LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
Oleh
Muhammad Nasrullah
C1G018112
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Sudah diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti respon akhir.Laporan
ini telah diperiksa, diperbaiki, dan disetujui oleh Asisten Praktikum.
Menyetujui,
TanggalPengesahan : ____________________
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga Laporan Tetap Praktikum
Agroklimatologi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW.
Adapun isi laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan
selama praktikum berlangsung.Laporan ini merupakan syarat untuk dapat
mengikuti ujian akhir.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen serta Asisten Praktikum mata kuliah Agroklimatologi yang
selalu membimbing dan mengajar, serta semua pihak yang membantu dalam
melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik atau saran
yang membangun penulis harapkan untuk menyempurnakan Laporan akhir
ini.Sebagai manusia biasa penulis merasa memiliki banyak kesalahan, oleh
karenanya penulis mohon maaf sebesar-besarnya untuk kelancaraan penyelesaian
laporan ini, atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya
ucapkan terima kasih.Semoga Laporan Akhir ini dapat dipergunakan sebaik
mungkin.
Mataram,Juni 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB V KESIMPULAN................................................................................... 25
LAMPIRAN ......................................................................................................... 50
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
Matahari adalah sumber energi pada pristiwa yang terjadi di atmosfer yang
dianggap penting bagi sumber kehidupan.Energi matahari merupakan penyebab
utama perubahan pergerakkan atmosfer sehingga dapat dianggap sebagai
pengendali iklim dan cuaca yang besar (Trewartha, 2009).
Unsur cuaca dan iklim ialah radiasi matahari, temperature udara, tekanan
udara, kelembaban udara,keawanan, presipitasi, dan beberapa unsure iklim
lainnya. Unsur-unsur cuaca dan iklim tidak tetap setiap saat dan setiap tempat,
selalu berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor fisis di alam disebut faktor
pengendali cuaca, ada yang bersifat permanen dan ada yang bersifat sementara
(Guslim, 2009).
Radiasi matahari adalah suatu istilah yang berlaku untuk banyak proses
yang melibatkan pindahan tenaga oleh gejala gelombang eletromagnetik. Gaya
relative perpindahan kalor dalam dua pengakuan penting dari yang memimpin dan
konvektif gaya yaitu tidak memerlukan medium dan pindahan tenaga adalah
sebanding kepada masa ke-5 atau ke-4 dari temperature (Pitts, 2003)
Lama penyinaran adalah periode matahari bersinar cerah. Faktor yang
menentukan lama penyinaran adalah penutupan awan, semakin lama penutupan
awan maka lama penyinaran berkurang.Untuk menentukan lama penyinaran dapat
menggunakan alat ukur radiasi matahari Campbell Stokes, penggunaannya adalah
dengan melihat keadaan kertas pias sampai terbakar (Kartasapoetra, 2004).
Radiasi matahari merupakan unsure yang sangat penting dalam bidang
pertanian, cahaya merupakan sumber energi utama bagi tanaman hijau yang
melalui proses fotosintesis diubah menjadi energi kimia. Radiasi matahari
memgang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi yang
menentukan kebutuhan air tanaman (Tjasyono, 2008).
4
Gambar Keterangan
1. Tutup silinder
2. Celah sinar
3. Silinder jordan
4. Pengatur inklinasi
5. Skala angka
6. Dasar alat
4.2 Pembahasan
berada di atas horizon. Alat untuk mengukur radiasi matahari adalah sunshine
recorder type Jordan. Alat ini diletakkan di tempat terbuka dan dihadapkan ke
arah timur matahari terbit dan ke arah barat matahari tenggelam dengan tujuan
agar sinar matahari dapat masuk melalui celah sinar dan membakar kertas pias
secara sempurna, karena prinsip kerja alat ini adalah pembakaran kertas pias.Alat
ini juga diletakkan pada ketinggian tertentu di bidang datar agar memperoleh
penyinaran secara sempurna dan menghindari gangguan dari manusia dan
makhluk hidup lainnya.Digunakan kertas pias berwarna biru dongker sebagai
pencatat lama penyinaran matahari dimana terdapat skala tertentu yang bergaris
hitam tebal merupakan skala hitung per jam dan garis hitam tipis merupakan skala
htiung per sepuluh menit.
