Anda di halaman 1dari 31

ANGELIA CHC ARYA WIRA DHARMA

160318017 160318032

2
TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami bahwa benda yang bergerak di dalam


fluida akan mengalami gesekan yang disebabkan oleh
kekentalan fluida

2. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan


menggunakan Hukum Stokes

3
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu
fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida.
Viskositas juga dapat dikatakan sebagai gesekan internal yang
terjadi pada fluida. Viskositas memberikan gaya perlawanan
terhadap sebuah objek yang bergerak relatif di dalam fluida
sehingga mengakibatkan interaksi antara objek dan fluida
berupa gesekan. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin
sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukan semakin
sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut (Ariyanti dkk,
2010).

4
CONTOH

5
Pada zat cair, viskositas disebabkan oleh gaya kohesi antara
molekul. Fluida yang bebeda memiliki besar viskositas yang
berbeda, misal sirup lebih kental (lebih viskos) dari air, minyak
lemak lebih kental dari pada minyak mesin, zat cair pada
umumnya jauh lebih kental dari gas. Viskositas fluida yang
berbeda dapat dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien
viskositas yang dilambangkan ŋ (huruf kecil dari abjad yunani
eta) (Anggraeni, 2010)

6
Beberapa metode dapat digunakan dalam penentuan viskositas
sebuah cairan. Metode yang paling umum digunakan dalam
laboraturium adalah penentuan viskositas dengan metode bola
jatuh.
Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan kedalam fluida
kental, misalnya kelereng dijatuhkan dalam kolam renang yang
airnya cukup dalam, nampak pada awalnya kelereng bergerak
dipercepat. Namun, setelah beberapa saat setelah menempuh
jarak tertentu kelereng bergerak dengan kecepatan konstan
(bergerak lurus beraturan). Kedaan ini disebabkan karena
adanya gaya gesekan (Gaya Stokes) yang disebabkan oleh
kekentalan fluida serta Gaya angkat ke atas (Gaya Archimedes)
yang bekerja pada benda. (Anwar, 2008)

7
Dimana :
F𝒂 = Gaya Archimedes
F𝒔 = Gaya Stokes
W = Gaya Berat

8
Kecepatan konstan benda akibat gaya berat benda (W) sama
dengan jumlah gaya Archimedes (F𝒂) dan Gaya Stokes (F𝒔)
disebut dengan Kecepatan Terminal (𝑽𝑻 )
dan dirumuskan :
𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆 − 𝝆𝒐 )
𝑽𝑻 =
𝟗ɳ
Dimana :
𝑽𝑻 = Kecepatan terminal (m/s)
r = jari – jari bola (m)
g = 9,8 m/s2
ρ = Massa jenis bola (kg/m3)
𝝆𝒐 = Masa jenis Fluida (kg/m3)
ɳ = koefisien Viskositas (Pa s)

9
Satuan sistem internasional (SI) untuk koefisien viskositas
adalah Ns/𝒎𝟐 = 𝑷𝒂 S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter
gram sekon) untuk koefisien viskositas adalah dyn.s/𝒄𝒎𝟐 = poise
( p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipoise (cp). 1
cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang
seorang ilmuwan Prancis, Jean Louis Marie Poiseuille (Widya,
2013).

10
1. Mikrometer Sekrup
ALAT – ALAT :
2. Jangka Sorong
1 2 3

3. 3 buah bola
(kelereng) dengan
ukuran berbeda

7 6 4. Stopwatch
4

5. Neraca

6. Densimeter
5
7. Tabung gelas
berisi zat cair (oli)

11
CARA KERJA

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan. 5. Siapkan stopwatch dan nyalakan


