Anda di halaman 1dari 13

(SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA


NIRWANA PURI SAMARINDA

DISUSUN OLEH:
1. IRFAN, S. KEP
2. SITI MAIMUNAH, S.KEP
3. HAERLINA, S.KEP
4. LUSIA BOTON, S.KEP
5. HERLINA ASTUTI, S.KEP
6. MUHIDIN, S.KEP

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA
SAMARINDA
TAHUN 2018

1
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perilaku hidup bersih dan sehat


Sub topik : Personal Hygiene
Sasaran : Lansia PSTW wisma Tulip
Tempat : PSTW wisma Tulip
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Agustus 2018
Waktu : 10.00 – 10.20 WITA
Penyampai Materi : Mahasiswa Program Profesi Ners Stikes WHS

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene diharapkan
klien memahami mengenai personal higiene yang harus diperhatikan oleh
masing-masing lansia.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit, Lansia PSTW
wisma Tulip mengetahui tentang:
1. Pengertian Personal Hygiene
2. Tujuan Personal Hygiene
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
4. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
5. Jenis-jenis personal hygiene
6. Tindakan yang diperlukan.

C. Strategi pelaksanaan
1. Metode : ceramah, diskusi dan praktek
2. Media : Laptop, Leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
a. Pengertian Personal Hygiene

2
b. Tujuan Personal Hygiene
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
d. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
e. Jenis-jenis personal hygiene
f. Tindakan yang diperlukan.

D. Proses Pelaksanaan

Tah Kegiatan Kegi M Medi Es


ap Penyuluh atan et a dan ti
Klien od alat m
e asi
W
ak
tu
Pend 1. Perkenala Mend Ce Lapto 5
ahul n engar ra p, me
uan 2. Penjelasa Berta m Leafle nit
n TIK nya ah t
3. Cakupan
materi

Peny Menjelaskan : Mend Ce Lapto 10


ajian 1. engar ra p, me
Pengertian Berta m Leafle nit
personal nya ah t
hygiene Mem da
2. prakt n
Tujuan ekan dis
personal perso ku
hygiene nal si
3. hygie
Faktor- ne
Faktro
yang

3
mempen
garuhi
personal
hygiene
4.
Dampak
yang
sering
timbul
pada
masalah
personal
hygiene.
5.
Jenis-jenis
personal
hygiene
6.
Tindakan
yang
diperluka
n.
Penu 1. Memberi Ump dis Leafle 5
tup kesempata an ku t me
n kepada balik si nit
peserta
penyuluha
n untuk
bertanya
2. Bertanya
kepada
peserta
penyuluha

4
n
bagaimana
perasaann
ya setelah
mengikuti
penyuluha
n
3. Menyimp
ulkan
materi
penyuluha
n
4. Menutup
pertemuan
dan
memberi
salam
5. Membagik
an booklet

E. Struktur Organisasi
Moderator : Siti Maimunah, S.Kep
Pemateri : Haerlina, S.Kep
Fasilitator : 1. Irfan, S.Kep
2. Lusia Boton, S.Kep
3. Herlina Astuti, S.Kep
Observer : Muhidin, S.Kep

F. Setting Tempat
Peserta dan penyuluh duduk berhadapan.
G. Kriteria Evaluasi

5
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan PSTW Wisma
Tulip

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi
kesehatan kepada peserta
b. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tentang manfaat hidup bersih dan sehat
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
manfaat hidup bersih dan sehat.

Materi

6
PERSONAL HYGIENE
PADA LANSIA

A. Pengertian Personal Hygiene


Hygiene adalah ilmu kesehatan.Hygiene Perorangan adalah cara
perawatan dii manusia untuk memelihara kesehatan mereka .(Perry &Potter,
2006). Cara Perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau
keadaan emosional seseorang .Pemeliharaan Hygiene Perorangan diperlukan
untuk kenyamanan individu, Keamanan, Dan kesehatan.

B. Tujuan Personal Hygiene


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri.

