DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1. Jurnal Kegiatan Mandiri On The Job Learning ……………………………… 11
2. Produk On The Job Learning ……………………………………………. 13
MODUL KK A PEDAGOGI
LK 03 ANALISIS KASUS PERKEMABANGAN FISIK DAN MOTORIK … 13
LK 05 ANALISIS KASUS PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
KECERDASAN EMOSI ……………………………………………….. 15
LK 06 ANALISIS KASUS PERKEMBANGAN MORAL DAN
KECERDASAN SPIRITUAL ………………………………………….. 16
LK 07 ANALISIS KASUS KEMAMPUAN AWAL DAN KESULITAN
BELAJAR PESERTA DIDIK …………………………………………... 17
MODUL KK A PROFESIONAL
LK 1.3 BENTUK BAKU DAN NONBAKU …………………………………… 21
LK 1.4 RAGAM BAHASA ……………………………………………………… 22
LK 2.3 LAPORAN TAHAP-TAHAP PEMEROLEHAN BAHASA ANAK …… 23
3
MODUL KK G PEDAGOGI
LK 03 PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN … 56
LK 04 PRAKTEK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN …………………… 57
MODUL KK G PROFESIONAL
Tugas 06 KB-2 Anda dan kelompok Anda memiliki calon yang sangat potensi,
tetapi tidak memperoleh dukungan dari partai politik yang
diharapkan dapat mengusung pencalonan …………………… 58
Tugas 07 KB-2 Seorang calon peserta pemilu yang telah terpilih oleh lebih dari 50
persen pemilih, dan sebagian besar pemilih. Karena ketidakpuasan
ada kelompok lain yang melakukan protes/unjuk rasa menentang
hasil pemilukada ……………………………………………… 60
Tugas 08 KB-2 Seorang yang berpotensi, pintar, memperhatikan kepentingan rakyat
kecil dan energik oleh warga dicalonkan untuk menjadi pemimpin
daerah. Nilai-nilai karakter apa yang menjadi pertimbangan
pencalonan oleh warga tersebut? ……………………………… 62
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan tugas mandiri On
The Job Learning pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Selanjutnya, sholawat beriring salam untuk Baginda Rasulullah SAW, yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti
saat ini.
Laporan tugas mandiri ini disusun untuk memenuhi tugas dari program pendidikan dan
pelatihan (Diklat) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan model tatap muka
In-On-In. Isi laporan ini adalah gambaran mengenai aktivitas dan tagihan yang berupa
lembar kerja yang diselesaikan secara mandiri dan berkomunikasi dengan peserta diklat
lain dan fasilitator.
Dalam menyelesaikan tugas mandiri ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan saran dan dukungan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Fasilitator Diklat yaitu Bapak M. Arief Rusmana, S.Pd dan Ibu Laely
Romdhania, SP yang telah memberikan dukungan dan pencerahan yang begitu
besar.
2. Kepala SD Negeri Kedung Waringin Ibu Yeni Wiliah, S.Pd dan Teman sejawat
(peserta diklat) yang telah memberikan banyak masukan.
3. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini
5
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Berlakang
Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh
mutu guru yang baik. Upaya yang perlu dilakukan oleh para pendidik untuk
menjadikan dirinya sebagai pendidik yang profesional dan bermutu adalah
selalu meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, maupun sosial.
B. Tujuan
Tujuan laporan On The Job Learning ini disusun adalah untuk memenuhi tugas
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Setelah mengkaji dan
memahami materi Kompetensi Pedagogik dan Profesional pada Kelompok
Kompetensi A (KK A) dan Kelompok Kompetensi G (KK G) yang dilakukan
7
C. Manfaat
Manfaat kegiatan :
1. Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman guru tentang kompetensi
pedagogik dan profesional sesuai dengan modul yang dipelajarinya ( KK A
dan KK G)
2. Guru dapat memberikan layanan pendidikan berkualitas kepada peserta
didik dan memiliki performa sebagai pendidik.
3. Memiliki kemauan dan semangat untuk terus belajar mengembangkan
potensinya.
8
BAB II
ON SERVIS LEARNING
MODUL KK A PEDAGOGI
LK 03 ANALISIS KASUS PERKEMABANGAN FISIK DAN MOTORIK
LK 05 ANALISIS KASUS PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KECERDASAN
EMOSI
LK 06 ANALISIS KASUS PERKEMBANGAN MORAL DAN KECERDASAN
SPIRITUAL
LK 07 ANALISIS KASUS KEMAMPUAN AWAL DAN KESULITAN
BELAJAR PESERTA DIDIK
9
MODUL KK A PROFESIONAL
LK 1.3 BENTUK BAKU DAN NONBAKU
LK 1.4 RAGAM BAHASA
LK 2.3 LAPORAN TAHAP-TAHAP PEMEROLEHAN BAHASA ANAK
LK 2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMEROLEHAN
BAHASA ANAK
LK 3.3 KELAS KATA
LK 3.4 WACANA
LK 4.3 PERTALIAN MAKNA
LK 4.4 PERUBAHAN MAKNA
LK 4.5 IDIOM, PAMEO, DAN PERIBAHASA
LK 5.3 KARANGAN DESKRIPSI DAN ARGUMENTASI
LK 5.4 PENERAPAN MATERI KETERAMPILAN BERBICARA
LK 6.3 UNSUR INSTRINSIK PROSA
LK 6.4 MENGUBAH TEKS PUISI KE DALAM TEKS PROSA
LK 7.1 PENILAIAN BERBASIS KELAS
MODUL KK G PEDAGOGI
LK 03 PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LK 04 PRAKTEK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODUL KK G PROFESIONAL
Tugas 06 KB-2 Anda dan kelompok Anda memiliki calon yang sangat potensi, tetapi
tidak memperoleh dukungan dari partai politik yang diharapkan
dapat mengusung pencalonan.
Tugas 07 KB-2 Seorang calon peserta pemilu yang telah terpilih oleh lebih dari 50
persen pemilih, dan sebagian besar pemilih. Karena ketidak puasan
ada kelompok lain yang melakukan protes/unjuk rasa menentang
hasil pemilukada.
Tugas 08 KB-2 Seorang yang berpotensi, pintar, memperhatikan kepentingan rakyat
kecil dan energik oleh warga dicalonkan untuk menjadi pemimpin
daerah. Nilai-nilai karakter apa yang menjadi pertimbangan
pencalonan oleh warga tersebut.?
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan kegiatan On The Job Learning dalam Moda Tatap Muka In-On-In
Keberhasilan pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program. Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan langkah strategis untuk
meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan sehingga dapat melakukan
pembelajaran yang menarik dan berinovasi sesuai kebutuhan materi yang diajarkan.
