Anda di halaman 1dari 8

Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

BIAYA ANGKUT STATIONARY CONTAINER SYSTEM (SCS) PADA


PENGANGKUTAN SAMPAH

Burhamtoro
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang
Jl. Veteran PO BOX 04 Malang,
Telp/Fax : 0341-575750 (HP 081334746780)
e-mail : goes_bur@yahoo.com

Abstrak
Pelaksanaan pengelolaan sampah di Indonesia meliputi beberapa tahapan kegiatan, yaitu dimulai tahap
pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir. Tahap pengumpulan dan
pengangkutan memerlukan perhatian yang serius. Menurt Apaydin dalam jurnalnya mengatakan bahwa
pengangkutan mempengaruhi 85% dari anggaran biaya sampah. Sehingga perlu adanya penanganan yang tepat
dalam pengangkutan sampah agar dapat optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung volume sampah,
biaya operasional kendaraan dan biaya pengangkutan sampah dengan system Stationery Container System (SCS)
dengan studi kasus di Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data sekunder di instansi
terkait seperti data timbulan sampah, jumlah armada serta jumlah penduduk. Selain itu dilakukan pengamatan di
lapangan meliputi kecepatan kendaraan angkutan sampah dari tiap TPS ke TPA Supiturang, jarak, dan waktu
tempuh. Hasil analisis data-data primer dan sekunder didapatkan bahwa pada kendaraan Arm Roll rata-rata
mampu mengangkut sampah sebesar 11,43 m3 per hari dengan biaya operasional kendaraan sebesar Rp
44.933,00 /hari atau mengangkut sampah dengan biaya Rp 3.931,12 / m3/hari.

Kata Kunci : Sampah, Biaya pengangkutan sampah, Stationery Container System (SCS) dan Biaya Operasional
Kendaraan.

PENDAHULUAN pengangkutan sampah berfungsi untuk mengetahui


besaran prosentase biaya bahan bakar yang
Perhitungan biaya operasional kendaraan
dibutuhkan dalam melakukan pelayanan
(BOK) melibatkan beberapa komponen, seperti
pengangkutan sampah.
halnya bahan bakar, oli, onderdil, ban, upah
Pada penelitian ini, dibuat untuk 1)
mekanik dan sopir. Komponen-komponen tersebut
mengetahui prosentase biaya tiap komponen
dihitung dengan menggunakan rumus tertentu yang
terhadap total biaya pengangkutan, 2) Mengetahui
didapatkan dari penelitian sebelumnya. Analisa
prosentase biaya bahan bakar terhadap biaya
dilakukan dengan pendekatan deskriptif, dengan
variable, 3) mengetahui prosentase biaya bahan
mendasarkan pada data kuantitatif sebagai hasil
bakar terhadap total biaya pengangkutan
perhitungan besaran biaya operasi kendaraan.
Seluruh data-data biaya yang dikumpulkan dari
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan survai, akan dikonversi kedalam nilai
rupiah per 1000 km jarak tempuh (Bina Marga, Definisi Sampah
1995). Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun
Keberhasilan sistem transportasi dapat 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
diukur berdasarkan empat hal, yaitu efisiensi waktu, manusia dan proses alam yang berbentuk padat.
efisiensi energi, dan bahan bakar, dampak Berdasarkan Perda No. 6 Tahun 1995 pengertian
lingkungan, serta keselamatan. Efisiensi energi dan sampah adalah limbah yang berbentuk padat dari
bahan bakar seringkali dituangkan sebagai bagian bahan organik maupun an organik, logam maupun
dari biaya operasi kendaraan (BOK) (Sugiyanto, bukan logam yang sudah tidak terpakai lagi.
2012). Sehingga perlu diketahui besaran prosentase Pengelolaan sampah dapat didefinisikan
komponen biaya bahan bakar terhadap biaya sebagai suatu pengetahuan tentang pengendalian
operasional kendaraan. bagaimana sampah dihasilkan, penyimpanan,
Biaya operasional kendaraan pengangkut pengumpulan, pengangkutan. Pengolahan dan
sampah memiliki nilai berdasarkan volume sampah pemanfaatan kembali serta pembuangan sampah
yang diangkut. Dalam perhitungan BOK kendaraan yang sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan
pengangkut sampah juga perlu memperhatikan masyarakat, ekonomi, teknik pelestarian
biaya bahan bakar yang digunakan untuk lingkungan, keindahan dengan mengindahkan
melakukan pengangkutan sampah. Perhitungan tanggung jawab dan sikap masyarakat.
prosentase biaya bahan bakar terhadap biaya

