Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS IMPLEMENTASI menjalin kerjasama dengan SMA/SMK Kabupaten

PROGRAM PUSAT INFORMASI dan Kota Tegal, dan BKKBN.


KONSELING MAHASISWA (PIKMA)
SMART BHAMADA Kata Kunci : PIK Mahasiswa, remaja

Tri Agustina H, Siswati


Prodi D-3 Kebidanan ABSTRACT
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi
Bhakti Mandala Husada College of Health Sciences
(STIKes Bhamada) formed the Pusat Informasi dan
Konseling Mahasiswa (PIKMA) since 2014 under
ABSTRAK
the name "PIKMA SMART Bhamada". PIKMA
SMART Bhamada is included in the TEGAK stage.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti The purpose of this study was to analyze the
Mandala Husada (STIKes Bhamada) membentuk implementation of the Bhamada SMART PIKMA
Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa program.
(PIKMA) sejak tahun 2014 dengan nama “PIKMA
SMART Bhamada”. PIKMA SMART Bhamada The type of research used is descriptive qualitative
termasuk dalam tahapan TEGAK. Tujuan to provide an overview of the implementation of
penelitian ini adalah menganalisis implementasi the Bhamada SMART PIKMA program. The main
program PIKMA SMART Bhamada. informants in this study were the PIKMA
Jenis penelitian yang digunakan adalah management and triangulation informants were
diskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran students, PIKMA Trustees, Deputy Chairperson for
implementasi program PIKMA SMART Bhamada. Student Affairs and Head of Section for
Informan utama dalam penelitian ini adalah Community and Youth Institutions P3AP2KB
pengurus PIKMA dan informan triangulasi adalah Office (Women's Empowerment, Child Protection,
mahasiswa, Pembina PIKMA, Wakil Ketua Bidang Population and Family Planning Control) Tegal
Kemahasiswaan dan Kepala Seksi Institusi Regency.
Masyarakat dan Remaja Dinas P3AP2KB
(Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, The results showed that the activities carried out by
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) PIKMA SMART Bhamada were in accordance
Kabupaten Tegal. with the technical guidelines for implementing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PIKMA under the TEGAK category. The flow of
kegiatan yang dilakukan PIKMA SMART PIKMA implementation was in accordance with the
Bhamada telah sesuai dengan petunjuk teknis guidelines for student activities in Bhamada
pelaksanaan PIKMA dengan kategori TEGAK.. STIKes. PIKMA socialization continues clearly and
Alur pelaksanaan PIKMA sesuai dengan pedoman consistently. PIKMA has a program every year, but
kegiatan kemahasiswaan di STIKes Bhamada. sometimes there are some programs that are not
Sosialisasi PIKMA terus dilakukan dengan jelas implemented because it clashes with the lecture
dan konsisten. PIKMA telah memiliki program schedule.
setiap tahunnya namun terkadang ada beberapa
program yang tidak terlaksana dikarenakan All PIKMA management are competent. However,
berbenturan dengan jadwal perkuliahan. PIKMA personnel are still lacking due to decreased
Semua pengurus PIKMA telah kompeten. student interest in the Student Activity Unit (UKM)
Namun personel PIKMA masih kurang PIKMA. Besides that, when there is a PIKMA
dikarenakan peminatan mahasiswa terhadap Unit activity some students sometimes clash with the
Kegiatan Mahasiswa (UKM) PIKMA menurun. class schedule.
Disamping itu, saat ada kegiatan PIKMA sebagian
mahasiswa terkadang berbenturan dengan jadwal All the necessary facilities are available, but the
kuliah. PIKMA management is deemed inadequate due to
Semua sarana yang dibutuhkan sudah ada, the absence of fans or air conditioners, printers and
namun bagi pengurus PIKMA dirasa kurang door locks. Funds for PIKMA activities are
memadai karena tidak adanya kipas angin atau sufficient.
pendingin ruangan, printer dan kunci pintu. Dana
untuk kegiatan PIKMA sudah mencukupi. SOP for PIKMA does not yet exist specifically. All
SOP untuk PIKMA belum ada secara instructions for the implementation of activities are
khusus. Seluruh petunjuk pelaksanaan kegiatan listed in the Student Activity Guidelines in general.
tercantum dalam Pedoman Kegiatan PIKMA has collaborated with SMA / SMK
Kemahasiswaan secara umum. PIKMA telah Regency and Tegal City, and BKKBN.
Keywords: Student PIK, teenagers memiliki remaja. Pendekatan kepada remaja
dilakukan melalui pengembangan Pusat
PENDAHULUAN Informasi dan Konseling Remaja / Mahasiswa