Bagian-bagian dari sunshine recorder type Jordan dan fungsinya antara lain
tutup silinder berfungsi sebagai penghadang cahaya matahari agar hanya masuk
melalui celah sinar, celah sinar berjumlah dua buah yang berfungsi sebagai jalan
masuknya sinar matahari ke dalam silinder Jordan yang akan membakar kertas
pias sehingga dapat diukur penyinarannya, pengatur inklinasi berfungsi sebagai
pengatur dan petunjuk arah sinar matahari yang datang dan kemiringan alat,
lubang sekrup untuk menguatkan alat agar tidak berpindah, dan dasar alat untuk
meletakkan alat.
Adapun kelebihan sunshine recorder type Jordan ini adalah melalui nodes
yang terlihat pada kertas pias dapat menunjukkan pengukuran pasang sinar yang
actual dan menunjukkan seberapa lama matahari menyinari bumi selama 12 jam..
Sedangkan kekurangannya adalah adalah jika dilakukan pengukuran oleh
seseorang yang berbeda, maka hasil pengukurannay dapat menunjukkan
perbedaan sampai 5% penyinaran bulan (lamanya) serta standar kepekaan
terhadap sinar matahari ditentukan oleh ketelitian penyiapan kertas pias
penyimpanannya harus rapat dan pengamatan tidak boleh ditunda sehingga
pemakaiannya dianggap kurang praktis.
Dalam bidang pertanian, pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu iklim, cuaca, dan intensitas cahaya
matahari.Faktor-faktor tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu, maka
7
BAB V KESIMPULAN
Radiasi matahari dapat diukur dengan alat Sunshine Recorder tipe Jordan. Lama
penyinaran adalah waktu penyinaran matahari di permukaan bumi terhitung sejak
matahari terbit hingga tenggelam. Prinip kerja sunshine recorder type Jordan
adalah dengan pembakaran kertas pias.
9
BAB I PENDAHULUAN
Gambar Keterangan
Gambar 3. Thermomhygrometer
1. Skala angka (nilai
kelembaban dalam %)
2. Jarum penunjuk (skala
kelembaban)
3. Skala angka (nilai suhu
udara dalam C)
4. Jarum penunjuk (skala
suhu)
1. Skala baca
2. Batang selubung logam
3. Celah yang menyerap
panas
4. Untuk menancap
termometer
Analisis Data
Penyelesaian : 2 ∙ Tp +Ts+Tsr / 4
= 133,5°C
4
= 33,37°C
4.2 Pembahasan
Suhu udara merupakan derajat panas dinginnya udara dimana suhu
tertinggi dipermukaan bumi adalah didaerah tropis, sedangkan suhu tanah
adalah hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi panjang
gelombang dan aliran panas dalam tanah.
Thermohygrometer merupakan alat yang mempunyai dua indicator
pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi
untuk mengukur suhu pada suatu ruangan, sedangkan hygrometer berfungsi
untuk mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Alat ini terdapat dua skala,
yang satu menunjukkan temperature suhu dan yang bagian satunya
menunjukkan kelembaban, dan masing-masing skala mempunyai jarum
15
BAB V KESIMPULAN
Suhu tanah dan suhu udara diukur untuk mengetahui suhu secara actual
dan spesifik agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.Prinsip kerja alat
thermohygrometer bekerja berdasarkan fenomena yang disebut penguapan dingin.
Prinsip kerja thermometer tanah hamper sama dengan thermometer biasa, dan
pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu udara. Fungsi alat thermometer
dan thermohygrometer dalam pertanian yaitu sebagai kunci dalam mengambil
keputusan penanaman dalam budidaya, dan untuk memastikan bahwa suatu tanah
siap untuk musim tanah.
17
BAB I PENDAHULUAN
Kelembaban nisbi uadara ialah nilai nisbah antara uap air yang tergantung dan
daya gantumg maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan tertentu
yang dinyatakan dalam persen.Kelembaban udara dalam pengamatan klimatologi
dinyatakan sebagai kelembaban nisbi (Kusnadi, 2010).
Kelembaban udara menggambarkan kandungan air (uap) gas diudara yang dapat
dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nsisbi (relatif) maupun
deficit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat
dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air actual dengan
keadaan jenuhnya ataun pada kapasitas udara untuk menanpung uap air yang
ditentukan oleh suhu udara (Holton, 2006).
Salah satu bagian dari atmosfir merupakan kelembaban udara atau uap air yang
tidak dapat dilihat.Banyaknya uap air yang dikandung udara tergantung
temperaturnya.Makin tinggi temperatur, maka makin tinggi/banyak uap air yang
dikandung udara (Soekarno, 2010).
Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai keinginan didasarkan
atas prinsip kesetaraan potensi air antara udara dengan bahan padat tertentu. Jika
suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutam tersebut akan
menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air dengan potensi air
larutan (Lakitan, 2002).
Beberapa prinsip umum yang digunakan dalam pengukuran udara adalah metode
pertambahan panjang.Berat pada benda-benda higrokopis, dan juga metode
termodinamika.Alat pengukur kelembaban secara umum disebut hygrometer
(Handoko, 2006).
20
1. Jarum penunjuk.
2. Skala pH.
3. Skala kelembaban.
4. Tombol.
5. Kuningan.
Analisis Data
Dit : RH…?
= 29°C - 26°C
= 3°C
Nilai Rh yang didapat setelah mengkonversikan nilai selisih dari nilai TBK adalah
79%
RH Siang = TBK – TBB
= 32°C - 26°C
= 6°C
Nilai Rh yang didapat setelah mengkonversikan nilai selisih dari nilai TBK adalah
63%
RH Sore = TBK – TBB
= 31°C - 26°C
= 5°C
Nilai RH yang didapat setelah mengkonversikan nilai selisih dari TBK adalah 68%
= 79 + 63 + 68
3
= 70 %
4.2 Pembahasan
23
Kelembaban nisbi adalah nisbah antara uap air actual dan daya kandung
maksimum uap air diudara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang digunakan
dalam persen.
Dalam mengukur kelembaban nisbi digunakan 2 alat yang disebut thermometer
bola basah dan bola kering, dan menggunakan soil tester. Bagian dari
thermometer bola basah untuk basah bola kering antara laim anemometer bola
basah untuk mengukur suhu bola kering,sedangkan bagian-bagiam dari alat soil
tester antara lain adalah jarum penunjuk, skala pH yang menunjukan angka pH,
skala kelembaban untuk menunjukkan angka kelembaban, tombol untuk
mengukur skala, dan kuningan untuk ditancapkan ke tanah.
Prinsip kerja dari kedua alat diatas adalah yang pertama thermometer bola
basah bola kering yaitu jika suhu naik, air maka dalam bola akan mengembang
dan naik melalui kolam tabung thermometer yang berskala. Jika suhu turun air
raksa dalam tabung akan turun. Ujung permukaan atas air raksa adalah suhu udara
pada saat pembacaan, sedangkan prinsip kerja dari soil tester adalah bagiam
bawah dari sol tester akan menangkap AH dan OH pada tanah, sehingga dapat
menentukan pH dari tanah tersebut.
Kedua alat ini memiliki kekurangan dan kelebihan, yaitu pada awal atau
alat pertama, thermometer bola basah dan bola kering. Kelebihannya adalah dapat
diketahui titik uap dan titik embun sekaligus, serta penggunaannya mudah dan
kekuranggannya adalah kemampuan terbatas pada kecepatan angin 3-5 m/detiik,
sedangkan kelebihan dari soil tester adalah praktis, mudah dibawa kemana-mana
karena ukurannya kecil, memiliki double fungsi, sehingga alat ini juga sangat
dibutuhkan dalam kegiatan praktikum. Kekurangan alat ini tidak bisa digunakan
dalam jangka waktu yang cukup lama karena akan terjadi ketidak akuratam
pengukran seperti awal.
Dalam praktikum yang telah dilakukan didapatkan sejumlah data. Pada pagi hari
didapat kelembabann udara termasuk bola basah adalah 26°C dan thermometer
bola kering adalah 29°C, serta kelembaban tanah 79%. Pada siang hari didapatkan
kelembaban udara thermometer bola basah adalah 26°C dan bola kering 32°C
24
dengan kelembaban tanah 63% dan pada sore hari didapat pada bola basah 26°
dan bola kering sebesar 31°C dengan kelembaban tanah 68%.
Kelembaban nisbi memiliki peran penting dalam pertanian.Kelembaban nisbi
biasanya digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan tanaman
budidaya. Dengan mengetahui kelembaban nisbi yang ada dilingkungan tempat
yang akan ditanam tumbuhan. Petani dapat menentukan pemilihan jenis tanaman
yang sesuai. Ada 3 macam pendidikan pendekartan kelembaban nisbi yang
dilakukan dalam bidang pertanian diantaranya kelembaban murtlak, kelembaban
spesifik, dan kelembaban relative udara yang menyatakan nilai nisbi antara uap air
yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air di udara pada suatu suhu
dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam pasa.
