BAB 5 PENYUSUNAN AKNOP XX

BAB 5
PENYUSUNAN AKNOP
BENDUNG
Penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Bendung

dimaksudkan yaitu untuk menghitung angka kebutuhan nyata anggaran yang dibutuhkan
dalam rangka kegiatan operasi dan pemeliharaan bangunan bendung dalam jangka waktu atau
periode tertentu. Dalam bab ini dilaporkan mengenai tahapan kegiatan penyusunan AKNOP
Bendung, meliputi diskrpisi kegiatan operasi dan pemeliharaan, metode penyusunan AKNOP,
analisis volume kegiatan operasi dan pemeliharaan, analisis harga satuan, dan analisis biaya
operasi dan pemeliharaan.
5.1. DISKRIPSI KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNG

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 06/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi Dan Pemeliharaan Sumber Air dan
Bangunan Pengairan dinyatakan bahwa dalam rangka memberikan dasar dan tuntunan dalam
melakukan eksploitasi dan pemeliharaan sumber air dan bangunan pengairan. Dalam
Peraturan Menteri tersebut, yang dimaksud dengan Eksploitasi dan Pemeliharaan sumber air
dan bangunan pengairan adalah kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan-bangunan
pengairan guna menjamin kelestarian fungsi dari bangunan-bangunan pengairan untuk
menjaga tata pengairan dan tata air yang baik berupa pemeliharaan sumber air serta operasi
dan pemeliharaan prasarana sumber daya air. Sedangkan bangunan pengairan yang
selanjutnya disebut prasarana sumber daya air adalah bangunan air beserta bangunan lain
yang menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya air, baik langsung maupun tidak
langsung.
Dalam Pasal 3 Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa Eksploitasi dan
Pemeliharaan sumber air dan bangunan pengairan meliputi pemeliharaan sumber air dan
operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air.
LAPORAN AKHIR
Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP OP Bendung WS Serbog 5-1
PT. DAYA CIPTA DIANRANCANA
E N G I N E E RI N G , B U SI N E S S A N D M A N A G E ME N T CO N S U L T A NT S BAB 5
OF F I C E : J L. M E KAR SAR I R A YA N O. 1 03 BAN D U N G 40 28 3, T E L 0 22 -7 23 56 07, F AX 02 2 - 72 35 60 7
E-m ail ; un an g_ bis m i @y ah oo. c o. id – I N KI N D O N O. 2 46 4/ P/ 32 1. J B PENYUSUNAN AKNOP
Pemeliharaan sumber air merupakan kegiatan untuk merawat sumber air dan prasarana
sumber daya air yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana
sumber daya air. Sedangkan Operasi dan Pemeliharaan prasarana sumber daya air merupakan
kegiatan pengaturan, pengalokasian, serta penyediaan air dan sumber air untuk
mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sumber daya air.
Operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air meliputi:
a. Operasi prasarana sumber daya air yang terdiri atas kegiatan pengaturan dan
pengalokasian air dan sumber air; dan
b. Pemeliharaan prasarana sumber daya air yang terdiri atas kegiatan pencegahan kerusakan
dan/atau penurunan fungsi prasarana sumber daya air serta perbaikan kerusakan
prasarana sumber daya air.
Pemeliharaan prasarana sumber daya air ditujukan untuk menjaga kelestarian fungsi
prasarana sumber daya air. Pemeliharaan prasarana sumber daya air dilakukan melalui
kegiatan pencegahan kerusakan dan/atau penurunan fungsi sumber air serta perbaikan
kerusakan sumber air. Kegiatan pencegahan kerusakan dan/atau penurunan fungsi sumber air
serta perbaikan kerusakan sumber air tersebut mencakup:
 pemeliharaan rutin;
 pemeliharaan berkala; dan
 penanggulangan atau perbaikan darurat akibat bencana alam dan/atau kerusakan yang
tidak terduga.
Prasarana sumber daya air meliputi prasarana yang berfungsi untuk konservasi sumber
daya air, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air, termasuk sarana
pendukungnya dan jaringan hidrologi.
Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air didasarkan atas
rencana tahunan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air. Rencana tahunan
operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air merupakan rencana untuk
mengalokasikan sumber daya yang tersedia sesuai dengan kondisi prasarana sumber daya air
dan perkembangan kebutuhan pengguna sumber daya air selama 1 (satu) tahun. Rancangan
rencana tahunan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air.
Penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan komponen bangunan bendung perlu
dibuat dengan terinci sesuai kebutuhannya. Disamping itu, perlu pula pemahaman terhadap
komponen-komponen yang mengaitkannya, antara lain: pedoman O&P yang mencakup
operasi komponen bangunan bendung, pemeliharaan komponen bangunan bendung,
LAPORAN AKHIR
pemantauan perilaku komponen bangunan bendung, pemeriksaan dan inspeksi komponen

bangunan bendung termasuk pemeriksaan visual. Kegiatan operasi dan pemeliharaan yang
tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, akan mengurangi efektifitas komponen
bangunan bendung dan bahkan dapat membahayakan keamanan komponen bangunan
bendung yang bersangkutan.
Kegiatan operasi dan pemeliharaan komponen bangunan bendung meliputi: operasi
dan pemeliharaan komponen bangunan bendung termasuk struktur bangunan pelengkap dan
instrumentasinya, pemantauan perilaku komponen bangunan bendung, pelaporan,
dokumentasi, penyusunan anggaran biaya operasi dan pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Pada komponen bangunan bendung kegiatan berupa operasi dan pemeliharaan bendung.
Kegiatan operasi bendung meliputi operasi pintu intake, pembilas, pencatatan tinggi muka air
dan perjalanan dinas. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala dan pemeliharaan khusus/darurat.
Jadwal pemeliharaan dan operasi bendung berdasarkan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan pada setiap komponen bendung. Jadwal disusun berdasarkan kegiatan operasi
bendung dan pemeliharaan bendung. Pemeliharaan bendung berupa kegiatan rutin dan
kegiatan berkala.
Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi kegiatan perawatan dan perbaikan ringan, tanpa
ada bagian konstruksi yang dihilangkan/diganti. Kegiatan ini dapat dapat dilakukan secara
harian, mingguan, 2 mingguan, bulanan, 3 bulanan dan 6 bulanan yang dilakukan secara rutin.
Kegiatan pemeliharaan berkala bendung berupa kegiatan yang dilakukan secara
periodik atau berkala. Kegiatan ini meliputi pemeliharaan berkala dan perbaikan dengan ada
bagian yang diubah/diganti. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap tahun, 2 tahun, 3 tahun, 5
tahun dan pelaksanaan pemeliharaan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Jadwal operasi dan pemeliharaan bendung WS Serbog secara detail tersaji pada Tabel
5.1 berikut ini.
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.1 Jadwal Rencana Operasi dan Pemeliharaan Bendung

