Anda di halaman 1dari 5

NAMA : I MADE SARYASTANA

NIM : 010 016

KLS : A1.2

Fototerapi biasanya kita kenal untuk pengobatan penyakit kuning pada bayi (Neonatus),
akan tetapi sekarang ini ada alat fototerapi yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit-
penyakit kulit yang disebabkan karena kelainan pada kulit. Rumah sakit dan klinik kecantikan kulit
yang sudah mempunyai fasilitas fototerapi narrowband ultraviolet B (NB-UVB) antara lain: RS
Sardjito/FK UGM Yogyakarta, RS Cipto Mangunkusumo/FK UI Jakarta, RSPAD Gatot Subroto
Jakarta, dan Laser Skin Center Gading Pluit (LSC GP) Jakarta.

Kelainan/penyakit kulit yang dapat disembuhkan dengan fototerapi antara lain: psoriasis,
vitiligo, dermatitis atopik. Pasien yang paling banyak menggunakan fototerapi di RS Sarjito adalah
penderita psoriasis dan vitiligo.Sebenarnya ada 2 jenis fototerapi, yaitu narrowband ultraviolet B
(NB-UVB) dan narrowband ultraviolet A (NB-UVA). Kedua alat ini sudah bisa diproduksi oleh
LIPI. Untuk di RS Sardjito NB-UVB buatan luar negeri, sedangkan NB-UVA buatan LIPI.

Lamanya fototerapi tergantung jenis penyakit dan keparahan. Untuk psoriasis setiap terapi
sekitar 15 – 20 menit selama 6 bulan sampai 1 tahun, seminggu 2-3 kali. Sedangkan untuk vitiligo
sekitar 10 menit setiap kali terapi selama sekitar satu tahun, seminggu 2-3 kali.Fototerapi dengan
kombinasi NB-UVB dan NB-UVA bisa juga untuk penyembuhan penderita alergi matahari.
Fototerapi ini bertujuan agar tubuh/kulit resisten dengan sinar matahari, sehingga tidak lagi alergi
bila terpapar sinar matahari.Sinar matahari mengandung berbagai panjang gelombang cahaya. Ia
selama bagian awal abad ke-20 itu mengakui bahwa untuk psoriasis properti terapi sinar matahari
adalah karena panjang gelombang diklasifikasikan sebagai ultraviolet (UV) cahaya.

Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning) adalah kondisi munculnya warna
kuning di kulit dan selaput mata pada bayi baru lahir karena adanya bilirubin (pigmen empedu)
pada kulit dan selaput mata sebagai akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah
(hiperbilirubinemia). Hampir 60% bayi yang baru lahir akan terlihat kuning pada minggu pertama
setelah mereka lahir. Sekitar 5-10% dari mereka membutuhkan penanganan khusus karena kadar
bilirubinnya yang secara signifikan tinggi, sehingga dibutuhkan fototerapi. Jadi tidak semua bayi
kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu
dirawat inap di rumah sakit untuk menjalani beberapa terapi. Menurut dr. Dewi Murniati, Sp.A.,
rekomendasi dirawat inap akan diberikan bila bayi terdeteksi memiliki kadar bilirubin di atas
ambang normal.

Jenis cahaya yang dapat digunakanuntuk fototerapi


 Flourescent Tube ( Blue, green light )
 Lampu halogen
 Fiberoptic
 L.E.D
PARAMETER BAYI DINYATAKAN KUNING

• Bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 mg/dl (miligram
perdesiliter darah).
• Bayi yang lahir kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl.

• Jika kemudian kadar bilirubin diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka ia


dikategorikan hiperbilirubin.
• Berat badan bayi kurang dari 1000gr
• Kadar bilirubin 7 – 9 mg pada berat badan bayi 1000 – 1500 gr
• Kadar bilirun tidak langsung 10 – 12 pada berat badan 1500 – 2000 gr
• Kadar bilirun tidak langsung 12 – 15 pada berat badan 2000 – 2500 g

Jenis Alat fototerapi


 Fototrapi standart
 Fototerapi tegak dengan Bed
 Fototerapi Lite spot
 Fototerapi circle

Efek dari fototerapi


 Kehijauan pada Tinja
 Kemerahan pada kulit
 Hiperpigmentasi pada bayi berkulit gelap
 Dehidrasi
Bayi kuning tidaklah sama dengan hepatitis, meskipun pada bayi dengan hepatitis salah satu
gejalanya adalah kuning. Pada bayi dengan hepatitis selain gejala kuning tidak biasa terjadi pada
minggu pertama kelahiran juga yang terjadi adalah peningkatan kadar 'bilirubin direk' (langsung).
Secara klinis warna kuning ini sulit dibedakan.

PENGOBATAN

1. Terapi Sinar (fototerapi)

• Dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke
ambang batas normal.
• Bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa
harus diubah dulu oleh organ hati.
• Berupaya menjaga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko
yang lebih fatal.
• Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan panjang
gelombang tertentu. Lampu yang digunakan sekitar 12 buah dan disusun secara paralel. Di
bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang disebut flexy glass yang berfungsi
meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif. Sinar yang muncul dari
lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayi. Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali
mata dan alat kelamin harus ditutup dengan menggunakan kain kasa. Tujuannya untuk
mencegah efek cahaya berlebihan dari lampu-lampu tersebut.
• Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah; telentang lalu
telungkup agar penyinaran berlangsung merata.
• Rata-rata dalam jangka waktu dua hari si bayi sudah boleh dibawa pulang.
• Efek samping bayi mengalami dehidrasi karena malas minum. Sementara, proses
pemecahan bilirubin justru akan meningkatkan pengeluarkan cairan empedu ke organ usus.
Gerakan peristaltik usus meningkat dan menyebabkan diare.
Terapi Sinar Matahari

• Merupakan terapi tambahan.


• Caranya, bayi dijemur selama setengah jam dengan posisi yang berbeda-beda. Seperempat
jam dalam keadaan telentang, misalnya, seperempat jam kemudian telungkup.
• Lakukan antara jam 7.00 sampai 9.00. Inilah waktu dimana sinar surya efektif mengurangi
kadar bilirubin.
• Hindari posisi yang membuat bayi melihat langsung ke matahari karena dapat merusak
matanya. Perhatikan pula situasi di sekeliling, keadaan udara harus bersih.

Anda mungkin juga menyukai