lampu di tabung gelas fluida
2. Ambil salah satu bola (kelereng) lalu (untuk membantu penglihatan).
timbang massanya dengan menggunakan
neraca digital, lalu ukur juga diameternya 6. Ambil 1 bola lalu jatuhkan ke
dengan mikrometer sekrup sebanyak 3 dalam fluida (tanpa kecepatan
kali. Ulangi untuk bola kedua dan ketiga. awal), saat bola melewati batas
atas tekan start pada stopwatch
3. Ukur massa jenis cairan (oli) dengan dan saat bola melewati batas
menggunakan densimeter. bawah tekan stop pada
stopwatch (reset stopwatch saat
4. Pastikan tinggi permukaan fluida berjarak akan digunakan kembali),
1cm dari mulut tabung, lalu tentukan jarak lakukan sampai 3 kali. Ulangi
(s) dengan menggeser-geser batas atas untuk bola kedua dan ketiga
dan batas bawah (dalam mengatur jarak (saat mengambil bola dari dalam
atas sebaiknya tidak terlalu dekat dengan fluida, putar rol tali secara
permukaan fluida). Jarak yang sebaiknya perlahan).
digunakan antara 40 cm sampai 90 cm
dengan intervalnya 10 cm – 20 cm.
12
DATA HASIL PENGUKURAN

Massa bola 𝒎𝟏 = 20,9 g


Massa bola 𝒎𝟐 = 5,5 g
Massa bola 𝒎𝟑 = 1,7 g

Diameter dalam tabung fluida : D = 5,14 cm

Nama cairan : Oli dengan massa jenis 0,883 g/𝒄𝒎𝟑

13
Tabel Hasil Pengukuran

Untuk bola 𝒎𝟏 = 20,9 g

Diameter 𝐝𝟏 𝐝𝟐 𝐝𝟑
[cm]

2,545 2,543 2,546

No Jarak (s) Waktu [s]


[cm]
𝐓𝟏 𝐓𝟐 𝐓𝟑

1 50 1,75 1,79 1,69

2 60 2,1 2,12 2,1

3 70 2,41 2,5 2,47

14
Tabel Hasil Pengukuran

Untuk bola 𝒎𝟐 = 5,5 g

Diameter 𝒅𝟏 𝒅𝟐 𝒅𝟑
[cm]

1,6 1,61 1,62

No Jarak (s) Waktu [s]


[cm]
𝐓𝟏 𝐓𝟐 𝐓𝟑

1 50 1,84 1,72 1,72

2 60 2,25 2,16 2,21

3 70 2,62 2,6 2,57

15
Tabel Hasil Pengukuran

Untuk bola 𝒎𝟑 = 1,7 g

Diameter 𝐝𝟏 𝐝𝟐 𝐝𝟑
[cm]

1,091 1,089 1,091

No Jarak (s) Waktu [s]


[cm]
𝐓𝟏 𝐓𝟐 𝐓𝟑

1 50 2,56 2,41 2,69

2 60 2,97 3,06 3,1

3 70 3,56 3,59 3,47

16
ANALISA DATA

Anggap nilai = 9,8 m/𝒔𝟐

Untuk bola 𝑚1 = 20,9 g 𝒎 𝒎


= 20,9 x
1 𝑘𝑔
= 0,0209 kg 𝝆= =
1000 𝑔 𝝆 = 2422,73 kg/𝒎𝟑 𝑽 𝝅𝒅𝟑 /𝟔

Diameter 𝐝𝟏 𝐝𝟐 𝐝𝟑 𝐝
[cm] [m]
[cm]
𝟏𝐦
X
𝟏𝟎𝟎 𝐜𝐦

2,545 2,543 2,546 2,545 0,02545

𝟐,𝟓𝟒𝟓 𝟐,𝟓𝟒𝟓 𝟏𝒎
r= cm = x
𝟐 𝟐 𝟏𝟎𝟎 𝒄𝒎
𝟐,𝟓𝟒𝟓 −𝟐
= x 𝟏𝟎 m
𝟐
17
Jarak (S) Waktu [s] 𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆− 𝝆𝒐 )
ɳ= 𝒔
[cm] [m] 𝟗( )
𝑻
No 𝑇 [s] ɳ
1𝑚
𝑇1 𝑇2 𝑇3
ɳ𝒊
ɳ=
X
100 𝑐𝑚
𝒏
1 50 0,5 1,75 1,79 1,69 1,743 1,892