E-1
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Pola Pengumpulan Sampah Sistem Kontainer Tetap / Stationary Container


Pola pengumpulan sampah terdiri atas: pola System (SCS)
individual langsung, pola individual tidak langsung, Sistem kontainer tetap adalah sistem
pola komunal langsung, pola komunal tidak pengumpulan sampah di mana kontainer
langsung, dan pola penyapuan jalan. Seperti yang penyimpan sampah dibiarkan di titik pengambilan
terlihat pada gambar 1. (a). Sampah yang ada dipindahkan ke dalam truk
Diagram pola pengumpulan sampah pengangkut sampah secara manual atau dibantu
berdasarkan SNI 19-2454-2002, seperti pada dengan peralatan mekanik yang ada di dalam truk
Gambar 1. (b), untuk kemudian diangkut ke TPA.
SCS digunakan untuk pengumpulan semua
jenis sampah. sistemnya bervariasi tergantung pada
TPA
jenis, banyaknya yang ditangani dan jumlah titik
penimbulan sampah. SCS mempunyai dua jenis
utama:
1. Sistem yang dimana pemadatan pengisian
sendiri (self-toading compaetor) digunakan.
2. Sistem dimana kendaraan pengisian manual
(manually loaded) digunakan.

Gambar 3 Stationary Container System (SCS)


Individual Individual Komunal Komunal Penyapuan
Langsung Tidak Langsung Tidak Jalan
Langsung Langsung Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Biaya operasi kendaraan (BOK) merupakan
Sumber: SNI 19-2454-2002 salah satu biaya (cost) yang harus ditanggung oleh
Gambar 1. Pola Pengumpulan Sampah pengguna kendaraan, dalam sistim angkutan umum
biaya ini dibebankan pada pemilik kendaraan atau
Keterangan: pengemudi (operator). Beberapa metode yang
Sumber timbulan sampah pewadahan individual berusaha menghitung komponen BOK adalah
Pewadahan Komunal Transport and Research Laboratory (TRRL)
Lokasi Pemindahan berdasarkan penelitian di Kenya, untuk perhitungan
Gerakan Alat Pengangkut BOK di jalan luar kota (rural road) Negara –
Gerakan Alat Pengumpul Negara berkembang, Metode Road User Cost
Gerakan Penduduk ke Wadah Komunal Manual, (1992) (RUCM), Metode The Highway
Design And Maintenance Standards Model –
Sistem Pengangkutan Sampah Vehicle Speeds And Operating Cost, (1987) (HDM
Ditinjau dari cara operasi dan peralatan yang III-VOC), metode Pacific Consultants
digunakan, dikenal sistem pengangkutan sampah Internasional, (1990) (PCI), metode yang
yaitu sistem kontainer tetap/stationary container dikembangkan oleh LAPI-ITB, (1997) dan masih
system (SCS). banyak lagi.
Pool Komponen BOK terdiri dari biaya tetap,
biaya variabel dan biaya lainnya. Biaya tetap
Kendaraan meliputi : biaya penyusutan, biaya administrasi gaji
dan tunjangan awak bus, bunga modal, asuransi
kendaraan, pegawai selain awak kendaraan dan
pengelolaan. Biaya variabel meliputi : biaya bahan
bakar, biaya oli mesin, biaya ban, biaya
TPS TPA pemeliharaan dan biaya mekanik. Dengan rumus
sesuai metode PCI akan diperoleh kuantitas dalam
bentuk non dimensional, karena itu diperlukan nilai
Pengangkutan Sampah moneter untuk mendapatkan biaya operasi
kendaraan dalam mata uang tertentu (rupiah).
Kembali lagi ke TPS untuk rit berikutnya
Perhitungan komponen BOK metode PCI masih
Gambar 2 Sistem Sirkulasi Pengangkutan Sampah dalam satuan per 1000 km sehingga untuk
mendapatkan nilai satuan per km diperlukan jarak

E-2
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

dari jalan yang dilalui, untuk kecepatan (running i. Upah crew


speed) dalam km/jam. Y = (1,000 / S) x (upah supir + upah crew)
Tabel 1 Spesifikasi Model Perhitungan Biaya Y = (upah supir + upah crew) / 1000km
Operasi Kendaraan j. Biaya overhead
10 % dari jumlah sub total biaya a sampai i diatas.

METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode pengambilan data dan
metode untuk analisa data. Pada metode
pengambilan data menggunakan dua cara, yaitu
survey secara langsung di lapangan dan
pengambilan data pada pihak-pihak yang terkait.
Survey yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah survey volume sampah terangkut di Kota
Model PCI (Yanagiya, 1990), yang Malang dan survei waktu pengambilan sampah dan
dipergunakan untuk menghitung BOK ini waktu pengangkutan sampah.
merupakan persamaan regresi dengan kecepatan Pengambilan data dilakukan pada 13 transfer
sebagai variabel bebas. Persamaan itu adalah depo selama satu minggu yang diasumsikan
sebagai barikut: mewakili gambaran sistem pengangkutan sampah.
Sedangkan data sekunder didapatkan dari kantor
Biaya Operasi Truk Sampah Dinas Kebersihan Kota Malang. Alur dari metode
a. Konsumsi bahan bakar penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Y = (0,06427 S2 – 7,06130 S + 318,3326) x Mulai

harga bensin / liter


Dimana:
Y = Konsumsi bahan bakar (rupiah / 1000km) Data Data
Sekunder Primer
S = Kecepatan kendaraan (km/jam)
b. Konsumsi oli mesin
Y = (0,00048 x S2 – 0,05608 x S + 3,07383 ) x
Rute Kendaraan dan Waktu dan Jarak Jumlah dan Jumlah dan Gaji
harga minyak pelumas / liter Jumlah Kendaraan Perjalanan Truk Volume Gerobak Petugas Kebersihan

Y = Konsumsi minyak pelumas (rupiah /


1000km)
Kecepatan
c. Pemakaian ban Kendaraan
Volume TPS

Y = (0,0011553 x S – 0,0059333) x harga ban


per buah
Y = Konsumsi ban (1 (satu) ban / 1000km) BOK Jumlah Trip

d. Biaya pemeliharaan onderdil


Y = (0,0000191 x S + 0,0015400 ) x harga Biaya Biaya
mobil Pengangkutan Pengambilan

Y = Total perbaikan dan pemeliharan dihitung


dari nilai penyusutan / 1000km
e. Biaya mekanik Biaya Operasional Pengangkutan Sampah
Dari Sumber Sampai Ke TPA
Y = (0,01511 x S + 1,21200 ) x ongkos mekanik
/ jam Gambar 4 Diagram Alur Penelitian
Y = Jumlah upah kerja / 1000km
f. Penyusutan kendaraan/depresiasi PEMBAHASAN
Y = 1/(6,129 x S +245) x harga mobil Dari hasil survey pengangkutan sampah
Y = Penyusutan kendaraan dikalikan dengan yang di lakukan di seluruh wilayah Kota Malang,
nilai sisit kendaraan diperoleh hasil analisa sebagai berikut
g. Suku bunga
Y = {(0,12 x 1000 ) / (1,750 x S )} x harga Jarak Tempuh Kendaraan
mobil Jarak tempuh merupakan panjangnya rute
Y = Suku bunga / 1000km yang dilalui oleh jenis kendaraan dump truck dan
h. Asuransi arm roll dari lokasi Pool – TPS – TPA – Pool dalam
Y = {(0.06) x 1000 x 0,5) / (1,750 x S)} x harga satuan Km (Kilometer).
mobil
Y = Asuransi / 1000km

E-3
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Tabel 1 Jarak Tempuh Kendaraan Arm Roll