B. Saran
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang TK, SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK/SMKLB belum sepenuhnya menjangkau
keseluruhan guru karena terbatasnya anggaran. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan
Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainnya hendaknya
terlibat dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Keberhasilan pelaksanaan
kegiatan ini sangat ditentukan oleh berbagai unsur yang berkepentingan dalam
melaksanakan kegiatan secara tertib, disiplin dan tanggung jawab yang tinggi.
LAMPIRAN
Tanda
Esensi Materi dari Aktifitas
Tangan
Kegiatan Pembelajaran/
No Hari, tanggal Kepala
Pembelajaran Lembar Kerja
Sekolah dan
yang Dipelajari yang diselesaikan
Cap Sekolah
6 Sabtu, 19-10-2019 Modul KK G LK 0.3
Pedagogi
Perancangan
Pembelajaran yang
Mendidik
Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah pada modul ini adalah:
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Bogor,
Kepala Sekolah
KELOMPOK KOMPETENSI A
PEDAGOGI:
KARAKTERISTIK & PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK
2. Identifikasi masalah:
Dari informasi di atas, masalah yang dihadapi peserta didik Bu Saidah adalah masalah
penglihatan, pendengaran, dan motorik halus yang belum berkembang dengan baik.
guru;
5) menggunakan tulisan yang lebih besar di papan tulis;
6) menggunakan media, misalnya poster dan lebih banyak menggunakan
simbol agar lebih komunikatif, LK, atau jika memungkinkan
menggunakan multi media projector (MMP);
7) membangun iklim belajar yang kondusif, misalnya buat aturan saat ada
yang sedang berbicara yang lain harus mendengarkan, saat akan berbicara
harus acungkan tangan dan bicara setelah dipersilakan dsb. Dengan
demikian saat guru menjelaskan kelas tidak ribut dan membantu peserta
didik dengan masalah pendengaran lebih mudah memahami penjelasan
guru;
8) membuat kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan motorik halus
dengan tema dan memberi tema yang berisi tugas lebih banyak kepada
peserta didik dengan masalah motorik halus;
9) mendampingi peserta didik yang bermasalah saat kegiatan yang
memerlukan kemampuan motorik halus misalnya menulis atau
menggunting;
10) membangun sikap empati.
d. Di luar pembelajaran:
1) memberi waktu lebih untuk menyelesaikan target kurikulum dengan
memberi pembelajaran tambahan bagi peserta didik yang memiliki
kendala,
2) memberi PR untuk meningkatkan motorik halus misalnya menulis dan
menggunting dengan tema dan memberi tema yang berisi lebih banyak
tugas kepada peserta didik dengan masalah motorik halus.
Kasus:
Peserta Didik yang mudah marah, cengeng, kurang tekun saat mengerjakan
tugas, dan mau menang sendiri
Identifikasi Masalah:
Anak asuh Ibu Nabila mudah marah, cengeng, kurang tekun saat mengerjakan
tugas, dan mau menang sendiri. Mereka berasal dari keluarga yang terlalu
memanjakan dan selalu memenuhi kemauan anak. Anak-anak ini memiliki
masalah dalam perkembangan emosinya.
1. Perbuatan baik dan buruk merupakan moral sebagai karakter yang terbentuk dari
perilaku anak yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga maupun sekitarnya.
Mengajarkan anak membedakan yang baik dan salah secara konsisten adalah hal
yang wajib dilakukan bagi setiap orang tua. Dalam tatanan hukum keyakinan,
semuanya mengajarkan tentang kebaikan dan menghindari hal keburukan. Namun
yang terpenting adalah bagaimana lingkungan keluarga khususnya kedua orang
tua memahami hal yang baik dan buruk itu. Mengajarkan bukan berarti
menasehati dan/atau memberitahukan kepada anak melainkan wujud prilaku
orang tua akan menjadi cermin bagi anak untuk berbuat hal yang sama.
Contoh
Orang tua sering berbohong terhadap hal yang kecil yang diketahui kebenarannya
oleh anak, maka seorang anak akan menganggap berbohong sebagai hal yang
sudah terbiasa dan pada akhirnya akan dilakukan juga oleh anak tersebut.
Menyuruh anak untuk sholat sementara orang tua jarang sholat maka itu adalah
kekeliruan besar.
Untuk itu peran orang tua untuk memahami baik dan buruk itu sendiri harus
lebih dan menjalankannya secara konsisten.
2. Pendidikan agama Islam memberikan dan mensucikan jiwa serta mendidik hati
nurani dan mental anak-anak dengan kelakuan yang baik-baik dan mendorong
mereka untuk melakukan pekerjaan yang mulia. Karena pendidikan agama Islam
memelihara anak-anak supaya melalui jalan yang lurus dan tidak menuruti hawa
nafsu yang menyebabkan nantinya jatuh ke lembah kehinaan dan kerusakan serta
merusak kesehatan mental anak.
Adapun pendidikan agama Islam yang perlu diterapkan kepada anak sejak usia
dini antara lain:
a. Membisikkan Kalimat Tauhid
b. Mengajari Akhlak yang Mulia
c. Mengislamkannya atau Mengkhitankannya 4. Upaya Melestarikan Kesehatan
Mental Anak Melalui Pendidikan Agama Islam.
Pada prinsipnya :
Latihan/Kasus/Tugas
Kemampuan Awal
l. Jelaskan mengapa guru harus memahami kemampuan awal peserta didik, sebelum
memasuki kegiatan belajar-mengajar!
- Untuk mengetahui seberapa jauh terdapatnya kesamaan individual antara
peserta didik dalam taraf kesiapannya, kematangan, serta tingkat penguasaan
dari pengetahuan dan keterampilan dasar sebagai landasan bagi penyajian
bahan baru. Dapat mempertimbangkan dalam memilih bahan, prosedur,
metode, teknik dan alat bantu belajar-mengajar yang sesuai. Memperoleh
18
3. Kerjakanlah kasus berikut ini, tentukan dengan cermat apa yang harus dilakukan
untuk melengkapi data kemampuan awal peserta didik. Bekerjasamalah dalam
kelompok dan presentasikan hasilnya secara kreatif.
Pada tahun pelajaran ini Bu Anisa ditugasi mengajar di kelas baru sesuai giliran
dari kebijakan rotasi di sekolabnya. Untuk lebih mengenal peserta didik asuhannya
dan sebagai bekal untuk mengajar Bu Anisa akan melakukan identifikasi
kemampuan awal dari peserta didiknya. Sayang sekali data dari guru kelas yang
mengajar peserta didik yang akan diasuhnya tidak lengkap sehingga Bu Anisa perlu
melakukan beberapa hal untuk memastikan informasi yang diperolehnya lengkap.
