Anda di halaman 1dari 2

Resume Pendekatan Whole Language

A. Pengertian
Whole language adalah salah satu pendekatan pembelajaran bahasa yang
menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah. Pendekatan whole
language adalah cara untuk menyatukan pandangan tentang pembelajaran bahasa,
dan juga tentang orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran.
B. Komponen
Menurut Santosa dkk ada 8 komponen dalam pendekatan whole language, yaitu
 Reading aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru
siswanya.
 Jurnal writing,menulis jurnal merupakan cara yang aman untuk menulis
atau mengungkapkan perasaan siswa, menceritakan kejadian yang
dialaminya, alam sekitar, dan bentuk-bentuk lain dalam penggunaan bahasa
secara tertulis.
 Sustained silent reading (SSR), merupakan kegiatan membaca dalam hati
yang dilakukan siswa.
 Shared reading, adalah kegiatan membaca bersama antara guru dan siswa
dimana setiap person mempunyai buku yang sedang dibacanya.
 Guided reading (membaca terbimbing) adalah kegiatan membaca dimana
semua siswa membaca dan mendiskusikan buku yang sama.
 Guided writing (menulis terbimbing), adalah kegiatan menulis di bawah
bimbingan guru, bagaiman menulis sistematis, jelas, dan menarik, dapat
menemukan apa yang ingin ditulis dan sebagainya.
 Independent reading(membaca bebas) adalah kegiatan membaca dimana
siswa menentukan sendiri materi yang akan dibacanya.
C. Ciri-ciri kelas whole languahe
IMenurut Alamsyah ada tujuh ciri yang menandakan kelas whole language:
1. Kelas yang menerapkan whole language penuh dengan barang cetakan.
2. Kelas whole language siswa belajar melalui model atau contoh.
3. Kelas whole language siswa bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
4. Kelas whole language siswa berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran.
5. Kelas whole language siswa terlibat aktif dalam pembelajaran bermakna.
6. Kelas whole language siswa berani mengambil resiko dan bebas bereksperimen.
D. Penilaian
Menurut Rafiuddin dan Darmiyati, ada beberapa strategi pembelajaran dengan
menggunakan whole language yang ditinjau dari aspek guru dan siswa:
1. Pencelupan (immersion); guru menciptakan lingkungan yang memungkinkan
pembelajar melaksanakan program celup dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
2. Demonstrasi; guru terlibat dalam peragaan pemakaian bahasa sebagai sumber
pengayaan dan data bagi pembelajar
3. Keterlibatan; pembelajar harus dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, dimana
ada perasaan nyaman dan aman bagi pembelajar.
4. Harapan; guru harus punya harapan bahwa pembelajar akan dapat melaksanakan
kegiatan pembelajaran selaras dengan pola atau fase perkembangan mereka.1
E. Stategi
Dalam kelas whole language guru senantiasa memperhatikan kegiatan yang
dilakukan oleh siswa. Secara informal selama pembelajaran berlangsung guru
memperhatikan siswa menulis, mendengarkan siswa berdiskusi baik dalam
kelompok maupun diskusi kelas. Selain penilaian informal, penilaian juga
dilakukan dengan menggunakan portofolio. Portofolio adalah kumpulan hasil kerja
selama kegiatan pembelajaran. Dengan portofolio perkembangan siswa dapat
terlihat secara otentik.2

(Sumber dari makalah whole Language)

1
Nurul Hidayah, “Pendekatan Pembelajaran Bahasa Whole Language,” Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar 1 No,2 (Desember 2014): 298–299.
2
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung:
Rosdakarya, 2008), 201.

Anda mungkin juga menyukai