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Detail Tanggal Kebutuhan
No Kegiatan Kebutuhan Peralatan Pendukung Keterangan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan Tenaga
I OPERASI BENDUNG
1 Hidrologi H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 01 s/d 31 2 OH ATK
2 Pemeriksaan B B B B B B B B B B B B 01 2 OH ATK, KD, RM
3 Monitoring Instrumentasi
a. Peilschaal H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 01 s/d 31 1 OH ATK
4 Hidromekanikal / Pintu
a. Pintu Intake 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 01 & 16 2 OH ATK, KD, PK
b. Pintu Pembilas 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2 & 16 2 OH ATK, KD, PK
b. Pintu Bendung Gerak 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 01 & 16 2 OH ATK, KD, PK
II PEMELIHARAAN BENDUNG DAN

BANGUNAN PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
a. Tubuh Mercu T 01 2 OH PK, SB, RK
b. Kolam Olak T 01 2 OH CK, SK
c. Lantai Udik T 01 2 OH CK, SK
2 Bangunan Intake
a. Pintu Intake B B B B B B B B B B B B 01 2 OH PK, PL, KS
b. Ambang Dasar T 01 2 OH CK, PK, SB
c. Saringan Sampah 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 01 & 16 2 OH SP, SK
d. Dinding Banjir T 01 2 OH KS, PK, RK
e. Pilar T 01 2 OH KS, PK, RK
f. Jembatan Layan T 01 2 OH KS, PK, RK
g. Rumah Pintu T 01 2 OH KS, PK, RK
h. Peilschall 6B T 6B 01 1 OH KS, PK, RK
3 Bangunan Pembilas
a. Pintu Pembilas T 01 2 OH PK, PL, KS
b. Undersluice T 01 2 OH CK, PK, SB
c. Saringan Sampah 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 2M 01 & 16 2 OH SP, SK
d. Pilar T 01 2 OH KS, PK, RK
e. Jembatan Layan T 01 2 OH KS, PK, RK
f. Rumah Pintu T 01 2 OH KS, PK, RK
g. Saringan Batu T 01 2 OH CK, PK, SB
h. Dinding Banjir T 01 2 OH KS, PK, RK
4 Kantong Lumpur
a. Saluran Bilas 6B 6B 2 OH KS, PK, RK
b. Pintu Bilas T 01 2 OH KS, PK, RK
5 Bangunan Pelengkap
a. Tembok Pangkal T 01 2 OH RK, SB, CK, OR, PK, SP, APR, SK
b. Bangunan Sayap Kanan T 01 2 OH RK, SB, CK, OR, PK, SP, APR, SK
c. Bangunan Sayap Kiri T 01 2 OH RK, SB, CK, OR, PK, SP, APR, SK
d. Jembatan Akses T 01 2 OH KS, SK, RK, SP, PK
e. Pagar Pengaman T 01 2 OH KS, SK, RK, SP, PK
f. Rumah Jaga H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 01 s/d 31 2 OH KS, SK, RK, SP, PK
g. Papan OP T 01 2 OH KS, SK, RK, SP, PK
KETERANGAN : ALAT & BAHAN:

Harian H ATK : Alat Tulis Kantor SB : Sabit
Mingguan M KD : Kamera Digital CK : Cangkul
2 Mingguan 2M RM : Roll Meter/Meteran SP : Sapu
Bulanan B PK : Perkakas APR : Alat Potong Rumput
3 Bulanan 3B OR : Obat Pembunuh Rumput PL : Pelumas
6 Bulanan 6B OH : Orang Harian KS : Kuas
Tahunan T SK : Sekop
2 Tahunan 2T RK : Roskam
5 Tahunan 5T
LAPORAN AKHIR
5.2. METODE PENYUSUNAN AKNOP BENDUNG

Maksud dari penyusunan AKNOP Bendung yaitu untuk menghitung angka kebutuhan
nyata anggaran yang dibutuhkan dalam rangka kegiatan operasi dan pemeliharaan bangunan
bendung dalam jangka waktu atau periode tertentu.
Tujuan dari penyusunan AKNOP Bendung yaitu:

• Untuk mengetahui kinerja bendung.
• Untuk mengetahui angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan bendung sehingga
terarahnya pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan bendung sesuai dengan
kebutuhan
• Agar bendung yang ada tersebut dapat berfungsi dengan baik dan dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya dan tetap terpelihara sehingga dapat bertahan sampai
umur layanannya habis.
Penyusunan AKNOP Bendung didasarkan pada hasil kegiatan berupa:

• Inventarisasi komponen-komponen detail kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
prasarana dan sarana sungai yang harus dilakukan,
• Inventarisasi komponen-komponen teknis yang memerlukan pembiayaan,
• Inventarisasi fasilitas pendukung yang diperlukan dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan, Operasi dan Pemeliharaan prasarana dan sarana sungai,
• Perhitungan volume dan harga satuan kegiatan,
• Perhitungan angka kebutuhan biaya aktual pengelolaan bendungan.
Metode penyusunan AKNOP tersaji pada gambar 5.1. Skema disusun berdasarkan urutan
pelaksanaan/pengerjaan AKNOP bendung.
LAPORAN AKHIR
Biaya
Volume
langsung Biaya
Kegiatan
Operasi
Biaya Tak Bentuk Biaya Harga

Biaya O&P Analisis Satuan AKNOP
langsung Kegiatan Pemeliharaan
Bendung
Jadwal
Biaya Tak O&P
Terduga Biaya
peralatan
O&P
Gambar 5.1 Skema/Metode Penyusunan AKNOP Bendung
LAPORAN AKHIR
Biaya O&P bendung adalah segala biaya yang dibutuhkan/dikeluarkan untuk

membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan bendung dalam rangka mengoptimalkan fungsi
dan manfaat bendung berikut bangunan prasarananya sesuai dengan umur layanan yang telah
direncanakan serta menjaga kondisi keamanannya.
Biaya O&P bendung dihitung berdasarkan komponen-komponen yang secara teknik
memang memerlukan pemeliharaan. Pada periode-periode tertentu, biaya O&P tahunan
bendung akan meningkat sebagai akibat dari adanya penyusutan, keausan atau kerusakan yang
terjadi seiring dengan bertambahnya umur layanannya. Oleh karena itu, biaya pokok tersebut
harus ditinjau dan dievaluasi lagi, untuk setiap tahun oleh personil O&P dan atau setiap
periode 5 tahunan yang dilaksanakan oleh unit yang memonitor keamanan bendung.
Perhitungan dan perencanaan biaya O&P bendung dilakukan dengan cara membuat
daftar atau melakukan inventarisasi kebutuhan operasi, komponen-komponen yang perlu
mendapatkan perbaikan dan perawatan secara menerus, termasuk jenis dan metode
pemeliharaan dan atau perbaikan.
Rencana Anggaran Biaya yang harus disediakan dan direncanakan pada biaya langsung
paling tidak harus mencakup: biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya tak terduga.
a. Biaya langsung adalah semua biaya yang disediakan dan akan digunakan langsung
untuk komponen-komponen bendung dan bangunan pelengkapnya, antara lain:
 Biaya personil dan bahan serta peralatan untuk operasi,
 Biaya pemeliharaan bendung dan bangunan pelengkapnya,
 Biaya perbaikan/pergantian komponen bendung dan banguan pelengkapanya,
 Biaya pemeriksaan dan pemantauan bendung.
b. Biaya tak langsung adalah biaya yang disediakan dan akan digunakan langsung untuk
kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan O&P bendung dan bangunan
pelengkapnya, antara lain:
 Biaya untuk kegiatan masyarakat di sekitar bendung,
 Biaya pengawasan kegiatan perbaikan komponen bendung dan bangunan
pelengkapnya,
 Biaya untuk pelatihan personil pemantau komponen-komponen bendung.
c. Biaya tak terduga adalah biaya yang dialokasikan khusus untuk memperbaiki semua
kejadian diluar perhitungan dan dapat menimbulkan kerusakan, sehingga mengganggu
kelancaran kegiatan O&P bendung baik sebagian maupun secara keseluruhan.
LAPORAN AKHIR
5.2.1 Biaya Operasi Bendung

Biaya operasi merupakan biaya yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasi
bendung. Termasuk dalam biaya operasi adalah biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan,
antara lain :
1) Inventarisasi dan pengumpulan data.
2) Identifikasi dan analisis tingkat kerusakan
3) Penyusunan anggaran biaya
4) Pengaturan penggunaan
5) Pengoperasian fasilitas.
5.2.2 Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan bendung dan kelengkapannya merupakan suatu penggunaan biaya
yang besar dalam operasi dan pemeliharaan. Penaksiran biaya pemeliharaan perlu dikerjakan
dengan menggunakan data nyata yang diperoleh dari inspeksi lapangan. Sesuai dengan sifat
kegiatannya, biaya pemeliharaan dapat dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
a. Biaya Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan rutin adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi
bangunan, apa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti dan dilaksanakan setiap waktu.
Kegiatan yang tercakup didalamnya adalah pembersihan/ pemotongan rumput disekitar
bangunan, pembersihan sampah atau timbunan penggangu, memelihara gebalan rumput
pelindung permukaan tubuh tanggul, menebang pohon atau membongkar bangunan liar yang
menggangu fungsi prasarana, memperbaiki bagian prasarana termasuk jalan masuk ke
prasarana yang mengalami retak, terkelupas, berlubang dan ambles, mengendalikan sampah
yang masuk pada alur sungai.
b. Biaya Pemeliharaan Berkala

Pemeliharaan berkala adalah usaha-usaha utuk mempertahankan kondisi dan fungsi
bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diganti atau diubah dan dilaksanakan secara
berkala. Biaya pemeliharaan berkala meliputi dua kegiatan yaitu yang bersifat perawatan dan
yang bersifat perbaikan berkala.
a. Biaya perawatan antara lain digunakan untuk pembersihan dan perawatan fasilitas,
masing-masing sesuai dengan keperluan sebenarnya termasuk diantaranya adalah
LAPORAN AKHIR
OF F I C E : J L. M E K
KAR
AR SAR I R A YA N O. 1 03 BAN D U N G 40 28 3, T E L 0 22 -7 23 56 07, F AX 02 2 - 72 35 60 7
pemberian gemuk (Greese).

b. Biaya perbaikan berkala digunakan untuk kegiatan perbaikan yang cukup berat, yang
memerlukan gambar desain, konstruksi bersifat permanen. Untuk pekerjaan-pekerjaan
di saluran biasanya dilakukan dengan pengeringan.
c. Biaya pemeliharaan berkala ini termasuk perbaikan insidentil yang dipergunakan
untuk pekerjaan yang bersifat sementara, seperti memperbaiki kerusakan akibat
bencana alam atau kelalaian operasi.
c. Biaya Pemeliharaan Darurat

Pemeliharaan darurat adalah usaha-usaha pemeliharaan untuk memperbaiki atau
mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan yang sifatnya merupakan peningkatan perbaikan
darurat maupun memperbaiki kerusakan akibat bencana alam atau kelalaian manusia dengan
dibuat desain yang baru sehingga hasil perbaikannya bersifat permanen. Kegiatan yang masuk
dalam pemeliharaan darurat berupa pengamanan sementara tebing yang longsor dengan
bronjong, penutupan sementara tanggul yang longsor dengan karung pasir agar kerusakan
tidak semakin panjang, pengamanan sementara terhadap gerusan lokal dengan bronjong,
penggantian sementara pintu pengambilan yang rusak dengan menggunakan papan kayu tebal
agar tetap berfungsi hingga perbaikan permanen.
5.3. ANALISIS VOLUME KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BENDUNG
Analisis volume kegiatan operasi dan pemeliharaan bendung adalah perhitungan
seluruh volume kegiatan yang membutuhkan pembiayaan, baik kegiatan operasional maupun
pemeliharaan. Analisis volume kegiatan dilakukan terhadap seluruh komponen bendung yang
membutuhkan kegiatan operasi dan pemeliharaan, yang terdiri dari kebutuhan sumber daya
manusia (SDM), peralatan kantor, peralatan kerja lapangan dan lain sebagainya.
5.3.1. Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung

Pada kegiatan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP Bendung, kegiatan operasi yang
dilakukan berupa kegiatan pengaturan, pengalokasian, serta penyediaan air dan sumber air
untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sumber daya air. Biaya operasi merupakan
biaya yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasi bendung. Termasuk dalam biaya
operasi adalah biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain :
LAPORAN AKHIR
1) Inventarisasi dan pengumpulan data.

2) Identifikasi dan analisis tingkat kerusakan
3) Penyusunan anggaran biaya
4) Pengaturan penggunaan
5) Pengoperasian fasilitas
Komponen kegiatan operasi bendung yang harus dialokasikan dalam penyusunan
AKNOP Bendung ini meliputi :
1. Gaji dan Upah  pegawai tetap dan pegawai harian
2. Bahan Habis Pakai  alat tulis dan kelengkapannya
3. Hidrologi  pencatatan data curah hujan, debit dan telimetri
4. Pemeriksaan Peilschall  pembacaan tinggi muka air (pagi, siang dan sore hari)
5. Hidromekanikal / Pintu  operasi pintu
6. Perjalanan Dinas  menghadiri undangan rapat dan pelaporan
7. Biaya Rapat Rutin
8. BBM  kegiatan mobilitas harian petugas
Tidak semua komponen kegiatan operasi bendung tersebut di atas dialokasikan dalam
penyusunan AKNOP Bendung tetapi menyesuaikan dengan jenis bendung, ukuran, dan
bangunan pelengkap yang ada. Hasil analisis volume kegiatan operasi bendung dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 5.2 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Pejengkolan
Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume
Juru Operasi Bendung OB 12 1