4. Identifikasilah secara cermat peserta didik di kelas Anda dengan data kemampuan
awal yang belum lengkap dan lakukanlah berbagai upaya untuk melengkapinya.
Rancang secara kreatif pemantaatan data tersebut untuk memfasilitasi pencapaian
terbaik mereka sesuai potenslnya.
- Alternatif solusi rergantung pada kasus yang diangkat.
Kesulitan belajar
Salah satu ilmuan memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi dan mengidentifikasinya sebagai berikut:
1. Call them approach, melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa
secara bergiliran, sehingga dengan cara ini akan dapat ditemukan siswa yang
benar-benar membutuhkan layanan bimbingan.
2. Maintain good relationship, menciptakan hubungan yang baik,penuh
keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa .
Hal ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang tidak hanya terbatas
pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja, misalnya melalui ekskul,
rekreasi, dan situasi-situasi informal lainnya.
3. Develohpinga desire for counseling menciptakan suasana yang
menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan yang dihadapinya. Misalnya
dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil
dari suatu tes, seperti tes intelegensi ,tes bakat dan hasil pengukuran lainnya
untuk dianalisis bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutannya.
4. Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa, dengan cara ini bisa
diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang dihadapi
siswa.
5. Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang
diduga mengalami kesulitan penyesuaian belajar. (thorndike dalam
smith,2005)
Saat ini yang saya lalukan dengan pendekatan memotivasi anak dan memberi
reward atau imbalan bila anak menunjukkan prestasi. Memberi pujian yang akan
membangkitkan semangatnya. Mengajari anak untuk menunda kepuasan jangka
pendek. Apabila terus berusaha maka ia akan mendapat yang lebih dari
usahanya, membuat kesepakatan dengan siswa tentang aturan kegiatan di rumah.
selalu konsisten dan tenang menghadapi naik turunnya prestasi pada anak,
jangan sering membandingkan anak dengan saudara atau temannya. Memberi
tahu ke dua orangtuanya untuk selalu menjaga keharmonisan dalam keluarga.
KELOMPOK KOMPETENSI A
PROFESIONAL:
KAJIAN MATERI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SD
Hasil Analisis Tulisan Narasi Siswa Penggunaan Kosa Kata Baku dan Nonbaku
RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Berdasarkan hasil pengamatan percakapan antara peserta didik, didapatkan
banyak dari peserta didik mengunakan bahasa yang memperlihatkan keakraban atau
kedekatan antara peserta didik. Yaitu bahasa yang ditandai dengan bentuk dan pemilihan
kata yang akrab, seperti loe, gue,kepo, kocak, kata tersebut sudah tidak asing lagi bagi
anak-anak muda jaman sekarang. Penggunaan bahasa tersebut termasuk kedalam ragam
bahasa intimate.
Ragam bahasa yang digunakan oleh peserta didik sebagian besar menggunakan
bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa ibu. Sebagian peserta didik kesulitan
untuk menggunakan bahasa ibu tersebut, dikarenakan di lingkungan masyarakat dan di
lingkungan keluarganya lebih sering menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa ibu.
Namun demikian, penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan peserta didik masih
berasimilasi dengan dialek dari bahasa ibu maupun dari daerah lain.
Seiring perkembangan zaman pada saat ini, banyak masyarakat yang
mengalami perubahan dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama dalam penggunaan bahasa Indonesia yang tercampur dengan bahasa anak-anak
muda sekarang, yang disebut dengan bahasa gaul. Akan tetapi perubahan bahasa itu masih
berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai dengan keperluannya. Diharapkan
dengan banyaknya variasi-variasi bahasa yang dipakai tidak mengubah fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi yang efisien.
Pada umur sekitar 6 minggu, bayi mulai mengeluarkan bunyi-bunyi dalam bentuk
teriakan, rengekan, dekur. Bunyi yang dikeluarkan oleh bayi mirip dengan bunyi
konsonan atau vokal. Akan tetapi, bunyi-bunyi ini belum dapat dipastikan bentuknya
karena memang belum terdengar dengan jelas.
Pada saat usia anak 8-10 bulan, mereka sudah mulai mengoceh. Pada tahap celoteh ini,
anak sudah menghasilkan vokal dan konsonan yang berbeda seperti frikatif dan nasal.
Mereka juga mulai mencampur konsonan dengan vokal. Celotehan dimulai dengan
konsonan dan diikuti dengan vokal. Konsonan yang keluar pertama adalah konsonan
bilabial hambat dan bilabial nasal. Vokalnya adalah /a/. Dengan demikian, strukturnya
adalah K-V. Pada tahap-tahap permulaan pemeroleh bahasa, biasanya anak-anak
memproduksi perkataan orang dewasa yang disederhanakan sebagai berikut :
bu, batre, emut, nakal.
Tahap satu kata adalah Tahap ini berlangsung ketika anak berusia antara 12 dan 18
bulan. Ujaranujaran yang mengandung kata-kata tunggal diucapkan anak untuk
mengacu pada benda-benda yang dijumpai sehari-hari. Pada usia ini, sang anak sudah
mengerti bahwa bunyi ujar berkaitan dengan makna dan mulai mengucapkan kata-kata
yang pertama. Itulah sebabnya tahap ini disebut tahap satu kata, satu , frase, atau
kalimat, yang berarti bahwa satu kata yang diucapkan anak itu merupakan satu konsep
yang lengkap. Misalnya “mam” (Saya minta makan); “pa” (Saya mau papa ada di sini).
Tahap dua kata, satu frase adalah Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20
bulan. Ujaran-ujaran yang terdiri atas dua kata mulai muncul seperti mama mam dan
papa ikut. Kalau pada tahap holofratis ujaran yang diucapkan si anak belum tentu dapat
ditentukan makna, pada tahap dua kata ini, ujaran si anak harus ditafsirkan sesuai
dengan konteksnya. Pada tahap ini pula anak sudah mulai berpikir secara “subjek +
predikat” meskipun hubungan-hubungan seperti infleksi, kata ganti orang dan jamak
belum dapat digunakan. Dalam pikiran anak itu, subjek + predikat” dapat terdiri atas
kata benda + kata benda, seperti “Difa mainan” yang berarti “Difa sedang bermain
dengan mainan”.
Ujaran telegrafis adalah Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan ujaran kata
ganda (multipleword utterences) atau disebut juga ujaran telegrafis. Anak juga sudah
mampu membentuk kalimat dan mengurutkan bentuk-bentuk itu dengan benar.