25
BAB V KESIMPULAN
ACARA IV EVAPORASI
27
BAB I PENDAHULUAN
Penguapan adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi bentuk gas
(uap).Ada dua macam penguapan, yaitu evaporasi (penguapan air secara langsung
dari lautan, danau,sungai,dan lain-lain) dan transpirasi (penguapan air dari
tumbuh-tumbuhan). Gabungan antara evaporasi dan transpirasi disebut
evapotranspirasi (Wuryanto, 2000).
Selama proses evaporasi, besarnya suhu dan tekanan sangat berpengaruh.
Suhu evaporasi mempengaruhi kecepatan penguapan.Makin tinggi suhu evaporasi
maka penguapan semakin cepat.Namun penguapan suhu tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen bahan yang peka terhadap panas.Untuk
mengurangi terjadinya perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan dengan
evaporasi pada suhu rendah yaitu dengan tekanan vakum (Maryanto, 2004).
Open pan evaporimeter berfungsi untuk mengukur evaporasi atau
penguapan pada periode waktu tertentu. Alat ini berupa sebuah panci bundar besar
terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat, ditempatkan di atas tanah dengan
pondasi yang terbuat dari kayu.Bila air di panci berkurang harus segera ditambah
agar besarnya penguapan sesuai dengan waktu pengamatan (Hendayana, 2011).
Pengukuran evaporasi dari air maupun permukaan lahan yang luas akan
mengalami banyak kendala. Untuk itu maka dikembangkan beberapa metode
pendekatan dengan input data-data yang diperkirakan berpenaruh terhadap
besarnya evapotranspirasi (Apriyana, 2000).
Perpindahan panas dibutuhkan dalam pengeringan benih, karena benih hanya
dapat dikeringkan dengan mengevaporasikan uap air dan permukaannya.Syarat
pengeringan benih adalah evaporasi uap air dan bagian dalam permukaan benih
harus diikuti oleh perpindahan uap air dari bagian dalam permukaan benih (Denis,
2001).
29
Gambar Keterangan
Gambar 7. Pan Evaporimeter
1. Ombrometer
2. Tabung perendam
3. Wind cup
4. Panci
5. Papan kayu.
4.3 Pembahasan
perendam, sebagai indeks tinggi permukaan air adalah ujung batang yang
dibuat tajam. Skala yang tertera mamapu menunjukkan perubahan tinggi
permukaan sampai sepersepuluh milimeter.Nilai evaporasi diketahui dari
selisih tinggi permukaan dari dua kalipengukuran setelah nilai curah tajam
diperhitungkan. Setelah diukur panci harus ditambah air sehingga permukaan
tidak turun melewati batas 2,5 cm.
Keuntungan penggunaan hook gauge di pan evaporimeter ini adalah
pengukuran lebih cepat dan mudah. Kelemahannya apabila pengamat tidak
mengembalikan permukaan air dengan cermat sesuai dengan ketentuannya,
maka proses penguapan berlangsung pada volume air yang tidak tepat.
Kelemahan panci pada alat ini adalah jika terjadi hujan lebat, air akan tumpah
dari bak sehigga besarnya penguapan tidak dapat diukur, selain itu juga
rentan terhadap gangguan debu , binatang, dan lumut, serta percikan hujan
yang menyebabkan ketelitiannya berkurang.
Kadar penguapan tidak dapat diukur secara langsung. Oleh karena itu
maka prinsip kerja evaporimeter menggunakan perubahan tinggi dalam panci,
yang mengukur kadar penguapan yang terjadi selama 24 jam dan pengamatan
dilakukan satu kali sehari. Makin luas permukaan panci, makin representative
atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan
danau, waduk, dan lain-lain.
Manfaat mengetahui evaporasi dalam bidang pertanian yaitu dapat
meningkatkan pemahaman tentang tanaman apa yang cocok untuk ditanam
apabila di daerah tersebut terjadi evaporasi, selain itu dalam pertanian proses
evaporasi banyak digunakan dalam proses pengeringan
32
BAB V KESIMPULAN
Evaporasi adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi bentuk gas
(uap). Alat untuk mengukur evaporasi adalah pan evaporimeter yang dimana
prinsip kerjanya adalah dengan perbedaan ketinggian antara awal pengukuran dan
akhir pengukuran akibat penguapan air.
