• Urut-urutan: pisahkan & periksa plastron, alat gerak depan, mesenteri coelomic, jantung,
thyroid, hati, trachea, lidah, esofagus, rongga coelomic, paru, sistem urogenital, ginjal, kel
adrenal, aorta distalis, CNS, salt glands, dan GIT.
• Hindarkan kontaminasi fekal dgn memisahkan seluruh GIT dgn organ internal lainnya, dan
memeriksanya terakhir.
• Ambil sampel seluruh jaringan, termasuk mata, otot, darah dan feces. Lakukan
pemeriksaan histologi, toxicology, microbiology, serology & parasitology.
Histologi
• Ambil sampel dari seluruh organ.
• Multiple samples dari berbagai lokasi harus diambil dari organ berukuran besar.
• Sampel disimpan dalam 10% nbf dgn rasio 10:1.
• Sampel tidak boleh cedera akibat pengambilan atau pencucian
• Pastikan yg terambil adalah bagian jejas dan normal (pd satu potongan).
• Ketebalan jaringan tak lebih dari 5 mm. Scr umum ukuran sampel adalah 20 x 20 x 3 mm,
kecuali otak dan korda spinalis yg harus difiksasi semua untuk nanti di sectioning oleh
patologis.
• Jika 10% nbf tak tersedia, formalin (formaldehyde 37-40%) bisa dicampur dgn air laut
jernih dgn rasio 15 : 85. Ini hanya untuk solusi sementara.
• Ganti formalin 24 jam pasca-koleksi agar bisa disimpan dalam waktu relatif lama
• Sampel untuk histologi tak boleh disimpan beku
Toksikologi
• Spesimen dari kulit, lemak & otot skelet, serta organ internal (termasuk hati) diambil utk uji
toksikologi (toksin, logam berat, PCB & senyawa organochlorine (mis.
Dichlorodiphenyltrichloroethane/DDT.
• Karena relatif mahal, maka perlu diskusi dgn toxicologist sebelum mengambil dan
menyimpan sampel.
• Umumnya, sampel utk skrining logam berat harus disimpan beku & disimpan dalam
kantung plastik terpisah. Sampel utk analisis pestisida harus disimpan beku dalam
bungkusan rapat (mis, aluminium foil).
Mikrobiologi
• Spesimen untuk isolasi dan identifikasi bakteri, virus, elemen jamur, dan protozoa
patogenik bisa diambil dari kulit, organ dalam serta cairan tubuh.
• Sampel disimpan dalam media agar, aspirasi atau preparat ulas impresi, swab atau serum.
Semua sampel disimpan dalam suasana sejuk/dingin dan kering.
• Jika sampel adalah serum, darah diambil dgn tabung penjendal, shg serum bisa dipisah
dgn sel darah merah. Jika akan dipergunakan dalam waktu lama, serum harus disimpan
beku (-20 oC).
• Uji sampel asal GIT untuk isolasi dan identifikasi bakteri harus dilakukan dgn hati-hati
karena akan banyak bakteri komensal.
Sampel Genetik
• Sampel darah, otot dan kulit baik untuk uji genetik, yang sangat berguna untuk studi
populasi dan migrasi.
• Sampel kulit dan otot bisa diambil dengan cara cungkilan biopsi atau skalpel. Ukuran
jaringan yg diambil antara 5 – 10 mm. Selanjutnya, sampel disimpan dalam larutan DMSO
(NaCl – saturated solution of 20% DMSO).
• Sampel darah bisa diambil via cardiac puncture atau via dorsal cervical sinus. Vol yang
diambil sekitar 10 mL. Sampel selanjutnya dibekukan atau disimpan dalam larutan buffer
(100 mmol Tris, 100 mmol NaCl, 10 mmol EDTA.2Na, 0.5% SDS).
Diseksi untuk pemeriksaan organ-organ internal
Pastikan semua alat ini tersedia. Untuk sampel tertentu (mis. mikrobiologi, toksikologi),
penting menyiapkan seperangkat piranti terpisah agar tidak terjadi kontaminasi silang
• Slop tangan, masker, penutup rambut/kepala, • Forceps- surgical & dissecting (rat-toothed)
overalls, sepatu boot, detergen • Berbagai jenis gunting
• Pensil dan penanda lain • Pisau utk otot dan tulang
• Kertas dan lanel • Pengait (hook)
• Datasheet • Gergaji tulang
• Digital camera • Cutting board
• Skala referensi yg akan ditulisi ID penyu • Sample jars (50 mL and 500 mL) dgn 10% NBF
• Pita ukur (panjang minimum 150 cm) • EDTA & serum - clot vacutainers, slide mikroskop,
• Callipers jarum 21 & 18 G, spuit 10 mL
• Timbangan (50 kg, 100 kg, 500 kg) • Esky kecil berisi es
• Scanner microchip • Aluminium foil & chemically clean glass jars
• Pisau scalpel & handle • Plastic bags (15 cm x 17 cm)
Plastron Dipilah