Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Pekerjaan Kontraktual
Jasa Konsultansi

PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP JARINGAN IRIGASI AIR TANAH


WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

TAHUN ANGGARAN 2021

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah


Wilayah Sungai Bengawan Solo

A LATAR BELAKANG 1 Dasar Hukum


. . - Dasar hukum pelaksanaan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Jaringan
Irigasi Air Tanah Wilayah Sungai Bengawan Solo ini meliputi:
1. UUD 1945 Pasal 33;
2. UU No. 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun
2015 Tentang Kreteria Penetapan Status Daerah Irigasi;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 12 Tahun
2015 Tentang Exploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 23 Tahun
2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi ( PAI );
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 6 tahun
2015 tentang Ekploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan
Pengairan;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan jaringan Irigasi;
8. Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

2 Gambaran Umum
.- Pemanfaatan air tanah untuk keperluan irigasi ataupun air baku untuk air
minum telah berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia. Penggunaan air
tanah pada umumnya digunakan oleh sebagian besar kalangan petani untuk
mengairi lahan pertanian. Pemanfaatan air tanah cenderung lebih banyak
digunakan pada saat musim kering atau kemarau datang, sehingga kebutuhan
masyarakat sangat meningkat saat musim kemarau. Pemanfaatan air tanah
yang digunakan oleh sebagian besar petani untuk mengairi lahan pertanian
mereka didukung dengan adanya jaringan penyalur yang pada umumnya
dikenal sebagai jaringan irigasi air tanah (JIAT). JIAT adalah sistem jaringan yang
direncanakan untuk memanfaatkan air tanah yang berasal dari cekungan air
tanah (CAT) melalui sumur bor. JIAT sendiri memiliki prasarana fisik yang
merupakan sistim jaringan yang sangat sederhana, prasarana fisik tersebut
terdiri atas sumur bor, mesin pompa. Mesin penggerak, rumah pompa. Saluran
pembawa, dan bangunan pengeluaran. Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) adalah
saluran pembawa, bangunan pembagi, dan bangunan pelengkap lainnnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, dan penggunaan air tanah untuk irigasi.

Pada kondisi nyata kegiatan pertanian sering mengalami kendala dan penurunan
akibat lahan pertanian mengalami kekurangan air. Kekurangan air tersebut
umumnya diakibatkan kerusakan prasarana fisik JIAT sehingga menggangu
sistem kinerja JIAT. Kerusakan prasarana fisik JIAT diakibatkan tidak adanya
pemeliharaan yang dilakukan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, untuk
menjamin fungsi prasarana JIAT yang berkelanjutan, maka wajib dilakukan
kegiatan OP yang berkesinambungan.

Penilaian kinerja merupakan tahapan pengevaluasian dan penilaian terhadap


prasarana JIAT sedangkan AKNOP adalah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan, AKNOP dapat memberikan estimasi dan evaluasi dari kegiatan OP
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu ke depan, sehingga metode dan
biaya OP dapat diatur dengan efektif dan efisien.

3 Keterkaitan Program dengan Kegiatan


. Mengingat banyaknya infrastruktur yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, maka dalam menghadapi penurunan pemenuhan kebutuhan
tersebut perlu dilakukan investigasi terhadap kondisi infrastruktur dengan
dilakukannya kegiatan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Jaringan Irigasi
Air Tanah Wilayah Sungai Bengawan Solo, sehingga hasil investigasi akan
diperoleh angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan untuk
meningkatkan kembali pemenuhan kebutuhan masyarakat/ kinerja
infrastruktur.

B MAKSUD DAN 1 Maksud Kegiatan


. TUJUAN . Melakukan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Wilayah Sungai Bengawan Solo melalui kegiatan inventarisasi dan identifikasi
terhadap prasarana tersebut diatas dengan melakukan penelusuran jaringan,
mencatat kondisi fisik infrastruktur serta kondisi fungsinya dengan pengisian
form yang telah ada dalam pedoman operasi dan pemeliharaan yang berlaku
saat ini.

2 Tujuan Kegiatan
. a. Untuk memperoleh informasi data kinerja yang terdiri dari data teknis,
kondisi fisik & fungsi, OP, klasifikasi dan rencana program OP prasarana JIAT
di WS Bengawan Solo;
b. Untuk menentukan besarnya biaya operasi dan pemeliharaan (OP) rutin, OP
berkala, serta OP khusus atau darurat terhadap prasarana JIAT serta
merekomendasikan usaha - usaha yang perlu dilakukan untuk menjamin
kelestarian fungsi dan layanan dari prasarana tersebut diatas.
c. Membangun data base untuk dimasukkan pada program GIS (Geospatial
Information System) seperti titik koordinat, nilai kinerja dan AKNOP, dan
data teknis lainnya pada prasarana dan JIAT dengan georeferensi.

