Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH VIROLOGI

Pemeriksaan Serologi Terhadap Infeksi Virus


Dengan Metode Uju Hambat Aglutinasi

Dosen Pengampu :
Nurminha M.Sc

Disusun Oleh :

1. Ashaka Mayra Libertha 1713453010 7. Sari Apri Anjani 1713453029


2. Fardhan Syach Reza 1713453013 8. Puti Edel Weista 1713453032
3. Esa Maulida 1713453021 9. Indri Dwi Ramadani 1713453037
4. Tri Mulyaningsih 1713453024 10. Febrina Chrisdamara 1713453043
5. Ananda Rastu Andira 1713453025 11. Ervika Dwi Ananda P 1713453048
6. Endang Mustika 1713453026 12. Cindy Rizky Pratiwi 1713453050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu. Selama pengerjaan makalah ini, penulis
mencurahkan pikiran, kemampuan, dan pengalaman sebaik mungkin guna
terwujudnya makalah yang baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya penulisan makalah mengenai “Pemeriksaan Serologi Terhadap
Infeksi Virus Dengan Metode Uju Hambat Aglutinasi”.

Penulis menyadari bahwa sebagai makhluk ciptaan Tuhan tidak luput dari
kesalahan, kelalaian dan kekurangan, sehingga dapat diterima bila ada kritik dan
saran dari para pembaca agar penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
dalam pembuatan makalah yang berikutnya.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2019

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Bab I .........................................................................................................................1

Pendahuluan .............................................................................................................1

Latar Belakang .........................................................................................................1

Rumusan Masalah ....................................................................................................2

Tujuan .....................................................................................................................2

Bab II........................................................................................................................3

Pembahasan ..............................................................................................................3

Contoh Pengujian ....................................................................................................5

Bab III ....................................................................................................................10

Kesimpulan ............................................................................................................10

Daftar Pustaka ........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serologi adalah ilmu yang mempelajari reaksi kompleks kekebalan dalam


serum secara invitro. Dalam reaksi tersebut terjadi interaksi antara antigen(Ag)
dan antibody (Ab). Uji serulogoli adalah uji yang menggunakan serum darah yang
mengandung antibody (Ab) dan Antigen (Ag) baik berupa virus, bakteri maupun
benda yang dianggap asing oleh tubuh.
Antigen merupakan suatu substansi yang bila memasuki inang vertebrata
menimbulkan respon kekebalan yang membawa kepada terbentuknya kekebalan
padatan. Respon ini mengakibatkan pembentukan antibodi spesifik yang beredar
dalam aliran darah (imunitas humoral) atau merangsang peningkatan jumlah sel-
sel reaksi khusus yang disebut limfosit.
Antibodi yaitu protein yang diproduksi sebagai akibat pemberian suatu
antigen dan mempunyai kemampuan untuk bergabung dengan antigen yang
merangsang produksinya. Antigen yaitu suatu zat yang dapat dideteksi bila
dimasukkan ke dalam tubuh hewan serta dapat menginduksi respon imun
Aglutinasi adalah salah satu cara di mana antibodi menandai antigen untuk
dihancurkan. Antibodi memiliki setidaknya dua lokasi di mana antigen dapat
mengikat, sehingga mereka mampu mengikat dengan lebih dari satu bakteri atau
virus. Ketika ini terjadi, partikel menyerang mulai menggumpalkan, atau
membentuk gumpalan, melalui jaringan antibodi. Gumpalan akhirnya menjadi
terlalu besar untuk tetap dalam larutan dalam aliran darah, dan mengendap dari
larutan. Setelah gumpalan partikel yang cukup besar, mereka menjadi mangsa
mudah bagi fagosit – sejenis sel darah putih yang mencerna bahan asing. Fagosit
menelan dan memecah gumpalan, menetralkan ancaman penyakit. Dengan cara
ini, aglutinasi memungkinkan tubuh untuk melucuti dan menghapus partikel
berbahaya yang menyerang

1
Uji serologis yang dapat dipakai antara lain hemaglutinasi (HA), hambatan
hemaglutinasi (HI), netralisasi virus dalam embrio ayam, netralisasi virus dalam
kultur sel, MIT test, Egg bit, ELISA, agar gel presipitasi (AGP). Namun dalam
makalah ini uji yang dilakukan adalah uji HI.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara uji hambat aglutinasi pada virus?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara uji hambat aglutinasi pada virus?