Masa remaja (adolescence) menurut (PIK Remaja/Mahasiswa), sedangkan

definisi WHO adalah mereka yang berusia 10 pendekatan kepada keluarga dilakukan melalui

– 19 tahun, menurut Peraturan Menteri pengembangan kelompok Bina Ketahanan

Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja Remaja (BKR). PIK Remaja sendiri

adalah peduduk dalam rentang usia 10 – 18 merupakan bagian dari PIK-KRR (Pusat

tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Informasi dan Konseling Kesehatan

Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia Reproduksi Remaja) yang kemudian oleh

remaja 10 – 24 tahun dan belum menikah. BKKBN dibagi menjadi dua yaitu: Pusat

Data mengenai status kesehatan reproduksi Informasi dan Konseling Remaja (PIK

remaja sebagian bersumber dari Survei Remaja) dan Pusat Informasi dan Konseling

Demografi dan Kesehatan terutama komponen Mahasiswa (PIK Mahasiswa).2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), yang
Mandala Husada (STIKes Bhamada) telah
mewawancarai remaja usia 15-24 tahun dan
membentuk PIK Mahasiswa (PIKMA) sejak
belum menikah. Pada remaja usia 15 – 19
tahun 2014 dengan nama “PIKMA SMART
tahun, proporsi terbesar berpacaran pertama
Bhamada”. PIKMA SMART Bhamada
kali pada usia 15 – 17 tahun. Pada usia
menurut tahapan pengembangan dan
tersebut dikhawatirkan belum memiliki
pengelolaan PIK Mahasiswa termasuk dalam
ketrampilan hidup (life skills) yang memadai,
tahapan TEGAK..
sehingga mereka berisiko memiliki perilaku Dalam tahapan ini, PIKMA SMART
pacaran yang tidak sehat, antara lain Bhamada telah melakukan berbagai kegiatan
melakukan hubungan seks pra nikah, diantaranya kegiatan konseling, dialog
pernikahan usia muda, dan kehamilan pada interaktif, roadshow ke beberapa sekolah
1
remaja. menengah, memberikan advokasi dan promosi
Sebagian besar remaja lebih menyukai
PIK Mahasiswa, dan kegiatan lainnya yang
berdiskusi dengan teman sebaya, guru dan
dapat menarik minat remaja dalam kegiatan
tenaga kesehatan berpotensi untuk
PIK Mahasiswa. Adapun materi dan isi pesan
meningkatkan pengetahuan mengenai
(assets) yang diberikan antara lain TRIAD
kesehatan reproduksi bagi remaja. Oleh karena
KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan,
itu pemerintah membuat program Pelayanan
Pendalaman materi TRIAD KRR dan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di
Pendewasaan Usia Perkawinan, Pemahaman
puskesmas dan program Generasi Berencana
tentang Hak-Hak Reproduksi, Keterampilan
(GenRe). Program GenRe dilaksanakan
hidup (Life Skills), Keterampilan advokasi,
melalui pendekatan kepada remaja itu sendiri
dan Penyiapan kehidupan berkeluarga.2
dan pendekatan kepada keluarga yang
Tujuan dari penelitian ini adalah Sebagai informan utama dalam
menganalisis implementasi program PIKMA penelitian adalah pengurus PIKMA SMART
SMART Bhamada. Implementasi suatu Bhamada dan sebagai informan triangulasi
program merupakan tahap dari proses adalah mahasiswa, Pembina PIKMA, Wakil
kebijakan segera setelah penetapan undang Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kepala
undang. Dalam penelitian ini, kebijakan Seksi Institusi Masyarakat dan Remaja Dinas
program PIKMA akan dianalisis dengan P3AP2KB (Pemberdayaan Perempuan,
menggunakan model implementasi menurut Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
George Edwards. Model implementasi dan Keluarga Berencana)Kabupaten Tegal.
Informan utama dalam penelitian ini
kebijakan menurut Edwards, terdapat empat
berjumlah 3 (tiga) orang, 1 sedangkan
faktor krusial dalam implementasi kebijakan
informan triangulasi berjumlah 3 (tiga) yaitu 1
yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi atau
(satu) orang Pembina PIKMA, 1 (satu) orang
sikap, dan struktur birokrasi.
Wakil Ketua Bidang Kemahaiswaan STIKes
Bhamada, dan 1 (satu) orang Kepala Seksi
METODE PENELITIAN
Institusi Masyarakat dan Remaja Dinas
Jenis penelitian yang digunakan P3AP2KB.
adalah penelitian diskriptif kualitatif untuk
memberikan gambaran implementasi program
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pusat Informasi Konseling Mahasiswa
Berdasarkan hasil wawancara
(PIKMA) SMART Bhamada di STIKes
mendalam pada informan utama dan informan
Bhamada Slawi dengan menggunakan
triangulasi telah sesuai dengan teori tentang
pendekatan cross sectional, dimana
PIKMA. Dalam buku panduan tentang PIKMA
pengumpulan data dari informan utama dan
disebutkan bahwa Pusat Informasi dan
informan triangulasi dilakukan dalam waktu
Konseling Mahasiswa (PIK-Mahasiswa)
yang hampir bersamaan.
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah suatu wadah kegiatan program KKB
