Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017-2018

A. Komponen Layanan Layanan Dasar


B. Bidang Layanan Karier
C. Topik Layanan Mengenal Dunia Usaha dan Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
D. Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
E. 1. SKKPD : Aspek Peserta didik diharapkan dapat:
perkembangan 1. Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan,
kematangan pendidikan dan aktivitas yang berfokus pada pengembangan
intelektual / Tujuan alternatif karir yang lebih terarah.
Umum 2. Internalisasi nilai-nilai yang melandasi pertimbangan
pemilihan alternatif karir
3. Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan
mempertimbangkan kemampuan peluang dan ragam karir.
F. Tujuan Khusus Peserta didik diharapkan dapat:
1. Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam
pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang berfokus pada
pengembangan alternatif karir yang lebih terarah.
2. Internalisasi nilai-nilai yang melandasi pertimbangan
pemilihan alternatif karir

3. Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan


mempertimbangkan kemampuan peluang dan ragam karir
G. Sasaran Layanan XI IPA/IPS
H. Materi Layanan 1. Pengertian Kewirausahan
2. Macam-macam/ bentuk lingkungan Dunia Usaha
3. Syarat-syarat Menjadi Seorang Wirausaha
4. Membuat Project Proposal Entreprenuership
I. Waktu 2 x 45/ 90 menit
J. Sumber 1. Buku Panduan BK
2. Sumber internet yang sesuai
http://hariannetral.com/2015/06/pengertian-kewirausahaan-
dan-wirausaha-serta-ciri-dan-tujuannya.html
3. Pelaku Usaha
K. Metode/ Teknik Pembagian Kelompok Kerja/ bermain peran

L. Media/Alat 1. Lembar evaluasi, kertas, Pena koran, Majalah, Internet,


Android dan Video
2. Laptop dan LCD
M. Pelaksanaan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Pernyataan tujuan 1. Guru BK mengucap salam, memimpin doa dan absensi
2. Ice Breaking: Games Sederhana dan menyanyikan sebuah lagu
kebangsaan tentang “satu nusa satu bangsa ”, meminta peserta
didik menyimpulkan pesan yang dapat diambil dari lagu
nasional yang sudah di nyanyikan bersama. Mendorong peserta
didik untuk membangkitkan jiwa nasioanalisme.
3. Guru BK menjelaskan tujuan Khusus layanan yang akan di
Capai.
b. Penjelasan tentang Guru Bimbingan Konseling atau Konselor 1menjelaskan langkah-
langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.
Langkah-langkah
kegiatan
c. Mengarahkan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memberikan
penjelasan tentang topic yang akan dibicarakan.
Kegiatan
(Konsolidasi)
d. Tahap Peralihan Guru Bimbingan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan
peserta didik melaksanakan kegiatan. Dan memulai ke tahap inti.
(Taransisi)
2. Tahap Inti
a. Kegiatan Peserta Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah
dan tugas serta tanggung jawab yang telah dijelaskan.
Didik
b. Kegiatan guru Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan materi
yang telas disiapkan.
Bimbingan dan
konseling atau
konselor.

3. Tahap Penutup
a. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memberikan
penguatan dan Atau..
b. Siswa dan guru BK menyimpulkan tentang pemahaman.
c. Merencanakan Tindakkan Lanjut.
d. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan salam
N. Evaluasi
Guru BK mengajukan pertanyaan dan melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi dalam pemberian layanan :
1. Mengadakan Refleksi
2. Sikap Peserta didik dalam mengikuti Kegiatan: (Semangat/
Kurang Semangat/ Tidak Semangat)
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya:
1. Evaluasi Proses sesuai dengan topik/ kurang-tidak sesuai dengan topik.
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap pertanyaan
guru BK atau konselor: mudah difahami/ tidak mudah di
fahami atau sulit difahami.
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan Klasikal, Antara Lain:
1. Merasakan Suasana pertemuan: Menyenangkan/ kurang
2. Evaluasi Hasil
menyenangkan/ tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas; Sangat penting/ Kurang penting/ Tidak
Penting
3. Cara Guru BK atau Konselor menyampaikan: mudah
difahami/ tidak mudah/ sulit dipahami.
4. Kegiatan yang di ikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak
menarik.
LAPORAN BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017-2018
1 Komponen Layanan Layanan dasar (Bimbingan Klasikal)

