Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 11
THE BALANCE SHEET

Oleh:

Dion Fadil Pradana

09/ 288882/ EK/ 17719

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta
CHAPTER 11
THE BALANCE SHEET

I. HUBUNGAN ANTARA NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI


Terdapat dua pendekatan dalam mendefinisikan elemen akuntansi dan hubungan antara neraca
dan laporan laba rugi, yakni the articulated dan the nonarticulated. Articulation maksudnya
adalah kedua pernyataan tersebut secara matematis didefinisikan sedemikian rupa bahwa net
income sama dengan perubahan pada owners’ equity pada suatu periode.

ARTICULATION
Elemen akuntansi yang diidentifikasi pada Statement of Financial Accountinng Concept (SFAC)
No.6 adalah asset, liabilities, owners’ equity, revenues, gains, expenses, dan losses. Income
sendiri dihitung dari revenues, gains, expenses, dan losses. Berdasarkan articulation, income
sendiri merupakan subklasifikasi dari owners’ equity. Semua transaksi akuntansi dapat
diklasifikasikan kedalam model berikut ini:

Asset - Liabilities = Owners' Equity

Contributed Retained Earnings Unrealized Capital


Capital Adjustments

Legal Other
Capital Contributed
Capital

Income Statement Prior Period Dividends


Accounts Adjustments

Debits Credits

Expenses Losses Revenues Gains

Ordinary Extraordinary Ordinary Extraordinary


Accounting Classification System

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 2


Accounting classification system seperti yang tampak di atas cukup sederhana, akan tetapi
kesederhanaan tersebut mengakibatkan beberapa permasalahan karena transaksi yang kompleks
tidak dapat selalu dikategorikan kedalam bagan di atas.
Pada articulated system terdapat dua alternatif dalam mendefinisikan elemen akuntansi, yakni
dengan:
 Revenue-Expense Approach
Baik laporan laba rugi maupun neraca terutama diatur oleh peraturan akuntansi terkait
revenue recognition dan cost matching, dan peraturan ini merepresentasikan revenue-
expense orientation. Konsekuensi dari revenue-expense approach adalah memebebani
neraca dengan by-product of income statement rules.
 Asset-Liability Approach
Pendekatan ini secara langsung fokus pada pengukuran dan pelaporan aset dan
kewajiban. Pada SFAC No. 6, Financial Accounting Standards Board (FASB)
mendefinisikan comprehensive income sebagai perubahan aset bersih perusahaan (aset
dikurangi kewajiban) dari nonowner sources.

THE NONARTICULATED APPROACH


A. ASSETS
Aset sangatlah penting karena menetapkan tipe dari faktor ekonomi yang akan muncul pada
neraca. Aset sendiri didefinisikan sebagai “probable future economic benefits obtained or
controlled by a particular entity as a result od past transactions or events” (kemungkinan
manfaat ekonomis masa depan diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil
dari transaksi atau peristiwa masa lalu). Definisi ini merupakan ecolusi dari konsep yang
menyatakan bahwa aset merupakan sumberdaya ekonomi.
Kedua definisi lainnya adalah:
 Sesuatu yang ada pada saldo debit yang mungkin atau akan di bawa selanjutnya
melewati tutup buku akun yang berdasarkan peraturan atau prinsip akuntansi, yang
berdasarkan bahwa hal ini menunjukkan hak kepemilikan atau nilai yang didapat, atau
pengeluaran yang dibuat yang menyebabkan kepemilikan atau kegunaan pada masa
depan. Dimana plant, piutang, sediaan, dan deferred charge adala aset dalam
klasifikasi neraca saldo.
 Sumber daya ekonomi dari enterprise yang diakui dan diukur dengan mengikuti
prinsip akuntansi berterima umum. Aset juga termasu beberapa deferred charge yang
bukan sumber daya namun diakui dan diukur menggunakan prinsip akuntansi
berterima umum.
Karakteristik utama dari aset sendiri adalah kapasitas dalam menyediakan manfaat ekonomi di
masa mendatang, kontrol terhadap aset perusahaan, dan kejadian atas transaksi yang
memberikan kontrol manfaat ekonomi.