2 60 0,6 2,1 2,12 2,1 2,11 1,909 𝛿 = ɳ𝑛 − ɳ


3 70 0,7 2,41 2,5 2,47 2,46 1,907

𝛿𝑛 2
ɳ = 1,903 𝑃𝑎 S 𝑠ɳ =
𝑛(𝑛−1)

𝒔ɳ = 0,00537
ɳ = ɳ ± 𝑠ɳ

ɳ = 1,903 ± 0,00537 𝑷𝒂 S

18
ANALISA DATA

Anggap nilai = 9,8 m/𝒔𝟐

Untuk bola 𝑚2 = 5,5 g 𝒎 𝒎


= 5,5 x
1 𝑘𝑔
= 0,0055 kg 𝝆= =
1000 𝑔 𝝆 = 2518,3 kg/𝒎𝟑 𝑽 𝝅𝒅𝟑 /𝟔

Diameter 𝐝𝟏 𝐝𝟐 𝐝𝟑 𝐝
[cm] [m]
[cm]
𝟏𝐦
X
𝟏𝟎𝟎 𝐜𝐦

1,6 1,61 1,62 1,61 0,0161

𝟏,𝟔𝟏 𝟏,𝟔𝟏 𝟏𝒎
r= cm = x
𝟐 𝟐 𝟏𝟎𝟎 𝒄𝒎
𝟏,𝟔𝟏
= x 𝟏𝟎−𝟐 m
𝟐
19
Jarak (S) Waktu [s] 𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆− 𝝆𝒐 )
ɳ= 𝒔
[cm] [m] 𝟗( )
𝑻
No 𝑇 [s] ɳ
1𝑚
𝑇1 𝑇2 𝑇3
ɳ𝒊
ɳ=
X
100 𝑐𝑚
𝒏
1 50 0,5 1,84 1,72 1,72 1,76 0,812
2 60 0,6 2,25 2,16 2,21 2,21 0,85 𝛿 = ɳ𝑛 − ɳ
3 70 0,7 2,62 2,6 2,57 2,6 0,857

𝛿𝑛 2
ɳ = 0,84 𝑃𝑎 S 𝑠ɳ =
𝑛(𝑛−1)

𝒔ɳ = 0,014
ɳ = ɳ ± 𝑠ɳ

ɳ = 0,84 ± 0,014 𝑷𝒂 S

20
ANALISA DATA

Anggap nilai = 9,8 m/𝒔𝟐

Untuk bola 𝑚3 = 1,7 g 𝒎 𝒎


= 1,7 x
1 𝑘𝑔
= 0,0017 kg 𝝆= =
1000 𝑔 𝝆 = 2506,3 kg/𝒎𝟑 𝑽 𝝅𝒅𝟑 /𝟔

Diameter 𝐝𝟏 𝐝𝟐 𝐝𝟑 𝐝
[cm] [m]
[cm]
𝟏𝐦
X
𝟏𝟎𝟎 𝐜𝐦

1,091 1,089 1,091 1,0903 0,010903

1,0903 1,0903 1𝑚
r= cm = x
2 2 100 𝑐𝑚
1,0903 −2
= x 10
2
21 m
Jarak (S) Waktu [s] 𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆− 𝝆𝒐 )
ɳ= 𝒔
[cm] [m] 𝟗( )
𝑻
No 𝑇 [s] ɳ
1𝑚
𝑇1 𝑇2 𝑇3
ɳ𝒊
ɳ=
X
100 𝑐𝑚
𝒏
1 50 0,5 2,56 2,41 2,69 2,553 0,532

