SISTEM TATA UDARA (HVAC) DI INDUSTRI FARMASI PT Phapros Tbk
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah industri farmasi dalam menjalankan proses produksi harus mengacu pada pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, sesuai dengan Keputusan Menkes No. 43/Menkes/SK/11/1988 tentang CPOB, sehingga produk obat yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan mutu yang berlaku dan sesuai tujuan penggunaannnya. Selain pedoman CPOB, terdapat sarana penunjang kritis yang berperan penting dalam menjaga kualitas mutu produk. Sarana penunjang kritis yang perlu diperhatikan antara lain sistem pengolahan air, sistem tata udara dan sistem udara bertekanan. Dalam industri farmasi diperlukan kondisi lingkungan yang dapat memberikan perlindungan terhadap proses pembuatan produk dan memastikan produksi obat yang bermutu. Selain itu juga diperlukan lingkungan yang menyediakan kenyamanan bagi personil. Sistem tata udara berperan penting dalam mengondisikan lingkungan produksi yang dibutuhkan melalui pengendalian suhu, kelembapan nisbi, arah pergerakan udara dan mutu udara, serta pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan udara. Pengaturan sistem pembuangan udara yang efektif dan aman dari sistem tata udara juga penting dalam memberikan perlindungan terhadap lingkungan dari bahan berbahaya yang digunakan dalam proses produksi. Maka dari itu suatu sistem tata udara perlu didesain, dikualifikasi dan dirawat dengan tepat sesuai tujuannya dalam rangka menunjang proses produksi sehingga menghasilkan produk obat yang bermutu.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan - Mengetahui klasifikasi dan sistem tata udara pada ruang bersih (cleanroom) di Industri Farmasi PT Phapros Tbk BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Ruangan Pembuatan Obat dalam Industri Farmasi
Definisi ruang bersih menurut CPOB 2012 yaitu Ruang atau area di bawah pengawasan dan pengendalian lingkungan terhadap cemaran partikulat dan mikroba pada tingkat yang telah ditetapkan. Konstruksi dan penggunaan area ini dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi masuknya, tumbuhnya dan tertahannya cemaran dalam ruang atau area. Ruang bersih (cleanrooms) merupakan ruang yang dibangun secara khusus dengan lingkungan yang dapat dikendalikan secara tertutup. Klasifikasi ruangan pembuatan obat dan parameter menurut CPOB 2012 dan POPP adalah sebagai berikut :
Untuk memenuhi persyaratan kelas kebersihan (jumlah partikel udara
dan jumlah cemaran mikroba) yang ditentukan maka, terdapat beberapa parameter yang ditetapkan pada sistem HVAC, antara lain: suhu, kelembapan, perbedaan tekanan, air change rate, pola aliran udara dan filtrasi udara. Pengondisian parameter tersebut pada ruang bersih (cleanrooms) dapat dicapai dengan, mensuplai udara yang telah disaring dengan filter berefisiensi tingkat tinggi dalam jumlah yang sangat besar. Udara dicairkan serta dihilangkan dari partikel dan bakteri yang tersebar didalam ruangan yang dikondisikan dengan menggunakan berbagai alat pendukung pengkondisisan udara ruang bersih di dalam ruangan dan memberikan tekanan yang diinginkan kedalam ruangan dan memastikan agar tidak ada udara kotor yang dapat terdistribusi kedalam ruangan. Kedua, ruang bersih dibangun dengan bahan-bahan yang tidak menghasilkan partikel dan dapat dengan mudah dibersihkan.
