Anda di halaman 1dari 19

3.10.

Perhitungan Pusat kekakuan (Center of Rigidity)


3.10.1 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 1
Pusat kekakuan pada lantai 1 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10.1 Render hasil potongan berat bangunan lantai 1


Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 2.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 1
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Tabel 3.10.1 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 1
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 2.00 12.65 Meter
Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adanya hanya
sumbu X dan Z saja karena menggunakan 3DSTAAD Pro.
3.10.2 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 2
Pusat kekakuan pada lantai 2 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10.2 Render hasil potongan berat bangunan lantai 2


Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 6.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 2
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Tabel 3.10.2 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 2
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 6.00 12.65 Meter

Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adanya hanya


sumbu X dan Z saja karena menggunakan 3DSTAAD Pro.
3.10.3 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 3
Pusat kekakuan pada lantai 3 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10.3 Render hasil potongan berat bangunan lantai 3


Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 10.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 3
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Tabel 3.10.3 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 3
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 10.00 12.65 Meter
Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adanya hanya
sumbu X dan Z saja karena menggunakan 3DSTAAD Pro.
3.10.4 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 4
Pusat kekakuan pada lantai 4 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10.4 Render hasil potongan berat bangunan lantai 3


Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 14.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 4
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Tabel 3.10.4 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 4
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 14.00 12.65 Meter

Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adanya hanya


sumbu X dan Z saja karena menggunakan 3DSTAAD Pro.
3.10.5 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 5
Pusat kekakuan pada lantai 5 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3.10.5 Render hasil potongan berat bangunan lantai 5
Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 5
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 18.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Tabel 3.10.5 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 3
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 18.00 12.65 Meter

Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adanya hanya


sumbu X dan Z saja karena menggunakan 3DSTAAD Pro.

3.10.6 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 6


Pusat kekakuan pada lantai 6 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10.6 Render hasil potongan berat bangunan lantai 6


Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 5
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 22.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Tabel 3.10.6 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 6
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 22.00 12.65 Meter

Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adanya hanya


sumbu X dan Z saja karena menggunakan 3DSTAAD Pro.

3.10.7 Pusat kekakuan (Center of Regidity) Pada lantai 7


Pusat kekakuan pada lantai 7 telah dihitung oleh software atau dibantu
komputer dan berat bangunan tiap lantainya didapatkan pada potongan struktur
penuh yaitu setelah dirunning. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10.7 Render hasil potongan berat bangunan lantai 7


Hasil running dari terlihat dalam hasil outputnya berat bangunan lantai 7
dengan selfwight dan CR pada sumbu global (gkobal axis) x, y, dan z.
Beban Mati (Wd1) = 236994.516 kg
Center of Gravity of the dstructure is Located At : (Mete Unit)
X = 26,98 Y = 27.00 Z = 12,65
Total Self Weight = 236994.516 (Kg Unit)
Tabel 3.10.7 Hasul Running dalam hasil output bangunan lantai 7
Global Axis X Y Z Satuan
26.98 27.00 12.65 Meter
Sumbu yang dipakai untuk menentukan pusat kekakuan adalah hanya
sumbu x dan z saja karena menggunakan 3D STAAD PRO.
Koordinat pusat kekakuan (CR) di lihat dari hasil running komputer elemen
struktur vertical yang telah dipotong dalam 3D dengan perintah/ commands, post-
Analysis Print : CG (center of Gravity) dan support reaction koordinat pusat
kekakuaan tiap lantai dari hasil analisa staadPro di tabelkan seperti dibawah ini:
Koordinat Perlantai (m)
Lantai Berat (kg) Satuan Satuan
X Z
Lantai Atap 335491.321 kg 26.98 12.65 m
Lantai 7 236994.516 kg 26.98 12.65 m
Lantai 6 236994.516 kg 26.98 12.65 m
Lantai 5 236994.516 kg 26.98 12.65 m
Lantai 4 236994.516 kg 26.98 12.65 m
Lantai 3 236994.516 kg 26.98 12.65 m
Lantai 2 236994.516 kg 26.98 12.65 m
Keterangan :
Nilai koordinat pusat satuan kekakuan (CR) berbeda dengan nilai koorinat
pada pusat massa lantai (CM) sehingga akan terjadi mode shape punter
(torsional mode shape) pada struktur ketika daripada beban gempa dengan
skala rather yang tinggi.

