Anda di halaman 1dari 50

GEOMETRIK JALAN REL

a. Lengkung Horizontal
b. Lengkung Vertikal

Presented By:
Ruhdi Faisal, ST, MT. Sumber : Suryo Hapsoro Tri Utomo, 2009, Jalan Rel
1
Geometri Jalan Rel
Meliputi :
a. lebar sepur,
b. Lengkung Horizontal dan
c. Percepatan sentrifugal
d. peninggian rel,
e. pelebaran sepur.
f. Kelandain
g. Lengkung Vertikal
Perencanaan geometri jalan rel merujuk pada
standar PT KA: Peraturan Dinas No 10 Tahun
1986 (PD 10) 2
A.LEBAR SEPUR
Untuk seluruh kelas
jalan rel lebar sepur
di Indonesia adalah
1067• mm (kategori
sepur sempit) yang
merupakan jarak
terkecil antara kedua
sisi kepala rel, diukur
pada daerah 0-14 mm
di bawah permukaan
teratas kepala rel.
b. Lengkung Horisontal

Pada saat kereta api


berjalan melalui
lengkung horizontal,
timbul gaya
sentrifugal ke arah
luar yang berakibat

1. Tekanan rel luar > rel dalam.


2. Keausan rel luar lebih banyak > rel dalam
3. Bahaya tergulingnya kereta api.
1. Lengkung
Lingkaran

2. Lengkung
Lengkung
Lingkaran 4. Lengkung
Horisontal
Tanpa S
Lengkung
Transisi
3. Lengkung
Transisi
1. Lengkung
Lingkaran

a. Gaya Sentrifugal yang timbul diimbangi oleh gaya berat saja


R : Jari-Jari Lengkung 𝑚. 𝑉 2 𝐺
𝐶= 𝑚=
C : Gaya Sentrifugal 𝑅 𝑔

w : jarak antara kedua titik kontak antara roda dengan kepala rel (1120 mm)
m : massa
G : berat kereta
g : percepatan gravitasi = 9,81 m/det2
h : peninggian rel
1. Lengkung
Lingkaran

Gaya Sentrifugal =
Gaya Berat
Jari-jari minimum
yang diperlukan
…???

Gaya sentrifugal =
gaya berat + daya
dukung komponen
struktur rel
1. Lengkung
Lingkaran

Gaya Sentrifugal Hanya Diimbangi Gaya berat


saja: 𝑅𝑚𝑖𝑛 = 0,08 𝑉 2

Rmin (m): jari-jari minimum tikungan dengan Hmak = 110 mm

Gaya Sentrifugal diimbangi oleh gaya berat dan


gaya dukung komponen jalan rel:
𝑅𝑚𝑖𝑛 = 0,054 𝑉 2
Rel, Sambungan Rel, penambat rel, bantalan dan balas
2. Lengkung Lingkaran
Tanpa Lengkung Transisi

- Lengkung lingkaran tanpa lengkung transisi


 tidak ada peninggian rel h = 0)

- Persamaan peninggian minimum

- Jika h = 0 maka
2
𝑅 = 0,164 𝑉
3. Lengkung
Transisi

- Lengkung peralihan adalah suatu lengkung


dengan jari-jari yang berubah beraturan.
- Lengkung peralihan dipakai sebagai peralihan
antara bagian yang lurus dan bagian
lingkaran dan sebagai peralihan antara dua
jari-jari lingkaran yang berbeda.
- Lengkung peralihan dipergunakan pada jari- jari
lengkung yang relative kecil
3. Lengkung
Transisi

• Panjang minimum lengkung peralihan


Lh = 0,01 h.V
dengan
• Lh : panjang minimum lengkung transisi (m)
• h: peninggian rel (mm)
• V: kecepatan rencana (km/jam)
• R: jari-jari lengkung lingkaran (m)
3. Lengkung
Transisi
3. Lengkung
Transisi
4. LENGKUNG S
- Lengkung S terjadi bila dua lengkung dari
suatu lintasan yang berbeda arah
lengkungnya terletak bersambungan

- Antara kedua lengkung yang berbeda arah


ini harus ada bagian lurus sepanjang
paling sedikit 20 meter di luar lengkung
peralihan
c. Percepatan Sentrifugal
𝑉2
a=
𝑅
Percepatan sentrifugal yang timbul akan
berpengaruh pada:
- Kenyamanan penumpang kereta api
- Tergesernya (ke arah luar) barang-barang di
dalam kereta/gerbong/lokomotif
- Gaya sentrifugal yang berpengaruh pada
keausan rel dan bahaya tergulingnya kereta
api
c. Percepatan Sentrifugal
Untuk Mengatasinya perlu dilakukan langkah-
langkah ;
- Pemelihan jari-jari lengkung horizontal (R)
yang cukup besar
- Pembatasan kecepatan kereta api ( V )
- Peninggian rel sebelah luar
Percepatan Sentrifugal maksimum

a maks = 0,0478 x g
Tekanan rel luar >>> rel dalam. Peninggian
Keausan rel luar >>> rel dalam Rel
Bahaya terguling
Peninggian Normal

C Peninggian
Peninggian Minimum
Rel

Peninggian
Maksimum
1. Peninggian Normal

• Peninggian normal disesuaikan pada kondisi


komponen jalan rel tidak ikut menahan gaya
sentrifugal
• Gaya sentrifugal sepenuhnya oleh gaya berat
saja
2. Peninggian Minimum

 Peninggian minimum berdasar pada kondisi gaya


maksimum yang dapat ditahan oleh komponen
jalan rel dan kenyamanan penumpang kereta api