Kosakata anak berkembang dengan pesat mencapai beratus-ratus kata dan cara
pengucapan kata-kata semakin mirip dengan bahasa orang dewasa.
merupakan ciri asal bahasa bayi. Meraban (babbling) ini berbeda pada setiap bayi,
sedangkan mendekut (cooing) seluruh bayi sama.
1) Faktor Alamiah
Setiap anak lahir dengan seperangkat prosedur dan aturan bahasa yang dinamakan
oleh Chomsky Language Acquisition Divice (LAD). Potensi dasar itu akan
berkembang secara maksimal setelah mendapat stimulus dari lingkungan. Proses
perolehan melalui piranti ini sifatnya alamiah. Karena sifatnya alamiah, maka
kendatipun anak tidak dirangsang untuk mendapatkan bahasa, anak tersebut akan
mampu menerima apa yang terjadi disekitarnya. Slobin rnengatakan bahwa yang
dibawa lahir ini bukanlah pengetahuan seperangkat kategori linguistik yang semesta,
seperti dikatakan oleh Chomsky. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang dibawa
sejak lahir itulah yang memungkinkan seorang anak untuk mengolah data linguistik.
2) Faktor Biologis
Perangkat biologis yang menentukan anak dapat memperoleh kemampuan
bahasanya ada tiga, yaitu otak (sistem syaraf pusat), alat dengar, dan alat ucap.
4) Faktor Intelegensi
Intelengesi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar. Zanden
(1980) mendefinisikannya sebagai kemampuan seseorang dalam memecahkan
masalah. Meskipun, anak yang bernalar lebih tinggi tidak dapat dipastikan akan lebih
sukses daripada anak yang berdaya nalar pas-pasan dalam hal pemerolehan bahasa.
5) Faktor Motivasi
Sumber motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam atau
internal dan motivasi dari luar diri atau eksternal. Dalam belajar bahasa seorang anak
tidak terdorong demi bahasa sendiri. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yang
bersifat seperti: lapar, haus, serta perlu perhatian dan kasih sayang (Goodman, 1986;
27
Tompkins dan Hoskisson. 1995). Inilah yang disebut motivasi intrinsik yang berasal
dari dalam diri anak sendiri.
Kelas Kata
a. Nomina (Kata Benda)
Nomina atau kata benda dari segi semantis adalah kata yang mengacu pada manusia,
binatang, benda, dan konsep atau pengertian (Hasan Alwi, 2003: 2013). Dengan
demikian, kata benda adalah semua kata yang merupakan nama diri, benda, atau
segala sesuatu yang dibendakan. Kata benda bisa dikelompokkan atas kata abstrak
dan kata konkret.
Kata benda abstrak yaitu kata-kata yang menunjukkan sesuatu yang tidak dapat
dilihat atau diraba. Kata-kata benda abstrak ini ada yang berbentuk kata dasar,
contoh: ide, ilham, tabiat, rasa. Selain itu, kata-kata abstrak ada juga yang
berbentuk kata berimbuhan, kata jenis ini terbentuk dari jenis kata yang lain.
Contoh:
Kekuatan = ke-an + kuat
Pemandangan = pe-an + pandang
Kata benda konkret yaitu kata benda yang dapat ditangkap oleh pancaindra, seperti
meja, buku, sepeda.
2) Kata kerja intransitif yaitu kata kerja yang dalam penggunaannya tidak
memerlukan objek.
Contoh :
Ayah tidur di ruang tamu.
S P ket. T
Adik bernyanyi gembira.
S P Pel.
d. Kata Tugas
Kata tugas yaitu kata-kata yang bertugas memperluas kalimat inti menjadi kalimat
luas dan sekaligus berfungsi menandai antara kata-kata penuh dalam
sebuah kalimat (Gorys keraf, 1991: 107). Kata tugas dapat dibagi atas preposisi
(kata depan), adverbia (kata keterangan), dan konjungsi (kata penghubung).
4. Tata Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat biasanya terdiri atas dua kata atau
lebih yang mengandung makna. Unsur-unsur pembentuk kalimat: Subjek (S),
Predikat (P), Objek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap (Pel).
Contoh:
Kami mengendarai sepeda ke sekolah
S P O K
a. Jenis-jenis kalimat.
1) Kalimat aktif
2) Kalimat pasif
3) Kalimat tunggal
4) Kalimat majemuk
(a) Kalimat majemuk setara
(b) Kalimat majemuk bertingkat
(c) Kalimat majemuk campuran
31
Penjelasan:
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan dan
predikatnya menunjukkan perbuatan. Kalimat aktif terdiri atas dua, yaitu:
1) Kalimat aktif transitif, yaitu kalimat aktif yang membutuhkan predikat.
Contoh:
Santi membakar sampah.
S P O
2) Kalimat aktif intransitif, yaitu kalimat aktif yang tidak membutuhkan objek.
Contoh:
Adik menangis.
S P
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan. Kata
kerja kalimat pasif menggunakan imbuhan di, ter, atau ke-an.
Contoh:
Air itu diminum Ayah.
S P O
Ali tertabrak sepeda.
S P O
Pelari itu kehausan.
S P
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas atas satu subjek, satu
predikat, dan satu objek atau keterangan.
Contoh:
Udin mandi.
S P
Beni makan roti.
S P O
32
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau
lebih.
Contoh:
Udin membersihkan kaca, Siti menyapu lantai.
Ruangan kelas sudah bersih tetapi halaman sekolah masih kotor.
Kita mungkin tidak terkejut karena budaya literasi memang masih sangat rendah.
Kita jarang menemukan masyarakat yang sedang membaca, apalagi menulis.
Masyarakat biasa hidup konsumtif sehingga urusan perut diprioritaskan.
Kondisi itu bertolak belakang dengan negara-negara maju. Jika berada di taman
kota, berjalan-jalan, atau naik kendaraan umum, kita mudah menjumpai orang yang
asyik membaca buku. Dari kebiasaan membaca itu, wajarlah masyarakat negara
maju cerdas karena budaya literasi sudah sangat mengakar.
Budaya literasi dapat diawali dari rumah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Anies Baswedan, menyatakan bahwa keluarga dan orang tua merupakan pendidik
terpenting untuk anak. Oleh karena itu, keluarga harus melek literasi agar terbangun
mind set ilmiah. Salah satu faktor utama membentuk pola pikir itu adalah membaca.
Budaya membaca harus ditumbuhkan dari rumah dan diteruskan di sekolah.