C. TARGET / SASARAN : Target/ sasaran dari kegiatan ini antara lain :


1. Tersusunnya laporan yang memuat data inventarisasi pemanfaatan Sumber
Daya Air yang mencakup kondisi & fungsi, kinerja prasarana JIAT di wilayah
Sungai Bengawan Solo
2. Tersusunnya laporan yang memuat angka kebutuhan nyata operasi dan
pemeliharaan (AKNOP) prasarana JIAT di wilayah Sungai Bengawan Solo
yang terdiri dari OP Rutin, OP Berkala, dan OP khusus atau darurat.
3. Terbentuknya database prasarana JIAT di wilayah Sungai Bengawan Solo
dalam bentuk GIS yang memuat informasi seperti titik koordinat, nilai
kinerja, dan data teknis lainnya.
1. Output
:
Output dari hasil survey kegiatan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP
Jaringan Irigasi Air Tanah Wilayah Sungai Bengawan Solo yaitu
No. Jenis Produk Ukuran Jumlah
1. Laporan RMK A4 5 buku
2. Laporan Pendahuluan A4 5 buku
3. Laporan Bulanan A4 5 buku per bulan
selama 7 bulan
4. Laporan Antara A4 5 buku
5. Draf Laporan Akhir A4 5 buku
6. Laporan Akhir :
a. Laporan Akhir A4 5 buku
b. Laporan Ringkasan (Executive A4 5 buku
Summary)
7. Laporan Penunjang
- Laporan Summary Analisis Hasil A4 5 buku
Penilaian Kinerja dan Penyusunan
AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Wilayah Sungai Bengawan Solo
- Laporan Teknik Irigasi A4 5 buku
- Laporan Analisis Hidrologi A4 5 Buku
- Laporan Updating Database GIS A4 5 Buku
- Laporan O&P dan Cost Estimate A4 5 buku
- Laporan Inventarisasi Kelembagaan A4 5 buku
- Laporan Inventarisasi Pemanfaat A4 5 buku
JIAT
- Album foto dan video dokumentasi set 2 buku
kegiatan
8. Laporan Akhir dalam bentuk CD 1 keping
9. Semua Laporan dan dokumentasi di- 1 buah
copy dalam 1 hardisk eksternal
2. Outcome berkapasitas 1 Terra.
:
Optimalisasi fungsi 350 lokasi prasarana jaringan irigasi air tanah di wilayah
sungai Bengawan Solo untuk berbagai keperluan baik di bidang pertanian
maupun kepentingan masyarakat banyak.

D NAMA ORGANISASI : Nama Organisasi yang melaksanakan pengadaan pekerjaan swakelola :


. PENGADAAN 1. Nama K/L : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BARANG/ JASA 2. Unit Ess I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
3. Unit Ess II : Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
4. Satker : Operasi dan Pemeliharaan SDA Bengawan Solo
5. PPK : PPK O & P SDA I

E. PERKIRAAN BIAYA :- Total biaya yang diperlukan Rp. 1.250.000.000,- (satu miliar dua ratus lima puluh
juta rupiah)

F. RUANG LINGKUP : 1. Ruang lingkup / Batasan kegiatan Penilaian Kinerja dan Penyusunan
DAN LOKASI AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan
PEKERJAAN tahap :
a. Inventarisasi Kondisi dan Fungsi Prasarana JIAT
1) Inventarisasi Kondisi dan Fungsi Prasarana JIAT meliputi:
a) Lokasi dan Identitas (ID) Bangunan;
b) Sejarah mulai pembangunan hingga rehab dan OP;
c) Manfaat;
d) Data Teknik Bangunan;
e) Lampiran Gambar Terbangun;
f) Infrormasi BM Acuan Elevasi;
g) Fisik Bangunan;
h) Sketsa Bangunan;
i) Foto;
j) Matriks OP.
2) Pengumpulan data dan registrasi Aset Irigasi yang dilaksanakan pada
jaringan irigasi dan bendung, JIAT serta pendukung pengelolaan
irigasi untuk mendapatkan data :
a) Dimensi JIAT;
b) Jenis pompa pada JIAT;
c) Kondisi sarana prasarana JIAT;
d) Fungsi seluruh JIAT;
e) Data ketersediaan JIAT;
f) Nilai aset prasarana JIAT; serta
g) Inventarisasi data kelembagaan;
h) Gambar skema JIAT untuk tiap PWS;
i) Gambar skema rumah dan pompa JIAT;
j) Areal pelayanan pada setiap JIAT.
Dalam pengumpulan data tersebut dilakukan melalui pengumpulan data
sekunder dan penelusuran jaringan irigasi pada jaringan irigasi primer
dan jaringan irigasi sekunder melibatkan partisipasi perkumpulan petani
pemakai air.

b. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah kegiatan evaluasi yang dilaksanakan menerus
dari tahun ke tahun di dalam unit pelaksana OP, dengan tujuan sebagai
berikut:
1) Sebagai instrumen untuk menilai kemampuan layanan dari suatu
infrastruktur;
2) Sebagai instrumen untuk menilai produktivitas suatu infrastruktur
dalam mendukung prasarana lainnya;
3) Sebagai instrumen monitoring kehandalan infrastruktur dan
layanannya
Penilaian kinerja merupakan tahapan pengevaluasian dan penilaian
prasarana JIAT. Beberapa hal yang harus disiapkan adalah data teknis
dan peta lokasi. Langkah penilaian kinerja dilakukan pada :

Kegiatan penilaian kinerja JIAT terdiri dari :


a) Identifikasi, yaitu kegiatan menentukan faktor – faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja prasarana baik secara individual
maupun dalam sistem terintegrasi
b) Pengukuran, yaitu kegiatan inti dari proses sistem penilaian
kinerja. Pada proses ini, kinerja actual diperbandingkan
dengan nilai-nilai standar yang telah ditetapkan sebagai acuan
resmi
c) Manajemen, aitu merupakan sebuah proses tindak lanjut
berupa pilihan logis tindakan yang perlu dilakukan
berdasarkan hasil yang diperoleh dari proses penilaian kinerja
Parameter indeks kinerja JIAT yang dinilai antara lain :
a) Prasarana Fisik, meliputi
- Sumur bor
- Mesin pompa
- Mesin penggerak
- Rumah pimpa
- Saluran pembawa
- Bangunan pelengkap
b) Produktivitas Tanam, ndeks kinerja jaringan irigasi yang
berkaitan dengan produktivitas tanaman dievaluasi berdasarkan
tiga parameter yaitu:
- Tingkat pemenuhan kebutuhan air
- Realisasi luas tanam
- Tingkat produktivitas padi dan palawija
c) Sarana Penunjang
Sarana penunjang adalah sarana yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan OP JIAT secara efektif dan efisien. Sarana
penunjang yang diperlukan dalam OP JIAT dan merupakan data
yang dinilai untuk dievaluasi kinerja JIAT adalah:
- Sumur pantau
- Peralatan OP
- Peralatan transportasi
- Peralatan kantor
- Alat komunikasi
- Kantor/rumah operator
d) Organisasi Personalia;
e) Dokumentasi video menggunakan drone untuk tiap PWS;
f) Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT).

c. Penyusunan AKNOP
AKNOP adalah Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan,
didalamnya berisi perhitungan biaya operasi dan biaya pemeliharaan
yang disesuaikan dengan skala prioritasnya (OP Rutin, OP Berkala, dan
OP Khusus). Selain itu dalam perhitungan AKNOP perlu ditetapkan
komponen – komponen apa saja yang perlu di O & P.

Mekanisme penyusunan biaya diatur sebagai berikut:


a) Perhitungan Biaya Operasi Jaringan di Lapangan
b) Perhitungan Biaya Pemeliharaan Jaringan di Lapangan
c) Perhitungan Biaya Pembinaan dan Pemberdayaan P3AT
Komponen biaya dalam penyusunan AKNOP JIAT antara lain :
i. Baya untuk bahan, terdiri dari :
- Pembelian bahan bakar;
- Pembelian bahan pelimas;
- Pembelian grease (gemuk).
ii. Biaya untuk pemeliharaan, terdiri dari :
- Pemeliharaan sumur pompa;
- Pemeliharaan mesin dan pompa;
- Pemeliharan rumah pompa; dan
- Pemeliharaan saluran dan bangunan irigasi
iii. Biaya untuk penunjang organisasi personalia, terdiri dari
- Gaji operator; dan
- Honor pekerja
d. Updating Database GIS
Data base yang dimaksud adalah data base JIAT di WS Bengawan Solo
dalam bentuk GIS yang memuat titik koordinat, nilai kinerja dan AKNOP,
serta data teknis lainnya yang dapat ditampilkan dalam bentuk peta
yang berisi informasi tersebut.