33
BAB I PENDAHULUAN
untuk mengetahui alat untuk mengukur curah hujan beserta fungsi dan cara
kerjanya.
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun di suatu daerah dalam waktu
tertentu. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu topografi, arah lereng medan,arah angin yang sejajar dengan garis
pantai dan jarak perjalanan angin di atas medan datar (Handoko, 2003).
Derajat hujan biasanya dinyatakan oleh jumlah curah hujan dalam waktu satuan
waktu dan disebut intensitas curah hujan.Biasanya satuan yang digunakan adalah
mm/jam.Jadi intensitas curah hujan berarti jumlah presipitas/curah hujan dalam
waktu relative singkat (biasanya dalam waktu 2 jam).Intensitas curah hujan ini
diperoleh dari kemiringan kurva yang dicatat oleh alat ukur curah hujan otomatis
(Moei, 2006).
Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan otomatis dan
manual.Alat tersebut harus diletakkan pada daerah yang masih alami sehingga
curah hujan yang terukur dapat mewakili wilayah yang luas.Salah satu tipe
pengukur curah hujan manual yang banyak digunakan adalah ombrometer tipe
observatorium yang dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas mulut
penakar (Jumin, 2002).
Alat pengukur curah hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan yang
terjadi pada suatu daerah.Dengan adanya alat pengukur curah hujan dapat
diketahui banyaknya curah hujan yang terjadi setiap waktu. Data curah hujan
dihasilkan otomatis dari alat pengukur curah hujan disimpan secara real time
dengan menggunakan aplikasi berbasis open source seperti java dan sistem
operasi IGOS (Edi Tanoe, 2011).
Alat pengukur hujan otomatis biasanya memakai prinsip pelampung timbangan,
dan jungkat-jungkit. Keuntungan menggunakan alat ukur otomatis ini diantara
lain seperti, waktu hujan dapat diketahui dapat menghitung intensitas curah
hujan,pada beberapa tipe alat pengukuran tidak harus dilakukan setiap hari, karena
periode pencatatannya lebih dari sehari (Kartasapoetra, 2005).
Gambar Keterangan
Gambar 8. Ombrometer
1. Corong
penampung air
hujan.
2. Leher penakar
hujan.
3. Tabung
penampung.
4. Kran.
5. Penyangga.
4.2 Pembahasan
39
Curah hujan adalah jumlah hujan yang turun pada waktu tertentu di suatu
daerah tertentu.Alat untuk mengukur curah hujan adalah ombrometer.Alat ini
harus diletakkan pada daerah alamiah sehingga curah hujan yang terukur
dapat mewakili wilayah yang luas, serta diletakkan pada ketinggian agar
hujan langsung masuk disamping penampung/corong alat.
Ombrometer dibagi menjadi beberapa tipe, ombrometer tipe (rekaman)
atau otomatis dan ombrometer observatorium (manual).Pada praktikum ini
ombrometer rekaman (otomatis) alat yang digunakan adalah ombrograf
tipping bucket. Ombrograf ini terdiri atas corong,sensor,jungkat-jungkit,
wadah air. Cara kerja alat ini adalah ketika hujan turun, ar hujan masuk
melalui corong, terkumpul dalam tabung tempat penampungan air disaring
agar air yang masuk murni dan bersih, jungkat-jungkit akan bergerak mengisi
tampungan air di wadah kiri dan kanan, kemudian magnet bergerak dan
mencatat data jumlah air hujan yang langsung terhubung ke computer.
Sedangkan ombrometer tipe observatorium terdiri atas corong saringan,
wadah penampung air atau tabung, leher penakar hujan,kran dan penyangga.
Cara kerja alat ini adalah ketika hujan turun, hujan yang masuk ke dalam
corong akan disaring oleh saringan dan keluar dari kran air, untuk mengukur
datanya, air dikeluarkan dari kran ditempatkan di gelas ukur.
Kelebihan ombrograf tipping bucket adalah dapat mengukur curah hujan
secara otomatis, alat ini juga dapat mengukur intensitas curah hujan sehingga
dapat diperkirakan tingkat erosivitas dan dalam penelitian intersepsi
hujan.Kekurangan alat ini adalah adanya kemungkinan terjadinya kesalahan
pembacaan alat.Adapun kelebihan alat ini dari ombrometer observatorium
adalah pemakainnya mudah dan praktis, ketelitian alat cukup kecil sehingga
memungkinkan untuk memperoleh data yang valid.Sedangkan kekurangan
alat ini adalah jika terlalu dekat dengan tanah dapat menimbulkan kesulitan
akibat percikan air dari permukaan tanah.