Sayangnya, banyak keluarga belum menyadari manfaat membaca. Ada tiga faktor
yang menjadi penyebabnya. Satu, membaca masih dianggap sebagai kegiatan yang
membuang-buang waktu dan energi. Pendapat itu ada benarnya jika membaca
dilakukan pada jam efektif bekerja.
Oleh karena itu, sebaiknya membaca dilakukan pada waktu luang, seperti sedang
menikmati perjalanan, mengantre, beristirahat, menjelang tidur dan lain-lain.
Dengan demikian, membaca tidak mengganggu pekerjaan utama.
34
Kelas Kata
a. Nomina (Kata Benda)
kendaraan, perut, buku
b. Kata Kerja
Membaca = me + baca
Menulis = me + tulis
Menjumpai = me + jumpa + i
c. Adjektiva (Kata Sifat)
Cerdas
Kata Tugas
1) Preposisi (Kata Depan)
Menyatakan tempat : dari
Budaya literasi dapat diawali dari rumah.
2) Adverbia (Kata Keterangan)
Kita mungkin tidak terkejut karena budaya literasi memang masih sangat rendah.
3) Konjungsi (Kata Penghubung)
Kita mungkin tidak terkejut karena budaya literasi memang masih sangat rendah.
LK 3.4 WACANA
1) Pelajari materi tentang Wacana!
2) Bacalah wacana di bawah ini!
3) Apakah wacana yang telah dibaca mengandung kohesi dan koherensi sebuah
wacana?
4) Berikan alasannya!
Pada pembahasan wacana diawali dengan pembahasan menentukan ide pokok dalam
wacana. Ide pokok adalah ide/ gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan
utama, gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok. Kalimat utama
adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini
dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan
kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik. Kalimat
penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
35
b. Koherensi
Koherensi adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide
menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahani pesan yang
dikandungnya. Koherensi merupakan keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya sehingga wacana tersebut mempunyai kesatuan makna
yang utuh.
Contoh:
Pak Gani memilih bertanam singkong diladangnya. Ladang Pak Gani cukup luas.
Pak Gani bertanam singkong, karena menurutnya nilai jual tanaman singkong
cukup tinggi. Daun singkong dapat dijual untuk dimasak sebagai sayur. Di
samping itu, umbinya merupakan salah satu bahan makanan penghasil
karbohidrat.
Wacana di atas adalah wacana yang koheren karena terdapat kesatuan makna
kalimat-kalimat yang ada di dalamnya.
36
Jangan Menyerah
Dalam sisi tertentu, hidup adalah sebuah arena bagi kita untuk "bertarung" agar
dapat merebut kebahagiaan dalam berbagai wujud. Ketika kita bisa menjadi pribadi
yang tangguh dan tidak mudah menyerah, maka kemenangan itu pasti akan menjadi
milik kita.
Tidak ada sesuatu yang tidak membutuhkan perjuangan. Hidup sejatinya
mengajarkan manusia untuk bisa menjadi pribadi yang tangguh, karena
ketangguhan yang kita miliki akan membuka kesempatan kita untuk dapat meraih
sesuatu yang bernilai. Tidak ada yang instan dalam hidup. Segala sesuatu yang
ingin kita dapat harus kita perjuangkan terlebih dahulu.
Kita tidak akan mendapatkan apapun tanpa disertai perjuangan yang berarti. Ketika
kita terjatuh, maka kita harus bangun dan kembali melangkah serta terus
melangkah. Sebagai manusia, kita tidak selalu bisa memiliki apa yang ingin kita
miliki.
Namun, kita pasti akan mendapatkan yang lebih baik jika kita mau melakukan yang
terbaik. Melakukan yang terbaik bukan di luar kapasitas kita, tapi melakukan yang
terbaik sesuai dengan kapasitas kita. Terus berjuang, maka segalanya pasti akan
menjadi lebih baik.
(Sumber: http://www.katapengertian.com/2016/02/5)
Wacana di atas adalah wacana yang koheren karena terdapat kesatuan makna
kalimat-kalimat yang ada di dalamnya. Adanya keterkaitan antara bagian yang
satu dengan bagian yang lainnya sehingga wacana tersebut mempunyai kesatuan
makna yang utuh.
bang = kakak; bank = tempat atau lembaga ekonomi sangsi = ragu; sanski =
hukuman
Bintang
Dia, duduk di samping jendela, dibawah sinar lampu yang temaram. Mencoba
memandang langit yang gelap, hanya ada rembulan yang memantulkan sebagian dari
cahaya matahari. Tak ada bintang yang terlihat, semua bersembunyi dibalik awan,
barangkali malu untuk kulihat, katanya dalam hati seraya tersenyum. Angin malam
berhembus sepoi-sepoi, solah menghembuskan udara pada wajahnya yang lembut.
Awan bergerak perlahan, memberikan seni tersendiri di kegelapan malam. Ahh,
ternyata ada satu bintang di balik awan, senyumnya tersungging di balik bibirnya yang
mungil. Ya Rabb, ternyata setitik cahaya pun bisa memberikan keindahan yang luar
39
biasa diantara luasnya langit yang gelap di malam hari. Ah, seandainya ketika
membuka jendela, memandang langit dan tak menemukan bintang kemudian dia tak
mencoba menatap awan tapi menutup jendela kembali, dia tak akan menemukan
bintang yang tersembunyi di balik awan.
***
Seperti setitik bintang di kegelapan malam, terkadang kita tak menyadari ada cahaya
kecil dalam malam yang gelap, yang kita berinama “bintang”. Betapa indahnya cahaya
itu walaupun tak bisa menerangi malam. Tapi, lain halnya ketika kita melihat ada setitik
noda di atas kain putih yang membentang. Kita justru terfokus pada noda yang kecil,
dan seolah lupa betapa bersihnya kain itu terlepas dari setitik noda yang ada, yang
mungkin bisa hilang hanya dengan sedikit detergent pemutih. Itulah hidup, kadang-
kadang kita lupa untuk memandang sesuatu dari sisi lain yang dimiliki.
Saya, memiliki seorang murid yang saya pikir kecerdasannya kurang menonjol
dibanding lainnya. Suatu hari, ketika kami tengah membicarakan sistem tata surya,
hanya sebagai pengetahuan bahwa bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata
surya yang menjadi tempat tinggal manusia, murid saya itu, sebut saja namanya Rimba,
tiba-tiba berdiri dan mengambil helm milik guru lain yang disimpan diatas loker dalam
ruang kelas serta memakainya. Tanpa saya sadari saya berkata kepadanya
:”Wah,,,teman-teman, lihat!! Rimba memakai helm, seperti astronot yang mau terbang
ke bulan ya…”. Semua teman-temannya memandang ke arahnya, dia tersenyum,
spontan helmnya langsung di lepas dan dikembalikan ke tempat semula, tanpa harus
disuruh untuk mengembalikan. Kemudian saya ajak mereka untuk menggambar roket
di atas kertas putih yang tersedia. Dan hasilnya, Subhanallah, murid yang saya pikir
kecerdasannya kurang menonjol itu justru tahapan menggambarnya dua tingkat lebih
tinggi dibanding murid yang saya pikir paling pandai di kelas.