adalah data primer dan sekunder. Data primer yang dikelola dari, oleh dan untuk mahasiswa
diperoleh melalui wawancara mendalam agar guna memberikan pelayanan informasi dan
dapat menggali lebih dalam atau lebih banyak konseling tentang Kependudukan dan
informasi dari informan. Sedangkan data Keluarga Berencana termasuk Penyiapan
sekunder diperoleh dengan telaah dokumen. Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja serta
Data sekunder digunakan sebagai data kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. 2
penunjang dan pelengkap data dari data primer Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengurus
yang ada relevansinya dengan keperluan PIKMA dan pembina telah memahami
penelitian. Data sekunder diperoleh dari program PIKMA.
laporan kegiatan PIKMA SMART Bhamada.
“....PIKMA merupakan suatu wadah yg aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam
dibentuk oleh BKKBN dimana sasarannya
lokasi PIK Mahasiwa berada, bentuk aktifitas
adalah remaja. Mulai dari SMP dan SMA. Di
tingkat mahasiswa namanya PIKMA (pusat bersifat penyadaran (KIE) di luar PIK
informasi konseling mahasiswa) sedangkan
Mahasiswa, melakukan konseling PKBR
untuk SMP dan SMA namanya PIK R (Pusat
Informasi Konseling Remaja). melalui SMS, Telepon, Tatap Muka, dan Surat-
Untuk memberdayakan remaja sendiri, dari
menyurat, menggunakan media cetak dan
remaja, oleh remaja dan untuk remaja
khususnya triad KRR (HIV AIDS, tidak elektronik, melakukan pencatatan dan
menikah muda, dan seks bebas)...” (IU 1)
pelaporan sesuai formulir, melakukan advokasi
dan promosi PIK Mahasiswa untuk
“...PIKMA adalah suatu wadah kegiatan
mengembangkan jaringan pelayanan dan
program KKB yang dikelola dari, oleh dan
untuk mahasiswa guna memberikan pelayanan melakukan kegiatan yang dapat menarik minat
informasi dan konseling tentang mahasiswa untuk datang ke PIK Mahasiswa.2
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Alur dan langkah pelaksanaan PIKMA
termasuk Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
bagi Remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang di STIKES Bhamada dilakukan dengan cara
lainnya. Bisa juga disebut PIK Remaja...” (IT pengurus PIKMA membentuk kepanitiaan,
3)
mengajukan proposal kegiatan ke STIKes
Pernyataan informan utama dan Bhamada untuk mendapatkan persetujuan
informan triangulasi telah sesuai dengan teori Ketua STIKes melalui pertimbangan wakil
tentang PIKMA. Dalam buku panduan tentang ketua bidang kemahasiswaan. Setelah proposal
PIKMA disebutkan bahwa Pusat Informasi dan disetujui, proposal dikembalikan ke pengurus
Konseling Mahasiswa (PIK-Mahasiswa) PIKMA untuk ditindaklanjuti. Alur dan
adalah suatu wadah kegiatan program KKB langkah pelaksanaan PIKMA di STIKES
yang dikelola dari, oleh dan untuk mahasiswa Bhamada sesuai dengan pedoman pelaksanaan
guna memberikan pelayanan informasi dan kegiatan kemahasiswaan yang ada di STIKes
konseling tentang Kependudukan dan Bhamada.
Keluarga Berencana termasuk Penyiapan
Komunikasi
Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja serta Sosialisasi program kepada sasaran
kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.3 program, yaitu remaja, merupakan hal yang
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengurus penting untuk keberhasilan program.Sehingga
PIKMA dan pembina telah memahami para remaja baik di lingkungan kampus
program PIKMA. maupun diluar kampus mengetahui bahwa di
Kegiatan yang dilakukan PIKMA
STIKES Bhamada menyediakan pelayanan
SMART Bhamada telah sesuai dengan
kepada remaja yang membutuhkan konseling,
petunjuk teknis pelaksanaan PIKMA. Dalam
informasi, dan edukasi tentang kesehatan
petunjuk teknis program PIKMA, kegiatan
remaja. Berdasarkan wawancara mendalam
yang dilakukan PIKMA dengan kategori
dengan informan utama dan informan
TEGAK antara lain kegiatan yang dilakukan di
triangulasi didapatkan hasil bahwa sosialisasi
dalam dan di luar PIK Mahasiswa, bentuk
program PIKMA yang digunakan antara lain Perintah yang diberikan dalam
melalui acara Pengenalan Kehidupan Kampus pelaksanaan suatu komunikasi harus konsisten
Mahasiswa Baru (PKKMB), media sosial dan jelas untuk ditetapkan atau dijalankan.
seperti instagram, facebook, whatsapp, serta Bentuk konsistensi dalam pelaksanaan
melalui poster yang ditempel di mading program PIKMA di STIKES Bhamada adalah
STIKES Bhamada. Sosialisasi juga dilakukan seringnya sosialisasi program dan monitoring
melalui program PIATOS (PIKMA Go Too evaluasi program PIKMA
School). tersebut.Berdasarkan hasil wawancara
mendalam dengan informan utama dan