Manfaat mengukur curah hujan dalam bidang pertanian adalah untuk
membantu memberikan informasi mengenai tanaman apa yang cocok ditanam
pada waktu tertentu dengan curah hujan tertentu sehingga akan mampu
40
BAB V KESIMPULAN
41
ACARA VI ANGIN
BAB I PENDAHULUAN
43
Massa udara yang bergerak disebut angin.Angin dapat bergerak secara horizontal
maupun vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktasi secara dinamis.
Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat
tekanan udara tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah (Lakitan, 2002).
Faktor pendorong utama angin adalah gaya gradient tekanan. Gradient
tekanan adalah perbedaaan tekanan persatuan jarak dengan arah horizontal dan
tegak lurus isobar.Makin besar gradient tekana udara maka kecepatan angin
ditentukan juga oleh letak geografis, ketinggian tempat dan waktu
(Tjasyono,2005).
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam
merancang alat pengukur ketinggian tempat yang disebut altimeter. Tekanan
udara umumnya menurun 11 mb untuk setiap pertambahan ketinggian 100 m.
Tekanan udara dipengaruhi suhu, suhu udara di daerah tropis menunjukkan
fluktuasi musiman yang sangat kecil sehingga tekanan udaranya lebih konstan
(Takeda, 2005).
Arah angin dinyatakan dengan arah darimana angin tersebut dating, sedangkan
kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam satuan m/s, km/jam.Alat yang
digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer yang terbagi
dalam beberapa jenis yaitu anemometer mangkuk, baling-baling, dan arus konstan
(Soemeinaboedhy, 2006).
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena
dapat melayukan tanaman, sebab angin fohn mengandung uap air membentuk
pegununugan tinggi, makin ke atas, suhu semakin rendah dan terjadilah
kondensasi dan terbentuk titik-titik hujan sebelum mencapai puncak pada lereng
pertama. Angin terus bergerak menuju puncak, kemudian jatuh pada lereng
berikutnya sampai ke lembah, karena sudah menuruni lereng, angin ini bersifat
meurun, kering, dan panas (Wahyuningsih, 2004).
45
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at 12 April 2109 pukul 15:00 –
16:30 WITA di lantai 4, Gedung E, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
Gambar Keterangan
Gambar 10. Anemometer
1. Wind cup
2. Wind vane
3. Speedometer
4. Penyangga
5. Bidang Datar
4.2 Pembahasan
Angin adalah massa udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan yang
disebabkan oleh perbedaan suhu di suatu daerah. Angin memiliki arah dan
kecepatan, arah dan kecepatan angin dapat diukur dengan alat yang disebut
anemometer. Anemometer terdiri bagian-bagian yaitu anemometer cup dan wind
vane, pressure tube dan pressure plate anemometer. Bagian wind vane berfungsi
untuk mengetahui arah angin, sedangkan bagian baling-baling berbentuk
mangkok (cup) berfungsi menghitung kecepatan angin
permukaan tanah. Hal ini dimaksudkan agar hasil pengukuran maksimal dan
akurat.
Kelebihan anemometer ini adalah kita dapat mengetahui kecepatan angin
pada ketinggian yang berbeda sesuai dengan kebutuhan serta dapat mengukur arah
serta kecepatan angin sekaligus. Kekurangannya adalah alat ini harus benar-benar
terjaga/terlindungi dari sesuatu yang dapat menghalangi datangnya angin, jadi
agak sulit menemukan tempat yang benar-benar bebas dari gangguan untuk
dijadikan tempat pemasangan alat.
Anemometer ini memiliki peran yang penting dalam bidang pertanian,
dengan anemometer kita dapat mengetahui arah dan kecepatan angin sekaligus,
sehingga kita dapat mencegah kerusakan tanaman akibat angin kencang, kita juga
dapat melakukan penyerbukan tanaman dalam waktu tertentu (waktu yang tepat)
serta mencegah penyebaran penyakit pada tanaman.
BAB V KESIMPULAN
49
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan dan
bergerak dari tekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.Alat untuk mengukur
arah dan kecepatan angin adalah anemometer yang dimana prinsip kerjanya
adalah pergerakkan baling-baling.
56
DAFTAR PUSTAKA