang bilangan bulat p, q, dan r, berlaku
(p + q) + r = p + (q + r).
Contoh : (2 + (-1)) + 3 = 2 + (-1 + 3)
1+3=2+2
4=4
4) Mempunyai unsur identitas
Untuk sembarang bilangan bulat p, maka p + 0 = 0 + p = p
0 adalah unsur identitas ( elemen netral ) pada penjumlahan.
. . . . . . . . . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
5-3=2
b. Pengurangan sebagai penjumlahan dengan lawan pengurangnya
Dalam bentuk umum ditulis jika a dan b adalah bilangan bulat, maka
a – b = a + (-b)
Contoh :
1. 4 – 6 = 4 + (-6) = -2
2. 2 – (-3) = 2 + 3 = 5
c. Pengurangan dua bilangan bulat bersifat tertutup
Untuk sembarang bilangan bulat p dan q, jika p - q = r, maka r adalah
bilangan bulat
Contoh : 2 - 5 = -3
2 dan 5 adalah bilangan bulat, maka -3 adalah bilangan bulat.
b. Sifat-sifat perpangkatan
Untuk sembarang bilangan bulat a,m dan n , berlaku
1) amxan=am+n
2) am:an=am-n
3) (am)n=amxn
Contoh
1. 52x53=52+3=55
2. 35:32=35-2=33
3. (23)2=23x2=26
C. BILANGAN PECAHAN
1. Pengertian
Pengertian pecahan melalui benda konkrit gambar dan lambangnya,
1 1 3
bagia bagia bagia
1 bagian 4 2 4
n n n
│ │ │ │ │ │ │ │ │
1 2 3 4 5 6 7 8
0
8 8 8 8 8 8 8 8
Jarak titik 0 sampai 1 dibagi menjadi 8 bagian yang sama, sehingga
1 2 3
terdapat bilangan , , , dan seterusnya.
8 8 8
2. Mengurutkan pecahan
Contoh :
3 5 1
Susunlah deretan pecahan , , dalam urutan naik
4 6 2
Jawab
3 9 5 10 1 6
, ,
4 12 6 12 2 12
6 9 10 1 3 5
Karena maka
12 12 12 2 4 6
1 3 5
Jadi, deretan pecahan dalam urutan naik adalah , ,
2 4 6
3. Jenis-Jenis Pecahan
a. Pecahan Murni
Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari
1 2 3
penyebutnya. Contoh : , , , dan seterusnya
4 8 4
Ribuan 1 2 3 4, 5 6 7 Perseribuan
Ratusan Perseratusan
Puluhan Persepuluhan
Satuan
BENTUK ALJABAR
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel
BENTUK ALJABAR
A. PENGERTIAN SUKU, FAKTOR DAN SUKU SEJENIS
Dalam matematika bentuk yang melibatkan variabel disebut bentuk aljabar,
seperti 4a, 2x, 2x2, 4b dan -2ab.
Perhatikan bentuk berikut :
2x2 + 3y – 4x + 5y + 7x + 2
Dari bentuk di atas didapat :
1. Suku-sukunya : 2x2 , 3y , –4x , 5 y , 7 x dan 2
2. Faktornya : ● 2 dan x2 adalah faktor dari 2x2
3 dan y adalah faktor dari 3y
-4 dan x adalah faktor dari -4x
5 dan y adalah faktor dari 5y
7 dan x adalah faktor dari 7x
3. Suku-suku sejenis : ● 3y dan 5y
-4x dan 7x
4. Suku tidak sejenis : 2x2 dan 2
5. Variable ( peubah) : x2, y dan x
6. Koefisien : ● 2 koefisien dari x2
3 dan 5 koefisien dari y
-4 dan 7 koefisien dari x
7. Konstanta :2
1. Pengertian
Kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan disebut persaman.
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki
hubungan sama dengan dan variabelnya berpangkat satu.
Contoh.
1. x +2 = 5
2. 3 + 4 = p
3. 8 – y = 3
Masing-masing persaman diatas hanya memiliki satu variabel yaitu x, p
dan y. Tiap-tiap variabelnya hanya berpangkat satu.
1. Pengertian
Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang
dihubungkan dengan tanda <, >, ≤, dan ≥ serta hanya memiliki variabel
satu, dan variabelnya berpangkat satu.
Contoh :
1. 6a < 8
2. P – 3 ≥ 6
3. 4y – 6 > 2y + 8
2. Cara Menentukan Akar Penyelesaian PtLSV
Menyelesaikan akar PtLSP pada dasarnya sama seperti menyelesaikan
PLSV hanya terdapat catatan yaitu :
Ingat mengalikan atau membagi kedua ruas pada pertidaksamaan linear
dengan bilangan negatif, maka tanda pertidaksaman harus diubah,
tanda < menjadi >dan tanda ≤ menjadi ≥
Contoh :
1. Tentukan penyelesaian dari x – 4 > 2, untuk x variabel pada bilangan
1, 2, 3,…,10.
x–4>2
x – 4 + 4 > 2 + 4 → kedua ruas ditambah 4, supaya tinggal y di
ruas kiri.
x>6
Penyelesaiannya adalah 7,8,9,10, karena nilai x > 6
2. Tentukan penyelesaian dari 6x + 3 ≤ 5x + 8, untuk x variabel pada
bilangan 1, 2, 3,…, 10.
6x + 3 ≤ 5x + 8
6x + 3 - 3 ≤ 5x + 8 - 3→ kedua ruas dikurang 3dulu
6x – 5x ≤ 5x + 5 – 5x → kedua ruas dikurang 5x, supaya variabel x
ada di satu ruas.
x≤5
karena tanda pertidaksamaan ≤ maka penyelesaiannya adalah
1, 2, 3, 4, dan 5.