V: kecepatan rencana (km/jam)


R: jari-jari lengkung horisontal (m)
hmin: ; peninggian minimum (mm)
3. Peninggian Maksimum

• Peninggian Maksimum ditentukan berdasarkan


pada stabilitas kereta api pada saat berhenti di
bagian lengkung horizontal dengan
pembatasan kemiringan maksimum sebesar
10%.
• Jika kemiringan maks = 10%, maka peningian
rel maksimum (hmaks) = 110 mm
3. Peninggian Maksimum

Apabila di gunakan h = h maksimum = 110 mm, w


= 1120 mm dan untuk kereta/gerbong/lokomotif
yang digunakan di Indonesia = 1700 mm maka :
d. Peninggian Rel

• Peninggian rel dibulatkan ke 5 mm terdekat ke


atas, misal h = 3,5 ≈ 5 mm
• Peninggian rel dilakukan dengan meninggikan
rel luar
d. Peninggian Rel

• Peninggian rel dicapai dan


dihilangkan tidak mendadak tetapi
berangsur-angsur sepanjang
lengkung transisi.
• Pada keadaan lengkung horizontal
tanpa lengkung transisi, peniggian
rel dicapai dan dihilangkan
berangsur- angsur sepanjang suatu
“panjang transisi”.
d. Peninggian Rel
d. Peninggian Rel
E. PELEBARAN SEPUR

• Perlebaran sepur dilakukan agar


roda kendaraan rel dapat melewati
lengkung tanpa mengalami
hambatan.
• Perlebaran sepur dicapai dengan
menggeser rel dalam kearah
dalam.
E. PELEBARAN SEPUR

• Perlebaran sepur maksimum yang diijinkan adalah 20


mm
• Perlebaran sepur dicapai dan dihilangkan secara
berangsur sepanjang lengkung peralihan
e. Pelebaran Sepur

• Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur:


1. Jari-jari lengkung
2. Ukuran /Jarak gandar muda belakang yang teguh
3. Kondisi Keausan Roda dan rel
e. Pelebaran Sepur

Gerbong dalam tikungan, kemungkinan posisinya:

Kedudukan I,
Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar
belakang bebas diatara kedua rel, disebut jalan bebas
e. Pelebaran Sepur

Gerbong dalam tikungan, kemungkinan posisinya:

Kedudukan II,
Gandar depan menjacapai rel luar, gandar belakang
menempel pada rel dalam tetapi tidak menekan, dan
gandar belakang posisinya radial terhadap lengkung
e. Pelebaran Sepur

Gerbong dalam tikungan, kemungkinan posisinya:

Kedudukan III,
Gandar depan menempel pada rel luar, gandar belakang
menempel dan menekan rel dalam. Baik gandar depan
maupun gandar belakang tidak pada posisi radial terhadap
pusat lengkung horizontal.
e. Pelebaran Sepur

Gerbong dalam tikungan, kemungkinan posisinya:

Kedudukan IV,
Gandar depan dan gandar belakang menempel pada rel
luar. Biasanya pada kecepatan tinggi
Ukuran Gandar di Indonesia
Ukuran Pelebaran Sepur

• Jika jarak gandar 3 m

• Jika jarak gandar 4 m


F. KELANDAIAN

Kelandaian
Terbesar
Landai
Pada Lintasan
Penentu
Lurus
Kelandaian
Jika Terpaksa
Landai Curam Melebihi
landai
penentu
1. Landai Penentu

• Adalah kelandaian (tanjakan) terbesar yang ada


pada suatu lintasan lurus.
2. Landai Curam

• Adalah kelandaian dalam keadaan yang


memaksa dari lintasan lurus dapat melebihi
landai penentu
2. Landai Curam
F. LENGKUNG VERTIKAL

• Alinyemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan


rel pada bidang vertikal yang melalaui sumbu
jalan rel tersebut.

• Alinyemen vertikal terdiri dari :


Terdapat 2 lengkung pada lengkung Vertikal:

1. Lengkung Cembung

2. Lengkung Cekung

• Letak lengkung vertikal diusahakan tidak


berhimpit atau bertumpangan dengan lengkung
horizontal
Besar jari-jari minimum busur lingkaran (lengkung vertikal)
tergantung pada besarnya kecepatan rencana yang
digunakan seperti pada tabel:
1. Lengkung
Cembung
1. Lengkung
Cembung
1. Lengkung
Cekung
1. Lengkung
Cekung

Menurut Hay, (1982) besarnya nilai r (%) untuk lintas


utama direkomendasikan:
a. Lengkung Vertikal Cembung r = 0,10
b. Lengkung Vertikal Cekung r = 0,05
1. Lengkung
Cekung

Contoh Perhitungan:

Dik: Kemiringan Tanjakan + (1:120) dan turunan –(1:150)


dihubungkan oleh lengkung vertikal cembung, maka
panjang lengkung vertikal dapat dihitung sebagai
berikut:
Kemiringan (g1) = 1/120 = +0,83
Kemiringan (g2) = 1/120 = -0,67
0,83 − (−0,67)
𝐿=
0,10

L = 15
Digunakan L = 16
Digunakan L = 16 x 100 ft = 1600 ft atau 16 x 30 m=480 m
Sabarkah (1981) menyatakan bahwa apabila suatu
tanjakan diikuti turunan atau sebaliknya, diantara lengkung
transisi harus di buat bagian mendatar. Panjangnya tidak
boleh melebihi panjang kereta api terpanjang melalui
jalan tersebut.

Hindari lengkung vetikal berhimpit dengan lengkung


horizontal.
Thank you For Attention

Anda mungkin juga menyukai