Seandainya saja saya memberikan reaksi yang lain seperti :”Rimba, silakan
dikembalikan helmnya karena sekarang saatnya kita belajar”, atau :”Maaf, silakan
dikembalikan helmnya karena Rimba belum minta ijin bu guru”, atau yang lainya,
mungkin saya tidak akan pernah tahu bahwa kecerdasan dia sudah lebih dari apa yang
saya sangka karena pembahasan hari itu bukan tentang astronot atau roket. Atau
barangkali saya membutuhkan lebih dari satu kalimat perintah untuk membuatnya
mengembalikan helm ke tempat semula.
Reaksi berbeda yang kita berikan ketika kita memandang bintang di kegelapan malam
atau setitik noda di selembar kain putih ternyata akan memberikan hasil yang berbeda
pula. Hidup ini indah, cobalah kita memandang sesuatu dari sisi yang lain, maka yang
tampak bukan hanya sekedar 2 dimensi. Bukankah lebih seru ketika kita melihat film
3 dimensi???
-Karya Wijayanti-
“Maju.. maju.. dia mendekat, cepatlah.. kita harus selamat sampai di sana..” Begitulah
suara riuh-riuh kecil yang kudengar sejak dari tadi aku bangun tidur. Meraka keluar
40
dari kediaman pertama mereka, berbaris entah itu menuju kemana. Perjalanan mereka
yang begitu panjang, membuat mereka takut akan terjadi sesuatu.
Aku yang langsung kaget melihat mereka, dapatkah engkau bayangkan ketika bangun
tidur mereka berbaris di dinding, sedangkan wajahku mengahadap kesana. Sontak aku
langsung kaget, saat itu juga rasa ngantukku hilang, padahal awalnya aku malas sekali
untuk bangun. Rasa takut meghampiriku. Tapi, lama-lama rasa itu mulai hilang, aku
mulai memperhatikan mereka dengan seksama, apa yang mereka fikirkan? Mengapa
mereka tampak terlalu tergesa-gesa berjalan?
Mungkin mereka mengira bahwa aku adalah raksasa jahat yang akan mengganggu
mereka.. hmm.. mereka terlalu berprasangka buruk terhadapku, tapi lama-kelaman
pasukan mereka bertambah sampai- sampai ratu mereka juga keluar. Aku yang tadinya
niat tidak akan mengganggu mereka mulai merubah fikiran, kaya’nya mereka yang
akan menakut-takutiku.
Aku beraksi, aku ambil minyak angin aku semburkan pada mereka, sontak mereka
berkeliaran tak tau arah lagi. Aku mulai prihatin, banyak di antara mereka keluar dari
jalur yang ada, kehilangan arah kerena semburan tadi. Hidup mereka memang sulit.
Ada saja yang mengganggu mereka di tengah perjalanan. Tidak lama kemudian mereka
malui terarah lagi, telah berbaris dan jalan ke tempat tujuan awal mereka, mereka
mencari jalan baru yang tidak terkontaminasi dengan minyak angin tadi.
Aku menyerah untuk memganggu mereka. Aku biarkan mereka menuju tempat yang
lebih nyaman, perlahan aku tau ternyata mereka berjalan menuju rumah baru yang lebih
aman dari rumah sebelumnya. Ratu mereka memerintahkan untuk pindah karena
tempat yang lama di rasa sudah tidak memberikan perlindungan bagi meraka lagi.
Perjalanan mereka yang jauh akhirnya bermuara pada tempat yang lebih baik dari
sebelumnya, disana mereka kembali menata kehidupan mereka.
Dari kisah semut tadi aku belajar perjalannan hidup yang mahal harganya. Dimana saat
kita telah mengusahakan sesuatu katakanlah itu impian kita, maka jika di tengah
perjalanan dalam menggapai impian itu kita jatuh. Langsung bangkit, temukan jalan
lain yang lebih baik untuk menggapainya. Karena jika kita tetap diam, kita akan
ketinggalan yang impian itu semakin jauh dari kita, kehidupan akan terus berlanjut
meskipun tanpa kita.
Homofon
- Bang Dodi pergi menabung di Bank Mandiri. (Bang dan Bank).
- Saya sangsi terhadap sanksi yang diberikan kepadanya kemarin.
41
sangsi = ragu-ragu
sanksi = hukuman
- Sersan Adi memperbaiki tank itu menggunakan tang.
Homograf
Ayah makan sebuah apel sebelum mengikuti apel pagi.
Homonim
Bisa ular bisa membahayakan nyawa manusia.
Orang yang sedang duduk di teras rumah itu adalah pejabat teras pemerintahan.
Polisemi adalah kata yang memiliki arti lebih dari 1 baik itu denotasi atau konotasi
contohnya:
bintang : benda langit
bintang : orang yang terbaik dibidangnya
darah: cairan dalam tubuh manusia
darah: hubungan kekerabatan
Paman’s.doc_2019
PERUBAHAN MAKNA
No. Perubahan Makna Kalimat
Kalimat generalisasi
Kalimat Ameliorasi
Kalimat Peyorasi
Kalimat sinestesia
Kalimat Asosiasi
Paman’s.doc_2019
LK 4.5 IDIOM, PAMEO, DAN PERIBAHASA
1) Pelajari materi tentang Idiom, Pameo, dan Peribahasa!
2) Buatlah masing-masing lima buah idiom, pameo, dan peribahasa beserta
artinya yang sering digunakan di masyarakat!
3) Tulis jawaban di dalam tabel yang sudah disediakan
Paman’s.doc_2019
Materi pembelajaran
1. Membuat daftar pertanyaan
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak yang ditujukan untuk mencari
keterangan
Contoh: Daftar pertanyaan wawancara dengan kepala sekolah
a. Sejak kapan Bapak diangkat menjadi kepala sekolah?
b. Program apa yang akan Bapak laksanakan di sekolah?
c. Apakah Bapak senang menjadi kepala sekolah?
d. Bagaimana kiat-kiat Bapak untuk meningkatkan prestasi sekolah?
keputusanmu itu?” Tanya ayahnya. Dengan berat hati Arin menjawab, aku belum bicara
kepada bibi, tetapi aku pasti akan mengatakan kepadanya segera”
Arin sebenarnya tahu jika orang tuanya merasa keberatan bukan karena dia harus
tinggal bersama bibinya. Namun karena mereka tidak mampu untuk mensekolahkan
Arin di sana. Arin pun bimbang dan ragu. Di satu sisi dia ingin kumpul lagi bersama
orang tuanya, di sisi lain dia tahu ayahnya tak punya uang untuk menyekolahkannya.