3. Tentukan penyelesaian dari -2x - 6 > 4, x variabel bilangan bulat !
-2x - 6 > 4
-2x – 6 + 6 > 4 + 6
-2x > 10
-2x : (-2) < 10 : (-2) → Ubahlah tanda pertidaksamaan karena
dikalikan dengan bilangan bulat negatif
x < -5
Maka penyelesaiannya adalah …., -8, -7, -6.
5. Netto
Netto berkaitan dengan brutto dan tara.
Netto adalah berat bersih, tara adalah potongan berat dan brutto adalah
berat kotor.
Contoh :
Sebuah karung berisi beras bertuliskan brutto = 80 kg dan tara 7,5 %.
Tentukan netto !
Jawab :
7,5
Tara 7,5 % dari brutto = 80 kg 6 kg
100
Jadi netto = 80 kg – 6 kg = 74 kg.
6. Pajak
Pajak hampir sama dengan potongan lebih khusus lagi potongan yang
merupakan kewajiban, misalnya pajak penghasilan.
Contoh :
Penghasilan pak Karjo Rp. 1.500.000,00 per bulan dan dipotong pajak
10 %. Berapakan penghasilan bersih pak Karjo tiap bulannya ?
Jawab :
10
Pajak 10 % = Rp.1.500.000,00 Rp.150.000
100
Penghasilan bersih pak Karjo = Rp. 1.500.000,00 – Rp. 150.000,00
= 1.350.000,00
7. Bunga Tunggal
a. Bunga uang adalah selisih antara uang yang didapat setelah tersimpan
di dalam tabungan untuk jangka waktu tertentu dengan uang pertama
penyimpanan ( modal ).
b. Suku bunga adalah bunga yang dinyatakan persentase antara bunga
dengan modalnya.
Bunga
Suku bunga = 100 %
Modal
c. Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan modal
simpanan tanpa memperhitungkan bunga yang didapat.
Contoh :
1. Seorang penabung menyimpan uangnya sebesar Rp. 2.000.000,00.
Berapa suku bunga setiap bulannya jika jangka waktu satu tahun
tabungannya menjadi Rp. 2.360.000,00 ?
Jawab :
Bunga selama 1 tahun = Rp. 2.360.000,00 – Rp. 2.000.000,00
= Rp. 360.000,00
Bunga
Suku bunga dalam 1 tahun = 100 %
Modal
360.000
100 % 18 %
2.000.000
suku bunga dalam 1 tahun 18
Suku bunga dalam 1 bulan =
12 12
=1,5 %
2. Pak Andi menyimpan uangnya pada sebuah bank dengan bunga 15
% setahun. Selama 6 bulan ia memperoleh bunga sebesar Rp.
150.000,00. Berapa rupiah modal Pak Andi ?
15 % 1
Suku bunga selama 6 bulan = 6 7 %
12 2
Persentase modal = 100 % dari modal
100 100
bunga Rp.150.000 Rp.2.000.000
Jadi modal 1 1
7 7
2 2
B. GAMBAR BERSKALA
1. Pengertian skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta ( gambar ) dengan jarak
sebenarnya.
Jarak pada gambar
Skala = Jarak sebenarnya
Skala dinotasikan denyan “ : ”.
Contoh :
Skala suatu peta 1 : 50.000, maka tiap 1 cm pada gambar mewakili jarak
50.000 cm atau 500 m
C. PERBANDINGAN
1. Pengertian Perbandingan
a
Perbandingan antara besaran a dan b ialah a : b atau dimana a 0 dan b
b
0 dalam membandingkan terdapat dua cara yaitu :
a. Membandingkan dengan cara mencari selisihnya.
b. Membandingkan dengan cara mencari hasil baginya.
Contoh :
Panjang mistar Teguh 30 cm dan panjang mistar Fajar 25 cm, maka untuk
membandingkan kedua ukuran tersebut dapat dilakukan
a. Dengan mencari selisihnya yaitu 30 – 25 cm = 5 cm
30 6
b. Dengan mencari hasil baginya yaitu = 6:5
25 5
Untuk perbandingan dalam bentuk hasil bagi dapat digunakan untuk
mengukur perbandingan dan besaran yang sejenis, misalnya :
50 gram : 5 kg = 50 : 5000 gram
= 50 : 5000
= 1 : 100
2. Perbandingan Seharga
Perhatikan daftar hubungan antara banyak pensil dan harga pensil berikut !
Banyak pensil Harga pensil
1 400
2 800
3 1200
4 1600
… …
… …
n x
Dari daftar diatas didapat bahwa :
banyak pensil baris pertama 1
Perbandingan
banyak pensil baris kedua 2
h arga pensil baris pertama 400 1
Perbandingan
h arga pensil baris kedua 800 2
Maka dari daftar tersebut perbandingan banyak pensil dan harga pensil
adalah sama. Berdasarkan uraian diatas , dapat disimpulkan jika naik
turunnya banyak pensil sebanding dengan naik turunnya harga pensil,
maka perbandingan antara banyak pensil dan harganya merupakan
perbandingan seharga.
Contoh :
Harga 2 kg gula adalah Rp. 8.000,00. Berapakan harga 9 kg gula ?
Jawab :
a. Perhitungan dengan cara satuan
Rp.8.000,00
Harga 1 kg gula = Rp. 4.000,00
2
Harga 9 kg gula = 9 x Rp. 4.000,00 = Rp. 36.000,00
b. Perhitungan dengan cara perbandingan
2 kg → Rp. 8.000,00
9 8.000
9 kg → Rp. 36.000,00
2