Cost Accounting
Cost Accounting
PAPER
Disusun Oleh :
Kelas : 3-AK-3
5. Cost Driver
Rudianto (2006: 199), menyatakan pemicu biaya (cost driver) adalah faktor-faktor
yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang
dapat diukur, yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari
aktivitas ke aktivitas lainnya, produk atau jasa.
6. Hirarki Biaya
Mursyidi (2010:199), menjelaskan ada empat hirarki biaya dalam metode Activity
Based Costing, yaitu sebagai berikut.
1.Output unit-level cost, yaitu sumber daya yang berhubungan langsung dengan satuan
unit produk atau jasa.
2. Batch-level cost adalah sumber daya yang terkait dengan aktivitas dari sekelompok
unit produk atau jasa, dari pada satuan produk atau jasa secara individual.
3. Product (or services)-sustaining cost adalah sumber daya yang terkait dengan aktivitas
untuk mendukung pembuatan satuan produk atau jasa secara individual.
4.Facility-sustaining cost, merupakan sumber daya yang terkait dengan aktivitas yang
tidak dapat ditelusuri langsung (untraceable) ke satuan produk atau jasa secara individual
bahkan aktivitas yang mendukung satuan organisasi secara keseluruhan.
1. Objek Penelitian
Objek yang diteliti penulisan ilmiah ini adalah UKM Martabak Bangka Alis 16. UKM
Martabak Bangka Alis 16 memproduksi beraneka ragam martabak seperti martabak coklat
dan martabak kacang. UKM Martabak Bangka Alis 16 didirikan oleh Ali pada Juli 2017
yang dikekelola oleh Ali di Jl. Kiserut Sirnabaya Teluk Jambe Timur.
4. Teknis Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penggunaan analisis deskriptif untuk memberikan
gambaran secara sistematisndan akurat mengenai suatu keadaan berdasarkan data yang
diperoleh.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Proses produksi Martabak pada Martabak bangka Alis 16 mengeluarkan biaya produksi yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Berikut
rinciannya.
Jenis Produk Unit produksi (kg) Biaya BB (Rp) Biaya TKL (Rp)
Martabak Coklat 900 300.000 2.000.000
Martabak Kacang 600 200.000 1.000.000
Jumlah 1.500 500.000 3.000.000
Martabak Kacang
Biaya Bahan Baku 200.000 600
Biaya Tenaga Keja Langsung 1.000.000 900
Biaya Overhead Pabrik ( 1.408.976 600
2.348,29 x 600 )
Biaya Bahan Pembungkus 202.000 600
Biaya Pemakaian Bahan 2.544.000 600
Penolong
Jumlah 5.354.976 600 8.924,96
Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing
Penentuan tarif Pool Rate
Pool Rate aktivitas level unit cost pool I pada UKM Martabak Bangka Alis 16
Cost Pool I Elemen BOP Jumlah (Rp)
Biaya bahan Penolong 2.584.000
Biaya bahan 404.000
pembungkus
jumlah biaya 2.988.000
unit produksi 1.500
Pool Rate I 1.992
Pool Rate aktivitas level unit cost pool II pada UKM Martabak Bangka Alis 16
Cost Pool II Elemen BOP Jumlah (Rp)
Biaya Gaji Karyawan 1.500.000
Jumlah biaya 1.500.000
Pool Rate aktivitas level unit cost pool III pada UKM Martabak Bangka Alis 16
Cost Pool III Elemen BOP Jumlah (Rp)
Biaya Listrik dan Air 300.000
Jumlah biaya 300.000
Jumlah KWH 420
Pool Rate III 714,2
Pool Rate aktivitas level unit cost pool IV pada UKM Martabak Bangka Alis 16
Pool Rate aktivitas level unit cost pool V pada UKM Martabak Bangka Alis 16
Cost Pool V Elemen Biaya Jumlah (Rp)
Biaya penyusutan Gerobak 116,667
Biaya pemeliharan gerobak 200.000
Jumlah Biaya 316.667
Luas Gerobak 294
Pool Rate V 1.077
Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing pada UKM
Martabak Bangka Alis 16
Pembahasan :
1. UKM martabak bangka Alis dalam perhitungan harga pokok produksi masih
menggunakan sistem tradisional. Sistem ini dalam membebankan biaya overhead
ke masing-masing hanya menggunakan satu cost driver saja yaitu jumlah unit
produksi. Hasil perhitungan harga pokok produksi dengan sistem tradisional,
untuk produk martabak coklat adalah Rp. 7.155.461 atau Rp. 7.900 kg dan untuk
martabak kacang Rp. 5.354.976 atau Rp. 8.900 k
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi pada UKM Martabak bangka Alis dengan
Metode Activity Based Costing dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri
dari mengidentifikasi, menggolongkan, dan menghubungkan berbagai biaya
dengan aktivitas , menentukan cost driver yang tepat untuk masing-masing
aktivitas, pembentukan kelompok-kelompok biaya yang homogen, dan penentuan
tarif kelompok. Tahap kedua adalah membebankan tarif kelompok berdasarkan
cost driver. Berdasarkan hasil perhitungan, harga pokok produksi dengan metode
ABC untuk jenis produk martabak kacang adalah Rp. 7.169.965 atau 17.000/kg
dan untuk jenis produk Martabak kacang Rp. 5.475.877 atau 17.000/kg.
3. Perbedaan yang terjadi antara harga pokok produksi berdasarkan sistem
tradisional dan metode ABC disebabkan karena pembebanan biaya overhead
pabrik pada masing-masing produk. Pada sistem tradisional biaya overhead pabrik
pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja yaitu
jumlah unit produksi. Akibatnya terjadi distorsi biaya pada pembebanan biaya
overhead pabrik.. pada metode Activity Based costing. terdapat lebih dari satu cost
driver sehingga pembebanannya menjadi lebih tepat.
PERKEMBANGAN USAHA
UKM yang didirikan adalah hanya untuk menambah penghasilan dan ingin usahanya agar
menjadi lebih maju. UKM Martabak Bangka Alis memperoleh pendapatan yang cukup baik
dan terus meningkat disetiap bulannya.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Didalam penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui perhitungan
harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing yang terdapat
didalam CV. Percetakan Arie Karawang dengan mendapatkan informasi dari Pak Dayus
Firmansyah. Dengan berdasarkan informasi uraian pada bab sebelumnya yang telah
dijelaskan perhitungan harga pokok produksi dilakukan di CV. Percetakan Arie Karawang
dengan Judul PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN
MENGGUNAKAN JOB ORDER COSTING PADA CV. PERCETAKAN ARIE
KARAWANG. Hal ini dapat disimpulkan :
1) Dalam perhitungan harga pokok produksi CV. Percetakan Arie Karawang masih
menggunakan perhitungan yang sederhana, hanya melakukan perhitungan Biaya bahan
baku, bahan baku penolong , Biaya Tenaga kerja langsung, Biaya Tenaga kerja tidak
langsung dan Biaya overhead pabrik.
2) Dengan menggunakan pencatatan job order costing, ternyata hasil laba yang diperoleh
lebih baik
2. Saran
Untuk mendapatkan suatu perhitungan pada penentuan harga pokok produksi secara
baik dan benar, maka hal yang harus dilakukan oleh perusahaan seharusnya merubah
cara perhitungan biaya overhead pabrik yang sesuai dengan prinsip akuntansi biaya yang
berdasarkan metode job order costing.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/7312038/HARGA_POKOK_PRODUKSI_DENGAN_METODE_
ACTIVITY_BAST_COSTING
https://www.kompasiana .com
Dokumentasi