Jarak Tempuh Waktu Tempuh Kendaraan
No. Nopol Daerah Layanan
(Km/hari) Waktu tempuh yaitu lamanya perjalan yang
1 N 8196 AP Teluk Pacitan di tempuh oleh jenis kendaraan dump truck dan arm
Bandulan
roll dari lokasi Pool – TPS – TPA – Pool dalam
Tidar Bawah 97,83
Gasek
satuan menit.
RSSA Tabel 2 Waktu Tempuh Kendaraan Arm Roll
2 N 9982 AB Velodrome Waktu Tempuh
No. Nopol Daerah Layanan
Menjing (menit/hari)
76,20
Klabang 1 N 8196 AP Teluk Pacitan
Pembantaian
Bandulan
3 N 8195 AP UNIBRAW
Tidar Bawah 338,1
Graha Dewata
Gasek
Puncak Tidar
71,35 RSSA
Permata Jingga
MATOS 2 N 9982 AB Velodrome
MOG Menjing
258,5
4 N 8193 AP Tasikmadu Klabang
Tlogomas Pembantaian
Joyogrand 3 N 8195 AP UNIBRAW
77,60
Term. Mulyorejo
Graha Dewata
Araya
Puncak Tidar
Dieng 197,1
5 Permata Jingga
N 9980 AB Kedung Kandang
Jl. Raya Buring MATOS
Tlogo Waru 79,61 MOG
Ksatrian Dalam 4 N 8193 AP Tasikmadu
UNIBRAW Tlogomas
6 N 8015 AP Brantas Joyogrand
Lesanpuro 70,13 Term. 232,0
Merjosari Mulyorejo
7 N 8012 AP Pandan Wangi Araya
Tunjung Sekar Dieng
99,27
Tasik Madu 5 Kedung
Terminal Arjosari N 9980 AB Kandang
8 N 8021 AP Polowijen Jl. Raya Buring
Tunggul Wulung 80,47 230,5
Tlogo Waru
River Side Ksatrian Dalam
9 N 8016 AP Kwangsan UNIBRAW
Polehan 79,59 6 N 8015 AP Brantas
ITN
Lesanpuro 205,3
10 N 8051 AP Gadang
Merjosari
Keben
7 N 8012 AP Pandan Wangi
Dinoyo 78,35
Trm. Hamid Tunjung Sekar
Rusdi Tasik Madu 262,7
Bakalan Terminal
11 N 8011 AP Malabar Arjosari
Narotama 8 N 8021 AP Polowijen
81,49
Comboran Tunggul
220,0
ABM Wulung
12 N 8018 AP Klayatan River Side
Pondok Indah 9 N 8016 AP Kwangsan
48,9
Sukun
Polehan 223,3
Karanglo
13 ITN
N 8014 AP Tanjung
10 N 8051 AP Gadang
Ketawanggede
94,65
Grendel Keben
Wahidin Dinoyo 211,8
14 N 8017 AP Sawojajar Trm. Hamid
87,05 Rusdi
Tidar
15 N 8053 AP Gadang Gg 1 Bakalan
56,5 11
Cemoro Kandang N 8011 AP Malabar
Rata-rata 78,60 Narotama 221,7
Sumber: Hasil survey Comboran

E-4
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

ABM Dinoyo
Trm. Hamid Rusdi
Bakalan
Waktu Tempuh 11 N 8011 AP Malabar
No. Nopol Daerah Layanan Narotama
(menit/hari) Comboran
21,15
12 N 8018 AP Klayatan ABM
Pondok Indah 12 N 8018 AP Klayatan
183,3 Pondok Indah Sukun 25,38
Sukun
Karanglo
Karanglo 13 N 8014 AP Tanjung
13 N 8014 AP Tanjung Ketawanggede
23,74
Grendel
Ketawanggede Wahidin
266,5
Grendel 14 N 8017 AP Sawojajar
20,70
Tidar
Wahidin
15 N 8053 AP Gadang Gg 1
14 21,11
N 8017 AP Sawojajar Cemoro Kandang
257,5
Tidar Rata-rata 22,21
15 N 8053 AP Gadang Gg 1 Volume Kendaraan
Cemoro 163,5 Volume adalah kapasitas bak yang dimiliki oleh
Kandang jenis kendaraan dump truck dan arm roll dalam satuan
Rata-rata 231,4 meter kubik (m3) untuk mengangkut sampah setiap
Sumber: Hasil survey harinya.
Tabel 3 Volume Kendaraan Arm Roll
Volume
Kecepatan Kendaraan Jenis Daerah
Ukuran
Rata-rata Jumlah 1
Nopol Bak
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak Kendaraan Layanan per hari minggu
(m3) 3
(m ) (m3)
tempuh dan lamanya perjalan yang di tempuh oleh N 8196 AP TOYOTA Teluk Pacitan 9,19 55,12
NEW Bandulan 8,56 51,33
jenis kendaraan dump truck dan arm roll dari lokasi DYNA WU Tidar Bawah 8,72 52,34
7,052
Pool – TPS – TPA – Pool dalam satuan km/jam 342 R
TKMQ AD
Gasek 8,67 43,36

