Disusun oleh :
Reyfaza Yauma Fallahi (0101516016)
Shania Farhah (0101516017)
PENDAHULUAN
Mushola yang dibangun rencananya akan dibuat semaksimal mungkin sesuai fungsinya agar
dapat memuaskan warga sekitar dalam beribadah dan bertakwa kepada ALLAH SWT.
Bangunan yang mushola tersebut telah disiapkan lahan tanah dengan luas 15m x 15m dimana
lahan tersebut merupakan tanah wakaf yang ditawarkan warga sekitar untuk turut serta beramal
dalam proyek mushola tersebut. Mushola tersebut akan dibuat bangunan beserta halamannya,
mushola ini memiliki tempat wudhu, parkir motor, 2 kamar mandi.
Adapun kegiatan pembangunan mushola tersebut akan memakan waktu 6 bulan 7 hari. Dalam
prosesnya pembangunan tersebut dibutuhkan manajemen proyek yang baik agar mushola
tersebut dibangun sesuai yang direncanakan dan dapat berfungsi sebaik mungkin seperti yang
diinginkan warga RT 07 RW 01 dan RT 01 RW 02 Rawalumbu Bekasi Timur.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2
2.1 WBS
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis.
WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi
lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih
baik. WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi
kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian
dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup
terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure. Adapun manfaat WBS yaitu
efisiensi waktu dalam penyelesaian suatu proyek, mengetahui apa saja yang sudah dicapai,
dapat membuat rencana proyek pada waktu yang akan datang. Namun terdapat manfaat utama
dari WBS, yaitu :
1. Meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek, karena WBS melibatkan
manajer fungsional dan personel untuk saling ikut membantu menganalisis.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Alat control pelaksanaan proyek, karena WBS dapat membandingan antara penyimpangan
biaya dan jadwal paket kerja.
Precedence Diagram Method adalah alat untuk penjadwalan kegiatan dalam rencana proyek.
Ini adalah metode penyusunan jadwal proyek diagram jaringan yang menggunakan kotak,
disebut sebagai node, untuk mewakili kegiatan dan menghubungkan mereka dengan panah
yang menunjukkan dependensi.
1 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tabel 2.1. Tabel Keterangan Node Precedence Diagram Proyek Perencanaan Pembangunan Mushola RT 07 RW
01 dan RT 01 RW 02 Rawalumbu Bekasi Timur
Keterangan dari durasi kegiatan pada precedence number dan precedence diagram pada
proyek pembuatan Mushola:
1. Start (3 hari)
2. Perencanaan Awal ( 7 hari)
3. Road Map (5 hari)
4. Merancang Anggaran yang diperlukan ( 5 hari)
5. Pengendalian Ruang Lingkup (2 hari)
6. Pembuatan Fondasi (7 hari)
7. Struktur bangunan (6 hari)
8. Pembuatan dinding ( 6 hari)
9. Pembuatan Atap (4 hari)
10. Instalasi Listrik (5 hari)
11. Instalasi Air (5 hari)
12. Kusen (3 hari)
13. Pemasangan Pintu dan kaca (2 hari)
14. Interior ( 4 hari)
15. Exterior (4 hari)
16. Finishing (2 hari)
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan
Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya
tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang
bersangkutan. . Berikut adalah data Gantt Chart dari proyek penyusunan mushola:
Tabel 2.2 Tabel Gantt Chart Proyek Pembangunan Mushola
Pada Tabel 2.2. Merupakan Gantt Chart proyek pembangunan mushola, terhitung 70 hari untuk
pambangunan musholat mulai dari start sampai dengan finishing
Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesaian jalur proyek ini secara
keseluruhan.
Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat dengan mempercepat
penyelesaian pekerajaan – pekerjaan di jalur kritis.
Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini memungkinkan relokasi sumber
daya dari pekerjaan non kritis ke pekerjaan kritis.