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene


1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
2. Praktiksocial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3. Status sosial-ekonomi
4. Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya

5. Pengetahuan

7
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada penderita DM ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
6. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
7. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
8. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.

D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene


1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

E. Jenis-Jenis Personal Hygiene


1. Mencuci tangan
2. Perawatan rambut
3. Perawatan kulit
4. Perawatan gigi
5. Perawatan kuku
6. Perawatan kaki

8
7. Perawatan mata
8. Perawatan telinga

F. Tindakan yang perlu dilakukan


1. Cuci Tangan
Cuci tangan sangat penting ketika:
a. Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah
melakukan aktivitas tertentu.
b. Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum
beristirahat makan, minum, & merokok.
c. Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada di dekat seseorang
yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang
dapat menyebabkan pilek dan flu
d. Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan
dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani
makanan jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut, ataui
luka terbuka.
e. Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
f. Cara mencuci tangan yang baik:
a) Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair.
Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit
termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan
digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan
air
b) Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable
setelah mencuci. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan
diganti setiap hari
c) Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat
menggantikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan
hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak
tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga
kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan.

9
2. Rambut
1. Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan,
bilas dengan air bersih.
2. Keringkan rambut setelah dicuci.
3. Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu
lembut atau sisir bergigi jarang.
4. Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
5. Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci
rambut
3. Kulit
1. Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk negara tropis
seperti Indonesia.
2. Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat
disarankan untuk mandi setelah aktivitas.
3. Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk
menggosok, atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit
jika tersedia.
4. Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami
pada area ini, jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan
iritasi dan infeksi.
5. Bilas dengan bersih setelah memakai sabun.
6. Keringkan badan dengan handuk bersih.
7. Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.
8. Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi

4. Gigi
1. Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
2. Menyikat gigi sebelum tidur penting.
3. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan
yang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang,
gigi geraham dan gigi geraham bungsu.

10
4. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk
gigi bawah.
5. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam
gigi.
6. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk
semula.
7. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
8. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak
mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.

5. Kuku
1. Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku.
Kuku pendek mengurangi masalah.
2. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat
mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah
mengindikasika kondis kurang sehat atau adanya penyakit.
3. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku
robek.
4. Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali
dengan manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat
tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda).

6. Kaki
1. Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang
tidak terbuat dari bahan pengamplas ketika mandi.
2. Keringkan jari kaki sehabis mandi.
3. Biarkan kuku kaki tetap pendek.
4. Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu
mengeluarkan sesekali, ini akan memberikan udara pada kaus kaki dan
mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus kaki bersih
setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.

11
5. Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki
serta sepatu menjadi cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan
menggunakan sepatu yang sama setiap hari. Paling tidak, anda
memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
6. Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
7. Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang
nyaman. Untuk anda yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset
pintu harus dibersihkan atau diganti secara berkala.
8. Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes.

7. Perawatan mata, telinga dan hidung


Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung
secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata
karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata, dan
bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya memerlukan untuk
memindahkan sekresi kering yang terkumpul pada tepi mata. Telinga
mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda
asing berkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi
suara. Khususnya pada lansia rentan masalah. Hidung memberikan
temperature dan kelembaban udara yang pernafasan dihirup serta
mencegah masuknya partikel asing ke dalam system kumulasi sekresi
yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasioal faktori dan
pernafasan (Potter dan Perry, 2005).

12
DAFTAR PUSTAKA

Kebersihan Perorangan. http://www.webhealthcentre.com. Diakses pada tanggal


17 Desember 2014
Hygiene. http://en.wikipedia.org/wiki/Hygiene/Hygiene. Diakses pada tanggal, 17
Desember 2014
Konsep-personal-hygiene. http://adhie-helene.blogspot.com/2014/12/konsep-
persoral-hygiene. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014
SAP Personal Hygiene. http://amareloproject.blogspot.com/2013/12/satuan-acara-
penyuluhan-sap-personal.html. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014

13

Anda mungkin juga menyukai