Gaji dan Upah
Juru Pemeliharaan Bendung OB 12 1
Pemeriksaan/ pencatatan data curah
OH 365 1
hujan
Hidrologi Pemeriksaan/ pencatatan data telimetri OH 365 1
Pemeriksaan/ pencatatan data debit OH 365 1
Operasi Pintu intake Ls 48 4
Hidromekanikal Operasi Pintu Pembilas Ls 48 2
pintu Operasi Pintu Bendung Gerak Ls 48 0
Pemeriksaan Peilschall OH 365 1
Pelatihan Juru Operasi Bendung Ls 4 1
Pelatihan Juru Pemeliharaan Bendung Ls 4 1
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
BBM Rutin liter 12 0
Barang habis pakai Kertas dan Alat Tulis Ls 12 1
LAPORAN AKHIR
Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP OP Bendung WS Serbog 5 - 10
KAR
Tabel 5.3 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Singomerto

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
Tabel 5.4 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Bedegolan

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.5 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Tajum

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1.2
Tabel 5.6 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Bojong

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
LAPORAN AKHIR
KAR
Tabel 5.7 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Boro

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
Tabel 5.8 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Kedung Putri

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.9 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Karet Jatinegara

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
Tabel 5.10 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Slinga

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
LAPORAN AKHIR
KAR
Tabel 5.11 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Pekatingan

Gaji dan Upah
OH 365 1
hujan
Hidrologi
Pemeriksaan/ pencatatan data telimetri OH 365 1
Perjalanan Dinas
Rapat Rutin Ls 12 1
5.3.2. Analisis Volume Pemeliharaan Bendung

Analisis volume pemeliharaan bangunan bendung dihitung berdasarkan jenis
pemeliharaan dan hasil identifikasi kerusakan komponen pada bendung. Tabel 5.12
memperlihatkan jenis pemeliharaan yang perlu diperhitungkan dalam volume pemeliharaan.
Tabel 5.12 Jenis Pemeliharaan Bendung

Jenis Pemeliharaan Uraian Kegiatan
Rutin Pembersihan/ pemotongan rumput disekitar bangunan, pembersihan
sampah atau timbunan penggangu, memelihara gebalan rumput pelindung
permukaan tubuh tanggul, menebang pohon atau membongkar bangunan
liar yang menggangu fungsi prasarana, memperbaiki bagian prasarana
termasuk jalan masuk ke prasarana yang mengalami retak, terkelupas,
berlubang dan ambles, mengendalikan sampah yang masuk pada alur
sungai
Berkala Perawatan digunakan untuk pembersihan dan perawatan fasilitas, masing-
masing sesuai dengan keperluan sebenarnya termasuk diantaranya adalah
pemberian gemuk (Greese).
Perbaikan digunakan untuk kegiatan perbaikan yang cukup berat, yang
memerlukan gambar desain, konstruksi bersifat permanen. Untuk
pekerjaan-pekerjaan di saluran biasanya dilakukan dengan pengeringan.
Pemeliharaan darurat Memperbaiki atau mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan yang
sifatnya merupakan peningkatan
perbaikan darurat maupun memperbaiki kerusakan akibat bencana alam
atau kelalaian manusia
Pengamanan sementara akibat kerusakan bendung.
LAPORAN AKHIR
Identifikasi kerusakan komponen pada bendung dimaksudkan untuk mengetahui jenis

kerusakan yang umum terjadi pada komponen bendung. Identifikasi kerusakan dilakukan pada
komponen bangunan meliputi; bangunan mercu, bangunan intake, bangunan pembilas,
kantong lumpur dan bangunan pembilas.
1. Kerusakan pada bangunan mercu meliputi kegiatan:

Bangunan mercu terdiri dari tubuh mercu, kolam olak dan lantai udik. Terletak kurang
lebih tegak lurus arah aliran sungai saat banjir dan sedang. Maksudnya agar arah aliran utama
menuju bendung dan yang keluar dari bendung terbagi merata, sehingga tidak menimbulkan
pusaran-pusaran aliran di udik bangunan pembilas dan intake. Berdasarkan hasil identifikasi
kondisi dan fungsi, kerusakan pada tubuh bendung yang perlu mendapatkan penanganan
melalui pemeliharaan berkala adalah :
 Perbaikan pasangan batu kali,

 Perbaikan lapisan plesteran,
 Perbaikan lapisan beton.
Upaya penanganan kerusakan yang terjadi pada komponen bangunan mercu antara lain
dengan cara perbaikan pasangan batu yang lepas, perbaikan lapisan beton, perbaikan plesteran
lapis aus. Tipikal kerusakan komponen bangunan mercu dapat dilihat pada contoh gambar
dibawah ini :
Gambar 5.2 Tipikal Kerusakan Bangunan Mercu
LAPORAN AKHIR
KAR
2. Kerusakan pada bangunan intake meliputi kegiatan:

Bangunan intake, antara lain terdiri dari lantai/ambang dasar, pintu, dinding banjir,
pilar penempatan pintu, saringan sampah, jembatan pelayan, rumah pintu dan perlengkapan
lainnya. Bangunan ini terletak tegak lurus (90˚) atau menyudut (45˚-60˚) terhadap sumbu
bangunan bilas. Diupayakan berada di tikungan luar aliran sungai, sehingga dapat mengurangi
sedimen yang akan masuk ke intake.
Berdasarkan hasil identifikasi kondisi dan fungsi, kerusakan pada intake yang perlu
mendapatkan penanganan melalui pemeliharaan berkala adalah :
 Perbaikan atap rumah pintu,

 Perbaikan retak-retak bangunan,
 Penggantian sill/karet pintu intake.
Upaya penanganan kerusakan yang terjadi pada komponen bangunan intake antara lain
dengan cara perbaikan pasangan batu yang lepas, perbaikan atap rumah pintu intake,
perbaikan plesteran lapis aus, dan penggantian sill/karet pintu intake. Tipikal kerusakan
komponen bangunan intake dapat dilihat pada contoh gambar dibawah ini :
Gambar 5.3 Tipikal Kerusakan Bangunan Intake
3. Kerusakan pada bangunan pembilas meliputi kegiatan:

Bangunan pembilas, dengan undersluice atau tanpa undersluice, pilar penempatan
pintu, saringan sampah, pintu bilas, jembatan pelayan, rumah pintu, saringan batu dan
perlengkapan lainnya. Terletak berdampingan dan satu kesatuan dengan intake, di sisi bentang
LAPORAN AKHIR
sungai dan bagian luar tembok pangkal bendung, dan bersama-sama dengan intake, dan
tembok pangkal udik yang diletakkan sedemikian rupa dapat membentuk suatu tikungan luar
aliran (coidal flow). Aliran ini akan melemparkan angkutan sedimen ke arah luar
intake/bangunan pembilas menuju tubuh bendung, sehingga akan mengurangi jumlah
angkutan sedimen dasar masuk ke intake.
Berdasarkan hasil identifikasi kondisi dan fungsi, kerusakan pada bangunan pembilas
yang perlu mendapatkan penanganan melalui pemeliharaan berkala adalah
 Perbaikan rumah pintu,