2 60 0,6 2,97 3,06 3,1 3,043 0,533 𝛿 = ɳ𝑛 − ɳ


3 70 0,7 3,56 3,59 3,47 3,54 0,531

𝛿𝑛 2
ɳ = 0,532 𝑃𝑎 S 𝑠ɳ =
𝑛(𝑛−1)

𝒔ɳ = 0,00091
ɳ = ɳ ± 𝑠ɳ

ɳ = 0,532 ± 0,00091𝑷𝒂 S

22
PEMBAHASAN

Percobaan Viskositas ini bertujuan untuk memahami bahwa


benda yang bergerak di dalam fluida akan mengalami
gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida serta
menentukan koefisien kekentalan zat cair (dalam percobaan
ini oli) dengan menggunakan Hukum Stokes.

23
Syarat Hukum Stokes :

diameter dalam tabung fluida


D = 5,14 cm ,
𝒅 bola 1 = 2,545 cm,
fluida tidak bergolak (tidak terjadi turbulensi)
𝒅 bola 2 = 1,61 cm,
𝒅 bola 3 = 1,0903 cm.

luas penampang tabung tempat fluida cukup (hasil pengukuran dari mikrometer
besar dibanding ukuran bola. sekrup dikonversi terlebih dahulu
dari satuan mm ke satuan cm
𝟏 𝐜𝐦
dengan perbandingan ).
𝟏𝟎 𝐦𝐦

24
Terlalu Dekat
Gerak jatuh dipercepat

Kecepatan Jarak dimulainya pengukuran


Terminal waktu dari permukaan Fluida

Kecepatan Terminal

25
Pengukuran waktu jatuhnya masing- masing bola pada masing-
masing jarak dilakukan sebanyak 3 kali (untuk meningkatkan
keakuratan ).

Pada percobaan ini,agar lebih efektif praktikan langsung menjatuhkan 3


bola (yang berbeda) pada jarak (s) yang sama secara bertahap

Misalkan pada jarak 50 cm, praktikan menjatuhkan bola 1


terlebih dahulu, mengukur waktunya, lalu ulangi untuk bola
kedua dan ketiga. Setelah itu baru praktikan mengangkat
ketiga bola tersebut dan ulangi lagi sampai tiga kali
pengukuran waktu. Begitu pula pada jarak 60 cm dan 70
cm.

26
Menentukan koefisien kekentalan zat cair (ɳ)

Menggunakan persamaan yang diperoleh dari persamaan


kecepatan terminal(𝑉𝑇 )

𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆 − 𝝆𝒐 )
𝑽𝑻 =
𝟗ɳ

Sehingga :
𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆−𝝆𝒐 ) 𝟐 𝒓𝟐 𝒈 (𝝆−𝝆𝒐 )
ɳ= = 𝑺
𝟗 𝑽𝑻 𝟗( )
𝑻

27
Didapat dari :

28
Hasil Koefisien Viskositas (ŋ )

Pada bola 1 :
ɳ = 1,903 ± 0,00537 𝑷𝒂 S

Pada bola 2
ɳ = 0,84 ± 0,014 𝑷𝒂 S 1,092 𝑷𝒂 S ± 0,416

Pada bola 3
ɳ = 0,532 ± 0,00091 𝑷𝒂 S

29
KESIMPULAN

1. Kekentalan fluida menyebabkan gesekan terhadap


benda yang bergerak di dalamnya (dalam percobaan ini
bola) , terbukti dengan benda (bola) yang mulai
melambat setelah jatuh dalam fluida selama beberapa
saat.

2. Koefisien kekentalan zat cair (oli) yang diperoleh


dengan menggunakan Hukum Stokes setelah
melakukan percobaan adalah sebesar 1,092 𝑷𝒂 S
dengan deviasi standarnya 0,416.

30
SEKIAN

&

TERIMAKASIH

31

Anda mungkin juga menyukai