“...Melalui Pengenalan Kehidupan Kampus informan triangulasi didapatkan hasil bahwa


Mahasiswa Baru (PKKMB), media sosial pengelola PIKMA SMART Bhamada telah
seperti instagram, facebook dan whatss app.
Sosialisasi juga melalui media massa seperti konsisten dalam memberikan informasi kepada
radio dan koran....” (IU 1) mahasiswa dan masyarakat. Hal ini terbukti

“...Melalui acara Pengenalan Kehidupan dengan penyampaian program sejak awal


Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), media mahasiswa baru masuk melalui acara
sosial seperti instagram untuk upload kegiatan,
kunjungan ke sekolah – sekolah Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
(SMA,SMK)...” (IT 1) Baru (PKKMB), media sosial dan media

“..Melalui media sosial, kegiatan di lapangan, massa. PIKMA SMART Bhamada telah
poster di mading. Disamping itu melalui memiliki program setiap tahunnya dan
program PIATOS ke sekolah menengah atas
dan kejuruan....” (IT 2). dilaksanakan sesuai dengan rencana program.
Walaupun terkadang ada beberapa program

Kegiatan PIKMA telah disampaikan yang tidak terlaksana dikarenakan berbenturan

dengan jelas oleh pembina PIKMA, wakil dengan jadwal perkuliahan.


