Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SELAKAU

LAPORAN AUDIT PPI PUSKESMAS SELAKAU TAHUN 2018


TRIWULAN I (JANUARI – MARET)

Jalan Raya Sungai Nyirih Kecamatan Selakau Kode Pos 79452


Telepon.08115710024 Email. Puskesmasselakau@yahoo.com
Website. www.selakauhc.wordpress.com
BAB I
LAPORAN AUDIT PPI PUSKESMAS SELAKAU TAHUN 2018
TRIWULAN I (JANUARI – MARET)

A. Pendahuluan
Infeksi nosokomial atau HAIs adalah infeksi yang di dapat atau timbul pada
waktu pasien di rawat di rumah sakit atau faskes kesehatan lainnya. Hais dapat
disebabkan oleh bakteri yang berada di lingkungan rumah sakit atau dari pasien
sendiri. Berdasarkan penyebabnya maka kejadian HAIs secara potensial dapat di
cegah atau diturunkan angka kejadiannya. Sehubungan dengan besarnya
masalah dan akibat infeksi.
HAIs yg di timbulkan, maka perlu di tingkatkan pengendalian infeksi HAIs da
n Kesehatan Lingkungan. Sasaran yang ingin di capai melaui pengendalian infeksi
HAIs adalah peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan efisiensi pelayanan
terhadap keamanan dan keselamatan pasien pencegahan dan pengendalian
infeksi merupakan bagian kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
Puskesmas Selakau
Tim
PPI dalam kegiatan pengendalian dan pencegahan Infeksi di Puskesmas
Selakau. Tim PPI menentukan Indikator angka Infeksi HAIs di Puskesmas
Selakau. Salah satu upaya menurunkan angka Infeksi HAIs adalah dengan
melakukan audit PPI pada Indikator area klinis dan area Keselamatan pasien.
Audit PPI meliputi audit Hand Hygiene, audit & fasilitas cuci tangan, audit Sampah,
audit Linen, audit APD dan audit Gizi.
Pengumpulan dan Indikator dilakukan oleh tim PPI. Setelah di lakukan
analisis, Hasil evaluasi di laporkan pada saat rapat Koordinasi. Tim PPI memberi
masukan dan rekomendasi serta melaporkan hasil evaluasi akhir kepada pimpinan
Puskesmas Selakau

B. Tujuan
1. Untuk standarisasi proses identifikasi pelaksanaan dan kepatuhan mencuci
tangan di Puskesmas Selakau.
2. Untuk memberikan pedoman yang jelas mengenai proses, momen dan cara
mencuci tangan dengan benar
BAB II
MONITORING AUDIT HAND HYGIENE DI PUSKESMAS SELAKAU

A. Hasil Monitoring

ANGKA KEPATUHAN CUCI TANGAN


Januari Februari Maret R
Nama Profesi Patuh Tdk % Patuh Tdk % Patuh Tdk % %
10
Dokter 25 23 52 54 0 42 0 100 82
0
10
Perawat 22 26 45,8 54 0 42 0 100 81,9
0
Pekarya (cs) 11 29 27,5 42 3 93 29 6 82 67,5
Pasien/
11 26 29,7 32 17 65 28 4 87 60,5
pengunjung
Petugas lain 26 23 54 53 1 98 41 1 97 83

ANGKA KEPATUHAN CUCI TANGAN


TRIWULAN I (JANUARI - MARET)
100
90
80
Dalam Persen

70
60
50
40
30
20
10
0
Patuh Tdk % Patuh Tdk % Patuh Tdk % %
April Mei Juni Rata-
Rata
Dokter 25 23 52 54 0 100 42 0 100 82
Perawat 22 26 45.8 54 0 100 42 0 100 81.9
Pekarya (cs) 11 29 27.5 42 3 93 29 6 82 67.5
Pasien / pengunjung 11 26 29.7 32 17 65 28 4 87 60.5
Petugas lain 26 23 54 53 1 98 41 1 97 83

Monitoring audit Kepatuhan cuci tangan ( Hand Hygiene ) yang di lakukan


di dapat hasil dimana Dokter 82 %, Perawat 81,9 %, Pekarya (CS) 67,5 %
Pasien / pengunjung pasien 60,5 % dan Unit Petugas Lain 83 % semua ruangan
atau unit.
Dari hasil audit terlihat angka kepatuhan tertinggi adalah petugas lain
dengan presentase 83%. Petugas lain yang di audit di sini adalah semua
petugas d rumah sakit kecuali yang ada dalam tabel tersebut. Dan angka
kepatuhan terendah adalah pasien/pengunjung dengan presentase 60,5%. Dari
sini terlihat penyebabnya adalah karena faktor pasien yang rawat inap di
Puskesmas Selakau rata-rata adalah pasien geriatri dan juga dengan
keterbatasan fisik walaupun sudah dilakukan sosialisasi kepada pasien dan
pengunjung.
Sejauh ini Angka Kepatuhan Cuci tangan hampir sepenuhnya patuh dalam
mencuci tangan dengan angka rata-rata dari semua petugas, pasien dan
pengunjung yang di audit adalah 74,98% dan target dari program PPI untuk
kepatuhan cuci tangan adalah 70%. Dan Kiranya angka kepatuhan ini
diharapkan dapat menurunnya angka HAIs yang terjadi pada pasien dan tenaga
kesehatan.

B. Rekomendasi dan Tindak Lanjut


1. Tetap melakukan sosialisasi kepatuhan hand hygiene kepada petugas,
pasien dan pengunjung dalam rangka menggalakkan kepatuhan melakukan
cuci tangan.
2. Follow up direktur untuk penambahan sarana kebersihan tangan di unit
berisiko seperti farmasi, kamar jenazah, dan aula.
3. Menyediakan sarana leaflet dan banner kebersihan tangan di TPP karena
banyak aktivitas dilakukan di unit tersebut dan salah satu pintu masuk
pasien dan pengunjung untuk pelayanan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil Audit kepatuhan pemakaian Mencuci Tangan (Hand Hygiene) yang
telah dilakukan serta dari pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
Tingkat kepatuhan cuci tangan di Puskesmas Selakau dapat dinyatakan patuh
dalam mencuci tangan sesuai dengan 5 moment dan 6 langkah cuci tangan

B. Saran
1. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap Hand Hygiene
2. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap Hand hygiene disetiap unit
pelayanan rumah sakit
3. Perlunya penyediaan alat alat / fasilitas cuci tangan di setiap wastafel
Puskesmas, dan disetiap unit perawatan

Anda mungkin juga menyukai