Executory Contracts
Mutually unperformed executory contract adalah kontrak yang belum dilakukan oleh kedua
belah pihak. Akuntansi tradisional menganggap bahwa tidak ada pecatata yang diperlukan
karena transaksi mengikat belum dilakukan. Akuntansi konvensional menganggap bahwa
kontrak seperti ini terlalu tidak pasti dan contigent bagi pencatatan akuntansi.

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 3


Recognition and Measurement of Assets
Pervasive principle sudah menyatakan tentang pencatatan awal dan pengukuran dari aset dan
hutang:
“assets and liabilities generally are intially recorded on the basis of events in which the
enterprise acquires resources fro other entities or incurs obligations to other entities. The
assets and liabilities are measured by the exchange prices at which the transfers take place”
(aset dan hutang secara umum dicatat pada saat kejadia perusahaan mendapatkan sumber
daya dari entitas lain atau munculnya kewajiba kepada entitas lain. Pengukuran aset dan
hutang melalu harga transaksi saat transfer terjadi).
Aset pertama kali dicatat pada saat transaksi transfer kepemilikan atau kontrol terjadi. Aset
dinilai pada nilai pasarnya (nilai transaksi) yang disadari ditukan atau pengorbanan untuk
mendapatkan aset dan untuk membuat dia sampai pada kondisi sipa beroperasi. Hal ini
disebut Historical acquisition cost. Ketika hal tertimbang adalah bukan moneter , nilai pasar
akan menjadi lebih reliable untuk menilai kos akuisisi/kepemilikan.

Receivables
Piutang dinilai dengan historical cost, disesuaikan untuk estimasi piutang tak tertagih. Hal
yang dinilai adalah perkiraan nilai yang dapat direalisasikan. Nilai sebenarnya dari NRV
adalah harga jual melalui factoring – estimasi hutang untung penyesuaian akibat dari tidak
membayarnya debitors.

Investments Not Subject to Equity Accounting


SFAS No. 115 membawa perubahan besar pada Investasi pada marketable securities.
Peraturan sebelumnya SFAS No.12 mewajibkan marketable equity securities untuk dinilai
menggunakan lower of historical cost or current market value pada basis portofolio yang luas
dengan marketable debt securities yang terus menerus dinilai pada nilai kos kecuali
penurunan secara permanen terjadi. SFAS No. 115 menyatakan bahwa investasi pada
sekuritas hutang dan ekuitas diklasifikasikan jadi 3 jenis:
 Held to Maturity, dimana perusahaan sanggup dan mempunyai niat untuk terus
memegangnya sampai jatuh tempo
 Trading, dimana tujuan dari hal ini untuk menjual sekuritas dalam waktu dekat
 Available for sale, dimana kriteria kedua hal diatas tidak dipenuhi.

Investments Subject to Equity Accounting


Sekuritas ekuitas dengan jumlah 20% sampai 50% dari jumlah voting stock beredar
normalnya di catat menggunakan equity method sebagai persyaratan dari APB Opinion
No.18. ketika equity method digunakan investasi tidak lagi menunjukan atribut sebenarnya
dari pengukuran. Ini dideskripsikan sebagai penyesuaian kos historis, dengan penyesuaian
yang ditentukan oleh aturan equity accounting.

Inventories
Sediaan akhir di hitung dengan pertama menentukan kuantitas barang di tangan , lalu
mengalikannya dengan kos akuisisi per unit. Kos per unit harus ditentukan entah itu
menggunakan LIFO, FIFO, atau Nilai rata-rata. Sediaan di bebankan dengan nilai terdah dari
kos historis atau kos pasar(kos mengganti).

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 4


Self-Constructed Assets and Manufactured Inventories
Problem pengukuran pada aset yang dibuat sendiri berfokus pada idetifikasi kos terjadi untuk
membuat aset tersebut. Dua masalah spesifik mengenai hal ini yaitu produksi sediaan dan
perlakuan pada interest costs. Kontroversi terjadi disekitar perhitungan dari beberapa kos dari
sediaan diproduksi. Dua metode yang dapat digunakan : Variabel costing dan full-absorption
costing(syarat ARB no 43).