3.11 Perhitungan Eksentrisitas Rencana (ed)


bx = 54 m dimana bx adalah bentang bangunan terpanjang
bz = 25.5 m dimana bz adalah bentang bangunan terpendek
Tabel 3.11 Extrisitas rencana
Pusat Eksentrisitas Ed = 1.5e
Pusat massa Ed = e – 0.05b
Story kekakuan (e) + 0.05b
X Z X Z X Z X Z X Z
Atap 8 27.99 13.05 26.98 12.65 1.01 0.4 4.22 1.86 -1.69 -0.86
7 27 12.76 26.98 12.65 0,02 0.11 2.73 1.43 -2.68 -1.15
6 27 12.76 26.98 12.65 0,02 0.11 2.73 1.43 -2.68 -1.15
5 27 12.76 26.98 12.65 0,02 0.11 2.73 1.43 -2.68 -1.15
4 27 12.76 26.98 12.65 0,02 -0.1 2.73 1.43 -2.68 -1.15
3 27 12.76 26.98 12.65 0,02 -0.1 2.73 1.43 -2.68 -1.15
2 27 12.76 26.98 12.65 0,02 -0.1 2.73 1.43 -2.68 -1.15

Untuk 0 < 𝑒 ≤ 0.3𝑏 ∶


ed = 1.5 e + 0.05 b atau ed = e – 0.05 b persamaan ………….. (1)
Untuk 𝑒 ≥ 0.3 𝑏 ∶
ed = 1.33 e + 0.1 b atau ed = 1.17e – 0.1 b persamaan ………….. (2)
dari setiap persamaan, di pilih di antara ke dua rumus itu yang pengaruhnya paling
menentukan untuk subsistem struktur gedung yang ditinjau.
a. Lantai 2
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×25.20
= -0.07 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.07)+(0.05×25.20)
= 1.16 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 25.20
= -1.33 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×54
= -0.07 < 11.7 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 0.02)+(0.05×54)
= 2.73 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 54
= -2.68 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 2.73 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.245 m dan edx = 2.715 m
b. Lantai 3
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×25.20
= -0.07 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.07)+(0.05×25.20)
= 1.16 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 25.20
= -1.33 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×54
= -0.07 < 11.7 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 0.02)+(0.05×54)
= 2.73 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 54
= -2.68 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 2.73 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.245 m dan edx = 2.715 m
c. Lantai 4
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×25.20
= -0.07 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.07)+(0.05×25.20)
= 1.16 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 25.20
= -1.33 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×54
= -0.07 < 11.7 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 0.02)+(0.05×54)
= 2.73 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 54
= -2.68 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 2.73 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.245 m dan edx = 2.715 m
d. Lantai 5
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
a) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×25.20
= -0.07 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.07)+(0.05×25.20)
= 1.16 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 25.20
= -1.33 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
b) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×54
= -0.07 < 11.7 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 0.02)+(0.05×54)
= 2.73 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 54
= -2.68 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 2.73 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.245 m dan edx = 2.715 m
e. Lantai 6
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
c) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×25.20
= -0.07 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.07)+(0.05×25.20)
= 1.16 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 25.20
= -1.33 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
d) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×54
= -0.07 < 11.7 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 0.02)+(0.05×54)
= 2.73 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 54
= -2.68 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 2.73 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.245 m dan edx = 2.715 m
f. Lantai 7
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
e) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×25.20
= -0.07 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.07)+(0.05×25.20)
= 1.16 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 25.20
= -1.33 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
f) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= -0.07≤ 0.3×54
= -0.07 < 11.7 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 0.02)+(0.05×54)
= 2.73 m
edz = e – 0.05 b
= -0.01 – 0.05 × 54
= -2.68 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 2.73 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.245 m dan edx = 2.715 m
g. Lantai 8/atap
Dimana : bx = 54
bz = 25.20
g) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= 0.4 ≤ 0.3×25.20
= 0.4 < 7.56 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × -0.4)+(0.05×25.20)
= 1.86 m
edz = e – 0.05 b
= 0.4 – 0.05 × 25.20
= -0.86 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
Dipakai yang terbesar untuk edz yaitu : 1.16 m
h) ex = 𝑒 ≥ 0.3 𝑏
= 1.01≤ 0.3×54
= 1.01 < 16.2 dipakai persamaan …………… (1)
edz = 1.5 e + 0.05 b
= (1.5 × 1.01)+(0.05×54)
= 4.22 m
edz = e – 0.05 b
= 1.01 – 0.05 × 54
= -1.69 m
Dipakai yang terbesar untuk edx, yaitu : 4.22 m
Jadi eksentrisitas rencana untuk lantai 2, edz = 1.86 m dan edx = 4.22
Perhitungan Pusat Kekakuan Struktur (CR)
1
Inersia (I) = 12 × 𝑏 × ℎ3
𝐸×𝐼
Kekakuan = 𝐿