 Penggantian sill/karet pintu pembilas,
Upaya penanganan kerusakan yang terjadi pada komponen bangunan pembilas antara
lain dengan cara perbaikan atap rumah pintu pembilas, penggantian sill/karet piintu pembilas.
Tipikal kerusakan komponen bangunan mercu dapat dilihat pada contoh gambar dibawah ini :
Gambar 5.4 Tipikal Kerusakan Bangunan Pembilas
4. Kerusakan pada kantong lumpur meliputi kegiatan:

Bangunan kantong lumpur terdiri saluran bilas dan pintu bilas. Kantong lumpur
berfungsi untuk menampurng/ mengendapkan sedimen yang terbawa ke dalam saluran bilas,
sehingga sedimen tidak ikut terangkut ke dalam saluran pengambilan. Berdasarkan hasil
identifikasi kondisi dan fungsi, kerusakan pada kantong lumpur yang perlu mendapatkan
penanganan melalui pemeliharaan berkala adalah

 Perbaikan siar.
LAPORAN AKHIR
KAR
Upaya penanganan kerusakan yang terjadi pada komponen bangunan kantong lumpur
antara lain dengan cara perbaikan pasangan batu yang lepas, perbaikan plesteran lapis aus dan
perbaikan siar. Tipikal kerusakan komponen bangunan mercu dapat dilihat pada contoh
gambar dibawah ini :
Gambar 5.5 Tipikal Kerusakan Bangunan Kantong Lumpur
5. Kerusakan pada bangunan pelengkap meliputi kegiatan:

Bangunan pelengkap lain yang harus ada pada bendung antara lain yaitu tembok
pangkal, bangunan sayap kanan dan kiri, jembatan akses, pagar pengaman, rumah jaga dan
papan OP. Berdasarkan hasil identifikasi kondisi dan fungsi, kerusakan pada bangunan
pelengkap yang perlu mendapatkan penanganan melalui pemeliharaan berkala adalah :

 Perbaikan lapis plesteran,
 Perbaikan jembatan akses,
 Perbaikan pagar pengaman,
 Perbaikan krib.
Upaya penanganan kerusakan yang terjadi pada komponen bangunan pelengkap antara
lain dengan cara perbaikan pasangan batu yang lepas, perbaikan plesteran, perbaikan jembatan
akses, perbaikan pagar pengaman, dan perbaikan krib/tanggul. Tipikal kerusakan komponen
bangunan pelengkap dapat dilihat pada contoh gambar dibawah ini :
LAPORAN AKHIR
Gambar 5.6 Tipikal Kerusakan Bangunan Pelengkap
a. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Pejengkolan

Berdasarkan hasil survei dan investigasi bendung, kegiatan pemeliharaan bendung
Pejengkolan terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
pembersihan sampah. Sedangkan kegiatan pemeliharaan berkala berupa pemberian
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, volume pemeliharaan berkala ini tergantung
pada kerusakan yang terjadi di bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung
Pejengkolan secara rinci tersaji dalam Tabel 5.13 berikut.
Tabel 5.13 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Pejengkolan

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Volume
Kantong Lumpur Babat Rumput m2 1200
Bangunan Pelengkap Babat Rumput m2 15925
b. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Singomerto

Singomerto terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, perbaikan pasangan batu kali, perbaikan
plesteran serta retak-retak pada bangunan. Volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada
kerusakan yang terjadi di bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung
Singomerto secara rinci tersaji dalam Tabel 5.14 berikut.
LAPORAN AKHIR
KAR
Tabel 5.14 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Singomerto

Bangunan Mercu Pas. Batu kali m3 80
Bangunan Intake Retak-retak Bangunan m2 5
Bangunan Pembilas Retak-retak Bangunan m2 2
Plesteran m2 2
Kantong Lumpur Kupas Plesteran m2 2
Babat Rumput m2 1000
Pas. Batu kali m3 3
Bangunan Pelengkap
c. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Bedegolan

Bedegolan terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, perbaikan pasangan batu kali, perbaikan
plestrean, serta pengecatan kayu. Volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada kerusakan
yang terjadi di bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Bedegolan secara
rinci tersaji dalam Tabel 5.15 berikut.
Tabel 5.15 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Bedegolan

Pas. Batu kali m3 14.4
Bongkar Pas. Lama m3 14.4
Bangunan Mercu
Kupas Plesteran m2 14.4
Acian m2 14.4
Bangunan Intake Pengecatan kayu m2 20
Bangunan Pembilas Pengecatan kayu m2 4
Pas. Batu kali m3 2
Bongkar Pas. Lama m3 2
Kantong Lumpur
Kupas Plesteran m2 2
Babat Rumput m2 400
Bangunan Pelengkap Bongkar Pas. Lama m3 5.8
d. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Tajum

Tajum terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, pengecatan papan peilschall, serta perbaikan
LAPORAN AKHIR
pasangan batu kali. Volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada banyaknya pintu yang
ada di bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Tajum secara rinci tersaji
dalam Tabel 5.16 berikut.
Tabel 5.16 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Tajum

Bangunan Intake Pengecatan Peilschall m2 2
e. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Bojong

Bojong terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, perbaikan plesteran serta pengecatan
peilschall. Volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada kerusakan yang terjadi di
bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Bojong secara rinci tersaji dalam
Tabel 5.17 berikut.
Tabel 5.17 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Bojong

Plesteran m2 10
Bangunan Mercu Kupas Plesteran m2 10
Acian m2 10
Pengecatan Peilschall m2 1
Bangunan Intake
Retak-retak Bangunan m2 3
f. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Boro

Boro terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput, pembersihan
sampah. Sedangkan kegiatan pemeliharaan berkala berupa pemberian gemuk/greese pada
pintu intake dan pembilas, perbaikan pasangan batu, perbaikan beton, pengecatan besi/baja
dan peilschall serta perbaikan plesteran. Volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada
LAPORAN AKHIR
KAR
banyaknya pintu yang ada di bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Boro
secara rinci tersaji dalam Tabel 5.18 berikut.
Tabel 5.18 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Boro
Plesteran m2 80
Pas Beton m3 80
Acian m2 80
Pembersihan Sampah m2 60
Pengecatan Besi/baja m2 2
Bangunan Intake
Bangunan Pembilas Pengecatan Besi/baja m2 1
Pas. Beton Bertulang m3 60
Pagar Pengaman m’ 120
g. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Kedung Putri

