Anda di halaman 1dari 3

BAB III

Poin: Kemungkinan aplikasi Terapi Musik pada Endotracheal Suction berdasarkan analisis
SWOT

Faktor Internal

a) Strength (Kekuatan Terapi Musik)


1. Manajemen nyeri merupakan tindakan independen perawat. Perawat merupakan
tenaga kesehatan yang memiliki fungsi independen dalam memberikan perawatan
kepada kliennya. Perawatan independen tersebut tertera dalam NIC (Nursing
Intervention Classification) yang dimana didalamnya terdapat NIC Label: Pain
Management dengan intervensi ajarkan klien menggunakan terapi non-farmakologis
dalam manajemen nyeri yang dapat dilakukan dengan memberikan terapi music.
2. Terapi music merupakan intervensi keperawatan non-invasif dan murah. Dalam
pelaksanaannya terapi music memerlukan tempat yang nyaman, bantal audio, dan
beberapa form pengkajian seperti: Patient Information Form, Critical-Care Pain
Observation Tool, Ramsy Sedation Scale, dan Form of Physiological Parameters.
3. Terapi musik dapat diberikan baik secara mandiri maupun bersamaan dengan
intervensi farmakologis karena sama-sama memiliki potensi untuk mengurangi rasa
sakit yang terkait dengna prosedur endotracheal suction dan meningkatkan
kenyamanan pasien.
4. Terapi music dapat mempengaruhi otak dengan mendorong sekresi endorphin,
endorphin merupakan morfin tubuh sendiri yang dapat menekan nyeri.
5. Terapi musik dapat menstabilakn parameter fisiologis seperti tingkat tekanan darah,
denyut nadi dan pernapasan untuk menjadi normal dengan mengaktifkan sistem saraf
parasimpatis dan penurunan sekresi katekolamin.

b) Weakness (Kelemahan)
1. Musik yang diberikan merupakan music jenis Tradisional Turki.
2. Apabila klien tidak menikmati music yang diberikan akan menimbulkan efek yang
tidak diinginkan.
3. Paparan stimulasi akustik intens dapat menyebabkan kemungkinan kerusakan
pendengaran dan mempengaruhi system saraf.

Faktor Eksternal
a) Opportunity (Peluang Pelaksanaan Terapi Musik)
1. Salah satu alat yang digunakan dalam pemberian terapi music ini adalah bantal audio.
Saat ini di Indonesia sudah beredar batal audio dengan harga terjangkau yang berkisar
Rp. 40.000,00 – 70.000,00
2. Dalam pelaksanaannya terapi music ini bisa dimodifikasi dengan menggunakan
earphone, headset, dan speaker.
3. Indonesia merupakan Negara yang kental dengan keanekaragaman budayanya mulai
dari Bahasa, music, kesenian, pakaian adat, rumah adat dan kerajinan daerah. Dari
pernyataan tersebut disimpulkan bahwa sejak dahulu Negara Indonesia sudah menjadi
penikmat music sehingga dalam pelaksanaannya terapi music bisa diberikan
berdasarkan kebudayaan Indonesia yang tidak asing dengan music.

b) Threat (Ancaman Pelaksanaan Terapi Musik)


1. Perbedaan budaya pada masing-masing klien sehingga efek terapi music yang
diberikan berbeda antar klien.

Berdasarkan analisis SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi music pada pasien
endotracheal suction dapat di aplikasikan di Indonesia dengan mempertimbangkan beberapa hal,
antara lain:

1. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berwewenang dalam memberikan asukan


keperawatan manajemen nyeri.
2. Terapi music merupakan terapi non-farmakologis dengan prosedur non-invasif dan
murah.
3. Terapi ini dapat diberikan secara mandiri ataupun bersamaan dengan intervensi
farmakologis karena sama-sama dapat menekan skor nyeri klien.
4. Terapi music dapat mempengaruhi otak dengan mendorong sekresi endorphin yang dapat
menekan nyeri.
5. Selain menekan nyeri terapi musik dapat menstabilakn parameter fisiologis seperti
tingkat tekanan darah, denyut nadi dan pernapasan untuk menjadi normal dengan
mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dan penurunan sekresi katekolamin.
6. Pemberian terapi music dapat diberikan dengan memperatikan SOP yang ada khususnya
pada waktu pemberiannya yang efektif diberikan pada 20 menit sebelum, selama, dan 20
menit setelah intervensi endotracheal suction dilakukan.
7. Indonesia merupakan Negara yang tidak asing dengan music sehingga terapi ini dapat
diberikan pada klien.
8. Dalam pelaksanaannya terapi ini menggunakan bantal audio. Saat ini di Indonesia sudah
beredar bantal audio yang relative terjangkau dengan kisaran harga Rp. 40.000,00 – Rp.
70.000,00 bila tidak memiliki bantal audio terapi music dapat dimodifikasi dengan
menggunakan headset, earphone, dan speaker.

Anda mungkin juga menyukai