2
BAB II

PEMBAHASAN

HI test merupakan metode uji serologis yang relatif mudah dilakukan dan
hasil yang diperolehnya pun cepat. Secara bahasa haemagglutination inhibition
dapat diartikan sebagai hambatan haemaglutinasi. Sedangkan haemaglutinasi
merupakan penggumpalan dari sel darah merah. Kemampuan mengaglutinasi
tidak dimiliki oleh semua virus yang memiliki zat haemaglutinin, diantaranya
paramyxovirus (ND), poxvirus (Pox), adenovirus (EDS), orthomyxovirus (AI).
Zat haemaglutinin yang terdapat dalam tubuh virus tersebut bersifat antigenik
yang dapat merangsang terbentuknya antibodi spesifik. Antibodi yang terbentuk
tersebut memiliki kemampuan mengambat terjadinya aglutinasi darah yang
disebabkan oleh haemaglutinin dari virus.

Uji HI (Hemagglutination Inhibition) adalah merupakan metode uji


serologi untuk mengetahui kadar/titer antibodi yang terkandung dalam serum pada
unggas yang sudah divaksin atau akibat dari paparan virus lapang. Serum
diperoleh dari darah unggas yang keluar beberapa saat setelah pengambilan,
selanjutnya serum di inaktifasi pada suhu 56°C selama 30 menit.

Keberadaan antibodi dalam jumlah tertentu (satandar tingkat potensi),


memperlihatkan effektivitas dari vaksin dalam memproteksi unggas tersebut dari
suatu penyakit.

Hemaglutinasi inhibisi test (HI), digunakan untuk mengidentifikasi virus


spesifik dan untuk menghitung level antibodi dalam serum. Uji HI menghambat
aglutinasi sel darah merah oleh virus dengan cara virus diikat oleh antibodi yang
homolog sehingga tidak dapat melekat pada reseptor membran sel darah merah.
Dengan demikian aglutinasi sel darah merah tidak terjadi.
Zat haemaglutinin yang terdapat dalam tubuh virus atau bakteri tersebut
bersifat antigenik yang dapat merangsang terbentuknya antibodi spesifik.
Antibodi yang terbentuk tersebut memiliki kemampuan menghambat terjadinya
aglutinasi darah yang disebabkan oleh haemaglutinin dari virus. Uji HI
menggunakan reaksi hambatan haemaglutinasi tersebut untuk membantu

3
menentukan diagnose penyakit secara laboratorium dan mengetahui status
kekebalan tubuh (titer antibodi). Prinsip kerja dari uji HI adalah mereaksikan
antigen dan serum dengan pengenceran tertentu sehingga dapat diketahui sampai
pengenceran berapa antibodi yang terkandung dalam serum dapat menghambat
terjadinya aglutinasi eritrosit. Uji HI merupakan metode uji serologis yang mudah
dilakukan dan hasilnya dapat diketahui dengan cepat (Kusumawardhani 2008).

Prinsip uji HI adalah menghambat terjadinya agglutinasi sel darah merah


(RBC) oleh virus akibat terikatnya virus tersebut dengan antibodi spesifik. Oleh
karena itu uji HI hanya bisa digunakan untuk virus yang mengagglutinasi RBC.
Seperti Newcastle Disease, Avian Influenza dan Egg Drop Syndrome. Proses
hemaglutinasi ini terjadi akibat aktivitas hemaglutinin yang terdapat pada amplop
virus tersebut. Aktivitas hemaglutinasi berlangsung maksimal selama satu jam
karena dipengaruhi oleh kerja enzim neuraminidase yang merusak ikatan pada
reseptor eritrosit dengan hemaglutinin dari virus. Pengamatan nilai titer antibodi
dari serum sampel berdasarkan hasil pengenceran tertinggi (paling encer) yang
masih sanggup menghambat aglutinasi (RBC) oleh antigen. Titer antibody setiap
ungas akan bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti jumlah
virus yang menginfeksi, kesehatan ayam dan perbedaan waktu infeksi.