2 Bidang Layanan Karier

3 Topik Layanan Mengenal Dunia Usaha dan Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

4 Tujuan Layanan Peserta didik dapat memahami perlunya Mengenal tentang


Lingkungan Dunia Usaha dan Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

5 Kelas/ Semester XI IPA/IPS

6 Hari/ Tanggal

7 Durasi Pertemuan 2 x 45 JP/ 90 Menit

8 Materi/ Isi 1. Pengertian Kewirausahan


2. Macam-macam/ bentuk lingkungan Dunia Usaha
3. Syarat-syarat Menjadi Seorang Wirausaha
4. Latihan Membuat Project Proposal Entreprenuership

9 Hasil dan Tindak Lanjut 1. Siswa Mengerti dan paham apa itu arti kewirausahaan, Macam
dan bentuk lingkungan dunia usaha serta syarat-syarat menjadi
seorang wirausaha.
2. Guru Bimbingan Konseling Bekerja sama/ Berkolaborasi
dengan Guru Mapel Prakarya dan Kewirusahaan.
3. Siswa mengaplikasikan secara nyata dengan Terjun kelapangan,
menjalankan proposal kewirausahaan yang sudah di buat
dikelas.
10 Dokumentasi Foto-foto hasil Kegiatan

MATERI:

A. Pengertian
Definisi atau pengertian kewirausahaan sebenarnya sanggat beragam menurut
beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari pengertian kewirausahaan itu tidak jauh
berbeda. Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang
memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari peluang
untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi
tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Istilah wirausaha dan
wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak
berbeda.

B. Lingkungan Dunia Usaha


Kebutuhan manusia supaya untuk memenuhinya, menimbulkan adanya dunia usaha
yang menciptakan barang dan jasa. Dengan demikian, dunia usaha dapat diartikan sebagai
suatu lingkup yang di dalamnya terdapat kegiatan produksi, distribusi dan upaya-upaya lain
yang diarahkan pada pemuasan maksimal keinginan dan kebutuhan manusia. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam lingkup dunia usaha yang manajemuk serta saling berinteraksi
misalnya usaha pertanian, logam mulia, makelar, transportasi dan sebaginya. Bila
pengertian dunia usaha ditinjau dari adanya istilah produsen dan konsumen, maka dunia
usaha merupakan ajang kiprah produsen yang dapat memberikan alat pemuas bagi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari pengertian ini ditunjukkan bahwa dalam
kehidupannya, manusia saling membutuhkan dan tidak dapat menghindar dari adanya dunia
usaha.
Dari uraian di atas tampak bahwa ada hubungan yang saling menentukan antara
masyarakat luas dengan dunia usaha. Apalagi dunia usaha dipandang sebagai usaha
rumah tangga tersebderi, maka alam, masyarakat dan segala aspek serta unsure
kehidupannya merupakan factor lingkungan luar dunia usaha.
1. Lingkungan eksternal, dunia usaha Dunia usaha tercipta karena adanya kebutuhan
masyarakat. Walaupun demikian, dunia usaha tidak dikelola oleh seluruh anggota
masyarakat, tetapi oleh sebagian anggota masyarakat. Dengan demikian, di dalam
masyarakat akan terdapat orang-orang yang menjadi pelaku langsung kegiatan
dunia usaha dan ada orang-oarang yang tidak berperan langsung. Masyarakat yang
tidak berperan langsung dalam dunia usaha dipandang sebagai lingkungan eksternal
dunia usaha. Jadi, lingkungan eksternal adalah factor-faktor di luar dunia usaha yang
berpengaruh terhadap kegiatan dunia usaha.
Ada dua macam lingkungan eksternal dunia usaha yaitu:
1. Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang tidak langsung
memberi pengaruh terhadap kegiatan dunia usaha.
2. Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang memberi
pengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Lingkungan eksternal makro, masing-masing anggota dunia usaha memiliki
perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan
ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat
majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor
eksternal makro dan mikro dilakukan secara umum. Secara umum unsur-unsur
lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut :
1. Keadaan alam

2. Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum
menciptakan iklim ketenangan usaha
3. Hukum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-
undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
4. Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan
masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
5. Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang
berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi pada umumnya
6. Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat
seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama,
kesenian, pola hubungan antar individu dan sitem kerja samanya, sertta
strata social
7. Kependudukan jumlah tingkat kelahiramn-kematian, penyebaran penduduk
(misalnya urbanisasi dan transmigrasi), umur dan jenis kelamin
8. Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan
barang dan jasa, nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan
sebagainya

Lingkungan eksternal mikro Lingkungan eksternal mikro diartikan sebagai


factor-Faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh
langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Factor-faktor yang termasuk lingkungan ekasternal mikro adalah :
1. Penyedia/pemasok (supplier) dengan adanya pemasok factor-faktor
produksi, muncul kegiatan produksi, di samping itu pemasok juga
menunjang kelangsungan hidup dunia usaha
2. Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil
produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi,
misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
3. Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses
pengoilahan yang berupoa penemuan baru baik peralatan maupun metode
kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini misalnya
lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
4. Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi,
tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke)
pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar
termasuk unsure lingkungan eksternal mikro

2. Lingkungan internal, dunia usaha Lingkungan internal dunia usaha adalah


factor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi. Factor-faktor tersebut masih berada dalam
jangkauan keputusan yang diambil oleh pihak pelaksana dunia usaha,
sehingga dapat dikuasai langsung (controllable)
Factor-faktor yang termasuk lingkungan internal dunia usaha adalah :
1. Tenaga kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi lingkungan kerja fisik
dan nonfisik, upah dan gaji jaminan hari tua, pengembangannya dan sebagainya
2. Peralatan dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan / perawatan, pembebanan,
penerapan teknologi baru dan sebagainya
3. Modal : para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana

4. Bahan mentah, penolong, barang setengah jadi dan barang jadi : pergudangan,
arus aliran fisiknya dan sebagainya
5. System informasi dan administrasi untuk kepentingan pengambilan keputusan
bagi manajemen, misalnya buku-buku anggaran pembelian bahan, rencana
penjualan, laporan penggunaan/ realisasi dana dan sebagainya

C. Pengertian,ciri-ciri,dan syarat kewirausahaan


Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
1. Ciri-Ciri Kewirausahaan
1. Percaya diri
2. Berorientasikan tugas dan hasil
3. Berani mengambil risiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi ke masa depan
7. Jujur dan tekun
2. Syarat Kewirausahaan
Adakah di antara kamu berminat menjadi seorang wirausahawan? Nah, agar
harapanmu itu dapat terwujud perlu kiranya kamu ketahui syarat-syarat yang harus
dipenuhi. Persyaratan dasar untuk menjadi seorang wirausaha dinamakan dengan 8K
dan 7P.
8K meliputi kriteria sebagai berikut.

1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemauan, keuletan, dan ketekunan.

3. Kemampuan dan keahlian.

4. Kesempatan yang ada dan digunakan.

5. Keteraturan dan kecepatan kerja serta ketaatan (disiplin).

6. Keberanian mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian.

7. Kesadaran sosial dan kemerdekaan.

8. Kapital dan keuangan.

Adapun yang dimaksud 7P adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan.

2. Pengajaran dan atau latihan.

3. Penerangan, penyuluhan, dan bimbingan.

4. Pengelolaan dan perlindungan serta kepastian hukum.


5. Pendekatan strategis.

6. Penghayatan hakiki kehidupan.

7. Perbankan.

Anda mungkin juga menyukai