Namun dalam perhitungan ini nilai E itu sendiri tidak diperhitungan karena
akan di bagi dengan E itu sendiri.
Perhitungan Kekakuan Portal
3.11.1. Kolom Persegi 70/70

Gambar 3.11.1. Kolom Persegi 70/70


1. Untuk h = 4 m
A = b× h
A = 70 × 70 = 4900 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 𝑏 × ℎ3
1
I = 12 × 70 × 703 = 2000833.3 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 2000833.3
K=ℎ= = 5002.083 𝑐𝑚3
4

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 5002.083
Kc = 𝐾𝑜 = = 5.002 𝑐𝑚3
1000

2. Untuk h = 6 m
A = 70 × 70 = 4900 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 70 × 703 = 2000833.3 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 2000833.3
K=ℎ= 6
= 3334.722 𝑐𝑚3
b. Kekakuan absolut (Ko)
Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 3334.722
Kc = 𝐾𝑜 = = 3.335 𝑐𝑚3
1000

3.11.2. Kolom 50/70

Gambar 3.11.2. Kolom 50/70


1. Untuk h = 4 m
A = b× h
A = 50 × 70 = 3500 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 𝑏 × ℎ3
1
I = 12 × 50 × 703 = 1429166.67 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 1429166.67
K=ℎ= = 3572.917 𝑐𝑚3
4

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 3572.917
Kc = 𝐾𝑜 = = 3.573 𝑐𝑚3
1000

2. Untuk h = 6 m
A = 70 × 70 = 3500 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 70 × 703 = 1429166.67 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 1429166.67
K=ℎ= = 2381.944 𝑐𝑚3
6

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 2381.944
Kc = 𝐾𝑜 = = 2.382 𝑐𝑚3
1000

3.11.3. Kolom Persegi 40/40

Gambar 3.11.3. Kolom Persegi 40/40


1. Untuk h = 4 m
A = b× h
A = 40 × 40 = 1600 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 𝑏 × ℎ3
1
I = 12 × 40 × 403 = 213333.33 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 213333.33
K=ℎ= = 533.333 𝑐𝑚3
4

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 533.333
Kc = 𝐾𝑜 = = 0.533 𝑐𝑚3
1000

2. Untuk h = 6 m
A = 70 × 70 = 1600 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 70 × 703 = 213333.33 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 213333.33
K=ℎ= = 355.556 𝑐𝑚3
6

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 355.556
Kc = 𝐾𝑜 = 1000
= 0.356 𝑐𝑚3
3.11.4. Kolom Persegi 30/30

Gambar 3.11.4. Kolom Persegi 30/30


1. Untuk h = 4 m
A = b× h
A = 30 × 30 = 900 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 𝑏 × ℎ3
1
I = 12 × 30 × 303 = 67500 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 67500
K=ℎ= = 168.750 𝑐𝑚3
4

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 168.750
Kc = 𝐾𝑜 = = 0.169 𝑐𝑚3
1000