Hari demi hari berlalu, Arin semakin rindu kepada keluarga kecilnya. Tak jarang dia
selalu menangis hingga larut malam.
Bibi Arin pun menyadari apa yang Arin rasakan saat ini. “kamu kenapa nak?” Tanya
bibinya. “aku baik-baik saja kok bulek, aku hanya sedang kelelahan, “jawab Arin.
Sebenarnya bibinya pun sudah mengetahui apa yang sedang Arin rasakan tetapi dia tak
mau menambah beban Arin saat ini, “nak bibi akan selalu mendoakanmu, bibi juga
akan selalu mendukung apa yang ingin kau lakukan, berusahalah dengan giat untuk
mendapatkan keinginanmu, “nasehat bibinya. Setelah mendapatkan nasihat itu, Arin
menjadi semangat. Meskipun Arin belum membicarakan masalah kepada bibinya, dia
tahu bahwa bibinya akan selalu mendukungnya.
Beberapa hari setelah itu, Arin mendapat kabar bahwa sekolah SMAN 1 Bumi Putera
di dekat rumah orang tuanya mengadakan lomba pidato dan pemenangnya akan
diterima bersekolah di sana dan mendapatkan beasiswa. Arin pun mengikuti lomba
pidato itu dan akhirnya keluar sebagai pemenang. Dia pun memberitahukan kabar
gembira itu kepada orang tua dan bibinya.
Pada awalnya mereka belum menyetujuinya. Namun setelah mendapatkan penjelasan
dari Arin, akhirnya permintaannya diperbolehkan oleh orang ttua dan bibinya. Tapi
saying, pihak sekolah sempat menahan Arin karena prestasi-prestasi dari dirinya.
Sekolah tidak mengizinkan Arin pindah ke SMA lain karena ia membawa prestasi
cemerlang. Tetapi setelah mendesak kepala pimpinannya, akhirnya Arin diperbolehkan
pindah. Ia sangat senangsekali. Ia juga sedih ketika ia berpamitan dengan teman-
temannya yang saying padanya. Arin berpesan pada teman-temannya untuk selalu
semanngat dan giat dalam belajar dan juga tidak melupakannya.
Ketika masuk tahun ajaran baru, Arin punbisa kembali berkumpul bersama orang
tuanya ia berkumpul bersama ayah, ibu, dan adiknya. Rasa rindu yang sangat mendalam
49
dapat berkumpul bersama keluarga walaupun makan dengan lauk sambel akan terasa
lebih nikmat bila terkumpul bersama.
Jawaban LK.6.4
Cara membuat parafrase atau merubah puisi menjadi prosa adalah sebagai berikut.
Musik
Teman,
Dengarkan
Ini lagumu
Ini laguku
Semuanya sama-sama merdu
Teman,
Dengarkan
Ini musikkmu
Ini musikku
Semuanya sama-sama merdu
Musik itu merdu
Musik bisa menghibur hati
Musik bisa membuat kita gembira
Musik adalah nyanyian jiwa
51
KARTU SOAL
Kalimat yang sesuai dengan isi kutipan pidato di atas adalah ....
A. Tujuan Persami untuk melatih anak menjadi mandiri, disiplin
Materi/Teks: dan tanggung jawab.
Membaca non sastra B. Pada libur semester I seluruh siswa kelas IV sampai kelas VI
akan diadakan kegiatan Persami yang pelaksanaannya pada
INDOKATOR SKL: hari Sabtu dan Minggu.
Menentukan isi pidato C. Bapak dan ibu wali murid mendukung kegiatan Persami.
D. Kegiatan Persami diadakan pada hari Sabtu dan Minggu.
Indikator soal:
Disajikan sebuah
kutipan teks
pidato,siswa dapat
menentukan isi pidato
KARTU SOAL
Indikator soal:
Disajikan sebuah
pantun, siswa dapat
menentukan pesan
pada pantun.
PEMBAHASAN
Jawaban yang tepat adalah A, karena berisi nasehat yang tepat sesuai isi pantun.
KARTU SOAL
Indikator soal:
Disajikan sebuah
paragraf, siswa dapat
menentukan jenis
paragraf
54
PEMBAHASAN
Ciri-ciri paragraf deduktif adalah kalimat utama terletak di awal paragraf. Kalimat utama pada bacaan
di atas adalah : Jembatan Suramadu merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan antara
kota Surabaya dengan Pulau Madura.
KELOMPOK KOMPETENSI G
PEDAGOGI:
PERANCANGAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK
Pengertian RPP
a. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih.
b. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
c. RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu
materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
4. Komponen RPP
Komponen RPP antara lain adalah
(1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
(2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
(3) kelas/semester;
(4) materipokok;
(5) alokasi waktu;
(6) tujuan pembelajaran;
(7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
(8) materi pembelajaran;
(9) metode pembelajaran;
(10) langkah-langkah pembelajaran;
(11) penilaian hasil pembelajaran;
(12) media pembelajaran dan sumber belajar.
KELOMPOK KOMPETENSI G
PROFESIONAL:
PENERAPAN NILAI, NORMA, MORAL PANCASILA
MODUL KK G PROFESIONAL
Tugas 06 KB-2 Anda dan kelompok Anda memiliki calon yang sangat potensi,
tetapi tidak memperoleh dukungan dari partai politik yang
diharapkan dapat mengusung pencalonan.
Masalah :
Anda dan kelompok anda memiliki calon yang sangat potensi, tetapi tidak
memperoleh dukungan dari partai politik yang diharapkan dapat
mengusung pencalonan.
Jawab :
Dewasa ini, setiap warga negara mempunyai hak, baik memilih ataupun
dipilih, dipilih di sini dalam artian yang sebenarnya adalah mengajukan /
mencalonkan diri menjadi calon kepala daerah ( baik Gubernur, Walikota,
ataupun Bupati ), mereka yang terpanggil ataupun dibutuhkan untuk menjadi
seorang pemimpin daerah tentunya mempunyai kriteria tersendiri. Kriteria itu
juga yang diputuskan oleh pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum (
KPU), yg salah satunya adalah adanya dukungan dari partai politik.