Uji serologi digunakan untuk deteksi titer antibodi terhadap virus. Uji ini
menggunakan sampel serum dari hewan yang diduga terinfeksi, contohnya virus
AI (Avian Influenza). Pemeriksaan virus AI dengan metode HA/HI merupakan
metode diagnostik yang rutin dilakukan di laboratorium diagnostik untuk
mendeteksi dan menentukan tipe dan subtipe virus infuenza. Namun demikian,
penggunaan teknik molekular secara langsung untuk mendeteksi virus dalam
cairan alantois yang telah diinfeksi membuat identifikasi dan karakterisasi genetik
virus influenza A, termasuk AI menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.

4
Contoh Pengujian HI Pada Avian Influenza:

Alat dan Bahan


 Alat yang digunakan yaitu :
1) microplate (8x12) lubang dasar V,
2) mikroshaker,
3) single channel pipet 5-40 μl,
4) single channel pipet 40-200 μl,
5) multichannel pipet 5-50 μl,
6) multichannel pipet 50-300 μl,
7) tip,
8) freezer,
9) waterbath,
10) centrifuge,
11) tabung centrifuge,
12) spoit 3 cc,
13) pipet pasteur,
14) pipet berskala,
15) gelas ukur,
16) erlenmeyer,
17) tabung ependorff,
18) cool box,
19) pinset dan gunting.
20) Timer
21)

 Bahan yang digunakan yaitu:


 Bahan Kimia: Larutan PBS pH 7.2 – 7.4
 Bahan Biologis: Sampel serum ayam, virus standar/antigen,Stok suspense
RBC (Red blood cell) 1% ayam normal.

5
Cara Kerja:

1. Siapkan mikroplate dan isi semua lubang dengan PBS masing-masing


0,025 ml.
2. Ambil serum dengan menggunakan multichannel pipette dan tempatkan
dikolom lubang #1 (baris #A s/d di baris #H), lubang kolom #12 sebagai
kontrol negatif
3. Encerkan serum tersebut dari kolom #1 sampai dengan lubang kolom #11,
lalu dibuang
4. Tambahkan kesemua lubang Antigen 4 HAU sebanyak 0,025 ml kecuali
lubang kolom #12 ditambah dengan PBS 0,025 ml.
5. Kocok dengan menggunakan microshaker selama ±30 detik, lalu
diamkan di suhu ruangan selama ± 30 menit
6. Tambahkan RBC ayam normal 1% sebanyak 0,025 ml kesemua lubang
7. Kocok kembali plate tersebut dengan mikroshaker selama ± 30 detik, lalu
diamkan pada suhu 4o selama ± 40 menit atau sampai lubang pada kontrol
negatifnya mengendap sempurna.
8. Pembacaan hasil. Perhatikan lubang pada plate yang memperlihatkan
endapan sempurna. Pengenceran terendah dengan endapan sempurna
dinyatakan sebagai titer antibodi. Interpretasi seropositif hasil, yaitu:Titer
HI : ≥ 4 Log 2 (≥ 16) = Seropositif

6
Lubang yang menampakkan endapan RBC seperti pada lubang kontrol negatif
dianggap positif dan dihitung sesuai dengan banyaknya lubang yang positif
tersebut.

Gambar 3. bentukan aglutinasi

Hemaglutinasi terlihat makroskopik dan merupakan dasar dari tes


hemaglutinasi untuk mendeteksi keberadaan partikel virus. Dasar dari uji HI
adalah bahwa antibodi untuk virus influenza akan mencegah perlekatan virus pada
sel-sel darah merah. Oleh karena itu, hemaglutinasi terhambat ketika ada
antibodi.Pengenceran tertinggi serum yang mencegah hemaglutinasi disebut titer
HI serum.Dengan menentukan titer HI dan membandingkan mereka dengan angka
serangan influenza pada populasi, adalah mungkin untuk menghitung signifikansi
titer antibodi HI sehubungan dengan kerentanan terhadap infeksi virus
influenza(Elfidasari et al. 2014).