Perintah yang diberikan dalam
ketua bidang kemahasiswaan dan Kepala
pelaksanaan suatu komunikasi harus konsisten
Seksi Institusi Masyarakat dan Remaja Dinas
dan jelas untuk ditetapkan atau dijalankan.
P3AP2KB Kab. Tegal kepada pengurus dan
Jika perintah yang diberikan sering berubah-
anggota PIKMA SMART Bhamada. Dinas
ubah, maka dapat menimbulkan kebingungan
P3AP2KB Kabupaten Tegal telah
bagi pelaksana di lapangan. Konsistensi
memberikan pelatihan konselor sebaya
pengelola PIKMA SMART baik pengurus,
kepada semua anggota PIKMA dan
pembina, maupun Dinas P3AP2KB sangat
memberikan buku panduan kegiatan PIKMA
menunjang kelancaran program tersebut.
yang bekerjasama dengan STIKES
Bhamada.Komunikasi yang diterima oleh
Sumber Daya
pelaksana kebijakan (street-level-bureaucrats) Syarat berjalannya suatu organisasi
harus jelas dan tidak membingungkan atau adalah kepemilikan terhadap sumberdaya
4
tidak ambigu/mendua. (resources). Sumberdaya merupakan hal
penting dalam implementasi kebijakan yang mencukupi, ataupun tidak kompeten dalam
baik. Indikator-indikator yang digunakan bidangnya. Penambahan jumlah staf dan
untuk melihat sejauhmana sumberdaya implementor saja tidak cukup menyelesaikan
mempengaruhi implementasi kebijakan persoalan implementasi kebijakan, tetapi
diantaranya personel, fasilitas dan dana.4 diperlukan sebuah kecukupan staf dengan
Hal ini disampaikan pula oleh
keahlian dan kemampuan yang diperlukan
Srenggani (2013) bahwa “Pada tahap
(kompeten dan kapabel) dalam
perencanaan, dilakukan perencanaan dalam 4
mengimplementasikan kebijakan.
segi persyaratan seorang konselor sebaya yang Personel PIKMA SMART Bhamada
dapat dijadikan sebagai konselor sebaya, masih kurang. Hal ini dikarenakan peminatan
kebutuhan yang diperlukan, materi yang mahasiswa terhadap Unit Kegiatan Mahasiswa
diberikan, dan fasilitas dan dana yang (UKM) PIKMA menurun. Disamping itu,
5
dibutuhkan”. peran personel PIKMA sebagai mahasiswa
Semua pengurus PIKMA telah
merupakan faktor utama dalam kurangnya
mendapat pelatihan yang berkaitan dengan
jumlah personel. Saat ada kegiatan PIKMA
PIKMA yaitu pelatihan konselor sebaya.
sebagian mahasiswa terkadang berbenturan
Sehingga semua pengurus PIKMA telah
dengan jadwal kuliah. Sehingga dibutuhkan
kompeten untuk melaksanakan tugasnya
kerjasama antara bidang akademik dan bidang
sebagai konselor.Namun, informan utama
kemahasiswaan.
menyampaikan bahwa secara kuantitas jumlah Sarana yang dibutuhkan dalam
anggota PIKMA masih kurang program PIKMA antara lain ruang khusus;
mencukupi.Personel pelaksana program memiliki papan nama, ukuran minimal 60 cm
PIKMA secara kuantitas menurut informan 1 x 90 cm, dan dipasang ditempat yang mudah
dan 2 belum cukup, karena minat mahasiswa dilihat oleh khalayak; struktur pengurus
di tahun ini lebih sedikit dari tahun standar PIK Mahasiswa terdiri dari: Pembina,
sebelumnya.Tahun ini jumlah anggota kurang Ketua, Bidang Administrasi, Bidang
lebih 15 orang.Saat kegiatan pengabdian Program/Kegiatan, PS dan KS; dua orang
masyarakat dan PIATOS membutuhkan Pendidik Sebaya yang dapat diakses, lokasi
banyak personel.Namun, informan 3 PIK Mahasiswa yang mudah diakses dan
menyampaikan bahwa personel PIKMA sudah disukai oleh remaja. Semua sarana yang
cukup.Karena tidak perlu banyak orang dibutuhkan sudah ada, namun bagi pengurus
asalkan orangnya benar – benar kompeten. PIKMA dirasa kurang memadai karena tidak
Menurut Edward sumber daya utama
adanya kipas angin atau pendingin ruangan,
dalam implementasi kebijakan adalah staf atau
printer dan kunci pintu. Tentu saja hal ini dapat
pegawai (street-level bureaucrats). Kegagalan
mengurangi kenyamanan saat beraktifitas di
yang sering terjadi dalam implementasi
ruang tersebut. Sehingga perlu dipenuhinya
kebijakan, salah-satunya disebabkan oleh
staf/pegawai yang tidak cukup memadai,
fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang seperti pemilihan Duta Genre. BKKBN
memberikan subsidi dengan pembiayaan 50:50
kegiatan.
dengan STIKES...” (IT 2)

“...Belum memadai. Sekretariat kurang Disposisi atau Sikap


nyaman karena panas. Tidak memiliki cukup Disposisi atau sikap merupakan faktor
ventilasi dan penyejuk udara seperti kipas
angin atau AC...” (IU 1) yang mempunyai konsekuensi penting guna
kefektifitasan pelaksanaan program PIKMA.
“...Sudah menunjang, hanya ada beberapa
yang harus dipenuhi seperti kipas, printer...” Jika para pelaksana mempunyai
(IU 2) kecenderungan atau sikap positif atau adanya

“...belum memadai, karena ruangan PIKMA dukungan terhadap program PIKMA maka
baru saja dipindahkan sehingga belum terdapat kemungkinan yang besar program
terpenuhi untuk kebutuhan seperti kipas angin,
lemari dan printer. Secara bertahap akan kami PIKMA akan terlaksana sesuai dengan
penuhi...”(IT 2) keputusan awal. Demikian sebaliknya, jika
para pelaksana bersikap negatif atau menolak
Berdasarkan wawancara tentang terhadap program PIKMA karena konflik
sumber dana dapat disimpulkan bahwa dana kepentingan maka program PIKMA ini akan
untuk kegiatan PIKMA sangat mendukung. menghadapi kendala yang serius.
Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan utama dan
Sehingga semua kegiatan yang
informan triangulasi dapat disimpulkan bahwa pembina PIKMA, pengurus
diselenggarakan oleh UKM PIKMA dapat
PIKMA, wakil ketua bidang kemahasiswaan dan Dinas P3AP2KB sangat
didanai baik yang bersumber dari kas PIKMA
mendukung program PIKMA. Menurut Edwards, jika pelaksana mempunyai
maupun dari sumber lain.Dalam pelaksanaan
kecenderungan atau sikap positif atau adanya dukungan terhadap implementasi
program PIKMA dibutuhkan sumber dana
kebijakan maka terdapat kemungkinan yang besar implementasi kebijakan akan
yang dibutuhkan agar program berjalan lancar.
terlakana sesuai dengan keputusan awal. 4
Dana yang tersedia harus dialokasikan secara
tepat, demikian pula dalam proses penyediaan
dan penggunaannya. Namun, bila tidak “...Sangat perlu didukung. Karena pergaulan
remaja sekarang ini sangat memprihatinkan.
tersedia dana yang cukup guna pelaksanaan
Bentuk dukungan saya, saya selalu mengikut
program PIKMA dapat menyebabkan petugas kegiatan PIKMA...” (IU 2)
enggan melakukan kegiatan PIKMA.
“...Sangat mendukung. Mengingat
perkembangan jaman yang memicu pergaulan
remaja yang kurang baik. Bentuk dukungan
“...Sudah sangat mendukung. Sumber dana saya dengan senantiasa memberikan support
berasal dari STIKES, kas. Kalau ada kegiatan dan melakukan pendampingan...” (IT 2)
yang diselenggarakan oleh BKKBN, support
dana dari BKKBN semua...” (IU 1)

“...Ada. Dana sangat mencukupi, alokasi dana Pelaksana program PIKMA di


dari STIKES, kas PIKMA dan BKKBN. Dana
dari BKKBN diberikan untuk kegiatan tertentu STIKES Bhamada sangat setuju dengan
program ini karena program ini sangat penting,
“...Sudah sangat memahami. Karena seluruh
sehingga berdasarkan teori bila pelaksana
anggota UKM telah melaksanakan LDK.
mempunyai kecenderungan atau sikap positif Dalam LDK disampaikan alur seluruh kegiatan
yang dilaksanakan oleh UKM...” (IT 2)
terhadap program PIKMA maka kemungkinan
besar implementasi program PIKMA di
STIKES Bhamada akan terlaksana sesuai Selain SOP faktor selanjutnya yang

dengan keputusan awal saat program PIKMA mempengaruhi pelaksanaan program PKPR

dicanangkan yaitu program PIKMA ini adalah fragmentasi. Program PIKMA

bertujuan meningkatkan akses dan kualitas membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak

pelayanan penyiapan kehidupan berkeluarga yang terkait seperti dinas pendidikan, Dinas