Assets Subject to Depreciation or Depletion


Kos Akusisi historis dari aset yang didepresiasikan atau depleted adalah dialokasikan selama
estimasi umur kegunaan. Alokasi depresiasi menggunakan beberapa metode: garis lurus,
jumlah tahun, declining balance , dan unit produksi. Peraturannya hanya ada untuk konsistensi
penggunaan dari tahun ketahun.
Kos dari Sumber daya alam di depleted dari pada di depresiasikan. Depletion costs
dialokasikan sesuai umur ekonomis sama seperti aset yang didepresiasikan. Metode unit
produksilah yang dipergunakan. Neraca saldo membawa nilai dari aset yang didepresiasikan
dan depleted pada kos historis dikurangi alokasi kos pada laporan rugi laba.

Impaired Assets
Pada SFAS No. 121 FASB memerikasa isu dari penurunan nilai dari aset jangka panjang dan
kemungkinan kemunculan goodwill sebagai akibat dari penurunan nilai pasar, perubah fisik
yang signifikan dari aset atau cara penggunaanya, perubahan iklim bisnis yang dapat
mempengaruhi pengoperasian aset dan penurunan arus kas dari current dan prospektif
operations. Kejadian dimasa depan akan sangat menetukan ada tidaknya impairement.

Nonmonetary Exchanges of Similar Assets


APB Opinion No. 29 aset baru dicatat dengan nilai buku dari aset transaksi ditambah kas
tambahan yang diketahui. Harga setara kas di atur pada batas atas dari nilai tercatat. SFAS
No. 153 yang menggantikan APB Opinion No. 29. Fokusnya pada Nonmonetaru Assets yang
mempunyai subtansi komersial(berasal dari arus kas yang signifikan ).

Intangible Assets
Aset dapat dikategorikan sebagai intagible dan tangible aset, kriteria pembedanya adalah
keberadaan secara fisik dari aset itu tapi itu bukan karakteristik yang definitif karena beberapa
aset memang intagible secara alamin namun tidak secara berdasar akuntansi. Aset yang
biasanya dianggap intagible adalah hak cipta, patent, trademarks, pembelian hak franchise dan
pembelian goodwill. Semua intangible aset dicatat pada nilai pengorbanan yang terjadi demi
mendapatkan aset tersebut. Dihitung dengan menggunakan kos historis dikurang beban
kumulatif ke pendapatan.

Deferred Charges
Ada dua tipe dari deferred charges :
 Prepaid cost (menyediakan manfaat di masa depan sebagai bentuk mengurangi future
cash outflows untuk jasanya)
 Deffered Expense recognition

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 5


Asset Attribute(s)
Receivables Approximation of net realizable value.
Investments (subject to APB Opinion Amortized historical cost if debt securities are intended to be
No. 115) held to maturity; otherwise, fair value).
Investments (subject to APB Opinion Unique accounting attribute (equity accounting).
No. 18)
Inventories Cost, replacement cost, net realizable value, or net realizable
value less normal backup.
Self-constructed assets Full-absorption costing for inventory and capitalization of
interest for noninventory assets.
Assets subject to depreciation or Unique accounting attribute (book value).
depletion
Nonmonetary exchanges of similar Book value of old asset plus cash.
assets
Intangible assets Unique accounting attribute (book value). R&D presently not
capitalized.
Deferred charges Unique accounting attribute (book value).
Resturctured receivables resulting Newly restructured future cash inflows discounted at original
from modification of terms rate.
Impaired assets Fair value if less than carrying value, assuming undiscounted
future cash flows are less than carrying value.
Summary of Asset Measurement

B. LIABILITIES
Kewajiban didefinisikan sebagai “probable future sacrifices of economic benefits arising
from present obligations of a particular entity to transfer assets or provide services to other
entities in the future as a result of past transactions or events” (kemungkinan pengorbanan
di masa mendatang atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini dari entitas
tertentu untuk mentransfer aset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa yang akan
datang sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lampau).
Tiga karakteristik penting dari kewajiban akuntansi (accounting liability) menurut SFAC No.
6 yaitu:
 A duty exist
 The duty is virtually unavoidable
 The event obligating the enterprise has occured
Seperti halnya dengan aset, kewajiban diakui pada saat transaksi sehingga memunculkan
kewajiban. Tidak seperti aset, perbedaan tipe dari kewajiban lebih mudah diakui pada neraca.