(Kilometer per jam). 3 RSSA 8,25 49,50


N 9982 AB TOYOTA Velodrome 9,87 59,24
NEW Menjing 8,07 40,35
Tabel 3 Kecepatan Kendaraan Arm Roll DYNA WU Klabang
7,052
6,01 18,02
Kecepatan 342 R
No. Nopol Daerah Layanan TKMQ AD
(Km/jam) 3 Pembantaian 5,55 5,55
1 N 8196 AP Teluk Pacitan N 8195 AP TOYOTA UNIBRAW 6,00 36,02
Bandulan NEW Graha
Tidar Bawah 20,80 DYNA WU Dewata 5,70 5,70
Gasek 342 R Puncak Tidar 5,70 5,70
5,76
RSSA TKMQ AD Permata
3 Jingga 5,70 5,70
2 N 9982 AB Velodrome MATOS 5,70 34,20
Menjing MOG 5,70 34,20
23,55
Klabang N 8193 AP TOYOTA Tasikmadu 10,70 10,70
Pembantaian NEW Tlogomas 9,93 59,55
3 N 8195 AP UNIBRAW DYNA WU Joyogrand 7,95 15,90
342 R Term. 7,052
Graha Dewata
TKMQ AD Mulyorejo 6,31 12,61
Puncak Tidar 3 Araya 8,22 49,32
22,09
Permata Jingga Dieng 7,70 15,40
MATOS TOYOTA Kedung
MOG N 9980 AB DYNA Kandang 10,46 52,29
4 N 8193 AP Tasikmadu RINO BY Jl. Raya
43 Buring 10,09 50,46
Tlogomas 7,052
Tlogo Waru 8,06 32,22
Joyogrand Ksatrian
20,63
Term. Mulyorejo Dalam 8,96 44,78
Araya UNIBRAW 7,30 7,30
Dieng N 8015 AP TOYOTA Brantas 12,83 38,48
5 N 9980 AB Kedung Kandang DYNA Lesanpuro 9,24 27,71
8,712
RINO BY
Jl. Raya Buring
43 Merjosari 8,56 25,69
Tlogo Waru 21.11 TOYOTA Pandan
Ksatrian Dalam N 8012 AP DYNA Wangi 11,68 35,03
UNIBRAW RINO BY Tunjung
6 N 8015 AP Brantas 43 Sekar 7,052 8,54 25,63
Lesanpuro 20,79 Tasik Madu 7,05 7,05
Terminal
Merjosari
Arjosari 7,19 7,19
7 N 8012 AP Pandan Wangi N 8021 AP TOYOTA Polowijen 14,74 44,22
Tunjung Sekar DYNA Tunggul
23,30 8,712
Tasik Madu RINO BY Wulung 9,25 18,50
Terminal Arjosari 43 River Side 8,79 8,79
N 8016 AP TOYOTA Kwangsan 15,17 60,68
DYNA Polehan 13,11 52,45
Kecepatan RINO BY
8,712
No. Nopol Daerah Layanan
(Km/jam) 43 ITN 8,54 8,54
8 N 8021 AP Polowijen N 8051 AP TOYOTA Gadang 16,14 64,56
Tunggul Wulung 22,13 DYNA Keben 8,80 35,20
River Side RINO BY Dinoyo 11,28 45,11
8,712
43 Trm. Hamid
9 N 8016 AP Kwangsan
Rusdi 7,53 15,05
Polehan 21,66 Bakalan 8,10 8,10
ITN N 8011 AP TOYOTA Malabar 18,01 54,04
10 N 8051 AP Gadang DYNA Narotama 8,712 9,30 27,89
24,01 RINO BY Comboran 9,13 27,38
Keben

