Anda di halaman 1dari 5

Zat yang dapat bercampur dengan air disebut zat hidrofilik; zat yang tidak bisa bercampur

dengan air dikenal zat hidrofobik. Ini terjadi terutama karena polaritas molekul air.

hidrofobik diambil dari kata hidro (air) dan fobik (tidak suka). Zat-zat yang bersifat
hidrofobik adalah zat yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam minyak.

Sifat kelarutan di sini ditinjau dari sifat kepolarannya. Dimana air adalah senyawa polar
dan minyak adalah non polar. Jadi ketika suatu zat dicampurkan dengan suatu zat lain
dengan sifat kepolaran yang sama maka zat tersebut dapat bercampur (larut). Hal ini
pula yang menjelaskan kenapa air dan minyak tidak dapat bercampur, karena meraka
memiliki sifat yang berbeda (polar & non polar).

Oli dalam air

Tapi hal ini dapat diatasi dengan menambahkan zat yang mempunyai senyawa polar
dan non polar yaitu sabun atau detergent. Sabun memiliki bagian yang bersifat polar
dan juga memiliki bagian yang bersifat nonpolar. Bagian polar dari sabun akan
berikatan dengan air, sedangkan bagian nonpolarnya akan berikatan dengan minyak.
Cara kerja sabun dalam mengangkat kotoran diawali dengan proses pembentukan
emulsi. Bagian hidrofobobik sabun masuk ke dalam lemak sedangkan bagian hidrofilik
larut dalam air. Adanya gaya tolak-menolak antara muatan listrik negatif (muatan
hidrofobik dan hidrofilik) menyebabkan kotoran pecah menjadi partikel-partikel kecil dan
membentuk emulsi sehingga kotoran dapat terlepas dari kain atau benda lain. Kerja
sabun tersebut juga dibantu oleh busa yang ditimbulkan yang mencegah pengendapan
kembali (redeposisi) kotoran ke cucian.
interaksi Hidrofobik Ikatan hidrofobik, yang pertama diajukan oleh Kauzmann, tentunya bukan
pembentukan ikatan semata-mata, tetapi bahkan kecenderungan molekul hidrofobik dari
molekul untuk menghindari air karena ikatan ini tidak mudah ditempatkan dalam struktur
ikatan hidrogen dari air. Zat yang sangat hidrofobik seperti protein, menghindari molekul air
dalam larutan air sejauh mungkin dengan berasosiasi dalam struktur seperti misel dimana
bagian nonpolar menghadap ke bagian dalam dari misel, ujung yang polar menghadap ke
molekul air. Tarik - menarik dari zat hidrofobik, dihasilkan dari penerimaannya yang tidak
dikehendaki dalam air, dikenal sebagai interaksi hidrofobik. Ini melibatkan gaya Van Der Waals,
ikatan hidrogen dari molekul air dalam struktur tiga dimensi, dan interaksi lain. Interaksi terjadi
secara termodinamik karena kenaikan gangguan atau entropi molekul air 14

15. yang menyertai asosiasi molekul nonpolar, yang menekan air keluar. Protein globular
diperkirakan membangun struktur seperti bola dalam air karena pengaruh hidrofobik.
Nagwekar dan Kostenbauder meneliti pengaruh hidrofobik dalam ikatan obat dengan
menggunakan model protein suatu kopolimer dari vinilpiridin dan vinilpirolidon. Lien
menyelidiki peran ikatan hidrofobik dalam penghambatan enzim oleh berbagai obat.
Penghambatan karbonik anhidrase oleh sulfonamide ternyata berhubungan koefisien partisi
obat dalam campuran oktanol-air, dan sifat elektroniknya seperti yang diukur tetapan sigma
Hammet. Kristian meneliti pengaruh pelarut organik dalam menurunkan pembentukan
kompleks antara molekul organik kecil dalam larutan air. Mereka menyebut interaksi zat
organik member andil yang bermakna karena ikatan hidrofobik dan pengaruh unik dari struktur
air. Mereka mengusulkan bahwa beberapa mekanisme nonklasik “donor - akseptor” dapat
dikerjakan untuk meminjamkan kestabilan pada kompleks yang terbentuk. 15

Anda mungkin juga menyukai