Notes Payable With Below Market Rates of Interest


Berdasarkan APB Opinion No. 21 utang wesel (notes payable) dengan bunga dibawah pasar
harus di discounted. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan wesel dengan weses sejenis yang
menggunakan bunga di pasar. Potongan ini akan diamortisasikan selama umur ekonomis
wesell untuk menyesuaikan beban bugna secara periodik dengan nilai pasar.

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 6


Bond Payable
Obligasi dicatat pada nilai bersih proses dari transaksi. Nilai bersih proses sama dengan PV
dari pembayar bunga dimasa depan dan Pokok utang, discounted pada tingkat suku bunga
pasar, dikurangi kos dalam menerbitkan obligasi. Nilai yang dibawa dari obligasi adalah face
value dari obligasi ditambah premium yang belum diamortisasi atau dikurang diskon yang
belum diamortisasi.

Convertible Bonds
Dua kebijakan yang dapat dipergunakan pada akun Convertibel Bonds:
 Pendekatan dengan memperlakukannya sebagai hutang sampai saatnya konversi (APB
Opinion No. 14)
 Pendekatan dengan memisahkan jumlah utang dengan nilai yang harus dibayar untuk
hak konversi dan menambahkan jumlah ini kedalam kontribusi kapital

Debt With Stock Warrants


Di dalam teori: ada perbedaan sedikit antara utang konvertibel dan detachable stock warrants.
Dalam kasus kedua-duanya, sejumlah uang yang dibayarkan ke rekening transaksi untuk
memperoleh hak-hak guna memperoleh bursa/stock. Bagaimanapun, uang yang dibayarkan
untuk perlakuan khusus ini dengan jelas bisa diidentifikasi di dalam kasus dari detachable
stock warrants yang diperdagangkan di pasar.

Redeemable Preferred Stock adn Other Hybird Securities


Para manajer keuangan secara konstan mencoba untuk tidak terlibat hutang batal/mulai
menyangkut sisanya lembar; seprai. Suatu twist yang baru di dalam area ini adalah
bursa/stock lebih disukai dapat ditebus yang mana, tentu saja suatu oxymoron). Ini adalah
sangat utama hutang yang sedang mencoba untuk lewat modal pemilik.

Securitizations
Semacam transaksi umum yang melibatkan penjualan oleh perusahaan (yang disebu trans-
feror) dari suatu aset atau kelompok- kelompok asset kepada perusahaan yang lain ( yang
disebut transferee). Pada umumnya asset melibatkan asset keuangan seperti mortage
receiveble. alat-alat pembayaran transfere didapatnya dari issing surat-surat berharga- yang
didukung oleh asset perolehan - kelompok investor luar.
Issu penting yang timbul pada sekuritasisasi melibatkan apakah trans-feror telah melepaskan
semua hak assetnya.

C. OWNERS’ EQUITY
Owners’ equity didefinisikan sebagai bunga sisa akan net aset dari sebuah perusahaan. Definisi ini
menghadirkan teori kepemilikan menurut pemegang saham yang merasa ingin menjadi pemilik
dari perusahaan. Dari definisi kewajiban didalam APB No. 1 dijelaskan bahwa tidak ada
perbedaan jelas antara modal pemilik dan kewajiban. APB statemen 4 dan SFAC No. 6 membuat
perbedan antara keduanya. APB statemen 4 menawarkan suatu definisi pasif dari modal pemilik
ketika kelebihan dari asset kepuyaan perusahaan atas kewajiban. Pendekatan yang sama juga
diambil didalam SFAC no.6, definisi kedua-duanya menyiratkan suatu kepemilikan perusahaan
oleh pemegang saham.
Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 7
Perselisihan dibuat bahwa akuntansi untuk bursa deviden yang ada CAP sungguh perihal
tujuan manajemen. Kedua tujuan adalah: 1). Apakah keinginan manajemen untuk memberi
pemegang saham bukti dari bunga mereka dari laba ditahan atau, 2). Menginginkan untuk
menurunkan harga dari bergabi dengan saham dividen yang bertindak sebagai suatu saham
yang dipecah tetapi tanpa mengubah nilai nominal saham bursa atau banyaknya bagian saham
yang diberi hak.