2. Untuk h = 6 m
A = 30 × 30 =900 𝑐𝑚2
1
I = 12 × 70 × 703 = 67500 𝑐𝑚4

a. Kekakuan relative kolom (k):


𝐼 67500
K=ℎ= = 112.500 𝑐𝑚3
6

b. Kekakuan absolut (Ko)


Ko = 1000 cm3 = 0.001 m3
c. Kekakuan lentur kolom (Kc):
𝐾 112.500
Kc = 𝐾𝑜 = = 0.1125𝑐𝑚3
1000
3.11.5. Perhitungan Kekakuan Dinding Geser

Gambar 3.11.5.
Momen inersia penampang diding geser arah z (Iz)
Bagian dinding yang berdimensi 720/40
1
Iz1 = × 40 × 703 = 1143333 𝑐𝑚4
12
1
Iz2 = × 40 × 703 = 1143333 𝑐𝑚4
12
1
Iz3 = × 720 × 403 = 3840000 𝑐𝑚4
12

Iz = 1143333 𝑐𝑚4 + 1143333 𝑐𝑚4 + 3840000 𝑐𝑚4


= 6126667 𝑐𝑚4
Momen inersia arah x (Ix)
Bagian dinding yang berdimensi 720/40
1
Ix1 = × 40 × 503 = 266667 𝑐𝑚4
12
1
Ix2 = × 40 × 503 = 266667𝑐𝑚4
12
1
Ix3 = × 720 × 403 = 3840000 𝑐𝑚4
12

Ix = 266667 𝑐𝑚4 + 266667 𝑐𝑚4 + 3840000 𝑐𝑚4


= 12446933.33 𝑐𝑚4
Momen inersia arah z (Iz)
Kolom berdimensi 70/70
1
Iz = × 70 × 703 = 2000833 𝑐𝑚4
12

Momen inersia penampang kolom arah x (Ix)


Kolom berdimensi 70/70
1
Ix = × 703 × 70 = 2000833 𝑐𝑚4
12

Momen inersia penampang kolom arah z (Iz)


Kolom berdimensi 40/40
1
Iz = × 40 × 403 = 213333 𝑐𝑚4
12

Momen inersia penampang kolom arah x (Ix)


Kolom berdimensi 40/40
1
Ix = × 403 × 40 = 213333 𝑐𝑚4
12

Momen inersia penampang kolom arah z (Iz)


Kolom berdimensi 30/30
1
Iz = × 30 × 303 = 67500 𝑐𝑚4
12

Momen inersia penampang kolom arah x (Ix)


Kolom berdimensi 30/30
1
Ix = × 303 × 30 = 67500 𝑐𝑚4
12

Kekakuan (EI) berdasarkan dimensi penampang yang dilihat dari


momen inersia (I) masing-masing arah pembebanan gempa, sebab unruk
modulus Elastisitas E untuk beban yang sema mempunyai nilai yang sama.
Total momen inersia arah x (Ix) :
Jumlah dinding geser = 4 buah
Jumlah kolom dimensi 70/70 = 4 buah
Jumlah kolom dimensi 50/70 = 38 buah
Jumlah kolom dimensi 40/40 = 8 buah
Jumlah kolom dimensi 30/30 = 4 buah
Maka
Jumlah kekakuan dinding geser
= (Ix+Iz) × 4
= (6126667 + 1244693333) × 4 = 3182453333.33 𝑐𝑚4
Jumlah Kekakuan portal
= (Iz + Ix (70/70)) + (Iz + Ix (50/70)) + (Iz + Ix (40/40)) +(Iz + Ix (30/30))
= (2000833+67500× 4) + ( 1429167+1429167× 38) + ( 213333+213333×
8) + ( 67500+67500× 4) = 67999167 cm4
Untuk perbandingan persentase antara momen inersia dinding geser dan
portal.
3182453333.33
Persentase dinding geser = 3182453333.33+67999167 × 100 = 97 %
67999167
Persentase Portal = 67999167+3182453333.33 × 100 = 3 %

Anda mungkin juga menyukai