Anda di halaman 1dari 14

LK-5.

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN
ON-1

Tujuan Kegiatan:

Mereviuw bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:

1. Pengembangan Pembelajaran
a Peserta mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS (LK-5)
b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan pada LK-3
yang telah dikerjakan pada kegiatan IN-2
c Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun pada
LK-4 di kegiatan IN-2.
e Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.
2. Desain Pembelajaran Unit ke-2
a. Mendesain pembelajaran pada Lembar Kerja (LK-3) dengan ketentuan
(110’):
1. Unit pembelajaran ke-2 didesain untuk digunakan pada ON
2. Guru kelas (tematik terpadu):
 mendesain pembelajaran dengan memadukan minimal dua mata
pelajaran yang akan dilaksanakan pada On-3.
 Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan diajarkan tidak
ada unit pembelajarannya maka guru harus mengembangkan
sendiri muatan mata pelajaran tersebut dan dipadukan dengan
muatan mata pelajaran yang ada unit pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran
a Mengembangkan penilaian pembelajaran berdasarkan KD pada unit
pembelajaran yang terpilih pada LK-4.
b Menyusun soal HOTS dengan menggunakan LK-4 dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi soal pada LK-4.a
2. Menyusun soal pilihan ganda pada LK-4.b
3. Menyusun soal uraian pada LK-4.c
LK-5 PENGEMBANGAN RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD)
Kelas/ Semester : V
Materi Pokok : BILANGAN PRIMA
Alokasi Waktu : 175 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.5 Menjelaskan bilangan 3.5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan
prima prima
3.5.2 Menjelaskan bilangan prima
4.5 Mengidentifikasi bilangan 4.5.1 Mengidentifikasi faktorisasi suatu bilangan
prima

C. Tujuan Pembelajaran
 Dengan mengamati, siswa dapat Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan prima
 Dengan penugasan, siswa dapat menemukan konsep bilangan prima
 Setelah menemukan konsep bilangan prima, siswa dapat menyebutkan bilangan
prima
 Setelah berdiskusi, siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bilangan prima
D. Materi Pembelajaran
Bilangan Prima
E. Metode Pembelajaran
1. Metode
a. Penugasan
b. Diskusi
c. Tanya jawab

2. Model Pembelajaran
Discovery learning
Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

2) Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)

3) Data collection (pengumpulan data)

4) Data processing (pengolahan data)

5) Verification (pembuktian)

6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

F. Media Pembelajaran
 Tabel bilangan 1-100
 Slide power point

G. Sumber belajar
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/1370/mod_resource/content/2/KB1_
Materi%203%20-%20Bahan%20Penunjang01.pdf
https://www.belajarpedia.co.id/bilangan-prima/
Kemendikbud. 2016. Permen No 24 Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Purnomosidi, dkk, 2018. Senang Belajar Matematika SD/MI Kelas V. Edisi Revisi/Buku
Guru, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purnomosidi, dkk, 2018. Senang Belajar Matematika SD/MI Kelas V. Edisi Revisi/Buku
Siswa, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 1
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Saat akan memulai pelajaran siswa


(persiapan/orientasi) 5 menit
menjawab salam dari guru.
2. Siswa duduk dengan rapi siap-siap untuk
berdo’a.
3. Salah seorang siswa (yang datang paling
awal) memimpin teman-teman yang lain
untuk berdo’a.
4. Siswa menjawab guru ketika mengambil
absen
5. Siswa menyanyikan lagu wajib nasional
Padamu Negeri

Apersepsi 6. Guru mengajak siswa untuk mengingat 5 menit


kembali materi sebelumnya
7. Siswa mendengarkan materi yang akan
dipelajari, yaitu bilangan prima.
Motivasi 8. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, langkah- 5 menit
langkah kegiatan dan batas tugas yang
disampaikan oleh guru

B. Kegiatan Inti

Stimulation 9. Siswa mengamati tabel yang disajikan, dan 30 menit


(stimulasi/pemberian mencermati petunjuk guru.

rangsangan 10. Untuk mengecek pemahaman siswa. Guru


mengajukan pertanyaan
 Apa yang tampilkan di depan?
 Apa yang terlihat bilangan-
bilangan pada tabel?
 Informasi apakah yang kamu
peroleh?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut
mengarahkan pemahaman siswa
tentang jenis-jenis bilangan

Problem statement 11. Secara berpasangan siswa 30 menit


(pernyataan/identifikasi mengidentifikasi masalah dan informasi

masalah) yang disajikan.