2. Lokasi kegiatan
Lokasi kegiatan ini berada pada 350 titik wilayah kerja BBWS Bengawan Solo
mulai Jawa Tengah hingga Jawa Timur

G JANGKA WAKTU :a. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 7 (tujuh) bulan
. PELAKSANAAN Bulan
No Uraian
I II III IV V VI VII
1. Persiapan
2. Pengumpulan data
3. Survei Lapangan
4. Pembahasan Laporan
5. Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Draft Laporan Akhir
6. Konsultasi
7. Laporan Akhir
b.
H TENAGA KERJA : Tenaga kerja yang diperlukan sesuai pekerjaan adalah :
. - Team Leader (Ahli Madya Sumber Daya Air);
- Tenaga Ahli Irigasi;
- Tenaga Ahli Hidrologi;
- Tenaga Ahli O & P;
- Tenaga Ahli GIS;
- Asisten Ahli Irigasi;
- Asisten Ahli O&P;
- Surveyor;
- Cost Estimator;
- Operator Komputer;
- Administrasi;
- Tenaga Lokal Survey;

I. KELUARAN / :c. Indikator keluaran dari pekerjaan ini berupa buku laporan kondisi terakhir,
PRODUK YANG lokasi, koordinat, volume, dokumentasi dan RAB AKNOP (biaya operasi,
DIHASILKAN pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, pemeliharaan khusus/darurat) dari
infrastruktur yang dinilai.

J. SPESIFIKASI : Posisi Kualifikasi Jumlah


TENAGA KERJA Orang
Bulan
(OB)
Staf Profesional :
1. Team Leader (Ahli a. Berpendidikan minimal Magister 7 OB
Madya Sumber (S2) Teknik Sipil/Pengairan;
Daya Air) b. Pengalaman kerja minimal 6
(1 orang) (enam) tahun di bidang Sumber
Daya Air atau irigasi dibuktikan
dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)
di bidang Sumber Daya Air yang
diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang telah terakreditasi oleh
Lembaga yang berwenang dengan
klasifikasi minimal ahli madya
minimal pengalaman profesi 4
(empat) tahun.

2. Ahli Irigasi a. Berpendidikan minimal Sarjana 6 OB


(1 orang) (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
b. Pengalaman kerja minimal 6
(enam) tahun bidang irigasi
dibuktikan dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) di bidang irigasi atau sumber
daya air yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang dengan klasifikasi ahli
madya dengan pengalaman
profesi minimal 2 (dua) tahun
3. Ahli Hidrologi a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) 5 OB
(1 orang) Teknik Sipil/Pengairan;
b. Pengalaman kerja minimal 6
(enam) tahun bidang Hidrologi
dibuktikan dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)
di bidang Hidrologi atau Sumber
Daya Air yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang dengan klasifikasi ahli
madya dengan minimal
pengalaman profesi 2 (dua) tahun

4. Ahli O&P a. Berpendidikan minimal Sarjana 5 OB


(1 orang) (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
b. Pengalaman kerja minimal 6
(enam) tahun bidang O & P
dibuktikan dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) di bidang O & P atau Sumber
Daya Air yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang dengan klasifikasi ahli
madya dengan pengalaman
profesi minimal 2 (dua) tahun.

5. Ahli GIS a. Berpendidikan minimal Sarjana 4 OB


(1 orang) (S1) Teknik Geodesi/ Geomatika/
Geografi;
b. Berpengalaman dalam bidang
informasi geospasial dan
pemetaan prasarana keairan
diutamakan 6 (enam) tahun
pengalaman kerja dilengkapi
dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) di bidang Sistem Informasi
Geografis yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang dengan klasifikasi ahli
madya dengan pengalaman
profesi minimal 2 (dua) tahun

Tenaga Sub Profesional :


1. Asisten Ahli Irigasi a. Berpendidikan minimal Sarjana 4 OB
(1 orang) (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
b. Pengalaman kerja minimal 4
(empat) tahun bidang irigasi
dibuktikan dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) di bidang Irigasi atau sumber
daya air yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang dengan klasifikasi ahli
muda dengan pengalaman profesi
minimal 2 (dua) tahun.