E-5
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

43 ABM 7,71 7,71 Arm roll toyota new dyna wu 342 r


N 8018 AP TOYOTA Klayatan 8,72 17,43 = 77,30
DYNA Pondok
tkmq ad 3
8,712 9,06 18,11
RINO BY Indah Sukun Arm roll toyota dyna rino by 43 = 90,40
43 Karanglo 8.72 8,72
N 8014 AP TOYOTA Tanjung 11,35 22,70
DYNA Ketawangged
RINO BY e 7,052 13,72 27,43 Perhitungan Variabel Cost
43 Grendel 6,11 12,21
Wahidin 6,43 6,43 Perhitungan ini merupakan variabel cost
N 8017 AP TOYOTA Sawojajar 29,13 58,26 kondisi eksisting dump truck kecepatan 21,09
DYNA
8,064
RINO BY km/jam dan arm roll kecepatan 22,22 km/jam.
43 Tidar 9,00 18,00
N 8053 AP TOYOTA Gadang Gg 1 13,68 27,36
Untuk variabel cost pada kecepatan lain
DYNA
7,052 menyesuaikan.
RINO BY Cemoro
43 Kandang 7,20 7,20 a. Konsumsi Bahan Bakar
TOTAL 9,44 1.715,71
Y = 0,06427V2 - 7,0613V + 318,3326
Sumber: Hasil survey Keterangan: Y = Pemakaian bahan bakar
minyak tiap 1.000 km
Biaya Pengangkutan Sampah V = Kecepatan kendaraan berjalan
Biaya pengangkutan sampah disini meliputi Ydt = (0,06427V2 - 7,0613V + 318,3326) x
biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut sampah Harga BBM
ke TPA. Faktor yang diperhitungkan ada dua yaitu = 0,06427 (21,09)² - 7,0613 (21,09) +
faktor biaya pengumpulan sampah dari rumah 318,3326 x Rp 4.500,-
tangga ke TPS dan faktor biaya operasional = Rp 890.983,-
kendaraan. Biaya operasional kendaraan mengacu Yar = (0,06427V2 - 7,0613V + 318,3326) x
pada penelitian oleh Metode PCI (1990). Harga BBM
Berikut ini adalah analisis perhitungan dapat = 0,06427 (22,22)² - 7,0613 (22,22) +
dilihat pada biaya operasioanal kendaraan tipe colt 318,3326 x Rp 4.500,-
diesel jenis dump truck dan arm roll dengan data = Rp 869.231,-
dasar sebagai berikut: b. Pemakaian pelumas (Oli)
a. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) = Rp. 4.500
Y = 0,00048V2 - 0,05608V + 3,07383
b. Harga Olie Pelumas Mesin = Rp. 22.500 Keterangan: Y = Pemakaian oli tiap 1.000 km
Harga Ban = Rp. 1.355.000 V = Kecepatan kendaran berjalan
Ydt = (0,00048V2 - 0,05608V + 3,07383)x
Harga Jual Kendaraan :
harga oli
Arm roll toyota new dyna wu 342 r
tkmq ad 3
= Rp. 203.300.000 = 0,00048 (21,09)² - 0,05608 (21,09) +
Arm roll toyota dyna rino by 43 = Rp. 201.600.000
3,07383x Rp 22.500
= Rp 47.354,-
Upah Mekanik = Rp. 18.750 Yar = (0,00048V2 - 0,05608V + 3,07383)x
Upah Operator/Sopir = Rp. 10.900 harga oli
= 0,00048 (22,22)² - 0,05608 (22,22) +
STNK
3,07383x Rp 22.500
Arm roll toyota new dyna wu 342 r
tkmq ad 3
= Rp. 1.386.600 = Rp 46.456,-
c. Penggunaan ban kendaraan
Arm roll toyota dyna rino by 43 = Rp. 1.368.600
Y = 0,0015553 V – 0,0059333
SWJDKLLJ = Rp. 163.000 Keterangan: Y = Penggunaan ban kendaraan
Kir (/tahun) = Rp. 200.000 tiap 1.000 km
c. Kecepatan Perjalanan rata-rata V = Kecepatan kendaran berjalan
(km/jam) Ydt = 0,0015553 V – 0,005933 x jumlah ban
Arm roll toyota new dyna wu 342 r
= 21,96 x harga ban
tkmq ad 3 = 0,0015553 (21,09) – 0,005933 x 6 x Rp
Arm roll toyota dyna rino by 43 = 21,63 1.355.000
= Rp 149.852,-
Yar = 0,0015553 V – 0,005933 x jumlah ban
d. Kapasitas Alat Angkut Sampah (m3)
x harga ban
Arm roll toyota new dyna wu 342 r
tkmq ad 3
= 7,05 = 0,0015553 (22,22) – 0,005933 x 6 x Rp
1.355.000
Arm roll toyota dyna rino by 43 = 8,71
= Rp 160.466,-
3
Volume Angkut Sampah (m ) d. Biaya Onderdil
Arm roll toyota new dyna wu 342 r
= 7,23
Y = 0,0000191 V + 0,0015400
tkmq ad 3 Keterangan: Y = Perawatan onderdil
Arm roll toyota dyna rino by 43 = 10,92 tiap 1.000 km
Jarak (Km) V = Kecepatan kendaran berjalan