Namun, setiap partai politik mempunyai aturannya masing-masing terkait
dengan syarat-syarat agar seseorang bisa di usung menjadi bakal calon
pemimpin daerah. Saya akan berikan contoh salah satu partai politik besar di
Indonesia yang mempunyai mekanisme tersendiri dalam mengusung calon
kepala daerah. Menurut PDI Perjuangan, setiap parpol di Indonesia dituntut
untuk melakukan pembenahan. Tujuannya agar parpol menjadi lembaga
politik yang akuntabel, kredibel, dan transparan. Wujud dari tuntutan tersebut,
59
Jawab :
Kasus / masalah tersebut jika di kaitkan dengan nilai – nilai karakter pada
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ,maka akan ditemukan karakter sebagai
berikut ;
a. Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain
b. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air
60
Tugas 07 KB-2 Seorang calon peserta pemilu yang telah terpilih oleh lebih dari
50 persen pemilih, dan sebagian besar pemilih. Karena ketidak
puasan ada kelompok lain yang melakukan protes/unjuk rasa
menentang hasil pemilukada.
N
TUGAS PPK KET
O
1 Seorang calon Terpilihnya seorang calon peserta pemilu tak
peserta pemilu lepas dari pemilihnya, ada yang pro dan
yang telah tentunya juga ada yang kontra, apabila
terpilih oleh pelaksanaan pemilu tersebut sudah sesuai
lebih dari 50 dengan asas pemilu (peraturan perundang-
persen pemilih, undangan) dan sesuai juga dengan nilai-nilai
dan sebagian karakter maka tidak akan timbul permasalah
besar pemilih. serta ketidakpuasan dari pemilih, namun apabila
Karena pelaksanaanya sudah tidak sesuai dengan asas
ketidakpuasan dan peraturan maka akan muncul ketidak puasan
ada kelompok yang memicu timbulnya protes/unjuk rasa untuk
lain yang menuntuk keadilan.
melakukan
protes/unjuk
rasa menentang
hasil
pemilukada
61
N
TUGAS PPK KET
O
N
TUGAS PPK KET
O
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa
2. Keterbukaan (Transparansi)
Kepala Daerah mempunyai tugas penting
yaitu mengelola dana APBD untuk
disalurkan dalam wujud pembangunan di
berbagai bidang. Dana tersebut tentu
dihimpun dari keringat rakyat dan oleh
sebab itu Kepala Daerah secara terbuka
harus memberikan infomasi seluruh
program kegiatan dan aliran dana yang
didistribusikan. Dengan kemajuan
teknologi dan informasi dewasa ini,
maka penyampaian informasi tersebut
cukup mudah dilakukan dengan
memanfaatkan media cetak, televisi
maupun internet. Rakyat ingin
mengetahui perkembangan kinerja
pemimpinnya sejak tahap perencanaan
hingga realisasi.
Paman’s.doc_2019
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
67
Aktifitas
Esensi Materi
Pembelajaran/
Hari, dari Kegiatan Tanda
No Nama Peserta Lembar Kerja
tanggal Pembelajaran Tangan
yang
yang Dipelajari
diselesaikan
10.Rianti
10.
Novianna
2 Selasa, 1. Solih Modul KK A LK 1.3 1.
15-10- Firmansyah Profesional LK 1.4
2019 2.Mansyur Kajian Materi LK 2.3
2.
Syaputra Bahasa & Sastra LK 2.4
Indonesia SD
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
3 Rabu, 1. Solih Modul KK A LK 3.3 1.
16-10- Firmansyah Profesional LK 3.4
2019 2.Mansyur Kajian Materi LK 4.3
2.
Syaputra Bahasa & Sastra LK 4.4
Indonesia SD
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
4 1. Solih Modul KK A LK 4.5 1.
Firmansyah Profesional LK 5.3
68
Aktifitas
Esensi Materi
Pembelajaran/
Hari, dari Kegiatan Tanda
No Nama Peserta Lembar Kerja
tanggal Pembelajaran Tangan
yang
yang Dipelajari
diselesaikan
Kamis, 2.Mansyur Kajian Materi LK 5.4
2.
17-10- Syaputra Bahasa & Sastra
2019 Indonesia SD
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
5 Jum’at, 1. Solih Modul KK A LK 6.3 1.
18-10- Firmansyah Profesional LK 6.4
2019 2.Mansyur Kajian Materi LK 7.1
2.
Syaputra Bahasa & Sastra
Indonesia SD
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
6 Sabtu, 1. Solih Modul KK G LK 0.3 1.
19-10- Firmansyah Pedagogi
2019 2.Mansyur Perancangan
2.
Syaputra Pembelajaran
yang Mendidik
3.Nur Syarifah 3.
69
Aktifitas
Esensi Materi
Pembelajaran/
Hari, dari Kegiatan Tanda
No Nama Peserta Lembar Kerja
tanggal Pembelajaran Tangan
yang
yang Dipelajari
diselesaikan
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
7 Senin, 1. Solih Modul KK G LK 0.4 1.
21-10- Firmansyah Pedagogi
2019 2.Mansyur Perancangan
2.
Syaputra Pembelajaran
yang Mendidik
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
8 Selasa, 1. Solih Modul KK G Tugas 06 KB 2 1.
22-10- Firmansyah Profesional
2019 2.Mansyur Penerapan Nilai,
2.
Syaputra Norma, Moral
Pancasila
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
70
Aktifitas
Esensi Materi
Pembelajaran/
Hari, dari Kegiatan Tanda
No Nama Peserta Lembar Kerja
tanggal Pembelajaran Tangan
yang
yang Dipelajari
diselesaikan
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
9 Rabu, 1. Solih Modul KK G Tugas 07 KB 2 1.
23-10- Firmansyah Profesional
2019 2.Mansyur Penerapan Nilai,
2.
Syaputra Norma, Moral
3.Nur Syarifah Pancasila 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
10 Kamis, 1. Solih Modul KK G Tugas 08 KB 2 1.
24-10- Firmansyah Profesional
2019 2.Mansyur Penerapan Nilai,
Norma, Moral 2.
Syaputra
Pancasila
3.Nur Syarifah 3.
4.Ruslani 4.
5.Yenny
5.
Christyanty
6.Neng Nia
Juwita 6.
Septiani
71
Aktifitas
Esensi Materi
Pembelajaran/
Hari, dari Kegiatan Tanda
No Nama Peserta Lembar Kerja
tanggal Pembelajaran Tangan
yang
yang Dipelajari
diselesaikan
7.Agustin
7.
Ruslianingsih
8.Rahayu
8.
Kartika
9.Wahyu Adam 9.
10.Rianti
10.
Novianna
Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah pada modul ini adalah:
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Bogor,
Kepala Sekolah