Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar balakang
Dalam istilah kedokteran kesemutan disebut dengan parestesia, yakni adanya suatu sensasi
pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu oleh rangsangan dari luar.Kesemutan atau
parestesia biasanya berupa sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, dan
parestesia terjadi jika terjadi iritasi pada serabut saraf sehingga menghasilkan rasa yang di
sebut kesemutan.

Ketika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan maka akan menyebabkan
kesemutan, seperti saat Anda duduk bersimpuh ataumenekuk kaki terlalu lama, maka akan
menyebabkan syaraf dan aliran darah dapat terganggu.Dan kesemutan pun akan mulai mereda
dan hilang jika bagian tubuh yang kesemutan digerakkan.Dalam hal ini kesemutan merupakan
suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat adanya rangsangan listrik
pada sistem yang tidak tersalurkan.

Apabila Anda mendapati kesemutan dengan disebabkan hal seperti di atas mungkin wajar
saja, namun apabila secara tiba-tiba dan tanpa sebab Anda mengalami kesemutan, maka harus
berhati-hati dan waspada karena bisa jadi gejala kesemutan ini merupakan suatu pertanda
adanya penyakit seperti kencing manis, gangguanginjal, hipertensi, tumor otak, bahkan stroke.

Jika kesemutan terjadi pada orang muda biasanya karena kurang lancarmya pasokan
oksigen ke jaringan perifer (tangan dan kaki).Bisa diakibatkan karena kurangnya istirahat,
makan tidak teratur, minum kopi berlebihan, dan kurang berolah raga.

Secara singkat Terapi Oksigen Hiperbarik adalah terapi dengan masuk kedalam
Recompression Chamber/ RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi) menghirup oksigen murni
(100 persen) dalam ruang udara yang bertekananlebih besar dari pada tekanan udara atmosfir
normal.Pengobatan oksigen hiperbarik ini berpengaruh pada pengiriman oksigen secara
sistemik, dimana terjadi peningkatan 2 sampai 3 kali lebih besar dari tekanan atmosfer biasa.

B. Tujuan

1. Umum

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Hipertensi

2. Khusus

a. Untuk mengetahui definisi , etiologi , manifestasi Parestesia

b. Untuk mengetahui patofisiologi , pemeriksaan penunjang,komplikasi , serta

pengobatan dan pencegahan paresthesia pada Ny.S

c. Untuk mengetahui diagnosis pada Ny S dengan Parestesia

d. Untuk Mengetahui Asuhan keperawatan pada Ny.S dengan Parestesia


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sebuah sensasi pada
permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya
parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi
rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang
membawa sensasi kesemutan. Kesemutan terjadi karena aliran darah yang tidak lancar atau
sarafnya lemah (neuropati). Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter ahli penyakit dalam
atau saraf.

2. Etiologi
a. Kesemutan yang sebentar
Biasa terjadi karena posisi tubuh, tungkai, kaki, lengan, atau tangan sedemikian
rupa sehingga terjadi penekanan pada daerah tertentu. Kesemutan akan hilang bila
posisi tubuh diperbaiki. Dapat juga terjadi kesemutan di sekitar bibir saat
hiperventilasi, yang akan hilang bila nafas kembali normal.
b. Kesemutan yang lama
1) Terjadi pada kasus jepitan syaraf pada ruas tulang punggung karena
masalah pada tulang punggung. Kesemutan akan terasa distal dari jepitan.
Misal jepitan di daerah leher, maka kesemutan dapat terjadi di leher, bahu,
lengan tangan sampai dengan jari
2) Sciatica. Tungkai dan kaki dipersyarafi oleh syaraf sciatica yang keluar dari
ruas tulang punggung. Bila terjadi jepitan akan menyebabkan kesemutan
dari pantat, paha, sampai ke ujung jari kaki.
3) Carpal tunnel syndrome. Jepitan syaraf pada terowongan carpal di
pergelangan tangan. Kesemutan dapat terjadi dari pergelangan tangan
hingga ke ujung jari.
4) Kencing Manis. DM dapat merusak pembuluh darah kapiler yang
mensuplai darah ke syaraf pada jari tangan atau kaki. Maka kesemutan
dapat terjadi pada jari-jari tersebut yang disebut dengan peripheral
neuropathy
5) Penyakit syaraf. Termasuk di dalamnya stroke, multiple sclerosis, dan
tumor otak. Kondisi ini dapat merusak syaraf dan menimbulkan kesemutan
6) Pengaruh obat-obatan. Termasuk di dalamnya obat-obat chemotherapy,
antiretroviral (obat HIV) dan metronidazole.
7) Trauma. Bila trauma menyebabkan kerusakan pada ujung syaraf, maka akan
dirasakan kesemutan di daerah yang terkena
8) Neuritis. Peradangan yang terjadi pada syaraf yang biasanya disebabkan
oleh konsumsi alkohol, zat-zat berbahaya dalam asap rokok, infeksi oleh
virus atau bakteri, dan anemia defisiensi vitamin B12.
3. Patofisiologi

