Anda di halaman 1dari 16

SOP

( STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGGUNAAN ALAT )
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................ i

Daftar isi.......................................................................................... ii
SOP Oven..................................................................................... 3

SOP Autoclave............................................................................. 4

SOP Mesin cetak tablet................................................................ 5

SOP Waterbath listrik................................................................... 7

SOP Timbangan gram halus.......................................................... 8

SOP Timbangan gram kasar.......................................................... 9

SOP Penutup ampul....................................................................... 10

SOP Friability tester....................................................................... 12

SOP Disintegration Tester.............................................................. 14

Daftar pustaka................................................................................................ 16
1. OVEN
Fungsi alat : Mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun
pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air.
Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu
berkisar antara 105ºC.Cara untuk membunuh atau menghancurkan
semua mikroorganisme
Gambar :

Prosedur :

1. Mencuci tangan sesuai protab


2. Menggunakan APD
3. Lakukan dekontaminasi dengan cara merendam dengan larutan klorin 0,5
% selama 10- 15 menit
4. Cuci alat sampai bersih
5. Pisahkan alat golongan logam dan non logam
6. Tempatkan alat logam di rak bawah sedangkan alat non logam di rak atas
supaya tidak rusak
7. Tekan tombol power supply
8. Tunggu 20 sampai 30 menit
9. Power supply dimatikan
10. Setelah dingin alat di ambil pakai korentang steril
11. Bungkus dengan kain linen di tempatkan kepenyimpanan steril
12. Rapikan alat , lepas APD
13. Cuci tangan
2. AUTOCLAVE
Fungsi alat : Untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan menundukkan
material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 ° C selama sekitar 15-20
menit, tergantung pada ukuran beban dan isi.

Gambar :

Prosedur :

1. Air diisi sampai batas tanda


2. Penutup autoclap ditutupkan dan dikunci
3. Atur tombol sterilization timer
a) Power on dinyalakan
b) Tunggu sampai lampu power menyala
c) Tunggu sampai berbunyi
d) Tunggu beberapa saat ± 1 jam
e) Matikan tombol, lalu buka katup pengularan uap gas.
f) Tunggu beberapa saat, lalu buka pengunci penutup autoclaf ke arah kiri
g) Alat siap digunakan
h) Hal – hal yang harus diperhatikan:
i. Pada waktu membuka autoclop hati – hati uap panas yang keluar atau pada
waktu membuka jangan terlalu dekat dengan jarak autoclap.
ii. Air jangan sampai kosong harus selalu terisi pada batas yang sudah ada.
iii. Waktu mengambil alat yang telah disteril harus mempergunakan penjepit atau
pelindung tangan.
3. MESIN CETAK TABLET
Fungsi alat :

1. Single Punch & Die : Mencetak satu tablet dalam satu waktu. Pada pencetakan
granul menjadi tablet, ada beberapa perubahan hingga
granul dapat berubah menjadi tablet yaitu penyusunan ulang
dari struktur granul akibat distribusi granul tersusun ulang
diantara punch atas dan punch bawah. Selanjutnya perubahan
bentuk granul karena penekanan, dan yang terakhir adalah
granul termampatkan dan terjadi ikatan antar granul
sehingga menjadi tablet. Rotary Punch &

2. Die : Mencetak tablet dalam jumlah besar . Tablet terbentuk


karena adanya gabungan tekanan antara punch & die
.Rotary Punch & Die merupakan alat mekanik yang
terdiri dari beberapa punch yang berputar untuk menekan
serbuk/granul menjadi bentuk tablet dengan ukuran yang
seragam dan bentuk berbeda serta bobot yang seragam untuk
menghasilkan tablet dalam jumlah yang lebih banyak
dibandingkan dengan Single Punch Machine. (Pharmainfo,
2015)
Gambar :

Prosedur :

1. Single Punch and Die


-Filling atau pengisian bahan baku ke posisi untuk kompresi tablet. Bahan baku bisa
diproses terlebih dahulu dengan metode granulasi basah, granulasi kering,
pengukutan dan lainnya. Formulasi akhir lalu di blend agar tercampur. Lalu campuran
dimasukkan ke dalam mesin punchdie
-Tahap metering. Pada tahap ini kelebihan granul dibuang. Tahap
inimemungkinkan tepat berat (volume) granulasi dapat dikompresi menjadi
tablet. Berat tepat granulasi dikendalikan dengan ketinggian pukulan rendah dalam
cetakan.

