Anda di halaman 1dari 4

RESENSI

Nama :

Syintia Hafiziawati

NPM :

16618956

Kelas :

1SA05

Mata Kuliah :

Bahasa Indonesia 2

Dosen :

Sepitri Daruyani

Fakultas Sastra dan Budaya

UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2018/2019
Resensi Film

Gridiron Gang

Judul Film : Gridiron Gang

Tahun : 2006

Genre : Olahraga, Drama

Sutradara : Phil Joanou

Penulis Naskah : Jeff Maguire

Produser : Neal H. Moritz, Lee Stanley

Produksi : Columbia Pictures

Pemain : Dwayne “The Rock” Johnson, Xzibit, Jade Yorker, L. Scott Caldwell, Kevin
Dunn

Durasi : 126 menit

Bahasa : Inggris

Negara : Amerika

Sinopsis :

Diangkat dari kisah nyata tentang Kilpatrick Mustangs, sebuah tim American Football pada musim tahun
1990 an, yang dibentuk dengan tujuan memberikan perubahan di Pusat Penahanan Kilpatrick, Los Angeles,
Amerika Serikat.

Plot :

Sean Porter (Dwayne “The Rock Johnson) seorang karyawan yang bekerja di Pusat Penahanan Kilpatrick,
Los Angeles, mengalami depresi dan kekecewaan terhadap dirinya sendiri karena tidak bisa membawa
perubahan kepada anak – anak yang tidak bisa lepas dari masalah mereka seperti gang jalanan hingga
narkoba.. Lalu, ia mendapatkan sebuah ide untuk membentuk sebuah tim American Football karena
menurutnya, olahraga ini akan mengajarkan para tahanan remaja bagaimana menjadi bertanggung jawab,
dewasa dan disiplin. Ide gilanya itu ditentang dan dianggap lelucon oleh atasannya Paul Higa (Leon Rippy)
dan Ted Dexter (Kevin Dunn). Namun ia tetap bersikukuh pada pendiriannya, hingga terbentuklah
Kilpatrick Mustangs. Bersama partnernya, Malcolm Moore (Xzibit), mereka merekrut anak – anak yang
menurutnya akan sangat membantu mereka. Sebelum memulai pelatihan, Sean menyatakan kepada timnya,
“Kalian melakukan dengan caraku, bukan caramu. Caramu membuatmu disini dan kalian disini karena
kalian kalah. Sekarang kalian adalah pecundang, tapi jika kalian menerima tantangan ini dan bertahan,
kalian akan menjadi pemenang pada akhirnya.” Terjadi banyak perselisihan di dalam tim. Khususnya antara
Willie Weathers (Jade Yorker) dan Kelvin Owens (David Thomas). Mereka berasal dari 2 gang jalanan
berbeda yang memiliki dendam lama.

Sean dan Malcolm berusaha mendapatkan lawan untuk bertanding dengan timnya. Cukup sulit bagi mereka
karena sebagian besar tim menolak hingga akhirnya mereka dapat masuk dalam Camino Real League. Tim
Mustangs mengawali dengan melawan tim terbaik dalam liga yaitu Barrington. Pertandingan berawal baik
bagi Mustangs, akan tetapi hal itu berubah dengan cepat dan berakhir dengan kemenangan telak bagi
Barrington. Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Mustangs. Namun, ini menjadi titik awal kebangkitan
tim. Setelah kalah dua kali berturut – turut, Mustangs mulai memenangkan pertandingan ketika mereka
belajar untuk bekerja sama. Perubahan sedikit demi sedikit terjadi terutama pada hubungan Kelvin dan
Willie yang sempat panas. Hal tersebut terjadi pada saat Kevin membuat halangan untuk Willie untuk
mendapatkan touchdown. Mendekati akhir musim, Mustangs menuju babak playoff dan mereka mulai
mendapatkan lebih banyak perhatian dan dukungan.