Kesemutan terjadi karena adanya hambatan pada hantaran pesan oleh syaraf ke
otak. Sensasi normal hilang saat adanya hambatan tersebut sehingga dapat terjadi kebas
atau baal. Saat hambatan terlepas dan syaraf mulai mengirim pesan lagi ke otak, pada saat
itu lah terjadi kesemutan. Hambatan dapat terjadi karena posisi tubuh, tapi dapat juga
terjadi karena kerusakan syaraf atau masalah pada otak.

4. Manifestasi

a. Kecemasan
b. Sering buang air kecil
c. Paresthesia makin terasa bila berjalan atau menggerakkan anggota badan
d. Kaku otot
e. Nyeri pada tubuh
f. Merah padda lokasi paresthesia
g. Sensitif bila disentuh pada lokasi paresthesia
5. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan darah untuk melihat ada tidaknya diabetes dan anemia defisiensi B12
b. Pemeriksaan jantung dan sistem syaraf
6. Komplikasi
Karena paresthesia dapat terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf atau penyakit yang
merusak saraf, sangat penting untuk segera mengetahui penyebabnya.Bila terlambat maka
dapat saja terjadi kerusakan yang permanen dan timbul lah komplikasi.Komplikasi yang
dapat terjadi sebagai berikut:
a. Rasa nyeri yang kronis dan terus menerus
b. Tidak dapat bernafas tanpa bantuan
c. Kehilangan rasa raba pada beberapa bagian tubuh
d. Kelumpuhan

7. Penatalaksanaan
a. Dilakukan Sendiri Bila karena ada bagian tubuh yang terhimpit sebelum terjadi
kesemutan, maka coba lah untuk memperbaiki posisi tubuh, atau longgarkan
pakaian dan sepatu Anda.
1) Bila terjadi di tangan atau kaki, kibaskan tangan atau kaki tersebut. Serta
dapat dilakukan pijatan-pijatan pada daerah yang kesemutan
2) Bila sedang mengendarai kendaraan, cobalah untuk menepi, keluar dari
kendaraan, perbaiki posisi tubuh dan lakukan gerakan-gerakan senam
ringan.
3) Bila karena suatu kondisi medis seperti di atas. Istirahat adalah tindakan
yang bijaksana untuk mengurangi beban pada bagian tubuh yang sedang
bermasalah
4) Bila karena suatu penyakit, maka yang harus dilakukan adalah menangani
penyakit tersebut semaksimal mungkin sesuai anjuran dokter Dapat
mengkonsumsi obat-obatan anti-inflamasi yang dijual bebas.
b. Dilakukan Dokter
1) Dokter akan meminta Anda untuk lebih banyak mengistirahatkan bagian
tubuh yang sering terjadi kesemutan
2) Mungkin juga untuk dianjurkan untuk menjalani Fisioterapi bila
penyebabnya dapat ditangani dengan Fisioterapi
3) Memberikan obat anti-inflamasi untuk mengurangi keluhan terutama untuk
kesemutan yang kronis
4) Melakukan operasi pada kasus kesemutan yang disebabkan oleh jepitan
syaraf seperti carpal tunnel syndrome, sciatica, dll, bila sudah tidak ada
kemajuan ditangani dengan cara non operatif.
8. Pencegahan