-Tahap kompresi dimana pada tahap ini bagian atas punch dan bagian bawah bergerak.
Pressure roll yang terdapat dalam alat membuat bagian bawah dan bagian atas “ punch
” bergerak dan melakukan kompresi

- Tahap ejeksi yaitu ketika tablet sudah jadi dan dikeluarkan dari upper
maupun lower punch (Armin, 2010)

2. Rotary Punch and Die


- Pastikan punch atas, punch bawah, dan die dalam keadaan baik pada
rotary machine.

- Feed frame terpasang pada mesin bersama dengan feed hopper dan
disesuaikan dengan berat dan kekerasan yang digunakan.

- Kemudian, hopper diisi dengan granul atau serbuk yang akan dibuat tablet.
Ketika mesin dinyalakan, hopper akan mengantarkan serbuk atau granul menuju feed
frame melewati bagian tengah yang mengandung die.

- Bagian kepala berputar, die menuju bagian bawah feed frame secara
berturut-turut dan terisi serbuk atau granul. Material mengalami penekanan
ketika punch atas dan punch bawah saling mendekat.

- Tablet yang tercetak dikeluarkan, dan siklus berulang. (Pharmainfo, 2015)


4. WATERBATH LISTRIK
Fungsi alat :

1. Pemanasan pada suhu rendah 300C sampai 1000C


2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi

Gambar :

Prosedur :
Cara kerja water bath :

1. Air dimasukkan ke dalam bejana


2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air ) letakkan
benda pada salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan
tetap ditutup.

Cara penyimpanan water bath :


1. Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur,
karena menyebabkan korosi )
2. Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari
arus listrik
3. Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.

Cara perawatan water bath :


1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
2. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat
tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak
3. cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali
5. TIMBANGAN GRAM HALUS (Miligram)
Fungsi alat : Untuk mengukur massa/bobot bahan obat dengan daya beban 100 g hingga
200 g, kepekaan 50 mg. Takaran/ukuran bahan obat yang ditimbang
sangatlah kecil dan disesuaikan dengan resep obat yang dibuat.

Gambar :

Prosedur :

a. Bersihkan neraca terutama piring neraca harus bersih dari sisa bahan

b.Setimbangkan neraca sihingga jarum menunjukan skala nol dengan cara menggeser
sekruppengatur.

c.Timbang tempat bahan,botol kaca arloji atau alas lain dengan meletakan pada piring
timbanagandan catat beban berat dari tempat bahan tersebut.

d.Masukan bahan yang akan ditimbang kedalam tempat atau wadah yang sudah
ditimbang tadi.Pasang beban timbangan seberat empat atau wadah yang ditambah dengan
berat bahan yangdiperlukan.Timbanglah sampai benar seimbang.

e.Jika selesai menimbang kembalikan semuanya pada posisi awal, yaitu skala beban pada
skala noldan penahan piring neraca dinaikan agar piring neraca tidak bergoyang,
kemudian bersihkankembali.
6. TIMBANGAN GRAM KASAR
Fungsi alat : Untuk menimbang bahan obat dengan daya beban 250 g hingga 1000 g,
kepekaan 200 mg. Timbangan gram memiliki kapasitas lebih besar dari
pada timbangan miligram, tetapi tingkat ketelitiannya (kepekaannya) lebih
rendah.

