Interaksi dapat terjadi antara pelarut dengan pelarut, pelarut dengan zat
terlarut da zat terlarut dengan zat terlarut. Nilai atau deskripsi kualitatif beberapa
parameter fisika kimia zat terlarut dan pelarut dapat membantu memberikan
gambaran mengenai kelarutan suatu obat. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kelarutan adalah sebagai berikut :
Co-solvency
Campuran pelarut untuk melarutkan zat tertentu banyak digunakan untuk
membuat larutan obat. Co solvency dapat dipandang sebagai modifikasi
polaritas sistem pelarut tehadap zat pelarut atau terbentuknya pelarut baru
yang terjadi interaksi antar masing-masing individu pelarut dalam sistem
campuran tidak mudah diduga.
Dengan demikian co solvency adalah suatu peristiwa terjadinya kenaikan
kearutan karena penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut.misalnya,
luminal tidak larut dalam air tetapi larut dalam campuran air-gliserin
(sol.petit).
Sifat kelarutan
Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang
sukar larut memerlukan banyak pelarut.kelarutan zat organik yang
digunakan dalam farmasi umumnya adalah :
a. Dapat larut dalam air
Semua garam kloria larut, kecuali AgCl, PbCl 2, Hg2Cl2 semua garam
nitrat larut, kecuali nitrat basa seperti bismut subnitrat. Semua garam
sulfat larut, keuali BaSO4, PbSO4, CaSO4 (sedikit larut).
b. Tidak larut dalam air.
Semua garam karbonat tidak larut dalam air, kecuali K2CO3, Na2CO3,
(NH4)2CO3. Semua oksida dan hidroksida tidak larut dalam air, kecuali
KOH, NaOH, NH4OH, BaO dan Ba(OH)2. Semua garam fosfat tidak
larut dalam air, kecuali K3PO4,Na3PO4,(NH4)3PO4.
Temperatur
Beberapa zat padat pada umumnya bertambah larut jika tidak
temperaturnya dinaikkan, dan dikatakna zat itu bersifat eksoterm. Pada
beberapa zat lain, kenaikan temperatur justru menyebabkan zat itu tidak
larut, zat ini dikatakan endoterm. Contoh zat yang bersifat endoterm
adalag CaSO4, Ca(OH)2 CaHPO3, ca-gliserofosfat, mintak atsiri, dan gas-
gas yang terlarut.
Pembentukan kompleks
Pembentukan komplek adalah peristiwa terjadinya interaksi antara
senyawa tidak larut dan zat yang larut dengan membentuk senyawa
komplek yang larut.
Contoh :
a. Larutan iodin dalam larutan KI atau NaI dalam air. Disini terbentuk
senyawa kompleks triiodida atau larutan HgCl2larut dalam larutan Ki
jenuh terbentuk garam kompleks k2Hg2I4.
b. Larutnya kofein didalam larutan Na-salisilat atau Na-benzoat dalam
air. Senyawa kompleks ini bersifat reversible, mudah terdisodiasi, dan
melepaskan zat aktifnya sehingga memberi efek terapi.
Hidrotopi
Hidrotopi adalah proses bertambahnya kelarutan suatu senyawa yang tidak
larut atau sukar larut dengan penambahan senyawa lain namun bukan zat
surfaktan. Mekanismenya mungkin sakting in, kompleksasi atau
kombinasi beberapa faktor.
Ukuran partikel
Efek ukuran zat partikel terlarut terhadap sifat kelarutannnya terjadi hanya
jika partikel mempunyai ukran dalma mikrondan akan terlihat jenaikan
kira-kira10% dalam kelarutannya. Kenaikan ini disebbakna adanya energi
bebas permukaan yang keepatan melarutnya suatu zat dipengaruhi oleh :
a. Ukuran partikel. Makin halus zat terlarut, makin kecil ukuran partikel
makin luas permukaannya yang kontak dengan pelarut sehingga at
terlarut makin cepat larut.
b. Suhu. Umumnya kenaikan suhu akan menambah kelarutan suatu zat.
c. Pengadukan.
Struktur air
Struktur air merupakan anyaman molekul tiga dimensi dan struktur ikatan
hodrogen menentukan sifat-sifat air dan interaksinya dengan zat terlarut.
Strukturnya dapat dimodifikasi secara kualitatif dan kuantitatif oleh bnayk
faktor seperti suhu, permukaan dan zat terlarut. Struktur air peka terhadap
banyak faktor yang dapat memperkuat, memperlemah, mengunah, atau
memecah seluruhnya. Faktor-faktor ini termasuk suhu, zat terlarut
nonpolar, ion monovalen dan polivalen, zat aktif permukaan,
makromolekul dan permukaan.