a. Bila terjadi karena suatu kondisi medis dan penyakit, maka jalankanlah segala
sesuatu sesuai anjuran dokter
b. Bila Anda sering terkena kesemutan, dan sudah dipastikan tidak ada penyakit
khusus yang menyebabkannya, cobalah untuk rajin melakukan senam seperti yoga
atau Pilates Kurangi resiko masalah tulang punggung dengan menghindari
mengangkat
c. beban berat melebihi kebiasaan Anda dan perbaiki postur tubuh Anda saat duduk
d. Hindari gerakan-gerakan berulang.
e. Beristirahatlah bila Anda sudah merasa lelah
f. Hindari konsumsi alkohol
g. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain . Sempurnakan diet Anda agar
tidak terjadi defisiensi vitamin B12 atau minum suplemen vitamin secara rutin
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN PARESTESIA
A. PENGKAJIAN
Hari/ Tgl : Minggu,11 Agustus 2019
Jam : 16.00
Nama : Vadia,Tiwi

1. Identitas
a. Nama : Ny.Sumiyati
b. Tempat /tgl lahir : Malang,15 april 1955
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Janda
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa
2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
a. Pekerjaan saat ini : Tidak memiliki pekerjaan
b. Pekerjaan sebelumnya : Sebagai Jasa cuci
c. Sumber pendapatan : Mendapatkan pendapatan dari suami dahulu
d. Kecukupan pendapatan : Pendapatan dapat memenuhi kebutuhan sehari hari
3. Lingkungan tempat tinggal
Ruangan tempat tinggal bersih dan rapih serta penerangan cukup dan terdapat sirkulasi
udara. Keadaan kamar mandi dan WC bersih dan tidak memiliki sumber pencemaran
serta memiliki tempat pembuangan sampah dan privasi terjaga.

4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Nyeri seperti berdenyut pada
Bagian kedua kaki dengan
Skala 3 saat kesemutan muncul
2. Gejala yang dirasakan : Kaki terasa berat semua,nyeri
Kaki dan tangan bergetar.
3. Faktor pencetus : Parestesia karena faktor usia
4. Timbulnya keluhan : ( V ) Mendadak ( ) Bertahap
5. Upaya mengatasi : Beristirahat cukup dan minum obat
6. Bila merasa sakit Ny.S meminta obat pada perawat serta konsultasi bila ada dokter
7. Ny.Sumiyati mengkonsumsi obat obatan dari dokter
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah diderita : Tidak memiliki riwayat sakit
2. Riwayat alergi : Tidak memiliki riwayat alergi
3. Riwayat kecelakaan : Tidak memiliki riwayat kecelakaan
4. Riwayat pernah dirawat di RS : Ny.Sumiyati tidak pernah dirawat
Di RS
5. Riwayat pemakaian obat : Pemakaian obat PCT dan CTM
5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Ny.S tidak memiliki kebiasaan yang memengaruhi kesehatan seperti merokok,
Minuman keras, serta ketergantungan pada obat

b. Nutrisi metabolic
Ny.S mampu makan 3x sehari dengan menu berupa nasi, ikan, sayur-sayuran, serta
Ny.S Menghabiskan porsi makanan yang disediakan oleh panti.

c. Eliminasi
BAK : BAK Ny.S 4-5x sehari tetapi bisa juga tergantung dari banyaknya cairan
yang diminum klien.
BAB : Ny.S BAB 1x sehari dengan konsistensi padat lembek serta tidak ada
keluhan lain dalam BAB

d. Aktifitas Pola Latihan


Kemampuan perawatan diri klien seperti makan atau minum, mandi, toileting,
berpakaian, mobilitas fisik semuanya dapat dilakukan klien secara mandiri.

e. Pola istirahat tidur


Ny.S mengatakan tidur malam kurang lebih selama 7 jam, dan jarang tidur siang,
Serta tidak memiliki keluhan terhadap tidur

f. Pola Kognitif Persepsi


Penglihatan Ny.S baik dan tidak memakai kacamata, pendengaran terganggu
Karena faktor usia dan tidak memakai alat bantu dengar, serta tidak sulit dalam
Membuat keputusan

g. Persepsi diri-Pola konsep diri


Klien mengerti dengan keadaannya sekarang dan berusaha menjaga kondisi
kesehatannya dengan berolahrga seperti : jalan-jalan di sekitar wisma.

h. Pola Peran-Hubungan
Ny.S mampu berkomunikasi dengan baik kepada perawat, serta apa yang
ditanyakan oleh perawat mampu di jawab Ny.S dengan baik. Ny.S di wisma
tidur sekamar berdua dan hubunganya cukup baik, serta Ny,S juga dapat
bersosialisasi dengan baik dengan penghuni – penghuni lain wisma Dahlia.

i. Sexualitas
Ny.S menikah dan memiliki anak 2 dan tidak memiliki masalah dengan sexual.

j. Koping-Pola Toleransi Stress


Perubahan yang terbesar adalah Ny.S merasa sudah tua dan menyadari bahwa
tidak mampu beraktivitas seperti dulu lagi,sehingga Ny.S mengatasinya dengan
mengikuti kegiatan harian panti dengan rutin.

k. Nilai-Pola Keyakinan
Ny.S beragama islam,Ny.S mampu mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan
di musholla yang ada di komplek panti.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Saat pengkajiaan Ny.S terorientasi baik terhadap tempat,
waktu dan orang. Kesadaran Ny.S compos mentis.
b. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,2° C
Nadi : 85 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
c. BB/TB : 50Kg/140cm
d. Kepala
Rambut : Struktur kepala simetris, kulit kepala Ny.S bersih, rambut
sebagian beruban, rambut Ny.S pendek dan , tidak ada luka
maupun peradangan serta benjolan pada kepala klien.

Mata : Struktur mata simetris, keadaan mata cukup bersih, tidak


ada peradangan pada mata Ny.S. Ny.S tidak memakai
kacamata ataupun alat bantu penglihatan lainnya.

Telinga : Struktur telinga kanan dan telinga kiri simetris, tidak ada
kelainan pada bentuk luar, ada sedikit serumen (kotoran)
pada telinga, tidak ada cairan yang keluar dari telinga
Ny.S, fungsi pendengaran menurun karena faktor usia
sehingga kalau berbicara dengan Ny.S harus dengan suara
yang agak keras. Ny.S tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
Mulut, gigi dan bibir : Mulut dan gigi bersih, sebagian gigi sudah ada yang tanggal
Tidak ada peradangan pada mulut, fungsi mengunyah agak
terganggu apabila makan makanan yang agak keras karena
gigi Ny.S sudah tidak lengkap lagi. Ny.S masih dapat
. membedakan rasa manis, asam, asin,dan pahit.

e. Dada : Struktur dada simertis, pola nafas teratur dengan frekuensi


22 x/menit, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada
penggunaan alat bantu pernafasan dalam bernafas.
Pengembangan dada simetris sewaktu bernafas.

f. Abdomen : Keadaan kulit sekitar perut bersih, tidak ada nyeri tekan
pada perut Ny.S. Tidak ada acites (bengkak) pada perut
Ny.S, tidak ada lesi atau luka.
g. Kulit : Kulit tampak bersih, kekenyalan dan kelembaban kulit
kurang karena proses degenaratif (menua), warna kulit
kuning langsat. Keadaan kulit kering dan keriput.

h. Ekstremitas Atas : Pada ekstremitas atas tidak ada kelainan dan tidak ada
keterbatasan gerak, tidak ada oedema (bengkak).

i. Ekstremitas bawah : Pada eksterimitas bawah (kaki dan tungkai) tidak terdapat
oedema (bengkak). Terdapat sering sakit kesemutan karena
pernah stroke, tidak ada bekas luka. Ny.S dapat melakukan
aktivitas dengan baik dan tanpa bantuan ataupun dibantu
orang lain.
7. Pengkajian Khusus
1. MASALAH KESEHATAN KRONIS

No Keluhan kesehatan atas gejala yang Selalu Sering Jarang T.Pernah


dirasakan klien dalam waktu 3 bulan (3) (2) (1) (0)
terakhir berkaitan dengan fungsi-fungsi
A Fungsi pengelihatan
1. Penglihatan kabur V
2. Mata berair V
3. Nyeri pada mata V
B Fungsi pendengaran
4. Pendengaran V
5. Telinga berdenging V
C Fungsi paru (pernafasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam V
7. Sesak nagfas V
8. Berdahak/ sputum V
D Fungsi jantung
9. Jantung berdebar-debar V
10.Cepat lelah V
11.Nyeri dada V
E Fungsi pencernaan
12.Mual/ muntah V
13.Nyeri ulu hati V
14.Makan dan minum banyak (berlebihan) V
15.Perubahan BAB (diare/ konstipasi) V
F Fungsi pergerakan
16.Nyeri kaki saat berjalan V
17.Nyeri pinggang atau tulang belakang V
18.Nyeri persendian/ bengkak V
G Fungsi persyarafan
19.Lumpuh/ kelemahan pada kaki atau V
tangan
20.Kehilangan rasa V
21.Gemetar/tremor V
22.Nyeri/pegal pada daerah tengkuk V
H Fungsi saluran perkemihan
23.BAK banyak V
24.Sering buang air kecil pada malam hari V
25.Tidak mampu mengontrol pengeluaran V
air kemih (ngompol)
Jumlah 2 4 19

Analisis hasil
Skor <25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s/d masalah kronis ringan
Skor 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor > 51 : masalah kesehatan kronis berat
2. FUNGSI KOGNITIF

No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang? V


Jawab : jam 09.00
2 Tahun berapa sekarang? V
Jawab : 2019
3 Kapan bapak/ ibu lahir? V
Jawab : Malang,15 april 1955
4 Berapa usia bapak/ ibu sekarang? V
Jawab : 64 th
5 Dimana alamat bapak/ ibu? V
Jawab : Ponggalan
6 Berapa jumlah lansia yang tinggal bersama V
sekamar dengan bapak/ ibu?
Jawab : 2 orang
7 Siapa anggota keluarga yang tinggal bersama V
bapak/ ibu?
Jawab : Ny.S
8 Tahun berapa Indonesia merdeka? V
Jawab : 1945
9 Siapa nama presiden RI sekarang? V
Jawab : Joko Widodo
10 Coba hitung 5 + 4? V
Jawab : 9
Jumlah Benar 10

Analisis Hasil :
Skor benar 8-10 : tidak ada gangguan
Skor benar 0-7 : ada gangguan
3. STATUS FUNGSIONAL

No Aktivitas Mandiri Tergantung


(1) (0)

1 Mandi dikamar mandi (menggosok, membersihkan V


dan mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan V
mengenakannya
3 Memakan makanan yang telah disiapkan V

4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri V


(menyisir rambut, mencuci rambut, menggososk gigi,
mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan V
daerah bokong)
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses V

7 BAK di kamar mandi (membersihkan dan V


mengeringkan daerah kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih V

9 Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau keluar V


ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan V
yang dianut
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan V
tempat tidur, mencuci pakaian dan membersihkan
ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan V
keluarga
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan V
menggunakan uang sendiri)
14 Menggunakan sarana transportasii umum untuk V
bepergian
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan V
aturan (takaran dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk V
kepentingan keluarga dalam hal penggunaan uang,
aktivitas sosial yang dilakukan dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan.
17 Melakukan aktivitas diwaktu luang (kegiatan V
keagamaan, sosial, rekreasi, olahraga dan
menyalurkan hobi)
Jumlah Poin Mandiri 15

Analisa Hasil :
Point 13-17 : Mandiri
Point 0-12 : Ketergantungan
4. STATUS PSIKOLOGIS

No Apakah bapak/ ibu dalam 1 minggu terakhir : Ya Tidak

1 Merasa puas dengan hidup yang dialami? V


2 Banyak meninggalkan kesenangan / minat dalam V
aktivitas anda?
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa? V
4 Sering merasa bosan? V
5 Penuh pengharapan akan masa depan? V
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? V
7 Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat V
diungkapkan?
8 Merasa bahagia disebagian besar waktu? V
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? V
10 Seringkali merasa tidak berdaya? V
11 Sering merasa gelisah dan gugup? V
12 Memilih tinggal dipanti daripada pergi melakukan V
sesuatu yang bermanfaat?
13 Sering kali merasa kawatir akan masa depannya? V
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan V
daya ingat dibandingkan dengan orang lain?
15 Berfikir bahwa hidup ini singkat menyenangkan V
sekarang?
16 Sering kali merasa merana? V
17 Merasa kurang bahagia? V
18 Sangat kawatir terhadap masa lalau? V
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan? V
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru? V
21 Merasa dalam keadaaan penuh semangat? V
22 Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? V
23 Berfikir bahwa banyak yang lebih baik daripada V
anda?
24 Seringkali menjadi menjadi kesal dengan hal yang V
sepele?
25 Sering kali merasa ingin menangis? V
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi ? V
27 Menikmati tidur? V
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial? V
29 Mudah mengambil keputusan? V
30 Mempunyai pemikiran yang jernih? V
Jumlah Item yang Terganggu 13

Analisis Hasil :
Nilai 0-5 : Normal
Nilai 6-15 : Depresi ringan sampai sedang
Nilai 16-30 : Depresi Berat
5. PENGKAJIAN RISIKO JATUH

Alat pengkajian ini membantu anda mengevaluasi risiko jatuh. Nilai 4 diatas 4 menunjukkan
perlunya intervensi.
Aspek 4 3 2 1 Nilai
Pasien

Usia >80 70-79 64 1

Status mental Konfulsi Konfulsi NORMAL 1


intermiten atau
atau disorientasi
disorientasi setiap
waktu
Eliminasi Mandiri dan Memerlukan Kateter 4
tidak bantuan menetap
menderita
inkontinensia
Riwayat Riwayat jatuh Telah jatuh Tidak pernah 1
3kali atau 1 samapi 2 jatuh
lebih kali
Tingkat Tirah baring Turun dari Bisa ke kamar 1
aktivitas tempat tidur mandi
dengan
bantuan
Gaya berjalan Berdiri atau Hipotensi Gaya Berdiri dan 1
dan berjalan ortostatik berjalan berjalan
keseimbangan dengan spastik atau dengan
keseimbangan tertatih keseimbangan
buruk baik
Obat-obatan Tiga jenis atau 2 jenis obat- 1 jenis obat- 2
lebih obat- obatan obatan
obatan
Jumlah Skor

Analisis Hasil :
0-4 : risiko rendah
5-10 : risiko sedang
11-12 : risiko tinggi
B.ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem

1. DS : Ny.Y mengatakan sakit Agens biologis Nyeri akut


nyeri pada kaki saat kesemutan (proses penyakit)

P: Nyeri muncul saat


Kesemutan muncul
mendadak

Q: Seperti tertusuk

R: Pada bagian kedua kaki

S: 3

T: nyeri muncul saat


Kesemutan muncul
Dan kaki terasa berat

DO:terlihat Ny.Y menahan


nyeri saat kesemutan mendadak
muncul hasil dari TTV

Tekanan darah : 120/80 mmHg


Suhu : 36,2° C
Nadi : 85 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit

C.Prioritas Masalah:

1.Nyeri akut berhubungan dengan Agens biologis (proses penyakit)

Anda mungkin juga menyukai