Gambar :

Prosedur :

a. Bersihkan neraca terutama piring neraca harus bersih dari sisa bahan

b.Setimbangkan neraca sihingga jarum menunjukan skala nol dengan cara menggeser
sekruppengatur.

c.Timbang tempat bahan,botol kaca arloji atau alas lain dengan meletakan pada piring
timbanagandan catat beban berat dari tempat bahan tersebut.

d.Masukan bahan yang akan ditimbang kedalam tempat atau wadah yang sudah
ditimbang tadi.Pasang beban timbangan seberat empat atau wadah yang ditambah dengan
berat bahan yangdiperlukan.Timbanglah sampai benar seimbang.

e.Jika selesai menimbang kembalikan semuanya pada posisi awal, yaitu skala beban pada
skala noldan penahan piring neraca dinaikan agar piring neraca tidak bergoyang,
kemudian bersihkankembali.
7. PENUTUP AMPUL
Fungsi alat : Untuk mencegah masuknya debu yang dikandung udara, serat kain, atau
pengotoran-pengotoran lain kedalam wadah

Gambar :

Prosedur :

Prosedur pelaksanaan
 cuci tangan
 pasang handscun
 cocokkan nama obat, dosis, cara pemberian sesuai dengan pembeian medis

Untuk obat dari vial


 basahi kapas dengan alkohol 70% desinfektan tutup karet vial

tusukkan jarum ketengah karet penutup vial lalu hisap udara dalam vial
sebanyak cairan yang akan dimassukkan lalu cabut spuit dari dalam vial.
 keluarkan udara yang berada dalam spuit
 hisap cairan / pelarut yang akan dimasukkan kedalam vial
lalu tusukkan lagi spuit kedalam vial melalui tutup karet vial dan semprotkan
cairan atau pelarut
 cabut spuit dari dalam vial, lalu putar vial agar obat terlarut
 hisap udara kedalam spuit sebanyak cairan yang akan dimasukkan
 tusuk jarum ketengah karet, masukkan udara secara perlahan - lahan dan sedot
cairan yang sudah bercampur dengan obat didalam vial
 setelah semua obat masuk dalam spuit cabut jarum dari tusukkan tutup karet
 keluarkan gelembung udara yang ada didalam spuit dengan cara mengetuk
spuit, dan tutup kembali jarum
 alat - alat dijaga agar tetap steril
 ganti jarum bila suntikan dilakukan secara intravena atau langsung pada pasien

Untuk obat dari ampul

 ketuk perlahan ujung ampul dengan jari tangan


letakkan kapas alkohol atau kassa pada ujung ampul bertujuan untuk
melindungi tangan dari luka dan juga menjaga sterilnya obat
 patah leher ampul dengan arah menjauh dari tangan dengan memperhatikan
titik atau tanda yang ada pada leher ampul atau menggunakan gergaji ampul
 masukkan jarum kedalam ampul melalui daerah patahan
 hisap obat kedalam spuit
 jaga ujung jarum dibawah permukaan cairan
 semprotkan udara yang terhisap, jangan dimasukkan kedalam ampul
 jaga kesterilan alat
 lepaskan handscun
 cuci tangan
8. FRIABILITY TESTER
Fungsi alat : Untuk mengukur kelarutan tablet

Gambar :

Prosedur :