E-6
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Ydt = 0,0000191 V + 0,0015400 x harga jual Ydt = ((0,06 x 1.000x0,5)/(1.750V)) x harga


kendaraan jual kendaraan
= 0,0000191 (21,09) + 0,0015400 x Rp = ((0,06 x 1.000x0,5)/(1.750(21,09))) x
95.400.000 Rp 95.400.000,-
= Rp 185.345,- = Rp 77.545,-
Yar = 0,0000191 V + 0,0015400 x harga jual Yar = ((0,06 x 1.000x0,5)/(1.750V)) x harga
kendaraan jual kendaraan
= 0,0000191 (22,22) + 0,0015400 x Rp = ((0,06 x 1.000x0,5)/(1.750(22,22))) x
95.400.000 Rp 95.400.000,-
= Rp 399.363,- = Rp 156.847,-
e. Mekanik i. Upah Sopir
Y = 0,01511 V + 1,212 Y = 1000 / V
Keterangan: Y = Waktu kerja mekanik tiap Keterangan: Y = Waktu perjalanan dikalikan
1.000 km upah tiap jam tiap 1.000 km
V = Kecepatan kendaran berjalan V = Kecepatan kendaraan (km/jam)
Ydt = 0,01511 V + 1,212 x gaji mekanik Ydt = 1.000 / Vx upah sopir tiap jam
perjam = 1.000 / (22,22) x Rp 10.900,00
= 0,01511 (21,09) + 0,21200 x Rp = Rp 516.833,-
18.750 Yar = 1.000 / Vx upah sopir tiap jam
= Rp 28.700,- = 1.000 / (22,22) x Rp 10.900,00
Yar = 0,01511 V + 1,212 x gaji mekanik = Rp 490.549,-
perjam j. Biaya Over head Golongan II B (truk) : 10%
= 0,01511 (22,22) + 0,21200 x Rp sub total
18.750 Ydt = Rp 2.446.073 x 10%
= Rp 29.020,- = Rp 246.170,-
f. Nilai Depresiasi Yar = Rp 3.312.655 x 10%
Y = 1/(6,129V + 245) = Rp 331.266,-
Keterangan: Y = Nilai depresiasi tiap 1.000 Variabel cost /1.000 km (ar) = Rp 3.643.921,-
km dikalikan ½ nilai depresiasi dari = Rp 2.708,-/km
kendaraan.
V = Kecepatan kendaran berjalan Variabel cost / km (ar) = Rp 3.643.921
Ydt = 1/(6,129V + 245) x harga jual /1.000 Km
kendaraan = Rp 97.348,-
= 1/(6,129(21,09) + 245) x Rp Variabel cost /hari (ar) = 77 km x Rp 3.644
95.400.000,- /Kkm
= Rp 254.903,-
Yar = 1/(6,129V + 245) x harga jual Persentase Biaya Operasional Kendaraan (variabel cost)
Kendaraan Armroll
kendaraan
25% BBM
= 1/(6,129(22,22) + 245) x Rp Oli Mesin

203.300.000,- 20% Ban

Onderdil

= Rp 254.903,- 15% Mekanik


24% Depresiasi
g. Bunga Modal 10%
17% Suku bunga

Y = (0,12 x 1.000)/(1750V) 5%
11%
15% 13%
9%
Asuransi

Upah
Keterangan : V = Kecepatan berjalan 1%
4%
1%
4%
Overhead
0%
(Running Speed)
Ydt = ((0,12 x 1.000)/(1750V)) x harga jual
kendaraan Gambar 5 Persentase biaya operasional kendaraan
= ((0,12 x 1.000)/(1750(21,09)) x Rp (variable cost) kendaraan arm roll
95.400.000,-
= Rp 310.181,- Berdasarkan analisa variable cost diketahui
Yar = ((0,12 x 1.000)/(1750V)) x harga jual persentase penggunaan masing-masing tipe
kendaraan kendaraan adalah sebagai berikut; Pada jenis dump
= ((0,12 x 1.000)/(1750(22,22)) x Rp truck konsumsi BBM = 31%, Oli mesin = 2%, Ban
95.400.000,- = 5%, Onderdil = 8%, Mekanik = 1%, Depresiasi =
= Rp 627.388,- 10%, Suku bunga = 13%, Asuransi = 3%, Upah =
h. Asuransi 18%, dan Overhead 9%. Sedangkan pada jenis arm
Y = ((0,06 x 1000x0,5)/(1750V)) roll konsumsi BBM = 24%, Oli mesin = 1%, Ban =
Keterangan: Y = Biaya asuransi tiap 1.000 km 4%, Onderdill = 11%, Mekanik = 1%, Depresiasi =
V = Kecepatan kendaraan berjalan 15%, Suku bunga = 17%, Asuransi = 4%, Upah
13%, dan Overhead = 9%. (Burhamtoro, 2013)
E-7
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Arjosari-Gadang Kota Malang), Tesis.