Kedung Putri terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, perbaikan plesteran, perbaikan atap rumah
pintu, perbaikan beton, perbaikan pasangan batu kali, perbaikan krib, serta pengecatan
besi/baja. Volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada kerusakan yang terjadi di
bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Kedung Putri secara rinci tersaji
dalam Tabel 5.19 berikut.
Tabel 5.19 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Kedung Putri
Plesteran m2 70
Acian m2 70
Bangunan Intake
Ganti Atap m2 35
Pas Beton m3 0.00338
Bangunan Pembilas Pengecatan Besi/baja m2 2
Ganti Atap m2 60
Plesteran m2 30
Kantong Lumpur
Babat Rumput m2 350
LAPORAN AKHIR
Lanjutan Tabel 5.19 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Kedung Putri
Pas. Batu kali m3 61

Bangunan Pelengkap
Babat Rumput m2 387.5
Pagar Pengaman m’ 70
Krib m3 20
h. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Karet Jatinegara

Karet Jatinegara terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, serta perbaikan pasangan batu kali. Volume
pemeliharaan berkala ini tergantung pada banyaknya kerusakan yang terjadi pada bendung
ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Karet Jatinegara secara rinci tersaji dalam
Tabel 5.20 berikut.
Tabel 5.20 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Karet Jatinegara

Babat Rumput m2 655
i. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Slinga

Slinga terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, volume pemeliharaan berkala ini tergantung
pada banyaknya kerusakan yang bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung
Slinga secara rinci tersaji dalam Tabel 5.21 berikut.
Tabel 5.21 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Slinga

LAPORAN AKHIR
KAR
j. Analisis Volume Kegiatan Pemeliharaan Bendung Pekatingan

Pekatingan terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
gemuk/greese pada pintu intake dan pembilas, perbaikan pasangan batu kali, pengecatan
besi/baja, perbaikan retak-retak rambut, serta perbaikan lapis plesteran. Volume pemeliharaan
berkala ini tergantung pada banyaknya kerusakan yang terjadi di bendung ini. Hasil analisis
volume pemeliharaan bendung Pekatingan secara rinci tersaji dalam Tabel 5.22 berikut.
Tabel 5.22 Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Pekatingan

Plesteran m2 95
Kupas Plesteran m2 30
Acian m2 30
Pintu Mercu
Pengerukan Endapan m2 325
Bangunan Intake
Bangunan Pembilas 2
Retak-retak Bangunan m 2
Pas. Batu kali m3 3
Kantong Lumpur
Babat Rumput m2 795
Bongkar Pas. Lama m3 6.96
Bangunan m2
Pelengkap Kupas Plesteran 97.5
Acian m2 97.5
Babat Rumput m2 660
LAPORAN AKHIR
5.4. ANALISIS HARGA SATUAN

Analisis harga satuan merupakan suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan
yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan, upah kerja, peralatan dan harga
bangunan serta standart pengupahan pekerja dan harga sewa/beli peralatan untuk
menyelesaikan per satuan pekerjaan. Analisis harga satuan dipengaruhi oleh angka
koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat dan nilai satuan
upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai acuan/panduan
untuk merencanakan dan mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
Harga bahan material didapat dari pasaran yang kemudian dikumpulkan di dalam
suatu daftar yang dinamakan harga satuan bahan/material, sedangkan upah tenaga kerja
didapatkan di lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan dan didata dalam suatu daftar
yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja. Harga satuan yang didalam
perhitungannya haruslah disesuaikan dengan kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi,
metode pelaksanaan dan jarak angkut.
Analisis harga satuan yang digunakan dalam rangka Penyusunan AKNOP Bendung
WS Serbog ini berdasarkan :
a. Permen PU No. 11/PRT/M/2013 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
b. AHPS Bidang Pekerjaan Umum 12 November 2012 tentang Analisis Harga Satuan
Komponen analisis harga satuan yang tidak terdapat dalam acuan dasar, konsultan
melakukan perkiraan sendiri terhadap analisis harga satuan.
5.5 HASIL PENYUSUNAN AKNOP BENDUNG
Penyusunan angka kebutuhan nyata bendung bertujuan untuk mengetahui angka rill
biaya yang akan digunakan dalam rangka kegiatan operasi dan pemeliharaan. Angka
kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan bangunan pengendali sedimen disusun
berdasarkan :
• Inventarisasi komponen-komponen detail kegiatan yang harus dilakukan.
• Inventarisasi komponen-komponen teknis yang memerlukan pembiayaan.
• Inventarisasi fasilitas pendukung yang diperlukan dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan, Operasi dan Pemeliharaan,
• Perhitungan volume dan harga satuan kegiatan.
• Perhitungan angka kebutuhan biaya aktual pengelolaan bendung.
LAPORAN AKHIR
KAR
Penyusunan AKNOP bangunan pengendali sedimen Sungai Lukulo dilakukan pada

12 (duabelas) bangunan pengendali sedimen yang sudah dilakukan survei identifikasi,
penilaian kondisi dan fungsi serta kinerja bangunan dan juga perhitungan volume kegiatan.
Hasil penyusunan AKNOP bangunan pengendali sedimen Sungai Lukulo disajikan dalam
bentuk tabel dibawah ini :
5.5.1 Biaya Kegiatan Operasi Bendung
Kegiatan operasi bendung meliputi kegiatan hidrologi, hidromekanikal pintu,

perjalanan dinas juru bendung dan barang habis pakai. Kegiatan operasi bendung
dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Petugas OP bendung merupakan
pegawai atau staf di Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWS Serayu Opak.
Sementara kegiatan pemeriksaan dan pemantauan bendung dilaksanakan
berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dalam rangka mempersiapkan kegiatan
pemeliharaan. Pada pelasanaan kegiatan pemeriksaan dan pemantauan bendung kegiatan
yang dilakukan meliputi : pencatatan, pengukuran serta dokumentasi kerusakan yang
membutuhkan biaya pemeliharaan.
5.5.2 Biaya Kegiatan Pemeliharaan Bendung
Analisis pembiayaan kegiatan pemeliharaan bendung dilakukan berdasarkan hasil

analisis volume kegiatan yang didasarkan pada hasil survei investigasi lapangan. Analisis
volume kegiatan yang dihitung meliputi tubuh mercu, bangunan intake, bangunan
pembilas, kantong lumpur dan bangunan pelengkap.
5.5.3 Rekap AKNOP Bendung