Recognition and Measurement of Owners’ Equity


Owners’ equity dapat dibagi menjadi dua tipe – transaksi modal (capital transactions) atau
pendapatan yang terkait dengan transaksi (income-related transactions). Transaksi modal
(capital transactions) merepresentasikan kontribusi atau penarikan asset langsung oleh
pemilik. Pendapatan yang terkait dengan transaksi (income-related transactions)
menghadirkan ikhtisar rugi laba transaksi dan periode yang telah lewat penyesuaian yang
menyinggung ke pendapatan dari periode sebelumnya.
Contributed capital diukur dengan nilai dari kontribusi aset perusahaan terhadap pemegang
saham. Laba ditahan (retained earnings) sama dengan kerugian atau pendapatan kumulatif
dari perusahaan yang diukur oleh ketentuan-ketentuan penentuan pendapatan, lebih sedikit
pengumuman deviden dalam bentuk kas. Dividen saham juga mempengaruhi keseimbangan
laba ditahan.

Treasury Stock
Perolehan saham treasury dilihat sebagai metoda signalling prospek masa depan ke pemegang
saham. Hal ini terutama ketika penawaran dilakukan ke pemegang saham sebagai lawan dari
open-market reaquisition. Itu akan tampak bahwa segmen dari populasi shareholder yang
menerima sinyal "berita gembira" adalah mereka yang tidak menjual kembali saham mereka
ke perusahaan.

Stock Dividends
ARB 43 mendiskusikan dua kebijakan akuntansi terpisah untuk saham dividen, tergantung
pada ukuran dari dividen. Saham dividen yang besar besar didefinisikan sebagai di atas 25%
dan dibukukan dengan mengklasifikasikan kembali laba ditahan ke modal setoran berdasar
pada nilai nominal saham dari saham yang dikeluarkan. Saham dividen yang kecil
didefinisikan lebih sedikit dari 20%. kebijakan akuntansi akan mengklasifikasikan kembali
laba ditahan ke modal setoran atas dasar nilai/harga pasar dari saham dan menggunakan pre-
dividend harga pasar untuk menilai dividen itu.

Financial Instruments
FASB menggambarkan suatu instrumen keuangan seperti kas, bukti dari suatu kepemilikan
akan suatu entitas, atau mengontrak yang:
1). Memaksakan pada satu entitas suatu kewajiban sesuai kontrak (a) untuk membawa kas
atau alat keuangan yang lain ke second entitas atau (b) untuk menukar alat keuangan yang
kurang baik dengan yang entitas kedua.
2). Menyampaikan kepada entitas kedua hak kontrak (a) menerima kas atau instrumen
keuangan lainnnya dari entitas pertama atau (b) menukar instrumen keuangan lain pada yang
pontensial dengan entitas pertama.

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 8


Derivatives
Derivatives merupakan instrumen keuangan yang dinilai berdasarkan instrumen keuangan
lainnya, indeks saham atau tingkat bunga, atau aset. Derivatives diklasifikasikan menjadi
forward-based dan option-based derivatives.
 Forward-based
Forward-based muncul antara dua pihak jika satu pihak akan merealisir suatu
keuntungan dan pihak yang lain akan merealisir suatu kerugian dalam kaitan dengan
suatu perubahan di dalam nilai menyangkut faktor yang mendasari instrumen itu.
Forward-based melibatkan mata uang asing atau uang yang mempunyai suatu harga
spesifik di kontrak menanggali dengan suatu kerugian atau keuntungan yang timbul dari
perubahan harga di tanggal penyelesaian yang ditetapkan.
 Option-based
Pilihan pemilik membayar harga spesific “di muka” memberikan mereka hak untuk
membeli (call) atau menjual (put) suatu kuantitas spesifik pada suatu harga yang spesifik
dari suatu komoditas standard atau suatu keuangan atau equity instrument.

Fakultas Ekonomika dan BIsnis | Universitas Gadjah Mada 9

Anda mungkin juga menyukai