1. Sambungkan kabel daya ke outlet listrik yang sesuai.


2. Buka mur pengunci untuk melepaskan drum.
3. Bersihkan debu yang terlepas dari tablet untuk diuji.
4. Timbang tablet dengan akurat.
5. Muat tablet ke dalam drum.
6. Tempatkan penutup plastik di atas drum.
7. Pegang penutup dengan kuat di tempatnya dan geser tubuh drum ke atas batang.
8. Tempatkan mur pengunci pada ujung poros.
9. Kencangkan mur pengunci ke posisinya.
10. Putar kenop ke jumlah rotasi yang diinginkan.
11. Tunggu sampai drum kembali ke posisi diam.
12. Hapus mur pengunci.
13. Keluarkan drum dengan hati-hati dari poros.
14. Lepaskan tablet dan singkirkan bubuk yang terlepas dari mereka.
15. Periksa apakah ada tablet yang retak, pecah atau pecah karena ini akan
menunjukkan bahwa tablet sampel telah gagal uji kerapuhan.
16. Hadiah ulang tablet.
17. Hitung persentase penurunan berat badan menggunakan yang berikut ini
Pemeliharaan

1. Periksa drum secara teratur untuk mencari tanda-tanda retak atau keripik.
2. Periksa sambungan listrik dari tanda - tanda korosi dan kerusakan.
3. Segera bersihkan tumpahan dari bagian luar peralatan menggunakan kain bersih
yang dibasahi.
4. Bersihkan drum dengan seksama setelah setiap kali menggunakan air deionisasi
dan keringkan dengan kain lembut
9. DINTEGRATION TESTER
Fungsi alat : Untuk melihat seberapa lama obat (tablet) bisa hancur didalam tubuh atau
saluran cerna yang ditandai dengan sediaan menjadi larut, terdispersi, atau
menjadi lunak.

Gambar :

Prosedur :

1. Pastikan status kalibrasi valid dan pastikan instrumen bersih dan bebas dari debu.

2. Nyalakan sakelar utama dan pasang sakelar 'ON / OFF' di panel belakang ke posisi 'ON'.
Ikuti prosedur untuk mengatur suhu.

3. Untuk mengatur suhu pilih probe BATH dengan menekan tombol PROBE. Kunci ini
berganti-ganti antara BATH probe EXTSEL

a) Tekan tombol SET - LED di sebelah kanan tombol akan menyala.


b) Tekan tombol TEMP- Tampilan suhu menunjukkan suhu yang diatur sebelumnya
dengan flashing paling digit kanan.
c) Tekan tombol ▲ –Flash angka digit akan menunjukkan kenaikan untuk setiap
penekanan tombol. ATAU
d) Tekan tombol ▼ - Nilai digit yang berkedip akan menunjukkan penurunan untuk
setiap penekanan tombol. Tetapkan nilai untuk angka yang berkedip.
e) Tekan tombol DISP - Angka penting berikutnya berkedip. Ulangi langkah di atas.
f) Ulangi langkah c & d sampai suhu yang diinginkan diatur.
g) Tekan tombol ENTER –Mengatur nilai suhu akan didaftarkan dan SET LED akan
mati.

Untuk mengkonfirmasi nilai suhu yang disetel, tekan tombol SET dulu dan tombol TEMP
berikutnya. Lihat nilai yang ditetapkan. Tekan tombol ENTER untuk keluar dari mode yang
ditetapkan.
CATATAN: Setelah menekan tombol SET, orang harus memulai pengaturan dalam 10 detik
jika tidak, mode set akan dihentikan secara otomatis.
Tekan tombol TEMP untuk memulai pengontrol suhu. LED di atas tombol TEMP akan mulai
menyala.

Pilih indikator suhu mandi menggunakan tombol PROBE SEL. Setelah suhu rendaman
mencapai nilai yang ditetapkan, Anda siap untuk memulai tes dengan menekan tombol
START / STOP.

Pembersihan:
Kosongkan gelas dan bersih.
Keluarkan cakram dan bersihkan alat uji disintegrasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu

http://www.anm.co.id/article/detail/65/menggunakan-dan-merawat-oven-
laboratorium#.XaL4Y9IzbIV

https://www.um.edu.mt/__data/assets/pdf_file/0004/193306/SOP314_02Friability_Tester_with_Abras
ion_Drum.pdf

https://www.alatalatlab.com/cara-menggunakan-timbangan/

Anda mungkin juga menyukai