Suatu hari, salah satu teman gang 88 Willie, Free (Omari Hardwic), berkunjung ke Pusat Penahanan
Kilpatrick untuk menemui Willie namun ditolak. Akhirnya ia datang pada salah satu pertandingan
Mustangs. Disana, Free bertemu dengan Kelvin dan terjadi pertikaian antara mereka hingga Free menembak
bahu kiri Kelvin. Saat Free siap untuk menembak Kelvin lagi, Willie menahan Free hingga tersungkur
untuk menyelamatkan Kelvin. Free terkejut Willie menyelamatkan Kelvin bukan dirinya. Polisi datang dan
Free melarikan diri. Dia mencoba menembak petugas yang menembak sebagai balasannya dan itu membuat
Free terbunuh. Kejadian tersebut membuat anggota gang 88 marah dan menyalahkan Willie atas kematian
Free. Wiilie tidak terima hingga dia diasingkan di penjara yang berbeda. Willie frustasi tentang apa yang
dilakukannya. Sean membantu Willie menyadarkan apa yang dia lakukan itu berdasakan karena keputusan
yang ia buat. Bukan karena hal lainnya. Perlahan Willie berubah dan menerimanya. Walaupun Kelvin
bertahan dari serangan, ia tidak akan dapat bermain dalam final. Kilpatrick hampir dipaksa untuk mundur
dari pertandingan babak playoff karena kekhawatiran akan kekerasan geng selanjutnya jika dibiarkan. Tapi,
Ted, mengambil langkah untuk mencegahnya dengan mengatur para relawan dari departemen kepolisian
tetangga untuk menjaga keamanan pada saat pertandingan. Juru bicara County Sheriff menyatakan bahwa
“Kami akan melakukan apapun untuk memastikan bahwa geng tidak akan mengambil alih kehidupan para
generasi muda.” Dalam pertandingan babak playoff, pertandingan ulang melawan Barrington, Mustangs
mengalami kekalahan pada paruh awal dan membuat mental tim menjadi turun. Hingga Willie memberikan
motivasi kepada timnya dan membuat Mustangs memenangkan pertandingan. Disebutkan dalam narasi
bahwa mereka kalah dalam pertandingan kejuaraan 17 – 14, tapi tidak seorangpun memanggil mereka
pecundang. Beberapa bulan kemudian, metode football Sean secara resmi menjadi bagian dari program di
Pusat Penahanan Kilpatrick.

Hamper semua mantan anggota Mustangs baik – baik saja pada kehidupan baru mereka diluar pusat
penahanan. Willie Weathers bermain football di sekolah asrama teratas. Kelvin Owens bermain football
untuk SMA Wahington, Kenny Bates melanjutkan sekolah di Pantai Redondo dan tinggal Bersama ibunya,
Junior Palaita mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan mebel, Leon Hayes bermain football untuk SMA
Dorsey, Miguel Perez dan Donald Madlock kembali ke geng lama mereka dan berada di penjara otoritas
muda California. Bug Wendal tewas dalam penembakan di Compton, California. Hanya lima pemain yang
kembali ke penjara. Film ini berakhir dengan kelompok baru pelatihan Mustangs untuk musim berikutnya.

Kelebihan :

- Gridiron Gang, film yang mampu memberikan pesan kuat untuk kita dapat berfikir dan memahami
bagaimana kehidupan para remaja dalam mencari jati diri mereka. Dimana dalam pencariannya
tersebut, banyak dari mereka yang bingung hingga melakukan penyimpangan norma – norma
hingga melakukan tindak criminal. Para remaja yang kehilangan arah ini sangat membutuhkan
bimbingan yang benar agar mereka dapat membedakan mana yang salah dan benar.
- Dalam film ini juga kita dapat melihat bagaimana kemauan sesorang untuk melakukan suatu
perubahan kecil terhadap sekitarnya dapat membuahkan hasil yang besar.

Kekurangan :

- Terlepas dari pesan moral yang bagus yang coba disampaikan dalam film tersebut, peran Sean
Porter cocok untuk Dwayne “The Rock” Johnson, namun eksekusinya sangat klise

Anda mungkin juga menyukai