12. Siswa bekerja secara berpasangan dengan
dibimbing oleh guru.
13. Guru memberi tantangan bagaimana
dengan bilangan prima?
14. Siswa mempraktikkan hasilnya untuk
bilangan prima yang lain dan ditanggapi
temannya.
Data collection 15. Siswa mengumpulkan informasi tentang 30 menit
(pengumpulan data) bilangan prima dengan dipandu oleh guru.
16. Dengan bimbingan guru, siswa mencoba
menemukan bilangan prima dengan cara
yang tepat
Data processing 17. Siswa menyebutkan urutan langkah- 25 menit
(pengolahan data) langkah pada penyelesaian menentukan
bilangan prima antara bilangan 1-100
18. Siswa mempresentasikan di depan kelas
dan siswa lain menanggapi
19. Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan terkait bilangan prima
Verification (pembuktian) 20. Siswa yang dibimbing oleh guru 25 menit
membuktikan mengenai cara
menemukan bilangan prima.

Generalization (menarik 21. Siswa dengan bimbingan guru 25 menit


kesimpulan/generalisasi) menyimpulkan pembelajaran bilangan
prima
C. Kegiatan Penutup
22. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum
dipahami
23. Siswa menyelesaikan soal evaluasi yang diberikan guru dengan teliti (± 15 menit )
24. Siswa diberi tindak lanjut
25. Siswa mendengarkan pesan moral yang disampaikan guru
26. Siswa bersama guru menutup kegiatan pembelajaran

I. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1) Sikap

Sikap SPIRITUAL

Prosedur : dalam proses pembelajaran


Teknik : non tes (observasi)
Instrumen : Lembar jurnal
No. Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak Hasil
Siswa Perilaku Utama Operasional Lanjut
Karakter
SIKAP SOSIAL

Prosedur : dalam proses pembelajaran


Teknik : non tes (observasi)
Instrumen : Lembar jurnal
No. Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak Hasil
Siswa Perilaku Utama Operasional Lanjut
Karakter

2) Keterampilan

Prosedur : dalam proses pembelajaran


Teknik : unjuk kerja

Instrumen : Rubrik penilaian

3) Pengetahuan

a. Prosedur : Di akhir kegiatan pembelajaran


b. Teknik : tes tertulis
c. Bentuk : pilihan ganda dan Essay
d. Intrumen : Soal-soal dan kunci jawaban( terlampir)

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Ramedial
 Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang belum mampu
menemukan konsep bilangan prima.
 Guru memberikan latihan terbimbing bagi siswa yang belum
mampu menyelesaikan soal yang berkaitanbilangan prima.

2. Pengayaan
 Guru memberikan tugas lanjutanbagi siswa yang telah mampu
menguasai konsep bilangan prima.
 Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu
menemukan bilangan prima.

J. Bahan Ajar

A. BILANGAN PRIMA ADALAH

Bilangan prima adalah salah satu bilangan yang hanya dapat dibagi oleh angka 1 dan
angka dari bilangan itu sendiri.

Bilangan prima secara matematis merupakan bilangan yang terdiri atas bilangan asli
dengan jumlah lebih besar dibandingkan angka 1.

Akan tetapi tidak semua angka yang lebih besar dibandingkan angka 1 merupakan
bilangan prima. Bahkan angka 1 sendiri bukan termasuk bilangan prima. Mengapa?

Hal tersebut karena angka satu hanya bisa dibagi dengan angka 1 itu sendiri. Sementara
suatu bilangan bisa tergolong ke dalam kategori sebagai bilangan prima ketika bilangan
tersebut habis dibagi dengan dua angka bilangan yang berbeda.

Dua angka bilangan yang berbeda tersebut yaitu angka 1 dan angka jumlah bilangan itu
sendiri.

B. RUMUS BILANGAN PRIMA

Jika bicara tentang rumus bilangan prima, artinya kita membahas tentang bagaimana
cara menentukan bilangan itu sendiri.
Ada beberapa cara menentukan bilangan prima yang bisa dilakukan, diantaranya :

Rumus Pertama
Anda perlu mengambil bilangan prima yang ketiga yaitu angka 5 dan yang ke-empat
yaitu angka 7.
Nah, yang akan dijumlahkan adalah angka 5. Angka 5 ini merupakan bilangan prima
yang ke-3 setelah bilangan prima 2 dan 3. Sementara angka 7 merupakan bilangan
prima yang ke-4 setelah bilangan prima 2, 3 dan 5.

Caranya yaitu sebagai berikut :

Bilangan prima 5/ 7 dijumlahkan dengan angka 6. Jika hasil penjumlahan tersebut


terdapat angka yang dapat atau habis dibagi dengan angka 5/ 7, maka secara otomatis
angka bilangan tersebut bukan termasuk ke dalam bilangan prima.

