Oleh :
Kelompok 1, Kelas 2016 D
A. A. Gd. A. Wahyu Maha Putra 1509005014
Lilik Dwi Mariyana 1609511027
Ni Komang Valerie Suriana 1609511030
Putu Risma Oktaviandari 1609511031
Ni Luh Putu Nadia Apsari 1609511032
Ni Putu Sri Ayu Astini 1609511034
1
RINGKASAN
ii
SUMMARY
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah makalah yang berjudul “Teknik Operasi dan Indikasi
Laparotomy Bedah Sistem Urinaria” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Bedah Khusus
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Pada kesempatan ini,
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. drh. I Gusti Ngurah Sudisma, M.Si, selaku ketua dosen pengampu mata
kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Udayana yang telah membimbing selama proses perkuliahan
berlangsung.
2. Dosen-dosen pengampu mata kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana yang telah membimbing
selama proses perkuliahan berlangsung.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan dari
makalah ini serta makalah selanjutnya yang akan dibuat.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Ringkasan ii
Summary iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vi
Daftar Lampiran vii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 2
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN 3
1. Tujuan Penelitian 3
2. Manfaat Penelitian 3
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA 4
BAB 4. PEMBAHASAN 7
1. Manajemen Pre-Operasi Kastrasi 7
2. Prosedur Operasi Laparotomi 9
3. Perawatan Pasca Operasi Laparotomi 13
BAB 5. PENUTUP 15
1. Kesimpulan 15
2. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dalam menerapkan metode ini ialah dapat terjadi hernia jika proses penjahitan
atau penanganan post operasi kurang baik dan kesembuhannya yang relatif
lama.
Laparotomy para medianus adalah laparotomy yang dilakukan melalui
insisi secara longitudinal disamping garis median, insisi ini cukup berisiko
terjadi perdarahan karena sayatan dilakukan pada daerah yang banyak
pembuluh darahnya. Target dari laparotomy ini adalah hati, limpa, ginjak,
uterus, vesica urinaria, prostat, dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut penulis
mengulas mengenai teknik operasi melalui makalah yang berjudul “Teknik
Operasi dan Indikasi Laparotomy Bedah Sistem Urinaria”.
3
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
6
7
3. Persiapan Pasien
Persiapan pasien meliputi pemeriksaan fisik yang meliputi
signalement, berat badan, umur, pulsus, frekuensi nafas, suhu tubuh, dan
pemeriksaan sistem tubuh lainnya, yang dicatat dalam ambulator atau kertas
pemeriksaan hewan. Kebanyakan pasien yang akan menjalani operasi
luxsasio harus sehat atau mungkin memiliki penyakit sistemik yang bersifat
ringan. Sehingga dapat mendukung penggunaan anestesi umum ketika
operasi berlangsung.
Teknik operasi closed reduction ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap :
Step 1.
Hewan diberi anestesi terlebih dahulu dan ditempatkan pada posisi lateral
recumbancy dengan ekstremitas yang diletakkan lebih tinggi dan diberi
pengikat pada bagian atas . Tali atau handuk ditempatkan di daerah inguinalis
dan menarik bagian dorsal dengan perlahan. Bagian distal lengan
dipertahankan dan secara perlahan menarik dalam arah yang berlawanan.
Step 2
Step 3
14
Step 4
Step 5
Step 6
Aplikasi Ehmer sling dimulai dengan memasang balutan gips
disekitar metatarsal, kemudian menambahkan beberapa Elastikon strip,
dimulai dari telapak kaki distal dan diakhiri pada daerah proksimal batas
dorsal. Ekstremitas harus kuat tertekuk dan diberikan tekanan pada daerah
trochanter major, karena ekstremitas yang diabduksi selama penempatan
sling.
Step 7
Telapak kaki diformasi mulai dari distal dengan Elastikon strip yang
melibatkan bagian medial paha melalui daerah inguinalis dan kebelakang.
Diharuskan membuat ruang dengan ukuran yang sama pada jari.
16
Step 8
Step 9
Gambar step 9
Step 10
18
Gambar step 10
Step 11
Dalam kasus ventral luxations, caput femoralis dapat dimanipulasi
kembali ke acetabulum dengan melakukan tekanan pada daerah lateral dan
cranial pada trochanter dengan satu tangan dan menarik ischium dengan
tangan yang lain. Jika tindakan reduksi dapat menyetabilkan, kepincangan
pada kaki belakang selama 10 hari sehingga memberikan cukup waktu pada
jaringan lunak untuk dapat terbentuk.
5.1 Kesimpulan
Operasi merupakan tindakan terstruktur dalam bidang medis yang
dilakukan pada obyek baik hewan maupun manusia untuk mengatasi suatu
masalah kesehatan serius. Pembedahan membuka dinding abdomen melaui
insisi ventral abdomen atau flank disebut dengan laparotomy atau
celiotomy. Mempunyai jenis – jenis laparotomy yang mempunyai fungsi
berbeda setiap spesies hewan. Jenis lapaorotmy yaitu laparotomi flank
(sinister dan dexter), laparotomi medianus, laparotomi para medianus dan
laparotomi paracostal. Sebelum melaksanakan pembedahan tersebut
lakukan manajemen pra-operasi seperti mempersiapkan kebutuhan, ruang,
operator dan hewan sebelum operasi. Setelah operasi dilaksanakan
monitoring untuk manajemen pasca operasi
5.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca untuk tidak berpatokan kepada satu bahan
materi saja guna menambah wawasan mengenai pembedahan laparotomy
dikarenakan ilmu pengetahuan terus berkembang . penulis harap kepada
pembaca juga dapat mengaplikasi wawasan yang telah didapatkan di
lapangan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Lampiran
21