2. Asisten Ahli O&P a. Berpendidikan minimal Sarjana 4 OB


(1 orang) (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
b. Pengalaman kerja minimal 4
(empat) tahun bidang O & P
dibuktikan dengan referensi kerja;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) di bidang O & P atau Sumber
Daya Air yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang dengan klasifikasi ahli
muda dengan pengalaman profesi
minimal 2 (dua) tahun

3. Surveyor a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) 12 OB


(4 orang) Teknik Sipil / Pengairan;
b. Pengalaman profesional minimal 2
tahun bidang O & P;

4. Cost Estimator a. Berpendidikan minimal Sarjana 6 OB


(2 orang) (S1) Akuntansi/Ekonomi;
b. Pengalaman profesional minimal 2
tahun bidang keuangan/ ekonomi/
akuntansi;
c. Mempunyai Sertifikat
Keterampilan (SKT) yang
diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang telah terakreditasi oleh
Lembaga yang berwenang.

Tenaga Penunjang:
1. Operator a. Berpendidikan minimal SMA/SMK 7 OB
Komputer semua jurusan;
(1 orang) b. Berpengalaman mengoperasikan
komputer program Windows guna
menunjang penyusunan laporan
kegiatan / Proyek sekurang -
kurangnya 1 (satu) tahun;
c. Tugas dan tanggung operator
komputer adalah membantu Team
Leader memasukkan data kedalam
komputer dan menganalisa sesuai
petunjuk.

2. Tenaga Lokal a. Tenaga kasar harian lulusan 36 OB


Survey SMA/SMK.
(12 orang) b. Tugas dan Tanggung jawab seorang
tenaga lokal survey yaitu menginput
data kerusakan atau data
penelusuran keadalam blanko O & P.

3. Administrasi a. Berpendidikan minimal D3 7 OB


(1 orang) Ekonomi Manajemen;
b. Berpengalaman dalam menyusun
administrasi surat menyurat,
kearsipan dan penyusunan
pelaporan kegiatan /Proyek
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;
c. Tugas dan tanggung jawab seorang
tenaga administrasi adalah
membantu Team Leader dalam
pengaturan cashflow dan
penyusunan administrasi
pertanggungjawaban keuangan
kegiatan.

K KETENTUAN : 1. Ketentuan Perhitungan Prestasi Pekerjaan


. PELAPORAN DAN Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan grafik
DOKUMENTASI kurva S. Dari grafik kurva S dapat dipantau seberapa besar deviasi antara
rencana dan realisasi, bila grafik realisasi pekerjaan berada di atas garis
rencana maka terdapat deviasi positif sehingga proses pelaksanaan dapat
tepat waktu bahkan dapat lebih cepat, sedangkan bila berada di bawah garis
rencana atau deviasi negatif maka perlu diambil beberapa tindakan
antisipasi. Setiap keterlambatan harus segera dicari unsur penyebabnya
apakah keterlambatan yang terjadi akan mengakibatkan keterlambatan
pekerjaan lainnya atau hal yang wajar dan dapat dinaikan prestasinya pada
minggu selanjutnya.

2. Ketentuan Pembuatan Laporan Dan Dokumentasi


a. Laporan RMK
Merupakan kewajiban penyedia jasa yang harus dipenuhi. RMK harus
disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sejak
SPMK, ditandatangi sebanyak 5 (lima) rangkap dan digunakan untuk
mengawal seluruh proses kegiatan yang dilakukan.
b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat antara lain: rencana program kerja
penyedia jasa secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli, tenaga
pendukung dan peralatan, metodologi/strategi pelaksanaan pekerjaan,
struktur organisasi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, hasil
pengumpulan data serta kendala yang dihadapi dan pemecahannya.
Laporan ini dibuat rangkap 5 (lima), diserahkankan pada awal minggu
keempat bulan ke-satu setelah terbitnya SPMK dan Konsultan harus
mempresentasikan laporan pendahuluan tersebut.
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat rangkap 5 (lima) buku per bulan selama 7 (tujuh)
bulan, disajikan selambat-lambatnya pada akhir bulan, yang berisikan
laporan hasil pekerjaan, kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap bulan,
program kerja bulan berikutnya dan kendala yang dihadapi dan
pemecahannya. Laporan diserahkan selambat-lambatnya minggu
pertama pada bulan berikutnya.
d. Laporan Antara
Laporan Antara dibuat rangkap 5 (lima), laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 105 (seratus lima) hari sejak SPMK, diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan, yang berisikan laporan hasil pekerjaan,
kemajuan pelaksanaan pekerjaan, program kerja bulan berikutnya dan
kendala yang dihadapi dan pemecahannya.
e. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)
Laporan Akhir ini memuat hasil kajian secara keseluruhan sesuai arahan
dalam KAK dan hasil diskusi/asistensi dengan pihak Pengguna
Jasa/Satuan Kerja/Direksi Pekerjaan, dilengkapi dengan konsep awal yang
akan dibahas dalam diskusi untuk mendapatkan tanggapan dan masukan
dalam rangkap penyempurnaan Laporan Final. Laporan ini dibuat
rangkap 5 (lima) dan diserahkan paling lambat 200 (dua ratus) bulan
sejak diterbitkannya SPMK.
f. Laporan Akhir
Laporan akhir memuat hasil kajian secara keseluruhan sesuai arahan
dalam KAK dan hasil diskusi/asistensi dengan pihak Pengguna
Jasa/Satuan Kerja/Direksi Pekerjaan. Laporan ini dibuat rangkap 5 (lima)
dan diserahkan paling lambat 210 (dua ratus) hari sejak diterbitkannya
SPMK.

Daftar laporan yang harus diserahkan konsultan adalah :

No. Jenis Produk Ukuran Jumlah


1. Laporan RMK A4 5 buku
2. Laporan Pendahuluan A4 5 buku
3. Laporan Bulanan A4 5 buku per bulan
selama 7 bulan
4. Laporan Antara A4 5 buku
5. Draf Laporan Akhir A4 5 buku
6. Laporan Akhir :
c. Laporan Akhir A4 5 buku
d. Laporan Ringkasan (Executive A4 5 buku
Summary)
7. Laporan Penunjang
- Laporan Summary Analisis Hasil A4 5 buku
Penilaian Kinerja dan Penyusunan
AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Wilayah Sungai Bengawan Solo
- Laporan Teknik Irigasi A4 5 buku
- Laporan Analisis Hidrologi A4 5 Buku
- Laporan Updating Database GIS A4 5 Buku
- Laporan O&P dan Cost Estimate A4 5 buku
- Laporan Inventarisasi Kelembagaan A4 5 buku
- Laporan Inventarisasi Pemanfaat A4 5 buku
JIAT
- Album foto dan video dokumentasi set 2 buku
kegiatan
8. Laporan Akhir dalam bentuk CD 1 keping
9. Semua Laporan dan dokumentasi di- 1 buah
copy dalam 1 hardisk eksternal
berkapasitas 1 Terra.

L. METODE : A. Metode Seleksi Umum dengan Prakualifikasi menggunakan Kontrak


PENGADAAN DAN Lumsump
PENYERAPAN 1. Seleksi umum adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultasi untuk
DANA pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultasi yang
memenuhi syarat.
2. Kontrak Lumpsum adalah Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian
harga;
b. Semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak;
d. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output base);
e. Total harga penawaran bersifat mengikat; dan
f. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

B. Penyerapan Dana
1. Penyerapan dana/biaya terdiri dari 3 macam antara lain:
a. Biaya langsung personil/honorium
- Profesional Staf;
- Sub Profesional Staf;
- Tenaga Penunjang.
b. Biaya Non Personil
- Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi;
- Biaya Perjalanan Dinas;
- Biaya Sewa Base Camp;
- Biaya Komunikasi
- Biaya Alat-alat Tulis dan Peralatan Kantor;
- Biaya Transportasi;
- Biaya Pembuatan Laporan;
- Biaya Diskusi.
c. Biaya Survey dan Penyelidikan
- biaya sewa pita ukur;
- biaya sewa kamera digital;
- biaya sewa GPS handled;
- biaya sewa drone .

2. Cara penyerapan dana/biaya terdiri dari:


a. Penyerapan dilakukan dengan cara termin.
b. Penyerapan berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Uang muka untuk mobilisasi personil, peralatan dan
pengeluaran bulan pertama, setinggi-tingginya 20% (dua puluh
persen);
2) Termin I, progress mencapai 40% (empat puluh persen)
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan atau setelah Laporan Pendahuluan disetujui;
3) Termin II, progres mencapai 70% (tujuh puluh persen)
selambat-lambatnya 140 (seratus empat puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan atau setelah Laporan Antara disetujui;
4) Termin III, progress mencapai 100% (seratus persen) selambat-
lambatnya 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan atau setelah Laporan Akhir disetujui.

Anda mungkin juga menyukai