2.2 Sistem Tata Udara (HVAC)
2.2.1 Alat/ Mesin Penunjang HVAC a. Water Chiller Chiller merupakan merupakan mesin refigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya air dingin yang dihasilkan kemudian didistribusikan ke mesin penukar kalor. Pada chiller terdapat beberapa parameter yang menunjukkan unjuk kerjanya, antara lain; suhu air masuk (inlet) ke evaporator dan suhu air keluar (outlet) dari evaporator, tekanan discharge, serta tekanan suction. Dengan pembacaan suhu inlet dan outlet maka dapat ketahui kapasitas atau kemampuan Chiller untuk mendinginkan air. b. Blower/ Kipas Blower atau kipas merupakan alat penggerak udara yang dapat menghasilkan gaya tekan ke dalam saluran udara (ducting) untuk udara pasokan, udara balik, atau menghisap udara ke atau dari ruangan melalui saluran udara dalam jumlah yang cukup untuk memberi ventilasi pemanasan, atau pendinginan atau untuk mengatasi kehilangan tekanan udara ruangan. c. Heating coil Merupakan alat penghantar panas yang terdiri dari pipa dalam bentuk koil dilapisi dengan sirip-sirip penghantar panas, yang meningkatkan perpindahan panas sensibel ke dalam aliran udara, menggunakan uap air panas, air panas, glikol dan kadang-kadang gas pendingin yang panas sebagai medium pemanas. d. Cooling coil Adalah alat penghantar panas yang terdiri dari pipa dalam bentuk koil dilapisi dengan sirip-sirip penghantar panas, yang mengurangi panas sensibel dan mungkin panas laten (melalui kondensasi dari uap air) dalam aliran udara menggunakan cairan yang dingin atau gas refrigeran sebagai medium pendingin. e. Ducting Merupakan jaringan saluran udara yang terdistribusi di seluruh bangunan, dihubungkan ke suatu kipas atau unit Penanganan Udara ke masukan, kembalian, atau penyedot udara ke atau dari zona dan ruang- ruang di dalam bangunan. Saluran ini dapat dibuat dari bahan logam plastik, bahan konstruksi bangunan, papan serat gelas, papan atau kombinasi dari semuanya. Saluran dari logam direkomendasikan untuk penggunaan di fasilitas farmasi f. Filter Untuk menyaring kotoran dan partikel dari udara. Guna mengendalikan adanya cemaran dan jumlah partikel dalam udara dalam ruangan. g. Dumper Damper adalah katup untuk mengendalikan jumlah udara yang melewati suatu Sistem Tata Udara, terdiri dari plat elemen, plunger atau bladder yang membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara. Damper dapat dipakai untuk mengatur aliran udara ke dan dari suatu ruang (untuk menyeimbangkan aliran udara) dan mengendalikan udara segar atau udara balik ke Unit Penanganan Udara. Damper mengalihkan, menghentikan atau mengubah jumlah/ volume udara yang melewati Sistem Tata Udara. h. Diffuser Diffuser adalah tempat udara keluar, terbuat dari beberapa baling- baling dan lempeng biasanya dirancang untuk mencampur pasokan udara segar dengan udara dalam ruang untuk meminimalisasi dan memaksimalkan pengenceran i. Outdoor fan Pengatur sirkulasi udara dari luar sebelum melewati cooling coil. j. Kotak pencampur (Mixed chamber) Tempat menerima return air dan mencampurkannya dengan fresh air pada sistem resirkulasi udara dimana udara balik dicampur dengan udara luar untuk memberi tekanan dan ventilasi udara segar.
2.3 Kerja sistem tata udara PT Phapros tbk.
- Bagan -
2.4 Parameter Sistem HVAC
- Suhu - Kelembapan nisbi - Jumlah pertukaran udara per jam (air change) - Pola aliran udara - Filtrasi udara - Perbedaan tekanan udara
Kelas Ventilasi Daftar ruangan
kebersihan Suhu Kelembapan Efisiensi Pertukaran R. Mixing & Filling Salep E °C Nisbi % saringan udara per (R. Mixing 1, R. Mixing 2) , udara akhir jam R. Buffer Grey, 20 -27 Maks 60-70 H13 (99,95 5-20 R.ganti pakaian grey %) sampai pa/pi, Bila 5-48 Selasar grey area, menggunakan R.spare part, sistem R. administrasi, resirkulasi R. Washing ampul, ditambah R. passtrough BB, make up air R. filing sirup, (10 - 20 R. Cuci alat, R. IPC, %fresh air R. Janitor Grey area/white area, R. Stagging area ruahan injeksi, R. cuci pakaian white area R. sachet1/sachet 2
Maaf, saya tidak bisa memberikan jawaban untuk soal-soal tersebut karena melanggar aturan hak cipta. Saya hanya bisa membantu menjelaskan konsep-konsep terkait CPOB dan manajemen mutu secara umum