bagi mahasiswa. P3AP2KB, Dinas Kesehatan, dan instansi


swasta yang menangani kasus remaja. Namun
Struktur Birokrasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan di Kabupaten Tegal belum ada instansi swasta

informan utama dan informan triangulasi dapat yang menangani kasus remaja. Ketika struktur

disimpulkan bahwa SOP untuk PIKMA belum birokrasi tidak kondusif terhadap pelaksanaan

ada secara khusus. Seluruh petunjuk program PIKMA, maka hal ini akan

pelaksanaan kegiatan tercantum dalam menyebabkan ketidakefektifan dan

Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan secara menghambat jalannya pelaksanaan program.


Fragmentasi merupakan penyebaran
umum. Dengan adanya SOP, para pelaksana
tanggung jawab suatu kebijakan kepada
dapat mengoptimalkan waktu yang tersedia
beberapa badan yang berbeda sehingga
dan dapat berfungsi untuk menyeragamkan
memerlukan koordinasi. Pada umumnya,
tindakan anggota dalam organisasi yang
semakin besar koordinasi yang diperlukan
kompleks dan tersebar luas, sehingga dapat
untuk melaksanakan kebijakan, semakin
menaimbulkan fleksibilitas yang besar dan
berkurang kemungkinan keberhasilan program
kesamaan yang besar dalam penerapan
atau kebijakan.4 Salah satu strategi pelaksanaan
peraturan. Dengan demikian, SOP khusus
dan pengembangan PIKMA adalah
PIKMA diharapkan tetap ada dan
penggalangan kemitraan dengan membangun
disosialisasikan dengan cara ditempelkan di
kerjasama atau jejaring kerja. Penggalangan
papan sekretariat sehingga dapat terlihat oleh
kemitraan didahului dengan advokasi
semua pengurus PIKMA.
kebijakan publik, sehingga adanya PIKMA
dapat pula dipromosikan oleh pihak lain, dan
selanjutnya dikenal dan didukung oeh
“...Secara tertulis ngga ada, tapi semua
memahami kegiatan di PIKMA...” (IU 1) masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara pada
“...Secara khusus tidak ada, namun SOP informan utama dan informan triagulasi dapat
kegiatan PIKMA merujuk pada pedoman
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di disimpulkan bahwa kerjasama dengan pihak
lingkungan STIKES Bhamada...” ( IT 2) terkait sudah sangat baik. Sehingga program
PIKMA di STIKES Bhamada dapat berjalan ekonomi, psikologi, pendidikan, agama
sesuai perencanaan program. Dengan adanya dan sosial, Bandung
4. Edward III, George C,. 1978.
kerjasama dan koordinasi yang baik dengan
Understanding Public Policy. New Jersey:
pihak lain, diharapkan program PIKMA ini
Prantice Hall
dapat dipromosikan oleh pihak lain yang telah
5. Srenggani, 2013, Pelaksanaan program
bekerjasama dengan PIKMA SMART
pusat informasi konseling remaja pada
Bhamada.
siswa kelas XI SMAN 5 Yogyakarta tahun

UCAPAN TERIMAKASIH pelajaran 2012/2013, E Journal


Bimbingan dan Konseling, Vol. II No. 7
Peneltian ini dapat terlaksana atas kerjasama Tahun 2013, Yogyakarta
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Direktorat Riset dan Pengabdian


Masyarakat Kementrian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi sebagai
penyandang dana penelitian ini;
2. Unit Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat STIKES Bhakti Mandala
Husada Slawi atas dukungan dan
bimbingan selama penelitian ini
berlangsung;
3. STIKES Bhakti Mandala Husada atas
kesediaannya sebagai tempat penelitian;
4. Pengelola PIKMA SMART Bhamada atas
kerjasamanya dalam penelitian ini;
5. Seluruh pihak yang membantu dalam
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Situasi


Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta
2. BKKBN, 2014, Pedoman Pengelolaan
Pusat Informasi Dan Konseling Remaja
Dan Mahasiswa (PIK R/M), Jakarta
3. BKKBN, 2011, Penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi remaja (PKBR) ditinjau
dari aspek 8 fungsi keluarga, kesehatan,

Anda mungkin juga menyukai