7 10
10
2 1010 2
3
3 3 5 7 6 6 5 5 3 2 4 4 2
3
4
0 3 8 8 8 12 19 19 25 45 48 48 50 50 54 54 58 58 60
0 0 3 1 7 12 3 12 12
8 12
5 12 19 6 19 25 7 25 31
25 31 8 31 35
31 35 9 35 40
35 40 10 40 45
40 45 11 45 48 12 48 50 13 50 54 14 54 58 15 58 60 16
3 5
7
8 8
12 4 12
Bedasarkan Gambar 2.3 dan Tabel 2.3. Dapat diketahui bahwa total pengerjaan proyek
pembuatan mushola RT 07 RW 01 dan RT 01 RW 02 Rawalumbu Bekasi Timur adalah 60
hari berdasarkan perhitungan Critical Path Method , didapatkan jalur kritisnya adalah 1-2-
5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16 dengan nilai slack 0
Pemimpin Proyek
(1)
BAB 4
2. Cost Management
Biaya yang digunakan adalah kurang lebih sebesar Rp.75,885,000.00,- dengan rincian
biaya yang dikeluarkan seperti pada tabel 3.1
3. Time Management
Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan mushola RT 07 RW 01 dan RT 01 RW 02
Rawalumbu Bekasi Timur selama 70 hari atau kurang lebih 2 bulan 1 minggu yang
secara detail telah dijelaskan pada Gambar 2.2 precendence diagram proyek pembuatan
mushola RT 07 RW 01 dan RT 01 RW 02 Rawalumbu Bekasi Timur
5. Communication Management
Manajemen Komunikasi yang digunakan pada proyek pembangunan mushola RT 07 RW
01 dan RT 01 RW 02 Rawalumbu Bekasi Timur dilakukan dengan pertemuan dari pihak
RT 07 RW 01 beserta pihak RT 01 RW 02 untuk bekerja sama dalam pembangunan
mushola ini yang nantinya akan melakukan pertemuan dengan anggota pelaksa proyek.
Untuk manajemen komunikasi bersama para pekerja bangunan maka dapat
dikomunikasikan dengan pimpinan proyek yang kemudian akan disampaikan pada
pekerja lapangan lainnya.
6. Procurement Management
Manajemen pengadaan barang dilakukan dengan menyusun barang, peralatan dan bahan
baku apa saja yang dibutuhkan selama pembuatan proyek serta memastikan bahwa
pengadaan barang berjalan sesuai kebutuhan dan waktu pelaksaan proyek. barang harus
dilakukan sesuai dengan perencanaan dan dilakukan oleh pimpinan proyek.
7. Quality Management
Manajemen kualitas yang digunakan meliputi semua aspek, salah satunya adalah
monitoring terhadap kinerja proyek pembuatan mushola dengan melakukan pengawasan
kinerja sumber daya manusia yang optimal, selain itu aspek pembelian barang maka
diharuskan untuk membeli material atau bahan bangunan yang berkualitas
8. Risk Management
Berikut adalah beberapa resiko yang dapat terjadi pada proyek pembuatan mushola:
Mengatasi/
Bahaya Akibat Mitigasi
Pencegahan
Mengurangi Kualitas
Perubahan Harga Biaya Material Perencanaan Biaya
Material yang
Kebutuhan Material Menjadi Bertambah yang Sangat Matang
Digunakan
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan dalam pembuatan proyek mushola Mushola RT 07 RW
01 dan RT 01 RW 02 Rawalumbu Bekasi adalah dalam pembuatan mushola ini melibatkan
pihak dari RT 07 RW 01 dan pihak RT 01 RW 02 serta anggota pelaksaan proyek. Biaya
pengalokasian dana sebesar Rp. 75,885,000.00,- yang mencakup 2 aspek yaitu biaya material
dan biaya operasional.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2017/02/menghitung-biaya-membangun-
rumah-minimalis-tipe-36.html (diakses tanggal 06/07/2018)
Muhammad R, Syahrizal. 2011. Sangasari, Freyke. 2016. Analisis Resiko Pada Proyek
Konstruksi Perumahan di Kota Manado. Universitas Sumatera Utara
Sangasari, Freyke. 2011. Analisis Resiko Pada Proyek Konstruksi Perumahan di Kota
Manado. Manado : Universitas Sam Ratulangi