Rekap biaya Angka Kebutuhan Nyata Operasional dan Pemeliharaan Bendung
meliputi: kegiatan operasi dan pemeliharaan bendung, periode O&P bendung, frekuensi
O&P dan Total harga/biaya O&P.
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.23 Rekap Biaya AKNOP Bendung Pejengkolan
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
H M 2M B 3B 6B TH 2TH TH
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
b. Juru Pemeliharaan x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
a. Data Curah Hujan x 365 6,022,500.00
b. Data Telimetri x 365 6,022,500.00
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
a. Pintu Intake x 4 10,349,472.00
b. Pintu Pembilas x 4 5,174,736.00
4 Pemeriksaan Peilschall x 12 912,500.00
2 Bahan Habis Pakai
a. Kertas dan Alat Tulis x 12 2,574,000.00
6 Perjalanan Dinas
a. Pelatihan Juru Operasi x 4 5,240,000.00
b. Pelatihan Juru
Pemeliharaan x 4 5,240,000.00
7 Biaya Rapat Rutin x 12 1,800,000.00
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
Biaya Operasi 85,358,208.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.28 Rekap Biaya AKNOP Bendung Pejengkolan
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Tubuh Mercu x 1 0.00
Kolam Olak x 1 0.00
Lantai Udik x 1 0.00
2 Bangunan Intake 0.00
Pintu Intake x 12 0.00
Ambang Dasar x 1 0.00
Saringan Sampah x 48 0.00
Dinding Banjir x 1 0.00
Pilar x 1 0.00
Jembatan Layan x 1 0.00
Rumah Pintu x 1 0.00
Peilschall x 2 0.00
3 Bangunan Pembilas 0.00
Pintu Pembilas x 1 0.00
Undersluice x 1 0.00
Pilar x 1 0.00
Saringan Batu x 1 0.00
4 Kantong Lumpur 0.00
Saluran Bilas x 2 1,740,000.00
Pintu Bilas x 1 0.00
5 Bangunan Pelengkap 0.00
Tembok Pangkal x 1 8,591,250.00
Bangunan Sayap Kanan x 1 7,250,000.00
Bangunan Sayap Kiri x 1 7,250,000.00
Jembatan Akses x 1 0.00
Pagar Pengaman x 1 0.00
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
Biaya Pemeliharaan 24,831,250.00
Total Biaya Operasi dan Pemeliharaan Bendung 110,189,458.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.24 Rekap Biaya AKNOP Bendung Singomerto
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
a. Pintu Intake x 4 15,524,208.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.29 Rekap Biaya AKNOP Bendung Singomerto
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Tubuh Mercu x 1 60,126,856.00
Kolam Olak x 1 0.00
2 Bangunan Intake
Pilar x 1 235,183.88
Peilschall x 2 0.00
3 Bangunan Pembilas
Pilar x 1 94,073.55
4 Kantong Lumpur
Bangunan Sayap Kanan x 1 969,085.70
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.25 Rekap Biaya AKNOP Bendung Bedegolan
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek Frekuensi
Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
a. Pintu Intake x 4 10,349,472.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.30 Rekap Biaya AKNOP Bendung Bedegolan
Periode O & P
Total Harga
Subjek Frekuensi
No. Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Tubuh Mercu x 1 12,350,674.08
Kolam Olak x 1 0.00
2 Bangunan Intake
Pilar x 1 0.00
Rumah Pintu x 1 961,150.00
Peilschall x 2 0.00
3 Bangunan Pembilas
Pilar x 1 0.00
Rumah Pintu x 1 192,230.00
4 Kantong Lumpur
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.26 Rekap Biaya AKNOP Bendung Tajum
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek Frekuensi
Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
a. Pintu Intake x 4 2,587,368.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.31 Rekap Biaya AKNOP Bendung Tajum
Periode O & P
Total Harga
Subjek Frekuensi
No. Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Kolam Olak x 1 0.00
Pilar x 1 0.00
Peilschall x 2 45,715.00
3 Bangunan Pembilas
Pilar x 1 0.00
Tembok Pangkal x 1 870,000.00
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.27 Rekap Biaya AKNOP Bendung Bojong
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
a. Pintu Intake x 4 12,936,840.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.32 Rekap Biaya AKNOP Bendung Bojong
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Tubuh Mercu x 1 241,000.00
Kolam Olak x 1 0.00
2 Bangunan Intake
Pintu Intake x 12 141,110.33
Pilar x 1 0.00
3 Bangunan Pembilas
Pilar x 1 0.00
4 Kantong Lumpur
Bangunan Sayap Kiri x 1 87,000.00
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.28 Rekap Biaya AKNOP Bendung Boro
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
4 Pemeriksaan Peilschall x 12 1,825,000.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.33 Rekap Biaya AKNOP Bendung Boro
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Tubuh Mercu x 1 81,227,544.17
Kolam Olak x 1 0.00
2 Bangunan Intake
Pilar x 1 0.00
3 Bangunan Pembilas
Pintu Pembilas x 1 92,237.72
Pilar x 1 0.00
4 Kantong Lumpur
Saluran Bilas x 2 362,500.00
Jembatan Akses x 1 96,640,272.00
Pagar Pengaman x 1 49,865,740.80
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.29 Rekap Biaya AKNOP Bendung Kedung Putri
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
4 Pemeriksaan Peilschall x 12 1,825,000.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 2,574,000.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.34 Rekap Biaya AKNOP Bendung Kedung Putri
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Tubuh Mercu x 1 4,979,574.25
Kolam Olak x 1 0.00
Dinding Banjir x 1 282,220.65
Pilar x 1 141,110.33
Rumah Pintu x 1 2,915,955.00
3 Bangunan Pembilas
Pintu Pembilas x 1 187,551.75
Pilar x 1 0.00
Rumah Pintu x 1 4,998,780.00
4 Kantong Lumpur
Pagar Pengaman x 1 35,544,988.85
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.30 Rekap Biaya AKNOP Bendung Karet Jatinegara
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
b. Pintu Pembilas x 4 0.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.35 Rekap Biaya AKNOP Bendung Karet Jatinegara
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Kolam Olak x 1 0.00
2 Bangunan Intake
Pilar x 1 0.00
Peilschall x 2 0.00
3 Bangunan Pembilas
Pilar x 1 0.00
4 Kantong Lumpur
Saluran Bilas x 2 710,500.00
Bangunan Sayap Kiri x 1 806,439.28
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.31 Rekap Biaya AKNOP Bendung Slinga
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.36 Rekap Biaya AKNOP Bendung Slinga
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Kolam Olak x 1 0.00
Pilar x 1 0.00
Peilschall x 2 0.00
3 Bangunan Pembilas 0.00
Pilar x 1 0.00
5 Bangunan Pelengkap 0.00
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.32 Rekap Biaya AKNOP Bendung Pekatingan
Periode O & P
Total Harga
No. Subjek
Frekuensi Rp.
5
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 18,000,000.00
3 Hidrologi
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
c. Pintu Bendung Gerak x 4 28,461,048.00
2 Bahan Habis Pakai
6 Perjalanan Dinas
b. Pelatihan Juru
8 BBM
a. Rutin x 12 0.00
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.37 Rekap Biaya AKNOP Bendung Pekatingan
Periode O & P
Total Harga
Subjek
No. Frekuensi Rp.
5
PEMELIHARAAN
II BENDUNG DAN
BANGUNAN
PELENGKAP
1 Bangunan Mercu
Pintu Mercu x 1 4,072,005.24
Kolam Olak x 1 39,019,113.25
2 Bangunan Intake
Saringan Sampah x 48 218,030.00
Pilar x 1 0.00
Jembatan Layan x 1 94,073.55
Peilschall x 2 0.00
3 Bangunan Pembilas
Saringan Sampah x 48 218,030.00
Pilar x 1 0.00
Jembatan Layan x 1 94,073.55
4 Kantong Lumpur
Jembatan Akses x 1 2,349,750.00
Rumah Jaga x 1 0.00
Papan OP x 1 0.00
LAPORAN AKHIR
Tabel 5.33 Rekap Biaya AKNOP Bendung WS Serbog