7
Dari hasil pengujian HI hasil dari 8 sampel serum ayam:
Serum Sampel Hasil Pengujian
Ayam 1 23
Ayam 2 24
Ayam 3 23
Ayam 4 24
Ayam 5 24
Ayam 6 23
Ayam 7 24
Ayam 8 23

8
Interpretasi hasil :
Titer HI : ≥ 4 Log 2 (≥ 16) = Seropositif
Titer HI : ≤ 4 Log 2 (≤ 16) = Seronegatif

Hemaglutinasi terhambat ketika ada antibodi. Pengenceran tertinggi serum


yang mencegah hemaglutinasi disebut titer HI serum. Pada pengujian HI yang
dilakukan, diperoleh titer yang relatif rendah sehingga interpretasinya seronegatif.
Dapat disimpulkan bahwa titer antibodi yang diperoleh merupakan titer antibodi
yang kurang protektif terhadap virus AI.Variasi titer antibodi dapat dipengaruhi
oleh beberapa kondisi diantaranya adalahkesehatan ayam, jumlah virus yang
menginfeksi, dan perbedaan waktu infeksi (Acharya.2014).
Infeksi agen penyakit lainnya kedalam tubuh ayam,terutama agen penyakit yang
menimbulkan efek immunosuppresif dapat memicu penurunan titer antibody. Saat
ayam terinfeksi bibit penyakit lain, secara otomatis tubuh ayam akan melakukan
perlawanan. Hal tersebut akan menyebabkan energy maupun nutrisi dalam
tubuhnya dialokasikan untuk menangani bibit penyakit tersebut. Akibatnya titer
antibodi yang telah terbentuk didalam tubuh ayam tersebut menjadi cepat
menurun.
Jika vaksinasi yang terakhir dilakukan lebih dari 5 bulan dengan vaksin inaktif
atau lebih dari 2 bulan dengan vaksin aktif maka hal itu perlu diwaspadai.
Tingginya titer antibody itu bukan murni dari hasil vaksinasi tapi telah tercampur
dengan infeksi lapangan.

9
BAB III

3.1 Kesimpulan

1. Aglutinasi adalah salah satu cara di mana antibodi menandai antigen untuk
dihancurkan. Antibodi memiliki setidaknya dua lokasi di mana antigen
dapat mengikat, sehingga mereka mampu mengikat dengan lebih dari satu
bakteri atau virus.
2. Uji serologis yang dapat dipakai antara lain hemaglutinasi (HA), hambatan
hemaglutinasi (HI), netralisasi virus dalam embrio ayam, netralisasi virus
dalam kultur sel, MIT test, Egg bit, ELISA, agar gel presipitasi (AGP).
3. HI test merupakan metode uji serologis yang relatif mudah dilakukan dan
hasil yang diperolehnya pun cepat. Secara bahasa haemagglutination
inhibition dapat diartikan sebagai hambatan haemaglutinasi.
4. Uji serologi digunakan untuk deteksi titer antibodi terhadap virus. Uji ini
menggunakan sampel serum dari hewan yang diduga terinfeksi, contohnya
virus AI (Avian Influenza).
5. Hemaglutinasi terhambat ketika ada antibodi. Pengenceran tertinggi serum
yang mencegah hemaglutinasi disebut titer HI serum. Pada pengujian HI
yang dilakukan, diperoleh titer yang relatif rendah sehingga interpretasinya
seronegatif.
6. Dapat disimpulkan bahwa titer antibodi yang diperoleh merupakan titer
antibodi yang kurang protektif terhadap virus AI.Variasi titer antibodi
dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi diantaranya adalahkesehatan
ayam, jumlah virus yang menginfeksi, dan perbedaan waktu infeksi

10
DAFTAR PUSTAKA

Easterday, B.C., V.S Hinshaw and D.A. Halvorson. 1997. Influenza: Diseases of
Poultry. B.w. Calnek, H.J. Barnes, C.W. Beard, L.R. Mcdougald and
Y.M. Saif (ed.). Iowa, USA. pp. 583-595

Acharya, Tankeshwar. 2014. Hemagglutination Inhibition Test (HAI): Principle,


procedure, result and interpretations.
https://microbeonline.com/hemagglutination-inhibition-test-hai-
principle-procedure-result-interpretations/ .diakses tanggal 13maret
2017.

Beard, C. W.;1989 Influenza dan Serologic Procedure, dalam A Laboratory


manual for the Isolation and Indentification of Avian Pathogens, Third
Edition. Kendall/Hunt Publish Company. Hal.: 110-113 dan 192-200.

https://www.medion.co.id/id/2009/04/17/metode-uji-serologis/

https://www.vaksinologi.com/2016/08/cara-mengukur-titer-antibdi-dengan.html

11

Anda mungkin juga menyukai