Lantas didapat darimanakah angka 6? Angka 6 itu merupakan rumus penentuan


bilangan prima itu sendiri.

Contoh bilangan prima yang ketiga yaitu 5 : 5 + 6 = 11, 11 + 6 = 17, 17 + 6 = 23 dan


seterusnya.

Dari hasil penjumlahan diatas kita bisa ambil kesimpulan bahwa angka hasil
penjumlahan yaitu angka 11, 17 atau 23 merupakan bilangan prima karena hanya habis
dibagi dengan angka 1 dan angka dari bilangan itu sendiri.

Rumus Kedua
Kemudian juga ada cara kedua dalam penentuan bilangan prima. Caranya yaitu dengan
langkah – langkah sebagai berikut :

Pertama, cirikan jika dalam satuan bilangan bulat yaitu angka yang terletak di bagian
kanan merupakan angka yang terdiri dari salah satu angka yaitu 1, 3, 7 atau 9. Maka
nantinya Anda sudah menemukan gambaran bahwa bilangan tersebut adalah bilangan
prima.

Akan tetapi jika satuan bilangan angka bulat adalah selain dari angka 1, 3, 7 dan angka
9 maka sudah bisa dipastikan bahwa bilangan tersebut bukan termasuk ke dalam
bilangan prima.
Kedua, jika bilangan tersebut sudah tergambar sebagai bilangan prima, maka kita bisa
buktikan dengan cara menentukan bilangan kuadratnya yaitu dengan rumus : akar n dari
bilangan tersebut.

Ketiga, daftarkan bilangan yang sama dengan akar n.

Keempat, hitung apakah bilangan tersebut habis dibagi oleh bilangan prima dibawah
bilangan tersebut atau tidak. Jika memang habis, maka bilangan tersebut bukan
termasuk ke dalam bilangan prima. Juga berlaku sebaliknya.

C. FAKTORISASI PRIMA

Faktorisasi prima merupakan suatu konsep perkalian bilangan – bilangan prima dari
suatu bilangan n. Faktorisasi prima sendiri bisa didapatkan dengan menggunakan rumus
pohon faktor. Sebagai contoh dari faktorisasi prima 24 maka didapatkan hasil
pemfaktoran 2 x 2 x 2 x 3.

Kesimpulan dari contoh diatas adalah :

Faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 5, 8, 12, dan 24

Sementara faktorisasi prima dari 24 adalah 2 x 2 x 2 x 3


D. FAKTOR PRIMA

Faktor prima merupakan suatu bilangan faktor dari bilangan yang merupakan bilangan
prima. Anda bisa perhatikan contoh di pembahasan faktorisasi prima diatas. Dari angka
24, faktor prima yang bisa Anda dapatkan adalah angka 2 dan 3.

Selain dengan Anda mencari semua faktor dari suatu bilangan, faktor prima dapat
diperoleh dengan Anda menggunakan pohon faktor.
E. CONTOH BILANGAN PRIMA 1 – 100

Adapun contoh bilangan prima dari bilangan 1 – 100 yaitu angka – angka di bawah ini :
2, 3, 5, 6, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, dan
97.

Terhitung terdapat sebanyak 25 angka dari bilangan 1 – 100 yang tergolong ke dalam
bilangan prima.

F. CONTOH SOAL BILANGAN PRIMA

Sebagai contoh kali ini kita akan membahas tentang faktor prima dari suatu bilangan.
Coba tentukan faktor prima dari 60!

Jawab :

Pertama, bagi 60 dengan bilangan prima yang paling kecil, Anda bisa membagi 60
dengan angka 2. Maka 60 : 2 = 30

Kedua, bagi 30 dengan bilangan prima yang paling kecil. Anda bisa membagi 30
dengan angka 2. Maka 30 : 2 = 15
Ketiga, bagi 15 dengan bilangan prima yang paling kecil. Anda bisa bagi 15 dengan
angka 3. Maka hasil yang bisa Anda dapatkan adalah 15 : 3 = 5.

Jadi faktor prima dari bilangan 60 adalah 2 x 2 x 3 x 5

Mudah bukan cara menentukan soal bilangan prima diatas? Semoga informasi tentang
bilangan prima dan semua kaidah penentuan bilangan prima menjadi informasi yang
menambah wawasan kita.
R-5. PENGEMBANGAN RPP

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil pengembangan RPP

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta Pembekalan pada LK-5!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan abad 21
dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai