Corpus Alienum Pada Telinga
Corpus Alienum Pada Telinga
A. Anatomi telinga
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan,
yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga
luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis
oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi
gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga
membantu menjaga keseimbangan tubuh. Telinga luar terdiri dari daun
telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius
eksternus). Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi
oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh
daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga1.
3. Manifestasi klinik
Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga
dapat berkisar di tanpa gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan
adanya penurunan pendengaran.
Merasa tidak enak ditelinga
Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja
membuat telinga merasa tidak enak, dan banyak orang yang
malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan
mendoraong benda asing yang mauk kedalam menjadi masuk
lagi.
Tersumbat
Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang
telinga, tentu saja membuat telinga terasa tersumbat.
Pendengaran terganggu
Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat
campuran. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak
perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem
pengantaran suara ke telinga tengah.
Rasa nyeri telinga / otalgia\
Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat
hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau
dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak.
Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi telinga akibat
benda asing.
Pada inspeksi telinga akan terdapat benda asing
4. Patofisiologi
Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan
oleh beberapa factor antara lain pada anak – anak yaitu factor
kesengajaan dari anak tersebut , factor kecerobohan misalnya
menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa
seperti kapas, korek api ataupun lidi serta factor kebetulan yang
tidak disengaja seperti kemasukan air, serangga lalat, nyamuk dan
lain-lain3,4.
Masukknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian
kanalis audiotorius eksternus akan menimbulkan perasaaan
tersumbat pada telinga, sehingga klien akan berusaha
mengeluarkan benda asing tersebut. Namun, tindakan yang klien
lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering kali
berakibat semakin terdorongnya benda asinr ke bagian tulang
kanalis eksternus sehingga menyebabkan laserasi kulit dan melukai
membrane timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya
membrane timpanai, akan menyebabkan gangguan pendengaran ,
rasa nyeri telinga/otalgia dan kemungkinan adanya resiko
terjadinyainfeksi.
5. Diagnosis8
a. Pemeriksaan dengan Otoskopik
Caranya :
Bersihkan serumen
Lihat kanalis dan membran timpani
Interpretasi:
Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan
adanya infeksi
Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan
darah dibelakang gendang.
Kemungkinan gendang mengalami robekan.
1. Lee KJ. Otolaryngology and Head Neck Surgery, New York ; Elsevier, 1989
: 20 - 3, 67 - 9.
2. Shambaugh GE. Surgery of the Ear, 4h ed, Tokyo ; WB Saunders Company,
1990:5-7,210-1.
3. Wright A. Anatomy and Ultrastructure of the Human Ear, Basic Science,
Dalam : Scott- Brown's Otolaryngology, 6"' ed, Vol I, Oxford ; Butterworth-
Heinemann Ltd, International Editions : 1/1/1 - /11.
4. Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the Ear, Nose, and Throat.
University of Virginia School of Medicine, Charlottesville, Virginia. Am Fam
Physician. 2007, Oct 15; 76(8): 1185-89. Diunduh dari:
http://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html pada tanggal 16 Juli 2011.
5. Cunha JP. Objects or insects in Ear.
http://www.medicinenet.com/objects_or_insects_in_ear/article.htm. Diunduh
pada 16 Juli 2011
6. Mattox DE, Et all. Congenital Aural Atresia ; Embryology, Pathology,
Classification, Genetic and Surgical Management. Dalam : Paparella MM.
Otolaryngology. ed 3. Vol 3. Wb. Saunders : 1191 – 4
7. Russel JD, Et all : What Cause Acute Otitis Externa ? Dalam : the Journal of
Laringology and Otology, Vol 107, No. 10, 1993: 898 - 900.
8. Boies. Penyakit Telinga Luar. Buku Ajar Penyakit Telinga, Hidung,
Tenggorokan, ed 6, Alih Bahasa Dr. Caroline Wijaya, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, Jakarta, 1994: 78 - 80. 28. Maqbool M. Textbook