Perhitungan Fixed Cost / Biaya Tetap Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Fixed cost atau biaya tetap tidak dipengaruhi November (ITS). Surabaya
oleh besar kecepatan kendaraan, kecepatan tinggi
maupun rendah akan memiliki fixed cost yang Kensuke Yanagiya. 1990. Feasibility Study on The
sama. Berikut ini komponen fixed cost. Cikampek-Cirebon Toolway Project. Japan
a. STNK = Rp 1.386.300,- International Coorporation Agency. Jakarta.
b. SWJDKLLJ = Rp 163.000,- Lavinson, D. 2005. Operating Costs for Trucks,
c. Uji Kir = Rp 200.000,- /tahun Twin Cities: Department of Civil
Engineering University of Minnesota.
Total fixed cost /hari arm roll: United States
= (Rp 1.386.300 + Rp 163.000 + Rp 200.000)/ LAPI. 1997, Metode Pacific Consultants
(24x12) Internasional (PCI). Institut Teknologi
= Rp 6.074,- Bandung, Bandung.
Meydiana, Cristia. 2010. Development of Waste
Biaya pengangkutan sampah /m3 arm roll: Management Practices in Indonesia.
= Variabel cost + Fixed cost European Journal of Scientific Research
= (Rp 97.348 + Rp 6.074) / 7,23 m3 = Rp 39.799,- Vol.40 No.2. pp. 199 – 210.
O. Apaydin, dkk. 2007. Route Optimization For
KESIMPULAN Solid Waste Collection: Trabzon (Turkey)
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan Case Study. Global NEST Journal, Vol 9,
didapatkan kesimpulan sebagai berikut; No 1, pp 6-11. Turki
1. Rata-rata jarak yang di tempuh per hari jenis Ofyar Z. Tamin. 2000. Perencanaan dan Pemodelan
kendaraan arm roll adalah 78.60 km/hari. Transportasi. Institut Teknologi Bandung.
2. Rata-rata waktu yang di tempuh per hari jenis Bandung
kendaraan arm roll adalah 231,4 menit/hari. Sakawi, Zainal. 2011. Municipal Solid Waste
3. Rata-rata kecepatan yang di tempuh per hari Management In Malaysia: Solution For
jenis kendaraan arm roll adalah 22,21 Sustainable Waste Management. Journal of
(Km/jam)/hari. Applied Sciences in Environmental
4. Total volume sampah yang diangkut oleh arm Sanitation, 6 (1): 29-38. Malaysia
roll setiap hari rata-rata adalah 16,66 m3 dan Standart Nasional Indonesia Nomor SNI-19-2454-
total kapasitas dalam 1 minggu yaitu 1.598,93 2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional
m3. Pengelolaan Sampah Perkotaan, Badan
5. Biaya pengangkutan sampah /m3 arm roll = Rp Standar Nasional (BSN).
39.799. Sukirman, Silvia. 1999. Dasar-Dasar Perencanaan
Geometrik Jalan. Jakarta: Nova
DAFTAR PUSTAKA Surjandari, Isti, dkk. 2009. Model Dinamis
Aries Dwi H, R. Dhimas D. 2010. Pengolahan Pengelolaan Sampah untuk Mengurangi
Sampah Kota Terseleksi Menjadi Refused Beban Penumpukan. Jurnal Teknik Industri,
Derived Fuel Sebagai Bahan Bakar Padat Vol. 11, No. 2 pp. 134-147. Jakarta
Alternatif. Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, Tchobanoglous, George, Theisen Hillary. 1993.
No. 2: 127–133. Integrated Solid Waste Management. New
Burhamtoro. 2002. Penentuan Kapasitas Optimum York: McGraw Hill Inc
Angkutan Umum Kota (Studi Kasus:

E-8

Anda mungkin juga menyukai