Biaya
No. Nama Bendung AKNOP (Rp)
Operasi Biaya (Rp) Pemeliharaan Biaya (Rp)
Pembersihan vegetasi :
• saluran bilas
Inspeksi rutin &
1 Bd. Gerak Serayu 104,382,284.00 • tembok pangkal 19,775,100.00 124,157,384.00
Pemeriksaan dan Pemantauan
• bangunan sayap kanan
Bd.
2 Rehabilitasi 0.00 Rehabilitasi 0.00 0.00
Banjarcahyana
• saluran bilas
Inspeksi rutin &
3 Bd. Pejengkolan 85,358,208.00 • tembok pangkal 24,831,250.00 110,189,458.00
Perbaikan tubuh mercu
Perbaikan pilar intake dan pembilas
Perbaikan dan pembersihan vegetasi saluran bilas
Perbaikan dan pembersihan vegetasi tembok pangkal
Inspeksi rutin &
4 Bd. Singomerto 90,532,944.00 Perbaikan dan pembersihan vegetasi bangunan sayap 69,551,444.08 160,084,388.08
kanan
Perbaikan dan pembersihan vegetasi bangunan sayap
kiri

Inspeksi rutin & Perbaikan dan pembersihan vegetasi tembok pangkal
5 Bd. Bedegolan 82,770,840.00 22,837,522.54 105,608,362.54
Pemeriksaan dan Pemantauan Perbaikan dan pembersihan vegetasi bangunan sayap
kanan
kiri
LAPORAN AKHIR
KAR
Lanjutan Tabel 5.38 Rekap Biaya AKNOP Bendung WS Serbog

Perbaikan peilschall
Inspeksi rutin & • saluran bilas
6 Bd. Tajum 75,368,736.00 7,153,929.25 82,522,665.25
Pemeriksaan dan Pemantauan • tembok pangkal
Inspeksi rutin & Perbaikan dan pembersihan vegetasi tembok pangkal
7 Bd. Bojong 87,945,576.00 7,488,217.83 95,433,793.83
Pemeriksaan dan Pemantauan Perbaikan dan pembersihan vegetasi bangunan sayap
kanan
kiri
Perbaikan pintu dan saringan sampah intake dan
pembilas
Inspeksi rutin &
8 Bd. Boro 81,095,972.00 Perbaikan dan pembersihan vegetasi bangunan sayap 243,755,002.74 324,850,974.74
kanan
kiri
Perbaikan jembatan akses
Perbaikan pagar pengaman
Perbaikan bangunan intake
Inspeksi rutin &
9 Bd. Kedung Putri 86,257,340.00 kanan 117,550,872.42 203,808,212.42
kiri
Perbaikan bangunan pembilas
LAPORAN AKHIR
Lanjutan Tabel 5.38 Rekap Biaya AKNOP Bendung WS Serbog

Bd. Karet Inspeksi rutin &
10 72,421,368.00 kanan 3,535,817.83 75,957,185.83
Jatinegara Pemeriksaan dan Pemantauan
kiri
• saluran bilas
Inspeksi rutin &
11 Bd. Slinga 85,358,208.00 • tembok pangkal 25,592,500.00 110,950,708.00
Perbaikan bangunan intake
Inspeksi rutin &
12 Bd. Pekatingan 103,469,784.00 kanan 56,477,339.16 159,947,123.16
kiri
Perbaikan bangunan pembilas
Total AKNOP OP Bendung WS Serbog 1,553,510,255.84
LAPORAN AKHIR
LAPORAN AKHIR
Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP OP Bendung WS Serbog

BAB 5 PENYUSUNAN AKNOP XX

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB 5 PENYUSUNAN AKNOP XX

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB 5

Penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Bendung

5.1. DISKRIPSI KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNG

pemantauan perilaku komponen bangunan bendung, pemeriksaan dan inspeksi komponen

Tabel 5.1 Jadwal Rencana Operasi dan Pemeliharaan Bendung

II PEMELIHARAAN BENDUNG DAN

KETERANGAN : ALAT & BAHAN:

5.2. METODE PENYUSUNAN AKNOP BENDUNG

Tujuan dari penyusunan AKNOP Bendung yaitu:

Penyusunan AKNOP Bendung didasarkan pada hasil kegiatan berupa:

Biaya Tak Bentuk Biaya Harga

Gambar 5.1 Skema/Metode Penyusunan AKNOP Bendung

Biaya O&P bendung adalah segala biaya yang dibutuhkan/dikeluarkan untuk

5.2.1 Biaya Operasi Bendung

5.2.2 Biaya Pemeliharaan

a. Biaya Pemeliharaan Rutin

b. Biaya Pemeliharaan Berkala

pemberian gemuk (Greese).

c. Biaya Pemeliharaan Darurat

5.3. ANALISIS VOLUME KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

5.3.1. Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung

1) Inventarisasi dan pengumpulan data.

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.3 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Singomerto

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.4 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Bedegolan

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.5 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Tajum

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.6 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Bojong

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.7 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Boro

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.8 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Kedung Putri

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.9 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Karet Jatinegara

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.10 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Slinga

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

Juru Operasi Bendung OB 12 1

Tabel 5.11 Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Pekatingan

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume

5.3.2. Analisis Volume Pemeliharaan Bendung

Tabel 5.12 Jenis Pemeliharaan Bendung

Identifikasi kerusakan komponen pada bendung dimaksudkan untuk mengetahui jenis

1. Kerusakan pada bangunan mercu meliputi kegiatan:

 Perbaikan pasangan batu kali,

Gambar 5.2 Tipikal Kerusakan Bangunan Mercu

2. Kerusakan pada bangunan intake meliputi kegiatan:

 Perbaikan atap rumah pintu,

Gambar 5.3 Tipikal Kerusakan Bangunan Intake

3. Kerusakan pada bangunan pembilas meliputi kegiatan:

 Perbaikan rumah pintu,

Gambar 5.4 Tipikal Kerusakan Bangunan Pembilas

4. Kerusakan pada kantong lumpur meliputi kegiatan: