Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PRODUK KREATIF

“TEH POCONG”
TECHNOPRENEURSHIP
Dosen Pengampu

Disusun Oleh :
( )

MANAJEMEN 5 PAGI A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Teh Pocong merupakan minuman teh kemasan dengan berbahan dasar


bunga kamboja kuning (Plumeria acuminata) tanpa pengawet dan pemanis buatan.
Proses pembuatannya tidak melibatkan komponen daun teh seperti pada
umumnya. Produk ini dikemas dalam bentuk cup berukuran 16 oz dengan rasa
original dan disajikan dalam kondisi dingin.
Tujuan dan target yang ingin dicapai adalah menjadikan Teh Pocong (Teh
Bunga Kamboja) sebagai salah satu minuman herbal yang berdaya saing tinggi,
ragam khasiat, dan manfaat serta meningkatkan nilai ekonomi bunga kamboja
yang berbasis pada sumber daya lokal. Adapun metode yang akan dilakukan agar
tujuan tersebut dapat tercapai antara lain dengan mempromosikan Teh pocong
baik secara langsung maupun melalui media sosial. Inovasi dan kreasi terus
dilakukan secara berkelanjutan mulai dari metode produksi, pengemasan, hingga
strategi pemasaran supaya Teh Pocong dapat bersaing dan unggul terhadap produk
teh lainnya.
Metode pelaksanaan mencakup rencana praproduksi, rencana produksi,
pemasaran dan promosi. Rencana praproduksi meliputi persiapan alat dan bahan
sedangkan rencana produksi meliputi mulai dari pengadaan bahan baku hingga
proses pengemasan produk siap konsumsi.
Dalam rencana pengembangan usaha melalui online maupun offline.
Pengembangan melalui online melihat peluang terbesarnya pada online mengingat
penggunaan gadget atau smartphone semakin banyak, sehingga produk kami
dapat dilihat dimana saja dan kapanpun tanpa harus datang ke tempat kami. Selain
itu kami juga memasarkan secara offline yaitu dengan menawarkan di setiap toko-
toko.
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
Tanaman kamboja (Plumeria acuminata) mempunyai pohon dengan
tinggi batang 1,5-6 m, bengkok, dan mengandung getah. Tumbuhan asal
Amerika ini biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, dan
umumnya di daerah pekuburan, atau tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah
dataran rendah 1- 700 m di atas permukaan laut kecoklatan (Dalimartha 1999).
Selain menyimpan keindahan dan keharuman ternyata bunganya yang telah
dikeringkan banyak dipakai sebagai bahan baku wewangian sabun dan minyak
wangi, kosmetik, industri kerajinan dupa, dan aroma terapi untuk spa.
Berbagai faktor yang menjadi alasan pemilihan bunga kamboja
kuning (Plumeria acuminata) sebagai bahan dasar pembuatan teh antara lain
dapat ditinjau dari segi khasiat dan bahan baku. Ditinjau dari segi khasiat,
bunga kamboja berkhasiat secara langsung maupun tidak langsung. Khasiat
secara langsung yaitu tubuh menjadi lebih rileks, menurunkan stres, sebagai
aroma terapi ketika mengonsumsi produk ini yang mengandung bunga
kamboja kuning. Sedangkan khasiat secara tidak langsung yaitu mampu
meredakan demam, menghentikan batuk, menghambat perkembangan kuman
TBC (Tampubolon 1981). Dari segi bahan baku, ketersediaan bahan baku
berupa bunga kamboja kuning yang cukup tersedia karena sampai saat ini
bunga kamboja kuning belum dimanfaatkan secara optimal dan belum
dikomersialkan secara luas. Selain itu berdasar literatur menyebutkan bahwa
bunga kamboja kuning tidak mengandung senyawa tanin yang umumnya
terdapat dalam daun teh. Senyawa tanin memiliki efek negatif terhadap
kesehatan manusia karena dapat menghambat penyerapan zat makanan dalam
tubuh. Hal ini sesuai dengan penelitian Anggraini (2008) bahwa senyawa tanin
dapat menggumpalkan protein sehingga sulit tercerna bagi tubuh manusia.
Tanaman kamboja mampu berbunga sepanjang tahun, pembiakan yang tidak
sulit, usia tanaman yang dapat mencapai ratusan tahun, dan dapat beradaptasi
di segala iklim tidak seperti tanaman bunga melati dan teh yang hanya 2 dapat
tumbuh subur di dataran tinggi sehingga pasokan bahan baku dalam proses
produksi relatif terjamin.
kamboja kuning ini termasuk salah satu bunga yang sudah akrab di
kalangan masyarakat. Biasanya bunga kuning ini terdapat pada makam atau
Kompleks pemakaman. Jarang bagi masyarakat yang menanam bunga kamboja
di halaman rumahnya Sebab mereka meyakini bahwa Bunga Kamboja
memiliki Aura mistis, sehingga mereka lebih memilih menanam bunga
kamboja kuning ini di pemakaman.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan nilai ekonomi bunga kamboja kuning
(Plumeria acuminata)?
2. Bagaimana cara agar Teh Pocong menjadi minuman herbal yang berdaya
saing tinggi, ragam khasiat, dan manfaat?

C. Manfaat Produk
1. sebagai relaksasi tubuh , meredakan batuk, menurunkan stress, aroma
terapi, menghambat perkembangan kuman TBC, radang saluran
pernapasan.
2. alternative bagi yang tidak suka mengkonsumsi produk obat-obatan apotek.
3. Bermanfaat Juga untuk kecantikan
BAB II
ASPEK INOVASI TEKNOLOGI

A. Keunggulan/ Kelebihan Produk


1. Harga yang terjangkau
2. Bahan baku terjamin
3. Kaya akan kandungan senyawa kimia bermanfaat seperti flavonoid, asam
askorbat, dan saponin
4. Teknologi dan proses produksi yang sederhana sehingga mudah diterapkan
oleh pegawai

Keunggulan produk Teh Pocong antara lain memiliki harga yang


terjangkau sehingga mampu bersaing dengan produk teh lain dan didukung
dengan pasokan bahan baku bunga kamboja kering yang terjamin
dibandingkan dengan jika menggunakan daun teh yang tergantung musim dan
lokasi budidaya tertentu.
Selain itu menurut Guenther (1990) dan Pitpiangchan et al. (2009),
produk ini kaya kandungan senyawa kimia bermanfaat seperti yang disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel. Kandungan senyawa kimia bunga kamboja kering.
Senyawa aktif Kandungan Golongan Fungsi
unsur
(mg/g)
Flavonoid Fenol Antioksidan
15,11
(polifenol)
Asam askorbat 1,89 Vitamin C Antioksidan
Saponin 2,31 Alkaloid Antibakteri
Geraniol 4,58 Terpenoid Aromaterapi
Sitronelol 1,25 Terpenoid Aromaterapi

Nerolidol 3,11 Terpenoid Aromaterapi

Linalool Terpenoid Aromaterapi


2,22
Kelemahan Produk
Kelemahan produk teh pocong adalah seduhan teh yang hanya dapat
bertahan selama satu hari sehingga untuk mengatasinya dengan cara
mempertimbangkan kemampuan produksi terhadap daya serap pasar. produk
teh pocong tidak menggunakan bahan pengawet untuk menjaga orisinalitas dan
kesegaran minuman.
Peluang pasar relatif terbuka karena produk teh pocong merupakan
perintis produk minuman teh berbahan dasar bunga kamboja kuning dengan
berbagai khasiat yang telah dijelaskan sebelumnya. minat masyarakat terhadap
minuman berkhasiat yang tinggi dibuktikan dengan penelitian pramandya
(2010). menurutnya alasan sebagian besar responden dalam mengkonsumsi
produk teh dari hasil penelitian adalah baik untuk kesehatan yaitu sebesar 20
persen untuk responden teh celup, 15 persen untuk responden teh seduh dan 23
persen untuk responden teh siap saji. namun terdapat ancaman terhadap
keberlangsungan pemasaran teh pocong yaitu adanya konsumen yang loyal
terhadap produk teh tertentu sehingga untuk mengatasinya dengan cara
memaksimalkan promosi, tampilan kemasan produk, dan pelayanan
pemasaran.
BAB III
PELAKSANAAN

A. Alat Dan Bahan


1. alat-alat yang digunakan
 oven
 baskom
 tampah
2. bahan-bahan yang digunakan
 bunga kamboja
A. cara pembuatan
1) pilihlah bunga kamboja yang berkualitas
anda harus memastikan jika bunga kamboja yang anda pilih
adalah bunga yang memiliki kualitas bagus. salah satu ciri bunga yang
berkualitas bagus adalah tidak ada bekas dimakan serangga pada bunga
tersebut. bunga kamboja yang anda pilih juga yang harus memiliki usia
yang tua. dengan menggunakan bunga kamboja yang tua, tentu akan
membuat teh yang dihasilkan menjadi baik dan maksimal.
2) proses pencucian
cuci tangan anda hingga bersih sebelum melakukan kegiatan, lalu
cuci bunga kamboja dibawah air yang mengalir sambil digosok-gosok
dibawah air mengalir.
3) proses pengeringan
jika anda sudah menemukan bunga kamboja yang sesuai, maka
anda bisa memilih bunga tersebut dan jemur dalam terik matahari. anda
pun juga bisa menggunakan oven untuk mengeringkan bunga tersebut.
akan tetapi, mengeringkan dengan menggunakan cahaya matahari lebih
bagus, karena anda akan merasakan jika warna dan bau dari bunga
kamboja akan keluar dengan sempurna.

4) penyortiran
apabila bunga kamboja yang anda siapkan sudah kering, maka anda
bisa menyortir bunga kamboja tersebut. anda harus memilih bunga
kamboja yang masih utuh dan tidak pecah. jika semua tahap yang telah
disebutkan diatas sudah selesai, ini artinya teh bunga kamboja yang anda
buat sudah bisa anda sajikan. anda bisa mengambil beberapa bunga
kamboja yang sudah kering dan gunakan untuk membuat teh.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Teh Pocong atau teh bunga kamboja dapat meningkatkan nilai tambah
bunga kamboja putih (Plumeria acuminata) sebagai produk inovasi olahan
minuman teh ragam khasiat sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar areal
pekuburan sebagai mitra penyuplai bahan baku bunga kamboja.
Bunga kamboja memang masih jarang dipedulikan dan belum banyak
dimanfaatkan. sebagian besar orang mengetahui tanaman ini hanya karena
lokasi penanamannya saja yang kebanyakan berada di pemakaman sehingga
akhirnya bunganya sering disebut sebagai “bunga kuburan”. di bali atau
hawaii, tanaman kamboja jauh lebih tinggi derajatnya. tanaman ini ditanam di
mana-mana, bahkan digunakan sebagai hiasan di tubuh.
Bunga kamboja sebenarnya termasuk jenis bunga yang dapat dimakan
seperti layaknya bunga pepaya dan bunga turi, namun manfaat ini belum
banyak diketahui orang. Bunga kamboja juga berkhasiat meredakan demam,
menghentikan batuk, melancarkan keluarnya air seni, menghentikan mencret
karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan
sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak).
Dengan adanya diversifikasi pengolahan bunga kamboja ini diharapkan
dapat meningkatkan nilai jualnya. Selain itu, diversifikasi pengolahan kamboja
dapat menjadi terobosan dalam penyajian teh celup bunga kamboja yang lebih
praktis dan higienis, yang didukung tampilan dari produk yang lebih baik
sehingga dapat menarik minat konsumen khususnya golongan menengah
keatas.
B. Saran
Dalam makalah ini masih terdapat ketidak sempurnaan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dari para pembaca. Agar Teh Bunga
Kamboja yang kami Sebut Teh Pocong ini dapat dikenal oleh masyarakat luas
maka perlu dilakukan sosialisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini W. 2008. Efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium
guajava) pada tikus putih jantan galur Wistar. [Skripsi]. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta (ID).

Dalimartha S. 1999. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker. Jakarta (ID):


Penebar Swadaya.

Guenther E. 1990. Minyak Atsiri Jilid IV A. Jakarta (ID): UI Pr

Pramandya YS. 2010. Sikap dan minat konsumen pasar swalayan terhadap produk
teh di Surakarta. [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret. Surakarta (ID).

Tampubolon A S. 1967 .Obat Asli Indonesia. Jakarta (ID): Dian Rakjat.

Anda mungkin juga menyukai